Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TONGGAK-TONGGAK SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA

Dosen Pengampuh:
DEDY SYAPUTRA, SH, MH

Nama kelompok :
1. Arriiq Aftinal Bakri
2. Alya Rizki Pratami

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS DINAMIKA BANGSA
2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................................1
1.3 MANFAAT.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1 Pengertian tonggak-tonggak sejarah perjuangan bangsa.................................................2
2.2 Tonggak Sejarah Bangsa Indonesia..................................................................................3
2.3 Masa-Masa Tonggak Perjuangan Bangsa .............................................................................6
2.4 Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagai Tonggak Sejarah .....................................8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................................10
3.2 SARAN............................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Tonggak-tonggak sejarah perjuangan
bangsa".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Jambi,19 Desember 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Indonesia memiliki sejarah perjuangan yang panjang untuk mencapai kemerdekaan. Tonggaka
walnya dapat ditemukan pada periode kolonialisme, ketika bangsa Indonesia mengalami penjajahan oleh
Belanda selama beberapa abad. Perlawanan terhadap penjajahan mulai muncul di berbegai daerah.
Salah satu tonggak penting adalah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, yang menandai tekad
bersama untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Gerakan nasional semakin kuat, terwujudnya dalam
bentuk organisasi seperti Budi Utomo dan Serekat Islam.
Perjuangan melawan penjajah semakin intensif selama penduduk Jepang pada Perang Dunia II.
Setelah Jepang menyerah, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, yang
menjadikan tonggak bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Namun, Belanda berusaha menguasai kembali indonesia, memicu Perang Kemerdekaan yang
berlangsung hingga 1949. Akhirnya, melalui perjanjian Linggarjati dan Konferensi Meja Bundar,
Indonesia berhasil meraih pengakuan internasional sebagai negara merdeka pada 27 Desember 1949.
Selanjutnya, bangsa Indonesia terus menghadapi berbagai tentangan dan mengalami perkembangan
politik, ekonomi, dan sosial yang signifikan sepanjang sejarah. Perjuangan ini membentuk fondasi
bangsa yang kuat dan berdaulat pada masa kini.

1.2. Rumusan masalah


1. Jelaskan pengertian tonggak sejarah?
2. jelaskan tonggak-tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia?
3. Jelaskan analisis dan kesimpulan tonggak-tonggak perjuangan bangsa Indonesia?

1.3. Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian tonggak sejarah
2. Untuk mengetahui tonggak-tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia
3. Untuk mengetahui analisis dan kesimpulan tonggak-tonggak perjuangan bangsa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tonggak Sejarah


Tonggak sejarah sangat mungkin merupakan terjemahan istilah Inggris mileston. Bila ini yang
dimaksud, maka tonggak sejarah atau milestone bermakna a significant point in any progress of
development. Dengan demikian, tonggak sejarah merupakan peristiwa yang bermakna bagi bergerak
majunya umat manusia atau masyarakat atau suatu bangsa dalam perkembangaan atau pembangunan
yang diupayakan. Peristiwa yang justru menggambarkan kemunduran atau tonggak sejarah. Suatu
peristiwa diakui sebagai tonggak sejarah apabila peristiwa tersebut secara konsisten ta’at asas serta
bermakna dalam menencapai tujuan yang hendak diwujudkan oleh umat manusia, masyarakat atau
bangsa.

Suatu contoh peristiwa-peristiwa panggung dunia yang terjadi di Jerman pada pemerintahan Hitler
tidak disebut sebagai milestone sejarah bangsa Jerman, tetapi disebutnya sebagai lembaran hitam
sejarah bangsa Jerman. Demikian juga peristiwa perang Asia Timur Raya yang dilancarkan oleh Jepang
di tahun 1941 – 1945 tidak disebut sebagai tonggak sejarah bangsa Jepang. Perlu ditegaskan di sini
bahwa progress bermakna to develop to a higher, better, or more advanced stage, atau to make
continual improvement. Dengan demikian kejadian yang tidak menunjukkan kemajuan tidak dapat
disebut sebagai tonggak sejarah.

Tonggak sejarah adalah suatu peristiwa atau momentum penting yang memiliki makna bagi
perkembangan adab dan budaya ummat manusia atau suatu bangsa, karena peristiwa tersebut mampu
merobah pola pikir, pola sikap dan tindak manusia atau bangsa yang bersangkutan menuju kemajuan
ummat manusia atau bangsa. Salah satu contoh misalnya penemuan mesin uap oleh James Watt pada
tahun 1788 merupakan milestone peradaban ummat manusia. Sejak sa’at itu terjadilah perubahan yang
sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Tenaga kerja yang semula dipercayakan pada kekuatan
yang terdapat pada manuisia dan binatang berubah menjadi kekuatan mesin yang berkembang sampai
dewasa ini dengan sangat pesat yang tidak terbayangkan oleh James Watt sendiri. Sebagai akibat pola
pikir, pola sikap manusia mengalami perubahan yang luar biasa. Demikian pula penemuan chip dalam
bidang microelektronika membuat loncatan-loncatan besar dalam teknologi informasi dan komunikasi
yang merubah pola pikir, pola sikap dan peri laku manusia.

Dalam kehidupan sosial dapat disebut seperti penyampaian konsep mengenai perubahan
pandangan manusia terhadap sumber kekuasaan yang diajukan oleh Thomas Jefferson dan La Fayette
merubah tata aturan kehidupan berbangsa dan bernegara, yang memicu berkembangnya pemerintahan
demokratis. Demikian pula kelahiran Nabi Isa a.s. dan Nabi Muhammad s.a.w. merupakan milestone
bagi kehidupan ummat manusia di dunia.
2.2. Tonggak Sejarah Bangsa Indonesia

Di atas telah dikemukakan bahwa tonggak sejarah atau milestone adalah suatu peristiwa yang
bermakna bagi perkembangan serta kemajuan adab bagi suatu masyarakat, bangsa atau ummat
manusia di dunia. Marilah kita mencoba untuk menemukan tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia,
dalam hal ini kami hanya membatasi pada periode abad yang terakhir.

1. Tonggak sejarah Pertama


Tonggak sejarah pertama yang diangkat oleh bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan suatu
Negara-bangsa modern yang adil dan makmur adalah tahun 1908, tepatnya tanggal 20 Mei 1908, yakni
kelahiran suatu organisasi kemasyarakatan yang diberi nama Boedi Oetomo. Tahun itu disebut oleh
bangsa Indonesia sebagai tahun kebangkitan nasional bangsa Indonesia. Berdirinya organisasi Boedi
Oetomo mendorong atau memicu lahirnya berbagai organisasi pemuda seperti Tri Koro Dharmo yang
kemudian berkembang menjadi Jong Java, yang diikuti oleh lahirnya organisasi pemuda-pemuda dari
luar Jawa seperti Jong Soematranen Bond, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Celebes dan sebagainya.
Organisasi-organisasi pemuda tersebut tidak berorientasi politik praktis secara nyata, meskipun
tujuannya tiada lain adalah berdirinya suatu Negara Indonesia Merdeka. Di samping organisasi pemuda
yang besifat nasional, terdapat juga organisasi pemuda yang berorientasi keagamaan, yakni Jong
Islamieten Bond yang lebih berorientasi pada politik praktis. Organisasi-organisasi pemuda tersebut
yang pada tahun 1928 bersatu padu mendeklarasikan ”Sumpah Pemuda.”

2. Tonggak Sejarah Kedua


Tonggak sejarah kedua adalah Deklarasi Sumpah Pemuda yang berlangsung pada Kongres Pemuda
Indonesia ke II pada tanggal 28 Oktober 1928. Isi deklarasi tersebut adalah pernyataan para pemuda:
bertanah air yang satu, tanah Indonesia; berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; menjunjung tinggi
bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sumpah pemuda ini merupakan peristiwa yang sangat mendasar
dan monumental bagi bedirinya negara-bangsa Indonesia; merupakan peristiwa heroik yang
dilancarkan oleh para pemuda yang memerlukan keberanian dengan mengandung penuh resiko, karena
pada waktu itu bangsa Indonesia masih dijajah oleh Belanda.

Sumpah pemuda ini menjadi pendorong bagi para pemuda untuk berjuang lebih keras lagi dalam
mewujudkan negara Indonesia yang merdeka. Berdirilah berbagai partai politik yang berhaluan non
kooperatif dengan pihak penjajah Belanda, sehingga banyak pemuda yang ditangkap dan diasingkan ke
berbagai tempat yang sangat terpencil agar tidak dapat berhubungan dengan masyarakat
pendukungnya. Namun semangat untuk merdeka tidak pupus, tumbuh terus di hati para pemuda
dengan keyakinan bahwa waktu untuk merdeka sudah di ambang pintu.

3. Tonggak Sejarah Ketiga


Menurut hemat kami tonggak sejarah berikut bagi bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan
adalah :”Pidato Bung Karno tanggal 1 Juni 1945, di depan Sidang BPUPKI.” Bung Karno pada waktu itu
mengusulkan dasar negara bagi negara yang akan didirikan, yang beliau sebut Pancasila. Dan setelah
melalui perdebatan dan musyawarah yang cukup intens, akhirnya dengan beberapa perubahan,
rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara dan dicantumkan dalam Pembukaan UUD, meski tidak
dengan menyebut kata Pacasila. Bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan pemerintahan telah
mengalami beberapa kali perubaan UUD, namun demikian rumusan Pancasila selalu terdapat dalam
Pembukaan atau Mukaddimah UUD yang bersangkutan.

Sementara itu pada masa pemerintahan Presden Sokarno dan pemerintahan Presiden Soeharto
diupayakan untuk mengimplementasikan Pancasila secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat,
bebangsa dan bernegara. Pancasila disamping sebagai dasar negara, didudukkan pula sebagai ideologi
nasional dan pandangan hidup rakyat Indonesia. Dengan demikian kedudukan Pancasila sangat sentral
bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia.

4. Tonggak Sejarah Keempat


Tonggak sejarah keempat adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
suatu peristiwa yang maha penting bagi kehidupan suatu negara-bangsa. Sejak sa’at itu bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, suatu kemerdekaan yang dicapai dengan perjuangan putra-
putri bangsa, bukan suatu pemberian dari bangsa atau negara lain. Bung Karno menyebutnya
kemerdekaan ini sebagai jembatan emas, di seberang jembatan ini bangsa Indonesia membangun
bangsanya menjadi bangsa yang serba kecukupun, orang Inggris menyebutnya sebagai afluent society.
Ternyata proklamasi saja tidaklah cukup, karena berdirinya suatu negara harus mendapat pengakuan
dari dunia internasional.

5. Tonggak Sejarah Kelima


Proklamasi kemerdekaan Indonesia ini tidak dapat diterima oleh Belanda yang ingin menguasai kembali
negara jajahannya setelah usainya perang Asia Timur Raya. Dengan mengerahkan kekuatan militernya
pemerintah Belanda berusaha menguasai kembali wilayah demi wilayah Negara Republik Indonesia.
Pada tanggal 19 Desember 1948 Yogyakarta, yang menjadi pusat pemerintahan Negara Republik
Indonesia diserbu, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta ditahan oleh Belanda. Tentara
Nasional Indonesia menyisih ke luar kota untuk menyusun kekuatan kembali dalam rangka merebut
kembali wilayah yang dikuasai Belanda.

Pada tanggal 1 Maret 1949 terjadilah Serangan Umum di kota Yogyakarta, yang berdampak terbukanya
mata dunia, bahwa Indonesia masih ada, dan memiliki tentara yang terkoordinir, sehingga dapat
menguasai kota Yogyakarta, meski hanya untuk beberapa jam saja. Peristiwa ini mendukung
berlangsungnya diplomasi antara pemerintah Belanda dan wakil pemerintah Indonesia untuk mengakui
berdirinya Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1949 berlangsung pengakuan
kedaulatan Negara Republik Indonesia dalam bentuk Negara Indonesia Serikat. Obessi para pejuang
untuk mendirikan negara kesatuan tidak kunjung padam, ternyata Negara Indonesia Serikat tidak
berumur lebih dari satu tahun. Pada tanggal 15 Agustus 1950 Presiden Soekarno membacakan Piagam
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Tonggak Sejarah Keenam


Meskipun sejak tanggal 15 Agustus 1950, telah terwujud Negara Kesatuan Republik Indonsia, namun
sistem pemerintahan yang diterapkan masih berpola pada sistem pemerintahan parlementer. UUD yang
berlaku adalah Undang-Undang Dasar Sementara yang lebih bersifat liberalistis. Sebagai akibat tidak
terjadinya kemantapan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dengan berdalih bahwa situasi
penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan pada waktu itu dinilai membahayakan persatuan dan
keselamatan Negara, Nusa dan Bangsa, serta merintangi pembangunan semesta untuk mencapai
masyarakat yang adil dan makmur, maka Presiden Republik Indonesia/ Panglima Tertingi Angkatan
Perang menetapkan berlakunya kembali UUD 1945. Peristiwa tersebut yang biasa disebut
sebagai :”Dekrit Kembali ke UUD 1945,” yang berlangsung pada tanggal 5 Juli 1959. Sejak saat itu
Negara Republik Indonesia menerapkan UUD 1945, baik pemerintahan Presiden Soekarno, maupun
Presiden Soeharto berusaha untuk menerapkan UUD 1945 sesuai interpretasi masing-masing. Ada
pihak-pihak yang menyatakan terjadi penyimpangan dalam aktualisasi UUD 1945, namun realitas
menunjukkan bahwa pada masa Orde Lama maupun Orde Baru ada upaya untuk mengaktualisasikan
UUD 1945 dalam kenyataan.
Perlu dicatat bahwa pada tahun 1948 terjadi pemberontakan PKI di Madiun. Pada tanggal 18 September
1948 Partai Komunis Indonesia/Front Demokrasi Rakyat merebut kota Madiun, dan pada tanggal 19
September 1948 memproklamasikan negara ”Soviet Republik Indonesia,” dengan Muso sebagai
pemimpinnya. Peristiwa ini tidak dapat didudukkan sebagai tonggak sejarah bangsa Indonesia, karena
tidak memiliki pengaruh lebih jauh bagi perkembangan dan pembangunan bangsa Indonesia. Orang
biasa mendudukkan sebagai lembaran hitam sejarah bangsa Indonesia. Memang sangat mungkin bagi
anggota Partai Komunis Indonesia, yang telah dibubarkan pada tahun 1966, memandang peristiwa
Madiun sebagai tonggak sejarah perjuangan mereka.

7. Tonggak Sejarah Ketujuh


Tonggak sejarah ke tujuh menurut hemat penulis adalah Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung di
Bandung dari tanggal 18 – 25 April 1955. Konferensi ini diprakarsai oleh Indonesia, India, Pakistan,
Birma dan Sri Langka dan diikuti oleh 29 Negara Asia dan Afrika, yakni Afganistan, Birma, Ethiopia, Gold
Coast (Ghana), India, Indonesia, Irak, Iran, Jepang, Kamboja, Laos, Libanon, Liberia, Libia, Mesir, Muang
Thai, Nepal, Pakistan, Philipina, Republik Rakyat Cina, Saudi Arabia, Sri Langka, Sudan, Suriah, Turki,
Vietnam Selatan, Vietnam Utara, Yaman dan Yordania.

Konferensi ini didorong oleh situasi perang dingin yang semakin intens antara Blok Barat yang dimotori
oleh Amerika Serikat dan Blok Timur dengan pimpinan Uni Sovyet. Terjadilah pertandingan yang
semakin tajam dalam menciptakan senjata pemusnah massal yang semakin canggih. Timbullah
kerisauan di antara negara-negara Asia-Afrika yang baru saja merdeka Mereka berusaha untuk tidak
terlibat dalam perang dingin dimaksud, maka dibentuklah suatu kelompok yang kemudian diberi nama
Negara Non Blok.

8. Tonggak Sejarah Kedelapan


Salah satu peristiwa lain yang dapat dianggap sebagai tonggak sejarah bangsa Indonesia adalah
kemenangan Tim Thomas Cup Indonesia yang pertama, yang terjadi pada tanggal 15 Juni 1958 di
Singapura. Tim Thomas Cup pertama kali tersebut terdiri dari Ferry Sonneville, Tan Yoe Hok, Eddy Yusuf,
Tan King Gwan dan Nyoo Kim Bie. Peristiwa tersebut membuka mata masyarakat Indonesia, bahwa
dalam olah raga bulu tangkis Indonesia dapat berbicara dikancah internasional.

Sejak itulah perbulu-tangkisan Indonesia maju dengan pesat, dan selalu dapat menjuarai dalam
perebutan berbagai piala bertaraf internasional, seperti All England, Uber Cup dan sebagainya. Bahkan
pada waktu pertama kali bulu tangkis dipertandingkan dalam olimpiade pada dekade terakhir abad
keduapuluh, Indonesia dapat meraih salah satu, bahkan pernah meraih dua medali emas dalam cabang
bulu tangkis. Sampai dewasa ini Indonesia masih diperhitungkan dalam percaturan olah raga bulu
tangkis secara internasional.

9. Tonggak Sejarah Kesembilan


Surat Perintah 11 Maret 1966, atau yang biasa disebut ”Super Semar” merupakan tonggak sejarah
berikut. Meskipun beberapa pihak masih mempersoalkan Surat Perintah tersebut, namun realitas
menunjukkan, dengan terbitnya Surat Perintah tersebut terjadi perubahan yang sangat signifikan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesa. Surat Perintah ini tidak dapat terlepas dari
gerakan yang dilakukan oleh Angkatan 1966.

Surat Perintah 11 Maret 1966 dikeluarkan oleh Presiden/Pangti ABRI/Pemimpin Besar Revolusi yang
ditujukan kepada Letnan Jenderal Soeharto, Menteri Panglima Angkatan Darat untuk atas nama
Presiden/Pangti ABRI/Pemimpin Besar Revolusi mengambil segala tindakan yang dianggap perlu guna
terjaminnya keamanan, ketenangan dan kestabilan jalannya pemerintahan. Surat Perintah 11 Maret
1966 dianggap sebagai tonggak sejarah sebagai titik awal pemerintahan Orde Baru, yang memiliki visi
”Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen”

Dengan berbekal Surat Perintah 11 Maret 1966 ini berlangsung peralihan kekuasaan dari presiden
Soekarno kepada presiden Soeharto, yang mampu mengendalikan dan mempertahankan pemerintahan
hingga tiga dasa warsa lebih.

10. Tonggak Sejarah Kesepuluh


Tonggak sejarah kesepuluh adalah peristiwa lengsernya presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, dan
dimulainya pemerintahan era reformasi. Dampak dari peristiwa ini masih berlangsung, sehingga perlu
diadakan evaluasi secara cermat, dapatkah peristiwa lengsernya presiden Soeharto dikategorikan
sebagai tonggak sejarah bangsa Indonesia. Di depan telah kita kemukakan bahwa tonggak sejarah
adalah peristiwa penting yang memberikan dampak kemajuan bagi ummat manusia atau bangsa,
sehingga masih perlu dievaluasi apakah peristiwa tersebut berdampak kemajuan atau kemerosotan.

2.3. Masa-Masa Tonggak Perjuangan Bangsa


1.1512-1570 : Zaman Penjajah Potugis
2.1596-1800 : Zaman Penjajah VOC
3.1811-1916 : Zaman Penjajah Inggris
4.1800-1942 : Zaman Penjajahan Hindia Belanda
5.1942-1945 : Zaman Penjajah Jepang
6.1945-sekarang

Potugis (1512-1570)
Bangsa Portugis memasuki wilayah nusantara dari Malaka pada tahun 1512 melalui laut dipimpin
oleh antonio d’Areu. Indonesia telah dikenal kaya akan rempah-rempah, khususnya di Maluku.

Semula Portugis berniat dagang namun karena mental tamaknya, pada tahun itu juga Portugismulai
kekuasaan di Ternate dan pada akhirnya seluruh Maluku dijajahnya.Sifat mereka yang tamak, kejam dan
tidak memiliki peri kemanusiaan ini mendorong rakyatMaluku melakukan perlawanan dipimpin oleh
raja Baabullah. Akhirnya pada tahun 1570 penjajah Portugis diusir dari tanah Maluku.

VOC (1596-1800)
Tahun 1596 pedagang Belanda masuk ke Indonesia. Mereka mendirikan persatuan perseroandagang
yang dinamakan Verenigde Oost Indiche Compagnie (VOC).Mereka jadi kuat dan mulai Jayakarta dan
kerajaan Banten dan tahun 1619. Jayakarta digantidengan nama Batavia. Kerajaan Banten dan Mataram
berusaha merebut kembali Batavia namunselalu gagal karena kurangnya rasa persatuan.

Melalui devide et impera, VOC berhasil menguasai Indonesia. Kerajaan-kerajaan di tanah airmenjadi
lemah karena tidak memiliki rasa persatuan, contohnya :
Raja Goa, Hasanuddin bermusuhan dengan raja Bone, Aru Palaka (1669);
Sultan Ageng Tirtayasa (Banten) bertengkar dg putranya, Sultan Haji (1683);
Di Mataram, Amangkurat I bermusuhan dg Trunojoya, Amangkurat III dg Pangeran Puger,
danMangkubumi Mas Sahid (1683).
VOC dibubarkan tahun 1800 dan Hindia Belanda dijajah langsung oleh Belanda.
Masa Inggris (1811-1916)
Tahun 1803, Kerajaan Belanda mengirim Daendels sbg gubernur jenderal di Indonesia denganmaksud
untuk mempertahankan diri dari ancaman Inggeris.Tahun 1811 Inggeris berhasil merebut Indonesia dan
menunjuk Raffles sebagai Letnan Gubernurdi Indonesia.Tahun 1916 Inggeris mengembalikan Indonesia
kepada Belanda kembali.

Masa Hindia Belanda (1800-1942)


Tahun 1800 VOC dibubarkan dan Hindia Belanda diperintah negeri Belanda;
Awal tonggak perjuangan bangsa dapat dimulai pada masa ini ditandai :
1) 20 Mei 1908, mendirikan “Boedi Oetomo” (Hari Kebangkitan Nasional) oleh dr. Soetomo dan
dr.Sudiro Husodo (Yogya). Reaksi trerhadap politik etika Belanda.
2) 1911, mendirikan “Sarekat Dagang Islam” oleh H. Samanhudi di Surakarta. Reaksi terhadap
imprialisme ekonomi Belanda.
3) 1912,mendirikan partai politik “Indische Partij” di Bandung oleh dr. EFS Douwes Dekker alias
dr.Setia Budi danudirdja, dr. tjipto Mangunkoesoemo dan Ki Hadjar Dewantara.
4) 1913, Sarekat Dagang Islam menjadi pemilik partai politik “Syarekat Islam” dipimpin HOS
Tjokroaminoto. Reaksi terhadap imprialisme politik Belanda.
5) 1928, Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia, menuntut “Satoe Indonesia yang
Bersatoe”.
6) 28 Oktober 1928, diselenggarakan Kongres Pemuda Indonesia (“Soempah Pemoeda”).
7) Tahun 1939, partai-partai politik bersatu dalam “Gabungan Politik Indonesia” atau GAPI yang
menuntut berpemerintahan sendiri, bukan menuntut kemerdekaan penuh.

Masa pemerintahan Jepang (1942-1945)


Tahun 1942 Jepang merebut Indonesia dengan slogan politik bagi bangsa Indonesia “Hakko Ichiu”
(dunia sebagai suatu keluarga besar negara-negara).
Selama tiga setengah tahun lebih mengerikan daripada masa penjajahan Belanda. Fasisme Jepang
sangat kejam dan serakah demi perang.
Api semangat perjuangan rakyat tidak pernah padam apa lagi melihat peluang pada saat jepang
menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945.
Saat-saat terakhir PD II, Jepang banyak mengalami kekalahan. Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada
bangsa Indonesia.
Semasa dibawah kekuasaan Jepang, terjadi hal-hal penting antara lain:
 Pembentukan BPUPKI (1 Maret 1945)
 Masa Persidangan Pertama (29 Mei-1 Juni 1945)
 Masa Persidangan Kedua (10-16 Juli 1945)

Pembentukan BPUPKI
1 Maret 1945 Jepang meyakinkan Indonesia tentang kemerdekaan dengan membentuk Badan
Penyalidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Tyosakai.
28 April 1945, Jenderal Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang Jawa melantik anggota BPUPKI di
Gedung Cuo Sangi In, Pejambon Jarkarta (sekarang Gedung Kemlu).
Ketua BPUPKI ditunjuk Jepang adalah Dr. Radjiman Wedyodiningrat dengan wakilnya Icibangase
(Jepang) serta Sekretaris R.P. Soeroso. Jumlah anggota BPUPKI 63 orang yang mewakili hampir seluruh
wilayah Indonesia.

Masa Persidangan Pertama BPUPKI


29 Mei-1 Juni 1945, BPUPKI mengadakan persidangan pertama, utamanya membahas rumusan dasar
negara Indonesia merdeka.
Pada persidangan dikemukakan pendapat-pendapat tentang dasar negara oleh Mr. Mohammad Yamin,
Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno.
1 Juni 1945, Ir Soekarno menyampaikan rumusannya yang disebut Pancasila (menjadi hari larih
Pancasila).
Sampai sidang berakhir, rumusan dasar negara belum disepakati. Oleh karenanya, BPUPKI membentuk
panitia rumusan yang beranggotakan 9 orang, disebut Panitia Sembilan diketuai oleh Ir. Soekarno.
Tanggal 22 juni 1945 Panitia Sembilan menghasilkan Piagam Jakarta sebagai hasil kesepakatan nasional
demi persatuan dan kesatuan.

Masa Persidangan Kedua BPUPKI


10-16 Juli 1945, BPUPKI mengadakan sidang kedua untuk membahas rancangan UUD yang kemudian
membentuk Panitia Perancang UUD yang diketuai Ir. Soekarno.
11 Juli 1945, menyetujui preambule yang diambil dari Piagam Jakarta.
14 Juli 1945, setelah disempurnakan kebahasaannya oleh Panitia Penghalus Bahasa (Husein
Jayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr. Supomo). Ir. Soekarno melaporkan hasil kerjanya pada sidang.
Inti laporan penting menyangkut tiga hal pokok, yaitu:
 Pernyataan Indonesia merdeka,
 Pembukaan undang-undang dasar,
 Undang-undang dasar (batang tubuh).
15 dan 16 Juli 1945 diadakan sidang untuk membahas R UUD hasil kerja Panitia Perancang UUD.

2.4. Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagai Tonggak Sejarah


Kemerdekaan merupakan bagian penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan
termasuk momen bersejarah Indonesia. Dari proklamasi ini, Indonesia masuk ke tahap
perkembangannya.
Tiap warga negara wajib mengetahui makna proklamasi kemerdekaan. Melalui makna proklamasi
kemerdekaan, kamu akan menemukan betapa pentingnya kemerdekaan suatu negara. Dari makna
proklamasi kemerdekaan, Indonesia memiliki hak sepenuhnya untuk menentukan nasibnya sendiri.

Makna proklamasi kemerdekaan bisa dilihat dari berbagai aspek. Makna proklamasi kemerdekaan bisa
direnungi untuk menjadi warga negara yang baik. Berikut 15 makna proklamasi kemerdekaan.

Sosial
Melalui proklamasi kemerdekaan, segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari Indonesia. Melalui
kemerdekaan, semua warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala
bidang.
Budaya
Makna proklamasi kemerdekaan membuat keragaman budaya Indonesia makin kuat. Dengan
proklamasi, Indonesia memperkenalkan diri sebagai negara dengan kepribadian nasional yang berasal
dari kebudayaan bangsa sendiri.

Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, makna proklamasi kemerdekaan adalah menjadi jalan menuju kesejahteraan.
Dengan memerdekakan diri, Indonesia bisa mengelola sumber daya ekonomi secara mandiri. Indonesia
dapat mengatur perekonomian sendiri sesuai dalam UUD 1945 pasal 33.
Pendidikan
Melalui kemerdekaan, warga Indonesia bebas mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan di
Indonesia dapat merdeka seutuhnya ketika seluruh rakyat Indonesia dengan beragam latar belakangnya
dapat menempuh pendidikan yang sesuai.
Politik
Melalui proklamasi kemerdekaan, Indonesia Indonesia memiliki kedaulatan rakyat.

Hukum
Secara hukum, Proklamasi merupakan lahirnya negara Indonesia yang berarti bahwa hukum kolonial
(penjajah) sudah tidak berlaku lagi dan diganti dengan hukum Nasional.

Makna ke luar
Makna proklamasi kemerdekaan ke luar artinya makna yang dilihat dari sudut pandang negara lain.
Makna proklamasi kemerdekaan menjadi tanda bahwa bangsa Indonesia telah merdeka.

Makna ke dalam
Makna proklamasi kemerdekaan ke dalam artinya makna ini dilihat dari dalam negara itu sendiri.
Melakui proklamasi kemerdekaan, muncul dorongan untuk memperjuangkan kesejahteraan bangsa.

Lahirnya NKRI
Makna proklamasi kemerdekaan merupakan tanda lahirnya NKRI. Setelah proklamasi, sesegera
mungkin wilayah jajahan Hindia Belada diakui sebagai NKRI.

Kemerdekaan secara De Facto


Makna proklamasi kemerdekaan adalah sebagai bukti kemerdekaan secara de facto. Proklamasi
menjadi pernyataan de facto kepada dunia luar bahwa Indonesia telah menyatakan diri sebagai negara
yang merdeka.

Menaikkan martabat bangsa


Proklamasi kemerdekaan menjadi momen untuk menjunjung martabat bangsa. Sebelum merdeka,
status bangsa Indonesia masih dianggap sebagai bangsa jajahan.

Tonggak sejarah bangsa Indonesia


Makna proklamasi kemerdekaan tonggak sejarah lahirnya bangsa Indonesia. Proklamasi ibarat tiang
utama perjuangan bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan kemerdekaan

Amanat rakyat
Proklamasi merupakan amanat rakyat untuk mewujudkan negara yang melindungi segenap bangsa dan
tumpah darah Indonesia.

Awal perjuangan baru


Melalui kemerdekaan, Indonesia punya tantangan baru untuk membangun dan mensejahterakan
bangsanya.

Bentuk kedaulatan Indonesia


Makna proklamasi kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia selanjutnya adalah sebagai bentuk Indonesia
yang lebih berdaulat. Dengan menyatakan kemerdekaan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai