Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA

Dosen Pengampu : Drs. I Ketut Pasek. M.M

Disusun oleh :

1.Komang ratih ayu ariani (23089151003)


2. Laeli Ilma Ihzati (23089151004)
3. Isfiyantasi Syafii (23089151007)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PRODI S1 KEBIDANAN
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat kepada tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Proses Berbangsa Dan
Bernegara".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Terutama kepada dosen pengampu : Drs. I Ketut
Pasek. M.M

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Bungkulan, 21 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………….......…………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………….......…………..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………......…………iii
BAB I PEMBUKAAN………………………………………………………….......………...1
1.1 latar belakang……………………………………………………………..…......…...1
1.2 Rumusan Masalah………………………………..……………………….…......…...2
1.3 Tujuan……………………………………………….………………….........……....2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….….....……...3
2.1 Pengertian Proses Berbangsa Dan Bernegara Di Indonesia……..…….….....……..3
2.2 Pengertian Metode Pengembangan Indentitas Nasional …...................…......….....5
2.3 Pengertian Langkah – Langkah Konkret Pengembangan Identitas Nasional............6

BAB III PENUTUP………………………………………………………………...…….....14


3.1 Kesimpulan………………………………………………………....………...…...14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...….….15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Sehubungan dengan globalisasi dan berkembangnya teknologi informasitelah


mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara (baik secara politik,ekonomi, maupun
sosial), masalah nasionalisme dan patriotisme tidak lagi dapatdilihat sebagai masalah
sederhana yang dapat dilihat dari satu perspektif saja.Dalam dunia yang oleh sebagian orang
disifatkan sebagai dunia yang semakin borderless, banyak pengamat yang mulai
mempertanyakan kembali pengertiannegara beserta aspek-aspeknya.Masalah pembangunan
nasionalisme dan patriotisme di Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan yang berat,
maka perlu dimulai upaya-upaya untuk kembali mengangkat tema tentang pembangunan
nasionalisme dan patriotisme. Apalagi di sisi lain, pembahasan ataudiskusi tentang
nasionalisme dan patriotisme di Indonesia justru kurang berkembang atau mungkin memang
kurang dikembangkan.

Indonesia merupakan laboratorium sosial yang sangat kaya karena pluralitasnya, baik dari
aspek ras dan etnis, bahasa, agama dan lainnya. Itu punditambah status geografis sebagai
negara maritim yang terdiri dari setidaknya13.000 pulau. Bahwa pluralitas di satu pihak
adalah aset bangsa jika dikelolasecara tepat, di pihak lain ia juga membawa bibit ancaman
disintegrasi. Karakter pluralistik itu hanya suatu pressing factor dalam realitas ikatan
negara. Di tengah situasi bangsa Indonesia yang seperti itu, nasionalisme sangat di butuhkan
untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berhubungan dengan patriotisme, refleksi kisah perjuangan telah terbukti betapa tinginya
semangat perjuangan Bangsa Indonesia untuk mengusir danmelawan penjajah sejak awal
penjajahan Belanda sampai dengan tercapaiKemerdekaan RI. Adalah sebuah kewajiban yang
Universal, dimana generasiyang lebih tua agar mewariskan tidak hanya pengetahuan tentang
tonggak sejarah atas kejadian yang terjadi di masa lalu namun juga terutama tentang
semangat patriotisme yang berpengaruh atas perjalanan hidup dalam berbangsa dan
bernegara. Karena dengan demikian akan tercipta suatu hubungan emosionalsecara timbal-
balik di antaranya dalam kaitan semangat Patriotisme. Hal ini 2 menjadi sebuah tuntutan
yang layak, agar generasi muda dapat menghargai jasa- jasa Pejuang dan Pahlawannya
sehingga mereka menempatkan para Pejuang danPahlawan yang terhormat.

Oleh karena itu, kami berusaha merangkum sedemikian rupa dan mencobamembedah
apa saja yang seharusnya dilakukan sebagai wujud dari sikap Nasionalisme dan Patrotisme
dan mengapa hal ini menjadi sangat penting dalammewujudkan Bangsa Indonesia yang
sedang mengalami krisis Nasionalisme danPatriotisme khususnya di kalangan remaja
Indonesia.

Remaja adalah generasi masa depan bangsa, dimana remaja itu adalahcalon pemimpin di
masa yang akan datang. Oleh sebab itu penanaman jiwa patriotisme dan nasionalisme harus
dilakukan di lingkungan remaja agar bisamemotivasi remaja untuk berfikir positif dan lebih
arif dalam bertindak.Berdasarkan pemaparan tersebut, maka penulis mengangkat judul
“ Nasionalismedan Patriotisme di Era Global”

1.2RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana Proses Berbangsa Dan Bernegara Di Indonesia?
b. Bagaimana Metode Pengembangan Indentitas Nasional?
c. Apa Langkah – Langkah Konkret Pengembangan Identitas Nasional

1.3TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah
a. Untuk Memahami Proses Berbangsa Dan Bernegara
b. Untuk Mengetahui Metode Pengembangan Indentitas Nasional
c. Untuk Mengetahui Langkah – Langkah Konkret Pengembangan Identitas Nasional

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Berbangsa Dan Bernegara Di Indonesia

Bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk
kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam. Negara
adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia. Terjadinya negara-bangsa
Indonesia merupakan proses atau rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan.

A. Proses terbentuknya negara-bangsa Indonesia secara teoritis dilukiskan sebagaimana


dalam keempat alinea Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:
1. Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi tetapi adanya pengakuan akan
hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat
untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa yang lain.
Inilah sumber motifasi perjuangan. (alinea I pembukaan UUD 1945).
2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan dan menghasilkan
proklamasi. Jadi dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara . Negara yang kita
cita-citakan adalah menuju pada keadaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur. (alinea II pembukaan UUD 1945)/
3. Terjadinya bangsa Indonesia adalah kehendak seluruh bangsa Indonesia. Disamping itu
adalah kehendak dan atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Ini membuktikan bangsa
Indonesia adalah bangsa yang religius dan mengakui adanya motivasi spiritual. (alinea III
pembukaan UUD 1945).
B. Proses berbangsa dan bernegara juga dapat dilihat dari berbagai rangkaian peristiwa:

a) Peristiwa proses berbangsa


1. proses berbangsa pada dasarnya dapat dilihat dari rangkaian peristiwa berikut:
1) Peristiwa kedukan bukit. Prasasti ini berbahasa melayu kuno dan berhuruf pallawa,
bertuliskan “marvuat vanua siddayatra subhiksa”, yang artinya kurang lebih adalah
menbentuk negara sriwijaya yang jaya, adil, makmur, sejahtera dan sentausa.
Prasasti ini berada di bukit siguntang dekat palembang yang bertarikh syaka 605
atau 683 masehi.
2) Kerajaan majapahit (1293-1525). Kalau sriwijaya sistem pemerintahannya dikenal
dengan sistem ke-datu-an, maka majapahit dikenal dengan sistem keprabuan.
Kerajaan ini berpusat di Jawa Timur dibawah pimpinan dinasti Rajasa, dan raja
yang paling terkenanl adalah Brawijaya. Majapahit mencapai keemasan pada
pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gadjah Mada yang terkenal
dengan sumpah palapa.
3) Berdirinya oraganisasi massa bernama Budi Utomo oleh Sutomo pada tanggal 20
Mei 1908 yang menjadi pelopor berdirinya oraganisasi-oraganisasi pergerakan
nasional lain dibelakang hari. Dibelakang Sutomo ada dr. Wahidin Sudirohusodo
yang selalu mebangkitkan motivasi dan kesadaran berbangsa terutama kepada para
mahasiswa STOVIA (School Tot Opleiding Van Indische Artsen).
4) Sumpah pemuda yang diikrarkan oleh para pemuda pelopor persatuan bangsa
Indonesia dalam Kongres Pemuda di Jakarta pada 28 Oktober 1928. Ikrar tersebut
berbunyi:
1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air yang satu, Tumpah Darah
Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
2. Faktor penting pembentukan suatu bangsa:
1) Adanya keinginan bersama untuk merdeka dan lepas dari penjajah.
2) Adanya kesatuan wilayah dan tempat tinggal.
3) Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran.

b) Peristiwa proses bernegara


Pemerintah Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Janji itu diampaikan oleh Perdana menteri
Jepang Jenderal Kunaiki Koisu (penggangti Perdana Menteri Tojo) dalam Sidang
Teikuku Gikoi (Parlemen Jepang). Realisasi dari janji itu maka dibentuklah BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 29 April 1945
dan dilantik pada 28 Mei 1945 peristiwa ini yang menjadi tonggak awal proses
Indonesia menjadi Negara.

c) Faktor yang menjadi identitas proses berbangsa dan bernegara yaitu:


1) Primordial
2) Sakral
3) Tokoh
4) Bhineka Tunggal Ika
5) Sejarah
6) Perkembangan Ekonomi
7) Kelembagaan

2.2 Metode Pengembangan Identitas Nasional

Identitas nasional adalah istilah yang merujuk pada jati diri atau kepribadian suatu
bangsa yang dibangun dari manifestasi nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat. Identitas nasional memberikan ciri bagi suatu bangsa yang mem-bedakan antara
bangsa satu dengan bangsa yang lain. Bagi bangsa Indonesia yang merupakan negara
multikultural faktor penting yang membentuk identitas nasional adalah etnisitas, kesukuan,
ras, agama, bahasa dan perbedaan-perbedaan lainya yang masing-masing memiliki kekhasan.
Keberagaman tersebut di bingkai menjadi satu kesatuan dalam semboyan Bhineka Tunggal
Ika. Merujuk dari berbagai faktor penting yang membentuk identitas nasional, penulis
tertarik untuk mengkaji peran situs kewar-ganegaraan berbasis agama (tempat ibadah) dalam
membangun identitas nasional. Agama memiliki peranan yang kuat dalam membangun
identitas nasional bangsa karena agama mampu menciptakan kohesi sosial yang mendukung
terbentuknya pem-bangunan identitas nasional melalui sombol, ritual, norma dan jaringan
yang sifatnya universal.

Perbedaan agama di Indonesia memberikan ekslusivitas bagi masing-masing agama


untuk memainkan peranannya melalui situs kewarganegaraan guna menga-tasi etnosentrisme
dan memungkinkan komunikasi lintas budaya guna mendukung pembangunan identitas
nasional bangsa. Keterkaitan antara agama dan identitas nasional memberikan kewajiban
bagi situs kewarganegaraan khususnya tempat ibadah untuk berperan aktif dalam
menginternalisasikan nilai-nilai multikultural seperti toleransi, saling menghargai dan
menghormati, inklusif, sebagai konsekuensi atas adanya perbedaan agama di Indonesia yang
mampu mendukung pembangunan identitas na-sional Kata kunci: agama, identitas nasional,
multikultural, situs kewarganegaraan.

2.3 Langkah – Langkah Konkret Pengembangan Identitas Nasional

Globalisasi menjadi hal yang sangat menakutkan bagi setiap orang yang tidak mampu
bersaing dan kompeten pada jaman ini. Namun pada satu sisi yang lain, bagi orang yang jeli,
globalisasi merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan hasil terbaik atas segala bidang.

1.Tidak menutup diri


Hal pertama yang harus dilakukan dalam menghadapi globalisasi adalah
menganggapnya sebagai tantangan jaman untuk mendapatkan segala hal terbaik. Dengan
demikian, seseorang tidak menutup diri atas era globalisasi yang sudah ada di depan mata.
Justru ada dampak positif globalisasi sebagai alat untuk mengembangkan diri yang lebih
baik dalam pentas global atau internasional.

2.Bekerja sama dengan orang lain


Globalisasi membuat segalanya berkembang cepat dan dinamis. Pada satu sisi
globalisasi ditandai dengan pertukaran budaya yang tinggi. Seseorang bisa belajar
terhadap budaya lain. Khususnya budaya asing yang masuk ke suatu negara dengan
kualitas lebih baik dari segi pemikiran dan rasionalitas.
Oleh sebab itu, untuk mengambil manfaat dari globalisasi maka seseorang bisa
bekerjasama dengan orang lain di belahan bumi dalam menciptakan kondisi masyarakat
yang sejahtera lahir dan batin. Terutama bekerja sama dalam perdagangan dan
pemenuhan kebutuhan hidup mendasar sehari-hari.

3.Seleksi budaya
Dengan adanya era globalisasi maka setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia
begitu mudahnya. Namun semua itu tak dapat diterima langsung sepenuhnya. Karena
budaya asing tersebut terkadang berlawanan dengan nilai sosial di masyarakat Indonesia.
Nah, upaya menjaga identitas bangsa Indonesia dari ancaman globalisasi maupun
sikap yang harus dilakukan dalam menghadapi era global adalah melakukan penyaringan
terhadap budaya yang datang. Karena sangat mudah budaya asing mempengaruhi
seseorang atau kelompok secara global. Tanpa saringan budaya yang ketat hanya akan
berefek buruk pada individu tersebut.
Hal ini karena tidak selamanya budaya asing yang masuk bersifat baik. Bahkan
beberapa diantaranya bertentangan dengan hukum agama dan norma sosial di masyarakat
Indonesia.

4.Memperkenalkan budaya asli Indonesia


Bagaimana sikap kita dalam menghadapi tantangan globalisasi selanjutnya adalah
dengan bersikap percaya diri dalam menampilkan budaya-budaya asli Indonesia ke dunia
internasional. Seperti budaya ramah tamah, murah senyum, menyukai kedatangan tamu,
suka suasana alami, suka penyembuhan tradisional dan lain-lain.
Karena selama ini budaya asli Indonesia mempunyai keunggulan dari budaya asing.
Sekaligus jadi pembuktian bahwa kebudayaan asli Indonesia tidak kalah dengan budaya
dari negara maju sekalipun.

5.Melestarikan budaya Indonesia dan mendaftarkannya ke dunia


Arus globalisasi yang menyelimuti seluruh dunia berdampak pada budaya setiap
negara seringkali bercampur dan berbaur dengan budaya bangsa lain. Disinilah
pentingnya bagaimana upaya menjaga identitas bangsa indonesia dari ancaman
globalisasi. Masyarakat kita perlu menjaga dan mempertahankan budaya asli Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari. Langkah selanjutnya mendaftarkan diri kepada lembaga
terkait di dunia terhadap budaya asli Indonesia. Hal ini sangat berguna agar budaya asli
Indonesia tidak diklaim oleh negara lain.

6.Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT


Menghadapi era globalisasi akan penuh tantangan yang akan dihadapi oleh setiap
orang. Perubahan sosial budaya ini bukan hanya tantangan dalam peningkatan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya. Tapi juga tantangan tersebut terutama dari
segi akhlak atau moral. Oleh sebab itu, untuk menjaga moral dan akhlak yang baik di era
globalisasi perlu dilakukan pendekatan kepada Tuhan. Salah satu caranya dengan
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt.

7.Mengutamakan produk lokal


Langkah terakhir, bagaimana upaya menjaga identitas bangsa indonesia dari ancaman
globalisasi adalah dengan selalu mengutamakan membeli produk-produk dalam negeri.
Karena hal ini lebih memberdayakan pengusaha lokal ketimbang membeli produk luar
negeri.
Setelah membahas tentang upaya –upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
identitas bangsa Indonesia dari ancaman globalisasi beserta cara menyikapi globalisasi
semua itu belum cukup. Karena ada aspek penting yang lainnya. Salah satunya perlu
dibahas tentang cara mengatasi atau mencegah dampak negatif globalisasi terhadap
identitas nasional.

Bagaimana Upaya Menjaga Identitas Bangsa Indonesia Dari Ancaman Globalisasi?


Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga identitas bangsa dari
ancaman globalisasi, yaitu:

1.Memakai bahasa daerah secara baik dan benar


Salah satu ciri dari identitas bangsa Indonesia adalah dari sifatnya yang sangat
majemuk dari segi bahasa daerah. Setiap daerah atau suku mempunyai bahasa daerahnya
masing-masing. Karena itu upaya menjaga identitas bangsa Indonesia dari ancaman
globalisasi yang paling mudah adalah menjaga bahasa daerah secara baik. Salah satu
caranya dengan menggunakan bahasa daerah setiap hari dalam lingkungan keluarga
secara baik dan benar. Sehingga setiap anggota keluarga tidak asing lagi dengan bahasa
daerahnya masing-masing.

2.Memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar


Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan Indonesia. Sehingga bahasa Indonesia
mesti dijaga dan dilestarikan. Salah satu caranya dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari di rumah, kantor maupun sekolah.

3.Mencintai budaya Indonesia dan melestarikannya


Upaya menjaga identitas bangsa Indonesia dari ancaman globalisasi selanjutnya
adalah dengan mencintai dan melestarikan budaya-budaya Indonesia yang luhur. Seperti
gotong royong, musyawarah untuk mufakat dalam setiap penyelesaian masalah dan lain
sebagainya

4.Mengutamakan membeli produk-produk buatan asli Indonesia


Ditengah jaman globalisasi saat ini sangat mudah ditemukan produk-produk asing
buatan luar negeri yang membanjiri pasar Indonesia. Namun bukan berarti produk buatan
asing itu lebih baik dari produk asli buatan negara Indonesia. Bahkan tak jarang kualitas
produk asli buatan Indonesia kualitasnya lebih bagus dari produk asing tersebut.
Oleh karena itu, sebagai bentuk upaya menjaga identitas bangsa Indonesia dari
ancaman globalisasi adalah senantiasa lebih mengutamakan dalam membeli produk-
produk asli Indonesia. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi
penduduk asli Indonesia sekaligus menjaga identitas bangsa Indonesia di tengah arus
globalisasi yang semakin kuat.

5.Membuat kreasi dari hasil bumi Indonesia


Cara dan upaya menjaga identitas bangsa Indonesia dari ancaman globalisasi
selanjutnya adalah bersikap kreatif dalam membuat berbagai macam kreasi dari hasil
bumi asli Indonesia. Seperti membuat aneka kerajinan tangan dari kayu jati atau hasil
hutan Indonesia.

6.Menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila


Upaya berikutnya dalam menjaga identitas bangsa Indonesia dari ancaman globalisasi
adalah dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Karena Pancasila merupakan pandangan dan identitas bangsa
Indonesia.

7.Rasa bangga terhadap negara Indonesia


Terakhir, bagaimana upaya menjaga identitas bangsa Indonesia dari ancaman
globalisasi adalah dengan mempunyai rasa bangga dan cinta terhadap tanah air Indonesia.
Yang meliputi rasa bangga menjadi warga negara Indonesia, rasa bangga menggunakan
bahasa Indonesia dalam ruang lingkup lokal sampai tingkat daerah dan regional.
Bangga bukan hanya negara Indonesia yang memiliki wilayah yang besar. Tapi juga
sangat kaya terhadap kekayaan alam tak berwujud fisik. Seperti adat istiadat, bahasa,
suku, budaya, dan nilai sosial yang luhur.
Itulah bagaimana upaya menjaga identitas bangsa Indonesia dari ancaman globalisasi
yang terbukti efektif dan dapat kita lakukan. Sekuat apapun budaya asing yang masuk
dalam era globalisasi maka bangsa kita akan tetap terjaga identitasnya. Bangsa Indonesia
tidak akan luntur terhadap jati dirinya sebagai bangsa besar dan beradab serta berbudaya.

Bagaimana Cara Mencegah Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Identitas Nasional?


Berikut ini cara mencegah dampak negatif globalisasi dan upaya menjaga identitas
bangsa Indonesia dari ancaman globalisasi yang bis akita lakukan.

1.Memaksimalkan potensi dalam negeri


Era globalisasi adalah jaman seluruh negara saling bergantung kepada negara lainnya
di seluruh dunia. Misalkan negara miskin sangat bergantung dengan negara yang maju
terhadap modal dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Begitu juga pada bidang lainnya.
Seperti bidang pertanian. Negara yang kekurangan sumber pertanian atau bahan pangan
sangat bergantung dengan negara yang kaya akan hasil pertaniannya. Untuk mencegah
dampak negatif modernisasi dan globalisasi serta upaya menjaga identitas bangsa
Indonesia dari ancaman globalisasi maka negara kita harus berdikari. Dalam arti,
Indonesia harus mampu mandiri dalam memenuhi segala kebutuhannya. Seperti
kebutuhan terhadap teknologi, hasil pertanian dan lain sebagainya. Hal tersebut akan
membuat identitas bangsa Indonesia terjaga dengan baik. Bahkan identitas bangsa dan
negara Indonesia akan sangat dihormati oleh seluruh masyarakat dunia.

2.Menggunakan produk dalam negeri


Produk luar negeri yang membanjiri pasar nasional merupakan efek dari arus
globalisasi. Namun hal tersebut bisa mengancam identitas nasional. Karena dari produk
luar negeri tersebut tentu membawa budaya masing-masing yang seringkali berlawanan
dengan budaya masyarakat Indonesia.
Oleh sebab itu, untuk mencegah dampak negatif globalisasi terkait identitas nasional
maka seseorang perlu mencintai dan menggunakan produk-produk asli dalam negeri.
Karena sesuai dengan identitas bangsa Indonesia. Disinilahg pentingnya melakukan
kampanye dengan poster globalisasi.
3.Memprioritaskan kemajuan bidang ekonomi
Selanjutnya cara mencegah dampak negatif globalisasi terhadap identitas nasional
adalah mengutamakan pembangunan pada bidang ekonomi. Karena ini sangat penting
untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara Indonesia. Indonesia tidak
bergantung lagi pada negara manapun dalam pemenuhan kebutuhannya. Sehingga
identitas nasional dapat terjaga dengan baik.

Bagaimana Cara Mempertahankan Identitas Nasional di Era Globalisasi?


Lantas bagaimana cara mempertahankan identitas nasional di era globalisasi? Berikut
ini sejumlah cara yang bis akita lakukan, yaitu meliputi:

1.Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari


engan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat setempat akan
membuat ciri khas atau identitas nasional terjaga dengan baik. Ini juga merupakan upaya
menjaga identitas bangsa Indonesia dari ancaman globalisasi.
Begitu juga pada waktu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat dunia
internasional akan membuat banyak orang di luar negeri tertarik terhadap budaya
Indonesia yang luhur. Sehingga banyak diantaranya yang tertarik belajar tentang
Pancasila.
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia sekaligus kebudayaan asli
Indonesia yang bersumber dari beragam nilai-nilai luhur penduduk asli Indonesia.
Dengan keluhuran budaya nasional yang terangkum dalam Pancasila membuat bangsa-
bangsa lain di seluruh dunia sangat tertarik untuk menerapkan konsep budaya Indonesia
yang tercantum dalam Pancasila.

2.Memprioritaskan kepentingan bersama dalam rangka persatuan nasional


Cara upaya mempertahankan atau menjaga identitas bangsa Indonesia secara nasional
dari ancaman era globalisasi selanjutnya adalah dengan memprioritaskan kepentingan
bangsa dan negara di atas segala kepentingan pribadi atau golongan. Namun semua itu
tentu disertai dengan rasa cinta terhadap tanah air, bangsa dan negara Indonesia dalam
kerangka Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Demikian artikel tentang bagaimana upaya menjaga identitas bangsa Indonesia dari
ancaman globalisasi yang penting kalian tahu dan lakukan. Menjaga dan
mempertahankan identitas nasional sangat penting dalam pergaulan dunia. Untuk Anda
yang membutuhkan layanan les privat untuk putra-putri, Edumaster Privat bisa menjadi
pilihan yang sangat direkomendasikan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Apabila kita mengajarkan dan melaksanakan apa yang mrnjadi faktor-faktor pendukung
kesadaran berbangsa dan bernegara sejak dini, yakni dengan mengembalikan sosialisasi
pendidikan kewarganegaraan di sekolah-sekolah, juga sosialisasi di masyarakat,niscaya akan
terwujud.. Pada pendidikan kewarganegaraan ditanamkan prinsip etik multikulturalisme,
yaitu kesadaran perbedaan satu dengan yang lain menuju sikap toleran yaitu menghargai dan
mengormati perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada pada etnis dan religi sudah harusnya
menjadi bahan perekat kebangsaan apabila antar warganegara memiliki sikap toleran.

Institusi di masyarakat, baik di partai, lembaga, yayasan, organisasi sosial, koperasi,


ditumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara melalui pendidikan multikulturalisme.
Organisasi sosial-politik , pemuda, olahraga, yayasan, koperasi, tidak bersifat eksklusif,
namun mampu bersifat inklusif dengan mengembangkan organisasi dengan penanaman
kesadaran berbangsa.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurusiana.id/read/chaidirwalis/article/proses-berbangsa-dan-bernegara-dan-politik-
identitas-842535
Pembangunan identitas nasional
https://eprints.uad.ac.id/9927/
https://www.google.com/gasearch?q=langkah%20langkah%20konret%20pengembangan%20ident
itas%20nasional%20adalah&tbm=&source=sh/x/gs/m2/5#ip=1
https://edumasterprivat.com/bagaimana-upaya-menjaga-identitas-bangsa-indonesia-dari-
ancaman-globalisasi/
https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/kesadaran-berbangsa-dan-bernegara

Anda mungkin juga menyukai