Anda di halaman 1dari 13

KASUS ETIKA DI BIDANG KESEHATAN:

MELANGGAR KODE ETIK PROFESI

MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah
Hukum Kesehatan

Oleh
Dinna Dwi Rahma (P17331116003)
Yunita Nurfadilla (P17331116013)
Olvi Ayu Zelvia (P17331116047)
Iffat Nabil Trirahmawati (P17331116049)
Silvi Nur Asypa (P17331116050)
Aulia Damayanti Suzan (P173311160055)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN GIZI
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah yang telah Ia berikan kepada kami selaku
penyusun, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses
Berbangsa dan Bernegara”. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas dari
dosen mata kuliah Kewarganegaraan.

Penyusun berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi


dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat dibuat dengan lancar
dan tepat pada waktunya. Khususnya untuk dosen Kewarganegaraan yang telah
memberi tugas sehingga kami dapat lebih mengetahui banyak hal tentang ilmu
tersebut.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan dalam makalah ini, dengan begitu penyusun mohon maaf atas segala
kekurangannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis dan untuk
kita semua pada umumnya.

Bandung, April 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
2.1 Pengertian Bangsa dan Negara............................................................. 3
2.2 Proses Berbangsa dan Bernegara di Imdonesia.................................... 3
2.3 Kerangka Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.................................. 6
BAB III SIMPULAN............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap kali mendengar kata kewarganegaraan, secara tidak langsung otak
merespon dan mengaitkan kewarganegaraan dengan pelajaran kewarganegaraan
pada saat sekolah, dan mata kuliah kewarganegaraan pada saat kuliah. Kata
kewarganegaraan di dalam memori otak tersimpan kuat karena setiap tahun dari
sekolah dasar hingga sekolah menengah atas ada pelajaran kewarganegaraan yang
harus dipelajari, dan ternyata saat kuliah juga ada. Dan di dalam bangku
perkuliahan mahasiswa mempelajari lebih dalam seberapa pentingnya pendidikan
kewarganegaraan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan kewarganegaraan sangat penting. Dalam konteks Indonesia,
pendidikan kewarganegaraan itu berisi antara lain mengenai pruralisme yakni
sikap menghargai keragaman, pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas.
Pendidikan itu mengajarkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kerangka identitas
nasional. Identitas nasional itu sangat berhubungan erat dengan proses berbangsa
dan bernegara. Baik masyarakat termasuk di dalamnya mahasiswa dituntut untuk
memahami dan mengerti proses berbangsa dan bernegara karena dengan mengerti
proses itu maka setiap warga negara akan merasa memiliki tanggung jawab untuk
selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Apabila warga negara tidak
memahami dan mengerti proses berbangsa dan bernegara maka negara Indonesia
dapat pecah dan runtuh.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan bangsa dan negara?
2. Bagaimana proses berbangsa dan bernegara di Indonesia?
3. Apakah yang menjadi kerangka dasar proses berbangsa dan bernegara?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bangsa dan negara.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses berbangsa dan bernegara.

3. Untuk mengetahui kerangka dasar proses berbangsa dan bernegara.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bangsa dan Negara

Bangsa adalah kumpulan dari banyaknya orang yang mempunyai


persamaan tujuan, asal, adat istiadat, bahasa, dan sejarah. Jadi Bangsa Indonesia
adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan
menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah
Nusantara/Indonesia.
Secara etimologis, negara berasal dari kata belanda staat, atau inggris state, yang
berasal dari bahasa latin yaitu Status atau statum yang berarti “menempatkan
dalam keadaan berdiri” jadi organisasi diantara sekelompok/beberapa kelompok
manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui
adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib atau bisa diartikan sebagai satu
perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat
masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban sosial.

2.2 Proses Berbangsa dan Bernegara di Indonesia

• Masa sebelum kemerdekaan


Proses berbangsa dan bernegara pada zaman sebelum kemerdekaan lebih
berorientasi pada perjuangan dalam melawan penjajah. Dari tinjauan sejarah
zaman Sriwijaya pada abad VII dan Kerajaan Majapahit abad XIII telah ada
upaya untuk menyatukan nusantara. Namun para penguasa belum memiliki
kemampuan yang cukup untuk mempertahankan kejayaan yang telah dicapai yang
menyebabkan kehancuran. Di samping itu kehancuran juga disebabkan karena
kerajaan tradisional tersebut belum memahami konsep kebangsaan dalam arti
luas.
Proses kehidupan berbangsa dan bernegara mulai berkembang sejak Sumpah
Pemuda dikumandangkan ke seluruh nusantara. Dalam periode selanjutnya secara
nyata mulai dipersiapkan kemerdekaan Indonesia pada masa pendudukan Jepang,
yaitu dengan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha – usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia. Dan puncaknya adalah ketika Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

• Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang


Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat kaitannya dengan
hakikat pendidikan kewarganegaraan, yaitu upaya sadar dan terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati
diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam
bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.
Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata
negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral bangsa,
maka takkan sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia
dalam proses berbangsa dan bernegara.
Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang dan negara yang akan
melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat,
membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas, dengan semangat loyalitas
yang tinggi. Negara didorong untuk menggugah masyarakat agar dapat tercipta
rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus
disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya pada negaranya, bersatu padu
dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaaan, moral dan
lain-lain. Negara harus menggambarkan image pada masyarakat agar timbul rasa
bangga dan keinginan untuk melindungi serta mempertahankan negara itu sendiri.
Pendidikan kewarganegaraan adalah sebuah sarana yang tepat untuk memberikan
gambaran secara langsung tentang hal-hal yang bersangkutan tentang
kewarganegaraan pada masyarakat sehingga proses berbangsa dan bernegara
dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.

Dalam upaya untuk memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan


bagian yang tidak dapat dipisahakan dengan perkembangan kehidupan
masyarakat. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat
mulai menyadari bagaimana posisinya sekarang dan seperti apa jatidiri atau
identitasnya serta apa yang dilakukan ke depan. Penciptaan suatu identitas
bersama berkisar pada perkembangan keyakinan dan nilai – nilai yang dianut
bersama yang dapat memberi suatu perasaan solidaritas sosial pada suatu
masyarakat suatu wilayah tertentu. Suatu identitas bersama menunjukkan bahwa
individu – individu tersebut setuju atas pendefinisian diri mereka yang saling
diakui, yakni suatu kesadaran mengenai perbedaan dengan orang lain, dan suatu
perasaan akan harga diri.

Dalam proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan penciptaan identitas
bersama. Identitas sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat dilihat pada :

• Bendera negara yaitu Sang Merah Putih


• Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
• Slogan / semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
• Sarana komunikasi / bahasa negara yaitu Bahasa Indonesia
• Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
• Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura,
Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.

Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat
mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara
yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar
dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan
jatidiri serta kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai
kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas
bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa
dan negara di masa depan.

2.3 Kerangka Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


• Pancasila

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia terkandung didalamnya konsepsi


dasar mengenai kehidupan yang dicita – citakan yang terkandung dasar pikiran terdalam
dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pancasila tidak hanya
sebagai pandangan hidup bangsa, tetapi juga sebagai dasar negara RI. Pancasila dalam
kehidupan ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar falsafah Negara
(Philosofiche Gronslag). Dalam pengertian ini Pancasila suatu dasar nilai serta norma
untuk mengatur pemerintahan negara atau dengan kata lain Pancasila merupakan suatu
dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara.

Pancasila dinilai memenuhi syarat sebagai pilar bagi negara-bangsa Indonesia yang
pluralistik dan cukup luas dan besar ini. Pancasila mampu mengakomodasi
keanekaragaman yang terdapat dalam kehidupan negara-bangsa Indonesia. Sila pertama
Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung konsep dasar yang terdapat pada
segala agama dan keyakinan yang dipeluk atau dianut oleh rakyat Indonesia, merupakan
common denominator dari berbagai agama, sehingga dapat diterima semua agama dan
keyakinan. Demikian juga dengan sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab,
merupakan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Manusia didudukkan sesuai
dengan harkat dan martabatnya, tidak hanya setara, tetapi juga secara adil dan beradab.
Pancasila menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, namun dalam implementasinya
dilaksanakan dengan bersendi pada hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan Sedang kehidupan berbangsa dan bernegara ini adalah
untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan untuk
kesejahteraan perorangan atau golongan. Nampak bahwa Pancasila sangat tepat sebagai
pilar bagi negara-bangsa yang pluralistik.

• UUD 1945

Undang Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum, maka
UUD 1945 bersifat mengikat bagi pemerintah lembaga negara, lembaga masyarakat,
setiap warga negara Indonesia di mana saja dan setiap penduduk yang ada di wilayah
negara Indonesia. Sebagai hukum, UUD 1945 berisi norma – norma, aturan – aturan atau
ketentuan – ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati.siapapun. Dengan kata lain,
perumusan Pancasila yang sah adalah seperti yang tercantum di dalam Pembukaan UUD
1945.
• Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional

Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia merupakan cara pandang


bangsa Indonesia untuk menyamakan persepsi, visi dan motivasi dalam rangka menjamin
persatuan dan kesatuan serta kepentingan nasional dalam rangka pencapaian cita – cita
nasional Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dalam
kehidupannya secara umum manusia dipengaruhi oleh dua faktor yaitu keturunan dan
lingkungan. Dalam kaitannya dengan wawasan nasional, manusia Indonesia yang telah
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sangat diwarnai oleh faktor lingkungan baik
internal maupun eksternal, dekat maupun jauh.

• Ketahanan Nasional sebagai Pendekatan Konsepsional

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik bangsa, meliputi segenap aspek kehidupan
nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatsi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam
negeri, yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional. Pada
hakikatnya ketahanan nasional adalah keuletan dan menuju kejayaan bangsa dan negara.
Ketahanan nasional yang tangguh akan lebih mendorong pembangunan nasional, dan
berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional.

Pembentuk Jati Diri Bangsa Indonesia ada empat unsur, yaitu :

1. Pancasila

Karena Pancasila sebagai Lambang negara Indonesia yang menjadi Ideologi


bangsa Indonesia dalam kehidupan bangsa Indonesia dan sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia.

2. Undang-Undang Dasar 45

Karena UUD 45 sebagai aturan yang membentuk karakter orang Indonesia.

3. NKRI

Sebuah negara yang terdiri dari banyak pulau tapi bisa bersatu sebagai satu
negara.
4. Bhinneka Tunggal Ika

Sebagai sembonyan bangsa Indonesia yang mempersatukan bangsa Indonesia


yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya serta agama yang
mengajarkan agar tidak membedakan satu dengan lain nya.

Pembentukan jati diri bangsa harus diawali dari kesadaran rakyat indonesi untuk
mulai memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan untuk kepentingan
bangsa,dan bangga terhadap Indonesia.dengan begitu di setiap diri rakyat
indonesia terdapat jati diri bangsa Indonesia.Pembentukan jati diri bangsa juga
tidak bisa dipisahkan dari unsur unsur negara,jika rakyat Indonesia mulai
memperhatikan dan mengamalkan Pancasila, UUD’45, Bhineka Tinggal Ika dan
juga mencintai NKRI.
BAB III

KESIMPULAN

Proses berbangsa dan bernegara pada masa sebelum kemerdekaan lebih


mengacu pada perjuangan melawan penjajah, sedangkan pada masa sekarang
mengacu pada upaya bela negara melalui pendidikan, penciptaan identitas
bersama, dan memiliki hubungan internasional dengan negara lain.
Dalam upaya untuk memahami proses berbangsa dan bernegara,
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahakan dengan perkembangan kehidupan
masyarakat. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat
mulai menyadari bagaimana posisinya sekarang dan seperti apa jatidiri atau
identitasnya.

Kerangka dasar proses berbangsa dan bernegara meliputi Pancasila, UUD


1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6947215/
PROSES_BERBANGSA_DAN_BERNEGARA

http://viselvi.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pendidikan-kewarganegaraan-
dan.html

Anda mungkin juga menyukai