Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan karunia, hidayah, dan nikmatnya kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul "Hakikat Sila-Sila Pancasila". Tampa
pertolongan-Nya penulis tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta, Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini dibuat dengan tujuan utama sebagai salah satu syarat penilaian tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Adapun penulis mendapat banyak ilmu-ilmu baru dalam pembuatan makalah ini
yang dapat dijadikan bonus dalam mengerjakan tugas. Makalah disajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber.

Dalam pembuatan makalah ini, banyak sekali bantuan yang diterima hingga makalah ini selesai,

maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: orang tua yang senantiasa
mendukung penulis baik berupa do'a, moral, dan materiil. Pembimbing yaitu dosen penulis atas
bimbingan materi. Tak lupa teman-teman yang selalu mengingatkan dan memberikan dukungan hingga
selesai pembuatan makalah ini.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf serta memohon pemakluman apabila isi
makalah ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan pengetahuan serta kemampuan penulis yang
terbatas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.Semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga bermanfaat bagi yang
membacanya. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Sistem keadilan dan demokrasi yang berlaku di Indonesia selalu mengacu dan berbasis kepada Pancasila
dan didukung oleh UUD 1945. Pancasila pun menjadi sebuah landasan dalam penentuan prinsip dan
pandangan hidup. Namun dewasa ini semakin banyak penyimpangan nilai-nilai Pancasila berdasarkan
butir-butir yang terkandung di dalamnya. Namun nilai tersebut serasa hilang jika dibandingkan dengan
kehidupan Bangsa pada zaman ini Penyimpangan pun sudah dianggap hal yang biasa dilakukan,
dianggap sebagai sesuatu yang bisa dilanggar" menjadi "biasa dilanggar".

Namun butir/nilai yang terkandung dalam sila tersebut semakin hilang dan tersamarkan Contoh kecil
adalah. semakin berkurangnya sistem demokrasil dalam artinya. kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai Negara Indonesia, kita menganut sistem Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila merupakan
demokrasi konstitusional dengan mekanisme kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan
penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945. Sebagai
demokrasi pancasila terikat dengan UUD 1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui butir/nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila 2. Dapat mengimplementasikan nilai-
nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari

Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pancasila?

2. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila? 3. Apa implementasi dari Pancasila bagi
Indonesia?

3.) Latar Belakang dari Sila Persatuan Indonesia


Pada dasarnya manusia diciptakan berbagai macam suku, budaya, dan bangsa, adalah satu kenyataan
yang tidak bisa dibantah oleh siapapun juga. Termasuk bangsa Indonesia yang terdiri dari beberapa
pulau-pulau yang terpisah oleh lautan luas, sehingga terjadi beraneka macam keanekaragaman di
Indonesia. Berdasarkan fakta ini harus diakui adanya bangsa dan kebangsaan. Untuk mencapai tujuan
demi keadilan sosial, bangsa Indonesia harus menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dalam
keberagaman suku dan budaya yang dimiliknya. Bung Karno sering menegaskan bahwa Pancasila adalah
satu-satunya alat pemersatu bangsa Indonesia, terutama sila ketiga yaitu persatuan Indonesia.

Fakta sejarah telah mengungkapkan bahwa Indonesia pernah dijajah dan dieksploitasi segala sumber
dayanya. Perjuangan bangsa Indonesia yang dulu bersifat kedaerahan ternyata tidak membuahkan hasil
sama sekali. Bahkan menjadikan perpecahan antar bangsa di Indonesia. Kemudian bangkitlah kesadaran
bangsa Indonesia, terutama pemuda-pemudi Indonesia untuk saling bersatu dan melawan penjajah
bersama-sama. Sehingga teraihlah kemerdekaan Indonesia yang dapat dinikmati hingga sekarang ini.

Melihat sejarah dalam mencapai kemerdekaan Indonesia tersebut, tentunya tidak lepas dari rasa cinta
tanah air dan persatuan bangsa, maka hal itulah yang menjadikan persatuan Indonesia menjadi salah
satu pondasi terkuat berdirinya bangsa Indonesia dan landasan ontologis untuk bangsa Indonesia dalam
menjalankan pemerintahan, memajukan bangsa, dan menghadapi ancaman sekalipun. Keberagaman
suku dan budaya di Indonesia juga perlu disatukan oleh suatu landasan pemersatu yang kuat, sehingga
dalam Pancasila sebagai dasar negara Indonesia kemudian terdapat sila ketiga yaitu Persatuan
Indonesia.

Hakikat Sila Persatuan Indonesia

Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan keempat sila
lainnya karena seluruh sila merupakan suatu kesatuan yang bersifat sistematis. Sila Persatuan Indonesia
didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta
mendasari dan dijiwai sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Sila ketiga ini mempunyai maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat
Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya, sehingga kemudian dapat
disatukan melalui sila ini. tujuannya jelas, yakni meski berbeda-beda tetapi tetap satu atau disebut
dengan Bhineka Tunggal Ika.
Persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan dan keselamatan negara ketimbang kepentingan
golongan pribadi atau kelompok seperti partai, ras, agama dan golongan. Hal yang dimaksudkan dari hal
tersebut adalah sangat mencintai tanah air Indonesia dan bangga mengharumkan nama Indonesia. Sila
ini menanamkan sifat persatuan untuk menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia.

Sila ini juga dimaksudkan untuk memelihara ketertiban yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Persatuan Indonesia adalah satu untuk
Indonesia walaupun keadaan di masyarakat sangat penuh perbedaan tetapi harus menjadi satu darah
Indonesia dan rela mengorbankan kepentingan golongan demi negara Indonesia, meskipun diketahui
bahwa dalam masyarakat Indonesia sangat kental dengan berbagai budaya yang berbeda, namun tetap
harus rukun menjaga kedamaian Bhineka Tunggal Ika itu sendiri.

Sila Persatuan Indonesia, di dalamnya terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat
kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Negara merupakan
suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa suku,
ras, kelompok, golongan, maupun kelompok agama. Oleh karena itu perbedaan adalah merupakan
bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-elemen yang membentuk negara.
Konsekuensinya, negara adalah beraneka ragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan
yang dilukiskan dalam suatu seloka Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan bukannya untuk diruncingkan
menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan
yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.

Makna dari nilai yang terkandung dalam sila persatuan Indonesia ini pun dengan demikian sangat
didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Hal
tersebut dikarenakan bahwa nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme religious yaitu nasionalisme
yang bermoral Ketuhanan Yang Maha Esa. Nasionalisme yang humanitik yang menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan. Oleh karena itu nilai-nilai nasionalisme ini harus
tercermin dalam segala aspek penyelenggaraan negara termasuk dalam era globalisasi dewasa ini.
Proses demokrasi tanpa mendasarkan pada moral ketuhanan, kemanusiaan, dan memegang teguh
persatuan dan kesatuan maka bukan tidak mungkin akan membawa kehancuran bagi bangsa Indonesia
seperti halnya telah terbukti pada bangsa lain misalnya negara-negara Balkan atau negara-negara di
Afrika dan lain sebagainya.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://sinergibangsa.org/hakikat-sila-
persatuan-
indonesia/&ved=2ahUKEwjOm4yVhvfzAhWb7HMBHUu_DygQFnoECAQQAQ&usg=AOvVaw3N2LPRBlkelz
OQgwm-3yOB

4.) Makna Lambang Sila Keempat, Kepala Banteng

Perajin menyelesaikan proses pewarnaan patung Garuda Pancasila di industri rumahan di Jalan Bali
Raya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). Perajin menjual patung Garuda Pancasila dengan harga yang dijual
berkisar Rp100 ribu-Rp125 ribu per buah. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Perajin menyelesaikan proses pewarnaan patung Garuda Pancasila di industri rumahan di Jalan Bali
Raya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). Perajin menjual patung Garuda Pancasila dengan harga yang dijual
berkisar Rp100 ribu-Rp125 ribu per buah. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kepala banteng merupakan simbol sila keempat Pancasila yang berbunyi 'Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan'.

Banteng diartikan sebagai hewan sosial yang suka berkumpul dan bergerombol.

Saat banteng berkumpul, menjadi lebih kuat dan sulit diserang lawan. Jadi, lambang kepala banteng
tersebut menggambarkan budaya Bangsa Indonesia yang senang berkumpul, berdiskusi, dan
bermufakat.

Kepala banteng menjadi perumpamaan manusia dalam mengambil keputusan, yakni yang harus
dilakukan secara tegas.

Makna Sila Keempat Pancasila, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan

Gedung Pancasila. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Gedung Pancasila. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

1. Kekuasaan rakyat adalah segalanya


Makna sila keempat Pancasila yang pertama ialah sesungguhnya rakyat Indonesia merupakan pemegang
kedaulatan tertinggi dalam negara, yang menjadi pedoman dalam penyelenggaraan setiap keputusan
pemerintahan.

Hal itu dikarenakan peranan hak dan kewajiban warga negara lebih besar untuk ikut serta atau
berpartisipasi dalam pembangunan.

2. Menghargai keputusan bersama

Makna sila keempat Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ialah saling menghormati dan
menghargai setiap keputusan yang telah disepakati bersama.

Hal tersebut penting dilakukan karena bisa menjadi satu di antara jalan keluar dari berbagai konflik yang
terjadi dalam masyarakat.

3. Demokrasi

Makna sila keempat Pancasila selanjutnya adalah mewujudkan demokrasi dari berbagai sisi kehidupan
bermasyarakat. Baik dalam bidang politik, hubungan ekonomi, maupun penyelenggaraan kebudayaan
dan sosial dalam bernegara.

4. Mufakat

Makna sila keempat Pancasila lainnya adalah pengambilan segala bentuk keputusan bersama, yang
mengutamakan berbagai prinsip-prinsip sesuai dengan idiologi kebiasaan masyarakat, yakni
musyawarah untuk mencari mufakat.

5. Berani bertanggung jawab


Makna sila keempat Pancasila yang terakhir ialah memberikan rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan keputusan. Hal ini tentu saja menjadi hal yang mutlak mengingat tanpa adanya rasa
tanggung jawab, kebijakan akan menyimpang dari segala kebutuhan masyarakat.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://m.bola.com/amp/4393189/makna-
sila-keempat-pancasila-beserta-contoh-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-
hari&ved=2ahUKEwiMiKWMh_fzAhWbT30KHd2cAqcQFnoECC4QAQ&usg=AOvVaw3Ik89Mad7YoZ32YVR
xbj22&ampcf=1

Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia sudah mulai tergeser fungsi dan kedudukannya pada zaman
modern ini. Sebuah sila dari Pancasila yang hampir tidak diterapkan lagi dalam demokratisasi di
Indonesia yaitu Sila ke-4 Pancasila berbunyi ”kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
perwusyawaratan perwakilan”.

Sila ke-4 merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah Negara berkedaulatan rakyat menjadi
landasan mutlak daripada sifat demokrasi Negara Indonesia.Disebabkan mempunyai dua dasar mutlak,
maka sifat demokrasi Negara Indonesia adalah mutlak pula, yaitu tidak dapat dirubah atau ditiadakan.

Berkat sifat persatuan dan kesatuan dari Pancasila, sila ke-4 mengandung pula sila-sila lainnya, sehingga
kerakyatan dan sebagainya adalah kerakyatan yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang
berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Binatang banteng (Latin:Bos javanicus) atau lembu liar merupakan binatang sosial, yang sama halnya
dengan manusia . Pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang
dilakukan bersama (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas bangsa
Indonesia.

Sila ke-4 pancasila yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan” memiliki makna :

• Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

• Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

• Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama.

• Bermusyawarah sampai mencapai katamufakat diliputidengan semangat kekeluargaan.

Sila ke-4 yang mana berbunyi “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”.Sebuah kalimat yang secara bahasa membahasakan bahwa Pancasila
pada sila ke 4 adalah penjelasan Negara demokrasi. Dengan analisis ini diharapkan akan diperoleh
makna yang akurat dan mempunyai nilai filosofis yang diimplementasikan secara langsung dalam
kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya itu, sila ini menjadi banyak acuan dari setiap langkah pemerintah
dalam menjalankan setiap tindakannya.

Kaitannya dengan arti dan makna sila ke 4 adalah sistem demokrasi itu sendiri.Maksudnya adalah
bagaimana konsep demokrasi yang berarti setiap langkah yang diambil pemerintah harus ada kaitannya
dengan unsur dari, oleh dan untuk rakyat. Disini, rakyat menjadi unsur utama dalam demokrasi. Itulah
yang seharusnya menjadi realita yang membangun bangsa

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://brainly.co.id/tugas/5012063&ved=2ahUKEwjIvI6Di_fzAhVJXSsKHfh
4CHIQFnoECC4QAQ&usg=AOvVaw1AGa2FvKgFGWBoRUS5BrtL

5. ) Keadilan sosial merupakan sila ke 5 sila dari Pancasila. Berbicara mengenai keadilan sosial,
pertanyaan yang sering muncul adalah, apa sebenarnya arti keadilan sosial itu sendiri, dan apakah
keadilan sosial sudah terwujud di Indonesia?

Menurut KBBI kata adil sendiri mengandung artian sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak:
keputusan hakim itu –; 2 berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran; 3 sepatutnya; tidak
sewenang-wenang. Dan keadilan yang berarti sifat (perbuatan, perlakuan, dan sebagainya) yang adil.

Setelah kita melihat definisi keadilan itu sendiri bisa saya simpulkan bahwa maksud dari sila ke lima dari
Pancasila adalah bahwa diharapkan seluruh warga negara/rakyat Indonesia dapat berlaku adil terhadap
satu sama lain, tidak membeda-bedakan, dan seterusnya. Seperti yang kita ketahui Indonesia
merupakan negara kepulauan yang mempunyai beragam perbedaan baik suku, budaya, agama, etnis,
ras, dan yang lainnya. Sehingga adanya sikap saling menghormati antar sesama menjadi tujuan utama
dari adanya sila kelima ini.

Tapi, benahkah keadilan social sudah terwujud di negara ini? Menurut penulis keadilan belum
sepenuhnya terjadi di Indonesia. Pasalnya belakangan ini kita sering melihat kasus hukum yang tidak
adil. Anggapan “hukum tajam kebawah dan tumpul keatas” seakan bukan hanya slogam belaka. Dalam
banyak kasus, ketidakdilan terhadap rakyat kecil sangat terasa. Sementara mereka yang memiliki
kekuasaan seakan tak tersentuh oleh hukum.
Kita pernah mendengar, seorang nenek yang mencuri tiga batang kayu harus mendekam di tahanan
selama beberapa bulan, sementara koruptor yang mencuri uang rakyat milyaran rupiah mendapat
hukuman yang hampir sama. Hukum masih berpihak pada mereka yang memiliki kuasa dan uang.

Keadilan sosial ini tertulis dalam sila kelima Pancasila. Inti isi keadilan sosial pada prinsip kelima
Pancasila, merupakan perwujudan yang terkandung dalam Proklamasi Kemerdekaan sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 sesuai dengan kenyataan yang adil, artinya memenuhi segala
sesuatu yang menjadi haknya dalam kaitannya hidup berdampingan dengan sesama, keadilan sosial
harus ada dalam hidup dan keadilan sosial syarat mutlak dan penting dalam kehidupan yang harus
ditanam di hati manusia, yaitu manusia sebagai makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial.

Keadilan sosial, terkandung didalamnya makna perlindungan hak, persamaan derajat dan kedudukan di
hadapan hukum, kesejahteraan umum, serta asas proporsionalitas antara kepentingan individu,
kepentingan sosial dan negara. Misalnya saja setiap warga negara indonesia mendapatkan kesamaan
derajat dan kedudukan di hadapan hukum yang berarti hukum tidak dapat membeda-bedakan semua
warga negara indonesia yang melanggar aturan wajib berhadapan dengan hukum. Hukum tidak
membeda-bedakan golongan warga negara baik itu golongan atas, golongan menengah, ataupun
golongan terbawah. Hal ini dikarenakan hukum pada dasarnya sama dan tanpa terkecuali. Keadilan
sosial yaitu adil yang berarti menyeluruh dan tanpa terkecuali yang berlaku untuk seluruh rakyat
Indonesia. Tidak ada diskriminasi atau merugikan satu diantara banyak pihak yang terlibat. Serta tidak
melibatkan status sosial, agama, ras, adat, warna kulit ataupun keanekaragaman yang terdapat di
Indonesia yang artinya yang benar tetap benar dan yang salah tetap salah.

“Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” seperti bunyinya, makna sila kelima menjelaskan
mengenai keadilan yang harus didapatkan oleh seluruh masyarakatnya.

Keadilan ini berlaku untuk seluruh aspek kehidupan, termasuk juga hak dan kewajiban yang dimiliki
masing-masing individu. Keadilan Sosial juga memiliki berarti kita tidak boleh mementingkan diri sendiri.
Kita harus mengutamakan kepentingan umum dalam hidup bermasyarakat. Sangat penting untuk
mengetahui seberapa pentingnya keadilan social dalam kehidupan bermasyarakat sehingga tidak
menutup kemungkinan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera dan adil terbentuk.

Keadilan sosial yang berlaku di hukum Indonesia juga menurut saya belum sepenuhnya merata dan
terlaksana. Karena masih di dapati banyak kasus-kasus hukum yang mempermudah orang kaya/yang
punya jabatan, dsb tetapi mempersulit mereka yang berada di kalangan bawah padahal mungkin kasus
yang dilakukan oleh para pejabat/orang kaya itu jauh lebih berat.

Jadi, untuk menciptakan negara yang lebih adil lagi kedepannya kita sebagai generasi milenial harus
menanamkan dan melakukan hal-hal seperti menghormati dan menghargai sesama sedini mungkin
sehingga pada nanti saatnya kita yang memimpin atau berpengaruh di negara kita, kita merupakan
generasi yang saling menghargai dan menghormati antar sesama. Sehingga kedepannya ke lima sila dari
Pancasila, terutama sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” ini dapat terlaksana dan berjalan
dengan sebaik-baiknya.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://binus.ac.id/character-
building/2020/06/keadilan-
sosial/&ved=2ahUKEwj366eEiffzAhV65nMBHXtHDqsQFnoECDkQBQ&usg=AOvVaw150_chfK6-
g1untRJmxkeG

Makna Sila Kelima Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Perajin menyelesaikan proses pewarnaan patung Garuda Pancasila di industri rumahan di Jalan Bali
Raya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). Selama pandemi, perajin mengaku hanya dapat membuat hingga 15
buah patung Garuda Pancasila dalam sehari sesuai pesanan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Perajin menyelesaikan proses pewarnaan patung Garuda Pancasila di industri rumahan di Jalan Bali
Raya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). Selama pandemi, perajin mengaku hanya dapat membuat hingga 15
buah patung Garuda Pancasila dalam sehari sesuai pesanan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sila kelima Pancasila memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil
baik dalam bidang kebudayaan, agama, suku, hukum, politik, ekonomi, dan sebagainya.

Selain itu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki makna lain, yakni sebagai berikut:

1. Keadilan
Makna yang paling baik dalam dasar Pancasila dalam sila kelima ialah keadilan harus menjadi sesuatu
yang menjadi hak setiap masyarakat Indonesia.

Misalnya, berdasarkan Undang-Undang setiap masyarakat berhak memiliki Hak yang sama dalam proses
hukum.

2. Adil

Makna sila kelima Pancasila berikutnya ialah proses pengembangan sikap adil sesama manusia, yang
menjadi unsur naluriah dalam pembentukan kedamaian rakyat/masyarakat Indonesia.

Pengertian adil di sini ialah serangkaian perilaku yang menempatkan sesuatu sesuai dengan posisi atau
porsinya.

3. Hak dan kewajiban

Makna sila kelima Pancasila yang selanjutnya ialah adanya wujud menyeimbangkan, dan menyelaraskan,
serta menyerasikan antara hak dan kewajiban dalam masyarakat.

Contoh hak dan kewajiban warga negara dalam hal ini, yaitu menjaga kedaulatan Indonesia dengan cara
memberikan penanaman jiwa nasionalisme.

4. Kerja sama

Makna sila kelima Pancasila yang keempat adalah saling melakukan berbagai bentuk kerja sama dalam
kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun sosial budaya. Upaya ini dilakukan
agar mendapatkan keadilan.

5. Kedermawanan
Pelaksanaan sebagai wujud tindakan ataupun penerapan nilai keadilan selanjutnya adalah
mengembangkan sikap kedermawanan kepada sesama makhluk hidup, dengan cara saling berbagi dan
tolong menolong.

Jika hal tersebut terus dilakukan tentunya kehidupan akan makin tertata dengan baik penuh dengan
kasih sayang antar-rakyat Indonesia.

6. Bekerja keras

Membiasakan hidup hemat, sederhana, dan bekerja keras merupakan satu di antara makna dalam sila
kelima Pancasila. Upaya tersebut dilakukan agar segenap masyarakat bisa menjalankan perannya
sebagai bentuk perubahan sosial.

7. Tolong menolong

Tolong-menolong kepada sesama menjadi satu di antara bagian penting dalam penerapan dan
pengamalan Pancasila, khususnya sila kelima.

Kebiasaan baik ini tentunya akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kebahagiaan yang
dilakukan seseorang.

8. Menjauhi sikap tidak baik

Makna sila kelima Pancasila yang terakhir ialah menjauhi sikap-sikap yang dinilai tidak baik, salah satu di
antaranya seperti pemerasan terhadap orang lain. Hal ini dilakukan agar seseorang bertangung jawab
atas apa yang menjadi tugasnya.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://m.bola.com/amp/4393292/makna-
sila-kelima-pancasila-beserta-contoh-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-
hari&ved=2ahUKEwijgPaoiffzAhXt4nMBHZbHDMQQFnoECAQQBQ&usg=AOvVaw17_pq_roMEaKznD5iPY
nF6&ampcf=1

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai suatu sistem filsafat, Pancasila mempunyai kedudukan dan peran utama sebagai dasar filsafat
Negara. Dengan kedudukannya, Pancasila mendasari dan menjiwai semua proses penyelenggaraan
Negara dalam berbagai bidang serta menjadi rujukan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam bersikap dan
bertindak dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila memberikan suatu arah dan criteria yang jelas mengenai layak atau tidaknya

suatu sikap dan tindakan yang dilakukan oleh setiap warga Negara Indonesia dalam kehidupan.

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Proses kehidupan berbangsa dan bernegara tidak bisa dilepaskan dari dimensi kehidupan

politik, akan tetapi kehidupan politik di setiap Negara tentu saja berbeda. Salah satu

penyebabnya adalah faktor perbedaan ideologi.

Kehidupan politik rakyat Indonesia selalu didasari oleh nilai-nilai Pancasila yang merupakan landasan
dan tujuan kehidupan politik bangsa kita. Berkaitan dengan hal tersebut, proses pembangunan politik
yang sedang berlangsung di Negara kita ini harus diarahkan pada proses implementasi sistem politik
Pancasila yang handal.

B.Saran
Disaranan 9a!wa alam men"usun ata mengenai Pan0asila apat le9i!ialami an iper9aii ata-
atan"a iarenaan Pan0asila merupaan ieologi9angsa Inonesia se!ingga emunginan esala!an
alam menasiran 9erai9atsangatla! atal. Selain itu ;uga le9i! iperluas lagi pen0arian reerensi
aanpermasala!an "ang men"angut sila-sila Pan0asila.

Anda mungkin juga menyukai