Anda di halaman 1dari 5

Indonesia merdeka karena kegigihan para pejuang di masa itu yang ingin

terbebas dari penjajahan. Mereka bersatu dan berjuang bersama. Tanpa adanya
persatuan dan kesatuan yang kokoh, rasanya mustahil kita bisa menghirup
kebebasan bernegara dan berbangsa seperti sekarang.

Saya ingat sekali ada bab dalam pelajaran ketika itu menyebutkan bahwa
karena keinginan yang kuat untuk merdeka dan bagaimana Negara Indonesia
bangkit, semuanya tertuang dalam setiap butir Pancasila.

Ideologi Pancasila adalah kumpulan nilai-nilai atau norma yang berdasarkan


sila-sila Pancasila. Sebagai dasar negara, sudah jelas fungsi Pancasila, antara
lain:

1. Memelihara kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.


2. Menjadi landasan dan dasar dalam kehidupan bernegara.
3. Sebagai pedoman untuk bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dan
negara.
4. Menjadi kompas penunjuk arah untuk mencapai tujuan bangsa
Indonesia (dalam hal ini ya tentu saja pembangunan yang
berkelanjutan yang hasilnya bisa dinikmati seluruh masyarakat
Indonesia).

Untuk menuliskan artikel ini, saya berpikir ribuan kali. Dan pada akhirnya saya
sadar, pengetahuan saya tentang Ideologi Pancasila, tentang betapa penting
menjaga dan merawat Pancasila, bahkan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, masih sangat kurang.

Karena kesadaran itulah, saya hari ini bersyukur sekali bisa berpartisipasi dan
mensukseskan Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila.
Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila
Diklat ini diselenggarakan oleh Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP)
Republik Indonesia serta Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Badan
pembinaan Ideologi Pancasila mulai 9 Desember 2019 – 13 Desember 2019.

Oh ya, pada tahu kan BPIP itu apa? Jadi, berdasarkan PERPRES 7/2018 Badan
Pembinaan Ideologi Pancasila berada di bawah dan bertanggung jawab
terhadap Presiden. Salah satu tugasnya adalah menyelenggarakan Pendidikan
dan Pelatihan melalui Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan.

Peserta yang mengikuti Diklat ini adalah para youtuber, pendongeng,


influencer, juga genre BKKBN dari berbagai daerah di Indonesia. Kami akan
berkumpul untuk mengikuti diklat pembinaan ideologi Pancasila.

Tujuan dari penyelenggaraan Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila ini sebagai


salah satu cara menjaga dan merawat Pancasila.

Para pendongeng, Youtuber, dan Influencer selanjutnya bisa menjadi duta


ataupun penggerak pengamalan nilai-nilai Pancasila. Melalui dongeng dari para
pendongeng, suri tauladan Pancasila dapat terpatri dalam sanubari anak bangsa
tanpa ceramah yang menjemukan.

Para Youtuber bisa membuat konten tentang Pancasila yang dikemas menjadi
lebih menarik, interaktis dan kekinian. Sementara para influencer bisa berbagi
kisah bagaimana mengamalkan Pancasila dalam karakter dan laku hidup
sehingga nantinya akan diikuti masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.

Dan melalui Generasi Berencana (GenRe) BKKBN bisa memfasilitasi remaja


untuk belajar memahami dan praktik hidup sehat dan berakhlak, yang bisa
menjadi upaya menyemai nilai-nilai Pancasila.

Penting Menjaga dan Merawat Pancasila agar Indonesia semakin kuat dan
tangguh dan itu tak akan terwujud kalau seluruh masyarakat Indonesia tak
berperan serta. Tanpa menjaga Ideologi Pancasila, Indonesia bisa tercerai berai
tak tentu arah.

Kamu mau itu terjadi? Tentunya tidak dong ya. Sayang banget negara
Indonesia yang begitu kaya dan indah ini kalau sampai terjajah lagi atau
diambil alih negara lain hanya karena kita tak menjaga kesatuan dan
persatuan.
Karena saat ini ada saja pihak-pihak yang ingin mendiskreditkan Pancasila. Lima sila yang
taertuang dalam Pancasila, dianggap tidak sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia yang
mayoritas muslim. 

Provokasi yang selalu dilontarkan kelompok radikal ini, merupakan upaya untuk mengganti
dasar negara Pancasila. Mereka berpikir ketika mayoritas pendidiknya muslim, maka dasar
negaranya pun harus Islami. Sementara pada pendahulu bangsa berpikir, Indonesia bukanlah
negara Islam melainkan negara beragama. Selain memeluk Islam, penduduk Indonesia juga ada
yang memeluk Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu. Karena itulah, Pancasila menjadi jalan
tengah yang diterima oleh semua pihak. Dan terbukti hingga saat ini, Pancasila berhasil
menyatukan keberagaman itu dalam sebuah harmoni di negara kesatuan republik Indonesia.

Mari kita implementasikan nilai-nilai Pancasila, yang memang berasal dari kultur bangsa
Indonesia sendiri. Tidak perlu mencari kelemahan, karena pembahasan Pancasila sudah final.
Jika merasa kepentingan umat muslim tidak terakomodir dalam Pancasila, mari kita tilik
kembali. Karena sila-sila Pancasila tersebut pada dasarnya sudah sangat Islami.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, menjadi bukti bahwa Indonesia tidak melupakan campur tangan
Tuhan dalam proses perebutan kemerdekaan. Karena itulah, seluruh masyarakat Indonesia harus
beragama sesuai dengan keyakinannya masing-masing. 

Jika seseorang beragama, diharapkan seluruh akhlaknya akan menjadi baik. Ucapan dan
perilakunya pun juga akan terjaga. Mungkin seorang yang beragama dan berhasil menjalankan
perintah Tuhan YME, mungkin dampaknya kurang terlihat. Tapi bayangkan jika seluruh
masyarakat Indonesia, lebih dari 200 juta orang menjalankan perintah dan menjauhi larangan
Tuhan, tentu akan memberikan dampak yang positif. Atas dasar itulah, sila Ketuhanan Yang
Maha Esa ini diletakkan sebagai sila pertama, dan dianggap sebagai dasar semuanya.

Tuhan menciptakan manusia dan seluruh seisi bumi ini berbeda-beda. Karena itulah Tuhan
menganjurkan untuk antar manusia saling mengenal satu dengan yang lain. 

Esensi dari proses saling mengenal itu adalah, manusia dituntut untuk bisa saling menghargai,
menghormati, tidak boleh mencaci, memaki apalagi melakukan persekusi. S

emangat untuk memanusiakan manusia ini, ada dalam sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab. Kenyataan hari ini, masih saja ada diantara manusia yang saling mencaci, memaki dan
persekusi. Bahkan, untuk urusan berbeda pandangan politik pun, bisa berujung pada perilaku
negative. Dalam Islam dan agama lain yang ada di Indonesia, saling menghormati antar sesama
merupakan hal yang dianjurkan.

Jika saling menghargai ini bisa dilakukan oleh semua pihak, akan tercipta sebuah solidaritas.
Dan solidaritas inilah yang kemudian menguatkan persatuan. Apalagi jika kita melihat Indonesia
yang mempunyai tingkat keberagaman yang sangat tinggi, menjaga persatuan dan kesatuan
merupakan hal yang tak bisa dihindarkan. 

Dan semangat ini pun, dijelaskan dalam sila ketiga, persatuan Indonesia. Dalam setiap agama
pun, juga menganjurkan hal yang sama. Begitu juga dengan semangat musyawarah untuk
mendapakan solusi, seperti yang dijelaskan dalam sila keempat. Dalam Islam dan agama lain
juga menganjurkan untuk musyawarah.

Dan jika semua pihak bisa menjalankan perintah agama, menjalankan aturan hukum dan adat
istiadat yang berlaku, akan melahirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, seperti yang
dijelaskan dalam sila kelima Pancasila. Lalu, apa alasannya jika ada para pihak yang mengatakan
Pancasila tidak relevan? Sadarlah. Bahwa merawat dan mengimplementasikan Pancasila, sama
halnya merawat Indonesia untuk selalu damai.

Pancasila yang dibuat oleh Bapak-Bapak Pendiri Bangsa kita sangat merujuk pada keadaan Indonesia
yang beragam, dan agama di Indonesia harus saling menerima dan tidak boleh ada kekerasan atas nama
agama, agama tidak untuk menakuti tapi agama adalah rahmat, dan tidak ada yang boleh merasa takut
dalam memeluk agama dan kepercayaan di Indonesia
Seharusnya agama bersifat membimbing kita dalam melakukan kebaikan, tantangan yang terjadi di
Indonesia adalah adanya sebagian orang atau oknum yang mendiskriminasi agama lain atas nama agama
dan hal itu sangat menakutkan, itulah perlunya pendalaman agama yang benar, dan inilah tugas kita untuk
meminimalisasikan sebagian orang atau oknum tersebut dengan cara tidak memberi ruang bagi mereka
untuk melakukan diskriminasi
Setiap orang memiliki peran yang berbeda-beda dalam menjaga Pancasila, seperti Arnel dan Dandi,
mereka mengenalkan nilai-nilai kebaikan melalui musik dan dongeng. “Kami mengajak penonton kami
dalam melihat atau mengambil nilai kebaikan dari dongeng dan musik yang kami sampaikan, kami
berharap bahwa pemnonton kami yang pada umumnya anak-anak, mengerti bahwa kita harus melakukan
nilai-nilai kebaikan itu dalam kehidupan nyata
Pancasila menjadi pandangan bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan pertahankan, nilai-nilai kebaikan
yang terkandung didalamnya sangat luar biasa membimbing kita sebagai anak bangsa yang harus
berjuang untuk Indonesia lebih baik, itu juga yang kami bagikan kepada penonton kami, semangat
Pancasila

Anda mungkin juga menyukai