NIM : 235070107111028
Fakultas : Kedokteran
Cluster : 12
Permasalahan hari ini, rakyat Indonesia itu tidak memahami Pancasila, tetapi
hanya menghafal Pancasila. Itulah yang kita lakukan sejak duduk dibangku
Sekolah Dasar sampai pada Perguruan Tinggi Negeri ataupun swasta. Padahal,
hakikatnya pancasila itu bukan hafalan tetapi sebuah pemahaman. Itulah
penyebabnya mengapa sampai hari ini Pancasila menjadi urgensi yang harus
ditekankan secara terus menerus, padahal jika dilihat dari rekam jejak serta
historynya, jika Pancasila ditanamkan dengan baik maka seharusnya hari ini tidak
ada lagi rakyat yang berselisih paham atau arogan terhadap perbedaan agama,
tidak ada lagi rakyat yang mengutamakan kepentingan pribadi, tidak ada lagi
rasisme karena Indonesia itu adalah Bhineka Tunggal Ika, tidak ada lagi wakil-
wakil rakyat yang mengambil keputusan sendiri, dan tentunya tidak ada lagi
kesenjangan social. Inilah yang akan menjadi pusat dari pada penelitian, dimana
kita akan melihat bagaimana penanaman pancasila tersebut, apakah sudah
berhasil atau tidak.
Pancasila adalah sebuah peraturan tingkah laku yang baik atau sebagai
dasar Negara Indonesia. Seperti ditetapkan bahwa pancasila yang di susun sila-
sila sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu
sendiri. Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok
atau bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari
mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan
dengan agama, agama berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai
pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi. Sebaliknya ideologi
mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena itu ideologi juga
berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan
sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa
kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai
yang lebih tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan
keseragaman ataupun keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan
“kesatuan dalam perbedaan” dan “perbedaan dalam kesatuan”.
Daman, Rozikin. 1992. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Bandung: PT Raja Grafindo
Persada.