Anda di halaman 1dari 8

Nama : Alfiani Putri Aulia Salsabila

NIM : 235070107111028

Fakultas : Kedokteran

Cluster : 12

ancasila adalah ideologi


bangsa dan dasar negara kita.
Sebagai bangsa tentu kita
butuh
ideologi bersama diantara
keberagaman perbedaan
yang ada diantara kita,
karena
bagaimanapun kita pada
dasarnya memiliki ideologi
sendiri-sendiri baik secara
individu
maupun kelompok. Begitu
juga negara membutuhkan
dasar sebagai landasan untuk
membuat
perangkat lunak sistem
apakah itu berupa
konstitusi, undang-undang
serta peraturan-
peraturan lainnya yang
menjadi turunannya
Pancasila adalah ideologi bangsa dan dasar negara kita. Sebagai bangsa
tentu kita butuh ideologi Bersama diantara keberagaman perbedaan yang ada
diantara kita, karena bagaimanapun kita pada dasarnya memiliki ideologi sendiri-
sendiri baik secara individu maupun kelompok. Begitu juga negara membutuhkan
dasar sebagai landasan untuk membuat perangkat lunak system apakah itu
berupa konstitusi, undang-undang serta peraturan-peraturan lainnya yang menjadi
turunannya.

Seluruh tatanan kehidupan Masyarakat, bangsa dan negara Indonesia


menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang
baik buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa
Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan pancasila menjadi tujuan
hidup bangsa Indonesia.

Pengamalan nilai pancasila adalah kewajiban seluruh rakyat Indonesia tak


terkecuali para pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang menjadi tumpuan
utama nasib bangsa di masa yang akan dating. Artinya pengamalan nilai-nilai
pancasila dikalangan generasi muda harus lebih mendalam sesuai dengan
harapan bangsa kepada generasi mud aitu sendiri. Dari masa ke masa
pengalaman terhadap nilai pancasila terus terkikis dan bergeser. Bergeser dari hal
yang tidak di amanatkan oleh nilai yang terkandung dalam pancasila salah satu
contohnya adalah sudah mulai hilangnya nilai persatuan seperti yang terkandung
dalam sila ke-3 pancasila yaitu persatuan Indonesia.

Pancasila sudah mengakar dalam kepribadian bangsa, maka dapat


diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Menurut
Kaelan (2009: 46), pancasila yaitu mempunyai peranan dan fungsi dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti pancasila sebagai jati diri
bangsa, pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, pancasila
sebagai filsafat negara, pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. Untuk melaksanakan Masyarakat pancasila perlu usaha dilakukan
secara berencana dan terarah. Tujuannya agar pancasila sungguh-sungguh
dihayati dan diamalkan segenap warga negara yang diharapkan pembinaan
Masyarakat Indonesia agar menjadi insan pancasila dan Pembangunan bangsa
untuk mewujudkan Masyarakat pancasila.

Pancasila dengan sila-silanya yang mengandung nilai-nilai luhur dan


universal adalah dasar landasan yang ideal karena mampu menampung segala
macam aspirasi nilai yang ada dan beragam di Indonesia. Penduduk Indonesia
memang penduduk yang beragama Islam terbesar dan bahkan juga di Indoensia
memang penduduk yang beragama Islam terbesar dan bahkan juga di dunia, akan
tetapi toleransi umat Islam di Indonesia cukup besar untuk tidak menjadikannya
sebagai negara Islam, karenanya pancasila sebagai dasar negara yang ada
sekarang ini sudah dianggap cukup untuk mengkoordinir semua kepentingan umat
masing-maisng agama yang ada di negara Indonesia.

Indonesia adalah negara yang berketuhanan yang dianut masing-masing


umat beragama yang ada, itu artinya bangsa Indonesia bukan bangsa dan negara
yang menganut atheism. Nilai-nilai ketuhanan itu adalah modal yang akan
menjadikan manusia Indonesia beradab seperti yang disebutkan dalam sila kedua.
Kemudian dengan kemanusiaan tersebut diharapkan aka nada persatuan bangsa
dalam satu negara seperti disebut dalam sila ketiga.

Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan pandangan hidup kesadaran


dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah berurat akar
dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Pancasila sudah mengakar dalam
kepribadian bangsa, maka dapat diterima sebagai dasar negara yang mengatur
hidup ketatanegaraan. Menurut Kaelan (2009: 46), pancasila yaitu Mempunyai
peranan dan fungsi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti
pancasila sebagai jati diri bangsa, pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia, pancasila sebagai dasar filsafat negara, pancasila sebagai asas
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk melaksanakan masyarakat
pancasila perlu usaha dilakukan secara berencana dan terarah. Tujuanya agar
pancasila sungguh-sungguh dihayati dan diamalkan segenap warga negara yang
diharapkan pembinaan masyarakat Indonesia agar menjadi insan pancasila dan
pembangunan bangsa untuk mewujudkan masyarakat pancasila. Pembinaan
insan pancasila dapat melalui jalur pendidikan maupun masyarakat atau sebuah
organisasi masyarakat. Pancasila sebagai dasar negara, maka mengamalkan dan
mengamankan pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat impreatif dan
memaksa, artinya setiap warga negara Indonesia harus tunduk dan taat
kepadanya. Artinya siapa saja yang melanggar hukum harus ditindak menurut
hukum yang berlaku di negara Indonesia. Sedangkan menurut Kansil (2005: 28),
pengamalan pancasila adalah Pengalaman pancasila sebagai welltaunschuang
yaitu pelaksanaan pancasila dalam kehidupan sehari-hari tidak disertai sanksi-
sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya setiap masyarakat
Indonesia terikat dengan cita-cita yang terkandung didalamnya sepanjang tidak
melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dapat disimpulkan
bahwa pancasila harus menjadi pedoman dan arah hidup manusia Indonesia
termasuk partai politik, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi masyarakat.

Dengan modal bingkai persatuan tersebut rakyat Indonesia bermusyawarah


dengan cara perwakilan melalui wakilnya yang memiliki hikmah kebijaksanaan
untuk memperjuangkan rakyat, seperti dalam sila keempat. Dan sebagai tujuan
terakhir yakni keadilan social bagi sebesar-besarnya kepentingan seluruh rakyat
Indonesia, dalam sila kelima. Disini nampak oleh kita betapa hebatnya urutan-
urutan yang disusun oleh para pendiri bangsa dan negara ini dalam menentukan
dasar negara hingga tujuan akhirnya.

Permasalahan hari ini, rakyat Indonesia itu tidak memahami Pancasila, tetapi
hanya menghafal Pancasila. Itulah yang kita lakukan sejak duduk dibangku
Sekolah Dasar sampai pada Perguruan Tinggi Negeri ataupun swasta. Padahal,
hakikatnya pancasila itu bukan hafalan tetapi sebuah pemahaman. Itulah
penyebabnya mengapa sampai hari ini Pancasila menjadi urgensi yang harus
ditekankan secara terus menerus, padahal jika dilihat dari rekam jejak serta
historynya, jika Pancasila ditanamkan dengan baik maka seharusnya hari ini tidak
ada lagi rakyat yang berselisih paham atau arogan terhadap perbedaan agama,
tidak ada lagi rakyat yang mengutamakan kepentingan pribadi, tidak ada lagi
rasisme karena Indonesia itu adalah Bhineka Tunggal Ika, tidak ada lagi wakil-
wakil rakyat yang mengambil keputusan sendiri, dan tentunya tidak ada lagi
kesenjangan social. Inilah yang akan menjadi pusat dari pada penelitian, dimana
kita akan melihat bagaimana penanaman pancasila tersebut, apakah sudah
berhasil atau tidak.

Pancasila adalah sebuah peraturan tingkah laku yang baik atau sebagai
dasar Negara Indonesia. Seperti ditetapkan bahwa pancasila yang di susun sila-
sila sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu
sendiri. Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok
atau bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari
mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan
dengan agama, agama berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai
pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi. Sebaliknya ideologi
mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena itu ideologi juga
berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan
sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa
kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai
yang lebih tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan
keseragaman ataupun keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan
“kesatuan dalam perbedaan” dan “perbedaan dalam kesatuan”.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara Republik


Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara
Republik Indonesia. Maka kita sebagai masyarakat dan para pemuda-pemudi
harus menjadikannya sebagai perjuangan utama dalam kehidupan utama
bermasyarakat dan bernegara. Oleh karena itu pengamalannya harus dimulai dari
setiap lapisan masyarakat dari sehari-hari.

Pancasila sebagai dasar-dasar filosofis terdapat dalam Pembukaan UUD


1945 yang merupakan kesepakatan pertama penyangga konstitusionalisme.
Dengan tidak diubahnya Pembukaan UUD 1945, maka tidakberubah pula
kedudukan Pancasila sebagai dasar-dasar filosofis bangunan Negara Republik
Indonesia. Yang berubah adalah sistem dan institusi untuk mewujudkan cita-cita
berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini sesuai dengan makna Pancasila sebagai
ideologi terbuka yang hanya dapat dijalankan dalam sistem yang demokratis dan
bersentuhan dengan nilai-nilai dan perkembangan masyarakat.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah dari
komponen kurikulum nasional yang wajib pada setiap penyelenggaran pendidikan
tinggi. Ketika buku ini disusun, landasan hukum dari PKn ialah undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 37ayat 2,
disebutkan bahwa isi kurikulum setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan tinggi
wajib memuat, (a) Pendidikan Agama; (b) Pendidikan Kewarganegaraan; dan (c)
Bahasa. Di samping itu landasan hukum setingkat di bawahnya adalah salah
satunya kepututsan Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000 tentang Rambu-rambu
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) di Perguruan Tinggi.
Untuk itu, Pendidikan Kewarganegaraan pada mata kuliah yang ada di perguruan
tinggi tergabung pada mata kuliah umum (MKU) yang wajib bagi para mahasiswa
untuk mengembilnya. Dalam kurikulum 2004, kurikulum yang berbasis
kompetensi, mata kuliah tersebut menjadi mata kuliah inti, bukan institusional dan
tergabung pada mata kuliah kompetensi dasar (MKDD).
Mengapa mata kuliah ini dikatakan sangat dalam setia program studi atau
jurusan. Karena menyangkut perspektif dengan fungsi, tujuan dan prinsip
pendidikan nasional. Mengenai arah disebutkan bahwa “pendidikan nasional kita
diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa,
mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas mandiri, sehingga mampu
membnagun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi
kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.
Selanjutnya mengenai fungis dan tujuannya disebutkan bahwa: pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menajdi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia sehat, berilmu, cakap, tanggap, kreatif, inovatif, mandiri, dan menajdi warga
negarayang demokratis serta bertanggungjawab”. Sedangkan prinsip pendidikan
nasional, diantaranya adalah pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,
nilai keagamaan, nilai kultural, serta kemajemukan bangsa. Pendidikan
diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dan pendidikan dielenggarakan dengan
memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran. Penerapan daripada arah, fungsi,
tujuan dan prinsip pendidikan nasional di atas adalah melalui mata pelajaran atau
mata kuliah pendidikan kewarganegaraan, dimana kehidupan civitas akademika
pergutuan tinggi, dikembangkan menjadi lingkungan ilmiah yang dinamis,
berwawasan budaya bangsa, bermoral keagamaan, dan berkarakter atau
berkepribadian Indonesia. Dititik ini kita bisa memahami bahwa dasar pemikiran
dari pendidikan kewarganegaraan adalah arah, fungsi, tujuan, dan prinsip dasar
pendidikan nasional.
Secara kultural, Pancasila merupakan salah satu budaya bangsa yang
sangat penting. Oleh karena itu Pancasila harus diwariskan kepada generasi
muda bangsa Indonesia berikutnya melalui pendidikan. Tanpa usaha mewariskan
Pancasila ini, bangsa dan negara akan kehilangan hasil budaya atau kultur yang
amat penting. Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki kepedulian
kepada pewarisan budaya luhur bangsanya. Guna memahamai landasan
pancasisla sebagai kultural pendidikan Pancasila tersebut, dapat dilihat dari asal
mula unsur-unsur Pancasila itu meskipun secara formal Pancasila baru menjadi
Dasar negara Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, namun jauh
sebelum itu bangsa Indonesia telah memiliki unsur-unsur Pancasila dan bahkan
melaskanakan di dalam kehidupan mereka. Secara kultural, unsur-unsur
Pancasila terdapat pada adat istiadat, tulisan, slogan, kesenian, kepercayaan,
agama dan kebudayaan pada umumnya. Untuk lebih mendapatkan kejelasan
bahwa secara kultural unsur-unsur Pancasila berasal dari bangsa Indonesia.
Melalui pendidikan pancasila, warga negara diaharapkan mampu
memahami, menganalisa dan menajwab maslaah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita
dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945. Pada
saatnya dapat menhayati Filsafat dan ideologi Pancasila sehingga menjiwai
tingkah lakunya selaku warga negara Republik Indonesia. Melalui pendidikan
Pancasila, peserta didik akan mampu memanusiakan manusia Indonesia terlebih
dahulu, sebelum menguasai, memiliki iptek dan seni yang dipelajarinya.
Diharapkan bahwa negara Indonesia unggul dalam penguasaan iptek dan seni,
namun tidak kehilangan jati dirinya bahwa ia lahir dari keragaman budaya bangsa.
Daftar Pustaka

Wiyono, Suko. 2013. Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara. Malang: Universitas Wisnuwardhana Negeri Malang Press

Kaelan. 2005. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Daman, Rozikin. 1992. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Bandung: PT Raja Grafindo
Persada.

Notonagoro. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Cetakan keempat. Jakarta:


Pantjuran Tudjuh, tanpa tahun.

Anda mungkin juga menyukai