Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NEGARA

Dosen Pengampu:

Dr.Saiful,S.Pd.,M.Si

Oleh:

Furkan Anggun Tri Utami

2306104030006

PRODI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2024

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila sebagai sebuah falsafah hidup dan petunjuk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah
semestinya dijadikan acuan dalam berperilaku, bertindak dan membuat kebijakan dalam sistem
pemerintahan di Indonesia. Merebaknya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, mafia hukum menjadi
sumber masalah bidang penegakan hukum, yang tidak pernah mengimplemnetasikan nilai-nilai
pancasila.Tujuan dari adanya implementasi pancasila dalam penegakan hukum sebagai upaya
membentuk dan memabangun kesadaran moral pada penegak hukum dalam penerapan nilai-nilai
pancasila yang luhur yang mencerminkan proses keadilan bagi selurut rakyat Indonesia dan
Kemanusiaan yang adil dan beradab dalam penegakan hukum di Indonesia. Dalam konteks ini filsafat
pancasila sebagai sebuah landasan teori, pancasila memiliki ilmu pengetahuan yang mampu
menjelaskan dengan sila-sila itu sesungguhnya harus diimplementasikan, filsafat pancasila sebagai
sebuah keilmuan memiliki pengetahuan yang terdiri dari aspek epistemologi,ontologi dan aksiologi.
Ketiga hal tersebut digunakan untuk mengkaji hukum di Indonesia,.dengan cara membangun pancasila
sebagai sumber nilai-nilai yang terdiri dari lima sila untuk mengarahkan pada penegakan hukum di
Indonesia.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulisan ini untuk memaparkan materi tentang apa itu pancasila dan pancasila sebagai
ideologi dan dasar negara di negara Republik Indonesia ini.

1.3 Rumusan Masalah

Apa itu pancasila?

Mengapa Pancasila dijadikan sebagai dasar negara?

Mengapa Pancasila dijadikan sebagai ideologi negara?

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila

Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta kata panca पञ्च yang berarti lima dan sila शीला yang berarti
dasar, sendi ,asas, atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik .Dengan demikian pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan
baik.Pancasila dapat kita artikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan hidup
bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tampa dasar negara yang kuat dan tidak
dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa pandangan hidup.
Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi
permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar. Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima
dan sila yang berarti dasar, sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik . dengan
demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang
penting dan baik.

Pancasila dapat kita artikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan hidup
bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan tidak
dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tampa pandangan hidup. Dengan
adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi permasalahan
baik yang dari dalam maupun dari luar.

2.1.1 Lima Sila Pancasila dan Nilainya

Adapun kelima tersebut yaitu:

Sila Pertama : Berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”


Nilai yang terkandung dalam sila pertama pancasila adalah tentang kata ketuhanan. Banyak diantara kita
yang masih salah paham dalam mengartikan makna dari sila yang pertama ini. Arti dari Ketuhanan Yang
Maha Esa adalah Tuhan Yang jumlahnya hanya satu. Namun, jika kita coba membahas dari bahasa lain,
misalnya bahasa Sanskerta. Kata “Maha” dapat berarti mulia. Sedangkan kata “Esa” yang berarti
keberadaan yang mutlak. Negara Indonesia memberikan kebebasan beribadah sesuai dengan keyakinan
dan kepercayaan yang dianut oleh setiap individu. Pada sila pertama ini menjadi sumber yang paling
mendasar sebagai nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Segala macam aspek penyelenggaraan negara
harus memuat nilai-nilai yang berasal dari Tuhan (Wahyuningsih, 2014).

Sila Kedua : Berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”


Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang berbudaya serta memiliki potensi pikir, rasa, karsa
dan cipta (Notonegoro, 1975).Pada sila yang kedua ini terkandung nilai-nilai kemanusiaan yang harus
diperhatikan dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya yaitu, perlakuan adil terhadap
orang lain, diri sendiri, Tuhan dan Lingkungan sekitar (Rini, 2016). Kemanusiaan yang adil ini memiliki
makna bahwa sebagai makhluk sosial yang hakikatnya tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan
bantuan orang lain maka kita.tidak boleh mementingkan diri sendiri dan harus bersikap adil, baik
terhadap diri sendiri, orang lain, bangsa, negara, serta adil terhadap lingkungan sekitar dan adil
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Kemanusiaan merupakan salah satu wujud dari berbagai reaksi antar
masyarakat yang saling menghormati satu sama lain.

Sila Ketiga : Berbunyi “Persatuan Indonesia”


Persatuan bangsa Indonesia dapat dilambangkan dengan “Bhineka Tunggal Ika” yang memiliki arti
berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan. Persatuan Indonesia menjadi salah satu faktor yang dinamis
dalam kehidupan bangsa Indonesia, melalui persatuan ini dapat mewujudkan perdamaian antar
masyarakat.Semangat persatuan merupakan kunci dari terbentuknya Indonesia yang merdeka, maka
dari itu persatuan menjadi hal pokok yang harus ditingkatkan demi kelangsungan hidup bangsa yang
aman dan damai.

Sila Keempat : Berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan”
Kerakyatan sendiri berasal dari kata rakyat, yang artinya sekelompok manusia yang bertempat tinggal
dalam satu wilayah di negara tertentu. Sila keempat ini berbunyi tentang kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat dalam permusyawaratan dan perwakilan yang berarti bahwa negara Indonesia menganut
demokrasi.Demokrasi yang dianut dapat berupa demokrasi langsung maupun tidak langsung. Demokrasi
sendiri memiliki pengertian sebagai tatanan hidup bersama, artinya bagaimana bagaimana setiap
individu dapat hidup bersama dengan individu lainnya. Demokrasi erat kaitannya dengan kebebasan,
artinya setiap rakyat bebas dalam memilih dan menentukan pemimpin negaranya sendiri. Sedangkan,
dipimpin oleh hikmah memiliki arti bahwa Indonesia harus dipimpin oleh orang yang bertanggung
jawab, cerdas dan tahu bagaimana caranya memimpin.

Sila Kelima : Berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”


Keadilan sosial adalah keadilan secara bersama-sama, artinya keadilan yang berlaku dalam masyarakat
dan memuat dalam segala bidang. Sedangkan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki arti
bahwa setiap orang berhak mendapatkan perlakuan yang adil, baik dalam bidang politik, hukum,
ekonomi, sosial maupun kebudayaan.

2.2 Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diambil dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang
kemudian dituangkan dalam memorandum DPR-GR pada tanggal 9 Juni 1966. Penegasan kedudukan
Pancasila sebagai dasar Negara diperkuat dengan keluarnya ketetapan MPR No.XVIII tahun 1998 tentang
penegasan pancasila sebagai dasar negara. Pancasila yang diterapkan sebagai dasar negara memberikan
arti bahwa negara Indonesia adalah negara Pancasila. Kirdi Dipoyudo mengemukakan bahwa negara
Pancasila merupakan suatu negara yang dikembangkan dan dipertahankan dengan tujuan untuk
melindungi martabat dan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila harus
dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh, artinya tidak dapat dipisahkan dan dihancurkan dengan
mudah.

2.2.1Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila memiliki 5 fungsi penting, diantaranya sebagai berikut :
Pancasila sebagai pedoman hidup, pada fungsi ini Pancasila memiliki peran sebagai dasar dari setiap
pandangan yang ada di Indonesia. Pancasila harus menjadi pedoman dalam mengambil keputusannya
sendiri dalam menghadapi suatu masalah.

Pancasila sebagai jiwa bangsa, pada fungsi ini pancasila harus menjadi jiwa bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, Pancasila harus terwujud dalam setiap lembaga baik organisasi maupun insan yang ada di
Indonesia.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa, pada fungsi ini Pancasila dapat disebut juga sebagai identitas
bangsa Indonesia. Artinya, Pancasila harus ada di dalam diri tiap individu agar bisa membuat pancasila
sebagai kepribadian bangsa dan juga sebagai ciri khas bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai sumber hukum, pada fungsi ini pancasila menjadi landasan hukum dari segala hukum
yang ditetapkan di Indonesia. Artinya, Pancasila sebagai dasar negara tidak boleh memiliki persatuan
yang bertentangan dengan pancasila.
Pancasila sebagai cita-cita bangsa, pada fungsi ini pancasila dibuat sebagai tujuan negara dan cita-cita
bangsa. Sebagai banga Indonesia,kita harus memiliki keinginan bahwa negara kita menjadi negara yang
memegang rasa kemanusiaan yang tinggi, bersatu, menghormati dan tidak menjatuhkan satu dengan
yang lain.

2.3 Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pengertian ideologi, yaitu keseluruhan pandangan cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin diwujudkan
dalam kenyataan hidup yang konkrit (Soerjanto Poespowardojo, 1991:44).Dengan demikian ideologi
diyakini mampu memberikan semangat dan arahan yang positif,bagi kehidupan masyarakat untuk
berjuang melawan berbagai penderitaan, kemiskinan dan kebodohan. Dengan pemahaman yang baik
mengenai ideologi, maka seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa
yang dinilai baik dan tidak baik.Misalnya, dalam ideologi Pancasila nilai kekeluargaan atau kebersamaan
yang diutamakan, maka seorang yang memahami dengan baik nilai kekeluargaan akan menolak nilai
individualisme karena nilai ini melahirkan liberalisme, kapitalisme, kolonialisme, imperilaisme,
monopoli,otoriterianisme dan totaliterisme. Dalam kaitan ini Bung Hatta dalam “Kearah Indonesia
Merdeka” menyatakan bahwa “Kedaulatan Rakyat Barat” didasarkan pada pendapat J.J.Rousseau yaitu
individualisme, sedangkan Kedaulatan Indonesia adalah “rasa bersama”, kolektiviteit.

Dengan memahami ideologi Pancasila juga dapat untuk menilai misalnya , bahwa kejujuran sesuatu yang
baik karena sesuai dengan nilai kemanusiaan dan sebaliknya berbuat curang, menipu sesuatu yang tidak
baik, karena bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
Ideologi negara merupakan perkembangan dari ideologi bangsa. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
(1991:163), menyatakan Pancasila sebagai ideologi bangsa artinya setiap warga negara Republik
Indonesia terikat oleh ketentuan-ketentuan yang sangat mendasar yang tertuang dalam sila yang lima.
Kadang-kadang kedua istilah tersebut, disatukan menjadi Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Indonesia (Kaelan, 2010: 30-31). Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia dimaksdukan
bahwa Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi –ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat
dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai-nilai relegius yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.

Dengan perkataan lain,unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari
pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal
bahan) Pancasila. Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri
negara. Sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologibangsa dan negara
Indoensia.
Pembukaan UUD 1945, menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara. Dengan demikian,Pancasila
merupakan nilai dasar yang normatif terhadap seluruh penyelengaraan negara Republik Indonesia.
Dengan kata lain Pancasila merupakan Dasar Falsafah Negara atau Ideologi Negara, karena memuat
norma-norma yang paling mendasar untuk mengukur dan menentukan keabsahan bentuk-bentuk
penyelenggaraan negara serta kebijaksanaan-kebijaksanaan penting yang diambil dalam proses
pemerintahan (Soerjanto Poespowardojo, 1991:44). Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila
merupakan ajaran, doktrin, teori dan/atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang diyakini
kebenarannya, disusun secara sistematis serta diberi petunjuk dengan pelaksanaan yang jelas.

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara adalah bahwa Pancasila merupakan falsafah dan
dasar negara Republik Indonesia sebagai pedoman bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Pancasila terdiri atas lima sila yang mengandung nilai-nilai di dalamnya, nilai-nilai
tersebut diwujudkan sebagai pengamalan dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan arus globalisasi
penerapan nilai-nilai Pancasila kian memudar ditengah-tengah masyarakat, sehingga Pancasila tidak
mampu lagi menjadi pandangan bagi masyarakat Indonesia, hal ini juga meliputi para generasi muda
Indonesia. Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan membawa perubahan yang lebih
baik bagi bangsa ini dengan berpedoman pada Pancasila.

DAFTAR PUSTAKA

Kirom, S. (2015). Mempraksiskan Pancasila Dalam Penegakan Hukum Di Indonesia. CIVIS: Jurnal Ilmiah
Ilmu Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan, 5(1).

Nurhayati, D. A., & Ambari, A. (2020). AKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI DALAM MENGHADAPI
PERMASALAHAN BANGSA. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 8(2), 177-185.

Sari, R., & Najicha, F. U. (2022). Memahami Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Kehidupan
Masyarakat. Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN, 7(1), 53-58.
Hidayat, R. (2014). IdeologiPancasilaDalamImplementasiPemerintahan Indonesia. Skripsi tidak
diterbitkan, Jur. Polit. Pemerintah. Fak. Ilmu Sos. dan Ilmu Polit. Univ. Hasanudin.

Aifha, D. R. N., Nulfadli, D. R. I., & Santoso, G. (2022). Prinsip-Prinsip Filsafati Pancasila Sebagai Dasar
Negara (Philosofische Grondslag, Weltanschauung) Republik Indonesia. Jurnal Pendidikan Transformatif,
1(2), 51-67.

Anda mungkin juga menyukai