Dosen Pengampu:
Dr.Saiful,S.Pd.,M.Si
Oleh:
2306104030006
2024
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini untuk memaparkan materi tentang apa itu pancasila dan pancasila sebagai
ideologi dan dasar negara di negara Republik Indonesia ini.
PEMBAHASAN
Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta kata panca पञ्च yang berarti lima dan sila शीला yang berarti
dasar, sendi ,asas, atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik .Dengan demikian pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan
baik.Pancasila dapat kita artikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan hidup
bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tampa dasar negara yang kuat dan tidak
dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa pandangan hidup.
Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi
permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar. Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima
dan sila yang berarti dasar, sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik . dengan
demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang
penting dan baik.
Pancasila dapat kita artikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan hidup
bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan tidak
dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tampa pandangan hidup. Dengan
adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi permasalahan
baik yang dari dalam maupun dari luar.
Sila Keempat : Berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan”
Kerakyatan sendiri berasal dari kata rakyat, yang artinya sekelompok manusia yang bertempat tinggal
dalam satu wilayah di negara tertentu. Sila keempat ini berbunyi tentang kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat dalam permusyawaratan dan perwakilan yang berarti bahwa negara Indonesia menganut
demokrasi.Demokrasi yang dianut dapat berupa demokrasi langsung maupun tidak langsung. Demokrasi
sendiri memiliki pengertian sebagai tatanan hidup bersama, artinya bagaimana bagaimana setiap
individu dapat hidup bersama dengan individu lainnya. Demokrasi erat kaitannya dengan kebebasan,
artinya setiap rakyat bebas dalam memilih dan menentukan pemimpin negaranya sendiri. Sedangkan,
dipimpin oleh hikmah memiliki arti bahwa Indonesia harus dipimpin oleh orang yang bertanggung
jawab, cerdas dan tahu bagaimana caranya memimpin.
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diambil dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang
kemudian dituangkan dalam memorandum DPR-GR pada tanggal 9 Juni 1966. Penegasan kedudukan
Pancasila sebagai dasar Negara diperkuat dengan keluarnya ketetapan MPR No.XVIII tahun 1998 tentang
penegasan pancasila sebagai dasar negara. Pancasila yang diterapkan sebagai dasar negara memberikan
arti bahwa negara Indonesia adalah negara Pancasila. Kirdi Dipoyudo mengemukakan bahwa negara
Pancasila merupakan suatu negara yang dikembangkan dan dipertahankan dengan tujuan untuk
melindungi martabat dan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila harus
dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh, artinya tidak dapat dipisahkan dan dihancurkan dengan
mudah.
Pancasila sebagai jiwa bangsa, pada fungsi ini pancasila harus menjadi jiwa bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, Pancasila harus terwujud dalam setiap lembaga baik organisasi maupun insan yang ada di
Indonesia.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa, pada fungsi ini Pancasila dapat disebut juga sebagai identitas
bangsa Indonesia. Artinya, Pancasila harus ada di dalam diri tiap individu agar bisa membuat pancasila
sebagai kepribadian bangsa dan juga sebagai ciri khas bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai sumber hukum, pada fungsi ini pancasila menjadi landasan hukum dari segala hukum
yang ditetapkan di Indonesia. Artinya, Pancasila sebagai dasar negara tidak boleh memiliki persatuan
yang bertentangan dengan pancasila.
Pancasila sebagai cita-cita bangsa, pada fungsi ini pancasila dibuat sebagai tujuan negara dan cita-cita
bangsa. Sebagai banga Indonesia,kita harus memiliki keinginan bahwa negara kita menjadi negara yang
memegang rasa kemanusiaan yang tinggi, bersatu, menghormati dan tidak menjatuhkan satu dengan
yang lain.
Pengertian ideologi, yaitu keseluruhan pandangan cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin diwujudkan
dalam kenyataan hidup yang konkrit (Soerjanto Poespowardojo, 1991:44).Dengan demikian ideologi
diyakini mampu memberikan semangat dan arahan yang positif,bagi kehidupan masyarakat untuk
berjuang melawan berbagai penderitaan, kemiskinan dan kebodohan. Dengan pemahaman yang baik
mengenai ideologi, maka seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa
yang dinilai baik dan tidak baik.Misalnya, dalam ideologi Pancasila nilai kekeluargaan atau kebersamaan
yang diutamakan, maka seorang yang memahami dengan baik nilai kekeluargaan akan menolak nilai
individualisme karena nilai ini melahirkan liberalisme, kapitalisme, kolonialisme, imperilaisme,
monopoli,otoriterianisme dan totaliterisme. Dalam kaitan ini Bung Hatta dalam “Kearah Indonesia
Merdeka” menyatakan bahwa “Kedaulatan Rakyat Barat” didasarkan pada pendapat J.J.Rousseau yaitu
individualisme, sedangkan Kedaulatan Indonesia adalah “rasa bersama”, kolektiviteit.
Dengan memahami ideologi Pancasila juga dapat untuk menilai misalnya , bahwa kejujuran sesuatu yang
baik karena sesuai dengan nilai kemanusiaan dan sebaliknya berbuat curang, menipu sesuatu yang tidak
baik, karena bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
Ideologi negara merupakan perkembangan dari ideologi bangsa. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
(1991:163), menyatakan Pancasila sebagai ideologi bangsa artinya setiap warga negara Republik
Indonesia terikat oleh ketentuan-ketentuan yang sangat mendasar yang tertuang dalam sila yang lima.
Kadang-kadang kedua istilah tersebut, disatukan menjadi Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Indonesia (Kaelan, 2010: 30-31). Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia dimaksdukan
bahwa Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi –ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat
dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai-nilai relegius yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.
Dengan perkataan lain,unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari
pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal
bahan) Pancasila. Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri
negara. Sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologibangsa dan negara
Indoensia.
Pembukaan UUD 1945, menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara. Dengan demikian,Pancasila
merupakan nilai dasar yang normatif terhadap seluruh penyelengaraan negara Republik Indonesia.
Dengan kata lain Pancasila merupakan Dasar Falsafah Negara atau Ideologi Negara, karena memuat
norma-norma yang paling mendasar untuk mengukur dan menentukan keabsahan bentuk-bentuk
penyelenggaraan negara serta kebijaksanaan-kebijaksanaan penting yang diambil dalam proses
pemerintahan (Soerjanto Poespowardojo, 1991:44). Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila
merupakan ajaran, doktrin, teori dan/atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang diyakini
kebenarannya, disusun secara sistematis serta diberi petunjuk dengan pelaksanaan yang jelas.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara adalah bahwa Pancasila merupakan falsafah dan
dasar negara Republik Indonesia sebagai pedoman bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Pancasila terdiri atas lima sila yang mengandung nilai-nilai di dalamnya, nilai-nilai
tersebut diwujudkan sebagai pengamalan dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan arus globalisasi
penerapan nilai-nilai Pancasila kian memudar ditengah-tengah masyarakat, sehingga Pancasila tidak
mampu lagi menjadi pandangan bagi masyarakat Indonesia, hal ini juga meliputi para generasi muda
Indonesia. Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan membawa perubahan yang lebih
baik bagi bangsa ini dengan berpedoman pada Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Kirom, S. (2015). Mempraksiskan Pancasila Dalam Penegakan Hukum Di Indonesia. CIVIS: Jurnal Ilmiah
Ilmu Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan, 5(1).
Nurhayati, D. A., & Ambari, A. (2020). AKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI DALAM MENGHADAPI
PERMASALAHAN BANGSA. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 8(2), 177-185.
Sari, R., & Najicha, F. U. (2022). Memahami Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Kehidupan
Masyarakat. Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN, 7(1), 53-58.
Hidayat, R. (2014). IdeologiPancasilaDalamImplementasiPemerintahan Indonesia. Skripsi tidak
diterbitkan, Jur. Polit. Pemerintah. Fak. Ilmu Sos. dan Ilmu Polit. Univ. Hasanudin.
Aifha, D. R. N., Nulfadli, D. R. I., & Santoso, G. (2022). Prinsip-Prinsip Filsafati Pancasila Sebagai Dasar
Negara (Philosofische Grondslag, Weltanschauung) Republik Indonesia. Jurnal Pendidikan Transformatif,
1(2), 51-67.