Anda di halaman 1dari 4

RESUME PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Hari ini saya terbangun di kampung halaman tercinta saya dan pada jam setengah delapan
saya melaksanakan rombel Pancasila dengan materi Pancasila sebagai system filsafat yang
dibawkan dengan cara presentasi kelompok dan diakhir presentasi melakuakan diskusi. Pancasila
sebagai sistem filsafat dengan menitik beratkan pada pemaknaan pada term filsafat. Pancasila
sebagai sistem filsafat dapat diartikan bahwa pancasila merupakan sebuah sistem pemikiran yang
mendalam mengenai Indonesia dalam segala hal. Pancasila merupakan perasan pemikiran
mengenai Indonesia yang diwujudkan dalam sila-sila. Artinya, untuk melihat bagaimana Indonesia
atau bagaimana Indonesia seharusnya kita bisa melihat dan memaknai Pancasila.
Bagaimana manusia-manusia Indonesia kita dapat melihat dan memaknai Pancasila.
Bagaimana melihat ekonomi, hukum, budaya, dsb segala sesuatu yang bersangkutan dengan
Indonesia kita dapat mengetahuinya dengan cara melihat dan memaknai Pancasila. Kedua,
memaknai Pancasila sebagai sebiah sistem filsafat dengan menitik beratkan pada term sistem.
Sebagai sebuah sistem filsafat Pancasila merupakan satu kesatuan utuh yang terbentuk dari bagian-
bagian pembentuknya yang berupa sila-sila, yang masing-masing sila-sila yang dimaksud
mempunyai fungsi sendiri-sendiri tetapi sangat berkaitan dan tidak bisa dilepaskan satu dan
lainnya sebagai suatu kesatuan yang utuh dengan tujuan untuk mencapai tujuan berdirinya Negara
Republik Indonesia.
Dari kedua uraian di atas mengenai pemaknaan Pancasila sebagai sebagai sistem filsafat, maka
kita dapat memaknai Pancasila sebagai perwujudan pemikiran terdalam bangsa Indonesia, bersifat
menyeluruh dan utuh yang terdiri dari bagianbagian berupa sila-sila, dimana masing-masing sila
tidak dapat dilepaskan satu dan lainnya untuk mencapai tujuan berdirinya Negara Republik
Indonesia. Tujuan berdirinya Negara Republik Indonesia tertuang dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuan yang dimaksud adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Hal tersebut untuk
mencapai sebuah cita-cita terwujudnya Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
Sila-sila Pancasila mempunyai fungsi sendiri-sendiri walaupun tidak dapat dipisahkan satu dan
lainnya. Sebagai usaha memaknai sila-sila dalam Pancasila sebagai pembentuk sistem filsafat
Pancasila maka kita akan membahas dan memaknai tiap sila dalam Pancasila.
a. Sila Ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa
Sebelumnya disebutkan bahwa Pancasila merupakan perasan dari pikiran yang terdalam mengenai
Indonesia. Hal tersebut berarti bahwa sila-sila dalam Pancasila bukanlah sebuah bentuk ciptaan
tetapi merupakan hasil perenungan mendalam dalam melihat Indonesia. Untuk hal itu kita akan
melihat sila Ketuhanan Yang Maha Esa secara historis untuk membuktikan bahwa
manusiamanusia Indonesia merupakan bangsa yang religius. Dari fakta sejarah yang dapat kita
lihat sampai saat ini kita dapat melihat bahwa kerajaan-kerajaan sebagai bibit terbentuknyanegara
Indonesia merupakan kerajaan-kerajaan yang religius. Bangsa Indonesia menempatkan nilai-nilai
Ketuhanan sebagai sesuatu yang sangat penting. Sebagai buktinya hasil peradaban pada masa itu
yang masih bisa kita lihat dan sangat megah merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat
ibadah.
b. Sila Ke-2 Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab bersumber dari Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa Tuhan mengajarkan bagaimana manusia Indonesia harus bersikap
terhadap manusia sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan. sebagai Manusia Indonesia kita harus
bersikap adil terhadap sesama manusia, karena posisi kita sama-sama sebagai makhluk ciptaan
Tuhan. Yang kedua memperlakukan manusia dengan beradab sesuai dengan derajat
kemanusiaannya. Artinya selain bersikap adil, kita juga harus bersikap dengan adab yang baik.
Dalam praktek yang nyata misalnya tidak dibenarkan kita mencemooh sesama manusia hanya
karena berbeda Suku, Agama, Ras dan Golongan. Adil dalam hal ini berarti memperlakukan
manusia sesuai dengan sesuatu yang seharusnya. Dalam pengertian yang demikian apakah kita
akan memperlakukan manusia dengan konsep sama atau berbeda tergantung dari apakah sama itu
sebagai sesuatu yang memang seharusnya dilakukan atau tidak, begitu juga sebaliknya.
c. Sila ke-3 Persatuan Indonesia
Sila ketiga ini mempunyai maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat
Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya, sehingga kemudian dapat
disatukan melalui sila ini. tujuannya jelas yaitu meski berbeda-beda tetapi tetap satu atau dapat
disebut dengan Bhinneka Tunggal Ika.
d. Sila ke-4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan
Makna sila ke-4 Pancasila menggambarkan demokrasi yang dijunjung oleh bangsa Indonesia. Dari
makna sila ke-4 Pancasila dapat dilihat bahwa Indonesia mengedepankan demokrasi di atas
apapun. Pengambilan segala keputusan negara harus berdasar pada makna sila ke-4 Pancasila
ini.Makna sila ke-4 Pancasila penting dipahami setiap warga negara. Ini akan membawa tiap
individu memiliki nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-harinya.
e. Sila ke-5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam pembahasan mengenai nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, Kansil
mengutip Pidato Ir. Soekarno 1 Juni 1945. Isi pidato yang dimaksud khususnya pada bagian
mengenai bagaimana sebenarnya prinsip kesejahteraan Indonesia itu. Dalam pidato tersebut
ditegaskan bahwa prinsip kesejahteraan adalah prinsip tidak adanya kemiskinan di alam Indonesia
Merdeka. Keadilan sosial adalah sifat masyarakat adil dan makmur kebahagiaan buat semua orang,
tidak ada penhisapan, tidak ada penindasan dan penghinaan; semuanya bahagia cukup sandang
pangan.20 Konsep keadilan sosial yang dimaksud oleh Soekarno di atas merupakan konsep
kesejahteraan yang berbeda dari yang lain. Kesejahteraan yang dimaksud bukan konsep persaingan
bebas seperti pada liberalisme. Yang harus dicapai adalah sejahtera semua, artinya harus ada
kerjasam dan saling bantu membantu bukan dengan niatan bersaing secara bebas. Yang kuat
menolong yang lemah, yang lemah isa bekerja sama dengan yang kuat untuk mencapai tujuan
bersama.
Dan pada akhir presentasi yang dibawakan oleh kelompok Pancasila sebagai system filsafat kita
diberikan kesempatan tanya jawab dengan berbagai pertanyaan:
1. salah satu implementasi nilai-nilai Pancasila tadi dijelaskan salah satunya adalah mendoroang
pertisipasi demokratis. Sehubungan dengan itu, bagaimana kedudukan Pancasila sebagai filsafat
dapat mendorong partisipasi publik dalam berdemokrasi khususnya untuk pemilihan Presiden
tahun 2024 yang sangat hangat belakangan ini?
Untuk pemilihan Presiden tahun 2024, Pancasila memainkan peran penting dalam memotivasi
warga negara Indonesia untuk berpartisipasi secara aktif. Dengan memahami nilai-nilai Pancasila,
masyarakat diharapkan akan merasa lebih terlibat dalam proses politik, termasuk pemilihan
presiden, dan berusaha untuk memilih calon pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.Selain itu, Pancasila juga mendorong partisipasi yang damai dan beradab dalam proses
politik. Nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, dan musyawarah mempromosikan dialog
yang konstruktif dan pemecahan konflik tanpa kekerasan.Dengan demikian, Pancasila sebagai
falsafah negara Indonesia dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan partisipasi publik
dalam pemilihan presiden tahun 2024, serta dalam memastikan bahwa proses demokrasi
berlangsung dengan baik dan sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Pancasila.
2. Pancasila sebagai sistem nilai dan Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki hubungan erat, dan
keduanya saling melengkapi?
Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan kerangka intelektual yang mendukung dan
menjelaskan asal-usul dan justifikasi filosofis dari nilai-nilai dalam Pancasila sebagai sistem nilai.
Pancasila sebagai sistem nilai mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari
dan memandu tindakan dan kebijakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Dalam keseluruhan, Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan dasar pemikiran yang mendalam
dan pemahaman tentang nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam Pancasila sebagai sistem nilai. Ini
membantu memastikan bahwa nilai-nilai tersebut tidak hanya dipegang sebagai prinsip-prinsip
moral, tetapi juga diakui sebagai pemahaman filosofis yang mendalam yang dapat menjadi
panduan dalam pengambilan keputusan dan dalam memahami landasan moral dari sistem sosial
dan politik Indonesia.
3. Apakah aksi demo-demo yang dilakukan mahasiswa seperti Demo Korupsi di salah satu
kampus. apakah itu wujud nyata dari pancasila atau pennimpangan dari pancasila?
Aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa, seperti Demo Korupsi, adalah suatu bentuk
pelaksanaan hak konstitusional warga negara untuk menyuarakan pendapat mereka, yang dijamin
oleh konstitusi Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memberikan dasar filosofis
dan nilai-nilai yang mendukung hak tersebut. Namun, apakah aksi demo tersebut merupakan
wujud nyata dari Pancasila atau penyalahgunaan tergantung pada bagaimana aksi tersebut
dilakukan dan tujuannya.Jika demo tersebut dilakukan secara damai, sesuai dengan hukum, dan
bertujuan untuk memperjuangkan nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, anti-korupsi,
kemanusiaan, dan demokrasi, maka demo tersebut dapat dianggap sebagai wujud nyata dari
Pancasila. Dalam hal ini, mahasiswa menggunakan hak mereka untuk berpartisipasi dalam proses
demokrasi, mengkritik pemerintah atau entitas yang terlibat dalam korupsi, dan memperjuangkan
kebaikan dan keadilan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Namun, jika demo tersebut dilakukan dengan cara yang merusak, melanggar hukum, atau dengan
tujuan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti menghasut kekerasan, diskriminasi,
atau anarki, maka demo tersebut dapat dianggap sebagai penyalahgunaan Pancasila. Dalam hal ini,
penggunaan hak untuk berdemonstrasi menjadi tidak sah karena melanggar hukum dan prinsip-
prinsip dasar negara.Dalam konteks aksi demo, penting untuk memahami bahwa hak untuk
berdemonstrasi harus dilakukan secara bertanggung jawab, dengan menjunjung tinggi prinsip-
prinsip demokrasi, keterbukaan, dan ketertiban. Pancasila sebagai dasar negara menempatkan
pentingnya kedaulatan rakyat, musyawarah, dan hukum dalam sistem demokrasi. Oleh karena itu,
aksi demo yang mendukung prinsip-prinsip ini dianggap sebagai wujud nyata dari Pancasila,
sementara aksi yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut dapat dianggap sebagai
penyalahgunaan Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai