Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA

DOSEN: JAYANTI APRI EMARAWATI, SH., M.M

DILA DISFIRIANI (1744390012)


(KELAS MALAM)
SEMESTER 7
SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA
JAKARTA
2020
Jawab
1. Ideologi apa yang di pakai di Negara Indonesia, jelaskan.
Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan
pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan.
Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar
dalam melangsungkan kehidupan bernegara.Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara
bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-cita atau visi. Hal ini tentunya berlaku untuk
pemerintah dan seluruh warga negara.
Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara bermakna menjadikan pancasila sebagai
cita-cita atau visi. Hal ini tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara.

Pengertian ini juga ada di dalam Ketetapan MPR No.XVIII Tahun 1998 Pasal 1, yang
bunyinya:
Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah
dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara
konsisten dalam kehidupan bernegara.
Ideologi yang dipakai di Negara Indonesia adalah pancasila. Hal ini berarti bahwa semua
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
Pancasila awalnya dirumuskan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada rapat BPUPKI
tanggal 1 Juni 1945 mengenai rumusan dasar negara dan akhirnya diberi nama Pancasila
dan sila-silanya direvisi serta pada tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila.
Pancasila sendiri dalam bahasa Sansekerta berasal dari kata „Panca‟ dan „Sila‟, kata
„Panca‟ memiliki arti lima dan „Sila‟ memiliki arti dasar atau tingkah laku yang baik.
Dapat disimpulkan dari penjabaran tersebut bahwa Pancasila memiliki pengertian sebagai
lima dasar atau lima tingkah laku yang baik jika dilihat dari segi etimologi.
Pancasila dalam perannya sebagai ideologi negara memiliki beberapa dimensi. Dimensi-
dimensi yang dimiliki oleh Pancasila, yakni: Dimensi Realita(cerminan kehidupan
berbangsa), Dimensi idealisme (harapan untuk mencapai masa depan yang lebih baik),
dan Dimensi flexibilitas(kemampuan Pancasila dalam memengaruhi meyesuaikan diri
dengan perkembangan masyarakat). Dimensi-dimensi ini bisa dirasakan dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Dapat kita telaah dari sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”,
menganut suatu kepercayaan 50% memengaruhi penganutnya berperilaku baik. Karena
setiap agama mengajarkan nilai-nilai kebaikan bagi umat yang menganut dan mengilhami
ajarannya dengan baik. Nilai-nilai seperti memanusiakan manusia, mengamalkan cinta
kasih pada sesama dan lingkungan sekitar, dan toleransi terhadap sesama umat manusia.
Walaupun belakangan mungkin sering kita dengar terjadi kontroversi yang tercipta
antarumat beragama yang disebabkan oleh kaum fanatik(ekstirimis) dari agama tertentu
yang mencoreng nilai dan semangat persatuan berdasar Pancasila. Namun, ini bukan
berarti akibat adanya Ketuhanan pada sila yang pertama Indonesia dapat terpecah belah.
Mungkin ada anggapan, apabila di negara yang berkiblat sosialis komunis, tidak akan
terjadi perpecahan akibat sentiment agama. Ini adalah sudut pandang yang menurut saya
tidaklah benar. Perpecahan yang disebabkan oleh hal semacam ini adalah akibat dari
kurangnya pengetahuan penganut suatu agama dalam memahami ajaran agamanya atau
bisa juga disebabkan karena penafsiran mandiri penganut agama terhadap kitab suci yang
dipercayai terjadi kesalahan sehingga muncul paham-paham ekstrimis.
Pada sila ke 2, yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Sila yang kedua ini
berpesan dan menegaskan sebuah ajaran yang telah tertuang pada agama yang telah
dianut oleh Warga Indonesia berupa ajaran yang paling penting, yakni bagaimana
memanusiakan manusia. Maksudnya adalah bagaimana kita bisa memperlakukan sesama
dengan baik sebaik kita memperlakukan diri kita sendiri. Dari sila ini masyarakat
Indonesia diharapkan dapat memetik nilai kemanusiaan dimana ada batasan yang kita
miliki sebagai manusia yang bersifat bebas. Batasannya adalah kita bisa bebas dalam
berperilaku, dalam bersikap, dalam berpandangan/berpolitik, dalam bersosialisasi, dan
berbisnis, selagi apa yang diperbuat tidak melanggar nilai- nilai kemanusiaan, yang
artinya tidak merugikan sesama umat manusia yang ada disekitar kita. Mungkin akan
muncul pertanyaan, kalau ada yang menggunakan zat terlarang atau mengkonsumsi
alkohol apa akan mengganggu sesamanya, bukankah dirinya sendiri yang akan rusak
terlebih dahulu. Memang kasus ini akan merugikan penggunanya sebagai main suspect
akan tetapi, efek samping dari obat ini akan mengganggu perilaku dari pengguna zat-zat
tersebut. Dan perilaku yang dilakukan banyak yang bersifat delusional yang bisa
merugikan setiap orang yang berada disekitarnya. Yang mana efek delusionalnya bisa
juga menyebabkan terjadinya kriminalitas dan itu jelas merugikan sesama dan parahnya
lagi bisa melukai nilai-nilai kemanusiaan yakni merampas hak untuk memiliki kehidupan
yang aman dan nyaman.

Pada sila yang ketiga, yang berbunyi “Persatuan Indonesia”, memiliki maksud dan tujuan
untuk memprioritaskan segala sesuatu berdasarkan skala kebangsaan. Sehingga,
masyarakat tidak mengkotak-kotakan dirinya dan menempatkan posisi kelompoknya di
posisi tertinggi. Persatuan masyarakat Indonesia sangatlah penting untuk kehidupan
bersama agar tidak mudah dipecah oleh ideologi-ideologi separatis ataupun ideologi baru
yang berusaha mengganggu Pancasila sebagai tonggak kehidupan bersama di Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, akan timbul rasa nasionalisme yang tepat (tidak
berlebihan/ultranasionalis dan tidak kekurangan). Dengan rasa persatuan inilah negara
kita akan semakin kokoh dan dihormati oleh negara lain. Juga dengan rasa persatuan
yang tinggi, maka solidaritas bangsa kita akan menjadi lebih baik lagi dalam kehidupan
bersama.
Pada sila yang keempat, yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Sila ini mengajarkan dan
mengharapkan agar seluruh warga Negara Indonesia melakukan pengambilan keputusan
secara mufakat, yang berarti memenangkan segala pihak atau mencari solusi terbaik
(win-win solution). Memang kesepakatan seperti ini sulit dicapai tapi ini sangat penting
untuk menjaga kelangsungan kehidupan bersama di Indonesia sehingga setiap warganya
dapat merasakan perannya dan keberadaannya sebagai Warga Negara Indonesia.
Yang terakhir adalah nilai yang dapat diambil dari sila kelima pada Pancasila yang
berbunyi, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Makna dari sila ini tak kalah
penting, dimana sila yang kelima menghendaki setiap warganya agar mendapatkan hak
dan kewajiban yang sesuai dari negara. Negara memiliki peran yang penting untuk
melindungi hak dan kewajiban segenap warganya dan berusaha memberikan
kesejahteraan sosial bagi seluruh warganya. Sebagai contoh, kini harga BBM di Pulau
Jawa dan Pulau Papua tidak memiliki perbedaan. Ini menunjukkan bahwa ada perjuangan
dari pemerintah untuk memeratakan kesejahteraan setiap warganya dan
memperlakukannya secara adil. Ini penting untuk diamalkan karena jika tidak terjadi
keseimbangan keadilan di negara ini, bisa saja menyebabkan sebagian kelompok
masyrakat merasa di anaktirikan oleh negara. Jika sampai terjadi demikian, bukan tidak
mungkin akan mengundang gerakan separatis yang berpotensi merusak kenyamanan
kehidupan bersama di Indonesia.

2. Bandingkan Ideologi yang ada di Negara Indonesia dengan Negara Lain (buat 3
Negara).
a) Ideologi Negara Indonesia
Di Indonesia sendiri menerapkan ideologi Pancasila untuk mengatur dan memberi
arahan dalam bertindak, baik bagi pemerintah maupun warga negara.
Istilah ideologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “ideos” dan “logos” yang
memiliki arti yaitu sudut pandang, cita-cita, tujuan, pemikiran, dan pengetahuan.
Dengan begitu dapat dikatakan bahwa ideologi adalah suatu perangkat ide dan
keyakinan yang berguna untuk menentukan cara pandang seseorang dalam mencapai
suatu tujuan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.
Dari pengertian ideologi di atas, ideologi Pancasila adalah suatu kumpulan dari nilai
dan norma yang dijadikan sebagai landasan keyakinan dan cara berpikir yang
didasarkan pada kelima butir sila Pancasila.
Dari lima sila tersebut Pancasila memiliki nilai Ketuhanan,Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan. Inilah yang menjadi dasar untuk kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi sendiri bersifat objektif dan subjektif.


 Objektif
Nilai-nilai pancasila memiliki sifat objektif artinya :
Rumusan dari sila Pancasila memiliki makna yang paling dalam.
Pancasila yang terdapat pada pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah yang
mendasar
Nilai-nilai pancasila akan terus dan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia.

 Subjektif
Sedangkan nilai-nilai Pancasila yang bersifat subjektif yang berarti keberadaan nilai
pancasila bergantung pada bangsa Indonesia sendiri. Itu artinya :
- Nilai-nilai Pancasila muncul dari bangsa Indonesia.
- Nilai-nilai Pancasila di dalamnya memuat nilai- nilai kerohanian.
- Nilai-nilai Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia.
- Nilai-nilai Pancasila berasal dan tumbuh serta berkembang dari budaya bangsa
Indonesia.

Tujuan dari Pancasila sebagai ideologi yaitu untuk mencapai tujuan tertentu, mengatur
penyelenggaraan negara, dan menjadi pedoman bagi setiap warga negara dalam
berperilaku.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ideologi ini merupakan seperangkat ide,
gagasan, atau landasan fundamental yang digunakan untuk mengatur penyelenggaraan
negara dalam mencapai tujuan yang diharapkan yaitu dengan menjunjung nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Agar lebih memahami apa itu ideologi, berikut ini pendapat beberapa ahli.
1. Moerdiono
Pengertian ideologi menurut pandangan Moerdiono yaitu sebuah kompleksitas nilai
dan pengetahuan secara menyeluruh yang dijadikan sebagai landasan bagi seseorang
untuk bisa memahami jagat raya dan bumi beserta isinya, serta menentukan sikap atau
perilaku dasar untuk mengelolanya.

2. Notonagoro
Ideologi menurut Notonagoro dapat dilihat dalam 2 sisi yaitu dalam arti luas dan
sempit. Ideologi dalam arti luas merupakan suatu ilmu pengetahuan tentang cita-cita
dan tujuan suatu negara, sedangkan dalam arti sempit ideologi memiliki arti yaitu cita-
cita dan tujuan negara yang menjadi landasan atau dasar dari teori dan praktik
penyelenggaraan negara.

3. Ramlan Surbakti
Ramlan Surbakti mengemukakan pendapatnya bahwa ideologi merupakan seperangkat
gagasan, ide, dan cita-cita dari suatu kelompok masyarakat untuk kepentingan dan
kebaikan bersama dengan merumuskan atau menyusun cara-cara tertentu untuk
mencapai suatu tujuan.

4. Kaelan
Pengertian ideologi menurut Kaelan adalah sekumpulan gagasan, ide, keyakinan, atau
kepercayaan secara menyeluruh dan sistematis. Ideologi ini berkaitan erat dalam
mengatur tingkah laku suatu kelompok masyarakat tertentu dalam berbagai aspek
kehidupan, seperti bidang sosial, budaya, keagamaan, dan politik.

Tujuan Pancasila:
✓ Menghendaki seluruh rakyat Indonesia untuk memiliki sikap religius, memeluk
agama sesuai dengan keyakinan, dan taat kepada Tuhan.
✓ Menanamkan dan menjunjung tinggi rasa saling menghargai dan menghormati
HAM (Hak Asasi Manusia).
✓ Menciptakan bangsa yang nasionalis dan menanamkan rasa cinta tanah air kepada
seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
✓ Menciptakan bangsa yang demokrasi, yaitu mendahulukan kepentingan umum
untuk kesejahteraan bersama.
✓ Menciptakan bangsa yang adil, baik secara sosial maupun ekonomi, sehingga
seluruh rakyat Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan
usaha tanpa membeda-bedakan.
Dilihat dari nilai-nilai pancasila yang terkandung di dalamnya, termasuk dalam
kategori ideologi terbuka.

b) Ideologi Negara Tiongkok (Komunisme)


Komunis merupakan salah satu ideology besar yang digunakan oleh beberapa negara
di dunia ini. awal ajarannya berasal dari tokoh karl marx dan friederich engels dimana
fokus utama tujuan dari ideology ini adalah untuk memperjuangkan hak semua kelas
sosial yang ada di dalam masyarakat menjadi kelas sosial yang sama tanpa adanya
perbedaan sesuai dengan hak dan kewajiban warga negara. Komunisme juga memiliki
nama lain yaitu marxisme atau leninisme karena kedua tokoh inilah yang melahirkan
ideology ini di dunia.
Ideology komunis tumbuh karena adanya pertentangan terhadap ideology kapitalisme
dimana buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap sebagai salah
satu faktor produksi saja. imbas dari pemikiran tersebut adalah terjadinya ketimpangan
yang sangat besar antara pengusaha dan buruh. Oleh karena itu muncullah partai
komunis yang memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil.
Partai komunis tercipta sebagai salah satu jembatan yang akan mengambil kekuasaan
pemerintah dengan menggunakan cara yang telah diperbolehkan. Paham komunis ini
kemudian masuk dalam posisi pemerintah dan memerintah dengan menentang adanya
akumulasi modal yang terdapat pada kaum ekspatriat saja. pada prinsipnya yang
digunakan oleh komunis, kesejahteraan rakyat yang menyeluruh dan rata merupakan
prinsip utama dan untuk mewujudkannya seluruh faktor produksi merupakan milik
negara sehingga negara akan dengan mudah memberikan bagi hasil yang sama rata ke
seluruh rakyatnya.
Namun pada negara yang menjadi penganut komunis ini tidak membenarkan adanya
agama karena agama dianggap dapat menghambat kinerja dengan angan-angan yang
tidak jelas serta kelakuan yang tidak jelas pula. Tidak hanya agama namun
kepercayaan lainnya pun demikian seperti takhayul, setan dan barang ghaib lainnya.
jadi, paham komunis lebih kepada paham duniawi dan materi saja.Pergerakan paham
ini cukup luas dengan pengaruhnya yang cukup besar di dunia. diawali dengan
meletusnya revolusi Bolshevik di Rusia pada tanggal 7 november 1917. Paham
komunis ini kemudian menyebar dengan luas ke beberapa negara di berbagai belahan
dunia. sampai pada tahun 2005, negara yang menganut paham ini adalah tiongkok,
korea utara, kuba, Vietnam, laos,
3. Jelaskan Perbedaan Idiologi Terbuka dan Tertutup.
c) Ideologi Negara Inggris (Kapitalisme)
Ideologi kapitalisme banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia hingga saat ini.
inti dari paham ini adalah adanya capital atau modal yang dikuasai oleh pihak swasta
dimana negara tidak memiliki kekuasaan atas terjadinya sistem ekonomi dan hanya
berperan sebagai pengawas saja. para pengusaha ini memiliki tujuan yang jelas yaitu
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang seminimal
mungkin sehingga untuk mencapai hal tersebut negara tidak boleh.
Tokoh yang sangat terkenal dengan ideology ini adalah adam smith atau yang juga
dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi. paham ini awalnya adalah sebuah cara untuk
menentang adanya paham merkantilisme dimana menurut paham merkantilisme tanah
merupakan sumber modal utama dan melupakan sumber modal lainnya. Istilah
invisible hand atau tangan tak tampak sangat terkenal dikemukakan oleh adam smith
dimana menurutnya pasar yang bekerja akan selalu diarahkan oleh tangan tak tampak
sehingga tidak perlu adanya peraturan pemerintah dan segala intervensinya.

Dampak adanya ideologi kapitalisme


Namun, perkembangan kapitalis ini menuai banyak kecaman dan kritik dari banyak
orang karena dianggap sebagai cara yang menjadikan kesenjangan di dalam
masyarakat semakin meningkat. Para pengusaha yang kaya akan terus kaya dan para
buruh akan tetap menjadi buruh karena tidak adanya intervensi dari pemerintah. Selain
itu peran pemerintah pun cenderung lemah bahkan tidak ada. Hal ini akan semakin
parah jika yang menduduki bangku pemerintahan adalah para pengusaha itu sendiri.
Selain itu banyak para tokoh agama dari berbagai agama juga tidak menyukainya.
Dulu yang menerapkan paham ini adalah negara di eropa seperti inggris dan amerika.

d) Ideologi Negara Mongolia (Sosialisme)


Paham sosialisme ini mungkin hampir sama konsepnya dengan paham ideologi
komunisme karena pada prinsipnya yaitu mengutamakan kepemilikan segala sesuatu
secara bersama tidak ada yang namanya hak kepemilikan individu. Istilah sosialisme
ini muncul pada abad ke 19 di perancis dan kemudian pengaruhnya menyebar ke
berbagai kalangan di dunia. tokoh dari ideology sosialisme ini adalah karl marx atas
kritiknya terhadap kaum kapitalis yang telah menyengsarakan para buruh dan tani.
Para buruh dan tani hanya dijadikan sebagai faktor produksi dan tidak dilihat lagi gaji
yang mereka dapatkan. Tingkat kelayakan hidup mereka sangat kurang sehingga
muncullah bahwa dalam negara harus melindungi rakyatnya sedemikian rupa tanpa
adanya perbedaan dari satu orang ke orang lainnya sehingga terjadi kesejahteraan yang
utuh di dalam suatu negara.
Namun seiring dengan perjalanannya, ideologi sosialisme ini mendapatkan kritik dari
beberapa tokoh dunia. ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh ideology sosialisme
sehingga tidak mudah digunakan sebagai ideology. Selengkapnya dapat dilihat sebagai
berikut:
Warga negara akan merasa tidak diapresiasi atas apa yang telah dikerjakannya. Hal ini
terjadi karena dalam paham sosialisme pendapatan antar warga negara disamakan
meskipun beban kerja mereka tidak sama. Jadi bagi orang yang memiliki pekerjaan
lebih berat dengan resiko lebih tinggi akan sangat sulit mendapatkan insentif atas apa
yang telah dikerjakannya. Sebaliknya para pengangguran yang bahkan tidak bekerja
juga akan mendapatkan jatah yang sama dengan orang yang bekerja. Hal ini akan
membuat timbulnya kecemburuan sosial.
Tidak adanya kebebasan berfikir dan kreativitas. Dalam negara yang menerapkan
sosialisme sebagai ideology tidak akan menganggap kreativitas adalah sebuah hal
yang perlu dimiliki oleh rakyatnya. Hal tersebut dilakukan karena dalam negara
sosialisme warga negara bekerja pada sektor yang telah ditetapkan oleh negara
sepenuhnya. Jadi, warga negara tidak bisa menolak dan otomatis tidak bisa
mengembangkan kreativitas di dalam dirinya.
Tidak adanya pendidikan moral di dalam negara yang menganut paham ideology ini.
hal tersebut dikarenakan, paham sosialisme hanya bertujuan pada sektor ekonomi saja
dan pembagiannya rata pada warga negaranya namun tidak mengindahkan adanya hal-
hal lainnya selain ekonomi.
Meskipun demikian paham sosialis ini juga memiliki beberapa keuntungan antara lain
sebagai berikut:
Seluruh warga negara sudah disediakan berbagai kebutuhan hidupnya seperti pakaian,
makanan, minuman, rumah, sekolah, pendidikan dan juga pekerjaan. Jadi warga
negara baik yang normal maupun memiliki kekurangan tidak akan dibeda-bedakan.
Semua kegiatan dari warga negara sudah direncanakan dengan baik seluruhnya oleh
negara sehingga rakyat tidak perlu khawatir lagi adanya kekurangan pada
kebutuhannya.
Semua kekayaan alam akan diproduksi oleh negara jadi keuntungannya akan masuk
dalam negara tidak pada korporasi saja.

a. Ideologi Terbuka
Adalah ideologi yang mampu mengikuti perkembangan jaman dan bersifat dinamis atau
merupakan suatu sistem pemikiran terbuka yang merupakan hasil konsensus dari
masyarakat itu sendiri, nilai-nilai dari cita-citanya tidak dipaksakan dari luar melainkan
digali dan diambil dari suatu kekayaan, rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.

b. Ideologi Tertutup
Adalah ajaran atau pandangan dunia yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma
politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan
lagi, tetapi harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.

Perbedaan Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup:


a. Ideologi Terbuka :
 Ideologi terbuka mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman
 Ideologi terbuka mengambarkan cita-cita masyarakat
 Tidak diciptakan oleh negara, melainkan diciptakan oleh masyarakat itu sendiri
 Isinya cenderung lebih abstrak
 Menghargai adanya perbedaan

b. Ideologi Tertutup :
 Ideologi tertutup memiliki sifat yang mutlak
 Ideologi terutup menggambarkan cita-cita sekelompok orang yang digunakan
untuk merekayasa masyarakat
 Dalam ideologi tertutup, hak cenderung tidak dihargai. Berbeda dengan ideologi
terbuka di mana hak dan perbedaan merupakan sesuatu yang dihargai.
 Ideologi tertutup menuntut adanya kesetiaan total
 Isinya cenderung bersifat konkret

Anda mungkin juga menyukai