Anda di halaman 1dari 37

Engineering Faculty

Electrical Engineering Study


Program

Besaran dan Satuan

Fadilah, S.T., M.T.


Introduction

Logam
Rhodium
100 pK
250
Kg
KECEPATA BEBAN/
SUHU MASSA
N

BESARAN FISIKA
1.1 Besaran Fisika

BESARAN Sifat Benda atau gejala alam yang dapat


FISIKA : diukur.

Contoh sifat-sifat benda yang dapat diukur :

Panjang, massa, lama waktu pertandingan bola, suhu udara,


kekerasan benda, kecepatan mobil, terang cahaya, energi yang
tersimpan dalam bensin, arus listrik yang mengalir dalam kabel,
tegangan listrik PLN, daya listrik lampu ruangan, dan massa jenis
air.
1.1 Besaran Fisika

Volume diperoleh dari


pengukuran tiga besaran
(Panjang, lebar, tinggi)

BESARAN
POKOK
Sekelompok Besaran Fisika yang lebih mendasar dan semua besaran
Fisika lainnya (yang sangat banyak tersebut) dapat diturunkan dari
besaran dalam kelompok tersebut.
Tujuh Besaran Pokok dalam Fisika
Besaran Pokok Penggunaan

Panjang Mengukur Panjang Benda

Massa Mengukur massa atau kandungan materi benda

Waktu Mengukur selang waktu dua peristiwa atau kejadian

Kuat arus listrik Mengukur arus listrik atau aliran muatan listrik dari satu tempat ketempat
lain
Suhu Mengukur seberapa terang cahaya yang jatung pada benda

Intensitas Cahaya Mengukur seberapa terang cahaya yang jatuh pada benda

Jumlah zat Mengukur jumlah pertikel yang terkandung dalam benda


Mengapa Besaran Pokok Hanya Tujuh?
1. Tujuh Besaran tersebut merupakan jumlah yang paling sedikit yang masih
memungkinkan besaran-besaran lain dapat diturunkan. Jika kurang dari tujuh
maka ada besaran lain yang tidak dapat diperoleh dari besaran pokok.

2. Tujuh Besaran yang ada dapat diukur dengan ketelitian sangat tinggi. Karena
besaran pokok akan menurunkan besaran lain. Maka besaran-besaran tersebut
harus dapat ditentukan dengan sangat teliti.

3. Besaran massa, Panjang, dan waktu telah memiliki sejarah penggunaan yang
sangat lama dalam mekanika. Maka dalam penentuan besaran pokok, ketiga
besaran tersebut dimasukkan.
1.1 Besaran Fisika
Semua besaran fisika selain
tujuh besaran pokok dinamakan
BESARAN TURUNAN Besaran Turunan.

Semua besaran turunan


merupakan kombinasi dari
besaran-besaraan pokok. Karena
jumlah besaran fisika sangat
7 BESARAN POKOK banyak maka boleh dikatakan
bahwa hampir semua besaran
fisika merupakan besaran
turunan.
1.2 Pengukuran dan Satuan

Pengukuran Satuan

Tampak bahwa satuan sangat penting dalam fisika. Hasil pengukuran tanpa satuan
hanya membingungkan orang. Hasil pengukuran yang disertai satuan akan
ditafsirkan sama oleh siapa pun dan di mana pun. Jika kalian melakukan
pengukuran besaran fisika, kalian wajib menyertakan satuan yang sesuai.
1.3 Satuan Sistem Internasional
1.4 Penetapan Nilai Satuan SI untuk Besaran Pokok

Besaran Pokok Satuan SI Singkatan

Panjang Meter m

Massa Kilogram Kg

Waktu Sekon s

Kuat Arus Listrik Ampere A

Suhu Kelvin K

Intensitas Cahaya Kandela Cd

Jumlah Zat Mol mol


1.4 Penetapan Nilai Satuan SI untuk Besaran Pokok

Contoh 1.1:

Dalam satu menit, berapa kali jumlah osilasi gelombang yang dipancarkan
atom Cesium-133?

Jawab:
Jumlah Getaran dalam satu detik = 9.192.631.770 kali
Satu menit = 60 detik
Jumlah getaran dalam satu menit = 60 x 9.192.631.770 kali =
551.557.906.200 kali
1.5 Awalan Satuan

Contoh 1.2:
1.5 Konversi Satuan

Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Berapa jarak tempuh mobil
selama 40 sekon?

Satuan waktu diubah ke sekon


72 km/jam = 72 km /1 jam.
1 jam = 3 600 s maka 72 km /1 jam = 72 km/3 600 s = 0,02 km/s.
Maka, jarak tempuh mobil selama 40 s diperoleh 0,02 km/s  40 s = 0,8 km.

Satuan waktu diubah ke jam


1 jam = 3600 s maka 1 s = (1/3 600) jam
maka 40 s = 40  (1/3 600) jam = 0,0111 jam.
Sehingga, Jarak tempuh mobil menjadi 72 km/jam  0,0111 jam = 0,8 km.
1.6 Konversi Satuan

Contoh 1.3:
Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama satu tahun.
Jika kecepatan cahaya m/s dan satu tahun sama dengan 365,25 hari, berapakah panjang satu
tahun cahaya dinyatakan dalam mm?

Penyelesaian:
365,25 hari = 365,25  24 jam = 365,25  24  3 600 s = 3,15576  107 s.
Dengan demikian, jarak tempah cahaya selama satu tahun adalah
( m/s) (s) = m
1.7 Pengukuran

1.7.1 Pengukuran Panjang


1.7 Pengukuran

1.7.2 Pengukuran Massa


1.7 Pengukuran

1.7.3 Pengukuran Waktu


1.7.3 Pengukuran waktu
Contoh 1.4
Sebuah jam pasir mengandung 0,5 liter butiran yang berbentuk bola. Jari-jari satu butiran adalah 0,3 mm.
Berapa jumlah butiran yang harus jatuh tiap detik agar jam pasir tersebut memiliki waktu pengukuran 5
menit? Perlu diingat bahwa material yang berbentuk bola tidak bisa mengisi penuh seluruh ruang yang
ditempaati. Akan ada ruang kosong antara butir-butiran tersebut yang tidak dapat dihilangkan. Kita
misalkan volume yang diisi material yang berbentuk bola hanya 50% dari volum total ruang.

Jawab :
Jari-jari satu butiran adalah r = 0,5 mm =
Volume satu butiran =
Volume material saja =
jumlah total butiran = butir
Lama waktu butiran turun,
Jumlah butiran yang turun per detik adalah
1.7 Pengukuran
1.7.4 Pengukuran Volum
1.8 Pengukuran Luas Tanah
1.8 Pengukuran Luas Tanah
1.8 Pengukuran Luas Tanah

…(1)
…(2)
…(3) Subtitusi pers (3) dengan (4) maka diperoleh

…(5)
…(4) Subtitusi pers (5) dengan (1)
…(6)
Contoh Soal:
1. memperlihatkan sebidang tanah yang akan dikur luasnya. Pada pengukuran tanah tersebut dibagi atas 4 buah segitiga dan
panjang sisi-sisi segitiga tampak pada gambar. Berapa perkiraan luas tanah?
Penyelesaian:
Luas Segitiga 1
Diketahui:
a = 5 m, b = 12 m, dan c = 14 m

Sehingga,
Penyelesaian:
Luas Segitiga II
Diketahui:
a = 14 m, b = 10 m, dan c = 16 m

Sehingga,
Penyelesaian:
Luas Segitiga III
Diketahui:
a = 19 m, b = 16 m, dan c = 14,5m

Sehingga,
Penyelesaian:
Luas Segitiga IV
Diketahui:
a = 15 m, b = 20 m, dan c = 19 m

Sehingga,
Penyelesaian:
Luas Total

𝐴=𝐴 𝐼 +𝐴𝐼𝐼 +𝐴 𝐼𝐼𝐼 +𝐴𝐼𝑉


1.9 Pengolahan Data
Cara pelaporan data pengukuran adalah dengan menulis data sebagai berikut

𝑋±∆𝑋 𝑿=𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟


Maka ketidakpastian sebagai berikut:
a) Ketika kita mengukur maka kita menganggap
dugaan terbaik nilai terukur adalah X.
b) Tetapi nilai eksaknya kita tidak tahu
c) Tapi kita yakin bahwa nilai eksaknya ada antara
sampai
1.9 Pengolahan Data

CONTOH:
Mistar 30 cm memiliki skala terkecil 1 mm. ketidakpastian pengukuran
dengan mistar tersbut adalah 0,5 mm. jika kita mengukur panjnag benda
dengan mistar dan diperoleh 155 mm maka kita melaporkan data
pengukuran sebagai

dengan penulisan ini orang langsung menyimpulkan bahwa ketidakpastian


pengukuran 0,5 mm dan alat yang digunakan memiliki skala terkecil 1 mm.
1.9 Pengolahan Data
KETIDAKPASTIAN DARI PROSES PERHITUNGAN
Jika suatu besaran diperoleh dari hasil operasi besaran lain maka kita dapat menulis besaran
tersbut sebagai fungsi besaran-besaran penyusunnya, atau

𝑓 (𝑥 , 𝑦 , 𝑧) 𝒇 =𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒓𝒖
Contoh:
Volume ditulis sebagai , dimana f adalah volume, x adalah Panjang, y adalah lebar dan z
adalah tinggi. Jika pengukuran x, y, dan z menghasilkan ketidakpastian maka berapakah ?
1.9 Pengolahan Data
Penyelesaian:
Untuk mencari kita gunakan aturan diferensial berikut ini

dimana,
adalah turunan partial f terhadap x (y dan z dianggap konstan)
adalah turunan partial f terhadap y (x dan z dianggap konstan)
adalah turunan partial f terhadap z (x dan y dianggap konstan)
Engineering Faculty
Electrical Engineering Study
Program

Operasional Vektor

Fadilah, S.T., M.T.


1. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
Jajaran
Genjang

Geometris Segitiga
Metode
Analitis Poligon
2. Operasi Perkalian Vektor
1. Perkalian Vektor dengan Skalar

Perkalian antara vector dengan scalar adalah hasil perkalian antara suatu scalar k dengan suatu vector

2. Perkalian Titik (Dot Product)

Perkalian titik antara vektor dan vector , dapat didefinisikan dengan: ⃗


𝐴∙ ⃗
𝐵= 𝐴. 𝐵 𝐶𝑜𝑠 𝜃
⃗ ^ 𝐴 ^𝑗+ 𝐴 𝑘^
𝐴= 𝐴𝑥 𝑖+ ⃗ ^
𝐵= 𝐵𝑥 𝑖+𝐵 ^ ^
𝑦 𝑧 𝑦 𝑗+𝐵 𝑧 𝑘

Dimana, dan ,
2. Operasi Perkalian Vektor
3. Perkalian Silang (Cross Product)

Perkalian silang antara dua vektor dituliskan dengan : ⃗


𝐴× ⃗ ⃗
𝐵=𝐶
𝐶= 𝐴. 𝐵 𝑆𝑖𝑛𝜃
[ ]
𝑖^ ^𝑗 ^
𝑘

𝐴× ⃗
𝐵= 𝐴 𝑥 𝐴𝑦 𝐴𝑧
𝐵𝑥 𝐵𝑦 𝐵𝑧

⃗𝐴× ⃗𝐵=( 𝐴 𝐵 − 𝐴 𝐵 ) 𝑖+
^ ( A B − A B ) ^𝑗+( 𝐴 𝐵 − 𝐴 𝐵 ) 𝑘^
𝑦 𝑧 𝑧 𝑦 z x x z 𝑥 𝑦 𝑦 𝑥
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai