Anda di halaman 1dari 66

BESARAN DAN

SATUAN
MATA KULIAH FISIKA DASAR

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Deskripsi Mata kuliah

Mata kuliah ini memberikan pemahaman yang mendalam kepa


da mahasiswa tentang penerapan ilmu fisika dalam bidang pert
anian. Pada mata kuliah ini diberikan pemahaman ilmu dasar fi
sika yang sangat penting dalam ilmu pertanian yaitu materi sist
em satuan, skalar dan vector, Kinematika partikel :gerak lurus d
an parabolik, Hukum I, II, III Newton, kerja (usaha) dan gaya ko
nservatif, daya, momentum, gaya sentral. Sistem zarah, kinem
atika dan dinamika benda tegar, gas ideal. Getaran, gelombang
, bunyi dan elastisitas. Mekanika fluida: statika dan dinamika. K
alorimetri, pemuaian, panas laten, suhu & perpindahan panas,
hukum termodinamika. Elektrostatika: Kuat medan dan potensi
al listrik, kapasitor. Optik.Gelombang elektromagnet, cahaya, in
terferensi, dan difraksi.
Capaian Pembelajaran MK :
1. mampu menerapkan ilmu fisika secara komprehensip, mantap,
dan mendalam serta dapat mengembangkan dan mengaplikasik
annya untuk mempelajari pengetahuan pertanian yang lebih ting
gi sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi.
2. menguasai pengetahuan tentang kalor dan energi panas, suhu,
gerakan partikel, optik, aliran, elektrostatik, cahaya serta gelomb
ang elektrostatik secara komprehensip dan mendalam serta dap
at mengembangkan dan mengaplikasikannya untuk mempelajari
bidang pertanian yang lebih berkembang
3. mampu menerapkan prinsip dan konsep dasar mekanika, teori k
inetik gas dan termodinamika untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan pertanian dalam kehidupan sehari-hari.
REFERENSI :

1. D. Halliday, R. Resnick, J. Walker. 2013. Fundamental of Phy


siscs, 10th Edition. Wiley.
2. D. C. Giancoli. 2010. Physics: Principles with Application, 6th
Edition. Addison-Wesley.
3. Resnick, R & Halliday, D. 1966. Physics. John Wiley& Son.
4. Giancoli, D.C. 1884. General Physics. Prentice Hall.
5. Mikrajuddin Abdullah. 2016. Fisika Dasar 1
SUB POKOK BAHASAN
Peranan ilmu Fisika dalam pertanian

Besaran Fisika

Pengukuran dan satuan

Satuan Sistem Internasional

Konversi Satuan

Pengukuran
Peranan ilmu Fisika dalam pertanian

1. PengairandenganSistemGravitasi

2. PemberantasanHama Pertanian

3. Aplikasipengairan(Fisika berkenaandenganFluida, mekanikafluida)

4. Aplikasipengolahanlahan. (Konsepfisika dengan cabang termodinamikadan me


kanika)

5. Aplikasipengolahanlahan. (Konsepfisika dengan cabang termodinamikadan me


kanika)

6. Aplikasipengolahanhasil pertanian(mekanikafluida, listrik dan termodinamika)


BESARAN FISIKA
• Besaran adalah segala sesuatu yang dapat
diukur, dihitung, memiliki nilai dan satuan.

• Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat


ini dinyatakan dalam angka melalui hasil
pengukuran

• Besaran fisika adalah sifat benda atau


gejala alam yang dapat diukur
• Setiap besaran berbeda, maka
ditetapkan satuan untuk tiap besaran.

• Satuan juga menunjukkan bahwa


setiap besaran diukur dengan cara
berbeda.
Besaran Pokok
• Besaran turunan adalah besaran
yang didapat dari penggabungan
besaran-besaran pokok.

• Beberapa contoh besaran turunan :


Luas, Volume, Massa jenis,
kecepatan
PENGUKURAN DAN
SATUAN
Pengukuran adalah suatu proses
pembandingan sesuatu dengan sesuatu yang
lain yang dianggap sebagai patokan (standar)
yang disebut satuan

Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang


digunakan untuk mengukur
SATUAN BAKU
Satuan baku adalah satuan yang diterima secara
umum dan terdefinisi dengan pasti nilainya.

Contoh satuan baku untuk pengukuran panjang


adalah meter, sentimeter, millimeter, kilometer,
kaki, inci, mil, dan sebagainya.

Semua orang di dunia memiliki penafsiran yang s


ama tentang panjang satu meter, satu millimeter,
satu inci, satu kaki, dan sebagainya
Satuan Internasional

Sistem satuan yang digunakan saat ini


di seluruh dunia adalah sistem satuan
SI.
SI adalah kependekan dari bahasa
Perancis Systeme Internationale
Satuan MKS adalah singkatan dari
Meter, Kilogram, dan Sekon
Satuan CGS adalah singkatan dari
Centimeter, Gram dan Sekon
1. Standar Satuan Panjang adalah Meter
2. Standar Satuan Massa adalah Gram
3. Standar Satuan Waktu adalah sekon
4. Standar Satuan Suhu derajat
5. Standar Satuan Kuat Arus Listrik adalah
Ampere
6. Standar Satuan Banyak mol Zat adalah
Mol
7. Standar Satuan Intensitas Cahaya adalah
Kandela
Simbol dalam Simbol dimen
Nama Satuan SI Simbol satuan
rumus si

Panjang l, x, r, dll. [L] meter m

Waktu t [T] detik (sekon) s

Massa m [M] kilogram kg

Arus listrik I, i [I] ampere A

Suhu T [θ] kelvin K

Jumlah molek
n [N] Mol mol
ul

Intensitas cah
[J] Kandela Cd
aya Iv
Satuan Internasional dari Beberapa Besaran
Turunan
• Mengkonversi satuan dalam sistem
internasional

• Mengkonversi satuan Luas danVolum

• Mengkonversi satuan dalam sistem


yang ber beda Sistem Internasional ke
Sistem British atau sebaliknya)
Faktor Konversi
Panjang
Contoh:

Ubahlah satuan Ubahlah satuan panjang


berikut ini : 15 inchi = ….. m ?
Perhatikan Faktor Konversi
Panjang. 1 inchi = 2,54 cm. —– 1
cm = 0,01 m
Jadi, 15 inchi = 15 x 2,54 cm = 38,1 cm
38,1 cm = 38,1 x 0,01 m = 0,381 meter.
KONVERSI SUHU
• Konversi suhu dari Celcius (C) ke Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K) adalah:
R = (4/5) C
F = (9/5) C + 32 K = C + 273

• Konversi suhu dari Reamur (R) ke Celcius (C), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K) adalah:
C = (5/4) R
F = (9/4) R + 32
K = C + 273 = (5/4) R + 273
• Konversi suhu dari Fahrenheit (F) ke Celcius (C), Reamur (R), dan Kelvin (K) adalah:
C = 5/9 (F-32)
R = 4/9 (F-32)
K = 5/9 (F-32) + 273
• Konversi suhu dari Kelvin (K) ke Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F) adalah: C =
K – 273
R = 4/5 (K-273)
F = 9/5 (K-273) + 32
Pengukuran
• Pengukuran adalah suatu proses pembandingan
sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap
sebagai patokan (standar) yang disebut satuan.

• Syarat agar suatu satuan dapat digunakan


sebagai satuan yang standar :
Nilai satuan harus tetap
Mudah diperoleh kembali
Satuan dapat diterima secara internasional
Nilai Skala Terkecil (NST)

• NST suatu alat ukur adalah jarak antara dua skala


berdekatan pada alat ukur.

• Alat ukur dengan NST sangat kecil merupakan


alat yang sangat presisi.

• Biasanya makin kecil NST alat ukur (makin presis)


maka makin mahal harga alat tesebut.
• Alat dengan NST kecil juga merupakan alat yang
sensitif. Makin kecil NST maka makin sensitif alat
tersebut.

Pengukuran Panjang
Pengukuran panjang menggunakan
mistar/ meteran, jangka sorong, mikr
ometer sekrup, dan mikroskop.
Pengukuran Panjang
Menggunakan mistar

Pengukuran Panjang Menggunakan


Jangka Sorong
Contoh Pengukuran
Jangka Sorong
Mikrometer
Mikroskop

Dengan menggunakan mikroskop maka kita


dapat menentukan ukuran (panjang) benda
yang sangat kecil yang tidak sanggup lagi
di ukur dengan alat ukur konvensional.

Saat ini kita sudah dapat mengukur ukuran


bakteri, virus, sel darah dan sel-sel tubuh
makhluk hidup dengan ketelitian tinggi
menggunakan mikroskop.
Alat Pengukur Massa (Neraca)
Pengukuran Waktu
Pengukuran Volum zat cair
PengukuranVolumGas
PengukuranVolumZat Padat
Kesalahan dalam pengukuran
1. Kesalahan Umum
2. Kesalahan Acak
3. Kesalahan Sistematis
1. Kesalahan titik nol yang telah bergeser dari titik
yang sebenarnya.
2. Kesalahan kalibrasi
3. Kesalahan alat lainnya, Misalnya, melemahnya
pe gas yang digunakan pada neraca pegas
sehingg a dapat memengaruhi gerak jarum
penunjuk.
Pelaporan data pengukuran
Cara pelaporan data pengukuran adalah
dengan menulis data sebagai berikut :

Contoh :
Jika pengukuran hanya dilakukan satu kali maka ketidak
pastian ditetapkan sama dengan nilai skela terkecil. Cont
ohnya mistar 30 cm memiliki skala terkecil 1 mm
Ketidak
pastian pengukuran dengan mistar tersebut adalah 0,5
mm ( 𝑥 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙).
Jika kita ukur panjang benda dengan mistar dan
diperoleh 155 mm maka kita melaporkan data pengukur
an sebagai :

155 ± 0,5 mm

Dengan penulisan ini orang langsung menyimpulkan ba


hwa ketidakpastian pengukuran adalah 0,5 mm dan alat
yang digunakan memiliki skala terkecil 1 mm.
KetidakpastiandariProses
Perhitungan
Jika suatu besaran diperoleh dari hasil operasi besaran
lain maka kita dapat menulis besaran tersebut sebagai
fu ngsi besaran-besaran penyusunnya, atau
f (x, y, z)
dimana f adalah besaran baru, dan z, y, z adalah
besaran -besaran penyusun besaran f.

Sebagai contoh volum dapat ditulis sebagai f (x, y, z) =


x yz di mana f adalah volum, x adalah panjang, y adalah
lebar, dan z adalah tinggi.
Jika pengukuran x, y, dan z menghasilkan ketidakpastian
Δx, Δy, dan Δz maka berapakah Δf?
Untuk menacari Δf kita gunakan aturan
diferensial berikut ini :
Contoh :
Hasil pengukuran panjang, lebar, dan sisi ba
lok adalah 117 ± 0,5 mm, 89 ± 0,5 mm, dan
12 ± 0,05 mm. Berapakah volume balok
beserta ketidakpastiannya?

Jawab :

Volume balok memenuhi persamaan


V(x, y, z) = xyz
dengan x adalah panjang, y adalah lebar, dan
z adalah tinggi. Turunan partial fungsi V

adalah

Dengan demikian, ketidakpastian volume men


jadi :
Pengukuran Berulang
Ketidakpastian pengukuran berulang tidak
men ggunakan nilai skala terkecil alat ukur
tetapi m engginakan besaran yang bernama
variansi. Va riansi σ didefinisikan sebagai
berikut :
Dengan besaran variansi tersebut maka data y
ang dilaporkan berbentuk

Contoh :
Hasil pengukuran panjang meja dengan
mistar yang diulang 10 kali m
emberikan nilai :
Pertama kita hitung nilai rata-rata
Dengan menggunakan persamaan se
2
belumnya, kita akan peroleh σ = 1,76
atau σ = 1,33. Demikian laporan peng
ukuran adalah

Anda mungkin juga menyukai