Anda di halaman 1dari 13

A.

POLA KETERATURAN

Alam diciptakan sebagai suatu keselarsan yang tunduk kepada pola-pola


keteraturan, walaupun sering terjadi secara acak, tetap saja sesungguhnya gejala-
gejala alamiah itu adalah acak yang teratur.

Walaupun tidak ada kesepakatan secara formal, telah berkembang keyakinan


secara luas bahwa pola-pola keteraturan alam itu paling baik jika dimodelkan atau
disajikan dalam bentuk pola-pola matematis, yakni berupa persamaan atau grafik.
Jadi, ilmu fisika berusaha menentukan pola-pola keteraturan tersebut dan
membingkainya dalam suatu rumusan matematis.

Fisika merupakan upaya menentukan pola-pola keteraturan alam dan


membingkainya menjagi bagan berpikir yang runtut, yakni berupa kaitan logis antara
konsep-konsep tertentu.

B. FISIKA DAN KAITANYA DENGAN EKSPERIMEN

Dalam upaya menemukan pola-pola keteraturan alam, eksperimen merupakan hakim


tertinggi untuk menolak atau menerima pola-pola keteraturan yang diusulkan. Oleh
karena itu kemampuan bereksperimen merupakan hal penting untuk dipelajari, hal ini
disebabkan karena fisika dan cabang ilmu sains yang lain bersifat empiristik.

C. TAKSONOMI FISIKA

1. Berdasarka tujuanya :

a) Fisika (murni) : membangun teori tentang pola keretaturan alam

b) Fisika terapan : mempelajari cara memanfaatkan berbagai pengetahuan (teori,


model,dan kaitan-kaitan fisis) untuk tujuan-tujuan khusus dan umum

2. Berdasarkan peran :

a) Fisika teoritik : fisikawan berupaya menyusun model (matematis) bagi


keteraturan alamiah, memprakirakan hasil-hasil eksperimen dan pengamatan,
serta menjelaskan hasil-hasil eksperimen dan pengamatan
b) Fisika eksperimental : fisikawan melakukan eksperimen dan pengamatan terkait
dengan pengujian teori atau model-model matematis yang diusulkan,
mengumpulkan data-data, dan melakukan eksplorasi gelaja-gejala alamiah

3. Berdasarkan objek material:

Dalam hal ini terdapat berbagai cabang yang berkaitan dengan objek material yang
dipelajari.

CABANG -CABANG ILMU FISIKA

1. Mekanika : mempelajari pergerakan benda, mekanika dibagi menjadi 2


yaitu dinamika dan kinematika, dinamika mempelajari pergerakan benda dengan
menyelidiki penyebabnya sedangkan kinematika mempelajari pergerakan benda
tampa menyelidiki penyebabnya.

2. Mekanika fluida : mempelajadi pergerakan fluida (cairan maupun gas)

3. Fisika kuantum : mengartikan mekanika klasik dan mempelajari pada tataran


atom dan subatomik

4. Eletronika : mempelajari pemancaran, perilaku, serta dampak elektron atau


partikel bermuatan

5. Teknik elektro : mempelajari aplikasi elektronika dalam kehidupan sehari-hari

6. Termodinamika : berhubungan dengan sifat termal

7. Fisika atom : mempelajari sifat -sifat penyusun atom, struktur atom, dan
interaksi atom

8. Fisika inti : mempelajari bagian-bagian inti atom

9. Fisika nuklir : mempelajari karakteristik, struktur internal, penggunaan inti


atom

10. Fisika modern : mempelajari tentangmateri dalam skala atomik hingga


subatomik dengan pergerakan berkecepatan tinggi.

11. Fisika gelombang: mempelajari gelombang

12. Fisika optik : mempelajari cahaya


13. Astronomi : mempelajari perbintangan dan benda-benda angkasa

14. Fisika medis : mempelajari penerapan fisika dibidang kesehatan

15. Fisika radiasi : mempelajari pergerakan energi yang diserap oleh benda lain

16. Fisika lingkungan: mempelajari kejadian fisika terhadap lingkungan

17. Geofisika : mempelajari bumi dengan prinsip-prinsip fisika

18. Fisika zat padat : mempelajari struktur zat padat

D. RUANG LINGKUP FISIKA

1. Ruang lingkup antara aktifitas makluk hidup dan makluk tak hidup

2. Ruang lingkup antara kondisi fisik makluk hidup dan makluk tak hidup

E. MANFAAT FISIKA

1. Bidang Kedokteran dan Kesehatan

 Sinar rontgen untuk mendeteksi patah tulang

 Sinar laser untuk memecahkan batu ginjal

 USG untuk mendeteksi kondisi bayi dalam rahim

 Sinar gamma untuk proses sterilisasi alat bedah

2. Bidang Pertanian

 Penemuan bibit unggul dari proses rekayasa genetika

 Penciptaan peralatan pertanian yang membantu kerja petani

3. Bidang Transportasi

 Pembuatan kereta maglev menggunakan superkonduktor

 Pembuatan kapal selam yang menerapkan hukum achimedes


4. Bidang Industri

 Penggunaan sonar dalam industri kelautan

 Penggunaan gelombang akustik untuk mendeteksi kandungan gas atau minyak


bumi

 Penggunaan scaning ultrasonik untuk mendeteksi retak dalam unsur logam

5. Bidan Komunikasi

 Penggunaan gelombang eletromagnetik pada HP

 Penggunaan fiber optik untuk jaringan internet

 Prinsip pengiriman data melalui satelit

6. Bidang Energi

 Penggunaan generator sebagai penghasil energi listrik

 Penggunaan unsur radiaoaktif sebagai raktor nuklir

 Penggunaan sel surya sebagai energi alternatif


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

NO Kegiatan Sehari-hari Konsep Fisika yang Dipelajari

1 Menimbang berat badan Pengukuran

10
BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI

A. BESARAN

Besaran adalah sesuatu yang diukur, jadi besaran erat kaitanya dengan
pengukuran. Dalam ilmu fisika terdapat berbagai macam besaran yang terbagi
menjadi 2 yaitu, besaran berdasarkan satuanya dan besaran berdasarkan nilai dan
arahnya.

1. Besaran berdasarkan satuanya, dibagi atas:

a) Besaran Pokok, adalah besaran yang berdiri sendiri satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu.

b) Besaran Turunan adalah besaran yang satuanya diturunkan dari beberapa satuan
besaran pokok.

2. Besaran berdasarkan nilai dan arahnya.


a) Besaran vektor : besaran yang memiliki nilai dan juga arah. Contohnya :
perpindahan, gaya, dll.

b) Besaran skalar : besaran yang memiliki nilai, tetapi tidak memiliki arah.
Contohnya : panjang, massa, jarak, dll.

B. SATUAN

Satuan ukur disetiap daerah memiliki perbedaan sehingga agak menyulitkan kita,
oleh karena itu dalam membandingkan hasil pengukuran diperlukan sistem satuan
yang tepat dan diakui semua orang. Sistem satuan yang dijadikan standar satuan
dinamakan satuan sistem internasional

C. DIMENSI

Dimensi adalah suatu lambang yang berhubungan dengan besaran yang diukur
atau dihitung, dimensi dari suatu besaran menunjukan cara besaran-besaran itu
tersusun. Satuan besaran yang dinyatakan tidak mempengaruhi dimensi besaran
tersebut. Contohnya : satuan panjang yang dinyatakan dalam m, cm, atau mil,
ketiganya satuan ini memiliki dimensi yang sama yaitu [L].

Tabel Besaran Pokok, Satuan dan Dimensi

Besaran Satuan Simbol Lambang Dimensi

Panjang meter m P/l [L]

Massa kilogram kg m [M]

Waktu sekon s t [T]

Suhu kelvin K T [θ]

Kuat Arus ampere A I [I]

Jumlah Zat mole mol n [N]

Intensitas cahaya kandela cd v [J]


Tabel besaran Turunan, Satuan dan Dimensi

Besaran Besaran Penyusun Satuan Lambang Dimensi

Luas Panjang x lebar m2 A [L]2

Volume Panjang x lebar x tinggi m3 V [L]3

Kecepatan Perpindahan : waktu m/s v [L][T]-1

Percepatan Kecepatan : waktu m/s2 a [L][T]-2

Usaha Gaya x perpindahan Kgm2/s2 J [M][L]2[T]-2

D. KONVERSI SATUAN

1. Besaran Panjang

km

hm
dam m

dm

cm

mm

 Naik 1 tangga dikali 10

 Turun 1 tangga dibagi 10

2. Besaran Massa

kg

hg

dag

dg

cg

mg

 Naik 1 tangga dikali 10


 Turun 1 tangga dibagi 10

3. Besaran waktu

1 jam = 60 menit

1 menit = 60 detik/sekon

1 sekon = 1,000 milisekon

4. Suhu

Terdapat 4 satuan suhu, yaitu : Celsius (0C), Reamur (0R), Farenheit (0F) dan
kelvin (K), berikut konversi besaran satuan suhu:

4 5
C ke R= × ° C R ke C= × ° R
5 4

C ke F= ( 95 ×° C )+32° R ke F= ( 94 ×° R )+ 32°
C ke K=... ° C +273
R ke K = ( 54 × ° R )+273
5 K ke C=K −273
F ke C= × ( ℉ −32 ° )
9
4
K ke R= × ( K −273 )
4 5
F ke R= × ( ℉ − 32° )
9
9
K ke F= × ( K −273 ) +32 °
5 5
F ke K= × ( ℉ − 32° )+273
9
PENGUKURAN dan KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

1. PENGUKURAN

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu nilai besaran yang diukur


dengan besaran pada alat ukur.

2. KESALAHAN DALAM PENGUKURAN

Dalam melakukan pengukuran adakalanya hasil yang diperoleh tidak sama karena
adanya ketidakpastian hasil pengukuran. Ketidakpastian hasil pengukuran
disebabkan oleh berbagai kesalahan dalam pengukuran. Amtara lain sebagai
berikut :

a) Kesalahan umum

Kesalahan umum merupakan kesalahan akibat kurang terampilnya pengamat


menggunakan alat ukur. Pengamat dapat menghindari kesalahan umum dengan cara
memahami prosedur penggunaan alat ukur secara benar

b) Kesalahan sistemetik

Kesalahan sistemetik yaitu kesalahan yang disebabkan ketidaktepatan alat ukur.


Kesalahan sistemetik anatara lain sebagai berikut:

1) Kesalahan kalibrasi : kesalahan yang terjadi pada alat ukur akibat perubahan nilai
garis pada skala tidak tepat

2) Kesalahan titik nol : kesalahan yang disebabkan jarum penunjuk letak titik nol
bergeser sehingga tidak menunjukan posisi titik nol pada skala alat ukur.

3) Kesalahan komponen alat ukur : kesalahan yang disebabkan oleh melemahnya


kondisi alat ukur seperti peralatan sudah tua.

4) Kesalahan paralaks yaitu kesalahan pembacaan akibat kurang tepanya mata


melihat hasil pengukuran

5) Kesalahan karena kondisi lingkungan : disebabkan adanya perbedaan kondisi


lingkungan
c) Kesalahan acak

Adalaha kesalahan yang disebabkan oleh gejalah yang tidak mungkin dikendalikan
secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas, gejala tersebut umumnya
merupakan perubahan yang sangat cepat dan acak sehingga pengaturan atau
pengontrolnya diluar kemampuan kita

3. KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

Pengukuran dapat dilakukan satu kali maupun berulang. Dalam melakukan


pengukuran baik pengukuran tunggal maupun pengukuran berulang terdapat
ketidakpastian hasil pengukuran yaitu sebagai berikut:

a) Ketidakpastian pengukuran tunggal

Hasil pengukururan tunggal dilaporkan dalam bentuk :

( x ± x0)

Dengan :

X = Hasil pengukuran tunggal

1
x 0 = ketidakpastian pengukuran ( ketelitian alat ukur yang digunakan)
2

Contoh :

Ivan mengukur panjang suatu pensil menggunakan penggaris, hasil yang


ditunjukan adalah 12,5 cm. Laporkanlah hasil pengukuran yang dilakukan oleh Ivan!

Jawab :

1
Skala terkecil penggaris adalah 0,1 cm sehinggah nilai x 0 = ( 0 , 1 cm )= 0,05 cm
2
sehingga penulisan laporannya adalah

Panjang pensil adalah (12,50 ± 0,05)cm


b) Ketidakpastian pengukuran berulang

Anda mungkin juga menyukai