POLA KETERATURAN
C. TAKSONOMI FISIKA
1. Berdasarka tujuanya :
2. Berdasarkan peran :
Dalam hal ini terdapat berbagai cabang yang berkaitan dengan objek material yang
dipelajari.
7. Fisika atom : mempelajari sifat -sifat penyusun atom, struktur atom, dan
interaksi atom
15. Fisika radiasi : mempelajari pergerakan energi yang diserap oleh benda lain
1. Ruang lingkup antara aktifitas makluk hidup dan makluk tak hidup
2. Ruang lingkup antara kondisi fisik makluk hidup dan makluk tak hidup
E. MANFAAT FISIKA
2. Bidang Pertanian
3. Bidang Transportasi
5. Bidan Komunikasi
6. Bidang Energi
10
BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI
A. BESARAN
Besaran adalah sesuatu yang diukur, jadi besaran erat kaitanya dengan
pengukuran. Dalam ilmu fisika terdapat berbagai macam besaran yang terbagi
menjadi 2 yaitu, besaran berdasarkan satuanya dan besaran berdasarkan nilai dan
arahnya.
a) Besaran Pokok, adalah besaran yang berdiri sendiri satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu.
b) Besaran Turunan adalah besaran yang satuanya diturunkan dari beberapa satuan
besaran pokok.
b) Besaran skalar : besaran yang memiliki nilai, tetapi tidak memiliki arah.
Contohnya : panjang, massa, jarak, dll.
B. SATUAN
Satuan ukur disetiap daerah memiliki perbedaan sehingga agak menyulitkan kita,
oleh karena itu dalam membandingkan hasil pengukuran diperlukan sistem satuan
yang tepat dan diakui semua orang. Sistem satuan yang dijadikan standar satuan
dinamakan satuan sistem internasional
C. DIMENSI
Dimensi adalah suatu lambang yang berhubungan dengan besaran yang diukur
atau dihitung, dimensi dari suatu besaran menunjukan cara besaran-besaran itu
tersusun. Satuan besaran yang dinyatakan tidak mempengaruhi dimensi besaran
tersebut. Contohnya : satuan panjang yang dinyatakan dalam m, cm, atau mil,
ketiganya satuan ini memiliki dimensi yang sama yaitu [L].
D. KONVERSI SATUAN
1. Besaran Panjang
km
hm
dam m
dm
cm
mm
2. Besaran Massa
kg
hg
dag
dg
cg
mg
3. Besaran waktu
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik/sekon
4. Suhu
Terdapat 4 satuan suhu, yaitu : Celsius (0C), Reamur (0R), Farenheit (0F) dan
kelvin (K), berikut konversi besaran satuan suhu:
4 5
C ke R= × ° C R ke C= × ° R
5 4
C ke F= ( 95 ×° C )+32° R ke F= ( 94 ×° R )+ 32°
C ke K=... ° C +273
R ke K = ( 54 × ° R )+273
5 K ke C=K −273
F ke C= × ( ℉ −32 ° )
9
4
K ke R= × ( K −273 )
4 5
F ke R= × ( ℉ − 32° )
9
9
K ke F= × ( K −273 ) +32 °
5 5
F ke K= × ( ℉ − 32° )+273
9
PENGUKURAN dan KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
1. PENGUKURAN
Dalam melakukan pengukuran adakalanya hasil yang diperoleh tidak sama karena
adanya ketidakpastian hasil pengukuran. Ketidakpastian hasil pengukuran
disebabkan oleh berbagai kesalahan dalam pengukuran. Amtara lain sebagai
berikut :
a) Kesalahan umum
b) Kesalahan sistemetik
1) Kesalahan kalibrasi : kesalahan yang terjadi pada alat ukur akibat perubahan nilai
garis pada skala tidak tepat
2) Kesalahan titik nol : kesalahan yang disebabkan jarum penunjuk letak titik nol
bergeser sehingga tidak menunjukan posisi titik nol pada skala alat ukur.
Adalaha kesalahan yang disebabkan oleh gejalah yang tidak mungkin dikendalikan
secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas, gejala tersebut umumnya
merupakan perubahan yang sangat cepat dan acak sehingga pengaturan atau
pengontrolnya diluar kemampuan kita
3. KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
( x ± x0)
Dengan :
1
x 0 = ketidakpastian pengukuran ( ketelitian alat ukur yang digunakan)
2
Contoh :
Jawab :
1
Skala terkecil penggaris adalah 0,1 cm sehinggah nilai x 0 = ( 0 , 1 cm )= 0,05 cm
2
sehingga penulisan laporannya adalah