Besaran Dan
Pengukuran Pada
Mahkluk Hidup Dan
Benda Lainnya
Semua gejala alam yang dapat diukur dengan alat ukur dan nilainya
dapat dinyatakan dengan angka dan diikuti dengan Satuan.
Sedangkan satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan
ukuran besaran, atau suatu pembanding dalam kegiatan pengukuran
Besaran
suatu dalam fisika dapat
besaran.
dikelompokkan menjadi 2, yaitu besaran
pokok (Base Quantities) dan besaran
turunan (Derived Quantities). Keduanya
memiliki definisi yang berbeda.
1.Besaran Pokok
Besaran Pokok(Base Quantities)adalah besaran yang
satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain.Ada tujuh besaran pokok yang
telah dirumuskan dan disepakati oleh para ahli.
Besaran pokok dengan satuannya
Konferensi umum mengenai
berat dan ukuran ke-14 No Nama Besaran Satuan Singkatan
tahun 1971 telah
1. Panjang Meter m
menetapkan tujuh besaran
pokok dan menjadi dasar 2. Massa Kilogram kg
satuan Sistem 3. Waktu Sekon s
International (SI) yang
berlaku di seluruh negara 4. Suhu Kelvin K
di dunia. 5. Kuat arus listrik Ampere A
Kelebihan termometer alkohol dapat mengukur benda yang suhunya rendah hingga -72°C.
Alkohol tidak berwarna dan menempel di kaca/gelas sehingga termometernya sulit dibaca.
Alkohol tidak berwarna sehingga perlu diwarnai agar hasil pengukuran dapat terbaca.
Dalam kehidupan sehari-hari, satuan suhu dinyatakan dalam derajat Celcius. Dalam SI Satuan Suhu dinyatakan dalam
Kelvin (K). Lord William Thomson Kelvin mengemukakan skala suhu mutlak. Sebuah benda yang bersuhu nol derajat pada skala Kelvin harus
benar-benar dingin sehingga tidak dapat memancarkan panas. Suhu ini disebut suhu nol mutlak. Nol pada skala Kelvin = -459,72°F atau -
273,16°C.Hubungan satuan derajat celcius dengan satuan Kelvin dinyatakan dalam rumus:
10-4 = 0,0001
Jika pangkat bilangan berpindah posisi dari pembilang menjadi penyebut, pangkatnya berubah tanda.
Bilangan bulat dan bilangan desimal dapat dinyatakan dalam bentuk baku.
Contoh:
Bilangan kelipatan 10 yang sangat besar atau sangat kecil juga
800 = 8 x 100
dapat dinyatakan dengan awalan-awalan sebagai berikut:
= 8 x 102
mili = 10-3 kilo = 103
1.280 = 128,0 x 101
mikro = 10-6 mega = 106
= 1,280 x 103
nano = 10-9 giga = 109
625,20 = 6,2520 x 102
piko = 10-12 tera = 1012
0,475 = 4,75 x 10-1
adalah besaran yang kali dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar. Jadi, Luas
merupakan turunan dari besaran Panjang.
satuannya diturunkan dari Contoh lainnya adalah besaran Volume. Volume merupakan kombinasi
besaran pokok. tiga besaran panjang, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Jadi, Volume
juga merupakan turunan dari besaran panjang.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini tabel besaran turunan dan satuannya,
Besaran Turunan Nama Satuan Simbol Dalam Satuan Dasar
Luas meter persegi m² m²
Volume meter kubik m³ m³
Kecepatan meter per sekon m/s m/s
Percepatan meter per sekon Persegi m/s² m/s²
Massa jenis kilogram per meter kubik kg/m³ kg/m³
Gaya newton N kg.m/s²
Energi dan usaha joule J kg.m²/s²
Daya watt W kg.m²/s³
Tekanan pascal Pa kg/(m.s³)
Frekuensi hertz Hz s^-1 (s pangkat min satu)
Muatan listrik coulomb C A.s
Potensial listrik volt V kg.m²/(A.s³)
Hambatan listrik ohm Ω kg.m²/(A².s³)
Kapasitansi farad F A².s²/kg.m²
Medan magnetik tesla T kg/(A.s²)
Fluks magnetik weber Wb kg.m²/(A².s²)
LUAS dinyatakan dengan simbol L.
Rumus Luas
L =pxl
Satuan Luas = Satuan panjang x Satuan lebar
= Satuan panjang x Satuan
Panjang
=kehidupan
Satuan Luas dalam mxm = m²diantaranya hektar, kilometer persegi,
sehari=hari
meter persegi, sentimeter persegi, dan milimeter persegi.
Hubungan antarsatuan luas tersebut adalah sebagai berikut:
1 hektar = 10.000 m²
1 are = 100 m²
1 km² = 106m²
1 m² = 104 cm²
1 m² = 106 mm²
Volume dinyatakan dengan simbol V.
Rumus Volume
V = sisi x sisi x sisi
Satuan Volume = Satuan panjang x Satuan panjang x Satuan panjang
= meter x meter x meter
= m x m x m= m³
Satuan Volume dalam kehidupan sehari=hari diantaranya liter (L) dan sentimeter kubik (cc).
Hubungan antarsatuan volume tersebut adalah sebagai berikut:
1 liter = 1 dm³
1 cc = 1 sentimeter kubik = 1 cm³ = 1 milimeter
1 dm³= 1 x 10³cm³ = 1.000 cm³ = 1.000 cc
1 liter = 1.000 cc
Berat dinyatakan dengan simbol w.
Rumus Berat
w =mxg
Berat = massa x gravitasi Bumi
Satuan berat = Satuan massa benda x Satuan gravitasi Bumi.
= kg x m/s² = kg m/s²
Jadi, besaran berat diturunkan dari besaran pokok massa
(yang memiliki satuan kilogram “kg”), panjang (satuan
meter “m”), ddan waktu (yang memiliki satuan sekon “s”)
Contoh soal:
w = 2 kg x 10 m/S²
w = 20 kg m/s²
Gaya dinyatakan dengan simbol F.
Gaya yang diberikan pada suatu benda dapat
menyebabkan benda tersebut dari diam menjadi
bergerak, dari bergerak menjadi diam, berubah arah
gerak, atau berubah bentuk.
Rumus Gaya
F =mxa
Gaya = massa x percepatan
Satuan gaya = Satuan massa x Satuan percepatan.
= kg x m/s² = N
Satuan gaya sama dengan satuan berat. Besaran
gaya diturunkan dari besaran pokok massa, panjang
dan waktu.
Massa jenis dinyatakan dengan simbol p.
Rumus massa jenis benda
p = m/V
Satuan massa jenis = satuan massa/satuan volume = kg/m³
Fungsi utama penggaris siku adalah untuk membuat garis tegak lurus
dan atau untuk mengukur apakah sebuah sudut itu tegak lurus
(bersudut 90 derajat persis) atau tidak.
1. Pengukuran Panjang
b. Jangka sorong untuk mengukur panjang dan lebar benda yang berukuran kecil, diameter
bagian dalam dan bagian luar sebuah benda yang berbentuk silinder, serta kedalaman sebuah
lubang.
Jangka sorong umumnya memiliki skala terkecil 0,1 milimeter dan dapat mengukur panjang
benda sampai 12 sentimeter.
Ketelitian jangka sorong dihitung dengan rumus:
Ketelitian = skala terkecil pada rahang tetap/jumlah skala pada rahang geser (nonius)
Setiap skala pada rahang tetap memiliki nilai sebesar 1 milimeter.
Apabila rahang geser (nonius) terdapat 20 skala, maka ketelitian jangka sorong adalah 1mm/20 = 0,05 milimeter.
Apabila rahang geser (nonius) memiliki 50 skala, maka ketelitian jangka sorong adalah 1 milimeter/50 = 0,02 milimeter.
1. Pengukuran Panjang
C. Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang paling teliti dengan skala terkecil 0,01
milimeter. Alat ini untuk mengukur tebal sebuah benda yang berbentuk pelat, lembaran, atau
mengukur diameter kawat.
Bagian-bagian utama mikrometer sekrup yaitu skala tetap, skala putar(nonius), dan
pengunci.
2. Pengukuran Massa
Massa sebuah benda diukur dengan beraca atau timbangan.
Mengukur massa berarti membandingkan massa benda yang diukur dengan massa anak timbangan.
Dalam dunia pendidikan dan kebutuhan penelitian di laboratorium, jenis timbangan yang sering digunakan adalah neraca
ohaus.
Neraca ohaus pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Ohaus seorang ilmuwan asal New Jersey, Amerika Serikat pada tahun
1912. Neraca ohaus merupakan salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa. Neraca ohaus digunakan untuk menimbang massa
suatu benda dalam praktik laboratorium. Neraca ini sering digunakan dalam pengukuran laboratorium karena memiliki tingkat
ketelitian yang tinggi yaitu mencapai 0,01 gram. Neraca ohaus ada tiga macam, yaitu neraca 2 (dua) lengan, neraca 3
(tiga) lengan, dan neraca 4 (empat) lengan. Pengukuran massa di laboratorium biasanya menggunakan neraca ohaus yang
memiliki 3 lengan atau 4 lengan. Neraca tiga lengan umumnya memiliki kapasitas 610 gram dengan ketelitian 0,1 gram.
Setiap lengan pada neraca memiliki skala dengan beban geser (anting) sebagai kilogram standar.
Bagian bagian neraca ohaus 3 4 lengan
Lengan pertama (depan) memuat angka satuan dan sepersepuluhan yaitu 0 – 10
gram.
Lengan kedua (tengah) memuat angka ratusan yaitu 0 – 500 gram.
Dan lengan ketiga (belakang) memuat angka puluhan yaitu 0 – 100 gram dengan
skala terkecil 0,1 gram.
Fungsi dari kelima bagian neraca ohaus di atas adalah sebagai berikut.
■ Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk
mengenolkan atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.
■ Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk
meletakkan benda yang akan diukur massanya.
■ Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan
yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-
geser dan setiap lengan neraca memilikinya.
■ Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran
tertentu. Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 tergantung jenisnya.
Masing-masing lengan menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
■ Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.
Adapun langkah-langkah menggunakan neraca ohaus tiga lengan adalah sebagai berikut.
1. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat (anting) pada lengan depan, tengah, dan belakang
ke sisi kiri dan dan putar tombol kalibrasi sampai garis kesetimbangan mengarah pada angka nol.
2. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
3. Letakkan benda yang akan diukur massanya di tempat yang tersedia pada neraca (tempat beban).
4. Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang terkecil yaitu dimulai dari lengan yang
menunjukkan skala ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang.
5. Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala ratusan, puluhan, dan satuan atau
sepersepuluhan.
Cara Membaca Skala Hasil Pengukuran Neraca Ohaus
Membaca skala alat ukur merupakan langkah terakhir dalam proses pengukuran. Pada neraca ohaus, setelah sistem
kesetimbangan tercapai, maka kita dapat membaca skala hasil penimbangan untuk mengetahui berapa massa benda
yang ditimbang.
“Sekantong plastik gula pasir ditimbang dengan neraca O’Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan, lengan tengah, dan
lengan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Tentukanlah massa gula pasir tersebut!”
Jawab:
Hasil pengukuran menggunakan neraca ohaus adalah sebagai berikut.
542,4 gram
Dengan demikian, massa sekantong plastik gula pasir tersebut adalah 542,4 gram.
Jenis-Jenis Neraca:
3. Pengukuran waktu