Anda di halaman 1dari 28

Anastasia Ria

Besaran Dan
Pengukuran Pada
Mahkluk Hidup Dan
Benda Lainnya
Semua gejala alam yang dapat diukur dengan alat ukur dan nilainya
dapat dinyatakan dengan angka dan diikuti dengan Satuan.
Sedangkan satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan
ukuran besaran, atau suatu pembanding dalam kegiatan pengukuran
Besaran
suatu dalam fisika dapat
besaran.
dikelompokkan menjadi 2, yaitu besaran
pokok (Base Quantities) dan besaran
turunan (Derived Quantities). Keduanya
memiliki definisi yang berbeda.
1.Besaran Pokok
Besaran Pokok(Base Quantities)adalah besaran yang
satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain.Ada tujuh besaran pokok yang
telah dirumuskan dan disepakati oleh para ahli.
Besaran pokok dengan satuannya
Konferensi umum mengenai
berat dan ukuran ke-14 No Nama Besaran Satuan Singkatan
tahun 1971 telah
1. Panjang Meter m
menetapkan tujuh besaran
pokok dan menjadi dasar 2. Massa Kilogram kg
satuan Sistem 3. Waktu Sekon s
International (SI) yang
berlaku di seluruh negara 4. Suhu Kelvin K
di dunia. 5. Kuat arus listrik Ampere A

6. Jumlah Zat Mol mol

7. Intensitas cahaya Kandela cd


Konversi
Perkembangan Meter
Satuan Panjang Standar
Meter Standar setiap saat ditimbang dan diteliti.
Satuan Panjang dalam SI dinyatakan 1 meter = 1/10 juta jarak dari gari khatulistiwa ke Kutub Utara
dalam meter (m). Dalam kehidupan Bumi yang melewati kota Paris, Prancis.
sehari-hari dikenal satuan-satuan 1 meter = jarak dua goresan pada batang platina-iridium yang
panjang yang lain seperti kilometer disimpan di International Bureau of Weights and Measures di
(km), mil, kaki, inci, sentimeter (cm), Sevres, Prancis.
dan milimeter (mm). 1 meter= 1.650.763,73 kali panjang gelombang dari cahaya
1 km = 1.000 m jingga merah yang dipancarkan oleh atom-atom gas kripton-86
1 m = 100 cm di dalam tabung lucutan cahaya. (Konferensi Umum ke-11)
1 cm = 10 mm 1 meter = jarak yang ditempuh cahaya dalam
1 inci = 2,54 cm
1 mil = 1,6093 km ruang hampa udara (vakum) selama
1 kaki = 12 inci 1/229.792.458 sekon. (Konferensi Umum ke
17 pada November 1983)
Massa # Berat Benda
Massa sebuah benda menyatakan Berat Benda merupakan gaya tarik Bumi
jumlah zat atau materi yang yang dialami benda. Nilai berat benda
bergantung pada gaya gravitasi Bumi.
terkandung dalam benda. Sebuah
Semakin dekat dengan kutub-kutub Bumi,
benda di tempat manapun massanya berat benda semakin besar karena gaya
selalu tetap. Dalam SI, satuan massa tarik Bumi terhadap benda itu semakin
benda dinyatakan dalam kilogram. besar. Dalam SI, satuan berat benda
dinyatakan dalam newton.
Perkembangan Kilogram Standar Konversi Satuan Massa
1 kg standar = massa sebuah silinder Satuan massa dalam SI dinyatakan dalam kilogram. Satuan massa yang
platina-iridium yang disimpan di lain dalam kehidupan sehari-hari adalah ton, kuintal, ons, gram, dan
miligram.
Sevres dekat Paris, Prancis.
Perkembangan selanjutnya 1 ton = 10 kuintal
1 kg standar = massa 1 liter air murni 1 kuintal = 100 kg
pada suhu 4°C. 1 kg = 1.000 g
1 ons = 100 g
1 g = 1.000 mg
Perkembangan Sekon Standar

1 sekon standar = 1/86.400 hari. Waktu 1 hari = 24 jam, 1 jam =


60 menit, dan 1 menit = 60 sekon. Jadi 1 hari = 24 x 60 x 60
sekon = 86.400 sekon.
Mengalami perubahan dikarnakan lama waktu putaran Bumi
tidak tetap.
1 sekon standar = waktu yang diperlukan atom
sesium-133 untuk bergetar sebanyak
9.192.631/770 kali dalam transisi antara dua
tingkat energi.
Selain satuan sekon atau detik, satuan waktu diantaranya
menit, jam, harim minggu, tahun.
Suhu # Panas
Suhu merupakan derajat panas suatu Panas merupakan salah satu bentuk energi.
benda dan diukur dengan alat termometer.
Termometer alkohol ataupun raksa memuai Kelebihan termometer digital
Menunjukkan suhu benda
atau menyusut ketika dihubungkan dengan dengan angka untuk
memberikan hasil yang lebih
benda yang akan diukur suhunya. akurat.
Kelebihan termometer raksa dapat mengukur suhu benda hingga di atas 100°C.
Raksa berwarna mengkilap dan raksa tidak menempel di kaca/gelas sehingga termometernya mudah dibaca

Kelebihan termometer alkohol dapat mengukur benda yang suhunya rendah hingga -72°C.

Alkohol tidak berwarna dan menempel di kaca/gelas sehingga termometernya sulit dibaca.
Alkohol tidak berwarna sehingga perlu diwarnai agar hasil pengukuran dapat terbaca.

Dalam kehidupan sehari-hari, satuan suhu dinyatakan dalam derajat Celcius. Dalam SI Satuan Suhu dinyatakan dalam
Kelvin (K). Lord William Thomson Kelvin mengemukakan skala suhu mutlak. Sebuah benda yang bersuhu nol derajat pada skala Kelvin harus
benar-benar dingin sehingga tidak dapat memancarkan panas. Suhu ini disebut suhu nol mutlak. Nol pada skala Kelvin = -459,72°F atau -
273,16°C.Hubungan satuan derajat celcius dengan satuan Kelvin dinyatakan dalam rumus:

T=(t +273) dengan T= suhu dalam Kelvin(K) dan


T = suhu dalam derajat Celcius (°C.)
Bentuk Baku untuk menyatakan bilangan kelipatan 10.
Bentuk baku menggunakan bilangan pokok atau bilangan dasar 10.
Pangkat pada bilangan dasar 10 tersebut menunjukkan jumlah nol.
Jika pangkatnya positif, angka nol terletak di belakang.
Jika pangkatnya negatif, angka nol terletak di depan.
102 = 100

10-4 = 0,0001

Jika pangkat bilangan berpindah posisi dari pembilang menjadi penyebut, pangkatnya berubah tanda.

1/10 =1/101 = 1 x 10-1 =0,1

1/1.000 = 1/103 = 1 x 10-3 = 0,001

Bilangan bulat dan bilangan desimal dapat dinyatakan dalam bentuk baku.

Contoh:
Bilangan kelipatan 10 yang sangat besar atau sangat kecil juga
800 = 8 x 100
dapat dinyatakan dengan awalan-awalan sebagai berikut:
= 8 x 102
mili = 10-3 kilo = 103
1.280 = 128,0 x 101
mikro = 10-6 mega = 106
= 1,280 x 103
nano = 10-9 giga = 109
625,20 = 6,2520 x 102
piko = 10-12 tera = 1012
0,475 = 4,75 x 10-1

0,00025 = 2,5 x 10-4


Ciri khusus besaran turunan diantaranya adalah diperoleh dari
pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari
satu, dan diturunkan dari besaran pokok.
Besaran Turunan (Derived Quantities) Salah satu contoh besaran turunan adalah Luas. Luas merupakan hasil

adalah besaran yang kali dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar. Jadi, Luas
merupakan turunan dari besaran Panjang.
satuannya diturunkan dari Contoh lainnya adalah besaran Volume. Volume merupakan kombinasi

besaran pokok. tiga besaran panjang, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Jadi, Volume
juga merupakan turunan dari besaran panjang.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini tabel besaran turunan dan satuannya,
Besaran Turunan Nama Satuan Simbol Dalam Satuan Dasar
Luas meter persegi m² m²
Volume meter kubik m³ m³
Kecepatan meter per sekon m/s m/s
Percepatan meter per sekon Persegi m/s² m/s²
Massa jenis kilogram per meter kubik kg/m³ kg/m³
Gaya newton N kg.m/s²
Energi dan usaha joule J kg.m²/s²
Daya watt W kg.m²/s³
Tekanan pascal Pa kg/(m.s³)
Frekuensi hertz Hz s^-1 (s pangkat min satu)
Muatan listrik coulomb C A.s
Potensial listrik volt V kg.m²/(A.s³)
Hambatan listrik ohm Ω kg.m²/(A².s³)
Kapasitansi farad F A².s²/kg.m²
Medan magnetik tesla T kg/(A.s²)
Fluks magnetik weber Wb kg.m²/(A².s²)
LUAS dinyatakan dengan simbol L.
Rumus Luas
L =pxl
Satuan Luas = Satuan panjang x Satuan lebar
= Satuan panjang x Satuan
Panjang
=kehidupan
Satuan Luas dalam mxm = m²diantaranya hektar, kilometer persegi,
sehari=hari
meter persegi, sentimeter persegi, dan milimeter persegi.
Hubungan antarsatuan luas tersebut adalah sebagai berikut:
1 hektar = 10.000 m²
1 are = 100 m²
1 km² = 106m²
1 m² = 104 cm²
1 m² = 106 mm²
Volume dinyatakan dengan simbol V.
Rumus Volume
V = sisi x sisi x sisi
Satuan Volume = Satuan panjang x Satuan panjang x Satuan panjang
= meter x meter x meter
= m x m x m= m³
Satuan Volume dalam kehidupan sehari=hari diantaranya liter (L) dan sentimeter kubik (cc).
Hubungan antarsatuan volume tersebut adalah sebagai berikut:
1 liter = 1 dm³
1 cc = 1 sentimeter kubik = 1 cm³ = 1 milimeter
1 dm³= 1 x 10³cm³ = 1.000 cm³ = 1.000 cc
1 liter = 1.000 cc
Berat dinyatakan dengan simbol w.
Rumus Berat
w =mxg
Berat = massa x gravitasi Bumi
Satuan berat = Satuan massa benda x Satuan gravitasi Bumi.
= kg x m/s² = kg m/s²
Jadi, besaran berat diturunkan dari besaran pokok massa
(yang memiliki satuan kilogram “kg”), panjang (satuan
meter “m”), ddan waktu (yang memiliki satuan sekon “s”)
Contoh soal:
w = 2 kg x 10 m/S²
w = 20 kg m/s²
Gaya dinyatakan dengan simbol F.
Gaya yang diberikan pada suatu benda dapat
menyebabkan benda tersebut dari diam menjadi
bergerak, dari bergerak menjadi diam, berubah arah
gerak, atau berubah bentuk.
Rumus Gaya
F =mxa
Gaya = massa x percepatan
Satuan gaya = Satuan massa x Satuan percepatan.
= kg x m/s² = N
Satuan gaya sama dengan satuan berat. Besaran
gaya diturunkan dari besaran pokok massa, panjang
dan waktu.
Massa jenis dinyatakan dengan simbol p.
Rumus massa jenis benda
p = m/V
Satuan massa jenis = satuan massa/satuan volume = kg/m³

Jadi besaran massa jenis diturunkan dari besaran pokok


massa (kg) dan panjang (m).
Satuan baku adalah satuan yang jika digunakan untuk mengukur, hasil
pengukurannya selalu tetap untuk semua orang.
Satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan dan diakui penggunaannya secara internasional. Satuan
ini disebut juga dengan Sistem Satuan Internasional (International System of Units), sering disingkat
dengan SI.
Satuan baku disebut juga satuan standar, yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat pengukuran
yang baku. Dalam dunia ilmiah, satuan inilah yang disepakati oleh semua orang khususnya ilmuwan untuk
menyatakan hasil pengukuran yang bernama Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (Inggris: The
International Bureau of Weights and Measures) (Prancis: Bureau international des poids et mesures,
BIPM) yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1875, di Sevres, Prancis.

Satuan tak baku adalah satuan yang


menghasilkan nilai ukuran yang berbeda
antara satu orang dengan yang lainnya.
Jenis pengukuran ini biasanya dilakukan
dengan menggunakan jengkal telapak
tangan, jengkal telapak kaki, lengan,
hasta, ataupun depa.
Satuan tidak baku adalah satuan yang
tidak ditetapkan sebagai satuan
pengukuran ilmiah. Satuan ini tidak
berlaku umum atau tidak diakui secara
internasional.
Ketelitian alat ukur adalah nilai skala terkecil yang masih dapat diukur oleh alat tersebut.
Untuk memperoleh data yang benar, setiap pengukuran panjang harus dimulai dari angka nol.
1. Pengukuran Panjang
a. Penggaris untuk mengukur panjang benda-benda yang berukuran relatif besar.
Penggaris memiliki skala terkecil hingga 1 milimeter sehingga ketelitian penggaris itu adalah
0,5 milimeter.

Fungsi utama penggaris siku adalah untuk membuat garis tegak lurus
dan atau untuk mengukur apakah sebuah sudut itu tegak lurus
(bersudut 90 derajat persis) atau tidak.
1. Pengukuran Panjang
b. Jangka sorong untuk mengukur panjang dan lebar benda yang berukuran kecil, diameter
bagian dalam dan bagian luar sebuah benda yang berbentuk silinder, serta kedalaman sebuah
lubang.
Jangka sorong umumnya memiliki skala terkecil 0,1 milimeter dan dapat mengukur panjang
benda sampai 12 sentimeter.
Ketelitian jangka sorong dihitung dengan rumus:
Ketelitian = skala terkecil pada rahang tetap/jumlah skala pada rahang geser (nonius)
Setiap skala pada rahang tetap memiliki nilai sebesar 1 milimeter.
Apabila rahang geser (nonius) terdapat 20 skala, maka ketelitian jangka sorong adalah 1mm/20 = 0,05 milimeter.
Apabila rahang geser (nonius) memiliki 50 skala, maka ketelitian jangka sorong adalah 1 milimeter/50 = 0,02 milimeter.
1. Pengukuran Panjang
C. Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang paling teliti dengan skala terkecil 0,01
milimeter. Alat ini untuk mengukur tebal sebuah benda yang berbentuk pelat, lembaran, atau
mengukur diameter kawat.
Bagian-bagian utama mikrometer sekrup yaitu skala tetap, skala putar(nonius), dan
pengunci.
2. Pengukuran Massa
Massa sebuah benda diukur dengan beraca atau timbangan.
Mengukur massa berarti membandingkan massa benda yang diukur dengan massa anak timbangan.
Dalam dunia pendidikan dan kebutuhan penelitian di laboratorium, jenis timbangan yang sering digunakan adalah neraca
ohaus.
Neraca ohaus pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Ohaus seorang ilmuwan asal New Jersey, Amerika Serikat pada tahun
1912. Neraca ohaus merupakan salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa. Neraca ohaus digunakan untuk menimbang massa
suatu benda dalam praktik laboratorium. Neraca ini sering digunakan dalam pengukuran laboratorium karena memiliki tingkat
ketelitian yang tinggi yaitu mencapai 0,01 gram. Neraca ohaus ada tiga macam, yaitu neraca 2 (dua) lengan, neraca 3
(tiga) lengan, dan neraca 4 (empat) lengan. Pengukuran massa di laboratorium biasanya menggunakan neraca ohaus yang
memiliki 3 lengan atau 4 lengan. Neraca tiga lengan umumnya memiliki kapasitas 610 gram dengan ketelitian 0,1 gram.
Setiap lengan pada neraca memiliki skala dengan beban geser (anting) sebagai kilogram standar.
Bagian bagian neraca ohaus 3 4 lengan
Lengan pertama (depan) memuat angka satuan dan sepersepuluhan yaitu 0 – 10
gram.
Lengan kedua (tengah) memuat angka ratusan yaitu 0 – 500 gram.
Dan lengan ketiga (belakang) memuat angka puluhan yaitu 0 – 100 gram dengan
skala terkecil 0,1 gram.

Fungsi dari kelima bagian neraca ohaus di atas adalah sebagai berikut.
■ Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk
mengenolkan atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.
■ Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk
meletakkan benda yang akan diukur massanya.
■ Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan
yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-
geser dan setiap lengan neraca memilikinya.
■ Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran
tertentu. Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 tergantung jenisnya.
Masing-masing lengan menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
■ Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.
Adapun langkah-langkah menggunakan neraca ohaus tiga lengan adalah sebagai berikut.
1. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat (anting) pada lengan depan, tengah, dan belakang
ke sisi kiri dan dan putar tombol kalibrasi sampai garis kesetimbangan mengarah pada angka nol.
2. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
3. Letakkan benda yang akan diukur massanya di tempat yang tersedia pada neraca (tempat beban).
4. Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang terkecil yaitu dimulai dari lengan yang
menunjukkan skala ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang.
5. Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala ratusan, puluhan, dan satuan atau
sepersepuluhan.
Cara Membaca Skala Hasil Pengukuran Neraca Ohaus
Membaca skala alat ukur merupakan langkah terakhir dalam proses pengukuran. Pada neraca ohaus, setelah sistem
kesetimbangan tercapai, maka kita dapat membaca skala hasil penimbangan untuk mengetahui berapa massa benda
yang ditimbang.

Perhatikan contoh soal berikut.

“Sekantong plastik gula pasir ditimbang dengan neraca O’Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan, lengan tengah, dan
lengan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Tentukanlah massa gula pasir tersebut!”
Jawab:
Hasil pengukuran menggunakan neraca ohaus adalah sebagai berikut.

Skala Lengan Depan = 2,4 gram


Skala Lengan Tengah = 500 gram
Skala Lengan Belakang = 40 gram

542,4 gram

Dengan demikian, massa sekantong plastik gula pasir tersebut adalah 542,4 gram.
Jenis-Jenis Neraca:
3. Pengukuran waktu

Satuan waktu yang sering digunakan adalah detik


atau sekon, menit, dan jam. Waktu dapat diukur
dengan arloji dan stopwatch.

Pada arloji mekanis terdapat 3 jarum, yaitu jarum


panjang kecil (sekon), jarum sedang (menit), dan
jarum pendek (jam). Setiap berubah 1 skala pada
setiap jarum waktu berubah.

Stopwatch adalah alat ukur waktu yanglebih


teliti. Ketelitian stopwatch hingga 0,1 sekon.
Stopwatch mekanis memiliki 2 jarum, yaitu
jarum panjang (sekon) dan jarum pendek
(menit)
4. Pengukuran Suhu
Suhu merupakan ukuran (derajat) panas atau dinginnya suatu benda.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur maupun menghitung perubahan suhu
(temperatur) suatu zat.Termometer diambil dari Bahasa Yunani yaitu thermo dan meter,
dimana thermo berarti panas dan meter berarti untuk mengukur.
Termometer Suhu Tubuh :Klinis dan Digital
Termometer Laboratorium untuk kegiatan percobaan di laboratorium
Termometer klinis biasanya memiliki skala 35-42°C gunanya untuk mengukur
suhu normal berkisar 36 -38°C. Termometer digital lebih sering digunakan
karena lebih aman, praktis, dan akurat.
Termometer laboratorium memiliki skala -10-110°C.
Zat cair yang digunakan untuk mengisi termometer klinis adalah raksa,
sedangkan untuk termometer laboratorium sebagian menggunakan raksa dan
ada yang menggunakan alkohol.

Cara penggunaan termometer klinis dan laboratorium:


Tandon termometer harus menyentuh benda yang akan diukursuhunya
sehingga zat cair dalam termometer memuai. Suhu benda dapat diketahui
melalui skala yang ditunjukkan oleh zat cair dalam termometer yang
satuannya biasa dinyatakan dalam derajat Celcius ( °C)

Cara penggunaan termometer digital:


Ujung penghantar dihubungkan pada benda yang diukur suhunya sehingga pada
layar termometer terlihat nilai suhu yang terukur.
Untuk mengetahui suhu tubuh orang yang berada dibawah 34° C dengan
menggunakan termometer digital.
Satuan suhu dalam SI dinyatakan dalam Kelvin (K), namun dalam kehidupan
sehari-hari dianggap kurang praktis sehingga menggunakan derajat Celsius.
Pengukuran besaran turunan dapat diukur secara langsung dengan
sebuah alat ukur ( misalnya pengukuran volume zat cair dengan gelas
ukur, berat dan gaya dapat diukur secara langsung dengan neraca
pegas/dinamometer)
maupun secara tidak langsung (misalnya pengukuran volume benda
berbentukLuas
1.Pengukuran balok.)
benda 2. Pengukuran Volume Benda Padat
Contoh: Menghitung luas persegi dengan rumus: Contoh: Mengitung volume balok kayu dengan rumus:
Pengukuran Mahkluk Hidup
Pengukuran pertumbuhan pada tumbuhan dilakukan pada
diameter batang, ketinggian, dan usianya.
Contoh:
Bibit padi berusia 3-4 minggu memiliki ketinggian antara 20-
25 sentimeter.

Pengukuran pertumbuhan pada hewan dan manusia dilakukan


dengan pengukuran massa, tinggi dan usianya.
Contoh:
Ikan lele dipanen setelah berusia 1,5-2 bulan, yang memiliki
massa 1 kilogram untuk kapasitas 6-9 ekor.
Seorang anak balita berusia 1 tahun memiliki massa badan
antara 8 - 11 kilogram
Anastasia Ria

Anda mungkin juga menyukai