Anda di halaman 1dari 17

Pengukuran besaran, kinematika dan

dinamika
Pengukuran Besaran
Untuk memmpelajari dunia sekitar kita,para ilmuwan berusaha mencari
hubungan antara berbagai besaran fisika yang dapat diamati dan mengukur besaran-
besaran itu.Contoh kegiatan mengukur misalnya mengukur tinggi badan,luas
pekarangan atau bagunan dan sebagainya.

A.    SATUAN
Suatu ciri khas dalam  fisika adalah pengukuran besaran.Setiap pengukuran adalah
perbandingan.Ketika kita mengatakan panjang sebuah meja adalah 120 centimeter,kita
maksudkan bahwa panjang adalah 120 kali satuan panjang tertentu yang disebut
centimeter.Hasil setiap pengukuran adalah bilangan (120 untuk meja) dan satuan
(disini centimeter),sedangkan panjang disebut besaran fisika.
Dalam fisika terdapat 6 besaran pokok yaitu :

Besaran Satuan

Pajang Meter (m)


Massa Kilogram (kg)
Waktu Sekon (s)
Temperatur Kelvin (K)
Arus listrik Ampere (A)
Intensitas Cahaya Candela (cd)

Enam besaran pada tabel diatas disebut besaran pokok,besaran-besaran lain


dalam fisika mempunyai satuan yang dapat diturunkan dari satuan-satuan baku
tersebut,besaran-besaran tersebut sering disebut besaran turunan.
            Satuan baku besaran sedapat mungkin didefinisikan dalam besaran – besaran
di alam yang tidak berubah.Satuan baku panjang adalah meter yang mula-mula
ditetapkan  oleh French Academy of Sciences pada tahun 1970-an,Satu meter mula-
mula di definisikan sebagai 1/10.000.000 dari jarak antara ekuator bumi sampai salah
satu kutubnya,dan sebatang platina dibuat untuk menunjukan panjang ini.Pada tahun
1889,meter baku didefinisikan secara lebih seksama sebagai jarak antara dua tanda
yang dipahatkan secara halus pada batang platina-iridium.Pada tahun 1960,untuk
memberikan keseksamaan dan keterulangan lebih besar, meter didefinisikan  ulang
sebagai 1.650.763,73 panjang gelombang jinnga yang dipancarkan oleh gas ⁸⁶Kr
(krypton 86).Pada tahun 1983,meter didefinisikan ulang kembali sebagai panjang
lintasan yang ditempuh oleh cahaya dalam hampa selama interval waktu
1/299,792,458 sekon.
            Satuan bakau massa adalah kilogram (kg)Massa baku itu adalah silinder
platina-iradium yang disimpan pada International Bureau of Weights and Measures, di
Serves,dekat Paris,Prancis yang mempunyai massa tepat 1 kg.
            Satuan baku waktu adalah sekon (s) atau detik.Selama bertahun-tahun sekon
didefinisikan sebagai 1/86400 hari tata surya.Pada saat ini sekon didefinisikan secra
lebih seksama dalam radiasi frekuensi gelombang-mikro yang dipancarkan oleh atom
¹³³Cs (cesium 133) ketika melewati dua keadaan tertentu.Satu sekon didefinisikan
sebagai waktu yang diperlukan oleh radiasi untuk bergetar 9.192.631.770 kali.Tentu
saja, dalam satu menit terdapat 60 sekon dan dalam satu jam terdapat 60  menit atau
3600 sekon.Dalam satu hari terdapat 24 jam (atau secara lebih tepat 23,56 jam) dan
dalam satu tahun terdapat 365,25 hari.
            Satuan-satuan baku tersebut merupakan bagian dari System International atau
SI yang merupakan versi baru dari sistem metrik meter-kilogram-sekon (mks) yang
diperkenalkan di prancis dua abad lalu.Dalam hal ini satuan baku panjang adalah
meter(m),satuan baku massa adalah kilogram(kg),dan satuan baku waktu adalah
sekon(s),yang mula-mula dikenal sebagai sistem mks (meter-kilogram-sekon).Sistem
metrik yang lain adalah sistem cgs(centimeter-gram-sekon) dengan satuan baku
panjang,massa, dan waktu secara berturut-turut adalah centimeter(cm) gram (g) dan
sekon (s).Sekarang satuan SI digunakan oleh semua ilmuwan dan dalam sebagian
besar kehidupan sehari-hari.Meskpun demikian,sistem rekayasa Inggris (British
engineering system ) kadang- kadang masih digunakan yang mempunyai satuan-
satuan baku foot untuk panjang,pound untuk gaya dan second untuk waktu.
Pangkat
Awalan Dari Singkatan Contoh
sepuluh
atto- 10ˉ¹⁸ a 1 aC = 1 attocoulomb = 10ˉ¹⁸C
femto- 10ˉ¹⁵ f 1 fm = femtometer = 10ˉ¹⁵ m
pico- 10ˉ¹² p 1 pf = 1 picofarad = 10ˉ¹² F
nano- 10ˉ⁹ n 1 ns = 1 nanosecond = 10ˉ⁹ s
micro- 10ˉ⁶ ų 1 ų A = 1 microampere = 10ˉ⁶ A
milli- 10ˉ³ m 1 mg = 1 miligram = 10ˉ³ gram
centi- 10ˉ² c 1 cm = 1 centimeter = 10ˉ² m
kilo- 10³ k 1 Kv = 1 kilovat = 10³V
mega- 10⁶ M 1 MW = 1 megawatt = 10⁶ W
giga- 10⁹ G 1 GeV = 1gigaelectronovolt = 10⁹cV
tera- 10¹² T 1 Tm = 1 teramater = 10¹²m
peta- 10¹³ P 1 Ps = 1 petasecond = 10¹⁵ s
Exa- 10¹⁸ E 1 EJ = 1 exajoule = 10¹⁸ J

Hasil pengukuran besaran terdiri dari bilangan dan satuan, misalnya panjang
sebuah meja adalah 120 cm.Seringkali kita memperoleh besaran terukur dalam satuan
tertentu, namun kita ingin menyatakan besaran itu dalam satuan lainya.Untuk
keperluan ini kita harus menggunakan faktor konversi.Kemudian kita menerapkan dua
aturan untuk konversi semacam itu:
1. Satuan –satuan diperlakukan dalam suatu persamaan dengan cara yang
tepat sama seperti besaran aljabar, yang bisa dikalikan dan dibagi satu sama
lain.
2. Mengalikan atau membagi suatu besaran dengan 1 tidak mempengaruhi
nilainya.
Sebagai contoh, kita mengukur bahwa lebar sebuah daun pintu adalah 32,5 inchi
dan kita ingin menyatakannya dalam cm.Dalam hal ini kita harus mengunakan faktor
konversi

                  1 inchi = 2,54 cm

      Jadi lebar daun pintu tersebut adalah

                  (32,5 inchi)x( 2,54 cm)=82,6 cm


                                                Inchi
Contoh :

Nyatakan laju mobil v= 60/h dalam m/s

Penyelesaian :
      Dalam hal ini satuan km/h artinya km/hour atau km/jam.disini ada dua satuan
yang akan dikonmversi yang dapat kita kerjakan dalam satu langkah.

                  V= (60km/h)x(1000 m/h) x (1/3600 s/h )=17 m/s

B.     PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN


            Pengukuran teliti sangat diperlukan  dalam fisika.Namun demikian , tidak ada
pengukuran yang secara mutlak.Dalam pengukuran terdapat ketidakpastian.Ketidak
pastian ini bersumber pada ketelitian alat ukur yang terbatas dan ketidak mampuan
kita untuk membaca diluar bagian skala terkecil yang ditunjukkan.Sebagai contoh,
Anda mengukur lebar buku dengan mistar berskala terkecil 1mm.Hasilnya dapat
dinyatakan sampai ketelitian kira-kira 0,1 cm,yaitu bagian skala terkecil mistar itu.
            Dalam menyajikan hasil pengukuran perlu dinyatakan keseksamaannya
(precision) yang juga disebut ketidakpastian taksiran.Misalnya,lebar buku dituliskan
sebagai 20,6 ± 0,1 cm.Plus atau minus  0,1 cm (± 0,1 cm) mengambarkan
ketidakpastian taksiran dalam pengukuran,sehinggga lebar buku sesunguhnya paling
mungkin terletak antara 20,5 dan 20,7 cm. Ketidakpastian  dalam persen adalah
perbandingan ketidakpastian itu dan nilai terukur dikalikan 100%.Dalam pengukuran
lebar buku tersebut katidakpastian dalam persen adalah

                              0,1 x100% = 0,5%
                              20,6
      Ketidakpastian dalam suatu nilai pengukuran tidak ditetapkan secara
ekplisit,kepastian biasanya  dianggap satu atau dua (atau bahkan tiga )satuan pada
angka terakhir yang ditetapkan.Sebagai contoh, jika lebar buku diberikan sebagai 20,6
ketidakpastianya dianggap 0,1 (atau mungkin 0,2).Dalam hal ini seharusnya kita tidak
menuliskan 20,60 cm karen ahal ini menyatakan secara tidak langsung bahwa
ketidakpastiannya adalah 0,01 dan diangap bahwa lebar buku itu mungkin antara
20,59 dan 20,61cm, padahal kita percaya bahwa panjang itu antara 20,5 dan 20,7cm.
            Jumlah angka yang diketahui handal dalam suatu bilangan disebut jumlah
angka penting (significant figures).Oleh karena itu dalam bilangan 34,67 terdapat
empat dan dalam angka 0,049 terdapat dua angka penting (angka nol hanya”pengisi
tempat” yang menunjukan letak titik decimal).
      Dalam sains terdapat kebiasaan menuliskan bilangan dalam notasi
“eksponensial”atau “pangkat dari sepuluh”.Salah satu keuntungannya adalah dapat
menunjukan secara jelas jumlah angka penting.Misalnya muatan elektron dituliskan
sebagai 1,6 x 10 C jika diketahui sampai ketelitian dengan dua angka penting, dan
dituliskan sebagai 1,602 x 10
Jika diketahui sampai empat angka penting.

C.    PENGUKURAN PANJANG,LUAS DAN VOLUME


1.      Pengukuran panjang
Bilamana kita ingin mengukur panjang suatu benda kita harus memilih alat ukur
yang sesuai dengan panjang benda yang diukur dan ketelitian yang diperlukan.
Bagaimana kita memutuskan ketelitian yang diperlukan? Dalam suatu eksperimen
dimana beberapa pengukuran yang berbeda harus dilakukan,kita arahkan agar
mencapai ketelitian yang mirip untuk semua pengukuran.

Panjang yang akan Ketelitian


diukur Alat ukur terbaik

Beberapa meter Pengukur panjang tergulung dibuat dari 1,0 mm


baja
Kira-kira 1 cm sampai 1 m Mistar atau penggaris 0,5 mm
Kira-kira 1 mm sampai 10 cm Jangka sorong ( vernier calipers ). 0,1 mm
Kira-kira 0,1 mm sampai 2-3 cm Micrometer skrup ( screw micrometer ). 0.01 mm

Hal-hal berikut yang perlu diperhatikan dalam mengunakan mistar :


a. Hindari celah antara mistar dan benda yang diukur atau anda akan
menerka posisis dua ujung benda pada skala mistar.
b. Hindari kesalahan ujung .berhati-hati untuk meluruskan ujung benda
dengan angka nol pada skala mistar.
c. Hindari kesalahan paralaks.posisis mata anda secara vertikal diatas
mistar.

2.      Pengukuran luas
Jika kita akan menghitung luas suatu permukaan,kita dapat menggunakan
rumus-rumus yang yang baku sebagai berikut,contohnya untuk luas permukaan suatu
persegi panjang,yang mempunyai panjang (l) dan lebar (w).
A = lw  
Luas penampang lingkaran suatu benda yang berdiameter d (atau berjari-jari
r ) adalah :                 
A= π.d²/4= πr² 
Dengan π= 3,14 = 22/7.

            Satuan luas dalam SI adalah meter persegi,yang dituliskan dalam m². kadang-
kadang satuan luas dinyatakan dalam centimeter persegi,yang dituliskan dalam bentuk
cm². karena itu, 1m= 100 cm, maka luas 1m²= 100 cm x 100 cm = 10000 cm².
Jadi 1m²=10⁴ cm².
           
3.      Pengukuran volume
            Zat padat dan zat cair mempunyai volume konstan tetapi mempunyai berbagai
macam bentuk.Oleh karena itu, pengukuran volume benda-benda itu sukar dilakukan
kecuali untuk zat padat berbentuk teratur seperti balok persegi,kubus, silinder, dan
bola.
            Beberapa metode dasar untuk mengukur volume zat padat dan zat cair.
Volume yang diukur Alat ukur
Zat padat berbentuk teratur Mistar,jangka sorong,micrometer,
Memakai rumus
Zat padat berbentuk tak teratur Gelas ukur
Zat cair ( volume besar ) Gelas ukur
Zat cair ( volume kecil ) Buret,pipet, labu takar
           
            Volume zat padat berbentuk teratur dapat dihitung dengan menggunakan
rumus baku. Volume balok persegi mempunyai panjang (l),lebar (w),dan tinggi (h)
adalah :
            V= lwh
            Volume silinder yang berdiameter d (atau berjari-jari r ) dan tinggi h adalah :
            V=(π.d²/4)h = (πr²)h
            Volume bola pejal berdiameter d ( atau berjari-jari r ) adalah :
            V=4/3π.(d/2)³ = 4/3πr³
            Volume zat padat berbentuk tak teratur dan berukuran kecil dapat diukur
dengan gelas ukur,langkah-langkah pengukuran adalah sebagai berikut :
1. Isilah sebagian gelas ukur dengan air dan catatlah pembacaan permukaan
air mula-mula.
2. Masukan benda yang akan diukur ke dalam gelas ukur sampai
seluruhnya berada dalam air dan catatlah pembacaan permukaan air akhir.
3. Volume benda itu merupakan selisih dua pembacaan permukaan air
tersebut.
            Satuan volume dalam SI adalah meter kubik,yang dituliskan sebagai
m³.Kadang kadang satuan luas dinyatakan dalam centimeter kubik,yang dituliskan
sebagai cm³.Karena 1m = 100 cm,maka volume 1m³=100cmx 100cm x 100cm =
1000000 cm². jadi 1m³=10⁶cm³.

            Contoh :

            Sepotong batang besi berbentuk silinder mempunyai diameter 10 mm dan


panjang 25 cm.Hitunglah volume batang besi.
            Penyelesaian :
            Batang besi tersebut mempunyai diameter d =10mm=0,10 cm dan panjang 25
cm.
            Volume batang besi adalah :
            V = πd²/4.l=3,14 x0,10 cm²/4 x25 cm =0,20 cm³.
           
4.      Pengukuran massa dan berat
            Banyaknya materi dalam suatu benda mempengaruhi sifat-sifat tertentu benda
itu dimana pun benda itu berada.Dua sifat semacam itu adalah massa inersia
(seringkali hanya disebut dengan massa) dan massa jenis benda yang bersangkutan.
            Massa benda merupakan ukuran materi di dalam benda itu dan tergantung
pada jumlah dan ukuran atom-atom yang terkandung di dalamnya.Sedangkan inersia
benda merupakan “keengganan” benda itu, atau kecenderungan massa untuk melawan
perubahan geraknya.Inersia membuat suatu benda sukar untuk mulai atau berhenti
bergerak,sukar untuk mengubah arah geraknya atau sukar untuk mempercepat
geraknya.Oleh karena itu massa benda kadang- kadang didefinisikan sebagai ukuran
inersia suatu benda yang diam.
            Gaya tarik bumi terhadap suatu benda disebut berat benda itu.Gaya tarik atau
berat ini disebabkan oleh apa yang disebut’gravitas’.Berat suatu benda berbeda
bebeda dari suatu tempat ke tempat lain pada permukaan bumi; bahkan berat benda di
bulan kira- kira 1/6 kali nilai beratnya di bumi.Pada tempat tertentu berat benda
sebanding dengan massanya.Dengan menggunakan konstanta hubungan
kesebandingan ini kita dapat mencari dengan mudah massa benda dengan berat
pembanding.Pada permukaan bumi kita mendapatkan bahwa berat benda yang
bernassa 1 kg adalah 9,8 N. Hal ini berarti bahwa gaya tarik gravitasi bumi pada suatu
benda bermassa 1 kg adal;ah 9,8 N pada permukaan bumi.Kita dapat juga menyatakan
bahwa kuat medan gravitasi bumi (diberi lambang g ) pada permukaanbumi adalah
9,8 N/kg.Oleh karena itu hubungan antara massa dan berat benda dapat dituliskan
sebagai
            w = m.g
            Dalam pembicaraan berikut kita mengenal bahwa g adalah percepatan
gravitasi bumi yang mempunyai satuan m/s² dalam SI.

            5.  Pengukuran massa jenis


            Massa jenis zat memberitahukan kepada kita tentang banyaknya materi yang
terkandung dalam volume tertentu zat itu (biasanya 1 cm³ atau 1 m³).Bandingkan
gagasan ini dengan massa suatu benda yang memberitahukan kepada kita tentang
banyaknya materi yang terkandung dalam seluruh benda.Dalam zat dengan massa
jenis tinggi materi termanpatkan atau tersususn secara rapat,sedangkan dalam zat
dengan massa jenis rendah materi tersusun secara longggar.Massa jenis suatu zat
didefinisikan sebagai massa zat itu persatuan volume.Jika massa suatu zat adalah m
dan volumenya adalah V, maka massa jenis ρ (huruf Yunani,rho) zat itu adalah
           
Ρ= m/V
Satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m³ atau dalam cgs adalah g/cm³.
Contoh : massa jenis air pada 4°C adalah 1,0 x 10³ kg/m³ atau dapat dinyatakan
sebagai:
Massa jenis air = 1,0 x10³ kg/m³= 1,0 x10³ kg x    10³ g/kg       =1,0 g/cm³
                                                                       m³      10⁶cm³/m³
            Alat untuk mengukur massa jenis zat cair adalah hidrometer.Sebuah
hidrometer mempunyai leher atau tangki panjang dengan pembacaan skala massa
jenis dalam g/cm³.Suatu pentolan besar berisi udara memindahkan zat cair yang
memberikan gaya ke atas sehingga  hidrometer itu mengapung.Sejumlah gotri timah
melekat pada bagian dasarnya untuk menjaga agar hidrometertetap tegak.Dalam suatu
zat cair dengan massa jenis rendah hidrometer terbenam ke bawah lebih jauh dalam
zat cair itu,memindahkan  volume zat cair lebih banyak sampai berat zat cair yang
dipindahkan sama dengan beratnya sendiri.Dalam  suatu zat cair dengan massa  jenis
tinggi hidrometer mengapung lebih tinggi.Oleh  karena itu skala massa jenis terbaca
dari bagian atas tangki ke bawah dengan kenaikan massa jenis zat cair.Pembagian
skala dapat berjarak lebih jauh agar sensitivitasnya lebih besar dengan membuat
tangki hidrometer lebih sempit dan lebih panjang.

            6. Pengukuran waktu


            Alat ukur waktu yang banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
jam atau arloji.Pada banyak kejadian sehari-hari dan dalam eksperimen fisika kita
perlu mengukur interval waktu daripada’waktu’itu sendiri.Interval waktu adalah
panjang waktu antara permulaaan dan akhir suatu peristiwa.Sebagai contoh, interval
waktu jam pelajaran di sekolah, interval waktu yang diperlukan oleh benda yang
bergerak pada bidang miring dalam eksperimen fisika.Dalam hal ini kita tidak dapat
berbicara tentang bagaimana alat ukur waktu bekerja,tetapi lebih memperhatikan
beberapa interval waktu setiap jenis jam yang digunakan, berapa lama interval waktu
itu dan bagaimana cara membacanya.
            Alat pencatat interval waktu yang banyak digunakan dalam eksperimen fisika
adalah stopwatch dan stopclock.Stopwatch dan stopclock mekanis biasanya bertingkat
dalam 1/5 atau 1/10 sekon.Pengukur waktu centisecond dan stopwatch elektronik
dapat mengukur waktu dalam interval 1/100 sekon.Pengukuran waktu millisecond
dapat mengukur interval waktu 1/1000 sekon.

          
       Kinematika
                                     

            Gerak benda merupakan kejadian yang kita amati dalam kehidupan sehari-
hari. Kajian tentang       gerak benda dan kaitanya dengan gaya dan energy disebut
mekanika. Cabang mekanika yang mengambarkan gerak benda  tanpa
mempertimbangkan gaya-gaya yang bekerja padanya disebut kinematika.

A. KERANGKA ACUAN DAN PERGESERAN


            Kita mengatakan bahwa sebuah benda bergerak jika posisisnya berubah
terhadap sekitarnya.Dalam hal ini terdapat dua gagasan yang terpisah.Gagasan
pertama adalah perubahan;bilamana benda telah bergerak,alamnya tidak tepat sama
seperti sebelumnya.Gagasan lain adalah kerangka acuan;jika kita akan memperhatikan
benda yang sedang bergerak,kita harus mampu memeriksa posisisnya terhadap benda
lainnya.Pemilihan kerangka acuan tergantung pada situasinya.Dalam kejadian sehari-
hari,misalnya gerak mobil atau kereta api,kerangka acuan yang dipilih adalah
permukaan bumi.Krangka acuan untuk gerak planet adalah matahari.Kerangka acuan
untuk gerak elektron adalah inti atom.
            Perubahan posisi suatu benda disebut pergeseran(displacement).Perlu
dibedakan antara pergeseran dan jarak.Pergeseran mengambarkan seberapa jauh
benda itu dari titik awalnya. Pergeseran termasuk besaran yang mempunyai besar dan
arah, yang disebut besaran vektor,yang digambarkan dengan anak panah.Sedangkan
besaran yang mempunyai besar tetapi tidak mempunyai arah disebut besaran
saklar,misalnya massa dan temperatur.
            Sebagai contoh, kita bayangkan seseorang yang berjalan ke timur sejauh 50
m,kemudian berbalik dan berjalan ke barat sejauh 20 m,jarak total yang ditempuh
adalah 70 m, sedangkan pergeseranya adalah 30 m karena orang tersebut sekarang
berada pada posisi 30 m dari titik awal.

                                  Δx= x₂-x₁
           Perubahan dalam suatu besaran adalah nilai besaran akhir dikurangi nilai
besaran awal.Sebagai contoh ditunjukan bahwa x₁= 20,0 m dan x₂ = 50,0 m
sehinggga

                          Δx= x₂-x₁ =50,0 m – 20,0 m = 30 m

Pergeseran benda menunjuk arah ke kanan.


            Pada saat t₁ benda itu berada pada posisi mula-mula x₁=50,0 m dan pada saat
t₂ kemudian benda pada posisi akhir x₂=20,0 m, sehingga
                        Δx= x₂-x₁= 20,0 m-50,0 m = -30,0 m
            Anak panah mengambarkan  vektor pergeseran yang menunjukan ke kiri.Jadi,
dalam gerak satu dimensi vector yang menunjukan ke kanan mempunyai nilai
positif,sedangkan  vector yang menunjukan ke kiri mempunyai nilai negatif.

B. KECEPATAN
            Dalam fisika  dikenal istilah laju (speed) yang mengacu pada seberapa jauh
sebuah benda melintas dalam selang waktu tertentu.Jika sebuah mobil menepuh 300
km daalm 4 jam, kita mengatakan bahwa laju rata-ratanya adalah 75 km/jam.secara
umum laju  rata-rata sebuah benda didefinisikan seebagai jarak yang ditempuh
sepanjang lintasan dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak ini.

            Laju rata-rata = jarak yang ditempuh


                                      Waktu yang diperlukan

         Dalam bahasa sehari- hari istilah laju dan kecepatan (velocity) seringkali dapat
dipertukarkan.Dalam fisika kita membedakan dua istilah itu.Laju hanya mempunyai
niali positif dan satuannya.Sedangkan kecepatan digunakan untuk menunjkan besar
(nilai numerik) dari cepatnya suatu benda yang sedang bergerak dan arah
geraknya.Jadi kecepatan merupakan besaran vektor.Laju didefinisikan  dalam jarak
total yang ditempuh,sedangkan kecepatan didefinisikan dalam pergeseran sebagai

       Kecepatan rata-rata =         pergeseran


                                          Waktu yang diperlukan
           
Kecepatan rata-rata dan laju rata-rata bisa sama atau berbeda.Sebagai contoh  jarak
yang ditempuh orang adalah 50 m+ 20m =70,sedangkan pergeseranya adalah 30m
misalkan perjalanan tersebut memerlukan waktu 50 s.oleh karena itu laju rata-ratanya
adalah
            Jarak   =  70 m  =1,4 m/s
            Waktu    50 s  
          Sedangkan besar kecepatan rata-ratanya adalah

                  pergeseran      30 m =   0,60 m/s


                     Waktu          50 s
        Pergeseran benda adalah Δx= x₂-x₁ dan waktu yang diperlukan adalah Δt=t₂-
t₁.Oleh karena itu kecepatan rata-rat benda tersebut yang didefinisikan sebagai 
pergeseran dibagi dengan waktu yang diperlukan dapat ditulis sebagai
v  =    x₂-x₁       = Δx
            t₂-t₁          Δt
dengan v menunjukan kecepatan benda dan tanda garis atas (bar) menunjukan nilai
rata-rata,sehingga v adalah lambangϋ untuk kecepatan rata-rata.
Contoh :
Sebagai contoh kita kembali mengacu pada gambar 7.12 (b) dan gambar 7.12 (c).jika
waktu yang diperlukan dari posisi awal sampai posisi akhir adalah Δt = t₂- t₁ = 40,0 s,
hitunglah kecepatan rata-rata benda!
Penyelesaian
Untuk gambar 7.12 (b) kecepatan rata-rata benda adalah

                                      v  =  Δx    =  30,0 m = 0,75 m/s


                                              Δt          40,0 s
Untuk gambar 7.12 (c) kecepatan rata- rata benda adalah

                                      v   = Δx  = -30,0 m = -0,75 m/s


                                               Δt        40,0 s
      Jadi, dalam gerak satu- dimensi kecepatan rata-rata benda adalah positif jika benda
itu bergerak ke kanan.Kecepatan rata-rata benda mempunyai nilai negative jika benda
itu bergerak ke kiri.

C. KECEPATAN SESAAT
            Ketika anda mengendarai sepeda motor pada jalan yang lurus dan menempuh
jarak 80 km dalam waktu 2,0 jam, maka besar kecepatan rata-ratanya adalah 40
km/jam (= 40 km/h).Dalam kenyataan anda dapatmemperhatikan bahwa besar
kecepatan anda tidak selalu tepat 40 km/jam hal ini dapat anda lihat pada speedometer
kendaraan yang tidak selalau menunjuk angka 40 km/h.oleh karena itu diperlukan
konsep kecepatan sesaat.
            Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata dalam selang waktu
sangat kecil.Kita dapat mendefinisikan  kecepatan  sesaat sebagai  kecepatan rata-rata
dalam batas (limit) Δt menjadi sangat kecil,mendekati nol.Untuk gerak satu dimensi
kita dapat menuliskan kecepatan sesaat, v sebagai

     v =   lim   Δx


              Δt→0  Δt
            Notasi lim dapat diartikan bahwa selama Δt mendekati nol,Δx juga mendekati
nol, dan Δx/Δt mendekati suatu nilai tertentu yang merupakan kecepatan sesaat pada
saat tertentu.Lambang v menunjukkan kecepatan sesaat yang selalu kita gunakan
dalam pembicaraan berikutnya dengan hanya menyebutkan dengan kecepatan jiak kita
mengacu kecepatan rata-rata akan disebutkan secara lengkap dengan kata rata-
rata.Perlu diperhatikan bahwa  laju sesaat selalu sama dengan besar kecepatan karena
jarak dan pergeseran akan menjadi sama bilamana nilai dua besaran itu menjadi
sangat kecil.
            Misalnya  anda mengendarai sepeda motor dengan kecepatan konstan 40
km/jam,dalam kehidupan sehari-hari ini jarang ditemukan.Ketika anda mengendarai
sepeda motor,mula-mula diam kemudian dipercepat sampai 60 km/jam kemudian
pada kecepatan konstan dalam selang waktu berikutnya diperlambat sampai 20
km/jam ketika lalu lintas padat dan dipertahankan selama selang waktu
tertentu,akhirnya berhenti ketika mencapai tujuan setelah menempuh perjalanan total
40 km dalam waktu satu jam.
            v  = Δx/Δt =40 km/1 jam =40 km/jam.

D. PERCEPATAN
            Jika kecepatan benda yang bergerak mengalami perubahan dikatakan bahwa
benda itu dipercepat.Ketika anda mengendarai sepeda motor atau mobil dengan
kecepatan mula-mula nol kemudian menjadi 60 km/jam,maka kendaraan anda
mengalami percepatan.percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan
dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk membuat perubahan ini,sehingga
            Percepatan rata-rata =   perubahan kecepatan
                                                    Waktu yang diperlukan
            Jika dalam selang waktu Δt = t₂-t₁ benda mengalami perubahan
kecepatan    Δv=v₂-v₁,mak percepatan rata-rata, â dalam selang waktu itu dapat
didefinisikan sebagai

            Â = v₂-v₁ =   Δv


                    t₂-t₁       Δt
            Seperti halnya kecepatan,percepatan merupakan besaran vektor,namun
untuk gerak satu dimensi kita hanya mengunakan tanda positif untuk percepatan
kekanan dan tanda negatif untuk percepatan ke kiri.Dengan analogi pada
kecepatan,percepatan sesaat α pada suatu saat tertentu dapat didefinisikan
sebagai

           a =   lim Δv
                   Δt→0  Δt
            Dalam hal ini Δv adalah perubahan kecepatan yang sangat kecil dalam selang
waktu Δt yang sangat pendek.
Contoh
            Sebuah mobil bergerak di jalan lurus bebas hambatan dan pengemudi
mengerem mobil itu.jika kecepatan mobil awal adalah v₁= 30,0 m/s dan
diperlukan waktu 4,0 s untuk memperlambat menjadi v₂=20,0 m/s. Berapa
percepatan rata-rata mobil itu?
Penyelesaian
            Misalkan kita mengambil waktu awal t₁= 0 dan waktu akhir adalah t₂=4,0 s
sehingga Δt= t₂-t₁ =4,0 s.Oleh karena itu percepatan rata-rata mobil dalam selang
waktu 4,0 adalah

            ã = Δv = 20,0 m/s -30,0 m/s =-2,5 m/s².


                  Δt  4,0 s

            Tanda negative muncul karena kecepatan akhir lebih kecil daripada kecepatan
awal.Dalam hal ini arah percepatan berlawanan dengan arah kecepatan.Untuk gerak
satu dimensi, jika kecepatan mobil ke kanan  maka percepatanya ke kiri sebaliknya
jika kecepatan mobil ke kiri, maka percepatanya ke kanan.
            Ketika sebuah benda bergerak melambat,kita mengatakan benda itu
diperlambat.Tetapi perlu juga diperhatiakan perlambatan tidak berarti bahwa 
percepatan itu negatif karena tanda positif dan negatif sudah kita gunakan untuk gerak
stu dimensi;pergeseran,kecepatan, dan percepatan mempunyai tanda positif jika
mempunyai arah ke kanan, dan tiga besaran itu mempunyai tanda negatif jika
mempunyai arah ke kiri.Lebih tepat dikatakan bahwa sebuah benda mengalami
perlambatan jika kecepatan dan percepatan menunjuk arah berlawanan.
E.GERAK DENGAN PERCEPATAN KONSTAN
            Gerak satu dimensi dengan percepatan konstan gerak semacam ini sering
disebut gerak lurus berubah beraturan.Dalam halini percepatan rata-rata sama dengan
percepatan sesaat.
            Untuk menyederhanakan notasi, kita menetapkan bahwa waktu awal diambil
nol,         t₁ = 0 dan kita mengambil t₂ = t adalah waktu yang diperlukan. Posisi
awal benda adalah x₁ = x₀ dan kecepatan awal benda adalah v₁=v₀ posisi akhir
benda adalah x₂= x dan kecepatan akhir benda adalah v₂ = v kecepatan rata-rat
benda selama waktu t adalah
                    v =  x - x₀
                           t
Percepatan dianggap konstan terhadap waktu adalah

                                      a = v- v₀
                                               t
Mengalikan dua ruas persamaan terakhir ini dengan t, kita memperoleh
                                               at = v-v₀
atau
                                      v = v₀ + at
            Kemudian kita akan mencari posisi benda setelah waktu t ketika benda itu
mengalami percepatan konstan.Kecepatan rata-rata benda adalah
       v = x-x₀  atau dituliskan kembali dalam bentuk x = x₀ + vt
                t
                Karena percepatan benda bertambah secara seragam,kecepatan rata-ratanya
merupakan  nilai tengah antara kecepatan awal dan kecepatan akhir sehingga

    v = v₀+v
 2
Perhatikan bahwa persamaan ini hanya berlaku untuk percepatan konstan.kita
mengabungkan dua persamaan terakhir ini sehingga diperoleh

            x= x₀ + (v₀ + v)t


                                          2
Dengan mengunakan rumus persamaan kita memperoleh:
            x = x₀+(v₀ +v₀ +at)t
                                             2
atau  

x = x₀ + v₀ t +1/2 at² jika x₀=0 kita memperoleh x = v₀ t + ½ at²


akhirnya kita akan mencari persamaan gerak benda pada percepatan tetap jiak
waktu t tidak diketahui.Dari persamaan kita memperoleh
t =v-v₀/a

mengabungkan persamaan ini dengan persamaaan kita memperoleh

v²= v²₀+2a(x-x₀)
jika x₀= 0 maka kita memperoleh

v²= v²₀+2 ax

F.BENDA JATUH
            Percepatan yang dialami oleh benda-benda  yang bergerak jatuh disebut
percepatan gravitasi g yang besarnya +9,80 m/s².percepatan gravitasi tidak sama dari
suatu tempat  ke tempat lain,percepatan  gravitasi di permukaan laut 9,81 m/s², g
dikutub 9,832 m/s² dan g diekuator 9,780 m/s².pada waktu kita menganalisis gerak
benda jatuh kita mengunakan  persamaan gerak pada percepatan konstan dengan
menganti lambang x menjadi y.kita bebas memilih secara sembarangan apakah gerak
ke atas adalah positif dan gerak ke bawah adalah negatif atau sebaliknya yang
pentingkita harus kosisten dalam menyelesaikan soal.

G.GERAK PELURU
            Gerak peluru adalah salah satu bentuk gerak dalam dua dimensi.Untuk
mengambarkan gerak peluru kita mengabaikan kelengkungan permukaaan bumi dan
variasi percepatan gravitasi bumi g.Untuk sementara kita juga mengabaikan gesekan
udara.Kita bebas memilih sumbu vertical sebagai sumbu y dengan arah ke atas adalah
positif, dan sumbu horizontal sebagai sumbu x dengan arah ke kanan adalah
positif.Arah percepatan gravitasi bumi adalah ke bawah.misalkan sebutir peluru
ditembakan dengan kecepatan  awal v₀ dan membentuk sudut θ dengan permukaan
tanah yang dianggap horizontal.Komponen komponen kecepatan dalam arah
sumbu x dan sumbu y secara berturut turut adalah

 v₀ x = v  cos θ dan v₀y =v sin θ


kita mengunakan persamaan –persamaaan gerak lurus dalam arah masing-
masing sumbu secara terpisah.percepatan gravitasi bumi mempunyai vertical
arah ke bawah,sehinggga percepatan gravitasi tidak mempengaruhi gerak
horizontal.Laju peluru dalam arah horizontal selalu tetap.pada saat t komponen –
komponen kecepatan benda menjadi

            v = v₀x
v  = v₀y-gt
                         y
jika peluru mula-mula berada pada posisi x₀,y₀ maka pada saat t posisi horizontal
dan posisi vertical secara berturut-turut adalah:
x =x₀+v₀xt
y= y₀ +v₀yt- ½ g t²

DINAMIKA
A.GAYA DAN GERAK
1.Hukum Pertama Newton:
            sebuah benda yang diam akan tetap diam dan sebuah benda yang bergerak
akan melanjutkan geraknya dengan kecepatan konstan(laju constant dalam garis
lurus)jika tidak ada interaksi dengan benda lainya.
2.Gaya
            gaya dapat didefinisikan sebagai suatu pengaruh yang dapat mengubah 
kecepatan suatu benda.definisi ini sesuai dengan istilah dorongan atau tarikan bahkan
berlaku untuk benda – benda yang tidak bersentuhan.gaya termasuk  besaran vektor
yang mempunyai  besar dan arah tertentu gaya dapat diukur dengan mengunakan
neraca pegas.
3. Hukum kedua Newton
            Hukum kedua Newton memberikan definisi kuantitatif tentang gaya yang
dapat dinyatakan sebagai berikut:
            Gaya neto yang bekerja pada suatu benda sama dengan hasil kali massa benda
dan             percepatannya.Arah gaya ini sama dengan arah percepatan itu.
            Dalam bentuk persamaan hokum kedua Newton dapat dituliskan sebagai
            ∑F = ma
            Dengan ∑F adalah gaya neto (∑ adalah huruf besar Yunani,sigma) m adalah
massa benda dan a adalah percepatanya.
            Satuan benda dalam SI adalah Newton (N).Satu Newton adalah gaya neto
yang diberikan  pada suatu benda bermassa 1 kg, sehingga memberikan percepatan 1
m/s² jadi

            1N = (1kg)(1m/s²)= 1 kg m/s²


4. Hukum ketga Newton
            bilamana sebuah benda melakukan gaya pada benda lain,benda kedua
melakukan gaya yang sama tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.
            Untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan gaya-gaya yang bekerja
pada suatu benda  atau lebih perlu digambarkan diagram benda  bebas untuk masing –
masing benda .Diagram benda bebabs mengambarkan  semua gaya yang bekerja
hanya pada benda yang bersangkutan.Hukum kedua newton dapat diterapkan pada
komponen komponen vektor masing-masing benda.Istilah gesekan digunakan untuk
mengacu gaya-gaya hambatan yang muncul berlawanan dengan gerak suatu benda
terhadap benda lainya  yang bersentuhan.Ketika benda belum bergerak gaya gesekan
itu disebut gaya gesekan statik dan ketika benda itu sudah bergerak gaya gesekan itu
disebut gaya gesek kinetik.bialmana suatu benda mengalami pergeseran karena gaya
yang bekerja padanya, usaha yang dilakukan gaya itu sama dengan hasil kali
komponen dalam arah pergeseran dan besar pergeseran itu .laju usaha yang
dilakaukan disebut daya.
 B.ENERGI DAN MOMENTUM
            Dalam fisika usaha atau kerja adalah besaran yang merupakan besarnya
perubahan yang ditimbulkan oleh gaya  ketika gaya itu bekerja pada suatu
benda.usaha yang dilakukan  oleh gaya konservatif tidak tergantung pada
lintasanya .Usaha yang dilakukan oleh gaya non konservatif  tergantung pada  lintasan
yang ditempuh oleh benda.
            Energi merupakan kemampuan benda untuk melakukan usaha.bilamana suatu
benda mempunyai energi,benda itu mampu melakukan usaha.secara garis besar 
terdapat tiga jenis energi yaitu energi kinetik,energi potensial,dan energi diam.Asas
kekelan energi menyatakan bahwa jumlah energi suatu system terisolasi adalah kekal.
Momentun Linear suatu benda adalah hasil kali massa benda dan
kecepatanya .momentum linear adalah besaran vektor yang arahnya  sama dengan
arah kecepatan benda.
Implus   gaya adalah hasil kali gaya dan interval waktu gaya itu bekerja.implus
adalah besaran vektor yang arahnya sama dengan arah  gaya .jika gaya bekerja pada
suatu benda yang bisa bergerak bebas ,perubahan momentum sama dengan implus
yang diberikan  gaya itu.Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa 
momentum linear total suatu system adalah kekal bilamana jumlah vektor gaya luar
yang bekerja pada system itu adalah nol.
Dalam tumbukan lenting energi kinetik system adalah kekal.Dalam  tumbukan
tak lenting energi kinetik system tidak kekal.Dalam tumbukan tak lenting sempurna
dua benda yang bertumbukan saling melekat setelah tumbukan.
Hasil kali gaya dan lengan momentum disebut momen gaya atau torka.Kopel
adalah sepasang gaya yang bekerja pada suatu benda yang sama besarnya dan
berlawanan arah,tidak bekerja sepanjang garis lurus yang sama.
Pesawatadalah piranti yang meneruskan gaya atau momen gaya untuk tujuan
tertentu. pesawat bisa dirancang untuk meningkatkann besar gaya atau untuk
meningkatkan jarak atau laju benda yang bergerak.Pada dasarnya ada tiga jenis
pesawat yaitu tuas,bidang miring,dan kempa hidrolik.
Keuntungan mekanis(MK)suatu pesawat merupakan perbandingan antara gaya
(atau torka) keluaran dan gaya (atau torka)masukan.Perbandingan antara jarak yang
ditempuh gaya masukan (atau kuasa) dan jarak yang ditempuh gaya keluaran (atau
beban)disebut nisbah jarak atau nisbah kecepatan (NK)

Anda mungkin juga menyukai