Untuk memmpelajari dunia sekitar kita,para ilmuwan berusaha mencari hubungan antara
berbagai besaran fisika yang dapat diamati dan mengukur besaran-besaran itu.Contoh kegiatan
mengukur misalnya mengukur tinggi badan,luas pekarangan atau bagunan dan sebagainya.
A. SATUAN
Suatu ciri khas dalam fisika adalah pengukuran besaran.Setiap pengukuran adalah
perbandingan.Ketika kita mengatakan panjang sebuah meja adalah 120 centimeter,kita
maksudkan bahwa panjang adalah 120 kali satuan panjang tertentu yang disebut centimeter.Hasil
setiap pengukuran adalah bilangan (120 untuk meja) dan satuan (disini centimeter),sedangkan
panjang disebut besaran fisika.
Dalam fisika terdapat 6 besaran pokok yaitu :
Besaran Satuan
Enam besaran pada tabel diatas disebut besaran pokok,besaran-besaran lain dalam fisika
mempunyai satuan yang dapat diturunkan dari satuan-satuan baku tersebut,besaran-besaran
tersebut sering disebut besaran turunan.
Satuan baku besaran sedapat mungkin didefinisikan dalam besaran – besaran di alam
yang tidak berubah.Satuan baku panjang adalah meter yang mula-mula ditetapkan oleh French
Academy of Sciences pada tahun 1970-an,Satu meter mula-mula di definisikan sebagai
1/10.000.000 dari jarak antara ekuator bumi sampai salah satu kutubnya,dan sebatang platina
dibuat untuk menunjukan panjang ini.Pada tahun 1889,meter baku didefinisikan secara lebih
seksama sebagai jarak antara dua tanda yang dipahatkan secara halus pada batang platina-
iridium.Pada tahun 1960,untuk memberikan keseksamaan dan keterulangan lebih besar, meter
didefinisikan ulang sebagai 1.650.763,73 panjang gelombang jinnga yang dipancarkan oleh
gas ⁸⁶Kr (krypton 86).Pada tahun 1983,meter didefinisikan ulang kembali sebagai panjang
lintasan yang ditempuh oleh cahaya dalam hampa selama interval waktu 1/299,792,458 sekon.
Satuan bakau massa adalah kilogram (kg)Massa baku itu adalah silinder platina-iradium
yang disimpan pada International Bureau of Weights and Measures, di Serves,dekat Paris,Prancis
yang mempunyai massa tepat 1 kg.
Satuan baku waktu adalah sekon (s) atau detik.Selama bertahun-tahun sekon
didefinisikan sebagai 1/86400 hari tata surya.Pada saat ini sekon didefinisikan secra lebih
seksama dalam radiasi frekuensi gelombang-mikro yang dipancarkan oleh atom ¹³³Cs (cesium
133) ketika melewati dua keadaan tertentu.Satu sekon didefinisikan sebagai waktu yang
diperlukan oleh radiasi untuk bergetar 9.192.631.770 kali.Tentu saja, dalam satu menit terdapat
60 sekon dan dalam satu jam terdapat 60 menit atau 3600 sekon.Dalam satu hari terdapat 24 jam
(atau secara lebih tepat 23,56 jam) dan dalam satu tahun terdapat 365,25 hari.
Satuan-satuan baku tersebut merupakan bagian dari System International atau SI yang
merupakan versi baru dari sistem metrik meter-kilogram-sekon (mks) yang diperkenalkan di
prancis dua abad lalu.Dalam hal ini satuan baku panjang adalah meter(m),satuan baku massa
adalah kilogram(kg),dan satuan baku waktu adalah sekon(s),yang mula-mula dikenal sebagai
sistem mks (meter-kilogram-sekon).Sistem metrik yang lain adalah sistem cgs(centimeter-gram-
sekon) dengan satuan baku panjang,massa, dan waktu secara berturut-turut adalah
centimeter(cm) gram (g) dan sekon (s).Sekarang satuan SI digunakan oleh semua ilmuwan dan
dalam sebagian besar kehidupan sehari-hari.Meskpun demikian,sistem rekayasa Inggris (British
engineering system ) kadang- kadang masih digunakan yang mempunyai satuan-satuan baku foot
untuk panjang,pound untuk gaya dan second untuk waktu.
Pangkat
Awalan Dari Singkatan Contoh
sepuluh
atto- 10ˉ¹⁸ a 1 aC = 1 attocoulomb = 10ˉ¹⁸C
femto- 10ˉ¹⁵ f 1 fm = femtometer = 10ˉ¹⁵ m
pico- 10ˉ¹² p 1 pf = 1 picofarad = 10ˉ¹² F
nano- 10ˉ⁹ n 1 ns = 1 nanosecond = 10ˉ⁹ s
micro- 10ˉ⁶ ų 1 ų A = 1 microampere = 10ˉ⁶ A
milli- 10ˉ³ m 1 mg = 1 miligram = 10ˉ³ gram
centi- 10ˉ² c 1 cm = 1 centimeter = 10ˉ² m
kilo- 10³ k 1 Kv = 1 kilovat = 10³V
mega- 10⁶ M 1 MW = 1 megawatt = 10⁶ W
giga- 10⁹ G 1 GeV = 1gigaelectronovolt = 10⁹cV
tera- 10¹² T 1 Tm = 1 teramater = 10¹²m
peta- 10¹³ P 1 Ps = 1 petasecond = 10¹⁵ s
Exa- 10¹⁸ E 1 EJ = 1 exajoule = 10¹⁸ J
Hasil pengukuran besaran terdiri dari bilangan dan satuan, misalnya panjang sebuah meja
adalah 120 cm.Seringkali kita memperoleh besaran terukur dalam satuan tertentu, namun kita
ingin menyatakan besaran itu dalam satuan lainya.Untuk keperluan ini kita harus menggunakan
faktor konversi.Kemudian kita menerapkan dua aturan untuk konversi semacam itu:
1. Satuan –satuan diperlakukan dalam suatu persamaan dengan cara yang tepat sama seperti
besaran aljabar, yang bisa dikalikan dan dibagi satu sama lain.
2. Mengalikan atau membagi suatu besaran dengan 1 tidak mempengaruhi nilainya.
Sebagai contoh, kita mengukur bahwa lebar sebuah daun pintu adalah 32,5 inchi dan kita
ingin menyatakannya dalam cm.Dalam hal ini kita harus mengunakan faktor konversi
Penyelesaian :
Dalam hal ini satuan km/h artinya km/hour atau km/jam.disini ada dua satuan yang akan
dikonmversi yang dapat kita kerjakan dalam satu langkah.
0,1 x100% = 0,5%
20,6
Ketidakpastian dalam suatu nilai pengukuran tidak ditetapkan secara ekplisit,kepastian
biasanya dianggap satu atau dua (atau bahkan tiga )satuan pada angka terakhir yang
ditetapkan.Sebagai contoh, jika lebar buku diberikan sebagai 20,6 ketidakpastianya dianggap 0,1
(atau mungkin 0,2).Dalam hal ini seharusnya kita tidak menuliskan 20,60 cm karen ahal ini
menyatakan secara tidak langsung bahwa ketidakpastiannya adalah 0,01 dan diangap bahwa
lebar buku itu mungkin antara 20,59 dan 20,61cm, padahal kita percaya bahwa panjang itu antara
20,5 dan 20,7cm.
Jumlah angka yang diketahui handal dalam suatu bilangan disebut jumlah angka penting
(significant figures).Oleh karena itu dalam bilangan 34,67 terdapat empat dan dalam angka 0,049
terdapat dua angka penting (angka nol hanya”pengisi tempat” yang menunjukan letak titik
decimal).
Dalam sains terdapat kebiasaan menuliskan bilangan dalam notasi “eksponensial”atau
“pangkat dari sepuluh”.Salah satu keuntungannya adalah dapat menunjukan secara jelas jumlah
angka penting.Misalnya muatan elektron dituliskan sebagai 1,6 x 10 C jika diketahui sampai
ketelitian dengan dua angka penting, dan dituliskan sebagai 1,602 x 10
Jika diketahui sampai empat angka penting.
2. Pengukuran luas
Jika kita akan menghitung luas suatu permukaan,kita dapat menggunakan rumus-
rumus yang yang baku sebagai berikut,contohnya untuk luas permukaan suatu persegi
panjang,yang mempunyai panjang (l) dan lebar (w).
A = lw
Luas penampang lingkaran suatu benda yang berdiameter d (atau berjari-jari r )
adalah :
A= π.d²/4= πr²
Dengan π= 3,14 = 22/7.
Satuan luas dalam SI adalah meter persegi,yang dituliskan dalam m². kadang-kadang
satuan luas dinyatakan dalam centimeter persegi,yang dituliskan dalam bentuk cm². karena itu,
1m= 100 cm, maka luas 1m²= 100 cm x 100 cm = 10000 cm².
Jadi 1m²=10⁴ cm².
3. Pengukuran volume
Zat padat dan zat cair mempunyai volume konstan tetapi mempunyai berbagai
macam bentuk.Oleh karena itu, pengukuran volume benda-benda itu sukar dilakukan kecuali
untuk zat padat berbentuk teratur seperti balok persegi,kubus, silinder, dan bola.
Beberapa metode dasar untuk mengukur volume zat padat dan zat cair.
Volume yang diukur Alat ukur
Zat padat berbentuk teratur Mistar,jangka sorong,micrometer,
Memakai rumus
Zat padat berbentuk tak teratur Gelas ukur
Zat cair ( volume besar ) Gelas ukur
Zat cair ( volume kecil ) Buret,pipet, labu takar
Volume zat padat berbentuk teratur dapat dihitung dengan menggunakan rumus baku.
Volume balok persegi mempunyai panjang (l),lebar (w),dan tinggi (h) adalah :
V= lwh
Volume silinder yang berdiameter d (atau berjari-jari r ) dan tinggi h adalah :
V=(π.d²/4)h = (πr²)h
Volume bola pejal berdiameter d ( atau berjari-jari r ) adalah :
V=4/3π.(d/2)³ = 4/3πr³
Volume zat padat berbentuk tak teratur dan berukuran kecil dapat diukur dengan gelas
ukur,langkah-langkah pengukuran adalah sebagai berikut :
1. Isilah sebagian gelas ukur dengan air dan catatlah pembacaan permukaan air mula-mula.
2. Masukan benda yang akan diukur ke dalam gelas ukur sampai seluruhnya berada dalam
air dan catatlah pembacaan permukaan air akhir.
3. Volume benda itu merupakan selisih dua pembacaan permukaan air tersebut.
Satuan volume dalam SI adalah meter kubik,yang dituliskan sebagai m³.Kadang kadang
satuan luas dinyatakan dalam centimeter kubik,yang dituliskan sebagai cm³.Karena 1m = 100
cm,maka volume 1m³=100cmx 100cm x 100cm = 1000000 cm². jadi 1m³=10⁶cm³.
Contoh :
Sepotong batang besi berbentuk silinder mempunyai diameter 10 mm dan panjang 25
cm.Hitunglah volume batang besi.
Penyelesaian :
Batang besi tersebut mempunyai diameter d =10mm=0,10 cm dan panjang 25 cm.
Volume batang besi adalah :
V = πd²/4.l=3,14 x0,10 cm²/4 x25 cm =0,20 cm³.
4. Pengukuran massa dan berat
Banyaknya materi dalam suatu benda mempengaruhi sifat-sifat tertentu benda itu dimana
pun benda itu berada.Dua sifat semacam itu adalah massa inersia (seringkali hanya disebut
dengan massa) dan massa jenis benda yang bersangkutan.
Massa benda merupakan ukuran materi di dalam benda itu dan tergantung pada jumlah
dan ukuran atom-atom yang terkandung di dalamnya.Sedangkan inersia benda merupakan
“keengganan” benda itu, atau kecenderungan massa untuk melawan perubahan geraknya.Inersia
membuat suatu benda sukar untuk mulai atau berhenti bergerak,sukar untuk mengubah arah
geraknya atau sukar untuk mempercepat geraknya.Oleh karena itu massa benda kadang- kadang
didefinisikan sebagai ukuran inersia suatu benda yang diam.
Gaya tarik bumi terhadap suatu benda disebut berat benda itu.Gaya tarik atau berat ini
disebabkan oleh apa yang disebut’gravitas’.Berat suatu benda berbeda bebeda dari suatu tempat
ke tempat lain pada permukaan bumi; bahkan berat benda di bulan kira- kira 1/6 kali nilai
beratnya di bumi.Pada tempat tertentu berat benda sebanding dengan massanya.Dengan
menggunakan konstanta hubungan kesebandingan ini kita dapat mencari dengan mudah massa
benda dengan berat pembanding.Pada permukaan bumi kita mendapatkan bahwa berat benda
yang bernassa 1 kg adalah 9,8 N. Hal ini berarti bahwa gaya tarik gravitasi bumi pada suatu
benda bermassa 1 kg adal;ah 9,8 N pada permukaan bumi.Kita dapat juga menyatakan bahwa
kuat medan gravitasi bumi (diberi lambang g ) pada permukaanbumi adalah 9,8 N/kg.Oleh
karena itu hubungan antara massa dan berat benda dapat dituliskan sebagai
w = m.g
Dalam pembicaraan berikut kita mengenal bahwa g adalah percepatan gravitasi bumi
yang mempunyai satuan m/s² dalam SI.
Ρ= m/V
Satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m³ atau dalam cgs adalah g/cm³.
Contoh : massa jenis air pada 4°C adalah 1,0 x 10³ kg/m³ atau dapat dinyatakan sebagai:
Massa jenis air = 1,0 x10³ kg/m³= 1,0 x10³ kg x 10³ g/kg =1,0 g/cm³
m³ 10⁶cm³/m³
Alat untuk mengukur massa jenis zat cair adalah hidrometer.Sebuah hidrometer
mempunyai leher atau tangki panjang dengan pembacaan skala massa jenis dalam g/cm³.Suatu
pentolan besar berisi udara memindahkan zat cair yang memberikan gaya ke atas sehingga
hidrometer itu mengapung.Sejumlah gotri timah melekat pada bagian dasarnya untuk menjaga
agar hidrometertetap tegak.Dalam suatu zat cair dengan massa jenis rendah hidrometer terbenam
ke bawah lebih jauh dalam zat cair itu,memindahkan volume zat cair lebih banyak sampai berat
zat cair yang dipindahkan sama dengan beratnya sendiri.Dalam suatu zat cair dengan massa
jenis tinggi hidrometer mengapung lebih tinggi.Oleh karena itu skala massa jenis terbaca dari
bagian atas tangki ke bawah dengan kenaikan massa jenis zat cair.Pembagian skala dapat
berjarak lebih jauh agar sensitivitasnya lebih besar dengan membuat tangki hidrometer lebih
sempit dan lebih panjang.
KEGIATAN BELAJAR 2
Kinematika
Gerak benda merupakan kejadian yang kita amati dalam kehidupan sehari-hari.Kajian
tentang gerak benda dan kaitanya dengan gaya dan energy disebut mekanika.Cabang
mekanika yang mengambarkan gerak benda tanpa mempertimbangkan gaya-gaya yang bekerja
padanya disebut kinematika.
A. KERANGKA ACUAN DAN PERGESERAN
Kita mengatakan bahwa sebuah benda bergerak jika posisisnya berubah terhadap
sekitarnya.Dalam hal ini terdapat dua gagasan yang terpisah.Gagasan pertama adalah
perubahan;bilamana benda telah bergerak,alamnya tidak tepat sama seperti sebelumnya.Gagasan
lain adalah kerangka acuan;jika kita akan memperhatikan benda yang sedang bergerak,kita harus
mampu memeriksa posisisnya terhadap benda lainnya.Pemilihan kerangka acuan tergantung
pada situasinya.Dalam kejadian sehari-hari,misalnya gerak mobil atau kereta api,kerangka acuan
yang dipilih adalah permukaan bumi.Krangka acuan untuk gerak planet adalah
matahari.Kerangka acuan untuk gerak elektron adalah inti atom.
Perubahan posisi suatu benda disebut pergeseran(displacement).Perlu dibedakan antara
pergeseran dan jarak.Pergeseran mengambarkan seberapa jauh benda itu dari titik awalnya.
Pergeseran termasuk besaran yang mempunyai besar dan arah, yang disebut besaran vektor,yang
digambarkan dengan anak panah.Sedangkan besaran yang mempunyai besar tetapi tidak
mempunyai arah disebut besaran saklar,misalnya massa dan temperatur.
Sebagai contoh, kita bayangkan seseorang yang berjalan ke timur sejauh 50 m,kemudian
berbalik dan berjalan ke barat sejauh 20 m,jarak total yang ditempuh adalah 70 m, sedangkan
pergeseranya adalah 30 m karena orang tersebut sekarang berada pada posisi 30 m dari titik
awal.
Δx= x₂-x₁
Perubahan dalam suatu besaran adalah nilai besaran akhir dikurangi nilai besaran
awal.Sebagai contoh ditunjukan bahwa x₁= 20,0 m dan x₂ = 50,0 m sehinggga
Δx= x₂-x₁ =50,0 m – 20,0 m = 30 m
Pergeseran benda menunjuk arah ke kanan.
Pada saat t₁ benda itu berada pada posisi mula-mula x₁=50,0 m dan pada saat
t₂ kemudian benda pada posisi akhir x₂=20,0 m, sehingga
Δx= x₂-x₁= 20,0 m-50,0 m = -30,0 m
Anak panah mengambarkan vektor pergeseran yang menunjukan ke kiri.Jadi, dalam
gerak satu dimensi vector yang menunjukan ke kanan mempunyai nilai positif,sedangkan vector
yang menunjukan ke kiri mempunyai nilai negatif.
B. KECEPATAN
Dalam fisika dikenal istilah laju (speed) yang mengacu pada seberapa jauh sebuah benda
melintas dalam selang waktu tertentu.Jika sebuah mobil menepuh 300 km daalm 4 jam, kita
mengatakan bahwa laju rata-ratanya adalah 75 km/jam.secara umum laju rata-rata sebuah benda
didefinisikan seebagai jarak yang ditempuh sepanjang lintasan dibagi dengan waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak ini.
Dalam bahasa sehari- hari istilah laju dan kecepatan (velocity) seringkali dapat
dipertukarkan.Dalam fisika kita membedakan dua istilah itu.Laju hanya mempunyai niali positif
dan satuannya.Sedangkan kecepatan digunakan untuk menunjkan besar (nilai numerik) dari
cepatnya suatu benda yang sedang bergerak dan arah geraknya.Jadi kecepatan merupakan
besaran vektor.Laju didefinisikan dalam jarak total yang ditempuh,sedangkan kecepatan
didefinisikan dalam pergeseran sebagai
Kecepatan rata-rata = pergeseran
Waktu yang diperlukan
Kecepatan rata-rata dan laju rata-rata bisa sama atau berbeda.Sebagai contoh jarak yang
ditempuh orang adalah 50 m+ 20m =70,sedangkan pergeseranya adalah 30m misalkan
perjalanan tersebut memerlukan waktu 50 s.oleh karena itu laju rata-ratanya adalah
Jarak = 70 m =1,4 m/s
Waktu 50 s
Sedangkan besar kecepatan rata-ratanya adalah
C. KECEPATAN SESAAT
Ketika anda mengendarai sepeda motor pada jalan yang lurus dan menempuh jarak 80
km dalam waktu 2,0 jam, maka besar kecepatan rata-ratanya adalah 40 km/jam (= 40
km/h).Dalam kenyataan anda dapatmemperhatikan bahwa besar kecepatan anda tidak selalu
tepat 40 km/jam hal ini dapat anda lihat pada speedometer kendaraan yang tidak selalau
menunjuk angka 40 km/h.oleh karena itu diperlukan konsep kecepatan sesaat.
Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata dalam selang waktu sangat
kecil.Kita dapat mendefinisikan kecepatan sesaat sebagai kecepatan rata-rata dalam batas
(limit) Δt menjadi sangat kecil,mendekati nol.Untuk gerak satu dimensi kita dapat menuliskan
kecepatan sesaat, v sebagai
v = lim Δx
Δt→0 Δt
Notasi lim dapat diartikan bahwa selama Δt mendekati nol,Δx juga mendekati nol,
dan Δx/Δt mendekati suatu nilai tertentu yang merupakan kecepatan sesaat pada saat
tertentu.Lambang v menunjukkan kecepatan sesaat yang selalu kita gunakan dalam pembicaraan
berikutnya dengan hanya menyebutkan dengan kecepatan jiak kita mengacu kecepatan rata-rata
akan disebutkan secara lengkap dengan kata rata-rata.Perlu diperhatikan bahwa laju sesaat selalu
sama dengan besar kecepatan karena jarak dan pergeseran akan menjadi sama bilamana nilai dua
besaran itu menjadi sangat kecil.
Misalnya anda mengendarai sepeda motor dengan kecepatan konstan 40 km/jam,dalam
kehidupan sehari-hari ini jarang ditemukan.Ketika anda mengendarai sepeda motor,mula-mula
diam kemudian dipercepat sampai 60 km/jam kemudian pada kecepatan konstan dalam selang
waktu berikutnya diperlambat sampai 20 km/jam ketika lalu lintas padat dan dipertahankan
selama selang waktu tertentu,akhirnya berhenti ketika mencapai tujuan setelah menempuh
perjalanan total 40 km dalam waktu satu jam.
v = Δx/Δt =40 km/1 jam =40 km/jam.
D. PERCEPATAN
Jika kecepatan benda yang bergerak mengalami perubahan dikatakan bahwa benda itu
dipercepat.Ketika anda mengendarai sepeda motor atau mobil dengan kecepatan mula-mula nol
kemudian menjadi 60 km/jam,maka kendaraan anda mengalami percepatan.percepatan rata-rata
didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk membuat
perubahan ini,sehingga
Seperti halnya kecepatan,percepatan merupakan besaran vektor,namun untuk gerak satu
dimensi kita hanya mengunakan tanda positif untuk percepatan kekanan dan tanda negatif untuk
percepatan ke kiri.Dengan analogi pada kecepatan,percepatan sesaat α pada suatu saat tertentu
dapat didefinisikan sebagai
a = lim Δv
Δt→0 Δt
Dalam hal ini Δv adalah perubahan kecepatan yang sangat kecil dalam selang waktu Δt
yang sangat pendek.
Contoh
Sebuah mobil bergerak di jalan lurus bebas hambatan dan pengemudi mengerem mobil
itu.jika kecepatan mobil awal adalah v₁= 30,0 m/s dan diperlukan waktu 4,0 s untuk
memperlambat menjadi v₂=20,0 m/s. Berapa percepatan rata-rata mobil itu?
Penyelesaian
Misalkan kita mengambil waktu awal t₁= 0 dan waktu akhir adalah t₂=4,0 s sehingga Δt=
t₂-t₁ =4,0 s.Oleh karena itu percepatan rata-rata mobil dalam selang waktu 4,0 adalah
Tanda negative muncul karena kecepatan akhir lebih kecil daripada kecepatan
awal.Dalam hal ini arah percepatan berlawanan dengan arah kecepatan.Untuk gerak satu
dimensi, jika kecepatan mobil ke kanan maka percepatanya ke kiri sebaliknya jika kecepatan
mobil ke kiri, maka percepatanya ke kanan.
Ketika sebuah benda bergerak melambat,kita mengatakan benda itu diperlambat.Tetapi
perlu juga diperhatiakan perlambatan tidak berarti bahwa percepatan itu negatif karena tanda
positif dan negatif sudah kita gunakan untuk gerak stu dimensi;pergeseran,kecepatan, dan
percepatan mempunyai tanda positif jika mempunyai arah ke kanan, dan tiga besaran itu
mempunyai tanda negatif jika mempunyai arah ke kiri.Lebih tepat dikatakan bahwa sebuah
benda mengalami perlambatan jika kecepatan dan percepatan menunjuk arah berlawanan.
v = v₀+v
2
Perhatikan bahwa persamaan ini hanya berlaku untuk percepatan konstan.kita
mengabungkan dua persamaan terakhir ini sehingga diperoleh
v²= v²₀+2 ax
F.BENDA JATUH
Percepatan yang dialami oleh benda-benda yang bergerak jatuh disebut percepatan
gravitasi g yang besarnya +9,80 m/s².percepatan gravitasi tidak sama dari suatu tempat ke
tempat lain,percepatan gravitasi di permukaan laut 9,81 m/s², g dikutub 9,832 m/s² dan g
diekuator 9,780 m/s².pada waktu kita menganalisis gerak benda jatuh kita mengunakan
persamaan gerak pada percepatan konstan dengan menganti lambang x menjadi y.kita bebas
memilih secara sembarangan apakah gerak ke atas adalah positif dan gerak ke bawah adalah
negatif atau sebaliknya yang pentingkita harus kosisten dalam menyelesaikan soal.
G.GERAK PELURU
Gerak peluru adalah salah satu bentuk gerak dalam dua dimensi.Untuk mengambarkan
gerak peluru kita mengabaikan kelengkungan permukaaan bumi dan variasi percepatan gravitasi
bumi g.Untuk sementara kita juga mengabaikan gesekan udara.Kita bebas memilih sumbu
vertical sebagai sumbu y dengan arah ke atas adalah positif, dan sumbu horizontal sebagai
sumbu x dengan arah ke kanan adalah positif.Arah percepatan gravitasi bumi adalah ke
bawah.misalkan sebutir peluru ditembakan dengan kecepatan awal v₀ dan membentuk sudut θ
dengan permukaan tanah yang dianggap horizontal.Komponen komponen kecepatan dalam arah
sumbu x dan sumbu y secara berturut turut adalah
v = v₀x
vy = v₀y-gt
jika peluru mula-mula berada pada posisi x₀,y₀ maka pada saat t posisi horizontal dan posisi
vertical secara berturut-turut adalah:
x =x₀+v₀xt
y= y₀ +v₀yt- ½ g t²
KEGIATAN BELAJAR 3
DINAMIKA