Anda di halaman 1dari 18

BAB I

BESARAN DAN SATUAN


A. Pengertian Besaran dan Satuan
Satuan adalah suatu pembanding dalam pengukuran. Besaran adalah sesuatu yang
mempunyai nilai dan satuan.
1. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan sendiri.
a. Panjang → meter(m) e. Kuat arus → Ampere(A)
b. Masa → kilogram(kg) f. Intensitas cahaya → Candela(Cd)
c. Waktu → sekon(s) g. Jumlah zat → mole(mol)
d. Suhu → Kelvin(K)

2. Besaran Turunan adalah besaran yang didefinisikan atas dasar besaran pokok yang
dipilih.
a. Luas = perkalian dua besaran panjang (m2).
b. Volume = perkalian tiga besaran panjang (m3).
c. Kecepatan = perbandingan antara panjang dan waktu (m/s).
d. Gaya = satuannya Newton (N). Dsb,

Besaran dan satuan-satuannya:


- Massa = kg, g. - 1 inci = 2,54 cm
- Panjang = km, m, cm. - 1 kaki = 12 inci = 30,48 cm
- Volume = m3, cm3, liter. - 1 yard = 3 kaki = 91,44 cm
- Luas = m2, hektare. - 1 mil = 1609,36 cm

B. Sistem Satuan Internasional (SI) adalah sistem satuan standar yang berlaku dan diakui
secara internasional.
Awalan untuk satuan diatas MKS Awalan untuk satuan dibawah MKS
Deka(da) = 101 Desi(d) = 10-1
Hekto(h) = 102 Senti(c) = 10-2
3
Kilo(k) = 10 Mili(m) = 10-3
Mega(M) = 106 Mikro() = 10-6
9
Giga(G) = 10 Nano(n) = 10-9
12
Terra(T) = 10 Piko(p) = 10-12
Peta(P) = 1015 Femto(f) = 10-15
18
Exa(E) = 10 Ato(a) = 10-18
Konversi yg digunakan untuk mengonversi satuan sistem metrik ke satuan sistem Inggris;
1 cm = 0,3937 inci 1 ft = 12 inci
1 meter = 3,281 ft (foot/kaki) 1 yard = 3 ft
1 meter = 1,094 yard

C. Satuan Standar Besaran Panjang, Massa dan Waktu


1. Besaran panjang = meter.
2. Besaran massa = kilogram. Massa menunjukan banyaknya materi yang terkandung
pada suatu benda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi.
3. Besaran waktu = sekon/detik. Semula satuan waktu didasarkan atas skala rotasi bumi.
Oleh karena kala rotasi bumi berubah-ubah, maka digunakan waktu rata-rata yaitu 1
hari = 24 jam = 1.440 menit = 86.400 detik = hari rata-rata. Lebih tepat digunakan satu
detik standar yaitu waktu yang diperlukan atom cesium untuk bergetar sebanyak
9.192.631.770 kali.

1 |Rangkuman IPA Kelas 7


BAB II
SUHU DAN PENGUKURANNYA
A. Suhu adalah besaran yang menyatakan ukuran derajat panas/dinginnya suatu benda.
Satuan dalam SI = Kelvin(K). satuan lain : Celsius(°C), Farenheit(°F), Reamur(°R).
Termometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakan
dengan suatu angka. Berdasarkan zat pengisinya: raksa dan alkohol. Langkah-langkah
kalibrasi termometer:
a. Menentukan titik tetap bawah (titik lebur es)
b. Menentukan titik tetap atas (titik didih air)
c. Membagi panjang antara titik tetap bawah dan atas menjadi beberapa bagian yang
sama. Setiap bagian dinyatakan derajat.
d. Memperluas skala dengan tambahan dibawah titik tetap bawah (angka negatif) dan di
atas tetap atas.

B. Skala Pada Beberapa Jenis Termometer


Jenis Termometer Celsius Reamur Farenheit Kelvin
Titik lebur es 0° 0° 32° 273
Titik didih air 100° 80° 212° 373
Jumlah skala 100 80 180 100
Jumlah skala C = 100° ; R = 80° ; F = 180° ; K = 100
Perbandingan: C : F : R = 5 : 4 : 9
Sehingga diperoleh rumus skala sebagai berikut.

5 4 F = ( 9/4 x R) + 32
C=4R R=5C

4 5 F = (9/5 x C) +32
R = 9 (F – 32) C = 9 (F – 32)

Macam-macam termometer:
1. Termometer klinis/badan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Skalanya 35°C - 42°C.
2. Termometer maksimum dan minimum. Ditemukan oleh Six dan Bellani. Untuk
mengukur suhu udara terendah dan tertinggi oleh pengamat cuaca.
3. Termometer ruang/dinding untuk mengukur suhu ruangan.
4. Termometer laboratorium untuk mengukur suhu dalam percobaan penelitian.
5. Termometer hambatan/platina untuk mengukur besarnya hambatan.
6. Termometer optik (pirometer) untuk mengukur tingkat peleburan logam, dan suhu
permukaan matahari.
7. Termometer termokopel, terdiri atas dua kawat dari logam yang berbeda jenisnya
dengan amperemeter. Skalanya 100°C -1.500°C.

2 |Rangkuman IPA Kelas 7


BAB III
PENGUKURAN
A. Besaran Panjang
1
Satuan standarnya meter. Awalnya panjang 1 meter didefinisikan sebagai 10.000.000
jarak sepanjang permukaan bumi dari kutub utara hingga khatulistiwa melalui meridian
Paris. Karena dianggap kurang akurat, pada tahun 1889, 1 meter ditetapkan sebagai jarak
antara dua goresan pada batang platinum-iridium standar pada suhu 0°C. Meter standar
disimpan di The International Bureau of Weight and Measures di Serves, Perancis.
Satuan meter dapat di konversi ke satuan lain untuk memudahkan pengukuran atau
penulisan. Singkatan sistem metriknya:
- Terra(T) = 1012 - deka(da) = 101
- Giga(G) = 10 9
- desi(d) = 10-1 1 inci = 2,45 cm
1 feet = 30,48 cm
- Mega(M) = 106 - senti(c) = 10-2
1 yard = 91,44 cm
- Kilo(K) = 103 - mili(m) = 10-3 1 mil = 1.609,34 m = 160,934 cm
- Hekta(h) = 102 - mikro(m) = 10-6
Alat untuk mengukur besaran panjang :
Nama Alat Benda yang diukur ketelitian
Meteran kolos lebar tanah, panjang lapangan 1 cm
Penggaris/mistar panjang meja, lebar buku 0,1 cm
Jangka sorong tebal kaca, diameter sekrup 0,01 cm
Micrometer sekrup tebal kertas/plastik 0,001 cm

B. Besaran Massa
Massa suatu zat adalah banyaknya materi zat yang terkandung di dalam suatu zat.
Satuan massa lain berdasarkan kilogram:
- 1 ton = 1000 kg - 1 miligram = 0,000001 kg
- 1 kuintal = 100 kg - 1 mikrogram = 0,000000001 kg
- 1 hektogram = 0,1 kg - 1 pon = 0,453 kg
- 1 dekagram = 0,01 kg - 1 ons = 0,1 kg
- 1 gram = 0,001 kg
Alat untuk mengukur besaran massa :
Nama Alat Benda yang diukur ketelitian
Neraca sama lengan Emas, perak, monel 0,01 g
Neraca o’hauss Bahan kimia di laboratorium 0,1 g
Neraca meja Buah-buahan, bumbu dapur 50 g
Neraca duduk Benda yang massanya besar 500 g

C. Besaran Waktu
Satuannya dalam SI adalah detik/sekon (s). Satuan standarnya ditetapkan satu sekon
adalah waktu yang diperlukan atom Cesium-133 bergetar 9.192.631.770 kali. Satu sekon
1
disepakati = 86.400 hari matahari rata-rata.
Alat untuk mengukur besaran waktu :
- Stopwatch → 0,01 sekon
- Arloji → 1 sekon
- Jam atom cesium, sangat teliti dan tidak mengalami kesalahan dalam waktu 300 tahun.
- Jam matahari, prinsip kerjanya menggunakan sifat bayangan.

D. Pengukuran Besaran Turunan


1. Besaran Luas, satuannya dalam sistem MKS = m2, dalam CGS = CM2

3 |Rangkuman IPA Kelas 7


Nama Bidang Perhitungannya Rumusnya
Luas persegi Sisi x sisi L=sxs
Luas persegi panjang Panjang x lebar L=pxl
Luas segitiga 1 1
x alas x tinggi L=2xaxt
2
22 22
Luas lingkaran x jari-jari x jari-jari L= x r2
7 7
2. Besaran Volume, rumus untuk volume benda yang teratur :
Nama Bangun Perhitunngannya Rumusnya
Volume kubus Sisi x sisi x sisi L=sxsxs
Volume balok Panjang x lebar x tinggi L=pxlxt
Volume tabung 22 22
x jari-jari x jari-jari x tinggi L = 7 x r2 x t
7
4 22 4 22
Volume bola x 7 x jari-jari x jari-jari x jari-jari L=3x x r3
3 7
Rumus untuk volume benda yang tidak teratur :
Ket: V = volume benda yang diukur
V = V2 – V1
V2 = volume cairan sebelum ditambah benda
V1 = volume cairan setelah ditambah benda

4 |Rangkuman IPA Kelas 7


BAB IV
ASAM, BASA, DAN GARAM
A. Asam adalah zat yang jika dilarutkan didalam air akan menghasilkan ion Hidrogen (H+).
Mempunyai pH di bawah 7. Sifat asam:
- Mempunyai rasa masam - Dapat mengubah zat warna lain
- Bersifat korosif - Asam kuat dapat bersifat racun dan berbahaya
- Dapat bereaksi dengan logam
Hujan asam dapat terjadi apabila gas seperti SO3,SO2, CO2, dan CO larut dalam titik-
titik air di awan, sehingga membentuk larutan asam sulfat dan asam karbonat. Ketika
hujan larutan-larutan ini bercampur dan turun bersama hujan. dan disebut hujan asam.

B. Basa adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-).
Larutan basa dapat menghantarkan arus listrik. Sifat basa:
- Dapat merusak kulit - terasa pahit jika dicicipi
Basa → ion positif + OH-
- Licin - mempunyai pH diatas 7

C. Garam adalah senyawa atau zat yang telah disusun oleh ion positif (anion) basa, dan ion
negatif (kation) asam. Terbentuk dari hasil reaksi asam dengan basa. Dalam reaksi sifat
asam akan dihilangkan zat basa dan sebaliknya. Reaksi ini menghasilkan garam yang
disebut reaksi penetralan (netralisasi).
Asam + Basa → Garam + Air
D. Indikator adalah zat yang dapat berubah warna bila berada di dalam senyawa asam/basa.
Senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan basa.

Indikator buatan diciptakan secara khusus untuk menguji suatu zat


Indikator alami diciptakan dengan menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam

5 |Rangkuman IPA Kelas 7


BAB V
UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN
A. Unsur merupakan zat murni yang tidak diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih
sederhana dengan reaksi kimia biasa. Bagian terkecil unsur adalah atom.
1. Nama dan lambang unsur
a. Lambang unsur pada abad pertengahan

b. Lambang unsur oleh John Dalton (1810)


Lambang unsur tersebut memiliki beberapa kelemahan
seperti: sulit untuk diingat dan untuk menuliskannya
membutuhkan keterampilan tersendiri. Berdasarkan hal
tsb maka lambang-lambang tersebut tidak dipakai lagi.

c. Lambang unsur oleh Jons Jacob Berzelius (1779 – 1848)


Aturan penulisan lambang ini :
1) dinyatakan dengan huruf besar yang merupakan huruf awal dari nama unsur dari
bahasa latin.
2) Jika terdapat unsur dengan huruf awal sama, maka perlu ditambah huruf kedua
yang ditulis dengan huruf kecil.

2. Sistem periodik unsur


Setiap unsur mempunyai sifat yang spesifik. Perbedaan unsur-unsur yang menyusun
suatu zat menyebabkan perbadaan zat-zat yang terbentuk.

3. Unsur logam dan non-logam


Logam Nonlogam
1. Umumnya berwujud padat pada suhu 1. Berwujud padat, cair, atau gas.
kamar (25° C) kecuali raksa
2. Menghantarkan panas dan listrik 2. Bersifat isolator kecuali grafit
(besifat konduktor)
3. Mengkilap 3. Tidak mengkilap, kecuali intan
4. Dapat ditempa dan direnggangkan 4. Bersifat rapuh, tidak dapat ditempa
5. Massa jenisnya besar 5. Massa jenisnya kecil
6. Memiliki titik didih dan cair tinggi 6. Memiliki titik didih dan cair rendah

B. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari unsur-unsur dengan perbandingan tertentu dan
tetap melalui reaksi kimia.
1. Pembentukan senyawa. dapat terbentuk melalui proses pembakaran, peruraian
(dekomposisi), dan percampuran secara kimia (reaksi kimia).
6 |Rangkuman IPA Kelas 7
2. Rumus kimia senyawa memuat informasi tentang jenis unsur dan perbandingan atom-
atom unsur penyusun zat, dinyatakan dengan lambang unsur (menunjukan jenis unsur)
dan angka indeks (menunjukan perbandingan jenis unsur). Dibedakan menjadi 2
macam :
a. Rumus Empiris menyatakan perbandingan paling sederhana dari jumlah dan jenis
atom-atom yang menyusun suatu senyawa.
b. Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah yang sesungguhnya dari atom-atom
yang menyusun suatu senyawa
Hubungan antara rumus molekul dan empiris:
Ket : RM = rumus molekul n = bilangan bulat positif
RM = (RE)n
RE = rumus empiris

3. Tata nama senyawa


a. Senyawa biner dari senyawa non-logam merupakan senyawa yang hanya terdiri atas
2 jenis unsur yang berbeda. Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut,
ditulis di depan;
B – Si – C – As – P – N – H – S – l – Br – Cl – O – F
Penamaannya dengan menyebutkan nama ke-2 jenis unsur + akhiran “ida”
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis ssenyawa, maka
nama senyawa dibedakan dengan menyebut angka, yaitu:
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka

b. Senyawa dari logam dan non-logam


1) Penamaannya: menyebutkan nama atom logam – atom nonlogam + akhiran “ida”
2) Jika senyawa mempunyai kekuatan listrik (bilangan oksida) lebih dari satu, maka
penulisan muatan ditulis dengan angka romawi dalam tanda kurung.

c. Senyawa dari non-logam dan ion poliatom


Ion poliatom merupakan ion-ion yang tersusun lebih dari satu jenis atom.

C. Campuran merupakan zat yang terdiri atas dua atom atau lebih zat penyusun yang
bergabung tanpa melalui reaksi kimia. Karakteristik yang dimiliki campuran:
1. Komposisi zat murni dalam campuran tidak tetap.
2. Sifat zat murni dalam campuran sama denga sifat zat penyusunnya.
3. Zat murni dalam campuran dapat dipisahkan secara fisika.
Campuran dapat dibedakan dua macam:
a. Campuran homogen/larutan adalah zat-zat penyusunnya bercampur secara merata di
setiap bagian campuran memiliki sifat yang sama. Cth: larutan gula. Ciri larutan:
1) Ukuran partikel larutan < 1 nm (< 10-7 cm) sehingga tidak dapat dibedakan
meskipun menggunakan mikroskop ultra.
2) Memliki dua komponen: pelarut dan zat terlarut
b. Campuran heterogen adalah zat penyusunnya tidak bercampur secara merata sehingga
ada bagian campuran yang memiliki sifat berbeda. Cth:koloid dan suspensi.
Perbedaan campuran dan senyawa:

7 |Rangkuman IPA Kelas 7


Campuran Senyawa
- Terbentuk melalui perubahan fisika - Terbentuk melalui reaksi kimia
- Mudah dipisahkan secara fisika - Dapat dipisahkan melalui reaksi
kimia
- Sifat campuran samdengan sifat zat - Sifat senyawa berbeda dengan zat
penyusunnya penyusunnya
- Zat penyusun tidak mempunyai - Zat penyusun mempunyai perban-
pebandingan yang tetap dingan tetap

8 |Rangkuman IPA Kelas 7


BAB VI
WUJUD ZAT
A. Wujud Zat dan Energi
1. Pengertian zat dan energi
Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memilik massa. Zat dapat berbentuk
benda padat, cair, maupun gas. Dikelompokan menjadi dua; perubahan fisika dan
kimia.

2. Perubahan wujud zat


Perubahan fisika pada perubahan wujud:
a. Membeku adalah perubahan wujud cair menjadi wujud padat
b. Melebur adalah perubahan wujud padat menjadi wujud cair
c. Mengembun adalah perubahan wujud cair menjadi wujud gas
d. Menguap adalah perubahan wujud gas menjadi wujud cair
e. Menyublim adalah perubahan wujud padat mejadi wujud gas dan sebaliknya (tidak
melewati wujud cair)

B. Teori pertikel zat


1. Teori atom menurut Dalton:
a. Atom adalah pertikel (bagian terkecil) suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi lagi
secara kimia.
b. Molekul adalah partikel suatu zat yang masih memiliki sifat zat itu
c. Molekul-molekul suatu zat bergerak/bergetar.

2. Susunan partikel
a. Zat padat
b. Zat cair
c. Zat gas

3. Gaya tarik antar molekul. Gaya tarik-menarik antar partikel yang sejenis disebut
Kohesi. Gaya tarik-menarik antar partikel yang tidak sejenis disebut Adhesi

4. Kapilaritas. Pipa kapilaritas adalah pipa yang mempunyai luas penampang atau
lubang yang sangat kecil.

9 |Rangkuman IPA Kelas 7


BAB VII
MASSA JENIS
A. Pengertian dan Satuan Massa Jenis
Setiap zat mempunyai berat dan volume tertentu. Hasil bagi massa dan volume dari
suatu jenis zat menghasilkan sebuah bilangan tetap yang menunjukan ukuran kerapatan
zat dan didefinisikan sebagai massa jenis benda. Massa jenis benda adalah massa benda
dibagi dengan volume benda, satuannya adalah kg/m3. Hubungan massa jenis, massa dan
volume dirumuskan:
m
ρ= v ket: ρ = massa jenis benda (kg/m3)
m = massa benda (kg)
v = volume benda (m3)

B. Menentukan Massa Jenis


1. Massa Jenis Zat Padat
a. Zat padat yang bentuknya teratur dapat diukur dengan neraca atau timbangan.
Volumenya dapat diukur dengan Mengukur panjang sisi, tinggi atau garis tengah
dengan mistar atau jangka sorong.
b. Zat padat yang bentuknya tidak teraturdiukur dengan neraca atau timbangan.
Volumenya duiker dengan gelas ukur.

2. Massa Jenis Zat Cair dapat diukur dengan cara menentukan berat dan volume terlebih
dahulu dapat pula diukur secara langsung dengan menggunakan hidrometer.

3. Menentukan jenis Zat dari Massa Jenis. Jenis zat dapat diketahui dari massa
jenisnya. Zat yang sejenis akan memiliki massa jenis yng sama meskipun beratnya
berbeda-beda.

10 |Rangkuman IPA Kelas 7


BAB VIII
PEMUAIAN
A. Macam Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
1. Muai panjang adalah muai yang dialami zat padat.
Koefisien muai panjang adalah bilangan yang
menyatakan pertambahan panjang setiap satu satuan
panjang zat jika suhunya dinaikkan 1℃ atau 1 K.
L1 = L0(1 + 𝛼∆t) atau L2 = L1 {1 + 𝛼 (t2 – t1)}

2. Muai Zat Cair Suatu Benda Bervolume adalah


pertambahan volume suatu zat cair karena dinaikkan
suhunya. Muai volume zat cair dapat diselidiki denga
alat dilatometer(labu gelas yang mempunyai pipa kecil
berskala). Koefisien muai volume adalah angka yang
menyatakn bertambahnya volume setiap satu satuan
volume bila suhunya naik satu derajat Celsius. Lambang
koefisien muai volume = γ (gama).

3. Pemuaian Gas. Koefisiennya adalah bilangan yang menyatakan pertambahan volume


untuk tiap satu satuan volume gas bila suhu naik 1° C pada tekana tetap.Telah
1
ditemukan oleg Gay Lussac bahwa semua gas koefisien muainya = 273/° C.

B. Manfaat Pemuaian
1. Teknik pemasangn roda pada ban baja sebuah lokomotif.
2. Penggelingan plat logam.
3. Keeping bimetal yang dimanfaatkan pada alat-alat seperti sakelar ternal, termostat
bimetal, dll.
4. Pemutus arus pada setrika listrik.
5. Muai raksa dalam termometer.

11 |Rangkuman IPA Kelas 7


BAB IX
KALOR
A. Pengertian Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda
besuhu tinggi ke rendah. Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa
disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Konveksi adalah perpindahan kalor
melalui suatu zat disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut.

B. Perubahan Wujud
1. Padat berubah menjadi cair disebut melebur
2. Cair berubah menjadi padat disebut membeku
3. Cair berubah menjadi gas disebut menguap
4. Gas berubah menjadi cair disebut mengembun
5. Padat berubah menjadi gas disebut menyublim
6. Gas berubah menjadi padat disebut menyublim

C. Melebur dan Membeku


Kalor lebur = kalor beku.
Dirumuskan: atau Q
Q=m.L L=
m

Keterangan : Q = banyaknya kalor, satuan joule (kkal) atau kalori


m = massa zat, satuan kg
L = kalor laten piliha (kalor lebur) atau kalor beku,satuan kkal/kg (J/kg)
Kalor uap = kalor embun.
Dirumuskan: Q = m . L atau Lu = Q
m

Keterangan : Q = banyaknya kalor (Joule atau kkal)


m = massa benda (kg)
Lu = kalor uap (kkal/kg atau J/kg)

D. Kapasitas Kalor adalah bilangan yang menunjukan banyaknya kalor yang diperlukan
suatu benda sehingga suhunya naik 1° C.
Dirumuskan: Q atau mct atau H = m . c
H= H=
∆t ∆t
Keterangan : H = kapasitas kalor, satuan J/°C atau kkal/°C

E. Kalor Jenis adalah bilangan yang meyatakan banyaknya kalor yang diperlukan suatu
benda bermassa 1 kg untuk menaikkan suhu sebesar 1° C. Dirumuskan:
H atau Q keterangan: c = kalor jenis
c=m c=
m∆t
satuan-satuan kalor:
1 kkal = 1.000 kal 1 kg = 1.000 gr
1 kkal = 4.200 J 1 J = 0,24 kal
1 kal = 4,2 Joule 1 kkal/kg = 4.200 J/kg

F. Kalor Dapat Mengubah Suhu Zat


Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan zat adalah sebanding dengan massa zat.
dirumuskan: Q = m . c ∆t keterangan ; Q = banyaknya kalor diperlukan (Jolule
atau kalori)

12 |Rangkuman IPA Kelas 7


m = massa benda (kg)
c = kalor jenis (J/kg℃ atau kkal/kg℃)
∆t = kenaikan atau penurunan suhu
G. Azas Back
Apabila ada dua benda yang suhunya berlainan dicampur menjadi satu maka benda yang
bersuhu tinggi akan melepaskan sejumlah kalor dan akan diterima oleh benda yang besuhu
rendah sehingga kedua benda tersebut suhunya sama. Dirumuskan :
atau
Qlepas = Qterima Qa = Q b

dapat dijabarkan menjadi rumus:Type equation here.


Ma x Ca x (ta – takh) = mb x Cb x (takh – tb)
Keterangan: ma = massa benda melepaskan kalor (kg)
Ca = kalor jenis benda melepaskan kalor (J/kg℃ atau kkal/kg℃)
ta = suhu benda melepaskan kalor (℃)
takh = suhu benda setelah dicampur (℃)
mb = massa benda menerima kalor (kg)
Cb = kalor jenis benda menerima kalor satuan (J/kg℃ atau kkal/kg℃)
tb = suhu benda menerima kalor (℃)

13 |Rangkuman IPA Kelas 7


BAB X
PEMISAHAN CAMPURAN
A. Membandingkan Sifat Fisika dan Sifat Kimia Zat
1. Sifat Fisika merupakan sifat materi yang dapat diihat secara langsung dengan indera,
dan merupakan hasil dari perubahan fisika.
a. Wujud zat
Zat Padat Zat Cair Zat Gas
Mempunyai bentuk dan Bentuk tidak tetap bergan- Tidak mempunyai bentuk
volume tertentu. tung wadahnya, volume dan volume tertentu ber-
tertentu. gantung tempatnya.
Jarak antar partiket sangat Jarak antar partikel agak Jarak antar partike sangat
rapat renggang. renggang.
Partikel-partikelnya tak Partikel-partikelnya dapat Partikel-partikelnya dapat
dapat bergerak dengan bergerak bebas. bergerak sangat cepat.
bebas
b. Kekeruhan (turbidity) cairan disebabkan adanya partikel suspensi yang halus.
c. Kekentalan (viskositas) adalah ukuran ketahanan zat cair untuk mengalir. Terjadi
karena gesekan antar molekul.
d. Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan
menguap. Menguap merupakan proses ketika molekul-molekul tertentu dipermukaan
benda cair memisahkan didi dari sesame mereka.
e. Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi cair.
f. Warna merupakan suatu karakteristik suatu zat. tetapi warna zat juga dapat dibuat
atau diberi warna.
g. Kelarutan menunjukan tingkat suatu zat saling melarutkan.kelarutan berbagai zat
dalam suatu pelarut tidak sama, dipengaruhi oleh suhu, volume pelarut, dan ukuran
zat terlarut.

2. Sifat Kimia menunjukan kualitas yang khas dari suatu zat yag menyebabkan zat itu
berubah, baik sendirian atau antar reaksi dengan zat lain dan dengan berubah itu
membentuk bahan-bahan berlainan.

B. Melakukan Pemisahan Campuran Berdasarkan sifat Fisika dan Sifat Kimia


1. Penyaringan (Filtrasi) digunakan untuk memisahkan campuran yang zat penyusunnya
berupa cairan (zat cair) dan padatan (zat padat).
2. Destilasi digunakan untuk memiahkan zat-zat penyusun dalam campuran yang berupa
larutan berdasarkan perbedaan titih didih antara zat penyusun larutan.
3. Penguapan (Evaporasi) merupakan teknik pemisahan suatu larutan dimana zat
penyusun larutan tersebut berupa padatn dan cairan.
4. Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau sebaliknya. Dilakukan
dengan cara memanaskan campuran dalam sebuah cawan.
5. Kristalisasi merupakan proses pembentukan kristal.
6. Kromatografi adalah proses pemisahan campuran dengan membuat bagian-bagian
campursn ysng berbeda begerak melaluia bahan yang menyerap dengan kecepatan yang
berbeda.
C. Penjernihan Air
Persyaratan kesehatan air minum:
1. Bakteriologis: air harus bebas dari E. coli atau Fecal coli.

14 |Rangkuman IPA Kelas 7


2. Kimiawi: air mengandung zat organik, anorganik, pestisida, desinfektan, dan hasil
sampingnya dalam jumlah yang melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan.
3. Radioaktifitas: air mengandung gross alpha activity dan gross beta activity dalam kadar
maksimum tertentu.
4. Fisik: air tidak berbau dan berasa, suhu air kurang lebih 3° C, dan kekeruhan
maksimum 5 NTU.

15 |Rangkuman IPA Kelas 7


BAB XI
PERUBAHAN MATERI
A. Wujud Zat
Padat Cair Gas
Mempunyai bentuk tertentu Mempuyai bentuk meng-ikuti Mempunyai bentuk mengikuti
bentuk wadahnya seluruh wadah yang ditempa-
tinya
Mempunyai volume tertentu Mempunyai volume tertentu Mempunyai volume tidak
tentu mengikuti volume wadah
Tidak dapat dikompresi/di- Sulit dikompresi karena harga Mudah dikompresi karena
tekan karena harga kerapatan- kerapatannya relatif tinggi harga kerapatannya rendah
nya tinggi
Tidak dapat bergerak Mudah bergerak/mengalir Sangat mudah bergerak/me-
nyebar ke segala arah
Jarak antar partikel rapat Jarak antar partikel agak Jarak antar partikel sangat
renggang renggang

B. Perubahan Materi
1. Perubahan fisika merupakan perubahan yang tidak menghasilkan meateri baru.
Perubahan ini hanya melibatkan perubahan bentuk/wujud
2. Perubahan kimia adalah perubahan yang dapat menghasilkan materi baru dan sulit
untuk kembali ke keadaan semula.

16 |Rangkuman IPA Kelas 7


BAB XII
KERJA ILMIAH
A. Pengertian Kerja Ilmiah merupakan cara kerja yang dipakai para ilmuwan untuk
memecahkan masalah, yaitu dengan cara menerapkan metode ilmiah. Metode Ilmiah
adalah langka-langka sistematis yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk melakukan
penelitian, langka-langkanya, yaitu:
1. Menetukan permasalahan yang akan dipecahkan,
2. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan permasalahan,
3. Menentukan hipotesis (prediksi) terhadap permasalahan,
4. Melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis,
5. Menganalisa data hasil eksperimen,
6. Menarik kesimpulan,
7. Menguji kembali hasil kesimpulan.

B. Variabel Percobaan Dalam Kerja Ilmiah


Dalam merencakan percobaan, kita harus tahu apa yang akan divariasikan atau yang akan
diteliti. Faktor yang memengaruhi percobaan, memiliki harga beragam, dan dapat diubah-
ubah selama percobaan disebut variabel. Ada 3 macam variabel:
1. Variabel bebas (manipulasi): variabel yang dibuat bervariasi.
2. Variabel terikat (respon): variabel yang timbul akibat varibel bebas.
3. Variabel kontrol: Variabel yang dibuat sama dan terkendali agar tidak memengaruhi
hasil percobaan.

C. Sikap Ilmiah
Sikap yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah:
1. Jujur mengungkapkan fakta.
2. Berpendapat secara ilmiah dan berpikir kritis,
3. Memunyai keingintahuan yang tinggi,
4. Bisa membedakan antara opini dasn pendapat ilmiah (objektif)
5. Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan ilmiah,
6. Disiplin, tekun, dan peduli terhadap lingkungan,
7. Bisa bekerja sama secara tim.

D. Membuat Laporan Ilmiah


Setelah melakukan percobaan (eksperimen) yang berdasarkan pada metode ilmiah, hasil
percobaan yang didapatkan ditulis dan disusun dalam bentuk laporan ilmiah. Susunannya:
1. Pendahuluan (berisikan tentang perumusan masalah dan hipotesis).
2. Kajian teori (yang berhubungan dendgan permasalahan).
3. Metodologi penelitian.
4. Hasil percobaan dan pembahasannya,
5. Kesimpulan dan saran.

17 |Rangkuman IPA Kelas 7


BAB XIII
GERAK LURUS
A. Pengertian Gerak Lurus
Lintasan adalah titik-titik atau garis-garis yang dilalui oleh benda yang sedang berge-
rak. Gerak dengan lintasan garis lurus disebut garis lurus.
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh benda, tak ditentukan oleh gerak
benda. Perpindahan adalah besarnya perubahan kedudukan atau tempat suatu benda,
ditentukan oleh gerak benda.
Kecepatan adalah perbandingan antar jarak perpindahan terhadap waktu. Hubungan-
nya:
𝐣𝐚𝐫𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐩𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡𝐚𝐧 (𝐬) s
Kecepatan (v) = (v) = t ket: v = kecepatan (m/s)
𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 (𝐭)
s = jarak perpindahan (m)
t = waktu (s)
B. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
C. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda yang kecepatannya
berubah secara beraturan.
1. GLBB Dipercepat
Percepatan adalah besarnya penambahan kecepatan setiap satuan waktu. Dirumus-
kan:
𝐤𝐞𝐜𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫−𝐤𝐞𝐜𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐚𝐰𝐚𝐥 𝑣t−𝑣o
Percepatan (a) = a=
𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 t
Ciri-ciri GLBB dipercepat;
a. Lintasannya berupa garis lurus
b. Kecepatan bertambah setiap saat secara beraturan
c. Percepatan tetap
d. Persamaannya adalah;
vt = v0 + a t ket: st = jarak perpindahan yang ditempuh (meter)
vt = kecepatan akhir (eter/detik)
st = v 0 t + ½ a t 2
v0 = kecepatan mula-mula (meter/detik)
a = percepatan (meter/detik)
2. GLBB Diperlambat

18 |Rangkuman IPA Kelas 7

Anda mungkin juga menyukai