Anda di halaman 1dari 12

1

RANGKUMAN IPA KELAS VII


1. PENGUKURAN
A. Istilah dan Pengertian
Istilah Pengertian
Mengukur Membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang
dipakai.
Besaran Segala sesuatu yang dapat diukur
Satuan Besaran yang dipakai dalam pengukuran.
Satuan baku Satuan yang disepakati bersama
B. Satuan Internasional (SI)

SI : sistem satuan atau besaran yang digunakan dan disepakati oleh seluruh dunia kecuali
Amerika, Liberia, dan Myanmar. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem metric. Pada tahun
1960, Sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional.
C. Awalan Satuan (dalam SI)
Awalan Simbol Lambang
Tera T 1012
Giga G 109
Mega M 106
Kilo K 103
Hekto H 102
Deka Da 10
Desi D 10-1
Senti C 10-2
Mili M 10-3
Mikro 𝜇 10-6
Nano N 10-9
D. Besaran Pokok dan Satuannya
Besaran Pokok Satuan dalam SI Satuan lainnya Alat Ukur
Panjang (ℓ) Meter (m) Km, hm, mile dll pita ukur atau metlin,
penggaris atau mistar,
jangka sorong, dan
meteran gulung.
Massa (m) Kilogram (kg) Gram, ton, ons neraca lengan, neraca
pegas, timbangan
Waktu (t) Sekon atau detik (s) Menit, jam, hari dll Stopwatch, jam
Kuat Arus (I) Ampere (A) - Amperemeter
Suhu (T) Kelvin (K) Celcius, Fahrenheit, Termometer
Reamur
Jumlah zat Mol -
Intensitas Cahaya Candela (cd) -
2
E. Besaran Turunan

Besaran turunan: besaran – besaran yang diturunkan dari besaran pokoknya. Contoh besaran
turunan: luas (m2), volume (m3), energi (Joule), dll
F. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan: banyaknya zat terlarut per satuan volume pelarut.
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 𝒎
𝑲= =
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕 𝑽
Contoh:
Edo melarutkan 20 gram gula ke dalam 2 liter air. Berapakah konsentrasi larutan gula yang terbentuk
dalam satuan g/L?
Jawab:
Diketahui : m = 20 gram
V = 2 liter
Ditanya : K?
Penyelesaian:
𝑚 20 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐾= = = 10 𝑔/𝐿
𝑉 2𝐿

G. Laju pertumbuhan

𝑷𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊
𝑳𝒂𝒋𝒖 𝒕𝒖𝒎𝒃𝒖𝒉 =
𝒔𝒆𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
∆𝓵 𝓵𝒕 − 𝓵𝒐
𝒗= =
𝒕 𝒕
Di mana:
v = laju pertumbuhan
∆ℓ = pertambahan tinggi
ℓ𝑡 = tinggi akhir
ℓ𝑜 = tinggi awal
t = waktu
Contoh:
Petani menanam jagung. Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tanaman 20 cm. Dalam waktu 10
hari, tingginya menjadi 60 cm. Tentukan laju pertumbuhan jagung
Jawab:
Diketahui : ℓ𝑡 = 60 cm
ℓ𝑜 = 20 cm
t = 10 hari
3
Penyelesaian:
ℓ𝑡 −ℓ𝑜 (60−20)𝑐𝑚
𝑣= = = 4 𝑐𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑡 10ℎ𝑎𝑟𝑖

2. MASSA JENIS

Massa jenis: hasil bagi massa zat dengan volumenya


𝒎
𝝆=
𝑽
Di mana:
𝜌 = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
m = massa benda (kg atau g)
V = volume benda (m3 atau cm3)
Massa jenis berbagai zat:
Massa jenis
Jenis Zat
kg/m3 g/m3
Hidrogen 0,09 0,00009
Oksigen 1,3 0,0013
Gabus 240 0,24
Alkohol 790 0,79
Minyak 800 0,8
Es 920 0,92
Air 1000 1
Gula 1600 1,6
Garam 2200 2,2
Kaca 2600 2,6
Aluminium 2700 2,7
Besi 7900 7,9
Tembaga 8900 8,9
Timah 11300 11,3
Raksa 13600 13,6
Emas 19300 19,3

Contoh:
Edo menemukan sebongkah logam. Ia penasaran, logam apa yang
ditemukannya. Edo menimbang logam itu, ternyata massanya 222,0
gram. Dengan gelas ukur, Edo mengukur volumenya, ternyata
kenaikan air di dalam gelas ukur seperti gambar berikut. Kemungkinan
besar, logam apa yang ditemukan Edo?
Jawab:
Diketahui : massa = 222 gram
4
Volume air = 60 ml
Volume air + batu = 85 ml
Volume batu = 85 ml – 60 ml
= 25 ml = 25 cm3
Maka,
𝑚 222 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = = 8,88 𝑔/𝑐𝑚3
𝑉 25𝑐𝑚3

Massa jenis benda yang ditemukan mendekati 8,9 g/cm3. Jika dilihat di dalam tabel, logam yang
ditemukan edo adalah tembaga.

3. SUHU
A. Satuan Suhu
Perbandingan skala suhu selisih titik tetap:
C : R : F : K = 100 : 80 : 180 : 100
C:R:F:K=5:4:9:5
Berdasarkan titik tetap bawah (dimulai dari 0 semua)
𝒕𝒄 : 𝒕𝑹 : (𝒕𝑭 − 𝟑𝟐): (𝒕𝒌 − 𝟐𝟕𝟑) = 𝟓: 𝟒: 𝟗: 𝟓

Raksa digunakan dalam thermometer karena:


1. pemuaiannya teratur
2. warnanya mengkilat sehingga mudah dilihat
3. tidak membasahi dinding kaca (karena adhesi nya lemah)
4. cepat menyesuaikan dengan suhu benda yang diukur
5. dapat untuk mengukur suhu yang tinggi karena memiliki titik didih yang tinggi yaitu 357
derajat celcius
Contoh:
1. Tentukan 45oC = .... oF
Dengan menggunakan persamaan perbandingan suhu diperoleh
𝑡𝑐 5
=9
𝑡𝐹 −32

9𝑡𝑐 = 5(𝑡𝐹 − 32)


9.45 = 5𝑡𝐹 − 5.32
405 = 5𝑡𝐹 – 160
5
565 = 5𝑡𝐹
565
𝑡𝐹 = = 113℉
5

2. Tentukan 25oC = .... oR


𝑡𝐶 5
=4
𝑡𝑅

4𝑡𝐶 = 5𝑡𝑅
4.25 = 5𝑡𝑅
100 = 5𝑡𝑅
100
𝑡𝑅 = = 20°𝑅
5

3. Tentukan 78oC = ... K


𝑡𝐶 5
=5
𝑡𝐾 −273

5𝑡𝐶 = 5(𝑡𝐾 − 273)


𝑡𝐶 = (𝑡𝐾 − 273)
78 = 𝑡𝐾 − 273
𝑡𝐾 = 273 + 78
𝑡𝐾 = 351 𝐾

B. Koefisien Muai Panjang

∆𝓵
𝜶=
𝓵𝒐 . ∆𝑻
Dengan:
∆𝓵 = 𝓵𝒕 − 𝓵𝒐
Dan
𝓵𝒕 = 𝓵𝒐 + 𝓵𝒐 (𝜶. ∆𝑻)
Di mana:
𝛼 = koefisien muai panjang
∆ℓ = pertambahan panjang
ℓ𝑡 = panjang akhir setelah memuai
ℓ𝑜 = panjang awal sebelum memuai
∆𝑇 = kenaikan suhu
Contoh:
Panjang aluminium pada suhu 30oC adalah 100 cm. Koefisien muai panjang aluminium adalah
0,000025/oC, hitung panjang aluminium itu pada suhu 80 oC!
Diketahui:
6
∆𝑇 = 80 oC – 30 oC

= 50 oC
ℓ𝑜 = 100 cm
Ditanya: ℓ𝑡 ?
Penyelesaian:
ℓt = ℓo + ℓo (α. ∆T)
ℓt = 100 + 100(0,000025.50)
ℓt = 100 + 0,125 = 100,125
Jadi, panjang aluminium pada suhu 80oC adalah 100,125 cm.

4. ASAM DAN BASA


Asam Basa
Dapat menimbulkan korosif Terasa licin di kulit
Rasanya asam Rasanya pahit
Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
Ph < 7 Ph > 7
Menghasilkan ion H+ Menghasilkan OH- dalam air
Contoh: jeruk nipis, lemon, asam sitrat, cuka, air Contoh: sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta
aki dan tomat gigi, pupuk, obat mag, baking soda
Indikator alami yang sering dipakai: kunyit, kubis/kol dan kembang sepatu

5. UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN


Unsur Senyawa Campuran
Unsur merupakan zat tunggal Senyawa merupakan zat tunggal Campuran merupakan suatu zat
yang secara kimia tidak dapat yang dapat diuraikan menjadi yang terbentuk daru dua zat
diuraikan menjadi zat-zat lain. dua zat atau lebih, mempunyai atau lebih yang masih memiliki
sifat tertentu dan berbeda dari sifat asalnya.
sifat unsur-unsur penyusunnya.

Contoh: oksigen, nitrogen, Contoh: sukrosa (gula tebu) dan Contoh: Air teh, air garam, air
hidrogen, besi, aluminium, natrium klorida (garam dapur) gula, udara
emas, perak, raksa, dan platina.
7
Cara memisahkan campuran:
 Filtrasi (Penyaringan) adalah metode pemisahan campuran yang digunakan untuk
memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut berdasarkan pada perbedaan ukuran
partikel zat-zat yang bercampur.
 Sentrifugasi. Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel padatan
yang terdapat dalam campuran memiliki ukuran sangat halus dan jumlah campurannya lebih
sedikit. Metode sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah merah
dan sel-sel darah putih dari plasma darah.
 Destilasi (Penyulingan) : Pemisahan campuran dengan cara destilasi penyulingan digunakan
untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip kerjanya didasarkan pada
perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur, sehingga saat menguap setiap zat akan
terpisah. Dalam dunia industry prinsip ini digunakan pada penyulingan minyak bumi.
Minyakbumi terdiri atas atau terbagi atas berbagai macam komponen minyak bumi yang
berbeda titik didihnya.
 Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan
kecepatan merambat antara partikel-partikel yang bercampur dalam suatu medium diam
ketika dialiri suatu medium gerak. Metode pemisahan dengan cara kromatografi digunakan
secara luas dalam berbagai kegiatan. Di antaranya untuk memisahkan berbagai zat warna dan
tes urine untuk seseorang yang dicurigai menggunakan obat terlarang atau seorang atlet yang
dicurigai menggunakan doping.
 Sublimasi: Prinsip kerja metode pemisahan campuran dengan cara sublimasi didasarkan pada
campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan wujud padat ke
wujud gas) sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim. Contohnya, campuran iodin
dengan garam dapat dipisahkan dengan cara sublimasi

6. ZAT PADAT, ZAT CAIR DAN GAS


8
7. PERUBAHAN WUJUD BENDA
 Mencair, yakni suatu perubahan
wujud zat dari padat menjadi cair.
Contohnya; es mencair, membakar
lilin.
 Membeku, yakni suatu perubahan
wujud zat dari cair menjadi padat.
Contohnya; es yang membeku.
 Mengembun, yakni
suatu perubahan wujud zat dari gas
menjadi cair. Contohnya; embun.
 Menguap, yakni suatu perubahan wujud zat dari cair menjadi gas. Contohnya; uap air.
 Menyublim, yakni suatu perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Contohnya; kapur barus yang
lama-lama habis.
 Mengkristal (deposisi), yakni suatu perubahan wujud zat dari gas menjadi padat. Contohnya; kristal.

Perubahan wujud zat yang memerlukan kalor : mencair, menyublim, menguap


Perubahan wujud zat yang melepaskan kalor : menyublim, membeku, mengembun

8. PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA


Fisika Kimia
Perubahan zat yang tidak disertai dengan perubahan zat yang menghasilkan zat baru dengan
terbentuknya zat baru. sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya.

Perubahan fisika antara lain menguap, Perubahan kimia antara lain terbentuknya zat baru,
mengembun, mencair, membeku, menyublim, terbentuknya gas, terbentuknya endapan, terjadinya
melarut, serta perubahan bentuk lainnya. perubahan warna, terjadinya perubahan suhu.

Contoh: Contoh:
Beras diubah menjadi tepung beras Singkong menjadi tapai
Kayu diubah menjadi kursi Pembakaran kayu
Gula dilarutkan dalam air Makanan basi
Bola lampu listrik menyala Susu diubah menjadi keju
Air berubah menjadi es Perkaratan besi
9
9. PEMUAIAN

 Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair dan gas


 Saat menuangkan air panas ke dalam gelas, tiba-tiba gelas itu retak. Retaknya gelas ini karena
terjadinya pemuaian yang tidak merata pada gelas itu.
 Benda atau zat padat akan memuai atau mengembang jika dipanaskan dan menyusut jika
didinginkan.
 Para perancang bangunan, jembatan, dan jalan raya harus memperhatikan sifat pemuaian
dan penyusutan bahan karena perubahan suhu. Jembatan umumnya dibuat dari besi baja
yang saling disambungkan satu dengan lainnya. Untuk itu, agar sambungan besi baja tidak
melengkung karena memuai akibat terik panas matahari atau menyusut di malam hari,
sambungan-sambungan besi baja tidak boleh dipasang saling rapat satu dengan lainnya.
Harus ada rongga yang cukup di antara sambungan-sambungan itu.
 Kabel listrik akan memuai (bertambah panjang) pada siang hari karena adanya panas dan
menyusut (bertambah pendek) pada malam hari karena tidak ada matahari. Itulah sebabnya
kabel listrik dipasang secara kendur, agar ketika suhu malam hari sangat dingin, kabel tidak
terlalu ketat sehingga tidak putus.

10. KALOR
A. Bimetal

Sifat-sifat bimetal atau cara kerja bimetal :


1. Jika bimetal dipanaskan, maka bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki
koefisien muainya lebih kecil.
2. Sebaliknya, jika bimetal didinginkan, maka bimetal akan melengkung ke arah logam yang
memiliki koefisien muainya lebih besar.

B. Kalor Jenis
Bahan Kalor Jenis (J/kg. K)
Air 4,184
Alkohol 2,450
Aluminium 920
Karbon 710
Pasir 664
Besi 450
Tembaga 380
Perak 235
10
C. Kalor

 Kalor : energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang
bersuhu lebih rendah
 Satuan kalor dalam SI = joule (J)
 Kalor untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda itu
 Makin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diperlukan makin besar pula
 Makin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu makin besar pula
𝑸 = 𝒄 𝒙 𝒎 𝒙 ∆𝑻
Dengan:
Q = kalor (Joule)
c = kalor jenis (J/kg.K)
m = massa (kg)
∆𝑇 = perubahan suhu (K atau °𝐶)
Contoh:
Berapa kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 500 g air, dari suhu mula-mula 20oC menjadi
100oC ?
Jawab:
Diketahui:
m = 500 gram = 0,5 kg
c = 4,184 J/(kg.K)
∆𝑇 = 100oC – 20oC
= 80oC = 80 K
Penyelesaian:
Q = c x m x ∆𝑇
= 4,184 x 0,5 x 80 = 167,360 J
D. Kalor Laten

 Kalor laten: kalor untuk mengubah wujud zat


 Kalor penguapan/pengembunan
𝐐=𝐦𝐱𝐔
 Kalor lebur/beku
𝐐=𝐦𝐱𝑳
Dengan:
Q = kalor yang dibutuhkan/dilepas untuk berubah wujud (J)
m = massa zat yang berubah wujud (kg)
L = kalor lebur atau kalor beku (J/kg)
U = kalor penguapan atau kalor pengembunan (J/kg)
11
Contoh:
Berapakah kalor yang diperlukan untuk meleburkan 5 kg air dalam keadaan beku (es), jika kalor lebur
air tersebut 336.000 J/kg?
Jawab:
Diketahui
m = 5 kg
L = 336.000 J/kg
Ditanya: Q?
Penyelesaian:
Q =mxL
= 5 x 336.000
= 1.680.000
= 1,68 x 106 J
11. PERPINDAHAN KALOR
Konduksi Konveksi Radiasi
perpindahan panas melalui perpindahan kalor dari satu perpindahan kalor tanpa
bahan tanpa disertai tempat ke tempat lain bersama memerlukan medium.
perpindahan partikel-partikel dengan gerak partikel-partikel
bahan tersebut. bendanya.

12. ENERGI
A. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu materi karena lokasi atau tempatnya.
𝑬𝒑 = 𝒎. 𝒈. 𝒉
Ep = energi potensial (J)
m = massa (kg)
g = gaya gravitasi bumi (m/s2)
h = ketinggian (m)
B. Energi Kinetik

Energi kinetik adalah bentuk energi ketika suatu materi berpindah atau bergerak.
𝟏
𝑬𝒌 = 𝒎𝒗𝟐
𝟐
Ep = energi potensial (J)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
12
Contoh:
1. Sebuah sepeda yang massanya 40 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Tentukan besar energi
kinetik sepeda tersebut!
Jawab:
Diketahui:
m = 40 kg
v = 10 m/s
Energi kinetik suatu benda :
Ek = 1/2 m v2
Ek = 1/2 x 40 x 102
Ek = 2000 joule
2. Buah pepaya bermassa 0,5 kg tergatung pada tangkainya yang berada pada ketinggian 2 m dari
atas tanah. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 tentukan besar energi potensial yang
dimiliki oleh buah pepaya tadi!
Jawab:
Diketahui:
m = 0,5 kg
h=2m
g = 10 m/s2
Energi potensial:
Ep = m x g x h
Ep = 0,5 x 10 x 2
Ep = 10 joule

Anda mungkin juga menyukai