Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka-angka. Mengukur besaran adalah
membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai acuan. Satuan adalah ukuran
besaran. Pada bab ini akan dijelaskan besaran pokok dan besaran turunan, sedangkan besaran skalar dan besaran
vektor akan dijelaskan pada
Sistem satuan yang biasa digunakan pada besaran pokok dan besaran turunan asalah sistem Satuan Internasional
(SI) atau biasa dikenal sebagai sistem metrik yaitu meter, kilogram dan sekon yang disingkat MKS. Selain sistem
metrik yang lain adalah CGS (centimeter, gram, sekon). Adapula British Engineering System yang biasa disebut
sebagai sistem FPS (foot, pound, sekon)bagian selanjutnya.
Besaran turunan ialah besaran yang satuannya ditetapkan berdasarkan satuan-satuan besaran pokok. Misalkan luas
didefinisikan sebagai hasilkali dua besaran panjang (yaitu panjang kali lebar). Jika satuan panjang dan lebar masing-
masing adalah meter, maka besaran luas adalah besaran turunan yang mempunyai satuan meter x meter atau m2.
Contoh yang lain adalah besaran kecepatan yang diperoleh dari hasil bagi jarak dengan waktu. Jarak merupakan
besaran panjang yang mempunyai satuan meter, sedangkan waktu mempunyai satuan sekon. Maka besaran
kecepatan merupakan besaran turunan dari besaran pokok panjang dibagi besaran pokok waktu, sehingga satuannya
meter/sekon atau m/s. Berikut ini adalah beberapa contoh besaran turunan beserta satuannya.
Faktor Pengali
Dalam sistem satuan internasional terdapat faktor-faktor pengali seperti tertra pada tabel
Contoh Soal
a. 1,5 MW =
b. 2,7 km =
c. 5,2 pF =
d. 7,45 nm =
0 10
Berimpit
0
35
40
3
Contoh Soal
1. Ketidakpastian yang ada pada pengukuran tunggal ditetapkan sama dengan setengah skala terkecil dari alat
ukur yang digunakan. Jika kita menggunakan mistar atau penggaris, maka ketidakpastiannya adalah sama
dengan...
a. 0,05 cm d. 0,1 cm
b. 0,01 cm e. 1 cm
c. 0,5 cm
Pembahasan :
Pengukuran tunggal merupakan pengukuran yang dilakukan satu kali saja. Ketidakpastian pada pengukuran
tunggal dapat ditentukan dengan rumus berikut :
Δx = ½ x skala terkecil
Skala terkecil pada mistar adalah 0,1 cm. Dengan demikian, ketidakpastian pada pengukuran tunggal dengan
menggunakan mistar adalah :
⇒ Δx = ½ x skala terkecil
⇒ Δx = ½ (0,1)
⇒ Δx = 0,05 cm.
Jawaban : A
2. Jika hasil pengukuran yang dihasilkan dengan mistar adalah 4,35 cm, maka penulisan laporan hasil
pengukuran yang benar adalah…
a. (4,35 ± 0,1) cm d. (4,35 ± 0,01) cm
b. (4,35 ± 0,05) cm e. (4,35 ± 0,04) cm
c. (4,35 ± 0,5) cm
Pembahasan
Cara Menulis Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai :
x = xo ± Δx
Dengan :
xo = hasil pengukuran yang terbaca
Δx = ketidakpastian alat ukur.
Jika menggunakan mistar, maka ketidakpastiannya adalah 0,05 cm. Dengan demikian, penulisan laporan hasil
pengukuran yang benar adalah : (4,35 ± 0,05) cm.
Jawaban : B
3. Sebuah benda diukur dengan jangka sorong. Jika skala pada pengukuran ditunjukkan pada gambar di bawah
ini, maka panjang benda tersebut adalah...
a. 6,66 cm d. 5,64 cm
b. 6,65 cm e. 6,06 cm
c. 5,66 cm
Pembahasan
Pada jangka sorong juga terdapat skala utama dan skala nonius. Perhatikan garis yang beimpit pada skala
utama dan skala nonius. Perhatikan gambar di bawah ini.
Cara Membaca Jangka Sorong
⇒ Panjang benda = skala utama + skala nonius
⇒ Panjang benda = 5,6 + 0,06
⇒ Panjang benda = 5,66 cm.
4
Jawaban : C
4. Untuk mengukur diameter dalam sebuah pipa digunakan sebuah jangka sorong dan skalanya seperti
ditunjukkan pada gambar. Diameter dalam pipa tersebut adalah ....
a. 0,63 cm d. 0,76 cm
b. 0,73 cm e. 0,86 cm
c. 0,83 cm
Pembahasan :
Angka Penting
Angka Penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran termasuk angka terakhir yang
ditaksirkan. Banyak angka penting yang ditulis menunjukkan derajat ketelitian suatu hasil pengukuran.
Kadang-kadang dalam penulisan hasil pengukuran diberikan garis bawah yang menunjukkan angka penting
terakhir.
Aturan-aturan penjumlahan, pengurangan, hasil kali, dan hasil bagi sebagai berikut: Hasil perkalian dan hasil
pembagian mempunyai angka penting yang sama banyak dengan angka penting paling sedikit. Hail penjumlahan
dan pengurangan hanya memiliki satu angka yang ditaksir.
Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah atau notasi baku adalah bentuk penuisan sepuluh berpangkat dengan tujuan menyingkat penulisan.
Dalam notasi ilmiah besaran dinyatakan dalam bentuk :
a x 10n
5
dengan a adalah bilangan 1 sampai 10, n adalah bilangan bulat. Dalam hal ini 10 n disebut orde (tingkat besar)
Soal: Tuliskan angka berikut dalam bentuk notasi ilmiah
a. 6 000 000 000 =
b. 195 000 =
c. 0,00065 =
Dimensi besaran adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol (lambang) besaran pokok. Hal
ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apa pun jenis
satuan besaran yang digunakan tidak memengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan panjang dapat
dinyatakan dalam m, cm, km, atau ft, keempat satuan itu mempunyai dimensi yang sama, yaitu L.
Satuan mil, yard, feet, inci tersebut dinamakan satuan sistem Inggris. Untuk besaran massa berlaku juga
sistem konversi dari satuan sehari-hari maupun sistem Inggris ke dalam sistem SI. Contohnya sebagai
berikut.
1 ton = 1000 kg
1 kuintal = 100 kg
1 slug = 14,59 kg
1 ons (oz) = 0,02835 kg
1 pon (lb) = 0,4536 kg
Satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke dalam sistem SI yaitu detik atau sekon.
Contohnya sebagai berikut.
1 tahun = 3,156 x 107 detik
1 hari = 8,640 x 104 detik
1 jam = 3600 detik
1 menit = 60 detik
6
Satuan besaran turunan dapat juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini!
1 dyne = 10-5 newton 1 erg = 10-7 joule
1 kalori = 0,24 joule 1 kWh = 3,6 x 106 joule
-3 3 3
1 liter = 10 m = 1 dm 1 ml = 1 cm3 = 1 cc
5
1 atm = 1,013 x 10 pascal 1 gauss = 10-4 tesla
Resultan Vektor
Apabila ada dua buah vektor F 1 dan F2 satu sama lain membentuk α, maka jumlah atau resultan kedua vektor
tersebut adalah..
F2 R
α θ
F1
R = F 1 + F2
Catatan:
1. Jika F1 dan F2 searah (α = 00), maka R = F1 + F2
2. Jika F1 dan F2 saling tegak lurus (α = 900),maka │R│= √|F | |F |
1
2
1
2
Selisih Vektor F2
Selisih antara dua vektor ditentukan sebagai berikut
θ
R = F1 - F2
-F2 F1
R= √ 2 2 ❑
|F 1| +|F 1| −2|F 1| |F 1| cosα
❑
R
SOAL
1.Dua vektor, masing-masing F1 6 satuan dan F1 8 satuan, tentukan kedua vektor tersebut jika:
a. kedua vektor saling tegak lurus
b. kedua vektor searah
c. kedua vektor berlawanan arah
7
SOAL
1. Dua buah vektor a dan b (a < b) resultannya adalah R. Bila R = 3a dan sudut antara R dan a adalah 30 o,
hitung besar sudut apit antara a dan b.
2. Tuliskan dengan aturan notasi ilmiah dan sebutkan orde besarnya.
a. 1.250.000 m
b. 8.500.000 Hz
c. 0,0000250 F
d. 0,0000087 H
3. Dua buah vektor saling tegak lurus, resultannya adalah 40 N. Resultan ini membentuk sudut 30 o terhadap
vektor kedua. Berapa besar vektor kedua ini?
4. Hasil pengukuran di bawah ini terdiri dari berapa angka penting?
a. 0,250 A
b. 1,25 m
c. 240 m
d. 0,0050 s
e. 2,0205 A
5. Dua buah gaya F1 dan F2 masing-masing mengapit 10 N dan 5 N mengapit sudut sebesar 30 0 , hitung
besarnya (selisih kedua gaya tersebut).
6. Dua buah gaya F1 dan F2 mengapit sudut α. Jika F1 = 3 F2 dan = 2, hitung α .
7. Dua buah vektor a dan b membentuk sudut 60 o satu dengan yang lain dan resultannya 7 N. Bila a = 3 N
hitung besar vektor b.
8. Tiga buah vektor , , dan setitik setangkap, besar dan arah seperti gambar di bawah ini.
Hitunglah:
Hitunglah:
Hitunglah:
a. Rx.
10
b. Ry.
c. R.
d. Arah R.