1.1. Pendahuluan
ukuran dari suatu benda, dan harus diartikan menurut jenis dan besarannya. Standar
besaran bagi setiap jenis besaran adalah satuan (unit). Dalam bidang teknik elektro
pada umumnya dan khususnya teknik telekomunikasi, besaran dan satuan sangat
penting, karena semua variable yang berhubungan dengan bidang teknik elektro
1.2. Penyajian
Besaran fisika adalah ukuran (gambaran kuantitatif) dari suatu benda, proses
atau keadaan. Misalnya panjang, kecepatan dll. Nilai suatu besaran disebut nilai atau
ukuran. Bila kita mengukur besaran fisika A, maka hasil pengukuran biasanya ditulis
dengan bentuk;
Dimana;
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu
dan tidak diturunkan dari besaran lain. Contoh panjang, massa dll. Besaran turunan
adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok misalnya luas yang
1
Besaran terbagi dua yaitu besan vektor dan besaran scalar; Besaran vektor
yaitu besaran yang memiliki besar dan arah. Misalnya gaya. Operasi penggunaannya
1.2. 2. Satuan
bilangan. Misalnya satuan panjang adalah meter, feet dll. Ada 3 macam system satuan
yaitu;
Sistem satuan international (SI) adalah suatu system yang telah diolah
Dan dikembangkan oleh komisi teknik dan ISO (International Organization for
Standarization). SI unit ini telah digunakan sejak tahun 1980 dan digunakan secara
a. satuan dasar.
b. Satuan tambahan.
c. Satuan turunan.
Tabel 1.1, Tabel 1. 2., Tabel 1.3 dan Tabel 1.4, berturut-turt memperlihatkan
Besaran dan Satuan dasar, besaran dan satuan tambahan, besaran dan turunan yang
2
Tabel 1.1 Besaran dan Satuan dasar
Tabel 1.3 Besaran dan Satuan turunan yang dinyatakan dengan satuan dasar
3
Tabel 1.4 besaran dan Satuan turunan yang mempunyai nama dan lambang
tertentu.
Besaran Nama Lambang Nama satuan Nama satuan
SI SI dasar
Frekuensi Hertz Hz 1/s
Gaya Newton N Kgm/s2
2
Tekanan Pascal Pa N/m Kg/(ms2)
Energi kerja, Joule J Nm Kgm2/s2
jumlah panas
Daya listrik Watt W J/s
Muatan listrik Coulomb C As
votensial listrik Volt V W/A
kapasitansi Farad F C/A
resistor Ohm Ω V/A
konduktansi Siemens S A/V
medan magnet Weber Wb Vs
kerapatan Tesla T Wb/m2
medan magnet
induktansi Henry H Wb/A
flux luminous Lumen Lm cd sr
illuminance Lux Lx cd sr/m2
Untuk mengkonversi nilai satuan menjadi lebih besar atau lebih kecil, dapat
digunakan awalan dengan factor 103n dimana n adalah bilangan bulat. Adapun daftar
4
Tabel 1.5 Daftar factor konversi Satuan.
m In Ft mil
1 meter 1 39,3 3,931 6,214x10-4
1 inchi 25,4x10-3 1 8,33x10-3 15,78x10-4
1 feet 0,3048 12 1 0,1894x10-3
1 mil 1609 63,36x103 5280 1
1 Angstrom 10-10
1 yard 36 3
5
1 atmosfer 1 1,013x106 76 101,3x103 14770
1 dine/cm2 96,9x10-9 1 75,01x10-4 0,1 14,5x10-4
1 cm air raksa 13,16x10-3 13330 1 1333 0,1934
1 pascal 9,869x10-6 10 750,1x10-6 1
1 lb/in2=1psi 68,05x10-3 68950 5,171 6895 1
1 bar 106
dyne N lb pdl gf
1 dyne 1 10-5 72,33x10-6 1,02x10-2 10,2x10-6
1 newton 105 1 7,233 102 0,102
1pound 4,448x105 4,448 32,17 453,6 0,4356
1 poundal 13830 0,1383 1 14,1 0,0141
1 gram gaya 980,7 9,807x10-3 70,93x10-3 1 10-3
6
Tabel 1.11 Konversi untuk besaran Kecepatan
Contoh 1.1
Soal jawab
a. waktu 10 detik t = 10 s
tuliskan dalam satuan dasar SI dari potensial listrik , daya listrik dan resistor.
Jawab;
a. 25 watt = …………..Btu/h
c. 10 Btu = ………….kwh
Jawab;
7
a. dari tabel 1.10 didapat;
1 meter per detik = 2,237 mi/jam, jadi 75 m/s = 75 x 2,237 = 167,775 ml/jam
1.3. Penutup
yang standar. Begitu juga jika kita ingin mengkonversi dari satuan yang satu ke satuan
yang lain. Untuk menambah wawasan tentang besaran dan satuan, diharapkan
perkembangan saman.
c. 25 ft = ……… m = ………… in
8
3. tuliskan lambang dimensi dari tegangan listrik, daya listrik, resitor dan gaya.
BAB II
VEKTOR
2.1. Pendahuluan
Ketika kita membahas tentang medan listrik atau medan magnet, gaya,
kecepatan dll, tidak cukup hanya menyatakan berapa besarnya medan tetapi harus
diketahui kemana arah medan tersebut. Dalam teknik elektro khususnya teknik
telekomunikasi, cukup banyak dijumpai masalah medan baik medan listrik maupun
9
medan magnet. Penyelesaian yang menyangkut medan harus dengan metode dan
hukum-hukum vector.
2.2. Penyajian
Besaran vektor selain memiliki besar juga memiliki arah, misalnya vektor gaya,
perpindahan dll. Besaran vektor dapat digambarkan sebagai anak panah, dimana
panjang anak panah menunjukkan besar vektor, dan arah anak panah menunjukkan
arah besaran vektor. Contoh vector a besarnya 30 N dengan arah 300 dan vector b
b = 20 N
a = 30N
1400
300
Vector dalam dua dimensi yaitu vektor dalam suatu bidang, dan dapat
y2
a
10
y1
x1 x2 x
Jika vektor a mempunyai sudut apit α dengan garis horizontal (sb x), maka
vektor a dapat diurai kedalam dua komponen yaitu komponen horizontal dan
Apabila vector a titik tangkapnya digeser ke titik (0,0), maka vektor a dapat
ditulis dalam bentuk vector satuan i dan j yang masing masing vector satuan searah sb x
dabn sb y.
Y
a = (x2-x1)i + (y2-y1)j
ay a = a cosα i + a sinα j
a = axi + ay j
a
0 x
ax
11
2.2.3. Vektor dalam tiga dimensi.
r
θ
y
φ
x
jika sudut apit antara vektor r dengan sumbu z adalah θ dan sudut apit antara
proyeksi vektor r dengan bidang x,y dengan sumbu x adalah φ maka vektor r dapat
komponen sb z = r cos θ
apabila r sin θ cos φ = r1; r sin θ sin φ = r2 ; r cos θ = r3, maka vektor satuan r dapat
ditulis;
Penjumlahan dua buah vector atau lebih jika kedua vektor tersebut searah,
sedangkan jika kedua vektor tersebut berlawanan arah, maka terjadi pengurangan.
12
Penjulahan vektor dapat dilakukan dengan; metode grafis, metode jajaran genjang, dan
metode trigonometri.
Metode ini dilakukan dengan menggambar anak panah vektor secara sambung
bersangkutan (panjang dan arah anak panah tidak boleh berubah) . Ekor anak panah
Contoh 2.1.
Misalnya ada tiga buah vector masing vector p, q dan r dengan besar dan arah
telah ditentukan. Ketiga vector akan dijumlahkan dengan metode grafis. Tentukan
Jawab;
yang lain vector-vekor gambar 2.5.(a), diperoleh hasilnya seperti pada gambar 2.5 (b).
akhir
r
q r s q
awal
p
p
a b
13
(b) Hasil penjumlahan
Resultan (jumlah) dua buah vector berpotongan adalah diagonal jajaran genjang
dengan kedua vector tersebut. Misalkan vector A dan vector B berpotongan dengan
sudut apit α (gambar 2.6) , maka resultanta kedua vector adalah vector C. besar
C A2 B 2 2 AB cos (2.5)
α θ
Contoh 2.2.
Jawab;
= 78,1 N
14
40 78,1
sin sin(180 60) 40x0,866
Arahnya; ; Sinθ = ; Θ = 260 20’
A sin(180 60) 78,1
sin
78,1
C sin α = b/c
b cos α = a/c
α tan α = b/a
a
komponennya. Untuk vector dalam bidang, dapat diurai kedalam komponen sb x dan sb
y. untuk vector dalam ruang dapat diurai kedalam sb x, sby dan sb z. setelah vector-
Komponen sb x : Rx = Ax + Bx (2.7)
Komponen sb y : Ry = Ay + By (2.8)
Jika vector dengan tiga dimensi (ruang), maka hasil resultan adalah;
R Rx 2 Ry 2 Rz 2 (2.11)
Contoh 2.3.
15
Misalnya dua buah vector gaya A dan B, masing-masing besarnya 100 30o N
Jawab.
y
B By
A
Ay
1200
30o
Bx 0 Ax x
Komponen vector;
= 86,6- 55 = 31,5 N
= 50 +95,3 = 145,3 N
= ((31,5)2 + (145,3)2)1/2
= 148,67 N
16
Operasi yang menyangkut perkalian vector ada dua yaitu perkalian titik (dot
a = a1 i + a2 j
b = b1 i + b2 j
a.b = a
n 1
n bn = a1b1 + a2b2 +…..
(2.12)
A = A1 i + a2 j + A3 k
B = B1 i + B2 j + B3 k
17
i j k
AxB A1 A2 A3
B1 B2 B3
(2.14)
Hasilnya berupa besaran vector. Untuk memperoleh besar atau harga dari A x B, dapat
Contoh 2.4.
satuan masing-masing;
a = 4i + 2j + 4k
b = 2i + 2j + 2k
tentukan perkalian titik dan perkalian silang kedua vector tersebut dan sudut apitnya.
Jawab;
a.b= a
n 1
n bn = 4x2 + 2x2 + 4x2 = 20
i j k
axb 4 2 4 = -4i + 0 +4k = - 4i +4k
2 2 2
* sudut apit
Sudut apit dapat diperoleh dari perkalian titik atau perkalian silang;
18
| a | = (42 + 22 + 42)1/2 = 6
20 = 6 x 3,5 cos α
2.3. Penutup
Begitu pentingnya teori vector dalam penyelesaian gaya dan medan, maka
gaya dan medan listrik/ magnet yang banyak ditemukan dalam bidang telekomunikasi
1500 dan menimpah kapal. Selain itu gelombang air bergerak dengan
sudut apit antara kedua vek tor = 300, tentukan resultanta dan arahnya
tentukan;
- (bxa)xa
19
- c .( a x b) dan sudut antara a dan b
BAB III
3.1. Pendahuluan
20
B
S
Θ A
3.2. Penyajian
S
Θ= radian atau S = θR. (3.1)
R
Adalah perubahan kordinat sudut persatuan waktu. Kecepatan sudut terdiri dari
2 1
ω rata = rad/dt (3.2)
t 2 t1 t
21
kecepatan sudut sesaat;
d
ω sesat = lim rata lim rad/dt (3.3)
t dt
sudut, percepatan sudut juga terdiri dari percepatan rata-rata dan percepatan sesaat.
Percepatan rata-rata;
2 1
α rata = rad/dt2 (3.4)
t 2 t1 t
percepatan sesaat;
d
α sesat = lim rata lim rad/dt2 (3.5)
t dt
Jika benda bergerak mengelilingi satu kali putaran atau 3600 atau 2π dengan
ds d
R , V =Rω (3.7)
dt dt
22
Dimana;
V = kecepatan linear
R = jari-jari lintasan
ω = kecepatan sudut
(tangensial), yang arahnya menyinggung lingkaran dan percepatan radial (a R), yang
dv d
R , a T R (3.8)
dt dt
Dimana;
α = percepatan sudut.
v2
aR 2R (3.9 )
R
Dengan demikian percepatan total dalam gerak melingkar adalah jumlah vector
| a | a R 2 aT 2 (3.10)
Sama halnya dengan percepatan gerak melingkar, gaya gerak melingkar juga
terdapat dua yaitu gaya linear (gaya tangensial = FT) dan gaya radial (FR). Arah kedua
gaya ini searah dengan percepatannya. Besar nya kedua gaya adalah;
23
FT = m aT dan FR = m aR (3.11)
2 2
|F| FT FR (3.12)
F FT
a aT
aR FR
Contoh;
1. sebuah roda berjari-jari 150 cm berputar 300 rpm (rotasi per menit) hitunglah;
a. frekuensi (Hz).
b. periode (T).
jawab;
24
d. kecepatan linear v = wr = 10πx 1,5 = 15π m/s
2. Sebuah batu 200 g diikat pada ujung tali dan diputar hingga menempuh lingkaran
e. percepatan batu
f. tegangan tali
jawab;
FR = m ar = 0,2 x 426 = 85 N
3. Sebuah pesawat rung angkasa mengorbit bulan pada ketinggian 20 km. jika pesawat
tersebut hanya dipengaruhi oleh gaya grafitasi bulan (Gbulan = 6,67 x10-11 N.m2/kg2).
Berapakah kecepatan dan waktu yang diperlukan untuk satu orbit. Diketahui massa
jawab;
gaya grafitasi antara bulan dan pesawat sama dengan gaya sentripetal yang
diperlukan
m p mm mpv2
GB 2
, dimana R = ( 1,738 + 0,02)x106 (jari-jari orbit)
R R
3.3. Penutup
25
Dari pembahasan materi ini, terlihat gerak melingkar begitu penting diketahui
untuk menunjang pengetahuan tentang gerak satelit ruang angkasa. Seperti kita ketahui
informasi dari satu benua ke benua lain atau dari satu Negara ke Negara lain.
Penempatan satelit di ruang angkasa didasarkan pada teori gerak melingkar. Untuk
menambah wawasan dari materi ini diharapkan mahasiswa membaca lebih banyak
b. berapa kecepatan ujung jarum second saat o dtk dan saat 15 dtk
dimana w dalam rad/s dan t dalam dtk. Hitunglah percepatan dititik P yang terletak
BAB IV
4.1. Pendahuluan
Suatu gerak yang berulang pada suatu titik pada selang waktu tertentu disebut
gerak periodik (gerak bolak balik). Contoh getaran senar gitar, ayunan bandul dll.
26
Persamaan gerak periodik dapat dinyatakan dengan bentuk fungsi sinus atau cosinus.
Fungsi semacam ini disebut fungsi periodik. Jika gerak bolak baliknya pada lintasan
yang sama disebut osilasi atau getaran. Yang dimaksud dengan satu getaran adalah satu
gerak pulang pergi atau satu gerak naik turun. Gerak harminis sederhana adalah suatu
gerak bolak balik yang grafiknya menyerupai grafik sinus atau cosinus.
4.2. Penyajian
Agar terjadi gerak osilasi pada benda yang bergetar, maka haruslah bekerja gaya
pemulih. Gaya pemulih adalah gaya yang selalu mendorong atau menarik benda untuk
kembali ke posisi semula (seimbang). Contoh gaya pemulih adalah pada pegas (spring)
hooke (gambar 4.1), yaitu apabila pegas ditarik sejauh x, maka gaya pemulih yang
F = -kx (4.1)
Dimana;
k = konstanta pegas
tanda negative artinya gaya pemulih melawan arah gaya penarik pegas dan
k m
F
m Fluar
27
gambar 4.1. Gaya pemulih pada pegas hooke
Jika x0 adalah amplitude gerak harmonis sederhana sebuah benda yang terikat pada
pada ujung pegas, maka energi system yang bergetar adalah ½ kx 02 , yang selalu
konstan. Namun demikian energi sebesar ini hanyalah tersimpan dalam pegas (sebagai
maksimum.
Dalam system yang melakukan getaran, maka timbul energi kinetic akibat
gerakan dari system tersebut. Apabila ujung pegas diletakkan benda dengan massa m,
Pada system yang melakukan getaran, perubahan energi kinetic (Ek) menjadi
energi potensial elastis (EPE) dan sebaliknya setiap saat terjadi. Pada saat benda yang
pada saat melewati simpangan maksimum EPE maksumum dan Ek = 0. ini terjadi
28
2 k
|v|= ( x0 x 2 ) m/dt (4.6)
m
Percepatan pada gerak harmonis sederhana didapat dari gabungan hukum hook
k
a= x m/dt2 (4.7)
m
contoh 4.1.
sebuah massa 200 g tanpa gesekan secara horizontal melakukan gerakan pada
ujung pegas dengan k = 7 N/m. massa ditarik sejauh 5 cm dari keadaan seimbang
kemudian dilepaskan. Tentukan (a) kecepatan maksimum, (b) kecepatan bila jaraknya 3
keseimbangan.
Jawab;
k 7
v = x0 0,05 x 0,296 m/s
m 0,2
b. bila x = 0,03;
7
v ((0,05) 2 (0,03) 2 0,237 m/s
0,2
29
V0
Θ
V P
r=x0
0 Θ A x
perpindahan
adalah titik proyeksi P pada sb x, yakni garis tengah mendatar. Gerak titik A yang bolak
balik pada sb x ini yang disebut GHS. Amplitude GHSA adalah x0 yakni jari-jari
lingkaran. Waktu yang diperlukan titik P untuk berkeliling satu kali adalah T (periode
v =- v0 sin Θ (4.8)
2r 2x0
T= (4.9)
v0 v0
maka diperoleh;
k
V0 = x0 (4.10)
m
k
T = 2 (4.11)
m
30
1 m
f= (4.12)
2 k
contoh 4.2.
sebuah pegas diujungnya diletakkan benda dengan massa 20 kg. ditarik sejauh
20 cm, dengan gaya 8 N. stelah itu dilepas dan terjadilah GHS. Tentukanlah (a) tetapan
pegas, (b) periode dan frekuensi getaran, (c) kecepatan maksimum getaran.
Jawab;
2
b. T = 2 = 1,4 s ; f = 1/1,4 = 0,7
40
40
c. V0 = 0,2 0,9 m/s
2
Gerakan bandul mendekati GHS jika simpangannya tidak terlalu besar. Periode
L 1 g
T = 2 dan f = (4.13)
g 2 L
Dimana;
L = panjang bandul
g = percepatan grafitasi
GHS dapat dinyatakan dalam fungsi sinusoidal y(t), dimana simpangan searah
sb y dan berisolasi pada sb x (t). dan dapat digambarkan seperti gambar 4.3.
Simpangan (y)
31
y0
y =y0
0 wt
Dari gambar 4.3. sebagi fungsi sinusoidal, maka simpangan secara umum dapat
dituliskan;
Dimana;
Y = simpangan
ω = 2πf ; f = 1/T
dy y0 sin wt
V = wy0 cos wt . karena sin2wt + cos2wt = 1, maka
dt dt
1 2
cos wt y 0 y 2 ,sehingga;
y0
V w y02 y 2 (4.15)
32
Vmaks = wy0 m/s (4.16)
dv wy0 cos wt 2 y
a w2 y0 sin wt w y0 w2 y (4.17)
dt dt y0
Contoh 4.3.
Sebuah pegas digantung kemudian ditarik dengan gaya 2,5 N dan merenggang
sejauh 10 cm. apabila dilepas terjadilah gerak osilasi dalam bentuk fungsi sinusoidal
dengan kecepatan sudut w = 50 rad/s. tentukanlah (a) konstanta pegas, (b) frekuensi
Jawab;
4.3. Penutup
electron didalam zat yang mengakibatkan terjadinya arus listrik. Gerak harmonis
sederhana atau gerak bolak balik dapat dianalisa berdasarkan perubahan energi
potensial dan energi kinetis atau dapat juga dengan bercuan pada lingkaran.
33
1. sebuah benda 50 g melakukan GHS pada ujung pegas. Amplitude getaran 12
cm, periode getaran 1,7 s. tentukan; (a) frekuensi, (b) konstanta pegas, (c)
simpangan 6 cm
BAB V
5.1. Pendahuluan
diberikan kepada medium akan diteruskan oleh medium tersebut dalam bentuk
34
gelombang. Contoh batu yang jatuh ke permukaan air akan menimbulkan gangguan
gelombang ini dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain melalui suatu
5.2. Penyajian
gelombang mekanik dan non mekanik. Gelombang mekanik yaitu gelombang dimana
mediumnya turut bergerak. Contoh gelombang pada tali. Gelombang non mekanik,
elektromagnetik.
dimana arah rambatan tegak lurus arah gangguan. Contoh gelombang pada tali,
rambatannya searah gangguan. Contoh gelombang pada per, gelombang bunyi dll.
Gelombang transversal dan longitudinal dapat digambarkan seperti pada gambar 5.1.
arah gangguan
35
arah rambatan
arah gangguan
arah rambatan
b
Y y
A T C A λ C
0 t 0 x
B B
V
(a) (b)
36
a. Periode gelombang (T) yaitu waktu yang diperlukan partikel untuk bergerak
b. Frekuensi gelombang adalah jumlah geratan yang terjadi dalam setiap detik.
f = 1/T (5.1)
d. Panjang gelombang (λ) adalah jarak antar titik puncak gelombang yang
e. Kecepatan gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu
detik.
V= λ f. m/dtk. (5.2)
f. Jarak dari puncak ke puncak yaitu jarak dari simpangan maksimum positif ke
Contoh 5.1.
Sebuah pelampung di permukan air naik turun setiap 4 dtk, dengan range (jarak)
50 cm. jika jarak antara permukaan tertinggi pertama dan berikutnya adalah 30 cm,
maka tentukan;
a. frekuensi gelombang
b. amplitude gelombang
c. panjang gelombang
37
d. kecepatan gelombang.
Jawab;
Jika di dalam suatu media menjalar lebih dari satu gelombang pada saat yang
bersamaan, maka gangguan total pada medium tersebut adalah jumlah dari gangguan
masing-masing gelombang. Sifat ini disebut prinsip superposisi. Prinsip ini berlaku
untuk semua jenis gelombang asal gangguan total yang disebabkan oleh gelombang-
gelombang yang saling bersuperposisi tersebut tidak lebih besar dari elastisitas
medium. Contoh gelombang dapatng dan gelombang pantul seperti pada gambar 5.3.
38
Jika gelombang pertama dinyatakan dengan y1= (x,t) dan gelombang kedua
Dimana;
k = 2π /λ (bilangan gelombang)
W = 2π / T = 2π f. (kecepatan sudut)
sifatnya diam dan disebut gelombang berdiri (standing wave) dengan amplitude ;
2π/ λ. Dengan demikian hubungan letak simpul dan panjang gelombang yang
X = nλ /2. (5.5)
Dimana; n = 1 ; 2 ; 3 ;……….
Tt
v . (5.6)
Dimana;
39
Tt = tegangan dalam tali
Dasar
L =/2
= 2L
f = v/(2L)
40
Over tone pertama
L =
=L
f = v/(L)
Over tone kedua
L =
= 2L/3
f = 3v/(2L)
Contoh 5.2.
Jawab;
41
a. f = v/λ = 5/1 = 5 Hz; w = 2πf = 10 π rad/dtk; k = 2π/λ = 0,02 π rad/m.
c. y = (2A sin kx) cos wt = 2x0,03 sin 3π cos 10 π t = 0,06 sin 3π cos 10 π t
5.2.4. Bunyi
Gelombang bunyi adalah gelombang tekanan dalam medium seperti udara, air
atau baja. Apabila mapatan dan renggangan gelombang mengenai selaput pendengaran,
kita mendengar bunyi bunyi itu dengan catatan frekuensi gelombang antara 20 Hz
RT
m/s (5.7)
M
Dimana;
M = massa molekul
R = tetapan gas
T = temperature mutlak.
42
Didalam udara, jika v1 adalah kecepatan bunyi pada temperature T1 dan v2 adalah
v1 T1
(5.8)
v2 T2
Disini terlihat bahwa laju rambat bunyi tidak tergantung pada tekanan, frekuensi
Contoh 5.3.
Hitunglag kecepatan bunyi dalam gas neon pada temperature 27 0 C dan 770 C.
jika diketahui untuk gas neon, M = 20,18 kg/kmol. , γ = 1,67, R = 8314 J/kmol.
Jawab;
I = daya/luasan
zat ρ, maka;
43
Hubungannya dengan kepekaan peneriman bunyi oleh telinga manusia,
intensitas bunyi dilukuskan dengan istilah kekerasan bunyi (loudness), dimana bunyi
yang berintensitas tinggi memang diterima dengan lebih keras daripada bunyi yang
dua gelombang bunyi yang frekuensinya berbeda sedikit disebut layangan (beats).
Jumlah layangan yang didengar setiap detik sama dengan beda frekuensi kedua
Contoh 5.4.
Bunyi dengan intensitas 0,54 W/m2 , terdengar terlalu bisng. Jika frekuensinya
800 Hz, ρ udara = 1,29 kg/m3 , kecepatan bynyi = 340 m/dtk. Tentukan amplitudonya.
Jawab;
I = 2 π2 f2 ρ v a02 w/m2
1 1 1 0,54
a0 = 9,9 m
f 2 v 800 2 x1,29 x340
contoh 5.5.
Jawab;
Misanya bunyi dengan intensitas 10 μw/cm2 bunyi A dan lain nya bunyi B.
44
dBB – dBA = 10 (log IB – log IA ) = 10 log (IB/IA)
frekuensi f0. jika v laju rambat bunyi dan vS laju sumber yang mendekati pendengar,
mendekati sumber adalah v0 yang juga diukur relative terhadap medium, maka
V V0
Frekuensi yang didengar f= f 0 (5.11)
V Vs
Dimana;
Disini terlihat untuk sumber dan pendengar saling mendekat, jumlah puncak
gelombang tertangkap telinga lebih besar dari pada keduanya diam. Akibatnya
pendengar mendengar frekuensi bunyi lebih tinggi dari frekuensi sumber. Apabila
Contoh 5.6.
500 Hz. Kalau kecepatan rambat bunyi dalam udara 340 m/dtk, maka tentukan;
Jawab;
V V0 340 30
a. f = f 0 = 500 544 Hz
V Vs 340 0
45
V V0 340 (30)
b. f = f 0 = 500 = 456 Hz.
V Vs 340 0
kedua gelombang saling memperkuat. Dalam hal ini kedua gelombang dikatakan
sefase, atau tidak memiliki beda fase. Dalam hal demikian kedua gelombang bunyi
saling akan saling memperkuat, dan intensitas bunyi di tempat itu akan besar.
Interferensi kedua gelombang mudah dideteksi, apabila kedua gelombang itu melalui
Jika puncak gelombang yang satu berimpit dengan lembah gelombang kedua,
maka kedua gelombang itu saling meniadakan. Dalam hal ini tidak ada bunyi yang
terdengar di tempat itu. Dan dikatakan kedua gelombang berbeda fase 180 0 ( atau ½ λ)
atau kedua gelombang itu berlawanan fase. Jika kedua gelombang tidak tepat sefase
dan juga tidak tepat berlawanan fase, maka timbul efek antara (intermediate effect).
5.3. Penutup
diketahui dalam gelombang adalah parameter gelombang, dan apabila dalam suatu
medium terdapat beberapa gelombang yang menjalar secara bersamaan dalam waktu
bahwa yang penting diketahui dalam gelombang adalah parameter gelombang, dan
apabila dalam suatu medium terdapat beberapa gelombang yang menjalar secara
bersamaan dalam waktu yang sama, akan timbul superposisi gelombang yang
46
Untuk gelombang bunyi pengukuran intensitas besarnya biasanya dinyatakan
1. tegangan dawai pada tali dari gambar … diketahui 88,2 N. panjang dawai 50 cm,
a. kecepatan gelombang
b. Frekuensi nada dasar , nada atas pertama dan nada atas kedua.
2. sebuah mesin tulis menghasilkan intensitas 75 dB. Tentukan intensitas yang timbul
kecepatan bunyi 340 m/dtk, berapa frekuensi yang didengar oleh pengemudi yang
dikejar.
BAB VI
6.1. Pendahuluan
Kelistrikan dan kemagnetan merupakan inti atau pokok materi yang dibahas
dalam bidang teknik elektro secara umum, dan secara khusus dalam bidang teknik
dijumpai dalam berbagai mata kuliah, untuk itu dalam mata kuliah fisika ini hanya
47
difokuskan pada proses terjadinya aliran electron dalam zat, gaya coulomb, medan dan
6.2. Penyajian
Pada dasarnya suatu zat dapat dianggap sebagai kumpulan dari tiga jenis
partikel yaitu proton, neutron dan electron. Ketiga partikel ini memiliki muatan dan
Tabel 5.1. Tabel symbol, muatan dan massa dari partikel-pertikel zat.
Interaksi gaya dari partikel-partikel dapat berupa gaya grafitasi dan gaya listrik.
Gaya grafitasi dengan hukum Newton dan gaya listrik denganhukum Coulomb.
Misalnya dua partikel yang masing-masing mempunyai massa dan muatan yakni; m1,
q1 dan m2 ,q2. seperti pada gambar 6.1. Gaya grafitasi dan gaya listrik antara kedua
partikel adalah;
m1 ,q1 m2 , q2
Gaya grafitasi;
m1xm2
F N. (6.1)
r2
48
Gaya listrik;
q1xq 2
F k N (6.2)
r2
Dimana;
1
= 4
0
negative sama dengan muatan-muatan positif. Apabila dalam atom tersebut terjadi
perubahan electron, maka; electron berkurang satu (Z-1) disebut ion positif atau kation,
dan electron bertambah satu (Z+1) disebut ion negatif atau anion. Perpindahan ion
dari ion positif (kation) ke ion negative (anion), menyebabkan terjadinya aliran electron
dan ini yang disebut arus listrik. Araha aliran listrik (i) dan arah aliran electron (ie)
A ie K
Gaya interaksi antara dua muatan listrik adalah berbanding lurus dengan kedua
muatan, berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya. Dengan arah gaya yakni; jika
49
kedua muatan sama tolak menolak, dan jika tidak sama tarik menarik. Besaran gaya
q1xq 2
F k N
r2
+q1 + q2
F F
(a)
+ q1 F F - q2
(b)
Untuk suatu titik yang dipengaruhi oleh lebih dari satu muatan, maka besarnya gaya
listrik pada titik tersebut adalah jumlah vector dari masing-masing gaya yang
Ft = F1 +F2 + F3 + …… Fn (6.3)
Fty
arctg (6.4)
Ftx
Dimana;
Contoh 6.1.
50
Muatan-muatan q = 2x1019 coulomb, diletakkan pada tiga sudut dari bujur
sangkar yang panjang sisinya = 0,2 m. berapakah besar gaya dan arahnya pada suatu
Jawab;
1 0,2 m 2
F1 F2 0,2 m
F3
4 3
b. jika muatan q’ diletakkan pada sudut yang tidak terisi (ttk 4).
19 19
q1xq 2 9 2 x10 x10
F1 k 9 x10 45 x1010 N
r2 4 x10 2
51
F’ (45 x1010 ) 2 (45 x1010 ) 2 6345 x108 N
Medan listrik adalah ruang disekitar muatan listrik atau benda yang bermuatan,
yang masih dipengaruhi oleh gaya dari muatan tersebut. Untuk mengetahuinya
biasanya dilakukan dengan muatan uji positif. Arah medan disuatu titik searah dengan
arah gaya yang dialami oleh muatan uji positif (gambar 6.5). Untuk itu besaran medan
P P
+q’ o +q’ o
q ++++ + q - - - - -- -
+
Gambar 6.5. Medan oleh muatan q dan arah medan di titik uji P.
Besarnya medan listrik disuatu titik adalah besarnya gaya yang timbul antara
F q.q i q
E i
k 2 i k 2 N/C (6.5)
q r q r
Untuk suatu titik yang dipengaruhi oleh lebih dari satu muatan, maka besarnya medan
listrik pada titik tersebut adalah jumlah vector dari masing-masing kuat medan yang
Et = E1 + 2 + E3 + …… En (6.6)
52
Ety
arctg (6.7)
Etx
Dimana;
Contoh 6.2.
Soal sama pada contoh 6.1. tetapi yang ditayakan adalah medan.
F q.q i q
Jawab; dalam hal ini digunakan rumus E i
k 2 i
k 2
q r q r
Energi potensial adalah usaha yang dilakukan untuk memindahkan muatan dari
U F dr (6.8)
q’
r
dari gambar 6.6., untuk muatan q dan q’ yang berjarak r, maka energi potensialnya
dapat ditentukan;
q.q i qq i qq i
r2
U k dr k xr k Joule (6.9)
r2 r
53
Persamaan ini menunjukkan energi potensial pada titik muatan q’ didalam medan listrik
Adalah energi potensial pada suatu titik dibagi dengan muatan pada titik
qq i q
V k k volt (6.10)
rxq i r
Besaran dari potensial listrik adalah besaran scalar. Untuk titik yang dipengaruhi oleh
n
qn q q
V k k ( 1 2 ....) (6.11)
n 1 rn r1 r2
Apabila pada titik A dengan potensial VA dan titik B dengan potensial VB, maka beda
VA – VB = VAB (6.12)
Contoh 6.3.
a. potensial di titik A
b. berapa kerja yang dilakukan untuk memindahkan muatan -8x10-9 coul. Dari titik A ke
titik B.
jawab;
54
5m 5m
q1 5m B 1m q2
gambar 6.7.
q 25 x109
a. VA1 k 9 x109 45
r 5
q 25 x109
VA2 k 9 x109 45
r 5
q 25 x10 9
b. VB1 k 9 x109 45
r 5
q 25 x10 9
VB2 k 9 x109 225
r 1
Adalah ruang disekitar muatan listrik yang bergerak yang mengalami gaya
tertentu. Efeknya dapat diamati dengan jarum kompas, dimana jarum kompas itu selalu
sejajar medan magnet. Gambar 6.8. memperlihatkan medan magnet B dan gaya medan
Intensitas medan magnet disuatu titik dinyatakan dengan vector B. besarnya intensitas
55
F
q B
Θ
Gambar 6.8. Arah medan B dan gaya F dari muatan q yang bergerak
F
B Tesla (Wb/m2) (6.13)
qv sin
Dimana;
q = muatan (coulomb)
v = kecepatan (m/dt)
apanila suatu penghantar dengan panjang L yang dialiri aris I seperti pada gambar 6.9,
diletakkan dalam suatu medan magnet B maka timbul gaya (Gaya Lorents) seberas;
F = Bx I x L sin θ Newton.
Dimana; θ = sudut antara L dan B. jika penghantar berupa lintasan tertutup, maka gaya
+++ + B + + + + + + + +
+ + + i + +
+ + ++ + + + + L + + + + +
56
Dua buah penghantar paralel dengan panjang l dialiri arus masing-masing I dan
I’, dan berjarak a, seperti pada gambar 6.10. akan mengalami gaya antara keduanya
sebesar;
I’
0 2ii '
F xlx
4 a
(6.13)
xii ' l
F 0
2xa
Dimana; jika I dan I’ searah, maka arah gaya tarik menarik, dan jika I dan I’ berlawanan
arah, maka arah gaya tolak menolak. Hukum ini biasa disebut hum ampere.
Contoh 6.4.
Kawat lurus AB yang panjang dialiri arus I = 20 A. sebuah kawat segiempat sisi
(lihat gambar) panjang sejajar AB dialiri arus I’ = 10 A. (lihat gambar 6.11) tentukan
besar dan arah gaya yang bekerja pada kawat persegi, akibat medan magnet dari kawat
AB.
Jawab;
10 cm
57
I i’ 20 cm
1 cm
Gambar 6.11.
Sifat magnetic zat berpengaruh terhadap medan magnet. Misalnya solenoid atau
toroida dialiri arus tertentu, hingga suatu titik terdapat induksi mgnetik Bv. (diandaikan
dalam vakum). Jika solenoid atau toroida diisi zat, medan pada titik tersebut berubah
menjadi B. perbandingan medan yang dihasilkan dengan zat dan tanpa zat disebut
km = B/Bv (6.14)
(permeabilitas vacuum).
58
Berdasarkan permeabilitas relative zat, maka zat dapat dibagi menjadi; zat
kecil dari satu misalnya tima hitam. Zat paramagnetic bila km sedikit lebih besar dari
satu, misalnmya aluminium. Zat feromagnetik bila km nya sekitar 50 atau lebih, contoh
besi.
Fluks magnet (φ) yang melalui luasan A adalah jumlah gris fluks yang
menembus luas tersebut. Jika B adalah medan yang menimbulkan garis gaya dan tegal
selama waktu ∆t, maka menurut Faraday, GGL induksi rata-rata antara kedua ujung
kumparan adalah;
N volt. (6.16)
t
Untuk konduktor yang bergerak dalam medan magnet dan memotong garis fluks akan
timbul GGL induksi. Jika panjang konduktor L, bergerak dengan kecepatan v dan tegak
ε = B L V volt. (6.17)
Contoh 6.5.
Sebuah batang tembaga panjang 30 cm. terletak tegak lurus terhadap medan
magnet yang rapat fluxnya 0,8 Wb/m2. batang digerakkan dengan kecepatan 0,5 m/dtk
Jawab;
59
ε = B L V = 0,8 x 0,5 x 0,3 = 0,12 volt.
6.3. Penutup
untuk itu hukum-hukum dasar kelistrikan dan kemagnetan yang telah dibahas dalam
1. pada titik-titik A,B,C,D pada bujur sangkar ABCD yang sisi-sisinya 1 m terdapat
mutan q. sedangkan pada titik pusat m terdapat muatan -1/4 q. ditanyakan; gaya
listrik dititik C.
2. sebuah bujur sangkar dengan panjang sisi 0,2 m. tiga titik sudutnya terisi muatan
3. sebuah kumparan terdiri dari 50 lilitan, mula-mula di dalam medan magnet hingga
luas permukaannya merangkap flux sebesar 3,1 x10-4 wb. Kumparan digerakkan
hingga dalam waktu 0,02 dtk berada di tempat di mana flux dirangkapnya adalah
0,1 x 10-4 wb. Berapakah GGL rata-rata yang terinduksi di dalam kumparan ?.
(pentunjuk, gunakan rumus N ).
t
60
BAB VII
CAHAYA
7.1. Pendahuluan
Cahaya mempunyai sifat kembar yaitu sebagai gelombang dan sebagai materi.
pembiasan, interferensi dan defraksi. Sebagai materi karena kuantum energi yang dapat
7.2. Penyajian
61
7.2.1. Gelombang Elektromagnetik
pasangan medan magnet (H) dan medan listrik (E), dan bergerak secara periodic dalam
suatu ruang dengan arah medan saling tegak lurus satu dengan yang lain (lihat gambar
7.1).
x dan sinar gamma. Yang membedakan adalah range frekuensi dan panjang
\gelombang. Hal ini dapat dilihat pada spektrum gelombang elektromagnetik seperti
62
Gambar 7.2. Spektrum gelombang elektromagnetik.
Warna cahaya tergantung dari frekkuensinya, dimana cahaya merah memiliki frekuensi
nampak terkecil dan cahaya violet tertingi. Cahaya putih merupakan gabungan dari
C = 3 x 108 m/dtk
63
Apabila seberkas cahaya tiba pada batas dua permukaan bening yang tidak
sama, maka pada umumnya berkas cahaya tersebut mengalami tiga keadaan yaitu
Untuk berkas cahaya yang dpantulkan dari permukan bening datar, berlaku
ketentuan yaitu;
b. Sinar masuk dan sinar pantul serta garis normal terletak dalam satu bidang
datar.
Garis normal
Untuk berkas cahaya yang dipantulkan dari cermin bola, maka disini akan berlaku
titik focus cermin bola, dengan bayangan tergantung dari permukaan bola ( cekung atau
cembung). Pada cermin cekung membentuk banyangan nyata dan terbalik jika jarak
benda lebih besar dari jarak focus, sedangkan jika jarak benda lebih kecil dari jarak
focus, bayangan nyata tegak dan diperbesar. Pada cermin cembung bayangan selalu
maya, diperkecil dan tegak. Gambar 7.4. memperlihatkan berkas cahaya yang
64
C F F C
(a) (b)
1 1 2 1
(7.1)
p q r f
Dimana;
r = jari-jari cermin
f = focus cermin
dengan catatan;
* q dihitung positif jika bayangan nyata, yakni berada di depan cermin dan
* r dan f positif untuk cermin cekung, dan negative untuk cermin cembung
65
q
M= p
(7.2)
Contoh7.1.
Sebuah cermin cekung denganjari-jari 4 cm. jika sebuah benda yang tingginya
5 cm diletakkan didepan cermin dengan jarak 3 cm dari cermin , maka tentukan letak
Jawab;
q p f 2 cm
gambar 7.5.
1 1 2
didapat q = 6 cm
3 q 4
tinggibayangan q 6
2
tinggibenda p 3
7.2.3. Pembiasan
66
Bila seberkas cahaya dengan sudut miring datang pada dua permukaan zat,
dengan indeks bias berbeda, maka sinar akan dibengkokkan. Gejala ini disebut
Garis normal
Sinar dtg
Θ1 sat 1 (n1)
Θ2 sat 2 (n2)
Sinar bias
Bila sudut berkas cahaya yang datang dari zat dengan indeks bias n1 adalah θ1, dan
dibiaskan dengan sudut bias θ2 pada zat dengan indeks bias n2, maka menurut Hukum
Snellius berlaku;
a. n1 sinθ1 = n2 sin θ2
b. bila n2 > n1 sinar bias mendekati garis normal, bila n2 < n1 sinar bias menjauhi
normal.
c. Berkas sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak dalam satu bidang.
Indek bias (n) adalah perbandingan kecepatan rambat cahaya dalam vakum dengan
Untuk dua zat, maka indeks bias relative zat 1 terhadap zat 2 adalah;
67
n1
indeksbiasrelatif (7.4)
n2
Menurut Huygens, berkas cahaya yang merambat dalam dua zat berbeda, maka
panjang gelombangnya akan berubah sesuai dengan kecepatan cahaya dalam zat
v2
2 1 (7.5)
v1
Dimana;
Contoh 7.2.
Seberkas cahaya merambat dalam dua medium yang berbeda. Jika dalam
medium pertama kecepatan cahaya 2.108 m/dtk, dan dalam medium kedua kecepatan
c. panjang gelombang dalam medium kedua, jika diketahui panjang gelombang delam
jawab;
3 x108
a. indeks bias medium 1, n1 = 3 / 2 = 1,5
2 x108
68
3 x108
indeks bias medium 2, n2 = 1,2
2,5 x108
v2 2,5
c. pajang gelombang medium 2 , 2 1 = 20 x10 6 25 μ m.
v1 2
Bila seberkas cahaya datang dari zat yang indeks biasnya lebih tinggi masuk ke
zat yang indek biasnya lebih rendah, maka sebagian sinar masuk dibiaskan, dan
sebagian lagi dipantulkan pada permukan batas. (lihat gambar ). Karena θ 2 harus lebih
besar dari θ1, memungkinkan θ1 dapat diatur sedemikian hingga θ2 = 900. harga sudut
θ1 yang menyebabkan θ2 berharga 900, disebut sudut kritis. Untuk harga θ1 yang lebih
besar dari sudut kritis, tidak terjadi pembiasan dan sinar masuk dipantulkan seluruhnya,
sedangkan harga θ1 lebih kecil dari sudut kritis, maka tidak terjadi pemantulan dan sinar
Contoh 7.3.
Berapakah sudut kritis agar cahaya dapat berjalan dari kaca ( n1 = 1,54) ke air
( n2 = 1,33).
Jawab;
7.3. Penutup
69
Bagian yang penting diperhatikan dalam gelombang cahaya adalah rambatan
cahaya, pantulan cahaya dan pembiasan. Bagian ini merupakan prinsip dasar pada
1. seberkas cahaya dengan panjang gelombang 25 mikrometer, datang dari udara dan
merambat ke dalam kaca yang indeks bianya 1,5. jika tebal kaca adalah 1,5 mili
70