Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

“Kesalahan Dan Variasi Kalimat”

Kelompok 4 :
Rahmat Wijaya (63201121016)

Tita Septiani (63201121031)

Bela Putri Saraswati

Deden Much. Darmadi M,Pd.


4.3 Kesalahan Kalimat

*Kalimat Taksa
Atau kalimat ambigu memiliki sejumlah ciri,yakni penggunaan katanya memiliki kata ganda atau
lebih dari satu.Sifatnya membuat bingung pembaca karena tidak mudah dipahami.

Kalimat ini dapat disebabkan:


1.Tidak menggunakan tanda baca yang diperlukan.
2.Kurang tepatnya pemilihan kata pada unsur frasa kepemilikan.
3.Kurang jelasnya anafora untuk akhiran atau klitikan (-nya).
Contoh

(a).Lukisan Sunaryo dipajang di pameran itu


(a1)Lukisan karya Sunaryo dipajang di ruang pameran itu.
(a2)Lukisan diri Sunaryo dipajang di ruang pameran itu.
(a3)Lukisan milik Sunaryo dipajang di ruang pameran itu.

(b).Datanglah pada ulang tahun anakku yang kedua.


(b1)Datanglah pada ulang tahun yang kedua untuk anakku.
(b2)Datanglah pada ulang tahun anakku kedua.

(c).Penyidik Akbar itu bener-bener seorang pakar hukum.


(c1)Penyidik bernama Akbar itu bener-bener seorang pakar hukum.
(c2)Yang menyidik Akbar itu bener-bener seorang pakar hikum.
4.3 Kesalahan Kalimat

*Kalimat Tidak Lengkap


Kalimat yang terdiri atas sebagian dari kalimat lengkap.harus mengandung unsur kalimat
sekurang-kurangnya harus ada,subjek dan predikat. Jika predikat kalimat itu berupa kata kerja
transitif,unsur kalimat yang disebut objek juga harus hadir.Unsur lainnya, yakni keterangan,
kehadirannya bersifat sekunder atau tidak terlalu dipentingkan.

Contoh:
(1).Pembangunan itu untuk menyejahterakan masyarakat.
(2).Sehingga masalah itu dapat diatasi.
(3).Hai,apa kabar?
4.3 Kesalahan Kalimat

*Kalimat Rancu
Kalimat rancu berarti kalimat kacau atau kalimat yang susunannya tidak teratur sehingga
informasinya sulit dipahami. Jika dikaitkan dengan bahasa menunjukkan bangsa maka penutur bahasa
itu berpola hidup kacau.

Kalimat kerancuan dapat dibedakan menjadi dua bagian,yaitu:


1.Kerancuan struktur kalimat;dan
2.Kerancuan susunan kata.

Gejala kerancuan kalimat timbul karena dua kemungkinan,yaitu:


a.Kurang menguasai penggunaan bahasa yang tepat, baik dalam penyususan kalimat atau frasa
maupun dalam menggunakan beberapa imbuhan sekaligus untuk membentuk kata.
b.Kerancuan terjadi dengan tidak sengaja karena Ketika seseorang akan menuliskan sesuatu,dua
pengertian atau dua bentukan yang sejajar timbul sekaligus dalam pikirannya,sehingga yang
dilahirkannya sebagian diambilnya dari yang pertama,tetapi bagian yang lain diambilnya dari yang
kedua.
Contoh

(1).Untuk membudidayakan udang memerlukan modal sepuluh juta.


(2).Minggu lalu di sekolah kami mengadakan pertandingan olahraga.
(3).Murid-murid dilarang tidak boleh meroko.
4.3 Kesalahan Kalimat

*Kalimat Nirlogis
Menentukan apakah kalimat yang ditulis atau yang dituturkan adalah logis atau tidak. Nalar ialah
aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis. Pikiran yang logis ialah pikiran yang dapat
diterima akal sehat.

Contoh:
1.Rencana akan menyusun proposal penelitian.
2.Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah terkumpul sumbangan sebanyak itu.
3.Kita harus mengejar ketertinggalan dari negara maju.
4.3 Kesalahan Kalimat

*Kalimat Terlalu Panjang


Salah satu penyebab kalimat tidak efektif adalah kalimat yang terlalu panjang.
Kalimat panjang tersebut harus dibagi menjadi beberapa kalimat pendek sehingga efektif.

Syarat-syarat:
a.Setiap penggalan minimal harus memiliki unsur subjek dan predikat.
b.Gunakan kata sambung antar kalimat untuk mengawali kalimat,antara lain:oleh karena itu,dengan
demikian,akan tetapi,namun,oleh sebab itu,selanjutnya, jadi meskipun demikian,walaupun
demikian,untuk itu,dalam hal ini.
c.Perhatikan apakah antar kalimat yang menjadi kalimat penggalan tersebut mempunyai koherensi
atau tidak.
d.Kata sambung yang tidak dibenarkan untuk mengawali kalimat,antara lain:dan,
maka,sehingga,kemudian,sedangkan,tetap.
Contoh

(1).Faktor lain yang datang dari luar diri siswa adalah cara guru menyampaikan materi atau
memberikan serta menanamkan pemahaman konsep atau pengetahuan dalam matematika dan guru
lebih dahulu hendaknya menjelaskan dengan tepat suatu bahan atau materi tertentu agar siswa dalam
belajar mempunyai pegangan atau tuntutan yang membuatnya belajar secara teratur.
4.4 Variasi Kalimat

* Variasi Melalui Penggabungan Kalimat


Sesuatu gagasan dapat dinyatakan dalam dua kalimat tunggal atau lebih idenya berkaitan erat.
Sebaliknya, ide yang berkaitan erat itu dapat dinyatakan dalam kalimat majemuk. Selain itu, perlu
diingat bahwa ciri khas Bahasa Indonesia adalah unsur yang ditempatkan di awal menunjukan yang
dipentingkan.

Syarat:
(a).Apakah ada unsur kalimat yang sama,jika ada unsur kalimat yang sama,hanya disebutkan satu
dalam kalimat ubahan.
(b).Karena penggabungan beberapa kalimat pendeknya,harus digunakan misalnya yang, tetapi, sebab,
karena, sehingga.
(c).Makna kalimat gabungan harus sama dengan kalimat sebelum gabungan.

Contoh:
(1).Rumah peristirahatan penjabat itu mewah sekali.Rumah peristirahatan itu telah terbakar.
(2).Peralatan untuk bernafas dalam air telah ditemukan. Peralatan itu memungkinkan dilakukannya
pengumpulan hewan laut dalam keadaan segar.
4.4 Variasi Kalimat

*Variasi Kalimat dengan Pengubahan Bentuk (Transformasi)

Syarat:
a.Pusatkan perhatian pada kata yang berada dalam kurung. Dalam kalimat tersebut,adakah kata yang
besinonim dengan kata yang berada dalam kurung?
b.Kata yang berada dalam kurung itu mengubah jenis kata/kelas kata atau tidak?
c.Kata yang berada dalam kurung itu mengubah kategorikah atau tidak?
Me(N)-memungkinkan kategori aktif di-dimungkiri kategori pasif.

Contoh:
(1).Ledakan penduduk menyebabkan lajunya urbanisani. (penyebab)
(2).Penelitian itu memerlukan peralatan canggih. (diperlukan)
4.4 Variasi Kalimat

*Variasi Kalimat dengan Memindahkan Letak Gatra

Syarat:
a.Bagilah kalimat tersebut berdasarkan gatra.
b.Pindahkan gatra-gatra tersebut agar kalimat bervariasi.
c.Tidak dibenarkan menambah/mengurangi kata.

Contoh:
1.Penelitian itu dilaksanakakan di daerah Pangkalpinang selama tiga bulan.
S P K1 K2

(1). S P K1 K2
(1a). S P K2 K1
(1b). S K1 P K2
(1c). S K1 K2 P
(1d). S K2 P K1
(1e). S K2 K1 P
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai