I.1.
Telegrap
Telepon
Radio
Televisi
:
:
:
:
1832
1875
1897
1937
I.2.1. TELEGRAP
Media fisis
SENDER
RECEIVER
I-1
K
SENTRAL
s
N
L
S
K,L,M,N : Pelanggan
S
: Switching dlm
sentral
M
Gbr.I.2: Bagan sederhana komunikasi telepon
Untuk dapat berkomunikasi satu sama lain maka masing-masing
pelanggan K,L,M dan N sesuai permintaannya akan dihubungkan
oleh alat switching yang ada disentral.
Sifat-sifat khusus komunikasi telepon:
1. Informasi berupa suara, berarti meningkatkan kemampuan panca
indera telinga
2. Emosi ikut terkirim
3. Media transmisi berupa saluran fisis sehingga komunikasi bersifat
:point to point
4. Termasuk kedalam kelompok Fixed Communication
I.2.3. RADIO
RECEIVER
TRANSMITTER
RECEIVER
I-2
SINYAL INFORMASI
Ditinjau dari perangkat pengirim dan penerima yang secara umum
dikatakan juga sebagai terminal / alat ujung komunikasi , maka sinyal
informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Sinyal telegrap
2. Sinyal telepon
3. Sinyal musik
4. Sinyal facsimile
5. Sinyal video
I-3
SINYAL TELEPON
Sistem telepon digunakan para pelanggan untuk berkomunikasi tidak lain
adalah untuk mendapatkan informasi, sehingga dengan demikian sinyal
telepon tersebut adalah sinyal informasi.
Secara umum didefinisikan bahwa informasi adalah sesuatu yang tidak
diketahui sebelumnya, sehingga bila diminta menampilkan sinyal tersebut
secara grafis, maka berarti harus menggambarkan sesuatu yang tidak
diketahui; bagaimana wujudnya ?
Amplituda (Volt/Watt)
Waktu (detik)
0,0 .
.
.
.
.
0 16 300 1000
.
.
3.000
.
.
.
.
.
16.000 frek. (Hz)
I-4
LPF
(16-10.000) Hz
fcut-off = 10.000Hz
Gbr.II-3: Output suatu Low Pass Filter
High Pass Filter (HPF) adalah perangkat yg hanya dapat
menyalurkan frekuensi lebih tinggi atau sama dengan frekuensi cutoff, seperti terlihat pada Gbr.II-4.
(16-16.000)Hz
HPF
(8.000 -16.000) Hz
fcut-off = 8.000Hz
Gbr.II-4: Output suatu High Pass Filter
Berdasar sifat LPF dan HPF yang diterapkan kepada logatom
ternyata bahwa tingkat kefahaman informasi akan mencapai 80%
apabila bandwidth yang digunakan adalah (300 3000)Hz seperti
yang terlihat pada Gbr.II-5 dan Gbr.II-6 sebagai hasil percobaan
logatom.
Tkt kefahaman informasi (%)
100
80
0,0 .
.
.
.
.
0 16 300 1000
.
.
3.000
.
.
.
.
.
16.000 frek. (Hz)
I-5
80
0,0 .
.
.
.
.
0 16 300 1000
.
.
3.000
.
.
.
.
.
16.000 frek. (Hz)
.
.
3.000
.
.
.
.
.
16.000 frek. (Hz)
SINYAL MUSIK
Musik pada hakekatnya hampir sama dgn suara, yang membedakan
musik dari suara hanya persyaratan keindahan, sehingga dengan
demikian dapat dikatakan bahwa persyaratan sinyal musik adalah:
Dapat difahami
Memiliki keindahan yang sangat ditentukan oleh warna suara
I-6
SINYAL FACSIMILE
Facsimile merupakan pengiriman gambar yg diam seperti potret.
Perangkat facs sebagaimana pada Gbr.II-1 terdiri dari 3 bagian utama
yakni:
1. Silinder yang dapat maju mundur relatif terhadap sumbunya.
2. Lampu sorot
3. Foto sel
I-7
dengan bandwidth B
I-8
III. TRANSDUCER
III.1.
III.3
MIKROFON ARANG
I-10
i
2
RL
Vout= i.RL
+
Keterangan: 1. Serbuk arang dengan tahanan Ro
2. Membran
3. Daya akustik yang datang pada membran
Gbr.III.2 Bagan dasar suatu mikrofon
Bagian utama mikrofon adalah suatu kotak yang berisi serbuk
arang dan salah satu bidang permukaannya berupa membran.
Daya akustik yg datang pada membran akan menekan membran
sehingga membran akan melengkung kedalam, dimana besarnya
kelengkungan membran ini tergantung dari besarnya tekanan daya
akustik yang datang.
Akibatnya serbuk arang dalam kotak akan tertekan dan merapat ,
hal mana menyebabkan elektron-elektron dalam atomnya akan lebih
mudah untuk berpindah , dengan perkataan lain tahanan R o akan
turun.
Mengingat sifat membran yang lentur, maka lengkungan
kedalam akan dikuti pula oleh lengkungan keluar yang
mengakibatkan
keadaan
sebaliknya
dimana
serbuk
akan
merenggang sehingga tahanan Ro naik.
Merapat-merenggangnya serbuk arang akan menyebabkan
turun-naiknya tahanan serbuk
Ro , kondisi mana dapat
diekivalenkan dengan suatu rangkaian pengganti dengan nilai R o
yang variabel sebagaimana terlihat pada Gbr.III.2.
Ro
Vac
RL
Vdc +
Vout= i.RL
I-11
Tegangan output
LOUDSPEAKER
Fungsi louspeaker adalah untuk merobah besaran listrik menjadi
besaran akustik
Berdasar cara kerjanya maka loudspeaker dapat dibedakan atas:
Loudspeaker radiasi langsung/direct radiated loudspeaker
Loudspeaker radiasi tak langsung / loudspeaker corong /
horn loudspeaker.
iac
I-12
5
4
Cara kerja:
Arus iac yang berasal dari output Audio Amplifier akan dialirkan
melalui kumparan sehingga membangkitkan fluks maknit m yang
besarnya tergantung kepada jumlah lilitan serta bahan inti dari
kumparan tersebut. Selanjutnya fluks maknit m menyebabkan
timbulnya medan maknit Em dan gaya maknit Fm yang besarnya
tergantung dari besarnya m tersebut
Gaya maknit Fm akan menarik armatur untuk mendekat misalnya
sejauh x, dan nilai x ini sebanding dengan m .
Karena arus iac yang mengalir adalah arus bolak balik, maka nilai x
bisa positip atau negatip, dalam arti bahwa armatur tersebut bisa
bergerak mendekat atau menjauh.
Perobahan posisi armatur yang secara bergantian mendekat dan
menjauh tersebut berlangsung dengan kecepatan sesuai frekuensi
arus yang masuk (100 -10.000 Hz untuk musik ).
Karena membran menempel padanya, maka gerakan ini akan diikuti
pula oleh membran, dikatakan membran bergetar.
Getaran membran akan membangkitkan suara yang merupakan
besaran akustik.
III.4.2 HORN LOUDSPEAKER / LS. RADIASI TAK LANGSUNG
Keterangan: 1.
2.
3.
4.
5.
I-13
Berkas elektron
123
9
Keterangan:
1. Filamen
2. Katoda dilapisi bahan berelektron
3. Control grid
4. Anoda 1: pemberkas
5. Anoda 2: pemercepat
6. Pelat defleksi vertikal
7. Pelat defleksi horizontal
8. Lapisan fluorescent
9. Layar monitor ( permukaan layar monitor melengkung )
10.Titik P : titik tumbukan berkas elektron dilayar.
Gbr.III.6: Bagan suatu Tabung Sinar Katoda
Prinsip kerja:
1. Bila katoda dipanasi oleh filamen maka dr permukaannya akan
ditembakkan / diradiasikan elektron dalam jumlah besar.
2. Control grid akan mengatur arah radiasi dari elektron-elektron
tersebut sehingga akan menuju kesatu arah tertentu, sehingga
akhirnya mayoritas elektron akan menuju anoda.
3. Saat meliwati anoda pemberkas elektron-elektron membentuk
suatu berkas yang sempit.
Penyempitan elektron pada anoda pemberkas terjadi dengan
bantuan 2 pasang pelat paralel sebagaimna diperlihatkan pada
Gbr. III.7.
Pelat +
Pelat Berkas elektron
Pelat +
Pelat -
I-14
+
Q
Berkas elektron
P
R
Y
T
P
S
Gbr.III.9: Pelat defleksi horizontal yang membelokkan
berkas elektron dalam arah horizontal.
I-15
I-16
III.6
FOTO SEL
Berkas cahaya
K
RL
Vout = i RL
i
+
KAMERA TV
Fungsi kamera adalah untuk merobah besaran gambar menjadi
besaran listrik, sehingga dengan demikian prinsip kerjanya hampir
sama dengan facsimile (pengiriman gambar diam) ataupun proses
mendapatkan sinyal video.
Sinyal RF ( + informasi)
Klasifika
si
Frekuen
si
Karakteristik perambatan
Very
Low
Frequen
cy
(1030)KHz
Low
Frequen
(30300)MH
Pengguna
an
Mekanism
e
perambat
an
Komunika
si point to
point
Komuniks
i point to Ground
I-18
cy
Medium
Frequen
cy
High
Frequen
cy
Very
High
Frequen
cy
Ultra
High
Frequen
cy
Super
High
Frequen
cy
permukaan bumi
sama dgn VLF, tetapi pada siang
hari redaman
mulai besar
3. Pada siang hari tingkat keandalan
mulai turun
4. Jarak jangkau maksimum <
2000km
(0,31. Redaman diudara sangat besar
3)MHz
2. Pada malam hari redaman
permukaan bumi
mulai besar, sedang pada siang
hari redaman
semakin besar.
3. Tingkat keandalan rendah
4. Jarak jangkau maksimum <<<
2000km
(31.
Rambatan
gelombang
30)MHz dipengaruhi atmosfir
2. Sangat ditentukan oleh siang,
malam, musim
dan cuaca
3. Tingkat keandalan rendah
4. Jarak jangkau maksimum 4000km
(30-300) 1. Sifat gelombang sama dengan
MHz
cahaya, punya
rambatan line of sight / sesuai
garis pandang
2. Tidak dipengaruhi Ionosfir
3. Tingkat keandalan tinggi
4. Jarak jangkau makimum 60km
(0,31. Sifat gelombang sama dengan
3)GHz
cahaya, punya
rambatan line of sight / sesuai
garis pandang
2. Tidak dipengaruhi Ionosfir
3. Tingkat keandalan tinggi
4. Jarak jangkau makimum 60km
(31. Sifat gelombang sama dengan
30)GHz
cahaya, punya
rambatan line of sight / sesuai
garis pandang
2. Tidak dipengaruhi Ionosfir
3. Tingkat keandalan tinggi
4. Jarak jangkau makimum 60km
5. Diredaman oleh hujan
point
jarak jauh
Navigasi,
Marine
Wave
Broadcast
,
Navigasi,
Marine
Komunika
si point to Space
point
Wave
jarak
dekat:
FM,TV,Ra
dar,
Navigasi
I-19
Extra
High
Frequen
cy
Rx
Ground Wave
Bumi
Gbr.IV.3: Perambatan Ground Wave pada permukaan bumi
Karena Ground Wave merambat melalui pemukaan bumi, maka
merupakan persyaratan bahwa antena Tx maupun Rx ditempatkan
dekat / pada permukan bumi.
Sebenarnya antena Tx juga memancarkan dayanya keudara, akan
tetapi redaman propagasinya melalui udara sangat besar.
Selain masalah redaman, yang terutama perlu diperhatikan dalam
perambatan gelombang pada suatu media adalah kecepatan dan
kedua hal ini sangat tergantung pada karakteristik media tsb yakni:
Konstanta konduktivitas
Konstanta permeabilitas
Konstanta dielektrivitas
Dengan demikian perambatan Ground Wave pada permukaan bumi
tidaklah sama baiknya untuk semua tempat, mengingat perbedaan
bahan bentukan permukaan bumi yang bisa berupa :
Laut
Gurun pasir
Gunung / bukit batu
Hutan
Daerah pertanian / rural
Daerah Perkotaan
Daerah Industri
IV.2
Enersi matahari
Ionosphere
Bumi
Gbr.IV.4: Enersi yang diterima oleh Ionosphere
Lapisan Ionosphere menerima enersi dari 2 arah, yakni langsung
dari matahari serta yang merupakan enersi pantulan bumi.
Enersi ini akan menyebabkan terjadinya proses ionisasi sehingga
membentuk layer / lapisan / kumpulan ion-ion pd ketinggian
tertentu.
Layer ini mempunyai kerapatan yang bergradasi sehingga
gelombang RF pada frekuensi (3-30)MHz yang memasukinya akan
mengalami pembelokan dan kembali kepermukaan bumi., sedang
frekuensi yang lebih tinggi dari 30 MHz akan menembusnya.
Frekuensi > 30 MHz
Ionosphere
hop
Tx
Bumi
R
Gbr.IV.5: Perambatan Sky Wave oleh pembelokan Ionosphere
Skip distance R : jarak minimal yang dicapai Sky
Wave
Besarnya enersi yang dibutuhkan proses ionisasi senantiasa berobah
mengikuti perobahan enersi yang sepanjang hari dipancarkan
matahari, sebagai akibatnya maka ketinggian dan jumlah layer
yang dihasilkannya juga akan bervariasi.
Pada siang hari:
Layer D dengan ketinggian
: (50-90)km
I-21
: (90-130)km
: (200-300)km
Ionosphere
Tx
Rx
Bumi
Rx1
Rx2
Bu
mi
I-22
Ionosphere
Permukaan bumi
Rx
2
Bumi
Gbr.IV.9: Perambatan Space Wave melalui 2 lintasan:
1. Lintasan langsung
2. Lintasan pantul
Enersi yang sampai di Rx dapat melalui lintasan langsung maupun
lintasan pantul atau superposisi antara keduanya.
Akan tetapi dalam kenyataannya permukaan bumi melengkung sehingga propagasi Space Wave yang lebih mendekati keadaan
sebenarnya dapat dilihat pada pada Gbr.IV.10.
Disini terlihat terjadinya komunikasi antara A dan B, akan tetapi
komunikasi antara A dan C tidak dapat berlangsung karena C
berada dibawah Horizon Radio. Horizon Radio A adalah garis
singgung pada permukaan bumi yang melalui titik A.
Gagalnya komunikasi A dan C dapat pula dikatakan karena C berada
dalam Daerah Difraksi / Daerah Bayangan.
B
Horizon Radio
A
I-23
Bumi
jarak d=60km
A
h1=25 m
h2=25 m
Bumi
I-24
C
E
a
C
B
F
permukaan bumi
b
Gbr.IV.13: Perpanjangan jarak jangkau dg penggambaran:
a. Mengabaikan kelengkungan bumi
b. Memperhitungkan kelengkungan bumi.
Dengan penambahan rele / repeater maka jarak jangkau menjadi
bertambah jauh.
Penambahan rele / repeater dengan pertimbangan:
Adanya penghalang
Sudah lebih dari 60 km untuk bumi datar.
V.
MODULASI
I-26
V.1
Informasi
Car
a
Carrier
Sinus
Amplituda
Frekuensi
Phasa
Sinus
Amplituda
Frekuensi
Phasa
Sinus
Amplituda
Frekuensi
Phasa
Pulsa
Amplituda
Lebar/Width
Periode/posisi
Pulsa
Amplituda
Lebar/Width
Periode/posisi
Pulsa
Amplituda
Lebar/Width
Periode/posisi
Sinus
Amplituda
Frekuensi
Phasa
Pulsa
Amplituda
Lebar/Width
Periode/posisi
Modulas
i
A.M.
F.M.
P.M.
P.A.M.
P.W.M.
P.P.M.
P.C.M.
D.M.
A.S.K.
F.S.K.
P.S.K.
?
?
?
I-27
t(det)
+3
t(det)
b
0
-3
+4
+3
+2
t(det)
0
-2
-3
-4
Gbr.V.7: Cara memperoleh sinyal AM.
a. Sinyal informasi / pemodulasi
b. Sinyal carrier / pembawa
c. Sinyal AM
Sinyal Carrier
: ec = Ac sin ct = = Ac sin 2 fc t
Sinyal pemodulasi : em = Am sin mt , maka bentuk sinyal FM :
= Am sin 2 fm t
et = Ac sin (1+ m sin mt) sin ct
= Ac sin ct + mAc sin (c+m)t - mAc sin (c-m)t
dimana:
Ac = Amplituda maksimum carrier
c = 2 fc = frekuensi sudut carrier
fc
= frekuensi carrier
Am = Amplituda maksimum pemodulasi
m = 2 fm = frekuensi sudut pemodulasi
fm = frekuensi pemodulasi
m = indeks modulasi AM = Amin / Amaks = (Ac - Am) / (Ac + Am)
Terlihat bahwa sinyal AM mempunyai 3 komponen yakni :
Komponen carrier
: Ac sin ct
I-29
= m2 : 4 : m2 = 0,25 : 4 : 0,25 = 1 : 16 : 1
Daya Carrier = 16/18 x 54 Watt = 48 Watt
Daya LSB = 1/18 x 54 Watt = 3 Watt
Daya USB = 1/18 x 54 Watt = 3 Watt
Berdasar hasil perhitungan di atas maka distribusi daya pada spektrum
frekuensi AM dapat dilihat pada Gbr.V-6a
I-31
V.2
t(det)
+3
t(det)
b
0
-3
+3
t(det)
0
-3
Gbr.V.7: Cara memperoleh sinyal FM.
a. Sinyal informasi / pemodulasi
b. Sinyal carrier / pembawa
c. Sinyal FM
I-32
Jn (mf)
Jo (mf)
J2 (mf)
J3 (mf)
J3 (mf)
J5 (mf)
J 5 (mf)
f
fc-4fm
fc-2fm
fc
fc+2fm
fc+4fm
mf
0,2
0,5
1,0
2,0
Jo
0,96
0,90
0,70
0,20
J1
0,10
0,18
0,38
0,58
J2
J3
J4
J5
0,07
0,20
0,40
0,04
0,15
0,08
0,04
JlhSB
1
2
3
5
BW
2 fm
4 fm
6 fm
10 fm
I-34
5.
4,0
-0,38 -0,18
0,30
0,43
0,30
0,18
10 fm
I-35
V.3
= c+ mp m cos mt
mp = ( f)p / fm = indeks modulasi PM
f = deviasi maksimum frekuensi sesaat FM thd carrier
fm
= frekuensi pemodulasi.
Bila persamaan sinyal PM dibandingkan dengan persamaan sinyal
FM, ternyata bahwa bentuknya adalah ekivalen, perbedaannya
hanya pada nilai indeks modulasinya saja.
V.3.2 BENTUK GRAFIS SINYAL PM
Definisi:
I-36
Teg(Volt)
+1
a 0
t(det)
-1
+3
t(det)
b
0
-3
+3
0
t(det)
c
-3
I-37
Kesimpulan:
Apabila dibandingkan bentuk sinyal PM pada Gbr V.10 dan
sinyal FM pada Gbr.V.7 maka ternyata bentuknya adalah sama.
Perbedaan keduanya hanyalah dari sudut peninjauannya saja.
+1
0
-1
4
b
0
t(det)
5
4
3
0
t(det)
I-38
d
d
d
+1
0
-1
4
b
0
t(det)
5
4
3
I-39
0
t(det)
+1
0
-1
4
b
0
t(det)
4
c
I-40
0
t(det)
I-41
I-42
Sinyal tranformasi
I-44
Catatan:
PCM dan Delta Modulasi dapat dibandingkan dalam hal:
Kecepatan pengiriman
Bandwidth
Apa kelebihan / kekurangan
Perangkat
masing-masing
?????
I-45