Anda di halaman 1dari 3

BAB I

SISTEM PENGUKURAN

1.1. Pendahuluan

Kita selalu ingin tahu tentang dunia di sekitar kita. Sejak dimulainya penuangan
gagasan tentang tulisan, kita telah berupaya untuk mencari cara untuk menerapkan
keteraturan pada keaneka ragaman yang luar biasa dari kejadian-kejadian yang kita amati.
Pencarian keteraturan ini terwujud dalam berbagai bentuk: pertama agama, kedua seni dan
yang ketiga sains.Sain berasal dari bahasa Latin yang berarti pengetahuan.

Biasanya kita berfikir tentang saina yang tebagi dalam beberapa bidang terpisah
namun saling berhubungan. Misalnya, biologi adalah tentang mahluk hidup. Kimia
berhubungan tentang interaksi unsur-unsur dan senyawa-senyawa. Geologi adalah studi
tentang bumi. Astronomi adalah studi tentang tata surya, bintang, galaksi dan alam semesta
sebagai suatu kesatuan. Fisika berhubungan dengan materi dan energi dengan hukum-
hukum yang mengatur gerakan partikel dan gelombang, dengan interaksi antara partikel,
dan dengan sifat-sifat molekul, atom dan inti atom, dan energi sistim-sistim yang berskala
lebih besar seperti gas, zat cair dan zat padat. Beberapa orang menganggap fisika sebagai
nsains atau ilmu pengetahuan paling fundamental karena merupakan dasar dari semua
bidang sains yang lain.

Hukum-hukum fisika menyatakan hubungan antara besaran-besaran fisik seperti


panjang, waktu, gaya, energi dan suhu. Jadi kemampuan untuk mendefinisikan besaran-
besaran tersebut secara tepat dan mengukurnya secara teliti merupakan suatu syarat dalam
fisika. Pengukuran suatu besaran fisik mencakup perbandingan besaran tersebut dengan
beberapa nilai suatu besaran tersebut, yang telah didefinisikan secara tepat. Sebagai
contoh, untuk mengukur jarak antara kedua titik, kita membandingkan jarak itu dengan
satuan jarak standar, misalnya meter. Hasil pengukuran jarak tertentu “25 meter” berarti
bahwa jarak itu 25 kali panjang meter satuan. Artinya, meter standar tepat atau sesuai
dengan jarak itu sebanyak 25 kali

Adapun besaran pokok dan satuannya dalam sistim fundamental dapat dilihat pada
tabel 1.1 berikut.

Tabei 1.1 Besaran pokok dan satuan fundamental SI

No Basaran pokok Satuan Lambang


1 Panjang meter m
2 Massa kilogram kg
3 Waktu sekon s
4 Arus listrik Ampere A
5 Suhu Kelvin K
6 Jumlah zat mole mol
7 Intensitas cahaya kandela cd

Besaran Tambahan

8 Sdut Datar radian rad


9 Sudut Ruang steradian sr
Sistim satuan dan alat ukur standar yang digunakan antara lain:

1.2. Standar Panjang

Satuan standar untuk panjang, meter (m) semula dinyatakan oleh jarak antara dua
goresan yang dibuat pada sebuah batang kayu yang terbuat dari campuran Platinium-
Iridium yang disimpang di International Bureau of Weights and Measures di Sevres,
Perancis. Panjang ini dipilih agar jarak dari Khatulistiwa ke kutub Utara sepanjang meridian
yang melalui Paris menjadi 10 juta meter. Sekarang meter standar didefinisikan sebagai
jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama waktu 1/299.729.458 sekon

1.3. Satuan Massa

Satuan standar untuk massa adalah sebuah silinder platinium-iridium yang disimpang
di kota Sevres, tepatnya di International Bureau of Weights and Measures, dan berdasarkan
perjanjian international disebut sebagai massa satu kilogram.

1.4. Satuan Waktu

Standar untuk waktu, yaitu sekon (s), pada awalnya didefinisikan berkenaan rotasi
bumi sebagai x x dari rata-rata lama matahari. Saat ini, satu sekon didefinisikan
berkaitan dengan frekwensi cahaya. Semua atom setelah menyerap energi, memancarkan
cahaya dengan panjang gelombang dan frekwensi tertentu yang merupakan karekteristi dari
suatu unsur. Setiap transisi dalam atom berhubungan dengan frekwensi dan panjang
gelombang tertentu. Sejauh ini diketahui bahwa frekwensi-frekwensi ini konstan. Satu sekon
ditetapkan sedemikian rupa sehingga frekwensi cahaya yang dihasilkan oleh transisi tertentu
dalam atom cesium adalah 9.192.631.770 silus persekon.

Semua besaran fisik dapat dinyatakan dalam beberapa satuan-satuan pokok SI.
Beberapa kombinasi satuan yang digunakan mendapat nama khusus, misalnya gaya
dinyatakan dalam satuan massa, panjang dan waktu (kg.m/s2), disebut newton (N). Dengan
cara yang sama, satuan SI untuk daya, kg.m3/s3 disebut watt (W) dan lain-lain.

Sering kali jika kita harus menyatakan besaran-besaran fisis, kita menjumpai
bilangan-bilangan yang sangat besar atau sangat kecil. Konvensi umum mengenai berat
dan ukuran menganjurkan penggunaan awalan berupa sepuluh berpangkat bilangan bulat,
atau khususnya kelipatan 103n, dengan n bilangan bulat, seperti terlihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2 Awalan untuk satuan SI.

Faktor Awalan Lambang Faktor Awalan Lambang


1018 Eksa E 10-3 milli m
1015 Peta P 10-6 mikro 
1012 Tera T 10-9 nano n
109 Giga G 10-12 piko p
106 Mega M 10-15 femto f
103 Kilo K 10-18 atto a
1.5. Konversi Satuan

Telah disebutkan bahwa besar atau magnitudo suatu besaran fisik harus terdiri dari suatu
bilangan dan suatu satuan. Jika besaran itu dijumlahkan , dikurangkan, dikalikan atau dibagi
dalam suatu persamaan aljabar, maka satuannya harus diperlakukan sama seperti bilangan
lainnya. Sebagai contoh: misalnya kita ingin nenghitung jarak yang ditempuh sebuah mobil
yang bergerak dengan laju konstan 80 kilometer perjam(km/j) setelaj 3 jam (j).jarak adalah
hasil kali antara laju v dan waktu t.

X = v.t = x 3 j = 240 km.

Jika kita ingin merubah jawaban 240 km menjadi mil (mi), kita gunakan hubungan antara km
dan mil yaitu;

1 mil = 1,61 km
atau

=1

Karena setiap besaran dapat dikalikan dengan 1 tanpa mengubah nilainya, maka sekarang
kita dapat mengubah 240 km ke mil dengan mengalikannya dengan faktor (1 mil/1,61 km):

240 km = 240 km x = 149 mi.

Faktor (1 mi)/(1,61 km) disebut faktor konversi. Semua faktor konversi mempunyai nilai 1.

1.6. Angka Signifikan

Banyak bilangan-bilangan dalam sains merupakan hasil pengukuran, oleh karenanya


bilangan-bilangan itu diketahui hanya dalam batas-batas beberapa ketidakpastian
percobaan. Besarnya ketidakpastian bergantung pada keahlian pelaksana percobaan dan
pada peralatan yang digunakan, yang seringkali hanya dapat ditaksir. Indikasi kasar adanya
ketidakpastian dalam suatu pengukuran dinyatakan secara tidak langsung oleh jumlah
angka yang digunakan dalam menuliskan bilangan tersebut. Sebagai contoh, jika kita
mengatakan panjang meja adalah 2,50 meter, kita menyatakan secara tidak langsung
bahwa panjangnya mungkin antara 2,495 m dan 2,505 m.artinya, kita tahu bahwa panjang
meja berada dalam batas kira-kira 0,005 m = 0,5 cm. Dijit yang diketahui yang dapat dip
astikan (selain angka nol yang dipakai untuk meletakkan letak koma) disebut angka
signifikan. Sebagai contoh, bilangan 2,50 mempunyai 3 angka signifikan, 2,505 mempunyai
4 angka signifikan, sedangkan 0,00103 mempunyai 3 angka signifikan ( tiga angka nol yang
pertama bukanlah angka signifikan tetapi hanyalah untuk menempatkan koma). Dalam
notasi ilmiah, bilangan ini dinyatakan 1,03x10-3.

Anda mungkin juga menyukai