MENERAPKAN SATUANNYA
Materi Pembelajaran :
1. Pengertian pengukuran
Hampir setiap waktu dalam aktivitas sehari-hari tanpa disadari manusia melakukan pengukuran. Seorang
melakukan pengukuran artinya orang itu membandingkan sesuatu dengan suatu accuan. Dalam fisika acuan
pengukuran ini disebut satuan.
Seorang penjahit mengukur panjang lengan baju pelanggannya sepanjang 52 cm. accuan pengukuran
atau satuan disini adalah cm.
Seorang juru masak menunggu masaknya telur setengah matang selama 3.5 menit. Accuan pengukuran
atau satuan disini adalah menit.
Seorang pedagang menimbang telur 2 kg. dengan timbangan neraca berlengan sama.acuan pengukuran
atau satuan disini adalah kg.
Jadi pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu accuan. Accuan yang dimaksud adalah
satuan.
2. Pengertian besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Mengukur suatu besaran adalah
membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai standart satuan. Adapun
satuan adalah cara menyatakan (mengungkapkan) ukuran suatu besaran dengan menggunakan bilangan.
Contoh :
Jarak antara Pati – Kudus adalah 25 km.
Lama perjalanan dari rumah ke sekolah adalah 30 menit.
b. Besaran Turunan
Besaran Turunan suatu besaran yang tersusun atas beberapa besaran pokok, sehingga satuannya
juga tersusun atas beberapa satuan besaran pokok.
Contoh :
(i). Luas dirumuskan sebagai px l.Satuan panjang dan lebar adalah (m)
sehingga satuan Luas adalah m.m ( m 2 )
(ii). Kecepatan dirumuskan sebagai jarak per satuan waktu, satuan jarak (m) dan satuan
waktu (s), sehingga satuan kecepatan adalah m/s.
(iii) Percepatan dirumuskan sebagai perubahan kecepatan setiap waktu, satuan kecepatan
m / s dan satuan waktu (s) maka satuan percepatan menjadi m / s 2 atau dapat
ditulis m.s –2.
(iv) Gaya dirumuskan sebagai masa x percepatan . Satuan masa kg dan satuan percepatan
m / s 2, maka satuan gaya adalah kg.m / s 2.
(v) Usaha dirumuskan sebagai gaya x jarak , satuan gaya kg.m / s 2 sedang satuan jarak
(m) maka satuan usaha adalah kg.m / s 2 x m sehingga menjadi kg. m 2 / s 2 atau
dapat ditulis kg.m 2. s –2.
4. Dimensi
Dimensi adalah suatu cara untuk menyatakan besaran fisika dalam bentuk simbul.
Berikut ini adalah tabel besaran pokok serta lambang dimensinya :
Salah satu fungsi dimensi adalah untuk menganalisis benar tidaknya rumus fisika.
Lambang dimensi dari besaran – besaran berikut adalah :
jarak (L) 1
a. kecepatan = ( L ) .(T )
waktu (T )
kecepa tan ( L ). ( T ) 1
b. percepatan = ( L ).( T ) 2
waktu (T )
c. gaya = massa x percepatan
= ( M ) . ( L ). ( T ) –2
d. usaha = gaya x jarak
= M . L . T –2 . L
= ( M ) . ( L ) 2 . ( T ) –2
usaha M .L2 .T 2
e. daya = M .L2 .T 3
waktu T
Masa jenis
Dalam satuan S I konversi dari suatu satuan ke satuan lainnya dapat dilakukan secara mudah dengan bentuk
baku atau notasi ilmiah ( a x 10 n ) , n adalah bilangan bulat dan 1 < a < 10
Contoh :
57600 hm = …..Tm = ……..dam = …… m = ……pm
Jawab :
57600 hm = 57600 x 102 m
= 57600 x 102 x 10-12 Tm. = 57600 x 10-10 Tm = 5,76 x 10-6 Tm
2
= 57600 x 10 x 10 dam = 57600000 dam = 5,76 x 107 dam
= 57600 x 10 x 10 m
2 6
= 576 x 10 10
m = 5,76 x 1012 m
2 12
= 57600 x 10 x 10 pm = 576 x 1016 pm = 5,76 x 1018 pm
Kesalahan pengukuran
Pada saat melakukan pengukuran, kita memang tidak mudah lepas dari kesalahan-kesalahan. Kesalahan ini
ada dua macam yaitu :
a. Kesalahan sistematis
Ketidakpastian sistematik dapat disebut sebagai kesalahan sistematik hasil pengukuran ini bersumber pada
kesalahan alat, diantaranya :
i) Kesalahan kaliberasi.
Yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh penyesuaian pembubuhan nilai pada garis skala saat pembuatan
alat. Cara memberi nilai skala pada waktu pembuatan alat tidak tepat sehingga berakibat setiap kali alat
digunakan suatu ketidakpastian melekat pada hasil pengukuran. Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara
membandingkan alat tersebut dengan alat baku.
ii) Kesalahan titik nol
Kesalahan ini disebabkan tergesernya penunjukan nol yang sebenarnya dari garis nol pada skala.
iii) Kesalahan alat lain
Kesalahan ini misalnya melemahnya pegas yang digunakan hingga dapat mempengaruhi gerak jarum
penunjuk atau terjadi gesekan antara jarum penunjuk dan bidang skala.
iv) Gesekan
Gesekan selalu timbul antara bagian yang bergerak terhadap bagian alat yang lain.
b. Kesalahan paralaks.
Adalah kesalahan pada arah pandang ketika membaca nilai skala.
Alat ini dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter dalam dan luar suatu pipa
serta dapat mengukur kedalaman suatu lubang. Alat ini mempunyai ketelitian ukur 0,1 mm bahkan
ada yang mempunyai ketelitian ukur 0,01 mm.
3) Mikrometer skrup
Alat ini dapat digunakan untuk mengukur tebal suatu benda yang sangat tipis, misalnya ketebalan
uang kertas dll. Ketelian ukur alat ini sampai 0,01 mm.
8. Angka penting
Angka penting adalah angka hasil pengukuran yang meliputi angka pasti dan angka taksiran.
Contoh :
Panjang sebuah buku diukur dengan penggaris terukur 123,5 mm, maka angka 1 , 2 dan 3 disebut angka
pasti sedang angka 5 disebut angka taksiran.
45,575 angka 7 dan 5 adalah angka taksiran, maka dibulatkan menjadi 45,58
39,055 angka 5 dan 5 adalah angka taksiran, maka dibultkan menjadi 39,06
III. EVALUASI :
PILIHAN GANDA
a. 2,47
b. 25,6 d. 24,7
c. 25,7 e. 25,5
29. Menurut aturan angka penting hasil dari : √121 : 2,00 = …..
a. 5,5
b. 5,50 d. 55 x 10-1
c. 0,55 x 10 e. 550 x 10-2
30. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar micrometer berikut adalah :
a. 50,47 mm
b. 5,47 mm d. 5,047 mm
c. 5,97 mm e. 5,097 mm