Kelas : 10 H
Absen : 24
TUGAS FISIKA
MATERI BESARAN
Dalam bahasa Indonesia, cubit artinya adalah hasta. Selain hasta, terdapat juga satuan
jengkal, yaitu adalah panjang ujung jari tangan jempol sampai dengan ujung jari kelingking.
Ada juga depa, yaitu ukuran antara ujung tangan kanan sampai dengan ujung tangan kiri yang
dibentangkan. Di Inggris, ada satuan yang bernama Yard, Yard adalah jarak antara ujung
hidung sampai ujung ibu jari saat tangan dibentangkan.
Besaran fisika adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Besaran yang ditetapkan di dalam SI adalah besaran-besaran dasar yang disebut besaran
pokok. Besaran pokok berjumlah tujuh, antara lain adalah:
Selain besaran pokok, ada juga besaran turunan yang biasa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya untuk mengukur luas kamar, dll. Besaran turunan adalah
besaran yang didapat dari beberapa besaran pokok yang digabungkan.
Besaran fisika juga dapat dinyatakan sebagai dimensi. Dimensi dilambangkan dengan
simbol atau huruf-huruf tertentu di dalam sebuah kurung persegi “[ ]”
1. Untuk membuktikan 2 besaran yang setara atau tidak setara, contohnya adalah usaha
(W) dengan energi kinetik (EK). Keduanya memiliki satuan yang sama yaitu joule (J),
artinya kedua besaran tersebut adalah setara.
2. Untuk menentukan satuan dari besaran turunan.
No. Nama Besaran Pokok Lambang Besaran Dimensi
Pokok
1 Panjang l [L]
2 Massa m [M]
3 Waktu t [T]
4 Suhu T [0]
5 Kuat Arus Listrik i [I]
6 Jumlah Zat n [N]
7 Intensitas I [J]
Terdapat beberapa langkah praktis untuk menentukan dimensi suatu besaran, antara lain:
1. Tentukan rumus dasar besaran yang akan ditentukan bersama besaran dimensionalnya.
2. Tentukan satuan masing-masing besaran dalam satuan besaran pokok.
3. Tentukan masing-masing satuan besaran pokok tersebut dalam besaran
dimensionalnya.
Setiap besaran pokok memiliki alat sendiri untuk mengukur nilainya, contohnya adalah
neraca yaitu untuk mengukur besaran massa, dan stopwatch untuk mengukur besaran waktu.
Selain itu, ada 3 macam alat yang dapat digunakan untuk mengukur besaran panjang, yaitu
adalah mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Ketiganya adalah alat untuk mengukur
besaran panjang, namun yang membedakan dari ketiga alat tersebut adalah ketelitiannya.
Semakin kecil ketelitiannya, maka hasil pengukurannya juga akan semakin presisi.
Pada mikrometer sekrup terdapat 2 skala, yaitu skala utama dengan skala terkecilnya
adalah 0,5mm dan skala nonius dengan skala terkecilnya adalah 0,01mm. Pada jangka sorong
juga terdapat 2 skala, yaitu skala utama dengan ketelitian 1mm atau 0,1cm dan skala nonius/
skala venier dengan ketelitian 0,1mm atau 0,01cm.
Namun, sebagai makhluk biasa kita tidak bisa membuat alat ukur yang benar-benar
presisi ketelitiannya. Maka dari itu, ada format yang berlaku untuk melaporkan hasil
pengukuran, yaitu:
X= X0 ± ΔX
dengan,
Ketidakpastian Mutlak:
1/2.skala terkecil
Contohnya adalah ukuran ketidakpastian pada mistar yaitu setengah dari 0,1cm atau 0,05cm,
ketidakpastian untuk jangka sorong adalah 0,05cm, dan untuk mikrometer sekrup adalah
0,0005cm, maka semakin kecil ukuran ketidakpastian akan semakin kuat ketelitiannya.