Menelusuri pengertian dari suatu kata bukanlah hal yang mudah, ada dua hal untuk
menjelaskna makna dari suku kata tersebut. Yang pertama yaitu karena pengertian dari suatu
kata baru dapat dengan mudah dimengerti ketika ruang lingkup dari kata tersebut mudah
dipahami. Dan yang kedua sulitnya merumuskan pengertian dari suatu istilah juga disebabkan
karena sebuah istilah selalu mengalami perubahan. Terlepas dari hal tersebut kita akan
membahas tentang pengertian identitas nasional, pengertian dari identitas nasional ini ditinjau
dari tiga hal atau sudut pandang etimologis, historis, dan terminologis. Memahami arti kata
secara etimologis, berarti menelusuri makna dari segi asal katanya. Refrensi yang paling
mudah untuk dijadikan sumber rujukan adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Istilah
identitas nasional terbentuk oleh dua kata, yaitu identitas dan nasional. Kamus Besar Bahasa
Indonesia menjelaskan bahwa kata identitas berarti “ciri – ciri atau keadaan khusus
seseorang” atau “jati diri”. Kata identitas berasal dari kata “identy” (inggris) yang dalam
Oxford Advanced Learner’s Dictionary berarti (1) (C,U) who or what sb/sth is; (2) (C,U) the
characteristics, feelings or beliefs that distinguish people from another; (3) the state of
feeling of being very similar to and able to understand sb/sth. Berdasarkan arti kata identits
menunjuk pada ciri atau penanda yang dimiliki oleh sesorang pribadi itu sendiri. ( Tim
Penyusun Buku Ajar MKWU, 2016). Kata nasional berasal dari kata “national” (inggris)
yang dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary berarti: (1) connected with a particular
nation; shared by a whole nation;(2) owned, controlled or financially supported by the
federal, gevoment. Kata nasional berarti Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bersifat
“kebangsaan” ; “bekenaan atau berasal dari bangsa itu sendiri”; “meliputi suatu bangsa”.
(Tim Penyusun Buku Ajar MKWU, 2016). Berarti dapat diartikan bahwa sebagai ciri –ciri
khas yang dimiliki oleh suatu bangsa dan berasal dari bangsa itu sendiri, yang pada akhirnya
menjadi penentu atau pembeda antar bangsa. Sudut pandang yang kedua, yaitu historis. Pada
mulanya diawali dengan munculnya kesadaran pemuda – pemuda Indonesia setelah
diselenggarakannya Kongres Budi Utomo 1906. Yang diakibatkan dari munculnya kesadaran
rakyat Indonesia untuk merdeka dan bersatu, dan mulaisadar untuk menemukan identitas diri.
Yang diperinati sebagai masa Kebangkitan Nasional pada tahun 1908. Yang berlanjut pada
kongres – kongres kebudayaan daerah berikutnya. Kongres yang menyagkut padakebudayaan
daerah member pengaruh positif terhadap penemuan jati diri dan identitas bangsa, mampu
melahirkan kepedulian terhadap unsur – unsur budaya daerah yang lain. Mohammad Hatta
mengatakan bahwa bagi bangsa Indonesia, nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik
karena melambangkan dan mencita – citakan suatu tanah air pada masa depan. Dan sudut
pandang yang terakhir atau yang ketika yaitu terminologis. Yang berrati pengertian yang
mengkaji dari sudut pandandari pengertian kedudukannya sebagaisebuah istilah. Menurut
pemikiran dari Koento Wibisono Siswomihardjo (2005) adalah setiap bangsa sebagai bentuk
persekutuan hidup yang ingin merdeka tentu penting memiliki identits yang berbeda dengan
bangsa lain. Dan menurut Kaelan dan Zubaidi (2007) identitas nasional adalah suatu ciri yang
dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan antar bangsa.
Contoh identitas nasional yang ada di Indonesia yaitu Bendera Negara Sang Saka
Merah Putih. Kentuan tentang Bendera Negara diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009 mulai
pasal 4 sampai pasal 24. Bendera meah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17
Agustus 1945 saat Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur
Nomor 56 Jakata yang disebut sebagai bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih dan saat ini
sudah disimpan di Monumen Nasional Jakarta, tetapi telah diikrarkan pada Sumpah Pemuda
pada tahun 1928.
Soal 2: Sila – sila Pancasila dilihat dari causa materialis dari Pancasila
Pancasila, pancasila adalah suatu ediologi bangsa yang memiliki arti sebagai tujuan
atau cita – cica suatu negara di Indonesia ini. Pancasila juga sudah tetap dan tidak bisa di
ganggu – ganggu lagi isinya. Pancasila sesuai dengan arti bahasanya adalah lima yang di
maksud memiliki 5 falsafat yang sangat penting dan masing – masing memiliki artinya. Sila
yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, sila pertama mengacu dalam keagamaan.
Melihat negara kita yang memiliki macam macam perbedaan terutama di dalam
kepercayaan atau keagamaan maka di dalam sila pertama sangat bersifat sangat penting.
Kita memiliki hak dalam beragama dan berkepercayaan, tidak bida menyamakan agama satu
dengan yang lainnya, akan perbedaan agama tersebut kita di wajibkan untuk saling
menghormati dan menjaga silahturahminya supaya timbulnya negara yang baik dan tentram.
Sila pertama juga selain menyangkut kan masyarakat, sila pertama juga ada hubungannya
dengan negara yang memiliki arti sebagai Ketuhanan Yang Maha Esa secara abstrak umum
universal yang dapat di telusuri dari rumus intonya yang memiliki sifat – sifat dan keadaan –
keadaan di dalam negara harus sesuai dengan hakikat tuhan sebagai sebab yang pertama dari
segala sesuatu atau Causa Prima. Salah satu sebabnya adalah karena pancasila bersifat
selama – lamanya atau abadi. Selanjutnya adalah sila kedua yang berbunya Kemanusiaan
Yang Adil Dan Beradap, sila kedua ini memiliki arti bahwa sifat – sifat dan keadaan –
keadaan di dalam negara seharusnya sesuai dengan hakikat manusia. Sila kedua juga
menurut saya sangat menyondong keadilan dalam negara semua aturan aturan dalam negara
juga tanpa terkecuali buat siapa saja tanpa melihat tahta jabatan dan lain lain. Di Indonesia
ini semua manusia di perlakukan sama. Selanjutnya adalah sila ketiga yang berbunyi
Pesatuan Indonesia, sila ketiga memiliki arti yaitu bahwa sifat – sifat dan keadaan keadaan
di dalam negara harus sesuai dengan hakikat satu. Persatuan dan kesatuan bangsa harus
harus di pererat, dipelihara , dan diperkembangkan dalam arti agar perbedaan – perbedaan
yang saling mempunyai daya penarik yang saling melengkapi untuk memperkaya
kehidupan, sedangkan perbedaan - perbedaan yang menimbulkan pertentangan agar di satu
padukan dalam satu resultan atau sintesis. Persatuan dan kesatuan di Indonesia sangan di
butuhkan untuk mencegahnya adanya pecah bela antar rakyat, wilayah, daerah dan lain –
lain yang ada di Indonesia. Yang ke empat adalah sila yang berbunyi Kerakyatan Yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan, arti dari sila
keempat adalah sifat – sifat dan keadaan – keadaan di dalam negara harus sesuai dengan
hakikat rakyat, yaitu keseluruhan penjumlah semua orang warga dalam lingkup daerah atau
negara tertentu. Sila ke empat ini juga menurut saya membahas tentang pemilihan seorang
pemimpin, pemimpin harus di pilih oleh rakyat sengan bermusyawaran untuk mencapai
tujuan sebagai pemimpin yang baik dan tepat. Pemimpin yang baik dan tepat juga harus bisa
bermasyarakat dan harus bijaksana dalam segala hal. Yang terakhir adalah sila ke lima yang
berbunyikan tentang Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, konsep tentang
hakikat adil terutama di dasarkan pada pandangan bahwa sila kelima merupakan tujuan
empat sila yang mendahului dan pandangannya tentang cita – cita kefilsafatan demokrasi
yang meliputi juga demokrasi social – ekonomi. Dengan adanya lima sila yang terdapat
pada panca sila semua kidupan di Indonesia harus mengikut dengan pancasila dan juga
sudah di sebutkan sebagai pedoman hidup suatu negara atau bangsa.
Dalam pancasila sila pertama sudah dijelaskan bahwa artinya seluruh bangsa
Indonesia harus bertaqwa kepada tuhan, bertaqwa kepada tuhan sesuai dengan
kepercayaannya masing – masing. Dengan artian sebagai bangsa Indonesia yang baik harus
saling menghormati satu sama lain agar menjadi bangsa yang aman dan damai, terhindar dari
pertengkaran dll. Dan sila yang kedua yaitu menerangkan bahwa bangsa indonesiaharus
meyakini bawa semua bangsa Indonesia memiliki derajat yang sama tanpaperbedaan apapun
menurut bangsa, sehingga semua bangsa Indonesia harus saling perduli antar sesama. Hal ini
dapat dicapai dengan melindungi dan membantu orang lain, membela kebenaran dan
keadilan, dan bekerja sama untuk perdamaian negeri ini. Selanjutnya yaitu sila ke tiga, sila ini
menjelaskan bawa setiap bangsa Indonesia harus lebih mementingkan kepentingan bangsa
dan negara atau kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi atau kepentingan masing
– masing. Bangsa Indonesia dari berbagai ragam suku, agama, ras, dan budaya harus
memiliki rasa rela berkorban untuk bangsa dan Negara. Mencintai dengan setulus hati dan
bangga pada Indonesia. Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan dan perwakilan. Memberikan pengertian bahwa bangsa yang baik
adalah bangsa yang tidak memaksakan kehendak bagi orang lain dan lebih mementingkan
kehendak bangsa dan Negara. Sehingga jika ada perselihan atau perbedaan pendapat
meneyelesaikannya dengan cara musyawarah atau berdiskusi bersama untuk menyelesaikan
masalahnya. Dan yang terakhir yaitu sila ke lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia Peran Pancasila sebagai pandangan hidup nasional adalah perintah pada sila ke
lima ini. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan akhlak mulia melalui kekeluargaan dan
kerjasama. Selain itu, untuk menghormati hak-hak orang Indonesia lainnya, semua warga
negara harus selalu adil dan memahami hak dan kewajibannya. Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia merupakan perjanjian luhur bangsa Indonesia. Yang artinya pancasila
merupakan suatu kesepakatanyang memiliki makna dan nilai yangsangat tinggi, oleh karena
itu selalu dihormati dan dijunjung tinggi. Semua tingkah laku dan tindakan perbuatan setiap
manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari nilai – nilai semua sila
pancasila. Ada juga beberapa contoh pancasila terhadap kehidupan sehari hari, misalnya
bebas memilih agama atau keyakinan sesuai yang ada di negara kita, tanpa adanya paksaan
terhadap pancasila, selain itu juga pembentukan pancasila bisa di artikan bahwa tetap
memerhatikan akan adanya tuhan yang maha esa.
Soal 4: kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-
hari
Sumber: