Anda di halaman 1dari 4

Nama : Jeshya Xymionova Onnatov

NIM : 048940369

Kode Mata Kuliah : MKWU4109.864

Kelas Tuton : Pendidikan Kewarganegaraan

Tugas ke : 2

1. Makna dari identitas nasional dan contoh identitas nasional yang ada di Indonesia.
Menurut KBBI, identitas adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri.
Sedangkan nasional menurut KBBI adalah kebangsaan; berkenaan atau berasal dari
bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa. Identitas nasional berarti ciri-ciri, segala perasaan,
atau sifat-sifat kebangsaan yang berasal dsri bangsa itu sendiri. Identitas nasional
mencakup 2 aspek, yaitu ciri khas (identitas nasional merupakan representasi dari
keadaan suatu bangsa), dan pembela dari bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.
Bentuk bentuk identitas nasional Indonesia :
1. Bendera Negara Sang Saka Merah Putih : ketentuan tentang bendera negara ditaur
dalam UU No. 24 tahun 2009 mulai Pasal 4 sampai Pasal 24. Bendera negara yang
dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan disebut Sang Saka Merah Putih, yang saat
ini disimoan di Monumen Nasional Jakarta.
2. Bahasa Negara Bahasa Indonesia : ketentuan tentang Bahasa Negara diatur dalam UU
No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 25 sampai Pasal 45. Bahasa Indonesia berasal dari
rumpun Bahasa Melayu yang digunakna sebagai bahasa pergaulan dan kemudian
diangkat dan diresmikan sebagai bahasa persatuan pasa Kongres Pemuda II tanggal
28 Oktober 1928.
3. Lambang Negara Garuda Pancasila : ketentuan tentang Lambang Negara diatur dalam
UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 46 sampai Pasal 57. Lambang Negara Garuda Pancasila
diresmikan pemakaiannya dalam sidang Kabinet RIS pasa 11 Februari 1950.
Lambang Negara yang dilukiskan dengan seekor burung Garuda merupakan satu
kesatuan dengan Pancasila. Perisai burung Garuda berbentuk bintang bersudut lima.
Pada perisai tersebut terdapat garis hitam tebal yang melambangkan khatulistiwa.
Perisai tersebut juga berisi lima gambar yang melambangkan Pancasila.
4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya : ketentuan tentang lagu kebangsaan diatur dalam
UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 58 sampai Pasal 64. Indonesia Raya pertama kali
dinyanyikan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.
5. Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika : semboyan ini memiliki arti berbeda-beda
tetapi tetap satu jua.
6. Dasar Falsafah Negara Pancasila : Pancasila berkedudukan sebagaidasar negara
karena rumusannya berisi nilai-nilai yang dalam. Pancasila berfungsi sebagai ideologi
nasional dan identitas nasional.

2. Analisis terkait sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis dari Pancasila
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa : memiliki rumusan inti yaitu sifat dan keadaan di
dalam negara harus sesuai dengan hakikat Tuhan sebagai sebab yang pertama dari
segala sesuatu atau Causa Prima. Sila ini juga meliputi dan menjiwai empat sila yang
lain, sehingga Negara Republik Indonesia meskipun bukan lembaga agama, tetapi
memiliki tertib negara dan tertib hukum yang mengenal hukum Tuhan, hukum kodrat,
dan hukum susila.
2. Sila Kemanusiaan Yang Beradab : memiliki rumusan inti yaitu bahwa sifat dan
keadaan di dalam negara seharusnya sesuai dengan hakikat manusia. Hakikat manusia
adalah bersusun, yaitu terdiri atas unsur majemuk tunggal atau monopluralis. Unsur-
unsur tersebut adalah tubuh-jiwa (akal, kehendak, rasa), sifat perseorangan-mahkluk
sosial yang menimbulkan kebutuhan mutlak ketubuhan dan kejiwaan, diresapi akal-
kehendak-rasa, masing-masing dalam perwujudannya mutlak berupa nilai-nilai hidup,
kenyataan termasuk kebenaran, kebaikan, dan keindahan kejiwaan.
3. Sila Persatuan Indonesia : memiliki rumusan inti yaitu bahwa sifat dan keadaan di
dalma negara harus sesuai dengan hakikat satu, yaitu mutlak utuh, tidak terbagi dan
mutlak terpisah dari segala sesuatu hal lainnya. Mutlak terpisah adalah mempunyai
tempat tersendiri di dalam ruang.
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan : sila ini didasarkan pada pengertian hakikat rakyat.
Hakikat rakyat adalah keseluruhan penjumlahan semua warga dalam lingkungan
daerah atau negara tertentu menjadi dasar pandangan tentang cita-cita kefilsafatan
demokrasi. Sila ini memiliki rumusan inti yaitu sifat dan keadaan di dalam negara
harus sesuai dengan hakikat rakyat, yaitu keseluruhan penjumlahan semua warga
dalam lingkungan daerah atau negara tertentu.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia : memiliki rumusan inti yaitu
sifat dan keadaan di dalam negara harus sesuai dengan hakikat adil, yaitu dipenuhinya
sebagai wajib segala sesuatu yang merupakan suatu hak di dalam hubungan hidup.
Keadilan sosial mengandung hubungan keadilan segitiga, yaitu antara masyarakat,
bangsa, dan negara sebagai pihak yang mempunyai kewajiban memenuhi hak
terhadap warga-warganya (keadilan membagi, distributif), dan yang sebaliknya
disebut keadilan bertaat (legal), serta antara sesame warga disebut keadilan sama-
sama timbal balik (komutatif).

3. Internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari


1. Sila pertama : memiliki satu agama dan taat menjalankan peribadatan dari agama
tersebut, tidak memaksa seseorang untuk menganut agama tertentu, menjaga toleransi
antar umat beragama lainnya.
2. Sila kedua : menghargai adanya perbedaan di tengah masyarakat (suku,agama, ras,
dan adat istiadat), menjaga adab atau kesopanan, berani untuk menyamaikan
kebenaran dan menegur yang salah, tidak melakukan diskriminasi kepada siapapun.
3. Sila ketiga : mencintai tanah air demi menjaga persatuan dan kesatuan,
mengutamakan keoentingan negara yang bersifat baik, menggunakan produk dalam
negeri untuk mendukung perekonomian Indonesia.
4. Sila keempat : mau ikut melaksanankan hasil musyawarah, mau mendengarkan
pendapat orang lain, menghargai keputusan orang lain.
5. Sila kelima : tidak menggunakan hak milik untuk kepentingan pribadi yang bersifat
pemborosan, menjalankan kewajiban dan mendapat hak di lingkungannya masing-
masing, mengesampingkan kepeentingan pribadidan mengutamakan kepentingan
bersama.

4. Kedudukan Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari


Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia merupakan suatu kristalisasi dari
nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia yang sudah diyakini kebenarannya,
sehingga mampu menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya. Dalam pengertian ini
Pancasila sering disebut sebagai way of life, weltanschauung, pandangan dunia,
pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup. Pemahaman
Pancasila sebagai pedoman hidup berarti nilai-nilainya digunakan sebagai petunjuk hidup
sehari-hari. Pancasila sebagai weltanschauung berarti Pancasila tidak bisa dipisah-
pisahkan satu sila dengan yang lainnya. Pancasila sebagai intisari dari nilai-nilai budaya
merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan bagi bangsa
untuk berperilaku baik. Pancasila bukan hanya identitas dalam arti fisik atau symbol,
tetapi merupakan identitas nonfisik atau dapat dikatakan bahwa Pancasila adalah jati diri
psikis Indonesia.

Sumber referensi :

BMP MKDU4111/Modul 5

gramedia.com

coursehero.com

Anda mungkin juga menyukai