Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Dicky Prasetyawan

Nim : 858826412

1. Identitas nasional adalah hal yang penting bagi setiap bangsa dan negara begitupula
dengan indonesia, identitas negara indonesia tak hanya penting di dalam memupuk rasa
bangga setiap warga negara terhadap negaranya tetapi juga menjamin eksistensi bangsa
dan negara tersebut didalam pergaulan dunia dan selalu mengalami perubahan. 1
Ada 4 identitas nasional di tetapkan dalam UU No 24 Tahun 2009
1) Bendera
Bendera Berwarna merah putih dalam ketentuan UU No 24 tahun 2009 pasal 4
sampai pasal 24
2) Bahasa
Bahasa Indonesia sebgai bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri
NKRI dalam ketentuan UU No 24 Tahun 2009 pasal 25 sampai pasal 45
3) Lambang negara
Lambang negara Garuda Pancasila mulai diresmikan pemakaiannya dalam sidang
kabinet RIS pada tanggal 11 Febuari 1950. Mengandung makna simbol sila-sila
Pancasila. Diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 46 sampai pasal 57
4) Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyayinkan pada kongres
pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928. Ketentuan ini di atur dalam UU No. 24
Tahun 2009 Mulai Pasal 58 sampai 642
2. Sila-Sila Pancasila Dilihat Dari Causa Materialis Dari Pancasila
1) Sila Pertama
Dalam rumusan kesatuan sila-sila Pancasila yang hierarkis dan berbentuk piramidal,
sila Ketuhanan Yang Maha Esa meliputi dan menjiwai empat sila yang lain sehingga
Negara Republik Indonesia meskipun bukan lembaga agama, tetapi memiliki tertib
negara dan tertib hukum yang mengenal hukum Tuhan, hukum kodrat, dan hukum
susila (etis). Hukum-hukum tidak tertulis tersebut menjadi sumber bahan dan sumber
nilai bagi negara dan hukum positif Indonesia.3
2) Sila Kedua

1
Modul MKDU4111 hal 5.1
2
Modul MKDU4111 hal 5.19 – 5.20
3
Modul MKDU4111 hal 5.29
Sifat-sifat kepribadian Indonesia tersimpul di dalam sila Kemanusiaan yang adil dan
beradab. Setiap orang Indonesia terdiri dari bertingkat-tingkat, yaitu pada hakikatnya
kemanusiaan, sebagai penjelmaan pada hakikatnya bersifat pribadi kebangsaan
Indonesia, sebagai penjelmaan kedua hakikat tersebut memiliki hakikat hakikat
kebangsaan Indonesia, sebagai penjelmaan ketiga hakikat tersebut hakikat pribadi dan
hakikatnya sendiri.
3) Sila Ketiga
Persatuan Indonesia mengandung pengertian Bhinneka Tunggal Ika. Persatuan
Indonesia mengandung pengertian kesadaran tentang perbedaan-perbedaan sebagai
keadaan yang biasa di masyarakat dan bangsa. Kesadaran untuk menghidup-hidupkan
perbedaan yang memiliki daya penarik ke arah kerja sama dan kesatuan dalam suatu
hasil atau sintesis, dan untuk pandangan peniadaan dan pengurangan yang mungkin
mengakibatkan suasana dan kekuatan untuk mengarahkan perhatian, pertikaian, dan
perbedaan di atas kesadaran dasar dan nilai-nilai hidup yang sewajarnya. Kesediaan,
pedoman, dan usaha untuk sedapat- dapatnya melaksanakan pertalian persatuan
kebangsaan sangat diperlukan dengan-pedoman majemuk tunggal bagi pengertian
kebangsaan (Notonagoro, 1980: 106).4
4) Sila Keempat
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan memiliki dasar-dasar terdalam, yaitu yang mutlak
5
kemanusiaan dan kemanusiaan rakyat Indonesia sesuai dengan hakikat rakyat.
5) Sila Kelima
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung cita-cita kemanusiaan
yang memenuhi hakikat adil. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tersebut
tidak dapat dikembalikan kepada sifat-sifat kodrat monodualis manusia, yaitu sifat-
sifat dinamis dan sosial dalam keseimbangan yang dinamis. Sila keadilan sosial baik
sebagai dasar nasional maupun dalam lapangan internasional adalah sesuai dengan
sifat dasar negara Indonesia sebagai negara monodualis.6
3. Pemahaman tentang Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia berarti nilai-
nilainya digunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Pancasila digunakan sebagai
penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan di segala bidang

4
Modul MKDU4111 hal 5.38
5
Modul MKDU4111 hal 5.43
6
Modul MKDU4111 hal 5.49
kehidupan. Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindak tindakan setiap manusia
Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari nilai-nilai semua sila Pancasila
karena sebagai weltanschauung, Pancasila tidak bisa dipisah-pisahkan satu sila dengan sila
7
yang lainnya.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan cita-cita moral bangsa
yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk berperilaku luhur
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pengertian moral adalah
norma adat atau cara hidup. Setiap bangsa di dunia ini memiliki adat atau cara hidup
sendiri yang dirasa paling sesuai bagi bangsanya, tak bagi bangsa Indonesia. Norma adat
atau cara hidup yang sudah disepakati bersama oleh rakyat Indonesia adalah Pancasila.
Kelima sila di dalam Pancasila secara keseluruhan merupakan inti sari nilai-nilai budaya
masyarakat Indonesia.8
4. Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, Pancasila memiliki
kedudukan yang sangat penting. Di samping menjadi dasar filsafat negara Indonesia,
Pancasila juga berperan sebagai dasar negara, sebagai sumber hukum, sebagai ideologi
nasional, sebagai pandangan hidup, dan yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai
kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila adalah lima asas
atau lima prinsip yang disusun berdasarkan nilai-nilai luhur kehidupan yang berasal dari
bangsa Indonesia sendiri. Dapat dikatakan pula bahwa Pancasila sebagai dasar filsafat dan
negara Indonesia pada hakikatnya bersumber pada nilai budaya dan keagamaan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kesesuaian antara Pancasila dengan nilai-nilai luhur
kehidupan yang berkembang di masyarakat tersebut menjadi alasan yang kuat untuk
mengatakan bahwa Pancasila adalah identitas nasional yang paling mendasar bagi bangsa
9
Indonesia.

7
Modul MKDU4111 hal 5.50
8
Modul MKDU4111 hal 5.51
9
Modul MKDU4111 hal 5.28

Anda mungkin juga menyukai