Anda di halaman 1dari 6

Nama : Bella Cahyani Andarianto

NIM : 235090507111033
Fakultas : Teknologi Pertanian
Cluster : 44

PANCASILA DAN KEBANGSAAN : SEBAGAI PEDOMAN DAN DASAR


BANGSA INDONESIA

Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan budaya dan


keragaman etnis, telah berhasil menjaga keutuhan dan keberagaman bangsanya
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan semangat kebangsaan.
Pancasila sebagai dasar negara dan kebangsaan sebagai semangat persatuan
telah menjadi pilar-pilar harmoni yang mengokohkan identitas Indonesia.

Pancasila dan kebangsaan adalah dua konsep yang sangat penting dalam
membangun identitas dan persatuan bangsa Indonesia. Sebagai negara dengan
beragam suku, agama, dan budaya, Pancasila dan Kebangsaan berperan sebagai
landasan dalam menciptakan kehidupan bermasyarakat yang harmonis. Dalam
esai ini akan dibahas mengenai pentingnya Pancasila dan Kebangsaan dalam
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta bagaimana kedua konsep ini
dapat menjadi pedoman dalam menjaga keutuhan negara. Pancasila adalah
ideologi negara Indonesia yang menjadi dasar dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Pancasila, sebagai ideologi dasar negara Indonesia, terdiri dari lima prinsip
utama yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajarkan kita untuk percaya dan taat
pada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama masing-masing. Kedua,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengajarkan tentang pentingnya
menghormati martabat dan hak asasi manusia tanpa pandang bulu. Ketiga,
Persatuan Indonesia, mengajarkan semangat persatuan dan kesatuan dalam
keberagaman budaya dan suku. Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, menggarisbawahi pentingnya
musyawarah dan demokrasi dalam mengambil keputusan negara. Kelima,
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengajarkan tentang pentingnya
pemerataan ekonomi dan kesempatan bagi semua warga negara.
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi nasional Indonesia yang
menjadi landasan bagi pembangunan dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kata "Pancasila" berasal dari bahasa Sanskerta, di mana "panca" berarti lima dan
"sila" berarti prinsip atau dasar. Pancasila mengandung lima prinsip utama yang
mencerminkan nilai-nilai yang mengarah pada keadilan, kesejahteraan, persatuan,
dan kesatuan dalam keberagaman. Dalam esai ini, kita akan menggali lebih dalam
tentang arti, sejarah, makna, dan implikasi Pancasila sebagai landasan ideologi
Indonesia.

Sejak diperkenalkan oleh Bung Karno, Soekarno, dan Bung Hatta,


Mohammad Hatta, pada tanggal 1 Juni 1945, Pancasila telah menjadi pijakan
ideologis yang menggambarkan visi pembangunan Indonesia sebagai negara
yang adil, demokratis, dan berkepribadian. Prinsip-prinsip ini menjadi landasan
hukum dan moral yang mengikat seluruh warga negara Indonesia.

Pancasila terdiri dari lima prinsip yang saling melengkapi dan membentuk
fondasi ideologi yang kuat. Prinsip pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
yang menggarisbawahi pengakuan keberadaan Tuhan dalam berbagai
kepercayaan agama. Ini mencerminkan prinsip inklusivitas dan menghormati
keberagaman keyakinan yang ada di Indonesia. Prinsip kedua, Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab, mengedepankan penghargaan terhadap martabat
manusia, perlakuan yang adil, dan etika dalam interaksi sosial. Ini mengajarkan
pentingnya memperlakukan sesama manusia dengan baik tanpa memandang
latar belakang, suku, agama, atau ras. Prinsip ketiga adalah Persatuan Indonesia,
yang menggarisbawahi pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam
keragaman budaya, bahasa, dan suku di Indonesia. Pancasila mengajarkan
bahwa keberagaman adalah kekayaan, bukan sumber konflik, dan mengajak
seluruh warga negara untuk bersatu demi kemajuan bersama. Prinsip keempat,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, menganjurkan pengambilan keputusan yang
demokratis dan partisipatif, di mana suara rakyat dihormati dan diakui dalam
proses pengambilan keputusan. Prinsip kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia, menegaskan pentingnya pemerataan ekonomi, akses
kesempatan, dan perlindungan hak asasi dalam masyarakat. Pancasila
mengajarkan bahwa keadilan sosial adalah landasan yang diperlukan untuk
mencapai kesejahteraan bersama.

Pancasila bukanlah sekadar konsep teoritis, tetapi merupakan arah


panduan bagi tindakan dan pembangunan Indonesia. Ini tercermin dalam
konstitusi negara, Undang-Undang Dasar 1945, yang memuat prinsip-prinsip
Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila juga mencerminkan semangat
perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dan membangun
negara. Salah satu aspek penting dari Pancasila adalah kemampuannya untuk
menyatukan bangsa Indonesia yang beragam. Indonesia adalah negara
kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, ratusan suku bangsa, dan berbagai
kepercayaan agama. Pancasila mengajarkan bahwa kesatuan dan persatuan
adalah prinsip yang mengatasi perbedaan tersebut. Ini memiliki implikasi yang
kuat dalam memelihara kerukunan antarumat beragama dan suku, serta
menghormati hak-hak semua warga negara. Pancasila juga mencerminkan
semangat gotong royong yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia.
Prinsip-prinsipnya mendorong kolaborasi dan partisipasi aktif dalam pembangunan
negara. Ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sosial, seperti gotong
royong dalam membantu tetangga atau dalam menghadapi bencana alam.

Pancasila juga memiliki nilai instrumental. Instrumental Pancasila adalah


nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang digunakan sebagai alat atau sarana untuk
mencapai tujuan atau hasil tertentu. Nilai instrumental sering kali digunakan dalam
konteks etika atau filosofi dan dapat merujuk pada prinsip-prinsip moral atau etis
yang digunakan sebagai panduan dalam mengambil keputusan atau bertindak
dalam suatu situasi tertentu. Sedangkan dalam Pancasila, nilai instrumental
adalah prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang digunakan sebagai sarana atau alat
untuk menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Wujud nilai instrumental Pancasila

1. Peraturan pemerintah. Nilai instrumental Pancasila dapat disempurnakan


melalui perumusan peraturan pemerintah. Kondisi ini merupakan salah
satu bukti nyata keterbukaan Pancasila, dikecualikan dari urgensi untuk
menghindari konflik masyarakat. Sehubungan dengan peraturan ini,
semisal Inpres dan MPR.
2. Konstitusi atau undang-undang. Adanya undang-undang, termasuk
ketentuan tentang keteraturan kehidupan masyarakat, dengan jelas
menekankan pentingnya nilai instrumental Pancasila. Modifikasi dapat
dilakukan bahkan untuk proses pembuatan aturan ini, yakni seperti
amendemen UUD 1945. Contoh nilai instrumental Pancasila Berdasarkan
uraian tentang wujud nilai instrumental Pancasila di atas, kita sudah bisa
memetakan contohnya yang lebih konkret.
Berikut bentuk nilai- nilai instrumental yang berlaku dalam sila- sila
Pancasila.

1. Nilai instrumental Pancasila sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa. Reifikasi
nilai instrumental tersebut dapat ditemukan dalam undang-undang
khususnya Pasal 29 yang menekankan apakah Indonesia ialah negara
agama dan memberikan kebebasan kepada setiap warga negara untuk
menganut legalitas agama sesuai dengan standar agama yang diinginkan.
Sejauh ini, enam agama diakui di Indonesia yakni Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha, dan Konghucu.
2. Nilai instrumental Pancasila sila ke-2 Kemanusiaan Yang Adil Dan
Beradab. Bentuk tindakan yang dapat dikatakan sebagai nilai instrumental
dari sila ke-2 Pancasila ada pada Pasal 28 yang memberikan bentuk
kebebasan pada masyarakatnya sebagai hak asasi manusia (HAM).
Bentuk nilai ini sangat membenarkan posisi manusia pada porsi yang adil.
3. Nilai instrumental Pancasila ke-3 Persatuan Indonesia. Selain itu, realisasi
nilai-nilai instrumental lain dalam sila ketiga Pancasila dapat ditemukan
dalam Pasal 32, 35, dan 36. Semua ini sepenuhnya mencerminkan
identitas nasional Indonesia, termasuk bahasa, bendera, dan ideologi.
4. Nilai instrumental Pancasila ke-4 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Dan Perwakilan. Contoh lain
yang dapat disebut sebagai perwujudan dari amanat sila ke-4 Pancasila
sehubungan dengan reifikasi tersebut terdapat dalam Pasal 1 ayat 2 ialah
Indonesia yang menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi ada di tangan
rakyat. Karena dasar dari tindakan ini, rakyat memiliki tingkat kontrol yang
sangat tinggi atas sistem demokrasi Indonesia. Semua kebijakan yang
diajukan ke Badan Legislatif harus disetujui oleh masyarakat melalui
perwakilan masing-masing daerah. Berdasarkan misi Presiden, misi MPR,
dan pemberian hak kepada DPR, ketiga lembaga tersebut dapat saling
mengawasi.
5. Nilai instrumental Pancasila sila ke-5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Reifikasi nilai instrumental dari Pancasila dapat ditemukan
dalam sila kelima. Contoh yang jelas dari peraturan yang lengkap ini dapat
ditemukan dalam Pasal 33. Seluruh kekayaan alam Indonesia untuk
kesejahteraan warganya atas dasar dorongan ini. Pasal berikut berkaitan
dengan nilai instrumental sila ini. a. Pasal 33 ayat 3: Bumi, air, dan
kekayaan alam di dalamnya, dikuasai oleh negara dan sebesar-besar
kemakmuran rakyat. b. Pasal 34: Fakir miskin dan anak-anak telantar
dipelihara oleh negara.

Dalam era globalisasi dan perubahan yang cepat, Pancasila tetap relevan
dalam membimbing Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Ini memiliki
peran dalam menghadapi berbagai tantangan, dari pembangunan berkelanjutan
hingga mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Pancasila juga membantu
Indonesia dalam memainkan peran positif dalam konteks internasional,
mendorong kerja sama regional dan global.

Namun, tantangan juga muncul dalam menerapkan Pancasila dalam


praktik. Penting untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip Pancasila tidak hanya
tetap sebagai kata-kata di atas kertas, tetapi juga tercermin dalam tindakan nyata
dan kebijakan pemerintah. Peran pendidikan dan pembelajaran tentang Pancasila
sangat penting dalam memastikan bahwa generasi muda memahami dan
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kesimpulannya, Pancasila adalah pilar dasar yang menggambarkan


esensi persatuan, keberagaman, dan identitas bangsa Indonesia. Ini bukan hanya
ideologi negara, tetapi juga representasi dari semangat perjuangan dan visi
pembangunan Indonesia. Pancasila memberikan landasan bagi kerukunan,
demokrasi, dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan bangsa. Sebagai
panduan moral dan praktis, Pancasila memainkan peran penting dalam
membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Pancasila bukanlah sekadar slogan atau konsep yang terpampang di atas


kertas. Ia adalah semangat yang harus merasuk ke dalam setiap lapisan
masyarakat Indonesia. Melalui implementasi Pancasila, Indonesia telah berhasil
menjaga harmoni antarumat beragama, menghormati keberagaman budaya, dan
mengatasi berbagai tantangan sosial dan politik. Pancasila menjadi landasan
moral yang mengajarkan rasa saling menghargai, toleransi, dan tanggung jawab
terhadap sesama.

Namun, implementasi Pancasila juga membutuhkan semangat kebangsaan


yang kuat. Semangat kebangsaan adalah api yang membara dalam diri setiap
warga negara untuk mencintai tanah air, menjaga persatuan, dan berpartisipasi
dalam pembangunan negara. Semangat kebangsaan adalah dorongan untuk
berkontribusi positif, menghormati simbol-simbol nasional seperti bendera dan
lambang negara, serta merayakan momen-momen bersejarah bersama.
Semangat kebangsaan juga tercermin dalam semangat gotong royong dan
kepedulian terhadap lingkungan. Ketika bencana alam melanda, semangat
kebangsaan mendorong masyarakat Indonesia untuk bersatu membantu sesama,
memberikan bantuan, dan merawat lingkungan sekitar. Ini adalah bukti konkret
bahwa semangat kebangsaan bukan hanya kata-kata kosong, tetapi menjadi
landasan nyata dalam tindakan-tindakan kemanusiaan.

Pancasila dan semangat kebangsaan saling melengkapi dan memperkuat


satu sama lain. Pancasila memberikan pijakan nilai-nilai yang harus dipegang
teguh oleh setiap warga negara, sementara semangat kebangsaan mendorong
pelaksanaan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan
Indonesia dalam menjaga keberagaman, menghadapi tantangan, dan
membangun keutuhan bangsa adalah hasil dari keseimbangan harmonis antara
Pancasila dan semangat kebangsaan.

Untuk memastikan keberlanjutan harmoni dan identitas nasional, diperlukan


upaya bersama dari semua pihak. Pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai
Pancasila dan semangat kebangsaan harus ditekankan sejak usia dini. Keluarga,
sekolah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang
mencintai tanah air, menghargai perbedaan, dan berkontribusi positif bagi bangsa
dan negara.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/583454/pengertian-nilai-
instrumental-pancasila-dan-contoh

https://pasla.jambiprov.go.id/wawasan-kebangsaan-defenisi-makna-dan-asas/

Anda mungkin juga menyukai