Anda di halaman 1dari 5

Nama : Vicky Nunaini Yogri Pratiwi

NIM : 23201112
Kelas : C

1. Apa makna Pancasila sebagai dasar negara? .


2. Apa makna Pancasila sebagai ideologi negara?
3. Apa makna Pancasila sebagai sumber hukum negara?
4. Apa makna lambang Garuda dan simbol-simbol yang ada pada Garuda Pancasila?
5. Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam Pancasila dan apa hubungannya dengan cita-cita
negara?
6. Apa hubungannya antara Pancasila dengan Undang-Undang Dasar RI 1945?
7. Bagaimana membangun persatuaan dan kesatuan warga negara dengan Pancasila?
8. Bagaimana membangun kerukunan antar umat beragama dengan nilai-nilai Panncasila?
9. Bagaimana membagun politik dan ekonomi berdasarkan nilai-nilai Pancasila?
10. Bandingkan antara ideologi Pancasila dengan ideologi leberalis dan komunis?

Jawab :
1. Makna Pancasila sebagai dasar negara adalah bahwa Pancasila merupakan landasan, acuan,
panduan juga pedoman resmi dalam menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dalam pengertian ini, Pancasila diposisikan sebagai sumber dari segala sumber
hukum, sumber nilai, sumber moral dan lain sebagainya.Pancasila sebagai dasar negara
disebutkan dalam Undang-undang Dasar Tahun 1945 tepatnya pada alinea keempat. Pada
UUD ini ditegaskan bahwa Indonesia dengan bentuk negara republik yang berkedaulatan
rakyat didasarkan pada lima sila pancasila.
2. Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila dijadikan pedoman oleh masyarakat
Indonesia dalam menjalankan kehidupannya. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima
asas Pancasila menjadi landasan masyarakat dalam bersosialisasi, kehidupan beragama, hak
asasi manusia, dan bekerja sama.
3. Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum mangandung arti bahwa Pancasila
berkedudukan sebagai: 1) Ideologi hukum Indonesia, 2) Kumpulan nilai-nilai yang harus
berada di belakang keseluruhan hukum Indonesia, 3) Asas-asas yang harus diikuti sebagai
petunjuk dalam mengadakan pilihan hukum di Indonesia, 4) Sebagai suatu pernyataan dari
nilai kejiwaan dan keinginan bangsa Indonesia, juga dalam hukumnya
4. Burung Garuda Pancasila merupakan simbol bangsa Indonesia yang memiliki makna dan
nilai-nilai luhur di dalamnya. Perisai dalam Burung Garuda Pancasila adalah lambang
perjuangan dan perlindungan yang terbagi atas lima bagian, yang masing-masing
melambangkan sila-sila Pancasila. Garis melintang yang membagi perisai menjadi ruang
atas dan bawah melambangkan garis Khatulistiwa yang membelah Kepulauan Indonesia.
Berikut makna lima lambang sila Pancasila.
- Simbol bintang (sila pertama): Ketuhanan yang Maha Esa
Bintang menggambarkan sebuah cahaya. Cahaya pada simbol bintang ini diibaratkan
sebagai cahaya kerohanian yang berasal dari Tuhan kepada manusia.
- Simbol rantai (sila kedua): Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Rantai pada simbol kedua terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran
yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Keterkaitan itu bermakna bahwa bangsa
Indonesia saling terkait erat, saling bahu membahu, dan saling membutuhkan.
- Simbol pohon beringin (sila ketiga): Persatuan Indonesia
Pohon beringin digambarkan sebagai Negara Indonesia, di mana semua rakyat Indonesia
dapat 'berteduh' di bawah Negara Indonesia. Pohon beringin yang bersifat menjalar ke
segala arah dikorelasikan dengan keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama
Indonesia.
- Simbol kepala banteng (sila keempat): Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Kepala banteng memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya
musyawarah, di mana orang-orang berdiskusi untuk melahirkan suatu keputusan.
- Simbol padi dan kapas (sila kelima): Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Padi dan kapas merupakan simbol pangan dan sandang yang menyiratkan makna bahwa
syarat utama negara yang adil adalah bisa mencapai kemakmuran untuk rakyatnya secara
merata.

5. Pancasila mengandung tiga nilai penting, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai
praksis
1.Nilai dasar Pancasila
Nilai dasar adalah nilai secara hakikat dari kelima sila dalam Pancasila. Nilai dasar ini
bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara.
Nilai-nilai ini bersifat universal sehingga terkandung cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai yang
baik serta benar dalam setiap sila. Berikut nilai dasar dalam Pancasila.
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Nilai instrumental Pancasila
Nilai instrumental adalah penjabaran dari nilai-nilai dasar Pancasila. Maka dari itu, nilai
instrumental ini bersifat lebih khusus dibandingkan nilai dasar.
Nilai instrumental merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila Pancasila. Bentuk dari
nilai instrumental adalah ketentuan konstitusional mulai dari Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sampai peraturan daerah.
3.Nilai praksis Pancasila
Nilai praksis adalah realisasi dari nilai instrumental dalam kehidupan sehari-hari. Maka
dari itu, nilai praksis biasanya terus berkembang atau berubah seiring perkembangan
zaman.
Hal ini terjadi karena Pancasila sejatinya merupakan ideologi yang terbuka, sehingga
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat berkembang ke arah perbaikan seiring
perkembangan zaman.

6. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 


Di dalam Pembukaan UUD 1945, pasti akan menemukan kelima sila Pancasila, yang
menunjukkan keduanya mempunyai hubungan. Oleh karena itu, meskipun UUD 1945
mengalami empat kali amandemen, tetapi bagian Pembukaan UUD 1945 tidak bisa
diamandemen seperti Batang Tubuh dan Penjelasan UUD 1945.
Alasan pentingnya, Pancasila mempunyai kedudukan tertinggi sebagai sumber dari segala
sumber hukum dasar nasional dalam tata hukum di Indonesia.
Sedangkan, UUD 1945 yang memuat Pancasila berfungsi sebagai alat kontrol hukum bagi
warga negaranya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jadi, Pancasila merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pembukaan UUD 1945,
sehingga tidak ada yang bisa mengubah Pancasila sebagai dasar negara.

7. Kesimpulannya, hukum tata negara, tata pemerintahan, dan hukum yang mengatur warga
negaranya dalam UUD 1945 harus berlandaskan Pancasila.
sesuai dengan pengamalan pancasila sila ke 3 yaitu persatuan Indonesia maka  perlu adanya
kesadaran dan komitmen dari semua pihak untuk menghormati dan menghargai perbedaan
yang ada. Kita perlu belajar untuk hidup dalam kerukunan dan toleransi. Pemerintah juga
harus bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua
warga negara. Ini dapat dilakukan melalui kebijakan-kebijakan yang mengutamakan
kesetaraan dan keadilan sosial, serta memberikan perlindungan bagi minoritas.

8. Membangun sikap saling menghormati dan toleransi Salah satu kunci untuk menjaga
kerukunan antar-umat beragama adalah dengan membangun sikap saling menghormati dan
toleransi. Hindari berbicara atau bertindak dengan cara yang menyinggung perasaan umat
beragama lain, serta hindari mengeluarkan pernyataan yang dapat menimbulkan konflik.

 Meningkatkan pemahaman tentang agama dan keberagaman


Kurangnya pemahaman tentang agama dan keberagaman dapat menyebabkan
munculnya stereotip dan prasangka negatif terhadap umat beragama lain. Oleh
karena itu, penting untuk meningkatkan pemahaman tentang agama dan
keberagaman melalui pendidikan dan dialog antar-umat beragama.

 Menghindari menyebarkan berita hoaks yang berkaitan dengan agama


Berita hoaks yang berkaitan dengan agama seringkali menjadi pemicu konflik
antar-umat beragama. Hindari menyebarkan berita hoaks yang dapat
menimbulkan kecurigaan atau kebencian terhadap umat beragama lain.

 Meningkatkan partisipasi dalam kegiatan lintas agama


Meningkatkan partisipasi dalam kegiatan lintas agama seperti acara keagamaan
atau kegiatan sosial dapat membantu memperkuat hubungan antar-umat
beragama. Melalui kegiatan tersebut, umat beragama dapat saling mengenal dan
memahami keberagaman yang ada di sekitar mereka.

 Mengajarkan nilai-nilai persaudaraan antar-umat beragama kepada anak-anak


Anak-anak merupakan generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan
menjaga kerukunan antar-umat beragama di masa yang akan datang. Oleh karena
itu, penting untuk mengajarkan nilai-nilai persaudaraan antar-umat beragama
sejak dini kepada anak-anak melalui pendidikan dan contoh yang baik dari orang
tua dan masyarakat sekitar.

9. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Bidang Politik dan Hukum

 Pengembangan Lembaga Negara

Salah satu bentuk perwujudan nilai-nilai pancasila dalam bidang politik dan hukum
adalah keberadaan lembaga negara.Lembaga negara memiliki tugas untuk menjalankan
pemerintahan negara yang sesuai dengan UUD 1945.Dalam praktiknya, lembaga negara
juga harus dikembangkan. Perkembangan lembaga negara disesuaikan dengan kebutuhan
negara dan masyarakat di dalamnya.Di Indonesia pernah melakukan pengembangan pada
lembaga negara. Ada tiga lembaga baru yang tertulis dalam Amandemen UUD
1945.Ketiga lembaga baru itu adalah Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Mahkamah
Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (KY).

 Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia

Indonesia tentunya merupakan negara yang menjunjung tinggi dan menghargai Hak Asasi
Manusia (HAM). Hal itu karena HAM berhubungan juga dengan nilai-nilai yang
terkandung di dalam pancasila sebagai dasar negara. Hak asasi manusia yang dijunjung
tinggi meliputi penyeimbangan pelaksanaan hak dan kewajiban warga negaranya.
Tentunya pelaksanaan hak asasi manusia ini juga harus sesuai dengan isi pancasila.

 Penerapan Demokrasi

Sistem demokrasi yang dianut oleh Indonesia adalah demokrasi pancasila. Artinya
demokrasi ini bertumbuh dari nilai dan tradisi budaya bangsa.

Sistem demokrasi di Indonesia meliputi:

 Demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat dan kekeluargaan.


 Demokrasi yang tidak berdasarkan dominasi mayoritas maupun tirani minoritas.
 Sistem yang mengutamakan kekeluargaan, bukan sistem yang saling menjatuhkan atau
mengutamakan kepentingan individu dan golongan.

Contoh perwujudan sistem demokrasi di Indonesia adalah adanya pemilihan umum yang
dilakukan untuk memilih pemimpin.

10. Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia yang merupakan hasil penuangan atau
pemikiran seseorang atau sekelompok orang  yang diangkat dari nilai – nilai adat istiadat
kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Pancasila memberikan orientasi ke depan dan petunjuk bagi masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai  ideologi terbuka memiliki dimensi – dimensi idealitas, normatif, dan
realitas.
- Liberalisme merupakan paham yang memberikan penekanan kebebasan individu sehingga
kesejahteraan bukan menjadi tanggung jawab negara. Ideologi ini mengembangkan prinsip
yang mendasar yaitu :
1.      Pengakuan terhadap hak hak asasi warganegara .
2.      Memungkinkan tegaknya tertib masyarakat dan negara atas supremasi hukum .
3.   Memungkinkan lahirnya pemerintah yang demokratis. 
4.   Penolakan terhadap pemerintah otoriter.
sedangkan,
- Komunisme sebagai anti Kapitalisme menggunakan sistem Sosialisme sebagai alat
kekuasaan sebagai prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk
kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi sehingga
Komunisme juga disebut anti Liberalisme. Dalam Komunisme perubahan sosial harus
dimulai dari peran Partai Komunis. Jadi perubahan sosial dimulai dari buruh, namun
pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai.

Anda mungkin juga menyukai