Anda di halaman 1dari 14

TRANSFORMASI

IDEOLOGI
KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA
- OSLAND HADI 1220217013
- MOHAMMAD KENIGI H 1220217016
TRANSFORMASI
IDEOLOGI

Transformasi adalah perubahan, berubah


dari keadaan yang sebelumnya menjadi
baru sama sekali. Ideologi adalah ide
atau gagasan. Maka Transformasi
Ideology adalah perubahan dari ide atau
gagasan.

PENGERTIAN
ISTILAH IDEOLOGI

Istilah ideologi berasal dari kata ‘idea’ (inggris) yang


berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita;
dan kata ‘logi’ yang dalam bahasa yunani logos artinya
ilmu atau pengetahuan. Secara Harfiah, Pengertian
Ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan-
gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas
atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
MENURUT PARA AHLI

C.C. Rodee : Menurut pendapat C.C. Rodee yang


menyatakan bahwa pengertian ideologi adalah
sekumpulan yang secara logis berkaitan dan
mengindentifikasikan nilai-nilai yang memberi
keabsahan bagi institusi dan pelakunya.

Ali Syariati : Menurut Ali Syariati mengenai


pendapat tentang pengertian ideologi yang
mengatakan bahwa ideologi adalah sebagai
keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan
yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas
sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.
TRANSFORMASI PANCASILA
Transformasi memiliki pengertian bahwa perubahaan
bentuk (rupa), tidak statis baik dilihat dari aspek
normatif maupun aplikatif. Dengan adanya transformasi
pancasila ini bukanlah poin nya yang harus dirubah
melainkan paradigm dan pola hidup atau kebiasaan
buruk yang harus dirubah. Efek yang dirasa pun baik
untuk masa kini maupun masa depan.

Secara vertical hubungan manusia dengan tuhannya


merupakan bentuk wujud dari sila pertama, ketuhanan Yang
Maha Esa. Hubungan toleransi yang harus tetap terjaga dan
terjalin antar sesama umat seagama, antara umat berlainan
agama, antar umat dengan pemerintah, secara horizontal yang
lebih banyak aplikasinya hubungan manusia dengan manusia
lainnya dilihat dari aspek sosial, ekonomi, politik, mencakup
kemanusiaan yang adil dan beradab, sila kedua ini akan
terwujud apabila semua elemen warga Indonesia menyadari
pentingnya sebuah keadilan. Keadilan sendiri sering disalah
artikan bahwa harus sama rata dan sama besarnnya.
TRANSFORMASI PANCASILA
Transformasi dari sila ketiga pun yakni persatuan Indonesia,
memiliki peran yang sangat urgen demi integritasnya bangsa ini.
Tanpa persatuan yang kokoh karena pluralitas sebagai hambatan
maka cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia yang telah tertuang
dalam pembukaan UUD’45 tidak akan terwujud. Maka salah satu
upaya yang bisa dilakukan melalui pendidikan, pertukaran
pelajar, kesenian dengan adanya pentas-pentas festival nasional
menampilkan berbagai tradisi kesenian disetiap daerah, dan olah
raga dengan adanya perlombaan dari tingkat daerah sampai
kepada tingkat nasional bahkan Internasional.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan. Mengandung arti bahwa segala
keputusan yang diambil ketika melakukan pertemuan jangan
mengabaikan musyawarah mufakat. Dibentuknya dewan
perwakilan rakyat (DPR) pun sebagai salah satu upaya untuk
menyalurkan aspirasi masyarakat kecil yang kurang memahami
politik, maka orang-orang yang dipercaya memegang tugas
sebagai DPR itu yang harus mampu menjalankan sesuai
amanahnya.
TRANSFORMASI PANCASILA

Dalam hal ini menjalankan programnya yang diharapkan harus


adanya sinkronisasi dengan realita dan program yang belum dapat
terealisasi bisa dilanjutkan atau diturunkan untuk yang memegang
tugas selanjutnya.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Simbol kelima ini padi
dan kapas. Dapat ditafsirkan bahwa keadilan yang diharapkan
bangsa Indonesia dapat sejahtera tanpa kekurangan yang pokok
sekalipun, lain halnya dengan sila kedua simbolnya rantai sebagai
keadilan dari sebuah kebijakan sehingga dapat memperkokoh
hubungan kemanusiaan. Cerminan dari “Bhineka Tunggal Ika”
memiliki makna bahwa berbeda-beda (suku, ras, agama, golongan)
namun tetap satu jua.
TRANSFORMASI DI DALAM BERBAGAI PANDANGAN

TRANSFORMASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA

Meskipun sila-sila pancasila tidak dapat dipisahkan tetapi dapat


mentransformasi dalam pasal-pasal UUD 1945 pembentukan Negara dalam
menciptakan pasal-pasal yang merupakan penuangan dari masing-masing
sila, sila itu di tetapkan dengan mutlak. Sila ke- 4 dengan tegas di tetapkan
merupakan sila yang harus menjiwai pasal-pasal yang terkait dengan Negara,
seperti diketahui unsur ialah wilayah, warga Negara dan pemerintahan yang
berdaulat. Warga Negara yang merupakan unsur kedua di atur oleh Bab X
pasal 26,27, dan 28, dalam pasal pasal ini di tetapkan siapa pun dapat
menjadi warga Negara Indonesia asal memenuhi persyaratan yang
ditentukan oleh undang-undang, setiap warga Negara juga memiliki hak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, kemerdekaan
berserikat, mengeluarkan pendapat secara lisan maupun tulisan juga
terkandung dalam undang-undang sebagian besar dari pasal-pasal UUD.
TRANSFORMASI DI DALAM BERBAGAI PANDANGAN

TRANSFORMASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA

Konsep bangsa yang digunakan untuk merumuskan sila ke tiga


terutama konsep E. Renan, yaitu sekelompok manusia yang
mempunyai keinginan bersama untuk bersatu dan mempertahankan
persatuan. Pasal-pasal yang mengtransformasikan sila ke-3 itu
orang harus mengingat unsur-unsur konsep bangsa dalam hal
keinginan bersama untuk bersatu, dalam pasal 1 ayat (1)
menegaskan Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang
berbentuk republic, demikian juga pasal 30 ayat (1) menegaskan
tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
membeka Negara, faktor-faktor penunjang dalam hal ini berupa
pengajaran nasional, kebudayaan nasional, bendera Negara, dan
bahasa Negara, norma-norma itulah yang harus di ikuti agar orang-
orang Indonesia dapat hidup berbangsa sesuai dengan pancasila.
TRANSFORMASI DI DALAM BERBAGAI PANDANGAN

TRANSFORMASI PANCASILA DALAM HIDUP BERMASYARAKAT

Hidup bermasyarakat ialah hidup bersama, kehidupan dapat di lihat


dari beberapa segi, segi ekonomi menampakkan kegiatan
berproduksi, pembagian dan penggunaan barang dan jasa, segi
kehidupan politik menampakkan kekuasaan dalam masyarakat.
Unsur-unsur sosial yang pokok adalah norma-norma atau kaidah
sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan
sosial, unsur-unsur itu terjalin antara satu sama lain dan
keseluruhannya di sebut struktur sosial. Pengaruh timbal balik antara
segi-segi kehidupan di sebut proses sosial dalam kehidupan
bersama sila ke 1.
TRANSFORMASI DI DALAM BERBAGAI PANDANGAN

TRANSFORMASI PANCASILA MENJADI EMPAT- POKOK PIKIRAN

Para pendiri-Negara menyatakan dalam penjelasan UUD 1945


bahwa pembukaan UUD 1945 mengandung empat pokok pikiran
(selanjutnya disingkat menjadi 4-PP). Bila 4-PP itu kita pelajari
dengan seksama, kita mendapat pengetahuan bahwa 4-PP itu tak
lain adalah Pancasila itu sendiri, artinya 4-PP adalah Pancasila yang
oleh pendiri Negara ditransformasi menjadi 4 buah asas yang khusus
diproyeksikan pada penyelenggaraan kehidupan bernegara. Berikut
ini kita sandingkan 4-PP dengan Pancasila. Menarik perhatian kita
bahwa urutan dari 4-PP tidak mengikuti urutan hierarki dari lima
silanya Pancasila. Mengenai logic dari kebedaan urutan ini akan
diterangkan kemudian, setelah selesai membicarakan pokok pikiran
yang keempat.
PANCASILA DAN EMPAT POKOK PIKIRAN
(sila3) Persatuan Indonesia
I. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

(sila5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


II. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

(sila4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan III. Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar
atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.

(sila1) Ketuhanan Yang Maha Esa.


(sila2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
IV. Negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai