Oleh Kelompok 5:
2018
HAKIKAT KEADILAN DALAM PERSPEKTIF SILA KEADILAN SOSIAL
BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Oleh Kelompok 51
I. PENDAHULUAN
Onne Octavia, Radella Vianda Saskia, Ridha Aulia Hamsyah, dan Tabita Emeren V.
untuk mencapai kemajuan dalam hidup bermsyarakat, berbangsa dan bernegara.
Melihat fakta yang ada dalam kehidupan bermasyarakat melalui makalah ini penulis
ingin mengungkap betapa pentingnya membaca, memahami dan mengaplikasikan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkaan dengan adanya makalah ini para
pembaca dapat mengeimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat.
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam tulisan
ini dirumuskan dalam bentuk pernyataan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui alasan sila kelima pancasila dijadikan pedoman dalam
menegakkan keadilan.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip keadilan sosial dari sudut pandang
Pancasila.
3. Untuk memahami implementasi sila kelima pada Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat.
II. PEMBAHASAN
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang. Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku
dalam masyarakat dalam segenap bidang kehidupan baik material maupun spiritual.
Seluruh rakyat Indonesia artinya setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia, baik
yang berdiam di wilayah RI sebagai warga NKRI maupun WNI yang berada di luar
negeri. Jadi, setiap bangsa Indonesia mendapat perlakuan yang adil dan seimbang
dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Pada hakikatnya
dengan menyimak makna inti arti dari kelima sila Pancasila tersebut, tampaklah
bahwa Pancasila secara bulat dan utuh sangat sesuai menjadi milik bangsa Indonesia
sebagai dasar negara dan juga sebagai seuatu ideology. Sila-sila dari Pancasila
sebagai dasar filsafat negara yang mengandung arti mutlak bahwa negara Republik
Indonesia harus menyesuaikan dengan hakikat dalam arti hakikat abstrak dari Tuhan,
manusia, satu, rakyat, dan adil (Notonagoro, 1975:58).
Akhirnya, dapat disimpulkaan bahwa dengan kelima sila dari Pancasila secara
bulat dan utuh memiliki makna bahwa di dalam setiap sila terkandung atau berisi sila-
sila yang lainnya. Sila yang nomor di atas menjadi dasar sila berikutnya atau nomor
di bawahnya dan seterusnya serta sebaliknya, sila yang berikutnya menjadi jelmaan
dari sila-sila di mukanya (Notonagoro, 1975:64). Maka dalam sila keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia terkandung pula sila kemanusiaan yang adil dan
beradab. Sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan sila keadilan yang
terkandung dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab dengan sendirinya
terjelma dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian
dapat terbukti bahwa antara sila yang satu dengan sila yang lainnya pada Pancasila
memiliki keterkaitan satu sama lain.
Pada sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia kalimat tersebut
memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil,
Baik perlakuan dalam bidang hukum, politik, ekonomi, kebudayaan, maupun
kebutuhan spiritual dan rohani. Sehingga tercipta masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur secara lahiriah maupun batiniah. Di dalam sila kelima mengandung
makna bahwa setiap manusi memiliki kedudukan dan hak yang sama dalam
kehidupan bermasyarakat. Sehingga setiap masyarakat berhak memperoleh haknya
secara adil tanpa adanya perbedaan kedudukan dengan syarat masyarakat tersebut
telah memenuhi kewajibannya sebagai warga negara Republik Indonesia.
Inti yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
adalah keadilan, yang berarti mengandung pengertian kesesuaian hakikat dengan
hakikat adil. Konsekuensinya dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus
seanntiasa berdasarkan pada nilai-nilai keadilan. Maka dalam realisasinya dalam
hidup bersama (bermasyarakat), bangsa dan negara terdapat tiga macam hubungan
keadilan (hubungan keadilan segi tiga) sebagai berikut:
1. Segi Pertama
Yaitu masyarakat, bangsa dan negara adalah sebagai pihak yang wajib memenuhi
keadilan terhadap warganya. Hubungan keadilan segi pertama ini disebut keadilan
membagikan (keadilan distributif),dimana masyarakat, bangsa dan negara wajib
memberikan kepada warga negaranya apa yang menjadi haknya menurut syarat-
syarat, wajib dan kekuasaan yang ada dalam masyarakat, bangsa dan negara
tersebutharus dipenuhi dalam segala hal.
2. Segi Kedua
Yaitu warga masyarakat atau warga negara sebagai pihak yang wajib memenuhi
keadilan terhadap masyarakat, bangsa atau negaranya. Hubungan keadilan segi kedua
ini disebut keadilan untuk bertaat, hal ini dapat dipahami karena pada hakikatnya
terwujudnya suatu masyarakat adalah sebagai akibat kehendak bersama dari pada
warga negaranya. Karena adanya kesempatan kehendak bersama maka untuk
terwujudnya suatu masyarakat, bangsa dan negara harus ada suatu peraturan yang
harus ditaati bersama oleh para warga negaranya. Oleh karena itu wajib ketaatan dari
para warga masyarakat dan warga terhadap masyarakat, bangsa dan negaranya adalah
merupakan hak dari setiap masyarakat, bangsa dan negara.
3. Segi Ketiga
Yaitu berupa hubungan keadilan yang terwujud di antara sesama warga dari
masyarakat, bangsa negara, dalam artian terdapat wajib timbal balik untuk saling
memenuhi keadilan di antara sesame warga. Hubungan keadilan yang bersifat
keadilan komitatif. Di dalam hidup bersama harus senantiasa terwujud keadilan
komutatif yaitu memberikan kepada sesame warga masyarakat, bangsa dan negara.
Segala sesuatu yang telah menjadi hak masing-masing menurut kesadaran nilai antara
hal-hal atau barang-barang yang wajib diberikan dan hal-hal atau barang-barang yang
wajib diterima sebagai haknya.
Oleh karena itu dalam setiap aspek penyelenggaraan nefgara realisasi keadilan
senantiasa akan terwujud ketiga segu keadilan tersebut. Yang realisasinya berupa
hubungan keadilan antara negara terhadap warga negara atau keadilan distributif,
antara warga negara terhadap negara atau keadilan bertaat, serta antara sesama warga
negara atau keadilan komutatif (Notonagoro, 1975:141,142).
Oleh karena itu jika benar-benar kita mengerti, mengingat, dan mencintai
rakyat Indonesia. Kita harus terima prinsip keadilan sosial. Yang bukan saja
persamaan politik, tetapi juga diatas persamaan ekonomi kita harus mengadakan
persamaan. Maksud dari kalimatt tersebut artinya kesejahteraan bersama dengan
sebaik baiknya. Prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat diwujudkan dalam Bab
XIV UUD 1945 yang berjudul "Kesejahteraan Sosial" yang terdiri atas pasal 33 dan
34 (Kansil, 2002:120).
Sedangan dalam pasal 34 ditegaskan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara.
Sila kelima dari pancasila berbunyi: "Keadilan sosial bangi seluruh rakyat
Indonesia." Sila ini mengandung dua pengertian pokok yaitu tentang keadilan sosial
dan seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam
masyarakat di segala bidang kehidupan baik material maupun spiritual. Seluruh
rakyat Indonesia berarti setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia baik yanh
berdiam di wilayah kekuasaan Republik Indonesia maupun warga negara Indonesia
yang berada dalam negara lain. Sila ini secara bulat berarti bahwa setiap rakyat
Indonesia mendapat perlakuan adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan nasional (Kansil, 2002:121).
Prinsip-prinsip keadilan dan keterbukaan perlu diketahui agar orang dapat berbuat
adil dan terbuka, prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
Gotong royong merupakan bentuk kerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan. Mengenai indikator nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
salah satunya adalah mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan. Adil merupakan suatu sikap
yang bebas dari diskriminasi dan ketidakjujuran, dengan demikian dapat dijelaskan
orang yang bersikap adil adalah orang yang tidak memihak kepada siapapun kecuali
kepada kebenaran. Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap
orang sejak lahir. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan yang
merupakan keharusan, apabila tidak dilaksanakan maka akan mendapatkan sanksi.
Hak dan kewajiban haruslah berjalan seiringan karena keduanya memiliki keterkaitan
yang cukup erat, dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban kita, maka hak-hak kita
akan juga terpenuhi. Contoh tuntutan yang menjadi hak untuk masyarakat adalah
kenyamanan dan keamanan terpenuhi, sedangkan kewajiban yang harus dipenuhi
oleh masyarakat adalah bergantian berjaga ronda malam.
3.1. Kesimpulan
1. Dalam hidup bermasyarakat harus terdapat suatu keadilan karena hanya dengan
demikianlah kepentingan dan kebutuhan hidup setiap warga, bangsa dan negara
dapat saling terpenuhi. Maka dengan adanya sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia yang memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia berhak
mendapatkan perlakuan yang adil, baik perlakuan dalam bidang hukum, politik,
ekonomi, kebudayaan, maupun kebutuhan spiritual dan rohani. Dapat dijadikan
pedoman dalam menegakkan keadilan bermasyarakat agar kepentingan dan
kebutuhan hidup setiap warga, bangsa dan negara dapat saling terpenuhi.
2. Negara wajib mewujudkan keadilan sosial dan keterbukaan. Hal tersebut
tercantum dalam Pancasila sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
3. Dalam pengimplementasian sila kelima Pancasila dalam kehidupan masyarakat
dibutuhkan beberapa indikator, yaitu mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong royongan, mengembangkan sikap adil terhadap
sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dan suka melakukan
kegiatan dalam rangka mewujudkan keadilan sosial.
III.2. Saran
Sehubungan dengan pembahasan dan kesimpulan yang ada terdapat beberapa
saran yang hendak penulis sampaikan, di antaranya sebagai berikut.
1. Kepada pembaca
2. Kepada penulis selanjutnya
3. kepada Pemerintah
Pancasila dapat diterapkan di dalam kehidupan bermasyarakat atau kehidupan
sehari-hari dengan menyadari bahwa Pancasila merupakan pedoman dalam kita
melakukan setiap kegiatan dan merupakan tolak ukur kita dalam mengambil
keputusan. Pengaplikasian keadilan dalam masyarakat perlu ditingkatkan dengan
mengubah karakter individual yang terbentuk dalam diri setiap masyarakat dan
kesadaran akan kehidupan sosial dalam masyarakat.
Daftar Pustaka
Arti dan Makna Sila ke-5, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia . 2017.
(dikeayu09.blogspot.com/2017/07/arti-dan-makna-sila-ke-5-keadilan.html?m=1,
diakses 20 Oktober 2018)
http://mathsowhat.blogspot.com/2010/04/pengamalan-pancasila-sila-ke-5.html
http://yunitayuii.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-sejarah-pancasila.html
Munir Fuady, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Eksistensi Sila Kelima
Pancasila Dalam Percaturan Masyarakat Global, Dalam Amad Sudiro dan Deni
Bram (ed.). 2013. Hukum Dan Keadilan Aspek Nasional & Internasional. Jakarta.
RajaGrafindo Persada. hlm. 164.
Rahman, Abdul. 2017. Implementasi Nilai “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia” Di Masyarakat Desa Meranti. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(http://eprints.ums.ac.id/56297/17/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf, diakses 21
Oktober 2018)
Rahmatan, Akbar. 2017.MAKALAH-TENTANG-PANCASILA-SILA-KE-5
(https://id.scribd.com/document/332085147, diakses 21 Oktober 2018)
ueu5483.weblog.esaunggul.ac.id/2016/05/25/makna-sila-keadilan-sosial-bagi-
seluruh-rakyat-indonesia/