Anda di halaman 1dari 5

Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Masyarakat adil dan makmur adalah impian kebahagian yang telah berkobar ratusan tahun
lamanya dalam dada keyakinan bangsa Indonesia. Impian kebahagian itu terpahat dalam
ungkapan “Gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja”. Demi impian masyarakat
yang adil dan makmur itu, 159 para pejuang bangsa telah mengorbankan dirinya untuk
mewujudkan cita-cita tersebut. Sejarah mencatat bahwa bangsa Indonesia dahulunya
adalah bangsa yang hidup dalam keadilan dan kemakmuran, keadaan ini kemudian
dirampas oleh kolonialisme (Yudi-Latif, 2011: 493--494).

Sumber sosiologis pancasila sbg filsafat

e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dijiwai dan diliputi oleh sila Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Kaelan, 2003:
60- 61).

Kesatuan dan hubungan sila-sila Pancasila yang saling mengkualifikasi

e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah KEADILAN yang ber-Ketuhanan
Yang Maha Esa, ber-Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ber-Persatuan Indonesia, dan ber-
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
(Kaelan, 2003: 61).

Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

1. Esensi (hakikat) Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Kelima, hakikat sila keadilan terwujud dalam tiga aspek, yaitu keadilan distributif, legal, dan
komutatif. Keadilan distributif adalah keadilan bersifat membagi dari negara kepada warga
negara. Keadilan legal adalah kewajiban warga negara terhadap negara atau dinamakan
keadilan bertaat. Keadilan komutatif adalah keadilan antara sesama warga negara
(Notonagoro dalam Kaelan, 2013: 402).

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a. Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b. Bersikap adil.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
d. Menghormati hak-hak orang lain.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain
f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak bersifat boros.
h. Tidak bergaya hidup mewah.
i. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
j. Suka bekerja keras.
k. Menghargai hasil karya orang lain.
l. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (kesejahteraan) dalam Pancasilapada
prinsipnya menegaskan bahwa seharusnya tidak akan ada kemiskinan dalamIndonesia
merdeka. Bangsa Indonesia bukan hanya memiliki demokrasi politik,tetapi juga demokrasi
ekonomi. Indonesia harus memiliki kehidupan yang adil dan makmur bagi seluruh rakyat
Indonesia.Secara khusus, keadilan social dalam sila kelima Pancasila ini menekankan prinsip
keadilan dan kesejahteraan ekonomi, atau apa yang disebut Soekarno sebagai prinsip
sociale rechtvaardigheid
. Yakni, bahwa persamaan, emansipasi danpartisipasi yang dikehendaki bangsa ini bukan
hanya bidang politik, melainkan juga di bidang perekonomian. Prinsip keadilan dan
kesejahteraan sosial menurut sila kelima Pancasila tidaklah sama dengan prinsip
Komunisme yang menekankan kolektivitas), dan
liberalisme
(yang menekankan individualisme). Sila kelima bertolak dari pengertian bahwa antara
pribadi dan masyarakat satu-sama lain tidak bisa dipisahkan

Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat IndonesiaArahan Islam dalam
Keadilan Sosial dan Ekonomi
Nabi Muhammad memahami benar bahwa masyarakat Arab harus menghilangkan
ketidakadilan sosial dan harus menghapuskan kelas-kelas yang mempunyai hak istimewa di
dalam masyarakat. Dia tidak dapat menemukan alasan kenapa harus ada perbedaan antara
manusia yang satu dengan manusia yang lain karena kelahirannya didalam keluarga, suku,
bangsa atau marga tertentu. Karena itulah dia menegakkan ajaran persamaan di antara
manusia dengan manusia. Dia menganggap bahkan dirinya sendiri pun sebagai anggota umat
manusia yang biasa sebagai mana sabdanya: Sesungguhnya aku adalah manusia sebagaimana kamu
semua. Laki-laki dan wanita, majikan dan hamba sahaya, serta raja dan rakyatnya mempunyai hak
yang sama di hadapan Allah dan di hadapan hukum. Dengan kata lain, semuanya mempunyai hak
sosial yang sama.Hal ini cukup terlihat di dalam salat yang biasa dilakukan sehari-hari ketika
orang yang berkedudukan rendah dan tinggi, kaum kaya dan kaum miskin, berdiri
berdampingandi hadapan Dzat Yang Maha Tinggi. Di bawah sistemnya seorang budak
memperolehhak yang sama sebagai warga Negara, sebagai manusia yang merdeka.
34
Hal ini sebagaimana disebutkan pada firman Allah SWT.
Artinya: “
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-sukusupaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya AllahMaha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
” (QS Al Hujurat: 13)
Terkait keadilan ekonomi di dalam Islam, salah satu arahan-Nya tercantum di dalamfirman "
Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu
." (QS Al Hasyr: 7). Menurut Ibnu Katsir maksud ayat tersebut, yakni kami jadikan pihak-
pihak yang memperoleh bagian harta fai' ini agar tidak hanyadimonopoli oleh orang-orang
kaya saja, lalu mereka pergunakan sesuai kehendak dan hawa nafsu mereka, serta tidak
mendermakan harta tersebut kepada fakir miskin.

Selain itu, konsep keadilan ekonomi di dalam Islam juga tergambar jelas dalam ajarannya
untuk berzakat, infaq, wakaf, memberi makan orang miskin, peduli kepada yatim dan lain
sebagainya

2.1 Keadilan

Menurut Noor Ms Bakry Istilah keadilan berasal dari pokok kata adil, yang berarti
memperlakukan dan memberikan sebagai rasa wajib sesuatu hal yang telahmenjadi haknya,
baik terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun terhadap Tuhan.Adil dalam sila Keadilan
sosial ini adalah khusus dalam artian adil terhadap sesamayang dijiwai oleh adil terhadap
diri sendiri serta adil terhadap Tuhan. Keadilan dalamsila kelima ini diartikan sifat-sifat dan
keadaan yang sesuai dengan hakikat adil untukmengakui hak sesama.Keadilan adalah suatu
keadaan dimana seseorang menerima perlakuan yangsesuai dengan Haknya dan sesuai
dengan Harkat dan martabatnya sehingga tampaksama derajadnya dimata orang
lain.Keadilan dilindungi Undang-Undang untuk kebaikan bersama. Tidak pilihkasih dan
pandangan siapapun, setiap orang diperlakukan sesuai hak dankewajibannya.Dalam
Pancasila sila ke-

5 berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia” yang artinya seluruh warga
Indonesia berhak mendapatkan keadilan yang

merata.

2.2 Keadilan Sosial

Keadilan social adalah keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang kehidupan,
baik materil maupun spiritual. Hal ini berarti keadilan itu tidakhanya berlaku bagi orang kaya
saja, tetap diberlaku pula bagi orang miskin, bukanhanya untuk para pejabat, tetapi untuk
rakyat biasa pula, dengan kata lain seluruhrakyat Indonesia baik yang berada di wilayah
kekuasaan Republik Indonesia maupun bagi Warga Negara Indonesia yang berada di negara
lain.
Sila kelima ini bermakna bahwa negara memiliki kewajiban untuk menciptakan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia secara adil. Eksistensi pancasila sebagai ideologi
negara sangat penting bagi bangsa indonesia. Dalam proses perumusan pancasila seabagai
dasar negara, ketika itu para wakil rakyat indonesia terbagi dalam 2 kelompok, yakni
kelompok mereka yang mengajukan agar negara itu berdasarkan kebangsaan tanpa
dikaitkan dengan ideologi keagamaan, dan pihak lainnya yang mengajukan islam sebagai
dasar negara. Kedua aliran pikiran tersebut masing masing mempunyai akar sejarahnya
dalam pergerakan kebangsaan di indonesia.

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Sila kelima ini menjadi pedoman wawasan
nasional yang dikembangkanbangsa indonesia. Ini berarti bangsa indonesia mengakui serta
menghargai warganya untuk mencapai kesejahteraan yang setinggi-tingginya, sesuai hasil
karya dan usahanya masing masing, dengan syarat merugikan orang lain(S. Soemarsono,
2008:65-66).

1. PENDAHULUAN

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang tercantum dalam alenia
keempat pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang telah ditetapkan oleh PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945. Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan pedoman untuk
mengatur penyelenggaraan negara dan kehidupan bangsa Indonesia. Menururt Prof. Drs.
Notonagoro SH dalam Rozikin, (1995: 10) Pancasila sebagai dasar negara mempunyai
kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa indonesia (merupakan
pokok kaidah negara yang fundamental).

Selain sebagai dasar negara Pancasila juga sebagai sumber dari segala sumber hukum,
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, dan sebagai jiwa dan kepribadian bangsa. Sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai-nilai yang luhur. Sila kelima
merupakan pengkhususan dari sila-sila yang mendahuluinya. Sila kelima didasari dan dijiwai
oleh sila-sila yang mendahuluinya, yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradap, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.

Oleh sebab itu pelaksanaan sila kelima ini tidak dapat dilaksanakan terpisah dengan sila-sila
yang lainnya. Persatuan dan kesatuan dalam sila kelima dengan sila yang lain senantiasa
merupakan satu kesatuan. Sehingga sila kelima dengan sila yang lain (keempat sila yang
mendahuluinya) saling memiliki keterkaitan. Surip, Ngadino dkk (2016: 218), menjelaskan
perumusan persatuan dan kesatuan sila kelima, yaitu: keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia yang Berketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradap,
bersatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 sebagaimana dikututip Surip, Ngadino dkk (2016:
326) yang berbunyi: 3 Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil, dan makmur. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan Negara
Indonesia adalah menjadikan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Surip, Ngadino dkk (2016: 324), menjelaskan bahwa nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah maupun batiniah. Penegakan hukum yang
adil merupakan kesejahteraan manusia lahir dan batin.

Kesejahteraan rakyat lahir batin yaitu terjaminnya sandang, pangan, papan, rasa keamanan,
dan keadilan serta kebebasan dalam memeluk agama. Pancasila sila kelima, Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia mempunyai makna bahwa seluruh rakyat Indonesia berhak
mendapatkan keadilan baik dalam bidang hukum, ekonomi, politik dan kebudayaan
sehingga terciptanya masyarakat yang adil dan makmur.

Perwujudan dari sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia diwujudkan melalui
kegiatan sehari-hari yang dilakukan masyarkat. Setiap warga harus mengembangkan sikap
kekeluargaan, kerjasama, kerja keras, peduli sesama, dan adil terhadap sesama warganya.
Sikap suka memberikan pertolongan kepada orang ini perlu diajarkan sejak usia dini agar
dapat berdiri sendiri dan dengan sikap yang demikian ia tidak menggunakan hak miliknya
untuk usaha-usaha yang bersifat semena-mena terhadap orang lain, tidak melakukan hal hal
yang bersifat pemborosan, dan hal-hal lain yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Nilai pancasila digali oleh nilai-nilai luhur nenek moyang bangsa Indonesia termasuk nilai
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai