Anda di halaman 1dari 4

PB. 8.

IMAN YANG BERMASYRAKAT:


 Menjelaskan 4 Pilar dalam hidup bermasyarakat, bebangsa, dan bernegara
Kemajemukan sosial budaya yang dikristalisasikan dalam bentuk nilai filsafat hidup bangsa
(filsafat Pancasila) adalah merupakan jati diri nasional, jiwa bangsa, asas kerokhanian negara dan
sumber cita nasional sekaligus identitas dan integritas nasional, serta diikat dalam satu ikatan
Bhinneka Tunggal Ika dan rasa cinta tanah air bangsa dan negara.
Ketua MPR RI Taufiq Kiemas mewakili lembaga pelosok yang dipimpin, memperoleh gelar
kehormatan doctor honoris apertura (H. C) dari Universitas Trisakti atas jasanya sudah
melahirkan gagasan sosialisasi 4 pilar kebangsaan Indonesia, seperti:

 Pancasila
 Bhineka Tunggal Ika
 Undang – Undang Dasar 1945
 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

 Pengertian Pilar

 Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan. Pilar memiliki peran yang sangat sentral
dan menentukan, karena bila pilar ini tidak kokoh atau rapuh akan berakibat robohnya
bangunan yang disangganya.
 Demikian pula halnya dengan bangunan negara-bangsa, membutuhkan pilar atau yang
merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat yang mendiami akan merasa
nyaman, aman, tenteram dan sejahtera, terhindar dari segala macam gangguan dan
bencana. 

4 Pilar Kebangsaan
Pancasila
 Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan dasar atau landasan dalam menjalankan
pemerintahan negara. Pancasila dalam hal ini tidak hanya sebagai suatu pemikiran filsafat
dan dasar negara, melainkan berlanjut dalam bentuk gagasan bertindak yang kita sebut
ideologi. Ideologi ini tidak saja berkaitan dengan kehidupan kenegaraan, melainkan juga
kehidupan masyarakat.
 Lima sendi utama penyusuan pancasila adalah :

1. Ketuhanan yang maha esa,


2. Kemanusian yang adil dan beadab,
3. Persatuan indonesia,
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratn
perwakilan
5. Dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila :
 Dalam sila 'Ketuhanan yang Maha Esa' terkandung nilai bahwa negara yang didirikan
adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha
Esa.
Segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara bahkan moral
penyelenggara negara, politik negara, pemerintahan negara, hukum dan peraturan
perundang-undangan negara, kebebasan dan HAM harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan
Yang Maha Esa.
 Dalam sila 'kemanusiaan yang adil dan beradab', terkandung nilai-nilai bahwa negara
harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai mahkluk yang beradab.
Nilai kemanusiaan yang beradab adalah perwujudan nilai kemanusiaan sebagai mahkluk
yang berbudaya bermoral dan beragama.
Itulah mengapa, dalam kehidupan bersama dalam negara harus dijiwai oleh moral
kemanusiaan untuk saling menghargai, sekalipun terdapat perbedaan karena hal itu
merupakan suatu bawaan kodrat manusia untuk saling menjaga keharmonisan dalam
kehidupan bersama.
 Dalam sila 'Persatuan Indonesia' terkandung nilai bahwa negara adalah penjelmaan sifat
kodrat manusia monodualis, yaitu sebagai mahkluk individu dan makhluk sosial.
Adanya perbedaan bukan untuk menjadi konflik dan permusuhan, melainkan diarahkan
pada suatu yang saling menguntungkan, yakni persatuan dalam kehidupan bersama untuk
mewujudkan tujuan bersama.
 Nilai filosofis yang terkandung di dalam sila keempat, bahwa hakikat negara adalah
sebagai bentuk sifat kodrati manusia sebagai mahkluk individu dan makhluk sosial.
Negara adalah dari dan oleh rakyat.
Rakyat merupakan asal mula kekuasaan neagra. Maka itu, dalam sila 'kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan perwakilan', terkandung
nilai demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup berbangsa dan
bernegara.
 Dalam sila kelima terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan
dalam hidup bersama. D dalam sila kelima tersebut juga terkandung nilai keadilan yang
harus terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial).
Keadilan tersebut harus didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan, yaitu
keadilan dalam hubungan manusia dengan manusia lainnya.

Undang – Undang Dasar 1945


 Dalam UUD 45 disana tertuang Tujuan Negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD
1945 adalah “Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia” hal ini
merupakan tujuan Negara.Rumusan “Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa” hal ini merupakan tujuan Negara hokum material, yang secara
keseluruhan sebagai tujuan khusus atau nasional.
 Adapun tujuan umum atau internasion aladalah “ikut melaksanakan ketertiban Dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Untuk mencapa
tujuan tersebut diperlukan aturan-aturan yang kemudian diataur dalam pasal-pasal, maka
dalam kehidupan berbangsa dan bernegera semestinya mentaati aturan yang sudah
diundang-undangkan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 NKRI lahir dari pengorbanan jutaan jiwa dan raga para pejuang bangsa yang bertekad
mempertahankan keutuhan bangsa. Sebab itu, NKRI adalah prinsip pokok, hukum, dan
harga mati.
 NKRI hanya dapat dipertahankan apabila pemerintahan adil, tegas, dan berwibawa.
Dengan pemerintahan yang adil, tegas, dan berwibawalah masalah dan konflik di
Indonesia dapat diselesaikan.
Bhinneka Tunggal Ika
 Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa kuno, yang mana kata bhinneka
merupakan gabungan dua kata: bhinna dan ika, sedangkan tunggal ika merupakan
gabungan dua kata tunggal dan ika.
 Bhina diartikan berbeda-beda dan ika diartikan itu sedangkan tunggal diartikan satu.
Berdasarkan arti kata tersebut Bhinneka Tunggal Ika berarti “berbeda-beda itu satu itu”
yang sering kita artikan berbeda tetapi tetap satu jua.
 Prinsip Indonesia sebagai negara “Bhinneka Tunggal Ika” mencerminkan bahwa
meskipun bangsa Indonesia dalam realitanya memiliki sifat yang sangat hiterogen, baik
dari aspek suku bangsa, etnik, kebudayaan, adat istiadat, bahasa serta agama yang dipeluk
oleh masyarakat dan hidup dalam negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau, tetapi tetap
terintegrasi dalam kemanunggalan, kesatuan.

 Menjelaskan makna hidup beriman


Manusia dapat disebut betul-betul beriman bila ia sungguh-sungguh menghayati dan
mewujudkan imannya dalam hidup sehari-hari, sebab jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka
iman itu pada hakikatnya adalah mati.
Iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itulah iman
menjadi sempurna.
Manusia dibenakan oleh karena perbuatannya bukan hanya karena imannya
Relasi manuisa denga Allah akan menjadi lebih nyata jika iman tidak hanya diungkapkan
melalui doa, puji-pujian saja, tetapi juga diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama
melalui perbuatan baik yang menyelamatkan dan membahagiakan sesama.

 Mengamalkan hidup beriman dalam masyarakat


1. Kasihi orang lain dan berusahalah memberikan bantuan meskipun kamu harus berkorban
2. Kasihi semua orang tanpa membedakan agama, ras, orientasi seksual, dan keyakinan
3. Saat beraktivitas di sekolah atau dalam komunitas yang lain, buktikan kamu adalah umat
Kristiani yang layak diteladani dengan bersikap rendah hati, ramah, sabar, dan
menunjukkan respek saat berinteraksi dengan pemeluk agama lain.
 Mengamalkan hidup beriman dalam berbangsa dan bernegara

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara Kewajiban mempertahankan dan menjaga keamanan negara
2. Wajib ikut serta secara aktif dalam pembangunan Cita-cita bangsa dan negara Indonesia
untuk mencapai tujuan pembangunan yaitu masyarakat adil dan makmur,
3. Menaati hukum yang berlaku Setiap warga masyarakat wajib menaati hukum yang
berlaku.
4. Menjaga ketertiban umum 
5. Wajib ikut serta menjaga keamanan lingkungan Setiap warga masyarakat wajib ikut
terlibat dalam menjaga keamanan lingkungan.
6. Mengupayakan kesejahteraan Sebagai warga masyarakat, kita wajib ikut serta
mengupayakan kesejahteraan masyarakat
7. Membangun masyarakat dalam semangat kebenaran, keadilan, solidaritas, dan
kebebasan .

Anda mungkin juga menyukai