Anda di halaman 1dari 8

Irma Hutagalung

PBJ-B

Filsafat Pendidikan

2221132006

FILOSOFI PANCASILA

1. Nilai-nilai Filosofi

pertama, apa nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam Pancasila? kedua,


bagaimana nilai-nilai filosofis Pancasila dalam pandangan Nurcholish Madjid?
ketiga, bagaimana relevansi nilai-nilai filosofis Pancasila menurut Nurcholish
Madjid dengan problem kebangsaan saat ini? Dan adapun tujuannya, ialah:
pertama, mengetahui nilainilai filosofis dalam Pancasila. Kedua, mengetahui
bagaimanan pandangan Nurcholish Madjid tentang nilai-nilai filosofis Pancasila.
Ketiga, mengetahui bagaimana relevansi pandangan Nurcholish Madjid tentang
nilai-nilai filosofis Pancasila untuk problem kebangsaan saat ini. Hasil Penelitian ini
adalah: pertama, yang dimaksud dengan nilai-nilai filosofis adalah nilai-nilai yang
mendalam yang dijadikan sebagai suatu pandangan hidup, menyangkut Pancasila
menurut Notonagoro yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai kerohanian
yang meliputi nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai kebaikan dan nilai religius.
Kedua, menurut pandangan Nurcholish Madjid sila dalam Pancasila merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dimulai dari sila pertama yang menjadi
dasar segala sila yang ada, sila kedua merupakan pengejawantahan dari sila
pertama yang bertujuan menjadikan budi pekerti yang luhur, sila ketiga sebagai
‘wadah’ persatuan dengan motto bhinneka tunggal ika, sila keempat cara hidup
dalam kemajemukan yaitu dengan berdemokrasi, sila kelima sebagai tujuan dari
segala sila yang ada, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ketiga,
kiranya sangat relevan pandangan Nurcholish Madjid mengenai nilai-nilai filosofis
Pancasila untuk bisa mengatasi problem kebangsaan saat ini karena tujuan dari
segala pemikirannya xiii berusaha mengembalikan Indonesia sebagai negara
bangsa dengan tujuan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

2. Nilai-nilai Filsafat tentang Filosofi

Nilai (value) dalam filsafat aksiologis (filsafat nilai) adalah suatu keberhargaan
(worth) atau kebaikan (goodness). Sedangkan menilai berarti menimbang
diteruskan dengan suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu
dengan sesuatu lainnya (Darji Darmodiharjo dan Sidharta, 1995: 234).nilai-nilai
filosofis adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir
yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidup
yang terdapat dalam pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mengenai kehidupan. Nilai-nilai filosofis yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila mendasari seluruh peraturan hukum yang
berlaku di Indonesia. Artinya, nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan harus mendasari seluruh peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

3. Komponen nilai Pancasila

Pengertian Nilai Dasar Pancasila

Pengertian nilai dasar pancasila merupakan hakikat (sifat) dari pelajaran pancasila
yang bersifat universal, sehingga nilai-nilai inti tersebut meliputi cita-cita, tujuan,
dan nilai-nilai luhur yang sejati. Nilai-nilai dasar tersebut tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945, yang meliputi nilai-nilai inti ideologi Pancasila. Pembukaan
UUD 1945 merupakan norma dasar yang merupakan tatanan hukum tertinggi
sebagai sumber hukum positif, sehingga negara berstatus sebagai norma dasar
atau aturan negara.

Nilai Pancasila sebagai dasar negara terletak pada posisinya sebagai sumber dari
segala sumber hukum provinsi- provinsi atau daerah di Indonesia. Sebagai sumber
segala hukum, nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman hidup, kesadaran, cita-cita
hukum, dan cita-cita moral. Ini berlaku untuk semua bidang kehidupan. Nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 memuat nilai-nilai Pancasila dan memuat empat pokok
pikiran. Empat perspektif utama tersebut adalah penyempurnaan sila Pancasila
sebagai berikut ini :

1. Keyakinan besar yang pertama menyatakan bahwa negara Indonesia adalah


negara kesatuan, yaitu negara yang melindungi Indonesia seluruhnya dan tanah
air Indonesia seluruhnya dan mengalahkan perseorangan. Dan kelompok. Ini
adalah pemurnian dari sila ketiga pancasila.

Pandangan kedua menyatakan bahwa negara ingin mewujudkan keadilan sosial


bagi seluruh rakyat Indonesia. Bangsa berarti berkewajiban mewujudkan
kesejahteraan bersama seluruh warganya, mencerdaskan kehidupan rakyatnya,
dan ikut serta dalam mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Ini adalah penyempurnaan dari Perintah Kelima.

Pandangan ketiga menyatakan bahwa negara berdaulat berdasarkan demokrasi


dan musyawarah/perwakilan. Pandangan ini menunjukkan bahwa Indonesia
adalah negara demokrasi. Ini adalah penyempurnaan dari Perintah Keempat.

Pandangan keempat menyatakan bahwa bangsa didasarkan pada satu tuhan


menurut kemanusiaan yang adil dan beradab. Ide dasar ini berarti bahwa negara
Indonesia mendukung nilai-nilai kemanusiaan dan agama dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa. Ini adalah penyempurnaan dari perintah pertama
dan kedua, dan keempat poin utama ini adalah fondasi dasar berdirinya suatu
bangsa. Selain itu, keempatnya akan diimplementasikan dalam bentuk ketentuan
UUD 1945.

Contoh Nilai Dasar Pancasila Sila Ke-1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Bangsa Indonesia telah menyatakan iman dan pengabdiannya kepada Tuhan Yang
Maha Esa

Masyarakat Indonesia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
menurut agama dan kepercayaannya, menurut prinsip kemanusiaan yang adil dan
beradab

Contoh Nilai Dasar Pancasila Sila Ke-2 “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”

Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya


sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa

Mengakui semua kesetaraan manusia, persamaan hak, dan tanggung jawab


manusia tanpa diskriminasi berdasarkan ras, asal usul, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, status sosial, warna kulit, dan sebagainya

Contoh Nilai Dasar Pancasila Sila Ke-3 “Persatuan Indonesia”

Persatuan, kesatuan, dan kepentingan serta keamanan nasional dan nasional


dapat diposisikan sebagai kepentingan bersama daripada kepentingan individu
dan kelompok

Bersedia siap berkorban untuk kepentingan negara dan negara, bila diperlukan

Contoh Nilai Dasar Pancasila Sila Ke-4 “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam musyawarah perwakilan”

Sebagai warga negara, semua orang Indonesia memiliki kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama

Kamu tidak bisa memaksakan kehendak pada orang lain.

Contoh Nilai Dasar Pancasila Sila Ke-5 “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”
Melakukan perbuatan mulia yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan gotong royong

Bersikap adil terhadap orang lain

4. MENGIMPLEMENTASIKAN KARAKTER NILAI PANCASILA

Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,


dan bernegara diupayakan agar tidak mengakibatkan perpecahan yang merugikan
setiap orang bahkan dapat merugikan Negara Indonesia. Pancasila sebagai
ideologi bangsa terdapat nilai-nilai yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan
sekitar. Tanpa nilai-nilai Pancasila tersebut, masyarakat Indonesia tidak akan
memiliki pandangan atau pedoman untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara di dalam negara yang memiliki budaya beragam.

Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) mengandung nilai yang luhur dalam
kaitannya dengan ketuhanan, keagamaan, keadilan dan kenegaraan. Penerapan
dalam sila pertama Pancasila dapat dilakukan dengan menghormati setiap
perbedaan, yaitu: perbedaan keyakinan yang beragam antar masyarakat,
membina kerukunan hidup antar masyarakat yang memiliki perbedaan agama
dan keyakinan, tidak memaksakan suatu keyakinan atau agama kepada orang lain,
dan menumbuhkan sikap saling toleransi antar umat beragama.

Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) mengandung makna mengenai
penghormatan terhadap orang lain walaupun setiap masyarakat memiliki
perbedaanyang beragam. Pengimplementasian dari sila kedua ini adalah dengan
cara: menanamkan dan menerapkan rasa toleransi kepada orang lain,
menghargai dan menghormati antar masyarakat, selalu bersikap adil terhadap
setiap orang tanpa membeda-bedakannya, menghormati perbedaan antar
masyarakat, menghormati harkat dan derajat manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajiban-kewajiban
asasinya, menanamkan rasa nasionalisme dan komitmen pada eksistensi bangsa,
dan yang terakhir adalah terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Sila Ketiga (Persatuan Indonesia). Masyarakat Indonesia diharapkan dapat


menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas golongan atau pribadi. Menempatkan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi berarti rela dan sanggup berkorban demi bangsa dan
negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air dan semangat membangun rasa
nasionalisme. Selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara lebih dari
apapun. Untuk bisa menumbuhkan perilaku tersebut maka kembangkanlah rasa
kebanggaan untuk bertanah air Indonesia dalam rangka memelihara ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sila
ketiga ini dapat di implementasikan dengan cara menghidupkan segala perbedaan
yang ada sehingga perbedaan tersebut dapat mengarah kepada kesatuan
sebagaimana semboyan negara Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang berarti
walaupun berbeda-beda tapi tetap satu tujuan. Ciptakan suasana saling tolong
menolong dibalik segala perbedaan yang beragam sehingga akan terciptanya
kehidupan yang rukun antar masyarakat Indonesia. Sila ketiga Pancasila
memberikan kesempatan secara leluasa dalam mempertahankan persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia.

Sila Keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan). Kerakyatan Indonesia adalah demokrasi yang di
pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dan mufakat. Kerakyatan timbul karena
adanya kesadaran bahwa manusia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam sila keempat
Pancasila ini masyarakat Indonesia dapat mengimplementasikannya dengan cara:
memuliakan, menghargai dan menghormati orang lain tanpa membedakannya
sedikitpun, selalu bersikap jujur saat adanya pemilu, dan tidak saling menghina
antar warga negara.

Sila Kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia). Masyarakat Indonesia
menyadari sepenuhnya bahwa manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama di
mata hukum. Untuk menciptakan keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia
maka dalam hal ini perlu adanya kesadaran dan perkembangan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong royong untuk segenap masyarakat Indonesia. Untuk itu,
perlu adanya kesadaran sikap yang adil antar sesama dan menjaga antara hak dan
kewajiban serta menghormati harkat dan martabat orang lain. Implementasi Sila
Kelima Pancasila : menanamkan sikap tolong menolong sehingga dapat terwujud
kehidupan yang rukun dan damai. kerja keras juga diperlukan dalam
implementasi sila kelima ini untuk mencapai kesejahteraan bersama.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai