Anda di halaman 1dari 5

Implementasi Nilai Pancasila

David Johan Hasiholan Parhusip - 2006482211

Judul : Buku Ajar MPKT-A


Kelas :B
Nama Pengarang : Tim Revisi Universitas Indonesia
Data Publikasi : PPKPT Universitas Indonesia, 2017
Tebal Buku : 276 halaman

Sebagai ideologi bangsa Indonesia, kelahiran Pancasila memiliki proses perjalanan yang
panjang. Dapat dikatakan bahwa Pancasila adalah dasar yang mempersatukan kemajemukan
bangsa Indonesia. Pembentukan Pancasila diawali dengan proses pergerakan perjuangan bangsa
Indonesia. Dalam proses perumusan ideologi bangsa, pandangan tokoh-tokoh tersebut
memberikan masukan yang sangat berharga yang berkaitan dengan upaya bangsa Indonesia untuk
mencapai kemerdekaan. Kemudian dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dengan tujuan untuk mempersiapkan Indonesia menjadi
negara yang merdeka serta merumuskan syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi sebuah negara
merdeka. Hal yang pertama kali dibahas dalam sidang BPUPKI yaitu permasalahan dasar negara.
Sejarah bangsa Indonesia mencatat bahwa tokoh perumus gagasan calon dasar negara Pancasila
adalah Mr. Muh. Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai hari Kelahiran Pancasila karena nama
Pancasila yang dikemukakan pada hari itu. Pancasila terdiri dari Panca dan Sila. Pancasila
dirasakan telah mencakup segala aspek pada bangsa Indonesia dan sempurna. Pancasila sebagai
dasar negara baru mendapatkan persetujuan kolektif setelah perumusan Piagam Jakarta pada
tanggal 22 Juni 1945 dan pengesahan secara konstitusional yang dilaksanakan pada tanggal 18
Agustus 1945. 5 sila Pancasila yang disahkan sebagai dasar negara adalah Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.
Pancasila merupakan dasar negara yang berasal dari nilai-nilai luhur budaya bangsa
Indonesia. Dapat dikatakan bahwa Pancasila adalah pedoman hidup bangsa Indonesia. Indonesia
merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri dari beribu-ribu pulau, banyak suku bangsa serta
bahasa yang dimilikinya. Maka dari itu, nilai-nilai Pancasila perlu diimplementasikan dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan begitu, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi fondasi untuk
pembentukan karakter bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia perlu menanamkan ideologi
bangsa yaitu Pancasila beserta nilai-nilai yang dimilikinya.
Karakter merupakan segi-segi kepribadian yang dikeluarkan dari dalam diri dan
disesuaikan dengan nilai atau norma tertentu (Allport, 1937 dalam Takwin, 2011: 117). Dapat
dilihat dari definisi tersebut bahwa karakter dapat dipengaruhi dari dua faktor yaitu nilai serta
norma. Dalam konteks bermasyarakat dan bernegara di Indonesia, secara khusus, nilai yang
dimaksud adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Nilai merupakan realitas abstrak yang sangat mendasar karena menjadi pedoman dalam
kehidupan manusia (Kasdin, 2018). Oleh karena itu, nilai memiliki peran yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Nilai nantinya yang mengarahkan individu dalam berperilaku dalam
masyarakat di berbagai situasi. Salah satu nilai utama yang dimiliki Indonesia adalah kelima nilai
pada Pancasila. Indonesia sangat kaya akan keberagamannya dan hal tersebut merupakan sebuah
kebanggaan yang patut dijaga dan dihormati. Melalui nilai-nilai yang ada pada Pancasila, individu
dapat menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup dalam bermasyarakat. Setiap nilai yang ada
pada Pancasila saling berhubungan positif satu dengan yang lainnya. Setiap nilainya saling
menguatkan pemahaman satu dengan lainnya. Menurut Somatri, setiap nilai pada Pancasila tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Pada sila yang pertama terkandung nilai ketuhanan. Nilai ini mengacu pada keyakinan
kepada Tuhan dan agama serta hidup menjalankan perintahNya tanpa mengganggu urusan pada
agama lainnya. Nilai-nilai yang ada pada sila pertama ini dapat diaktualisasikan dalam nilai-nilai
kehidupan. Ada beberapa contoh sikap yang mencerminkan nilai-nilai pada sila pertama seperti
percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta menjalankan perintahNya sesuai kepercayaan
masing-masing, menghormati masyarakat dengan agama lain, adanya toleransi antar agama, tidak
ada pemaksaan kehendak antar agama, dan tidak mempermainkan kepercayaan orang lain.
Sila kedua didasari dan dijiwai sila pertama serta mendasari dan menjiwai sila-sila
berikutnya. Pada sila kedua ini ada nilai kemanusiaan. Kemanusiaan yang diartikan di sila ini
adalah manusia yang adil dan beradab serta menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan martabat
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Pengertian tersebut dapat diwujudkan melalui sikap
saling menghormati dan menghargai, toleransi dengan sesama, menjunjung tinggi moral-moral
yang ada, dan mementingkan kepentingan bersama. Melalui sila ini, dicerminkan adanya
persamaan hak dan kewajiban serta rasa hormat diantara bangsa Indonesia sesama maupun dengan
bangsa lain. Salah satu bentuk penerapan nilai tersebut adalah dalam sistem hukum Indonesia.
Semua rakyat Indonesia memiliki hak yang sama dan dipandang sama di mata hukum, agama,
masyarakat, dan sebagainya. Selain itu, sikap yang mencerminkan nilai ini adalah tidak membeda-
bedakan antara ras satu dengan yang lainnya diantara sesama rakyat Indonesia.
Indonesia sangat kaya akan keberagaman yang dimilikinya seperti suku, budaya, bahasa,
ras, agama, dan sebagainya. Adanya keberagaman tersebut tentu perlu kita jaga dengan memiliki
komitmen sebagai satu bangsa. Komitmen inilah yang ditanamkan dalam sila ketiga Pancasila.
Pada sila ketiga ada nilai utama yang ditanamkan yaitu persatuan. Sila ini mengutamakan
kepentingan bangsa Indonesia daripada kepentingan pribadi ataupun kelompok. Selain itu, sila ini
juga menanamkan cinta tanah air dan bangsa serta rasa persatuan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Sila persatuan ini dapat diterapkan dalam masyarakat agar adanya saling membantu dan gotong
royong sehingga tercipta kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu bentuk lain
penerapan nilai persatuan adalah dengan adanya penggunaan bahasa persatuan Indonesia antar
daerah, suku, ras, dan budaya. Sikap lain yang patut ditanamkan adalah adanya cinta kepada tanah
air dan tentunya mencerminkan rasa nasionalisme dimanapun kita berada.
Pada sila keempat, nilai yang diutamakan adalah demokrasi. Sila ini adalah salah satu
pedoman bagi Indonesia dalam berdemokrasi. Kerakyatan Indonesia merupakan demokrasi yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan sampai mencapai mufakat. Kesadaran bahwa manusia
memiliki harkat martabat yang sama sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa
merupakan awal timbulnya kerakyatan. Sila ini dapat dicerminkan dengan sikap seperti
memperkokoh persatuan dan kesatuan, mengutamakan kekeluargaan, dan tidak memaksakan
kehendak orang lain. Selain itu juga adanya pengambilan keputusan yang berdasarkan
musyawarah sampai mencapai kesepakatan bersama.
Nilai dalam sila kelima adalah keadilan sosial. Melalui sila ini, menggambarkan bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang memiliki komitmen dan sikap untuk menerapkan keadilan dan
kesejahteraan. Sila ini menanamkan bahwa setiap bangsa Indonesia diperlakukan sama tanpa
perbedaan dalam segi apapun seperti suku, ras, agama, bahasa, kekayaaan, jabatan, pekerjaan, dan
masih banyak lagi. Perilaku adil tersebut tentu harus diterapkan di bidang ekonomi, sosial, dan
politik. Adanya keadilan tersebut dapat menjaga keseimbangan antara hak kewajiban sosial
dengan pengembangan individu yang bertujuan untuk memajukan kehidupan sosial. Nilai keadilan
sosial ini dapat diterapkan dengan mengedepankan sikap adil dalam bermasyarakat dan taat kepada
aturan serta hukum negara demi kesejahteraan bersama.
Sebagai negara yang aktif dalam dunia internasional, bangsa Indonesia tentunya juga harus
turut ikut serta dalam dinamika dunia. Maka dari itu, kesiapan warga negara Indonesia sangat
diperlukan untuk dapat berkecimpung dalam interaksi antar bangsa di dunia. Warga Indonesia
juga perlu memahami bahwa nilai-nilai yang ada dalam Pancasila tetap harus dicerminkan sebagai
identitas bangsanya sendiri karena nilai-nilai Pancasila merupakan pedoman bagi masyarakat
Indonesia. Tidak hanya itu, Pancasila juga merupakan acuan dasar untuk kehidupan bagi
masyarakat seluruh bangsa Indonesia. Selain menjadi dasar acuan dalam aktivitas bernegara di
Indonesia, namun Pancasila juga menjadi dasar untuk bangsa Indonesia berinteraksi sebagai
anggota aktif dunia.
Seperti yang diuraikan diatas, Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan pedoman
kehidupan serta bernegara bagi seluruh bangsa Indonesia. Tidak hanya sebagai pedoman dan dasar
negara, namun Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia. Ciri khas yang membedakan bangsa
Indonesia dengan dunia. Saat ini banyak sekali tantangan bagi Pancasila dimana salah satunya
adalah adanya daya saing dengan berbagai ideologi lain. Kita harus mampu terus mengembangkan
dan mengimplementasikan Pancasila di sekitar kita. Tidak hanya mengenalnya namun kita harus
mampu menerapkannya.
Daftar Pustaka

Asmaroini, A. P. (2017, Januari). MENJAGA EKSISTENSI PANCASILA


DAN PENERAPANNYA BAGI MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI. Diambil
kembali dari https://core.ac.uk/download/pdf/291656205.pdf

Brata, I. B., & Wartha, I. B. N. (2017, Januari). LAHIRNYA PANCASILA SEBAGAI


PEMERSATU BANGSA INDONESIA. Diambil kembali dari
https://jurnal.unmas.ac.id/index.php/JSP/article/viewFile/800/745

Octavia, W. (2018). URGENSI MEMAHAMI DAN MENGIMPLEMENTASIKAN NILAI-


NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEBAGAI SEBUAH
BANGSA. Diambil kembali dari
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jbti/article/viewFile/7904/pdf

Septianingsih, A. (n.d.). PENTINGNYA MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA DI


LINGKUNGAN MASYARAKAT.

Sihotang, K. (2018). FILSAFAT MANUSIA: Jendela Menyingkap Humanisme. PT. Kanisius.

Tim Revisi Universitas Indonesia. (2017). Buku Ajar MPKT-A. Depok: PPKPT Universitas
Indonesia.

Sumber Audiovisual

Ruang Ilmu Digital. (2020, 16 Juli). Webinar Membentuk Pendidikan Karakter Melalui Nilai
Nilai Pancasila. Diambil kembali dari https://www.youtube.com/watch?v=bXoE5Sr6hic

Universitas Negeri Yogyakarta. (2018, 15 Maret). Lokakarya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila


dalam Lingkup Pendidikan. Diambil kembali dari
https://www.youtube.com/watch?v=_Yc26191E7s

Anda mungkin juga menyukai