MAKALAH KELOMPOK 3
Disusun Oleh:
M.Hamzah Hilaludin
Qori Agusti
2023 M / 1445
KATA PENGANTAR
Bismillâhirrahmânirrahim,
Alhamdulillah saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan Taufik dan Hidayah-Nya. Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah
kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW., yang telah membawa risalah kepada ummatnya.
Berkat rahmat dan karunia-Nya yang selalu terpancar bagi ummat-Nya, maka segala
macam halangan dan hambatan yang senantiasa merintangi dapat teratasi, sehingga dengan
terbukanya pintu kelancaran, kami dapat menyelesaikan tugas yang berbentuk Makalah pada
Mata Kuliah Kewarganegaraan, berjudul “FILTERISASI BUDAYA ASING TERHADAP
IDENTITAS NASIONAL”
Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Ilyas Hibatullah A.Q, S.H.I., S.IP., M.Si., M.H., sebagai Dosen Pengampu yang telah
memberikan tugas dan pengalaman berharga, dan bantuan pemikiran rekan mahasiswa
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kendati penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah ini,
kami tetap menyadari bahwa sebagai manusia tentunya tidak terlepas dari kesalahan dan
kekurangan termasuk dalam penyusunan makalah ini, baik dari teknik penyusunan maupun
dari segi pembahasan yang menyebabkan makalah yang saya susun ini jauh dari kriteria
sempurna.
Semoga Allah SWT. senantiasa memberikan Rahmat dah Hidayah-Nya kepada kami
agar ke depannya dapat menyusun makalah dengan baik.
Kelompok I (Satu)
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Kesimpulan ....................................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................................
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang memiliki
perbedaan antara satu bangsa dengan bangsa yang lain. Indonesia merupakan salah satu negara
yang memiliki bermacam-macam bentuk identitas nasional dengan ciri khasnya masing-
masing. Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional mereka dengan negara
dimana mereka dilahirkan.
Pada hakikatnya sebagai warga negara yang baik kita seharusnya memahami arti serta
tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Oleh karena itu, Identitas
Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu bangsa dan negara. Selain itu pembentukan
Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama dengan
tujuan menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki
segala kesalahan serta kekeliruan di dalam diri suatu bangsa dan negara. Maka dari itu Identitas
Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Tujuannya agar masyarakat di negara tercinta ini lebih mengenal tentang bangsa mereka
melalui aktualisasi Identitas Nasional.
Identitas Nasional saat ini perlu dijaga, dilestarikan dan dikembangkan, terutama di era
globalisasi seperti ini. Mengapa demikian? Karena jika kita lihat kebanyakan masyarakat
Indonesia justru lebih menunjukkan identitas secara personal. Bahkan masyarakat kita lebih
bangga menunjukan identitas budaya asing daripada bangsa sendiri. Dengan demikian kiranya
perlu untuk memfilter budaya asing yang masuk dan kembali menumbuhkan semangat
Identitas Nasional yang bangsa ini miliki.
B. Rumusan masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata identitas berasal dari “identity” yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda, ciri khas, jati
diri pada perorangan atau suatu kelompok tertentu yang bisa membedakannya dengan orang
lain atau kelompok yang lainnya. Sedangkan kata “nasional” merupakan gambaran akan
identitas yang melekat pada diri seseorang atau suatu kelompok tertentu atau organisasi yang
lebih besar berdasarkan kesamaan fisik, budaya, ragam, bahasa, sejarah, cita-cita, serta tujuan.
Secara etimologi kata “Nasional” berasal dari bahasa Inggris Nation artinya bangsa,
rakyat, atau negara. Istilah Nation atau Natie mulai dikenal pada tahun 1835. Dalam studi
semantik kata nation tersebut berasal dari kata bahasa Latin yakni natio yang berakar pada kata
nascor yang bermakna “saya lahir”, atau dari kata natus sum, yang berarti “saya dilahirkan”.
Nation atau nasional memiliki arti bangsa, nasionalisme, atau paham kebangsaan. Istilah
bangsa ini memiliki arti masyarakat yang bentuknya terwujud dalam sejarah dan memiliki
unsur-unsur satu kesatuan bahasa, satu kesatuan daerah, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan
hubungan ekonomi, dan satu kesatuan jiwa.
Syarat mutlak adanya sebuah bangsa adalah persetujuan bersama yang mengandung
keinginan untuk hidup bersama dan bersedia untuk berkorban demi mencapai tujuan. Jika
warga dari suatu bangsa rela mengorbankan jiwa raganya demi eksistensi bangsanya, maka
bangsa tersebut akan tetap bersatu.
Dari pengertian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa identitas nasional adalah suatu
kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada macam-macam aspek kehidupan,
baik dari ratusan suku atau budaya yang ada, kemudian dihimpun menjadi satu kesatuan,
seperti Indonesia. Identitas Nasional Indonesia sendiri mengacu pada ideologi Pancasila dan
Bhineka Tunggal Ika.
Dalam segi sosiologis, bangsa adalah persekutuan hidup masyarakat yang awalnya
berdiri sendiri, namun pada akhirnya merasa memiliki kesatuan ras, bahasa, keyakinan dan
budaya. Dari segi politis, bangsa adalah masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan patuh
pada kedaulatan negara.
3
Sedangkan kedaulatan negara merupakan kekuasaan tertinggi. Dalam kata lain, mereka terikat
oleh kekuasaan politik.
Berdasarkan hal tersebut, setiap bangsa yang ada saat ini memiliki identitasnya masing-
masing sesuai dengan keunikan, sifat dan karakter dari suatu bangsa. Hal ini tergantung dari
bagaimana suatu bangsa terbentuk secara historis. Identitas Nasional yang dimiliki oleh suatu
bangsa tidak bisa dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa.
Menurut Kaelan (2007), Identitas Nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-
nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation)
dengan ciri khasnya. Maka, ciri khas tersebut yang membedakan dengan bangsa lain dalam
kehidupannya. Identitas Nasional mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat di
suatu negara. Hal itu merupakan suatu kesinambungan sehingga berkembang dan bersifat
terbuka.
Pembentukan Identitas Nasional suatu negara tentunya mengalami proses yang panjang
dan membutuhkan perjuangan besar. Hal ini karena Identitas Nasional adalah sebuah hasil dari
kesepakatan masyarakat bangsa tersebut. Umumnya, setiap kelompok masyarakat
menginginkan identitasnya diangkat menjadi Identitas Nasional. Faktor ini yang menyebabkan
sebuah negara baru merdeka akan mengalami perdebatan dan pertikaian yang berlarut-larut.
Identitas Nasional dapat kita artikan sebagai sebuah kesatuan yang dikaitkan dengan
nilai-nilai yang ada di tanah air. Nilai tersebut memperlihatkan ciri khas yang berbeda dengan
bangsa-bangsa lain, atau umumnya dikenal dengan nasionalisme. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) definisi dari nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai
bangsa dan negara sendiri atau kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas,
integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu. Nasionalisme bias diartikan juga sebagai
semangat kebangsaan.
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Identitas Nasional bersifat buatan. Ada banyak
faktor-faktor yang membentuk identitas nasional suatu bangsa. Faktor-faktor tersebut meliputi:
1. Faktor Objektif
Faktor objektif ini meliputi faktor geografis dan demografis. Kondisi geografis
membentuk Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki iklim tropis.
2. Faktor Subjektif
Faktor subjektif ini meliputi faktor sosial, politik, kebudayaan dan juga sejarah
yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi proses
terbentuknya masyarakat Indonesia dan juga identitas bangsa Indonesia.
3. Faktor Primer
Faktor primer ini meliputi etnis, teritorial, bahasa, dan juga agama. Indonesia
sendiri merupakan bangsa majemuk yang memiliki berbagai macam budaya, ras, suku,
bahasa dan agama. Meskipun unsur-unsur tersebut berbeda-beda dan memiliki ciri
khas masing-masing, namun hal tersebut bisa menyatukan masyarakat menjadi satu
kesatuan negara Indonesia
4. Faktor Pendorong
5. Faktor Penarik
Faktor penarik ini meliputi bahasa, birokrasi yang tumbuh dan sistem
pendidikan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sudah ditetapkan menjadi
bahasa nasional dan kesatuan nasional. Masing-masing suku yang ada di Indonesia
masih tetap menggunakan bahasa dari daerahnya masing-masing. Namun ketika
sudah bercengkrama dengan suku lain, maka bahasa pemersatulah yang mereka pakai.
6. Faktor Reaktif
Faktor reaktif ini meliputi dominasi, pencarian identitas dan juga penindasan.
Seperti yang sudah diketahui bahwa bangsa Indonesia pernah dijajah beratus-ratus
tahun oleh bangsa asing. Hal ini mewujudkan memori bagi rakyat Indonesia. Memori
akan perjuangan, penderitaan dan semangat yang hadir dalam masyarakat untuk
memperjuangkan kemerdekaan.
Secara harfiah Identitas Nasional adalah suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang pada macam-macam aspek kehidupan, baik dari ratusan suku atau budaya yang
ada dihimpun menjadi satu kesatuan, yakni bangsa Indonesia. Seperti yang sudah dibahas
sebelumnya bahwa Identitas Nasional Indonesia sendiri mengacu pada ideologi Pancasila dan
Bhineka Tunggal Ika.
Untuk lebih memahami mengenai identitas nasional, ada baiknya kita mengetahui
terlebih dahulu dimensi-dimensi yang menjadi pembentuk Identitas Nasional. Dimensi-
dimensi tersebut adalah sebagai berikut ini:
1. Dimensi Psikologis
2. Dimensi Budaya
3. Dimensi Sejarah
4. Dimensi Teritori
Dimensi ini berkaitan dengan wilayah yang menjadi tanah air tempat tinggal
semua warga bangsa. Dalam wilayah ini seluruh warga bangsa melakukan
aktivitasnya serta berinteraksi satu sama lain.
5. Dimensi Politik
Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada banyak unsur Identitas Nasional yang bisa
dimiliki suatu bangsa misalnya bahasa, budaya, produk budaya dan lainnya. Berikut adalah
unsur pembentuk identitas nasional.
1. Bahasa
2. Suku Bangsa
Suku bangsa juga dikenal sebagai unsur pembentukan akan identitas nasional
tersebut. Suku bangsa adalah satu golongan sosial yang bersifat askriptif, yakni
dibawa sejak lahir. Dikutip dari laman Indonesia.go.id, Selasa (31/1/2023),
Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya
terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air menurut sensus BPS tahun 2010.
3. Kebudayaan
4. Agama
Identitas nasional memiliki tujuan utama yakni sebagai alat untuk mempersatukan
bangsa. Seperti kita ketahui bahwa Indonesia memiliki berbagai macam suku, agama dan
kebudayaan. Identitas nasional digunakan sebagai merek untuk mempersatukan keberagaman
Indonesia tersebut. Selain itu, hal ini juga digunakan untuk memperkenalkan Indonesia kepada
bangsa lainnya.
a. Sebagai Pembeda
Dengan adanya identitas nasional, maka suatu bangsa akan menjadi berbeda
dengan bangsa lainnya.
e. Mengatur Pemerintahan
Pengaruh budaya asing di Indonesia sangat mudah menyebar luas. Hal ini karena
pengaruh perkembangan teknologi terutama di zaman globalisasi ini yang semakin hari
semakin maju. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi budaya asing masuk ke Indonesia.
Salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat memilih budaya yang baik dan budaya
yang buruk.
Ada beberapa faktor masuknya budaya asing terhadap Identitas Nasional diantaranya,
masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri, banyaknya
masyarakat yang meniru gaya berpakaian budaya asing, banyak masyarakat yang meniru gaya
hidup budaya asing, serta kurangnya penguasaan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK). Faktor inilah yang kemudian membuat masyarakat Indonesia dengan
mudah meniru,dan secara tidak langsung melupakan Identitas Nasionalnya sebagai warga
negara Indonesia.
Dengan berjalannya waktu budaya asing semakin bercampur dan memasuki budaya
Indonesia. Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut
berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang
sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat.
Masuknya budaya barat ke Indonesia melalui melalui teknologi, budaya,dan sosial (dari
kebiasaan-kebiasaan), perkembangan pesat era globalisasi saat ini semakin menekan proses
akulturasi budaya terutama pengaruh budaya Barat. Kehadiran budaya barat seakan
mendominasi dan selalu menjadi trend-centre masyarakat, sehingga melupakan Identitas
Nasional.
1. Dampak negatif
Ada beberapa dampak negatif akibat dari masuknya budaya asing terhadap
identitas nasional, diantara nya yaitu:
10
Hal ini akan memacu dan memicu persaingan baik dalam bidang
pendidikan, teknologi, gaya hidup dan sebagainya. Contoh pemakaian
handphone di kalangan remaja, persaiagan berbahasa asing, berlomba dalam
hal berpakaian dan lain-lain sebagainya.
2. Dampak postif
Selain Dampak negatif, ada pula Dampak positif masuknya budaya asing
terhadap masyarakat Indonesia salah satunya yaitu perubahan pola pikir masyarakat
yang membentuk kelompok masyarakat yang modern. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi membuat masyarakat dapat menggunakan atau mengetahui informasi yang
ada dengan cepat.
Berikut adalah beberapa pengaruh positif dari masuknya budaya asing terhadap
Identitas Nasional, diantaranya:
Pertukaran budaya bisa membuat budaya lokal menjadi icon baru bagi warga
asing dan membuka kesempatan budaya lokal dipelajari dan dikenal sebagai budaya
internasional yang layak diacuki jempol. Kiat dan cara menyikapi budaya asing baik
yang bersifat positif meupun juga bersifat negatif bagi anak remaja.
Budaya asing yang masuk ke Indonesia yang berdampak baik bagi remaja,
salah satunya mampu meningkatkan kreativitas dan juga inovasi dalam berbagai
bidang. Apalagi remaja mendapat kesempatan untuk berlatih dan diberikan wadah
sebagai media untuk menyalurkan ide kreatif yang inovatif, selain bermanfaat juga
bisa membuka kesempatan bekerja pada saat mereka berusia cukup.
Dampak positif dan negatif budaya asing bagi remaja lain yang bermanfaat
mampu memberikan pemikiran dan juga sikap yang maju juga berkembang bagi
remaja. Remaja menjadi lebih bijaksana dan juga bertanggungjawab, sehingga tidak
mudah tertipu oleh kemunduran, kebodohan dan juga kejahatan. Kemajuan budaya
juga berpengaruh kepada kemajuan teknologi yang membawa remaja menjadi lebih
inovatif. Kenali pengaruh budaya dalam perkembangan remaja sampai usia mereka
dewasa.
Tidak hanya memiliki sikap kreatif dan inovatif, remaja juga mampu berpikir
kritis akibat dampak budaya asing yang masuk. Setiap hal yang tidak mereka
11
ketahui atau tidak sesuai dengan budaya asal, akan dicari tahu mengenai mengapa,
apa, dimana, dan lain sebagainya. Remaja jadi banyak tahu dan memiliki
pengalaman baru tentang hal yang sebelumnya mereka tidak tahu.
Di Indonesia, keragaman merupakan suatu hal yang sudah melekat dan diakui oleh
negara-negara lain. Dengan karakteristik masyarakat yang berbeda, maka akan menciptakan
tradisi maupun kebudayaan yang berbeda pula. Akan tetapi, hal tersebut justru dapat menjadi
faktor yang dapat memberikan suatu edukasi bahwasanya hal tersebut memang dapat dijadikan
sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan lokal dan sekaligus sebagai alat pemersatu
bangsa.
Pada saat ini, arus perkembangan zaman sudah semakin terasa, banyak sekali berbagai
macam kebudayaan yang bercampur menjadi satu sehingga menciptakan kebudayaan baru
yang terkadang melunturkan kebudayaan lokal. Indonesia juga saat ini sedang berada dalam
posisi tersebut, kebudayaan-kebudayaan dari luar mulai tersebar pada
masyarakat Indonesia, terutama pada generasi muda. Banyak sekali masyarakat yang
menyerap kebudayaan atau kebiasaan tersebut dan menganggap bahwasanya hal itu merupakan
sebuah dinamika kebudayaan yang sulit untuk dihindari. Berbagai macam
pengaruh dari luar bebas masuk ke dalam negeri dengan mudah, apalagi mengingat
penggunaan platform media sosial yang semakin dipermudah dalam pengaksesannya.
Salah satu dampak negatif dari datangnya gelombang globalisasi adalah lunturnya
budaya luhur bangsa Indonesia. Guna mengantisipasi dampak buruk tersebut, warga negara
harus mampu menyaring informasi serta apa saja kebudayaan asing yang masuk. Cara
Menyaring atau memilah pengaruh baik dan buruk dalam penerimaan informasi yang dapat
menyebar dengan cepat pada setiap orang dengan bertujuan menumbuhkan kecintaan dasar
identitas pada tanah air.
12
asing. Saat kita melihat orang luar negeri bisa memakai pakaian terbuka, hal
tersebut akan bertentangan jika kita terapkan di Indonesia.
Di Indonesia gaya berpakaian sudah diatur oleh norma sosial, yang mana harus
sopan baik untuk laki-laki maupun perempuan. Budaya lain tentang sosial yang
kurang baik dari luar negeri lainnya adalah tindakan seperti berciuman dengan lawan
jenis di mana saja. Dengan menerapkan norma yang berlaku di Indonesia, kita sudah
berupaya menyaring budaya asing yang tidak sesuai.
Cara menyaring budaya asing yang tidak sesuai dengan ideologi negara adalah
dengan mengutamakan sikap kekeluargaan dan gotong royong. Maksud gotong
royong adalah lebih memilih bekerja sama dalam lingkungan kekeluargaan untuk
menyelesaikan sesuatu.Seorang warga negara yang menerapkan hal ini, tentu
tidak akan langsung main hakim sendiri. Gotong royong juga menjadi bukti
dari persatuan dan kesatuan Nusantara.
Salah satu bentuk menjaga nilai luhur budaya sebagai warisan Nusantara adalah
dengan mengenali dan mengembangkannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bertanah air Indonesia. Indonesia punya beraneka suku dengan
masing-masing aksara sebagai nilai budaya yang luhur.
Contohnya, suku Jawa punya Aksara Jawa Hanacaraka, yang mana aksara
tersebut memiliki nilai filosofis tentang kehidupan sehari-hari. Mengetahui dan
mengembangkannya merupakan bentuk kecintaan pada tanah air dan suku bangsa
masing-masing.
13
Pasalnya, agama merupakan fondasi pokok dan utama dalam menjalani
hidup di negara Indonesia. Cara menyaring budaya asing yang tidak sesuai dengan
norma yang efektif adalah meningkatkan ketakwaan dalam beragama. Setiap agama
mengajarkan kebaikan, lantas ketika umat mengalami masalah dan ketersesatan
dalam kehidupan karena dampak negatif globalisasi. Peran agama untuk
membimbing kembali ke jalan yang benar dan sesuai dengan ajarannya masing
masing Peran agama adalah untuk membimbing kembali ke jalan yang benar dan
sesuai dengan ajarannya masing-masing.
14