Dosen Pengampu:
Bapak Panggung Handoko, S.Sos.,SH., MM.
Disusun Oleh :
Nur Syafiqotul Maulah (22041010063)
Program Studi Administrasi Publik
Kelas G119
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kuasa-Nya,
sehingga kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas “Resume Materi Bela Negara”.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah umum Bela Negara
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Kami berharap melalui makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
terkait tentang materi dan analisis video Bela Negara. Semoga makalah ini dapat memberikan
kebermanfaatan bagi para pembaca, serta dapat memajukan pengetahuan dan wawasan
khususnya pada lingkup Bela Negara.
Demikian makalah ini saya susun dengan sebaik-baiknya, apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan ataupun adanya ketidaksesuaian material yang saya imbuhkan, kami mohon
maaf. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan agar makalah ini
dapat terus berkembang serta dapat membantu menyempurnakan kajian teori ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………….…1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….…………2
RESUME………………………………………..…………………………………..……...…3
Pertemuan 1……………………………………………………...........………….…..3
Pertemuan 2………………………………………..…………….....................…...…5
Pertemuan 3………………………………………..……….....................………...…9
Pertemuan 4……………………………..….....................………..………………...13
Pertemuan 5…………………………………..….………..………………………...15
Pertemuan 6………………………………...…………………………………….…17
Pertemuan 7……………………………...…………………………………..……...21
Pertemuan 8……………………………...……………………………………..…...25
Pertemuan 9……………………………...…………………………………..……...27
Pertemuan 10……………………………...…..……………………………...……..29
Pertemuan 11……………………………...………..…………………………..…...34
Pertemuan 12……………………………...…………………………………..….....36
Pertemuan 13………………………………………..…………...…………..…...…39
Pertemuan 14……………………………….……………………………..……...…41
PENUTUP………………………………………………………………………..………….44
2
RESUME MATERI
• PERTEMUAN 1
PENDAHULUAN BELA NEGARA
Makna bela negara sangat luas, meliputi panggilan konstitusional dan nilai luhur yang
mutlak diperlukan dalam segala aspek kehidupan bangsa dan negara. Selain itu, sikap ini juga
bersifat kontekstual, mengharuskan ketanggapan dalam menghadapi ancaman nyata dan
partisipasi aktif dari seluruh warga negara.
Pendidikan karakter Bela Negara, sangat diperlukan untuk mengatasi :
a. Krisis multidimensi: dekadensi moral, narkoba, seks bebas, kriminalitas,
pembunuhan, dll.
b. Dinamika Tantangan Ancaman Hambatan Gangguan
c. Perubahan Lingkungan Strategis (LINGSTRA) Ledakan teknologi komunikasi &
informasi cepat, negara tanpa batas, persaingan perubahan semakin ketat, dst
d. Indonesia: kaya SDA perlu SDM unggul
e. Ketahanan Nasional masyarakat adil-makmur
Pelembagaan Nilai-nilai Dalam Membangun Soft-skill Dan Kesadaran Bela Negara
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Indonesia
3. Yakin pada Pancasila sebagai Ideologi Negara
4. Rela Berkorban bagi Bangsa dan Negara
5. Memiliki Kemampuan awal Bela Negara
Karakter utama bela negara sebagai hasil pendidikan:
• Tingkat Individu
➢ Perilaku jujur,cerdas, bertanggungjawab, peduli dan kreatif dalam berbagai
konteks secara konsisten
• Tingkat Masyarakat, Bangsa, dan Negara
➢ Kesadaran nasional karakter bangsa
➢ Keteladanan tokoh tingkat sekolah, daerah, maupun nasional
➢ Situasi masyarakat dalam berbagai lapisan yang semakin berkarakter
3
Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman suku, budaya, dan bahasa.
Terdapat lebih dari 1.340 suku bangsa di Indonesia, dengan suku-suku besar seperti Jawa,
Sunda, Batak, Minangkabau, dan banyak lagi. Keberagaman suku ini menciptakan kekayaan
budaya yang luar biasa, dengan setiap suku memiliki tradisi, adat istiadat, dan bahasa mereka
sendiri.
Namun, keberagaman suku ini juga dapat menjadi tantangan dalam beberapa hal,
seperti pengelolaan sumber daya alam, ketegangan sosial, dan integrasi nasional. Pemerintah
Indonesia telah berupaya untuk mempromosikan persatuan di tengah keberagaman ini melalui
prinsip Bhinneka Tunggal Ika (“Berbeda-beda, tetapi satu juga”). Selain itu, otonomi daerah
juga diberikan untuk memungkinkan berbagai suku memelihara kebudayaan dan adat istiadat
mereka sendiri.
Penting untuk memahami dan menghargai keberagaman suku di Indonesia, serta
bekerja sama untuk mempromosikan perdamaian, kerjasama, dan kesetaraan di antara semua
suku yang ada.
4
• PERTEMUAN 2
LANDASAN PENDIDIKAN BELA NEGARA
Pendidikan Bela Negara perlu landasan-landasan yang jelas dan kokoh agar
pelaksanaanya bisa tepat sasaran. Landasan tersebut antara lain:
1. Landasan Yuridis
Adanya dasar-dasar hukum sebagai pedoman dan titik tolak penyelenggaraan
2. Landasan Filosofis
a. Upaya membangun kesadaran Bela Negara
▪ Upaya mendasar dan penerapan efektif untk menyadarkan warga
negara dengan Pendidikan Kesadaran Bela Negara
▪ Memberi motivasi diawali dengan warga negara tahu dan paham
betul tentang apa yang dapat diunggulkan dari negara
b. Pendidikan Bela Negara dari aspek ilmu filsafat
▪ Aspek Ontologis yaitu ilmu terkait keberadaan atau eksistensi dari
pengetahuan.
▪ Aspek Epistemologis yaitu metode mendapatkan ilmu pengetahuan
dan kebenarannya.
▪ Aspek Aksiologis yaitu tentang manfaat dari pengetahuan yang ada
untuk hasilkan suatu kegunaan.
3. Landasan Historis
Kemerdekaan Indonesia bukanlah sebuah hadiah Cuma-Cuma, melainkan
dari hasil perjuangan (Alinea 2 Pembukaan UUD ’45). Tahap perjuangan
5
kemerdekaan diawali dari pergerakan kedaerhan: Budi Oetomo-1908, SI-1911,
Muhammadiyah-1912, Indische Partij-1912, Jong Java-1915, NU-1926, dst sampai
Sumpah Pemuda-1928, menjadi pergerakan nasionalisme Sumpah Pemuda
merupakan titik awal dari kesadaran berbangsa (nasionalisme) sebagai penggerak
untuk membentuk suatu negara yang berdaulat. Akhirnya terwujudlah dalam
Proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dilakukan pada 17 Agustus
1945
4. Landasan Sosiologis
Manusia sebagai makhluk sosial cenderung untuk hidup bersama dan
menghasilkan berbagai ikatan sosial. Negara merupakan ikatan sosial terbesar yang
memiliki kekuasaan tertinggi atas bentuk-bentuk masyarakat lainnya. Di dalam
ikatan sosial, manusia cenderung berinteraksi dengan sesama dalam lingkungannya
dan dipengaruhi oleh nilai, norma, dan paham yang berlaku. Dalam era modern,
manusia berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas. Sehingga setiap insan
manusia saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam ikatan tersebut, manusia akan
menjalani proses personisasi (penyempurnaan diri).
5. Landasan Religius
Negara Kesatuan Republik Indonesia hakikatnya bukan negara agama
ataupun negara sekuler. Setiap warga Indonesia menganut salah satu agama yang
diakui negara, dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keberhasilan perjuangan
bangsa Indonesia meraih kemerdekaan diyakini sebagai rahmat Allah yang Maha
Kuasa. (Alinea Ketiga Pembukaan UUD 1945). Nasib bangsa dan negara kedepan
tidak bisa hanya bertumpu pada kekuatan duniawi dan manusiawi, tetapi harus
bertumpu juga pada kepercayaan yang kukuh kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan kepercayaan tersebut, maka Pendidikan bela negara perlu dilakukan untuk
membela dan mempertahankan karunia kemerdekaan dari Tuhan Yang Maha Esa,
serta menghindari yang bertentagan dengan ajara Tuhan Yang Maha Esa.
6
Keberagaman ini adalah salah satu kekuatan Indonesia, yang memperkaya identitas
bangsa ini dan menghadirkan banyak peluang untuk pembelajaran dan pertukaran budaya.
Tetapi, tantangan juga ada dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman ini, sehingga
penting untuk terus mempromosikan persatuan dan kerukunan di seluruh negeri.
Namun, penting untuk mencatat bahwa dalam konteks bela negara, penting untuk
memastikan bahwa keberagaman ini tidak menjadi sumber konflik internal. Sebaliknya,
keberagaman harus dikelola dengan bijaksana dan dipromosikan sebagai kekuatan bersama
dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara. Dengan menghargai dan memanfaatkan
keberagaman Indonesia dengan baik dalam konteks bela negara, kita dapat membangun fondasi
yang kuat untuk melindungi negara dan mewujudkan visi persatuan dan kesatuan dalam
berbagai aspek kehidupan bangsa.
Berikut beberapa contoh Aksi Bela Negara yang bisa kita lakukan dalam kehidupan
sehari-hari:
• Peduli Lingkungan: Lindungi alam dan lingkungan hidup. Kurangi sampah, hemat
energi, dan dukung usaha pelestarian alam.
• Pengembangan Diri: Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda. Ini akan
membuat Anda menjadi warga yang lebih produktif dan berdaya saing, yang pada
gilirannya mendukung pertumbuhan negara.
• Pentingkan Pendidikan: Pendidikan adalah kunci bagi perkembangan bangsa. Dukung
dan dorong anak-anak dan generasi muda untuk mendapatkan pendidikan yang baik.
• Kreativitas dan Inovasi: Berkontribusi pada perkembangan seni, budaya, dan inovasi di
Indonesia. Ini dapat meningkatkan citra negara di mata dunia.
• Kepedulian Sosial: Memperhatikan dan bantu mereka yang membutuhkan, terutama
yang kurang. Dengan berbagi kekayaan dan waktu, kita dapat membantu membangun
masyarakat yang lebih adil.
Itu merupakan cara-cara praktis di mana setiap individu dapat berperan aktif dalam aksi
bela negara sehari-hari, membantu memperkuat keutuhan dan kedaulatan negara Indonesia.
7
adalah salah satu pemimpin perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara Inggris yang
datang untuk mengambil alih kendali dari tentara Jepang setelah kalahnya Jepang dalam
Perang Dunia II. Bung Tomo, seorang orator ulung dan tokoh perjuangan kemerdekaan
yang karismatik, memainkan peran penting dalam memimpin perlawanan rakyat
Surabaya melawan Inggris.
Dalam situasi yang tegang, Bung Tomo memberikan pidato yang
membangkitkan semangat perlawanan. Ia mengajak rakyat Surabaya untuk bersatu dan
tidak menyerah kepada penjajah baru. Pertempuran pun terjadi di Surabaya antara
pasukan Indonesia yang dipimpin oleh Bung Tomo dan tentara Inggris yang berusaha
merebutnya.
Pertempuran ini dikenal dengan nama "Perang 10 November," semangat
perlawanan yang ditunjukkan oleh Bung Tomo dan rakyat Surabaya membuktikan
tekad mereka untuk meraih kemerdekaan. Peristiwa ini tetap menjadi salah satu momen
bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menginspirasi generasi-
generasi selanjutnya untuk berjuang demi kemerdekaan negara mereka.
Menerapkan bela negara di zaman sekarang tetap penting, meskipun tantangan dan cara
pelaksanaannya dapat berbeda. Berikut beberapa cara menerapkan bela negara di zaman
sekarang:
✓ Layanan Publik: Bekerja dalam layanan publik, seperti polisi, militer, atau pemadam
kebakaran, adalah kontribusi langsung dalam melindungi negara.
8
✓ Tanggung Jawab Lingkungan: Melindungi lingkungan adalah juga bagian dari bela
negara karena itu dapat mempengaruhi keamanan dan keberlanjutan negara.
✓ Kerjasama Internasional: Negara juga dapat menerapkan bela negara dengan berperan
aktif dalam kerjasama internasional untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Penting untuk diingat bahwa bela negara adalah tanggung jawab bersama masyarakat,
dan setiap individu memiliki peran dalam mendukung keamanan dan kesejahteraan negara.
• PERTEMUAN 3
INTEGRASI DAN JATI DIRI BANGSA
Integrasi dan jati diri bangsa adalah dua konsep yang penting dalam pembentukan dan
pemeliharaan identitas nasional. Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya:
❖ Integrasi: Integrasi mengacu pada proses penggabungan berbagai kelompok sosial,
etnis, agama, dan budaya menjadi satu kesatuan yang lebih besar, yaitu negara atau
bangsa. Tujuannya adalah menciptakan persatuan dan kesatuan di antara beragam
kelompok dalam masyarakat. Integrasi melibatkan penerapan nilai-nilai, norma, dan
hukum yang sama kepada semua warga negara, tanpa memandang latar belakang
mereka. Hal ini dapat mencakup:
o Kesetaraan hak dan peluang untuk semua warga negara.
o Pembangunan infrastruktur dan layanan publik yang merata di seluruh wilayah.
o Pendidikan yang mempromosikan pemahaman dan toleransi antarbudaya.
o Mengatasi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang dapat mengakibatkan
ketegangan di antara kelompok.
❖ Jati Diri Bangsa: Jati diri bangsa adalah gambaran yang lebih mendalam tentang
identitas nasional suatu negara. Ini mencakup nilai-nilai, budaya, tradisi, bahasa,
sejarah, dan pandangan bersama yang mendefinisikan identitas suatu bangsa.
Mempertahankan jati diri bangsa adalah penting karena itu membantu mengidentifikasi
dan membedakan satu negara dari yang lain. Beberapa aspek jati diri bangsa meliputi:
o Bahasa nasional atau bahasa yang digunakan secara luas.
o Sejarah nasional dan peristiwa penting yang membentuk negara.
o Nilai-nilai budaya yang dihormati dan dipromosikan.
o Tradisi-tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
9
o Simbol-simbol nasional, seperti bendera dan lambang negara.
Integrasi dan jati diri bangsa dapat bersinergi. Integrasi yang sukses dapat memperkuat
jati diri bangsa dengan menghadirkan berbagai kelompok dalam masyarakat sebagai bagian
integral dari identitas nasional. Namun, penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat
sehingga integrasi tidak menghapuskan keanekaragaman budaya dan jati diri kelompok-
kelompok tersebut.
Pendidikan Bela Negara merupakan salah satu upaya pembentukan karakter bangsa
Indonesia. Dengan pendidikan karakter akan memahami dan menghayati tentang nilai, norma,
etika dan moral dalam kehidupan.
• Nilai : bersifatabstrak, hanya dapat dipikirkan, dipahami, dan dihayati. Contoh : Jika
ada mahasiswa saat ujian tidak mencontek, maka “tidak mencontek” hanyalah satu
contoh nilai kejujuran, bukan bentuk baku kejujuran. Nilai kejujuran itu sendiri tidak
dapat dikonkretkan dalam bentuk perilaku bak
• Norma: Sebagai Pelindung Nilai Semua perintah dan larangan untuk lindungi nilai
kepentingan umum (Kewajiban Belneg, Larangan Korupsi, dll)
• Etika: Ilmu yang pelajari tentang baik / buruk perbuatan manusia yang bersifat praktis
dan direktif, menata dan mengarahkan kehendak manusia Saling memperlakukan antar
manusia hidup dengan baik
• Moral: Tuhan telah tanamkan dalam diri manusia “daya / potensi bawaan”. Untuk tahu
dan sadar tentang yang baik dan yang buruk, hukum moral hanya ada pada manusia,
masyarakat tahu dan sadar tentang hal tsb ajarkan ke generasi berikut pengetahuan
tentang baik dan buruk.
10
• Toleransi: Menghormati perbedaan budaya, agama, dan pandangan orang lain.
Contoh: Menerima perbedaan dan berdialog dengan orang yang memiliki
pandangan berbeda.
• Kepemimpinan: Memimpin dengan teladan dan memotivasi orang lain untuk
mencapai potensi terbaik mereka. Contoh: Memimpin proyek atau kelompok
dengan integritas dan inspirasi.
• Kepedulian Terhadap Lingkungan: Mengambil tindakan untuk menjaga dan
melindungi lingkungan alam. Contoh: Mengurangi sampah plastik, menghemat
air, atau mendukung upaya pelestarian alam.
Implementasi moral dan karakteristik ini membantu individu dan masyarakat untuk
menjadi lebih etis, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif dalam kehidupan sosial dan
ekonomi. Hal ini juga berperan penting dalam membentuk budaya organisasi dan masyarakat
yang lebih baik secara keseluruhan.
TUGAS MENGUMPULKAN 5 FOTO TENTANG BUDAYA / JATI DIRI INDONESIA DI
LINGKUNGAN SEKITAR / ASAL.
11
Tradisi Rebo Wekasan
12
Tradisi Malam Selawe
Damar Kurung
13
• PERTEMUAN 4
PANCASILA DAN UUD 45 SEBAGAI NILAI DASAR JSN ‘45
Bukti nilai2 jsn ‘45 dalam proses lahirnya pancasila. Nilai2 jsn ‘45 sudah ada dalam
proses lahirnya pancasila:
1. Ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa.
2. Menjunjung tinggi kemanusiaan, toleransi dan cinta damai
3. Persatuan & kesatuan, kebersamaan, cinta tanah air
4. Berjiwa demokratis, keberanian dalam bersikap
5. Rela berkorban & ikhlas untuk kepentingan negara
Pancasila sebagai nilai dasar jsn 45 dan implementasinya. Setiap nilai yg terkandung
dalam pancasila sudah terkandung nilai jsn 45:
1. Kepercayaan menghormati keberagaman kepada tuhan yang maha esa. keberagaman,
adalah karunia tuhan menjunjung tinggi kerukunan umat.
2. Jika telah mampu menghormati akan menjadi manusia yg beradab, memiliki hak
setara dalam mencapai kesejahteraan.
3. Dengan persatuan keberadaan & ini kesatuan keutuhan negara. Akan tercipta serta
menjaga
4. Persatuan akan menciptakan manusia yang bijak, mengormati orang lain.
5. Manusia bijak akan berlaku adil kepada siapa saja, wujudkan kesejahteraan keadilan
yg merata.
14
o Sistem perekonomian harus bersifat ekonomi kekeluargaan dan untuk
kesejahteraan rakyat
4. implementasi di bidang sosbud
o Membangun kesesuaian berkembang nilai2 luhur budaya yang berkembang
o Diperlukan peran akhlak yang baik dlm membentuk karakter bangsa
5. Implementasi di bidang hankam
o Regulasi (perundangan) yang mengatur ketertiban negara
Bukti keterkaitan pancasila & uud ’45 sebagai nilai dasar jsn ’45. 4 pokok pikiran pada
pembukaan uud 45
1. Negara melindungi segenap bangsa indonesia → berdasar atas asas
persatuan→penjabaran sila ke 3
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
→penjabaran sila ke 5
3. Negara yg berkedaulatan rakyat, berdasarkan kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan → penjabaran sila ke 4
4. Negara berdasar atas ketuhanan yg maha esa, yang adil & beradab penjabaran
sila ke 1 & 2
Bentuk Implementasi Nai Juang 45 dalam UUD 45
1. Pokok Pikiran Pertama
▪ Menjaga persatuan
▪ Rela berkorban
▪ Memelihara ketertiban dunia
2. Pokok Pikiran Kedua
▪ Bersikap adil
▪ Menolong orang lain
▪ Bekerja keras
3. Pokok Pikiran Ketiga
▪ Tidak memaksakan kehendak
▪ Menghargai keputusan
▪ Mengutamakan Musyawarah
4. Pokok Pikiran Keempat
▪ Menghargai perbedaan agama
▪ Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
15
▪ Punya sikap tenggang rasa
16
• PERTEMUAN 5
WIYAMA DAN JATI DIRI UPN VETERAN
WIMAYA Semboyan & Jatidiri UPNV
• Ilmu untuk Pembangunan Bangsa (Belajar utk membangun).
• Membangun Jiwa Raga utk kepentingan bangsa & negara secara lahir batin & merata
→ dgn wujud dlm individu yg ungul IQ-EQ-SQ & berwawasan kebangsaan→ mampu
jadi kader pembangunan / kader perubahan.
• Amanah/pesan pejuang veteran yg ikhlas – rela berkorban & perjuangan merebut &
pertahankan kemerdekaan.
• Pesan pejuang Tiada Hidup tanpa perjuangan – Tiada perjuangan tanpa pengorbanan –
Tiada Pengorbanan tanpa keikhlasan – Tiada keikhlasan tanpa keyakinan kepada Tuhan
YME Hayati & amalkan nilai kejuangan – Utamakan kepentingan bangsa – Ingat
amanat penderitaan rakyat – Jadilah pelaku, penentu, pelopor, pioner pembangunan-
Berikan yg terbaik utk bangsa & negara.
JATIDIRI UPN "VETERAN" Digali dari nilal-2 sejarah UPN"V" sbg lembaga yg
didirikan oleh pejuang yg memiliki Jati diri sebagai berikut:
1) Monumen hidup para veteran pejuang kemerdekaan.
2) Kampus perjuangan.
3) Kampus perekat bangsa.
4) Kampus pioner pembangunan.
Lembaga perlu miliki jati diri untuk jaga kelestarian hidup atau eksisitansi
diaktualisasikan dgn memupuk semangat perjuangan, semangat berprestasi, semangat
kebersamaan.
Untuk itu perlu pendidikan Wimaya dengan jalan:
1) Menata pribadi menjadi manusia berkepribadian.
2) Menata lingkungan yg teratur & bersih → mendorong semangat belajar & bekerja.
17
• Kejuangan: Indonesia mungkin tidak akan menghirup nafas kemerdekaan bila
para pahlawan pejuang kemerdekaan tidak punya sifat mulia dan nilai
kejuangan.
18
▪ PERTEMUAN 6
5 UNSUR SUBSTANSI BELANEGARA
1) Cinta tanah air: Mengenal dan mencintai tanah air agar selalu waspada dan siap
membela tanah air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Indikator
cinta tanah air meliputi:
o menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia;
o bangga sebagai bangsa Indonesia;
o menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia;
o memberikan kontribusi dan kemajuan pada bangsa dan negara Indonesia;
o mencintai produk dalam negeri, budaya, dan kesenian Indonesia.
2) Kesadaran berbangsa dan bernegara: Sadar sebagai warna bangsa negara Indonesia
dalam bentuk tingkah laku, sikap, dan kehidupan pribadi agar dapat bermasyarakat
sesuai dengan kepribadian bangsa. Indikator nilai kesadaran berbangsa dan bernegara
meliputi:
o memiliki kesadaran keragaman budaya, suku, agama, bahasa dan adat istiadat;
o melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku;
o mengenal keragaman individu di rumah dan di lingkungannya;
o berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia;
o berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara;
3) Yakin akan Pancasila: Pancasila sebagai pedoman dan pandangan hidup bangsa
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna mencapai
tujuan nasional. Rasa yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara dicapai dengan
menumbuhkan kesadaran:
o yang didasari pada Pancasila, pada kebenaran negara kesatuan republik
Indonesia;
o bahwa hanya dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
negara bangsa Indonesia akan tetap jaya;
o setiap perbedaan pendapat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat
diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat;
o bahwa Pancasila dapat membentengi mental dan karakter bangsa dalam
menghadapi ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.
Adapun indikator nilai yakin pada Pancasila sebagai ideologi bangsa meliputi:
19
• Memahami nilai-nilai dalamPancasila.
• Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari;
• 2. menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara Indonesia;
• 3. senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila;
• setia pada Pancasila dan meyakini sebagai dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
4) Rela berkorban: Rela berkorban untuk bangsa dan negara. Bersedia mengorbankan
waktu, tenaga, pikiran dan harta benda untuk kepentingan umum sehingga pada saatnya
nanti siap mengorbankan jiwa raga bagi kepentingan bangsa dan negara. Indikator rela
berkorban bagi bangsa dan negara meliputi:
• bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan
negara;
• siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman;
• memiliki kepedulian terhadap keselamatan bangsa dan negara;
• memiliki jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya;
• mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
dan/atau golongan.
5) Kemampuan awal bela negara: Secara Psikis (mental) memiliki sifat disiplin, ulet,
menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, percaya akan kemampuan
diri sendiri, tahan uji, pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai
tujuan nasional. Secara Fisik (jasmani) memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan
jasmani yang dapat mendukung kemampuan awal bela negara yang bersifat psikis.
Adapun Indikator nilai memiliki kemampuan awal bela negara meliputi:
• memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional,
dan kecerdasan dalam bertahan hidup atau mengatasi kesulitan;
• senantiasa memelihara kesehatan jiwa dan raganya;
• ulet dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan;
• terus membina kemampuan jasmani dan rohani; dan
• memiliki keterampilan bela negara dalam bentuk keterampilan.
20
Analisis mengenai konsep "Bela Negara Tidak Harus Angkat Senjata" menunjukkan
adanya pemahaman bahwa pertahanan negara tidak hanya melibatkan kekuatan militer, tetapi
juga melibatkan peran seluruh warga negara dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan
stabilitas negara. Beberapa poin penting yang dapat diungkapkan dalam analisis ini adalah:
1. Partisipasi Sipil: Konsep "Bela Negara Tidak Harus Angkat Senjata"
menekankan pentingnya partisipasi sipil dalam membangun dan melindungi negara. Ini
termasuk pengabdian kepada masyarakat, penegakan hukum, pemenuhan kewajiban
pajak, serta keikutsertaan dalam berbagai aspek pembangunan nasional.
2. Kewarganegaraan Aktif: Masyarakat diharapkan untuk berperan aktif dalam
membangun negara mereka. Ini mencakup kesadaran akan hak dan kewajiban warga
negara, serta kontribusi positif terhadap pembangunan sosial dan ekonomi.
3. Keamanan dalam Arti Luas: Keamanan tidak hanya berkaitan dengan
ancaman militer, tetapi juga mencakup ancaman non-militer seperti terorisme, bencana
alam, dan tantangan sosial lainnya. Semua warga negara dapat berkontribusi dalam
memitigasi risiko-risiko ini.
4. Pentingnya Pendidikan dan Kesadaran: Untuk melaksanakan peran dalam
"Bela Negara Tidak Harus Angkat Senjata," pendidikan dan kesadaran warga negara
tentang peran mereka dalam menjaga negara perlu ditingkatkan. Ini termasuk
pemahaman akan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan tata kelola yang baik.
5. Kewajiban Sipil: Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan
lingkungan yang mendukung partisipasi sipil dan kewajiban warga negara. Ini
mencakup perlindungan hak-hak individu dan menciptakan peluang bagi semua warga
negara untuk berkontribusi.
Dalam kesimpulannya, konsep "Bela Negara Tidak Harus Angkat Senjata"
mencerminkan pendekatan yang lebih luas terhadap pertahanan negara yang menggabungkan
aspek-aspek sipil dan militer. Ini menekankan pentingnya keterlibatan seluruh masyarakat
dalam membangun dan melindungi negara mereka, tidak hanya sebagai tugas militer tetapi
juga sebagai kewajiban sipil yang lebih luas.
21
1. Keanekaragaman Budaya: Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnis dan 700
bahasa daerah. Keanekaragaman budaya ini menjadi salah satu aset berharga yang
membuat orang bangga menjadi bagian dari Indonesia.
2. Keindahan Alam: Indonesia memiliki alam yang sangat indah, seperti pantai-pantai
eksotis, gunung-gunung tinggi, dan hutan hujan tropis yang memukau. Keindahan alam
ini menjadi sumber kebanggaan tersendiri bagi warga Indonesia.
3. Sejarah dan Warisan Budaya: Indonesia memiliki sejarah panjang dan warisan budaya
yang kaya. Contohnya, Candi Borobudur dan Prambanan, serta tradisi wayang kulit,
batik, dan tari-tarian tradisional.
4. Solidaritas Sosial: Warga Indonesia sering menunjukkan solidaritas sosial dalam situasi
sulit, seperti bencana alam. Kebersamaan ini menciptakan rasa bangga akan semangat
gotong royong.
5. Prestasi Nasional dan Internasional: Keberhasilan atlet, seniman, ilmuwan, dan
individu dari berbagai bidang lainnya dalam mengharumkan nama Indonesia di tingkat
nasional maupun internasional juga menjadi sumber kebanggaan.
Namun, penting juga untuk diingat bahwa bangga menjadi bagian dari suatu bangsa
juga berarti memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengembangkan negara tersebut,
serta berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
22
• PERTEMUAN 7
BELA NEGARA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan nasional: Wujud perjuangan setiap WN sesuai profesi dengan prestasi
terbaik untuk wujudkan kesejahteraan diri, masyarakat, bangsa & negara. Perlu dibangun VISI
setiap WN & VISI bersama membangun masa depan bangsa. Waspadai HAM, Supremasi
Hukum, Demokratisasi, Lingkungan Hidup & Globalisasi Ekonomi. Pemikiran, ide, sistem,
pandangan hidup yg universal Menuntut ketahanan & daya saing (ekonomi) Tuntutan
sosialisasi kehidupan manusia pengaruhi corak & arah Pembangunan Nasional Hubungan
Antar negara “borderless” setiap negara punya kepentingan Poleksosbud hankam.
• GLOBALISASI: Tingkatkan hubungan antar bangsa, saling tergantung, tapi hub. Antar
bangsa/negara menjadi “borderless”→ menjadi ancaman (pengaruh asing jadi virus
bagi kemandirian bangsa)
• DAMPAK GLOBALISASI: Masuknya budaya asing, masalah ekonomi, demokrasi
salah langkah dil →terjadi dekadensi moral, nilai- nilai luhur
• KETAHANAN NASIONAL Kondisi dinamis bangsa yg ulet & tangguh, yg mampu
kembangkan kekuatan nasional untuk hadapi AGHT dari LN/DN langsung/tidak
langsung harus dikembangkan untuk TK-kan daya saing
• HAKEKAT PEMBANGUNAN Membangun manusia seutuhnya (fisik/non fisik,
jasmani/rohani & spiritual) untuk melaksanakan Pembangunan Nasional
• Dibutuhkan ketangguhan moral untuk membangun kemandirian yg ulet & tangguh
guna meningkatkan Ketahanan Nasional
• Luntur Pemahaman kesadaran bermasyarakat, berbangsa, bernegara dengan
Pendidikan Karakter → PENDIDIKAN BELA NEGARA
23
• Mengutamakan Konsensus
ANALISIS VIDEO “KARAKTER BANGSA UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL”
Karakter bangsa untuk pembangunan nasional sangat penting karena karakter-karakter
ini membentuk dasar perilaku dan sikap individu dalam masyarakat, yang pada gilirannya
memengaruhi kemajuan dan kesuksesan suatu negara. Berikut adalah alasan mengapa karakter
bangsa penting untuk pembangunan nasional:
• Kepemimpinan yang Berkualitas: Karakter bangsa yang mencakup nilai kepemimpinan
yang baik membantu dalam pemilihan pemimpin yang berkualitas, yang dapat
membimbing pembangunan nasional dengan baik.
• Pendidikan Berkualitas: Karakter bangsa yang menghargai pendidikan mendorong
investasi dalam pendidikan berkualitas, yang menciptakan sumber daya manusia yang
lebih baik.
• Pembangunan Ekonomi: Karakter yang mencakup disiplin, kerja keras, dan tanggung
jawab sosial dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
• Toleransi dan Keharmonisan: Toleransi terhadap perbedaan budaya dan agama
membantu masyarakat hidup secara damai bersama dan bekerja sama dalam
pembangunan.
• Identifikasi Tujuan Bersama: Karakter bangsa membantu individu dan masyarakat
untuk mengidentifikasi dan mengikuti tujuan bersama dalam pembangunan nasional.
Dengan memiliki karakter bangsa yang kuat dan positif, masyarakat memiliki dasar
moral dan etika yang kokoh untuk menghadapi berbagai tantangan dalam upaya memajukan
negara mereka. Karakter bangsa menciptakan landasan yang stabil dan bermoral bagi
pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkelanjutan.
24
• Peningkatan Kualitas Hidup: Iptek dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup
melalui pengembangan teknologi kesehatan, energi bersih, infrastruktur, dan lainnya.
• Pemberdayaan Sumber Daya Manusia: Pendidikan dan pelatihan iptek memberdayakan
sumber daya manusia dengan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi pada
pembangunan nasional.
• Solusi untuk Tantangan Global: Iptek dapat digunakan untuk mengatasi tantangan
global seperti perubahan iklim, penanggulangan wabah penyakit, dan keamanan
pangan.
• Kedaulatan dan Keamanan Nasional: Keunggulan iptek dalam pertahanan, keamanan
siber, dan teknologi militer dapat menjaga kedaulatan negara.
• Peningkatan Efisiensi dan Administrasi: Iptek dapat digunakan untuk meningkatkan
efisiensi dalam administrasi pemerintahan dan layanan publik.
• Kemajuan Sains dan Penelitian: Sains dan penelitian iptek mendukung pemahaman
yang lebih baik tentang dunia dan membuka peluang baru untuk penemuan yang
mengubah paradigma.
• Daya Saing Global: Negara-negara yang berinvestasi dalam iptek memiliki keunggulan
kompetitif dalam bisnis, perdagangan, dan inovasi global.
• Meningkatkan Kemandirian: Kemampuan untuk mengembangkan teknologi sendiri
dapat mengurangi ketergantungan pada teknologi impor, yang dapat meningkatkan
kedaulatan nasional.
Dalam era globalisasi dan perkembangan cepat teknologi, dukungan iptek menjadi
landasan yang esensial untuk mencapai tujuan pembangunan nasional yang berkelanjutan dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Itu juga merupakan investasi jangka panjang dalam
kemajuan negara dan masyarakatnya.
25
menuju bela negara dalam pembangunan nasional Indonesia dimulai sejak awal perjuangan
kemerdekaan hingga masa kepemimpinannya sebagai Presiden. Berikut adalah beberapa poin
kunci dalam perjalanan beliau:
• Peran dalam Perjuangan Kemerdekaan: Ir. Soekarno adalah salah satu tokoh utama
yang memimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Belanda. Sejak
awal, dia memiliki semangat yang kuat untuk membela kemerdekaan dan kedaulatan
bangsa Indonesia.
• Proklamasi Kemerdekaan: Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad
Hatta mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tindakan ini menunjukkan
tekadnya untuk membela negara dan rakyatnya dari penjajahan.
• Pemikiran Nasionalis: Soekarno adalah seorang nasionalis yang vokal dan visioner. Dia
mendorong persatuan bangsa Indonesia dan berjuang untuk melepaskan diri dari
kolonialisme. Pemikiran nasionalisnya menjadi landasan dalam membangun identitas
nasional Indonesia.
• Pancasila sebagai Ideologi: Soekarno memainkan peran penting dalam merumuskan
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Pancasila menjadi panduan moral dalam
pembangunan nasional, menekankan nilai-nilai seperti persatuan, demokrasi,
sosialisme, dan keadilan.
• Pembangunan Infrastruktur: Selama masa kepemimpinannya sebagai Presiden,
Soekarno mengambil inisiatif besar dalam membangun infrastruktur nasional. Proyek-
proyek megah seperti Monumen Nasional (Monas) di Jakarta dan jaringan jalan tol
menjadi bagian dari visinya untuk memajukan Indonesia.
• Diplomasi Internasional: Soekarno aktif dalam diplomasi internasional,
mempromosikan solidaritas antara negara-negara yang baru merdeka, terutama dalam
Konferensi Asia-Afrika Bandung 1955. Ini membantu memperkuat posisi Indonesia di
tingkat global.
• Politik Luar Negeri Bebas Aktif: Kebijakan luar negeri bebas aktif yang dianjurkan
oleh Soekarno mengedepankan netralitas dan perdamaian dunia. Hal ini membantu
mengukuhkan peran Indonesia di dunia internasional.
Ir. Soekarno adalah tokoh yang sangat berperan dalam membangun dasar negara
Indonesia dan semangat bela negaranya tercermin dalam setiap tindakan dan kebijakannya.
Dalam perjalanan menuju bela negara, dia selalu berjuang untuk kepentingan dan kesejahteraan
bangsa Indonesia. Meskipun Soekarno memiliki peran penting dalam membangun dasar negara
26
Indonesia, masa kepemimpinannya juga melibatkan kontroversi dan tantangan. Namun, dia
tetap dihormati sebagai salah satu bapak pendiri Indonesia dan salah satu tokoh bela negara
yang telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan nasional.
27
• PERTEMUAN 8
MEMPENGARUHI KESADARAN BELA NEGARA
Keterampilan kepemimpinan di Era Global. Tergantung kemampuan pahami yg
dipimpin Pahami “Cultur System” Indonesia (kebiasaan, norma, adat-istiadat, nilai
sosial,kemajemukan dil Tugas baru Pemimpin: sbg Perencana, guru, penolong. Bisa jadi
teladan, miliki Visi & Misi & skill global serta kemampuan wujudkan membangun visi
bersama (otrganisasi). Berperan dim pembelajaran, berpikir sistemik.
Pemimpin masa depan: Berpikir tegas, Cepat, Tepat. Miliki “GLOBAL LEADERSHIP
SKILLS” “CONTINUOUS CAPACITY TO TRANSFORM” “GLOBAL MINDSET &
GLOBAL NETWORK”
Kemandirian di Era Global. Proses globalisasi memerlukan pemikiran dua arah, yaitu
pemikiran untuk kepentingan nasional dan komitmen pada kepentingan dunia. Sementara itu
fair trade disadari oleh semua pihak tidak akan pernah dicapai dalam free trade karena berbagai
persoalan dan konflik kepentingan masing- masing negara. Mendesak semua negara termasuk
Indonesia untuk memacu produksi berbagai macam barang yang dianggap mempunyai
keunggulan atau yang bernilai strategis. Menghadapi pasar global, untuk meningkatkan
kesejahteraannya, suatu negara manempuh proteksionisme. Proteksionisme tidak hanya
diterapkan oleh negara sedang berkembang melainkan juga oleh negara maju.
Mempertahankan kedaulatan bangsa & negara. Kewaspadaan nasional sikap mental yg
selalu siap hadapi AGHT terhadap kedaulatan bangsa dan negara, keutuhan wilayah &
keselamatan bangsa & negara. Waspadanas untuk mencapai Tujuan Nasional pada bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM.
• Perlu kemampuan mendeteksi & mengatisipasi berbagai bentuk AGHT
• Menegakkan kembali nilai kewarganegaraan (citizenship)
• Melaksanakan Pendidikan Karakter pemimpin yg Strong Leader
• Hayati & amalkan Nilai-2 PS
28
• Ekonomi: Indonesia adalah salah satu anggota G20 dan merupakan pasar
ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Negara ini aktif dalam perdagangan
internasional dan menjadi pusat investasi bagi banyak perusahaan asing. Hal ini
membuat Indonesia berperan dalam menentukan arah ekonomi global.
• Diplomasi: Indonesia aktif dalam diplomasi regional dan internasional,
termasuk melalui keanggotaannya dalam berbagai organisasi internasional
seperti ASEAN, PBB, dan G20. Negara ini berperan dalam upaya perdamaian,
stabilitas, dan kerjasama di tingkat global.
• Lingkungan: Indonesia memiliki peran penting dalam isu-isu lingkungan
global, terutama terkait dengan pelestarian hutan tropis dan keberlanjutan
lingkungan. Hutan Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia dan
memiliki dampak besar terhadap perubahan iklim global.
• Kebudayaan: Indonesia memiliki budaya yang kaya dan beragam, yang dapat
menjadi sarana pertukaran budaya dalam era globalisasi. Seni, musik, dan
tradisi Indonesia memiliki pengaruh global yang signifikan.
• Sumber daya alam: Indonesia adalah produsen penting berbagai sumber daya
alam, termasuk minyak, gas alam, batu bara, dan produk pertanian. Keterlibatan
Indonesia dalam perdagangan sumber daya alam berdampak pada stabilitas
pasokan global.
Namun, Indonesia juga dihadapkan pada berbagai tantangan dalam era globalisasi,
seperti kesenjangan sosial, pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, dan masalah keamanan
regional. Oleh karena itu, peran Indonesia dalam era globalisasi harus dielaborasi dan
diimplementasikan dengan bijak untuk memastikan kesejahteraan masyarakatnya dan
kontribusinya terhadap dunia yang lebih besar.
29
• PERTEMUAN 9
LEADERSHIP DAN ENTREPRENEURSHIP
Pemimpin miliki peran dinamisator, motivator, motor organisasi figur panutan
organisasi, tentukan kultur organisasi pemecah masalah-2 kompleks organisasi.
• George Terry: Pemimpin harus: Energik, sehat jasmani-rohani, Stabil dlm emosi.
Kepemimpinan timbul dari hati nurani. Cakap dim berkomunikasi. Cakap dlm teknis
perencanaan, pengorganisasian, pendelegasian wewenang, ambil kpts,. Hargai pedapat
orang lain.
• Keith Davis: Pemimpin harus : Punya tingkat kecerdasan lebih, Miliki kedewasaan &
hubungan Sosial yg luas. Punya motivasi yg kuat utk berprestasi. Mau akui harga diri
& kehormatan anggotanya.
• Fayol: Pemimpin harus : Miliki jasmani jasmani sehat. Miliki rohani prima. Miliki
moral yg tegas & bertanggung jawab, inisiatif, setia, bermartabat, bijaksana. Berlatar
belakang pendidikan luas
Kepemimpinan dengan paradigma baru hadapi dampak Globalisasi perlu miliki 4
kompetensi (Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Intelektual/Strategik) Serta dilandasi dengan integritas tinggi dan jati diri nasional adalah
pemimpin yg berwawasan bela negara.
Kewirausahaan yang menunjang kesadaran bela negara kewirausahaan
(entreprenuership). Kemampuan ciptakan bisnis baru dgn resiko & ketidakpastian, untuk
peroleh manfaat & keuntungan & pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang &
gabungkan Sumbda yang diperlukan untuk mewujudkan bisnis tersebut. Didukung
kemampuan untuk tumbuhkan kreativitas & inovasi dimana atasi persoalan & tidak terkendala
berbagai kekurangan W/5/2020 Perlu utk Pertahanan Hidup (Keinginan & kemampuan untuk
mempertahankan & mengembangkan mutu kehidupan). Profil wirausahawan bertanggung
jawab, suka hadapi resiko, yakin & mampu raih sukses, kreatif, berani hadapi tantangan,
energik, orientasi kedepan, terus cari pengakuan, indra yg kuat cari peluang, prestasi lebih
utama drpd uang
Manfaat kewirausahaan → Peluang untuk :
• Kendalikan nasib sendiri
• Lakukan perubahan
• Mencapai potensi sepenuhnya
• Meraih keuntungan tanpa batas
30
• Berperan dlm masyarakat
• Mendapatkan pengakuan
• Melakukan yg disukai & menikmatinya
Indonesia yg kaya dgn SDA butuh kreativitas & inovasi utk kemakmuran rakyat dengan
selalu membangun keunggulan komparatif & keunggulan bersaing. Kewirausahaan yang
menunjang kesadaran bela negara menjadi salah satu faktor penentu kemajuan bangsa & negara
31
• PERTEMUAN 10
HAKEKAT ANCAMAN-ANCAMAN MILITER, NON-MILITER, DAN KEWASPADAAN
NASIONAL
Ada empat ancaman yang perlu diwaspadai antara lain:
• Ancaman fisik atau militer.
Contohnya agresi senjata, pelanggaran wilayah dengan kapal atau pesawat terbang,
spionase, sabotase dan teror internasional.
• Ancaman ideologi, non fisik atau non militer. Ancaman ini berupa suatu paham yang
tidak sesuai dengan budaya Indonesia dan datangnya dari luar Indonesia
Contoh berbagai upaya dan pengaruh dari luar untuk mengganti ideologi Pancasaila
dengan ideologi liberal atau ideologi lainnya.
• Ancaman hibrida, yang berupa perpaduan antara perang konvensional, perang yang
tidak teratur dan ancaman cyber warfare.
Contohnya : serangan nuklir, senjata biologi dan kimia, alat peledak improvisasi dan
perang informasi, dll.
• Ancaman tidak nyata atau konflik berupa interaksi sosial antar individu atau kelompok
untuk memperebutkan suatu hal
Perbandingan Ancaman Militer dan Non-Militer
• Militer
1. Berorientasi pada kekuatan militer. Perang, dan aliansi pertahanan antar negara.
2. Ancaman terpusat dan hanya dapat ditanggulangi oleh institusi negara
3. Hanya dapat dilawan dengan pengerahan unsur-unsur militer.
• Non militer
1. Seluruh aspek selain militer yg mengancam hidup manusia.
2. Dapat menyerang di level individu maupun komunitas.
3.Dapat dilawan dengan pemberdayaan kerjasama, dan gotong-royong.
Menghadapi Ancaman Militer, Non Militer dan Hibrida
✓ Ancaman Militer: Menempatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai Komponen
Utama (Komput) yang diperkuat oleh Komponen Cadangan (Komcad) dan Komponen
Pendukung (Komduk)
✓ Ancamam Non Militer: Menempatkan Kementerian/Lembaga (K/L) di luar bidang
pertahanan sebagai Unsur Utama dibantu Unsur Lain Kekuatan Bangsa.
32
✓ Ancaman Hibrida: Menerapkan pola pertahanan militer, didukung dengan kekuatan
pertahanan nirmiliter yang diformasikan kedalam Komponen Pendukung sesuai hakikat
dan eskalasi yang timbul.
33
ANALISIS VIDEO “CARA MELAPORKAN BERITA HOAX”
Cara mengidentifikasi berita hoax
• Pemeriksa halaman tentang sebuah situs
• Periksa url website
• Periksa domain situs WHO.Is
• Teliti konten website, bandingkandengan website yang kredible
Cara melaporkan Hoax
• Buka situs TURNBACNKHOAX. ID
• Laporman konten hoax via email ke aduankonten@mail.kominfo.go.id
Hukuman pembuat hoax di indonesia dituntut dengan UU ITE pasal 28 Ayat 1 dengan ancaman
pidana maksimal 6 tahun dan denda maksimal Rp. 1Miliar
34
TUGAS ESSAI 1 HALAMAN MENGENAI ANCAMAN NON MILITER YANG BERISI:
LATAR BELAKANG/ ASAL USUL ANCAMAN, DAMPAKNYA TERHADAP NEGARA
ATAU MASYARAKAT, BAGAIMANA CARA PENANGGULANGANNYA,
BAGAIMANA KITA SEBAGAI WARGA NEGARA DAPAT IKUT SERTA DALAM
PENANGGILANGAN ANCAMAN TERSEBUT
35
• Pendidikan dan Pelatihan: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan yang relevan
dengan pasar kerja dapat membantu meningkatkan keterampilan dan peluang ekonomi
individu.
• Pengembangan Ekonomi Daerah: Mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah yang
tertinggal dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan regional.
• Partisipasi Swasta: Perusahaan dan organisasi swasta dapat berperan dalam
menciptakan peluang kerja dan mendukung program sosial.
Peran Warga Negara:
Sebagai warga negara, kita memiliki peran penting dalam penanggulangan ancaman
kesenjangan ekonomi:
• Pendidikan dan Kesadaran: Mendukung pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya
kesetaraan ekonomi adalah langkah awal yang penting.
• Partisipasi Politik: Memilih pemimpin yang berkomitmen pada pengurangan
kesenjangan ekonomi dan mendukung kebijakan yang berpihak pada masyarakat
adalah cara untuk berpartisipasi dalam perubahan.
• Pekerjaan Sosial: Terlibat dalam pekerjaan sosial dan kegiatan sukarela yang
mendukung mereka yang kurang beruntung adalah cara nyata untuk membuat
perbedaan.
Ancaman kesenjangan ekonomi adalah tantangan kompleks yang memerlukan
kolaborasi dari seluruh masyarakat. Dengan tindakan kolektif, termasuk dukungan dari warga
negara, kita dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih adil dan stabil secara ekonomi.
36
• PERTEMUAN 11
KEBIJAKAN KESADARAN BELA NEGARA
Sadar berbangsa artinya : cita-cita tujuan hidup bangsa, mencintai budaya bangsa
utamakan kepentingan bangsa dari pada pribadi/golongan. Bernegara Indonesia Artinya :
Memahami, Menghayati Serta Melaksanakan Apa yang Menjadi Hak Dan Kewajiban.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-
sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan
berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Wujud kesadaran bela negara keikutsertaan warga negara dalam wujud upaya Bela
Negara diselenggarakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan, Pelatihan dasar kemiliteran
secara wajib, Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela dan
secara wajib. Pengabdian sesuai profesi (UU No.3 tahun 2002). Usaha pembelaan negara
bertumpu pada kesadaran setiap warganegara akan hak dan kewajibannya. Kesadaran Bela
Negara perlu ditumbuhkan secara terus menerus antara lain melalui proses pendidikan di
sekolah maupun di luar sekolah dengan memberikan motivasi untuk mencintai tanah air dan
bangga sebagai bangsa Indonesia.
Motivasi setiap warga negara untuk ikut serta membela negara Indonesia juga
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pengalaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia,
letak geografis Indonesia yang strategis, kekayaan sumber daya alam, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, keadaan penduduk yang besar, dan kemungkinan timbulnya
bencana perang. Disamping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan
adanya ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia, baik yang datang dari dalam
negeri maupun dari luar negeri yang masing-masing dapat berdiri sendiri atau saling pengaruh
mempengaruhi.
37
Kebijakan pembinaan kesadaran bela negara adalah upaya pemerintah untuk
meningkatkan kesadaran warga negara terhadap pentingnya mempertahankan dan membela
kedaulatan, keamanan, dan keutuhan negara. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara,
seperti pendidikan, pelatihan, kampanye informasi, dan kegiatan-kegiatan sosial. Beberapa
aspek penting dari kebijakan ini meliputi:
• Pendidikan: Sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam
meningkatkan kesadaran bela negara. Materi pelajaran yang relevan, seperti sejarah
nasional, kewarganegaraan, dan pemahaman tentang ancaman terhadap negara, dapat
diintegrasikan dalam kurikulum.
• Pelatihan: Program pelatihan bela negara dapat diberikan kepada warga negara,
terutama kepada mereka yang mungkin terlibat dalam pertahanan sipil atau militer. Ini
termasuk pelatihan fisik, keahlian, dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
berkontribusi dalam situasi darurat atau konflik.
• Kampanye informasi: Pemerintah dapat meluncurkan kampanye informasi untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang isu-isu keamanan nasional, ancaman
potensial, dan cara mereka dapat berpartisipasi dalam upaya pertahanan negara.
• Kegiatan sosial: Kegiatan-kegiatan sosial, seperti program sukarelawan, dapat
memberikan warga negara kesempatan untuk berkontribusi secara aktif dalam
memperkuat pertahanan negara.
• Pembentukan nilai dan identitas nasional: Kebijakan ini juga dapat berfokus pada
pembentukan nilai-nilai kebangsaan, persatuan, dan identitas nasional yang kuat,
sehingga warga negara merasa terikat secara emosional dan psikologis terhadap negara
mereka.
Penting untuk mencatat bahwa kebijakan pembinaan kesadaran bela negara harus
berlangsung dalam kerangka demokratis dan menghormati hak asasi manusia. Tujuannya
adalah untuk memperkuat kebanggaan dan kesetiaan warga negara terhadap negara mereka
sambil mempromosikan perdamaian dan stabilitas.
38
• PERTEMUAN 12
CLEAN GOVERNMENT & GOOD GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF BELA
NEGARA
Pemahaman tentang “Clean Government” dan “Good Governance” dalam perspektif
bela negara sangat penting untuk memastikan stabilitas dan keamanan suatu negara. Clean
Government mengacu pada pemerintahan yang bebas dari korupsi, nepotisme, dan tindakan-
tindakan yang merugikan kepentingan negara. Good Governance mencakup prinsip-prinsip
seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi publik, dan keadilan dalam pengambilan
keputusan.
Dalam konteks bela negara, Clean Government dan Good Governance menjadi kunci
untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan institusi-institusi negara.
Ketika pemerintah bersih dan menerapkan prinsip-prinsip Good Governance, mereka lebih
mampu mengelola sumber daya negara dengan efisien, mengatasi ancaman dalam negeri, dan
menjaga stabilitas keamanan.
Pentingnya pemahaman ini adalah untuk melindungi negara dari berbagai ancaman,
termasuk korupsi, radikalisme, dan ketidakstabilan politik yang dapat membahayakan
keamanan nasional. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Clean Government dan Good
Governance, negara dapat lebih efektif dalam menjalankan fungsi bela negaranya untuk
melindungi keamanan dan kesejahteraan warganya.
39
pembangunan. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang pelaksanaan di bidang pembangunan serta
pelaksanaan pemerintahan pada tingkat pusat maupun daerah. UU Nomor 28 Tahun 1999 inilah
yang kemudian menjadi landasan awal dari penerapan good governance sebagai landasan
penyelenggaraan pemerintahan.
Nah, ketiga undang-undang di atas adalah pondasi utama penerapan konsep good
governance dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Sayangnya, pemerintah
Indonesia tampaknya belum mampu memahami good governance secara menyeluruh, sehingga
konsep ini belum
40
Proses ini dapat bervariasi tergantung pada konteks, tingkat pemerintahan, dan jenis
kebijakan yang dibuat. Selain itu, partisipasi publik, transparansi, dan akuntabilitas adalah
elemen penting dalam proses pembuatan kebijakan yang demokratis.
41
ANALISIS VIDEO “REFORMASI BIROKRASI DI PELAYANAN PUBLIK”
Reformasi birokrasi dalam pelayanan publik adalah upaya untuk meningkatkan
efisiensi, transparansi, akuntabilitas, dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh sektor
pemerintahan kepada masyarakat. Tujuan utama reformasi birokrasi ini adalah untuk
menciptakan birokrasi yang lebih responsif, efektif, dan berorientasi pada kebutuhan
masyarakat. Beberapa langkah umum yang terlibat dalam reformasi birokrasi di pelayanan
publik meliputi:
• Pembaruan Peraturan dan Prosedur: Menyederhanakan, memodernisasi, dan
memperbarui peraturan dan prosedur pelayanan publik untuk memastikan bahwa
mereka sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan berjalan lebih efisien.
• enggunaan Teknologi Informasi: Mengadopsi teknologi informasi untuk mempercepat
proses pelayanan, meningkatkan aksesibilitas, dan meningkatkan transparansi data.
• Peningkatan Kompetensi Pegawai: Melakukan pelatihan dan pengembangan pegawai
untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan etika kerja mereka.
• Penyederhanaan Struktur Organisasi: Memangkas birokrasi yang berlebihan dan
mengurangi lapisan birokrasi yang tidak perlu untuk meningkatkan efisiensi dan
responsivitas.
• Pengukuran Kinerja: Menerapkan sistem pengukuran kinerja untuk memantau hasil dan
memastikan akuntabilitas dalam pelayanan publik.
• Partisipasi Publik: Melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pengambilan
keputusan, dan evaluasi pelayanan publik untuk memastikan pelayanan yang lebih
sesuai dengan kebutuhan mereka.
• Pemberantasan Korupsi: Memperkuat mekanisme pencegahan dan penindakan korupsi
dalam birokrasi pelayanan publik.
• Penggunaan Prinsip Manajemen Berbasis Hasil: Memastikan bahwa kebijakan dan
program diarahkan pada pencapaian hasil yang nyata dan terukur.
Reformasi birokrasi dalam pelayanan publik adalah proses yang berkelanjutan dan
memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga-
lembaga terkait. Tujuannya adalah untuk menciptakan birokrasi yang lebih efektif dan
bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
42
• PERTEMUAN 13
ANTI KORUPSI
Anti korupsi adalah upaya untuk mencegah dan mengatasi tindakan korupsi dalam
berbagai lapisan masyarakat. Perbuatan korupsi menyangkut Sesuatu yang bersifat amoral,
sifat dan keadaan yang busuk, menyangkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah,
penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, menyangkut faktor ekonomi dan
politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan
jabatan.
• Penyebab Korupsi:
- Ketidakadilan sosial dan ekonomi.
- Lemahnya sistem hukum dan penegakan hukum.
- Kurangnya transparansi dalam pemerintahan dan bisnis
- Kurangnya pendidikan dan kesadaran tentang korupsi.
- Tekanan ekonomi dan keuangan.
• Langkah Membangun Anti Korupsi:
- Penguatan sistem hukum dan penegakan hukum yang adil.
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan dan bisnis.
- Mendorong partisipasi publik dalam pengawasan dan pemantauan kebijakan.
- Pendidikan dan sosialisasi anti korupsi kepada masyarakat.
- Pelaksanaan kode etik dan tata kelola yang baik dalam sektor publik dan swasta.
Bela Negara dapat memainkan peran penting dalam upaya anti korupsi dengan
mempromosikan nilai-nilai integritas, kejujuran, dan tata kelola yang baik dalam masyarakat.
Semua elemen masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari
korupsi.
43
Contoh aksi integrasi tokoh bangsa termasuk mengajarkan sejarah tokoh-tokoh
nasional dalam kurikulum pendidikan, merayakan hari-hari peringatan tokoh-tokoh besar, dan
membangun monumen atau museum untuk mengenang prestasi mereka. Upaya semacam ini
bertujuan untuk memperkuat kesadaran nasional, menciptakan rasa persatuan, dan
menghormati warisan budaya dan sejarah bangsa tersebut.
44
• PERTEMUAN 14
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DAN PEMBUDAYAAN BELA NEGARA
Pengembangan nilai-nilai dan pembudayaan bela negara merupakan hal penting dalam
membangun kesadaran dan komitmen warga negara terhadap pertahanan dan keamanan
negara. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan ini meliputi:
• Pendidikan: Sekolah dan lembaga pendidikan dapat memasukkan pendidikan tentang
nilai-nilai patriotisme, tanggung jawab sosial, dan cinta tanah air dalam kurikulum
mereka.
• Kampanye dan Acara Publik: Pemerintah dan organisasi masyarakat dapat mengadakan
kampanye dan acara publik yang mempromosikan semangat bela negara, seperti
peringatan Hari Kemerdekaan atau kegiatan sosial.
• Pelatihan Militer dan Kepemudaan: Program-program pelatihan militer dan
kepemudaan dapat membantu mengembangkan keterampilan fisik dan mental serta
nilai-nilai kejuangan dan loyalitas terhadap negara.
• Media Sosial dan Komunikasi: Menggunakan media sosial dan komunikasi untuk
menyebarkan pesan-pesan positif tentang bela negara, serta mengedukasi masyarakat
tentang peran mereka dalam pertahanan negara.
• Pembentukan Karakter: Mendukung pembentukan karakter yang kuat pada individu
dengan nilai-nilai moral dan etika yang baik, sehingga mereka dapat menjadi warga
negara yang baik dan peduli terhadap negara.
• Partisipasi Sosial: Mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial dan
politik yang mendukung pembangunan negara.
• Penghargaan dan Pengakuan: Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada
individu atau kelompok yang berkontribusi signifikan dalam pembudayaan bela negara.
Pengembangan nilai-nilai dan pembudayaan bela negara adalah proses jangka panjang
yang memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan,
masyarakat, dan individu. Hal ini dapat membantu memperkuat kesatuan dan semangat
kebangsaan dalam masyarakat.
45
suku bangsa 1300 lebih suku bangsa kita punya jutaan 260 juta lebih penduduk dan satu lagi
yang merupakan kebanggaan kita semua bahwa negara kita ini demikian kayaknya kalau kalian
lihat papua itu punya kekayaan tambang emas yang luar biasa satu gunung emas semua
kemudian di laut kita punya macam-macam ikan kita punya tambang yang lainnya kita punya
nikel kita punya boxid kita punya yang lain alam kita demikian indahnya ada raja ampat di
papua sana kita punya banyak sekali destinasi wisata walaupun saat ini harus agak diam-diam
sedikit karena sedang menghadapi profit tidak boleh dicat dulu terlalu banyak dan tanah air
kita juga sangat-sangat subur jadi kita demikian kaya dari sisi kebudayaan kalian bisa lihat
budaya yang di aceh jauh berbeda dengan budaya di papua mereka semua sebuah kekayaan
buat indonesia, kemudian juga ada budaya jawa ada di kalimantan juga sendiri berbeda di
sulawesi juga berbeda itu semua merupakan keragaman yang harus kita syukuri sebagai bagian
dari bangsa indonesia.
Kalau kita lihat sejarah kita bisa awali dari pendirian budi utomo ya pendirian budi
utomo tawas 1608 yang menjadi tonggak kebangkitan nasional kita itu adalah para dokter yang
sudah mapan tapi memilih untuk berjuang untuk indonesia merdeka selanjutnya pada tahun
1928 ada sumpah pemuda yang berikrar bahwa kita bertanah air yang satu berbangsa yang satu
berbahasa yang satu selanjutnya kita merdeka dan kemudian memproklamasikan kemerdekaan
kita dan menetapkan pancasila sebagai dasar negara kita dalam pembukaan uud 45 tetapi kita
juga harus tahu kalian harus tahu bahwa kemerdekaan itu setelah diproklamasikan tidak dengan
serta-merta diakui menjajah masih ingin masuk sehingga ada agresi militer pertama kemudian
kita harus melakukan serangan umum satu maret yang dipimpin oleh panglima besar sudirman
untuk menunjukkan indonesia masih ada tahun 49 barulah kemudian melalui konferensi meja
bundar kita diakui kemerdekaannya oleh belanda setelah itu kita membangun mengadakan
event games kemudian setelah itu ada lagi peristiwa yang membuat kita luluh lantak hai g30s
pki tahun 65 kita tahu bahwa 7 pahlawan revolusi kita gugur pada saat itu dan setelah itu
berganti presiden kita membangun kembali terjadi sebuah gerakan reformasi tahun 98 dimana
mahasiswa kembali turun dan menuntut untuk pergantian pimpinan menuntut demokrasi dan
terjadilah repot citos 68 tapi demokrasi yang dituntut saat itu kita belum siap sehingga terjadilah
konflik konflik horizontal kita tahu di ambon pada tahun 99 sampai 2002 ada konflik horizontal
antara islam dan kristen kemudian setelah itu kita punya sejarah pahit.
46
Generasi milenial harus tahu sejarah Hari Bela Negara. Sejarah Hari Bela Negara berkaitan
dengan memperingati deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia oleh Mr. Sjafruddin
Prawiranegara di Sumatera Barat pada tanggal 19 Desember 1948. Presiden RI Sukarno
memberikan mandat penuh kepada Syafrudin untuk menjalankan pemerintahan dengan
membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Padang, Sumatera Barat. Hal
ini demi menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia. Hari Bela Negara disahkan melalui
Keppres no.28 tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penetapan 19 Desember
sebagai Hari Bela Negara dipilih untuk mengenang peristiwa sejarah pada 19 Desember 1948
saat Belanda melancarkan Agresi Militer ke II dengan mengumumkan tidak adanya lagi Negara
Indonesia.
Pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Kota Bukitinggi berperan sebagai
kota perjuangan. Bukittinggi juga ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara Indonesia setelah
Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda atau dikenal dengan Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia (PDRI) yang dibentuk pada 19 Desember 1948 di Bukittingi, Sumatera Barat oleh
Syafruddin Prawiranegara. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Bela Negara,
berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 18 Desember 2006. Untuk
mengenang sejarah perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), pemerintah
Republik Indonesia membangun Monumen Nasional Bela Negara di salah satu kawasan yang
pernah menjadi basis PDRI dengan area seluas 40 hektare. Tepatnya di Jorong Sungai Siriah,
Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
47
PENUTUP
Dalam makalah ini, saya telah membahas beberapa materi yaitu pendahuluan bela
negara, konsepsi pendidikan bela negara, integritas jati diri bangsa, nilai kejuangan 1945,
winaya dan jati diri UPN Veteran, Unsur substansi bela negara, Bela negara dalam
pembangunan nasional, kesadaran bela negara, Leadership dan Entrepreneurship, Ancaman
militer, non militer, dan kewaspadaan nasional, kebijakan kesadaran bela negara, clean
government and good governance, anti korupsi, pengembangan dan pembudayaan bela negara.
Bela negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aparat keamanan, tetapi juga
tanggung jawab setiap warga negara. Kesadaran bela negara sangat penting dalam menjaga
kedaulatan dan keamanan negara kita.
Melalui pendidikan dan sosialisasi, kita dapat meningkatkan kesadaran bela negara di
kalangan masyarakat. Mari bersatu dalam semangat cinta tanah air dan tanggung jawab kita
sebagai warga negara untuk melindungi negara ini dari berbagai ancaman. Dengan begitu, kita
dapat memastikan keberlanjutan negara kita yang damai dan sejahtera.
Demikian makalah ini saya buat dengan sebaik-baiknya, terima kasih atas perhatiannya
terhadap topik penting ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi
dalam memperkuat semangat bela negara di kalangan kita dan juga masyarakat luas. Kritik dan
Saran dari para pembaca sangat saya harapkan demi perkembangan serta penyempurnaan
makalah ini kedepannya.
48