Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

INDONESIA PADA MASA ORDE BARU

Disusun oleh :

Nama Kelompok 5 :

1. Ayu Lestari

2. Desti Safitri

3. Elsya Cahya G.

4. Iyan Nugroho

5. Muhammad Ghulam M.

6. Wina Widya Utami

XII IPS 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) AL-HUDA JATI

AGUNG LAMPUNG SELATAN

TP 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga saya berhasil menyelesaikan

makalah ini yang Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya yang berjudul

“Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Indonesia Pada Masa Orde Baru”.

Makalah ini berisikan tentang sejarah bangsa Indonesia, khususnya

Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Indonesia Pada Masa Orde Baru, diharapkan

makalah ini dapat menambahkan pengetahuan kita semua, bagaimana kehidupan

masyarakat dan system pemerintahan pada masa itu.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena

itu, kritik dan saran dari guru dan teman-teman yang bersifat membangun , selalu

saya harapkan demi lebih baiknya makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga

Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita

Jatiagung, 12 Februari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... 2

DAFTAR ISI .......................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 5

1.3 Tujuan ............................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa ...................................... 6

2.2 Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Orde Baru .................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 12

3.2 Saran .................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya

etnis, suku, agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat

Indonesia dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya

memiliki latar belakang budaya (cultural background) beragam. Kemajemukan dan

multikulturalitas mengisyaratkan adanya perbedaan. Bila dikelola secara benar,

kemajemukan dan multikulturalitas menghasilkan energi hebat. Sebaliknya, bila

tidak dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa menimbulkan

bencana dahsyat.

Perbedaan yang terdapat di Indonesia ini merupakan sebuah warisan yang diberikan

kepada kita semua sebagai warga negara Indonesia. Perbedaan yang meliputi

banyak hal ini bukan menjadi masalah bagi kita untuk tetap menghargai,

bertoleransi, dan menjaga kesatuan serta persatuan bangsa kita. Persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia sudah menjadi kewajiban kita sebagai warga negara

untuk menjaga, melindungi, dan mempertahankannya.

Kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dari masa ke masa mengalami

perubahan-perubahan yang signifikan. Di Indonesia terjadi beberapa masa yang

berbeda, yaitu masa Revolusi, Republik Indonesia Serikat, Liberal, Terpimpin,

4
Orde Baru, dan masa Reformasi. Tentunya perubahan masa yang sering terjadi

dapat berakibat kepada kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian persatuan dan kesatuan bangsa?

2. Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde Baru?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari persatuan dan kesatuan bangsa

2. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde

Baru

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti

lebih luasnya yaitu berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai

kalangan,ras,budaya, dan adat istiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan

serasi.

Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam

hal ini, masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang

memiliki ciri-ciri tertentu yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa,

masing-masing bangsa tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.

Dalam persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi lebih besar dari sekedar satu

suku bangsa yang bersangkutan karena dapat mengatasnamakan bangsa secara

keseluruhan. Misalnya suku Bugis atau suku Batak dapat menyebutkan dirinya

bangsa Indonesia, yang memiliki ciri jauh lebih luas dan komplek dari pada suku

Bugis atau Batak itu sendiri.

Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi utuh. Maka dari itu

persatuan dan kesatuan sangat erat hubungannya.

Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu bangsa Indonesia dalam satu jiwa bangsa

seperti yang diputuskan dalam kongres Pemuda pada tahun 1928 dalam keadaan

utuh dan tidak boleh kurang, baik sebagai subyek maupun obyek dalam

6
penyelenggaraan kehidupan nasional. Sedangkan kesatuan wilayah Indonesia

berarti satu wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari

daratan, perairan dan dirgantara diatasnya seperti yang dinyatakan dalam deklarasi

Juanda 1957, dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang atau retak.

2.2 Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Orde Baru (12 Maret

1967 – 21 Mei 1998)

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di

Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era

pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat

Perintah 11 Maret 1966. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.

Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal

ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela.

Orde Baru adalah suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan

negara yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945

secara murni dan konsekuen. Dengan kata lain, Orde Baru adalah suatu orde yang

mempunyai sikap dan tekad untuk mengabdi pada kepentingan rakyat dan nasional

dengan dilandasi oleh semangat dan jiwa Pancasila serta UUD 1945.

1. Kelebihan Sistem Pemerintahan Orde Baru

· Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70

dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.565

· Sukses transmigrasi

7
· Sukses KB

· Sukses memerangi buta huruf

· Sukses swasembada pangan

· Pengangguran minimum

· Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)

· Sukses Gerakan Wajib Belajar

· Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh

· Sukses keamanan dalam negeri

· Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia

· Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri

2. Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru

· Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme

· Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan

pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan

daerah sebagian besar disedot ke pusat

· Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan

pembangunan, terutama di Aceh dan Papua

· Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang

memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya

· Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata

bagi si kaya dan si miskin)

· Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat

Tionghoa)

· Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan

8
· Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah

yang dibredel

· Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan

program "Penembakan Misterius"

· Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden

selanjutnya)

· Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal

Bapak Senang, hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang

efektif negara pasti hancur.Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu

sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.

· Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaaan negara

dipegang oleh swasta

Pada Masa Orde Baru, sistem pemerintahan tetap berdasakan UUD NRI

Tahun 1945 yaitu sistem presidensial. Selama Orde Baru, telah terbentuk tujuh

kabinet, semuanya bersifat presidensial. Adapun kabinet pada masa Orde Baru

dapat dilihat pada tabel berikut.

Awal masa Akhir masa Pimpinan


No. Nama Kabinet Jabatan
kerja kerja Kabinet

28 Maret
1. Pembangunan I 6 Juni 1968 Soekarno Presiden
1973

28 Maret 29 Maret
2. Pembangunan II Soekarno Presiden
1973 1978

9
Pembangunan 29 Maret 19 Maret
3. Soekarno Presiden
III 1978 1983

Pembangunan 19 Maret 23 Maret


4. Soekarno Presiden
IV 1983 1988

Pembangunan 23 Maret 17 Maret


5. Soekarno Presiden
V 1988 1993

Pembangunan 17 Maret 14 Maret


6. Soekarno Presiden
VI 1993 1998

Pembangunan 14 Maret 21 Mei


7. Soekarno Presiden
VII 1998 1998

a. Pembatasan hak-hak politik rakyat

Sejak tahun 1973 jumlah parpol di Indonesia dibatasi hanya 3 (PPP, Golkar, dan

PDI). Pers dinyatakan bebas, tetapi pemerintah dapat memberedel penerbitan pers.

Selain itu, pegawai negeri dan ABRI didorong mendukung partai penguasa, yaitu

Golkar.

b. Pemusatan kekuasaan di tangan Presiden

Presiden dianggap dapat mengendalikan lembaga negara (MPR, DPR, MA, dan

lainnya) tersebut. Presiden adalah Panglima Tertinggi ABRI.

c. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)

10
Kekuasaan yang terpusat dan nyaris tak terkontrol membuat merebaknya KKN.

Keadaan ini membawa rakyat pada kesengsaraan, terutama yang termasuk ekonomi

menengah kebawah.

Kekuasaan Orde Baru berakhir setelah munculnya gerakan perlawanan rakyat

terhadap kekuasaan Soeharto melalui gerakan reformasi. Akhirnya, Soeharto

mundur dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998 dan digantikan wakil

presidennya, B. J. Habibie sebagai Presiden RI ketiga.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sejalan dengan dasar empirik sebelumnya, masa awal orde baru ditandai

oleh terjadinya perubahan besar dalam pegimbangan politik di dalam Negara dan

masyarakat, sebelumya pada era Orde Lama kita tahu bahwa pusat kekuasaan ada

di tangan presiden, militer dan PKI. Namun pada Orde Baru terjadi pergeseran

pusat kekuasaan dimana dibagi dalam militer, teknokrat, dan kemudian birokrasi.

Namun harapan itu akhirnya menemui ajalnya ketika pada pemilu 1971, golkar

secara mengejutkan memenangi pemilu lebih dari separuh suara dalam

pemilu.Itulah beberapa sekelumit cerita tentang Orde Lama dan Orde Baru, tentang

bagaimana kehidupan sosial, politik dan ekonomi di masa itu. Yang kemudian pada

orde baru akhirnya tumbang bersamaan dengan tumbangnya Pak Harto atas

desakan para mahasiswa di depan gendung DPR yang akhrinya pada saat itu titik

tolak era Reformasi lahir.

3.2 Saran

Kita harus bersatu agar duduk sama rendah dan berdiri sama dengan bangsa

yang lain dan bersama-sama, bergotong royong untuk mengangkat martabat bangsa

Indonesia di mata dunia.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://sistem-pemerintahan-orde-baru.html
http://lahirnya-reformasi-dan-jatuhnya-masa.html

13

Anda mungkin juga menyukai