Anda di halaman 1dari 36

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah suatu bentuk penyelenggaraan

dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program

pendidikan di sekolah dan program perusahaan yang diperoleh melalui kegiatan

bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian

profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui

tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik, dan kiat. Ilmu pengetahuan dan

teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan

kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan

langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.

1.2 Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

1. Meningkatkan mutu dan melevansi pendidikan kejuruan melalui peran

dunia industri/dunia usaha

2. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos

kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

3. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, ketermapilan dan

sikap yang menjadi bakat dasar pengembangan dirinya secara

berkelanjutan.
2

4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan.

5. Meningkatkan efesiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan

melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja.

1.3 Manfaat Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

Adapun manfaat dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai berikut.

1. Dapat diperkenalkan suatu pekerjaan industri lapangan, dan setelah selesai

dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al-Huda Jatiagung, terjun

kelapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak

asing lagi baginya.

2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang

professional dan handal.

3. Dapat mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga

sesuai dengan Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan SMK Al-Huda

Jatiagung Dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga

kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang

sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.


3

1.4 Landasan Hukum Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) akan menjadi salah satu

bentuk penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan

pada Undang-Undang Nomor 2 / 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional, dan

peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, dan

Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 tentang Peranan masyarakat Dalam

Pendidikan Nasional, dan Kepmendikbut Nomor 080 / U / 1993 tetntang

Kurikulum SMK, sebagi berikut :

1. " Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 ( dua ) jalur yaitu

jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah". [ UUSPN,

Bab IV, pasal 10, ayat ( 1 ) ]

2. " Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerjasama dengan

masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh

sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan

pengembangan pendidikan". [ PP 29, Bab XI, pasal 29, ayat ( 1 ) ]

3. " Pengadaan dan pendayagunaan sumberdaya pendidikan di lakukan oleh

Pemerintah, masyarakat, dan / atau keluarga peserta didik. [ UUSPN, Bab

VIII, pasal 33 ]

4. " Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas-

luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan Nasional

". [ UUSPN, Bab XIII, pasal 47, ayat ( 1 ) ]


4

5. " Peranserta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk

magang dan atau latihan kerja ". [ PP 39, Bab III, pasal 4, butir ( 8 ) ].

6. " Pemerintah dan Masyarakat menciptakan peluang yang lebih besar untuk

meningkatkan peranserta masyarakat dalam Sistem pendidikan Nasional ".

[ PP 39, Bab VI, pasal 8, ayat ( 2 ) ]

7. " Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang di

perlukan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah ". [ PP 29,

Bab XIII, pasal 32, ayat ( 2 ) ]

8. Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan

pengajaran sebagai berikut:

a. Menggunakan unit produksi sekolah yang beroperasi secara

profesional sebagai wahana pelatihan kejuruan.

b. Melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian

kejuruan di sekolah, dan sebagian lainnya di dunia usaha atau

industri.

c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan

sepenuhnya di masyarakat, dunia usaha dan industri.[

Kepmendikbud, No : 080 / U / 1993, Bab IV, butir C.I kurikulum

1994, SMK ].
5

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Gambar 2.1.1 PT. Traktor Nusantara


Pada tanggal 11 Juni 1974, PT Traktor Nusantara mengawali usahanya

dengan menjadi distributor untuk MASSEY FERGUSON Farm Tractor.

Selanjutnya berturut-turut PT Traktor Nusantara menjadi distributor PERKINS

Engine (1976), TOYOTA Industrial Equipment (1980), HITACHI SUMITOMO

Crane (1981), LINK BELT Crane(1981), JCB Construction Equipment (2000),

SAKAI Road Construction Equipment (2000), PERKINS SABRE Marine Engine

(2006) dan GARDNER DENVER Compressor ‘s (2008).

Pada Tanggal 23 Maret 1983, PT Traktor Nusantara mendirikan anak

perusahaan, PT Swadaya Harapan Nusantara, yang pada awalnya bergerak dalam

bidang perakitan TOYOTA Forklift dan MASSEY FERGUSON Farm Tractor.

Dalam perkembangannya, PT Swadaya Harapan Nusantara merubah bisnisnya

dari perakitan menjadi PENYEWAAN Forklift TOYOTA (1997), distribusi


6

Pembangkit Listrik merk FG WILSON (2000), serta jasa perancangan dan

pengerjaan INSTALASI yang berhubungan dengan Pembangkit Listrik. Saat ini

struktur kepemilikan saham PT Traktor Nusantara terdiri dari ASTRA

INTERNATIONAL dan SUMITOMO CORPORATION.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

2.2.1 Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan yang unggul dalam memberikan solusi di bidang alat2

industri, pertanian, pembangkit listrik dan pembangunan jalan dengan nilai

terbaik.

2.2.2 Misi Perusahaan

Memberikan nilai terbaik bagi pelanggan, karyawan dan pemegang saham

serta pihak terkait lainnya.

Sesuai dengan misi & visinya, PT Traktor Nusantara berkomitmen

memberikan produk dan dukungan yang handal agar dapat menambah jumlah

customer based dengan cara pencapaian nilai terbaik.


7

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Ketentuan Service Kendaraan Ringan

Berikut ini kita bahas perawatan berkala dari mulai awal pembelian, yaitu

dari awal kilometer mobil 1000 km, 5000 km, 10000 km, 15000 km, 20000 km,

25000 km, 30000 km, dan seterusnya sesuai dengan kelipatan 5000 km atau batas

waktu yang telah ditentukan yang tertera pada buku manual kendaraan yang telah

disertakan dalam pembelian untuk memenuhi persyaratan dan prosedur mengenai

proses penggantian dan garansi kendaraan Honda.

Dari tabel perawatan berkala diatas dapat kita jabarkan menjadi sebagai

berikut:

A. Perawatan berkala 1000 km

Pemeriksaan rutin perawatan mobil honda diawali dengan pemeriksaan

pada kilometer kendaraan mencapai 1000 km atau waktu umur kendaraan

mencapai 1 bulan dari masa pembelian. Pemilik diharuskan membawa kendaraan

Honda menuju dealer resmi honda untuk melakukan servis perawatan berkala

1000 km atau 1 bulan sesudah pembelian agar dilakukan pengecekan mengenai

performa kendaraan yang dimiliki oleh tenaga ahli / teknisi yang sudah

berpengalaman. Hal ini dimaksudkan juga agar sesuai dengan buku petunjuk dan

garansi yang dimiliki berlaku atau tidak hangus.


8

Pemeriksaan 1000 km yang dilakukan mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Pemeriksaan fluida-fluida diantaranya oli mesin, oli transmisi, minyak rem

dan kopling, oli power steering, air radiator, fungsi dan jumlah dari fluida

tersebut apakah sesuai? dan sistem yang dilewati fluida dipastikan aman

dan tidak terjadi kebocoran.

2. Pemeriksaan kondisi baterai

3. Pemeriksaan sistem kemudi dan steering

4. Pemeriksaan dan pengencangan baut-baut bagian kolong kendaraan,

sistem suspensi, dan kaki-kaki kendaraan.

5. Pemeriksaan tekanan angin ban sesuai dengan standar dan kondisi dari ban

4 roda.

6. Pemeriksaan dan pembersihan saringan udara

7. Pemeriksaan sistem idle kendaraan.

B. Perawatan berkala 5000 km

Dalam perawatan berkala mencapai 5000 km atau dalam jangka waktu

pembelian 3 bulan kembali di periksa kendaraan pada dealer resmi, perawatan

yang dilakukan meliputi:

1. Penggantian oli mesin kendaraan sessuai dengan yang dianjurkan menurut

ketentuan dari pabrik, yaitu olo mesin dengan SAE yang dianjurkan,

contohnya: 10W30, 10W40, 5W30 dan sebagainya. Dan oli mesin diganti

setiap pada kelipatan 5000 km, atau dalam jangka waktu 3 bulan mana

yang tercapai lebih dahulu..


9

2. Pemeriksaan yang sama seperti item servis 1000 km diatas mengenai

pengecekan-pengecekan fluida, sistem steering , sistem kerja rem, idle

mesin dan sebagainya, dilakukan sesuai dengan prosedur perawatan.

C. Perawatan berkala 10000 km

Perawatan 10000 km dilakukan sesuai dengan kondisi jarak tempuh

kendaraaan yaitu disekitar 10000 km atau waktu yang dicapai yaitu 6 bulan

setelah pembeliamn kendaraan, yang mana dahulu yang telah tercapai. Dan

perawatan yang dilakukan mencakup sbb:

1. Pemeriksaan sama seperti item servis berkala 1000 km.

2. Penggantian oli mesin dan filter oli.

3. Penggantian oli transmisi.

4. Pengecekan dan pembersihan rem 4 roda serta fungsi rem. Disini

pengecekan dan bersihkan rem dilakukan setiap kelipatan 10000 km.

5. Balancing dan spooring, dan rotasi ban menyilang, dilakukan setiap

kelipatan 10000 km

D. Perawatan berkala 15000 km

Item-item yang dilakukan dalam kilometer mencapai 15000 km sama

seperti perawatan pada kilometer 5000 km , yaitu penggantian oli mesin

kendaraan dan pengecekan baut kolong, fluida dan minyak-miyak, air radiator,

suspensi (sama seperti servis 1000 km). Dan dilakukan juga pada servis kelipatan

15000 km, 25000 km , 45000 km dan seterusnya.


10

E. Perawatan berkala 20000 km

Pada perawatan 20000 km atau mencapai waktu 1 tahun kendaraan

memakan waktu yang lebih lama untuk perawatannya, item yang dilakukan lebih

banyak yaitu meliputi:

1. Item servis yang sama dengan perawatan 1000 km

2. Penggantian oli mesin , oli filter, dan oli transmisi.

3. Pengecekan rem 4 roda dan sistem kerja rem.

4. Pembersihan saringan udara

5. Pengecekan dan penyetelan klep / sistem valve mesin

6. Pembersihan sistem trottle body dan adaptasi idle/kalibrasi.

7. Penggantian saringan ac

8. Penggantian busi

9. Balancing dan spooring, dan rotasi ban menyilang, dilakukan setiap

kelipatan 10000 km

F. Perawatan berkala 25000 km

Perawatan 25000 km item yang diperiksa sama dengan perawatan di

kilometer 15000 km.

G. Perawatan berkala 30000 km

Perawatan 30 km atau di waktu 18 bualn (1,5 tahun) dari pembelian

hampir sama dengan perawatan di 10000 km, hanya ada penambahan penggantian

saringan udara, untuk pengecekan lainnya hampir sama dengan di 10000 km


11

tetapi perlu diperhatikan pengecekan sistem-sistem kendaraan dikarenakan

kilometer yang ditempuh dari kendaraan sudah cukup besar, pengecekan detail

perlu dilakukan untuk meliaht seacra visual komponen-komponen mesin yang

kurang bagus harus disetel atau dilakukan penggantian bila tidak sesuai dengan

standar.

H. Perawatan berkala 35000 km

Perawatan yang dilakukan sama dengan perawatan kilometer 5000 km

sesuai dengan standar pengecekan dilakukan penggantian oli mesin dan

pengecekan 5000 km.

I. Perawatan 40000 km

Perawatan 40000 km atau mencapai waktu 24 bulan / 2 tahun dan

dilakukan sesuai dengan kelipatannya, yaitu di kilometer 80000 km, 120000km,

160000 km dan seterusnya. dilakukan pengecekan / servis besar, atau disebut

servis besar yang terjadi dilakukan item servis sebagai berikut:

1. Item yang sama dengan servis 1000 km

2. Penggantian oli mesin, oli filter, dan oli transmisi

3. Pengecekan rem 4 roda dan sistem kerja rem.

4. Pembersihan saringan udara

5. Pengecekan dan penyetelan klep / sistem valve mesin

6. Pembersihan sistem trottle body dan adaptasi idle/kalibrasi.

7. Penggantian saringan ac

8. Penggantian busi
12

9. Penggantian saringan bensin

10. Spooring , balancing , dan rotasi ban.

Servis perawatan berkala tersebut diatas dilanjutkan sesuai dengan

kelipatan –kelipatan yang sesuai, hingga sampai kelipatan tertinggi berapapun

kendaraan tersebut laik jalan, sehingga umur kendaraan menjadi awet dan

panjang.

Untuk penggantian sukucadang yang lain yang dilakukan tidak berdasar

kilometer diatas meliputi sbb:

1. Penggantian drivebelt dan bearingnya dilakukan pada 60000 km.

2. Penggantian fluida minyak rem pada km 60000 km (kuras minyak rem).

3. Penggantian pad set rem/ kanvas rem sesuai dengan kondisinya, bila sudah

tipis sebaiknya diganti.

4. Penggantian air radiator setelah 200000 km atau 5 tahun kemudian diganti

setiap kelipatan 40000 km/ 2 tahun.

5. Busi bila merupakan busi irridium diganti setiap 100000 km.

Perawatan dilakukan sebaik mungkin pada kendaraan sehingga

performanya dapat terpelihara sesuai dengan rekomendasi dari pabrik, dimana

grafik bath up diagram berlaku dalam alat-alat permesinan atau kendaraan, yaitu

cost/ biaya tinggi diawali dengan pembelian, biaya perawatan yang lebih menurun

dari biaya awal, serta sampai di umur kendaraan mencapai batas peek/load max,

yaitu disekitar 5 tahun keatas biaya perbaikan dan perawatan kendaraan tersebut

semakin besar.
13

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Mengganti Brake Pads Rem Cakram Depan

4.1.1 Alat dan Bahan

a. Alat

- Kunci Roda

Gambar 4.1.1 Kunci Roda


- Kunci Ring

Gambar 4.1.2 Kunci Ring

- Dongkrak
14

Gambar 4.1.3 Dongkrak


- Jackstand

Gambar 4.1.4 Jackstand


- Wearpack

Gambar 4.1.5 Wearpack


15

- Sepatu Safety

Gambar 4.1.6 Sepatu Safety


- Sarung Tangan

Gambar 4.1.7 Sarung Tangan


b. Bahan

- Brake pads baru


16

Gambar 4.1.8 Brake Pads


- Stempet ( Grease )

Gambar 4.1.9 Stempet

4.1.2 Keselamatan Kerja

a. Keselamatan Alat

1) Gunakan alat – alat kerja dengan benar dan hati – hati, sesuai dengan SOP

( Standar Oprational Procedure ).


17

2) Jangan sampai alat kerja berserakan di tempat kerja, segera bersihkan dan

simpan alat kerja ke caddy ( tempat kunci – kunci ) setelah digunakan.

b. Keselamatan Bahan

1) Hindari kerusakan pada bahan kerja.

2) Pisahkan part – part yang telah rusak dan yang masih bagus.

3) Jangan biarkan baut – baut dan mur berserakan di tempat kerja.

4) Pasangkan fender cover, seat cover, steer cover, dan floor mat pada

kendaraan.

c. Keselamatan manusia

1) Gunakan weapack yang sesuai dengan badan kita.

2) Gunakan sarung tangan dan masker.

3) Bekerjalah dengan benar dan hati – hati.

4.1.3 Proses Kerja

1) Buka kap mesin.

2) Pasang fender cover pada bagian depan kendaraan.

3) Pasangkan seat cover pada jok supir.

4) Pasangkan floor mat di bawah jok.

5) Pasangkan steer cover pada steering wheel.

6) Tarik rem tangan, kemudian kendorkan mur roda depan menggunakan

kunci roda.

7) Dongkrak bagian depan kendaraan.


18

8) Pasang jackstand pada bagian frame kendaraan.

9) Simpan kembali dongkrak ke ruang peralatan.

10) Lepaskan mur roda. Simpan mur roda diatas caddy atau pada wadah yang

telah disediakan, untuk mencegah agar mur tidak hilang.

11) Lepaskan roda depan kendaraan. Simpan roda pada tempat penyimpanan

roda yang telah disediakan.

12) Lepaskan baut sub pin caliper dengan menggunakan kunci ring. Simpan

bautnya pada wadah yang disediakan untuk mencegah baut tersebut

hilang.

13) Buka caliper, dan lepaskan brake pads dari dudukan caliper. Simpan brake

pads pada wadah yang telah disediakan.

14) Sebelum melakukan penggantian brake pads, periksa terlebih dahulu

keolengan Brake disc dengan menggunakan dial indicator. Bila

keolengannya melebihi limit, maka brake disc harus di bubut atau di ganti.

Bila brake disc masih baik, maka haluskan permukaan brake disc

menggunakan amplas.

15) Bersihkan permukaan brake disc, dan brake caliper dengan

menyemprotkannya dengan tekanan angin dari kompresor menggunakan

air gun.

16) Sebelum melakukan pemasangan brake pads baru, pres caliper piston

dengan bantuan brake pads bekas dan kunci roda. Pengeppress-an piston

ini bertujuan untuk menyesuaikan pad baru dengan kaliper.

 Untuk rem cakram kanan, pasangkan brake pads sebelah kiri pada

dudukan caliper. Kemudian pasangkan baut baut pin kalipernya (


19

jangan dikencangkan ). Ungkit piston dengan menggunakan kunci

roda seperti gambar dibawah ini hingga piston beserta sil nya

masuk seluruhnya kedalam kaliper.

 Untuk rem cakram kiri, pasangkan brake pads sebelah kanan pada

dudukan caliper. Kemudian pasangkan baut baut pin kalipernya (

jangan dikencangkan ). Ungkit piston kaliper dengan cara seperti

pada gambar dibawah hingga piston beserta sil nya masuk ke dalam

kaliper.

17) Pasangkan brake pads pada dudukan caliper. Jangan tertukar antara brake

pads bagian dalam dan bagian luar. Brake pads bagian dalam terdapat

bekas tekanan piston pada bagian belakangnya. Karena brake pads ini

diganti, maka setelah pemasangan brake pads, tekan – tekan pedal rem

hingga pijakan pedal rem keras.

18) Tutup brake pads dengan brake caliper. Pasang dan kencangkan kembali

baut sub pin caliper pada caliper menggunakan kunci ring.

19) Pasangkan roda depan beserta mur-nya. Pres terlebih dahulu mur roda

depan sebelum kendaraan diturunkan untuk mencegah kerusakan pada

roda pada saat kendaraan diturunkan.

20) Dongkrak bagian depan kendaraan. Lepaskan jackstand dari frame, lalu

turunkan bagian depan kendaraan dengan hati – hati dengan menggunakan

dongkrak.

21) Kencangkan mur roda depan dan belakang dengan menggunakan kunci

momen. Momen pengencangan mur roda adalah 12,0 Kg.m.


20

22) Periksa dan sesuaikan tekanan ban depan dan ban belakang menggunakan

tire pressure tester hingga sesuai standar.

Tekanan udara ban depan = 30 Psi.

Tekanan udara ban belakang = 32 Psi.

23) Lepaskan fender cover, steer cover, seat cover, dan floor mat dari

kendaraan. Kemudian tutup kabin mesin.

24) Lapor kepada foreman bahwa pekerjaan telah selesai.

4.2. Tune Up Pada KM 30.000

Dalam hal ini, penulis akan membahas tentang pekerjaan – pekerjaan tune

up untuk mesin Toyota Avanza pada KM 30.000. Pekerjaan – pekerjaan yang

dilakukan yaitu :

a) Pemeriksaan Busi

b) Mengganti filter oli mesin.

c) Mengganti Oli mesin.

d) Pembersihan saringan udara.

e) Pemeriksaan kecukupan cairan pendingin mesin.

f) Pemeriksaan baterai.

4.2.1 Alat dan Bahan

1. Alat

- 1 set kunci yang terdapat pada caddy mekanik, yang terdiri dari kunci sock,

handle, kunci ring, kunci pas, obeng, palu, dan lain – lain.
21

Gambar 4.2.1 Kunci Set


- Lift Stall.

- Air gun.

- Corong oli.

Gambar 4.2.2 Corong Oli


- Bak oli.
22

Gambar 4.2.3 Bak Penampung Oli


- Battery tester.

Gambar 4.2.4 Baterry Tester


2. Bahan

- 1 unit mobil Toyota Avanza

Gambar 4.2.5 Toyota Avanza


23

- Oil Filter

Gambar 4.2.6 Oil Filter


- Oli Mesin TGMO Semi Syntetic ( 4 liter )

Gambar 4.2.7 Oli Mesin


4.2.2 Keselamatan Kerja

1. Keselamatan manusia

 Gunakan wearpack yang sesuai dengan badan kita untuk kenyamanan.

 Gunakan masker dan sarung tangan.

 Gunakan safety shoes untuk melindungi kaki.


24

2. Keselamatan alat

 Gunakan alat – alat kerja dengan benar dan hati – hati untuk menghindari

kerusakan pada alat kerja.

 Simpan kembali alat kerja setelah digunakan dalam caddy apabila telah

selesai bekerja, bila masih diperlukan simpan saja di atas caddy.

3. Keselamatan bahan

 Hindari kerusakan pada bahan kerja.

 Pisahkan bahan kerja yang dibutuhkan dengan bahan kerja yang rusak.

 Hati – hati dalam menangani bahan kerja.

 Simpan baut – baut dan mur – mur yang dilepas pada wadah yang

disediakan.

4.2.3 Proses Pengerjaan

a. Persiapan sebelum bekerja :

1) Buka bagian kap mesin.

2) Pasangkan fender dan grill cover pada bagian fender dan grill kendaraan,

untuk melindungi kedua bagian bodi kendaraan tersebut dari kerusakan

dan kotoran.

3) Pasangkan steer cover pada steering wheel ( roda kemudi ), pada floor mat

pada bagian lantai kendaraan, dan seat cover pada bagian jok supir.

b. Pemeriksaan Busi

i. Pembongkaran :
25

1) Lepaskan selang yang terpasang pada box saringan udara, dengan

mengendorkan bautnya menggunakan rachet handle, sambungan

pendek, dan kunci sock , lalu lepaskan selang tersebut.

2) Lepaskan sensor THA, dan PIM serta selang pemasukannya dari

box saringan udara.

3) Lepaskan box saringan udara dari mesin, dengan cara melepaskan

baut – bautnya terlebih dahulu menggunakan rachet handle,

sambungan pendek, dan kunci sock. Simpan box saringan udara

pada bagian rak bawah caddy.

4) Lepaskan ignition koil ( koil ini tipe stik koil ), dengan cara

melepaskan bautnya menggunakan rachet handle, sambungan

pendek, dan kunci sock.

5) Lepaskan busi dari mesin, dengan menggunakan sliding,

sambungan panjang, dan kunci busi.

ii. Pemeriksaan busi :

6) Bersihkan bagian ulir dan ujung insulator busi menggunakan sikat

busi dan menyemprotkannya dengan tekanan angin kompresor

menggunakan air gun. Hati – hati jangan sampai merusak electrode

busi. Lalu setel celah businya menggunakan feeler gauge busi.

Celah busi TOYOTA Avanza yaitu 1,00 mm. Hati – hati jangan

sampai merusak elektrode dan massa busi ketika menyetel

celahnya.

iii. Pemasangan :
26

7) Pasang kembali busi – businya pada lubang busi. Alat yang

digunakan adalah sliding, sambungan panjang, dan kunci busi. Hati

– hati jangan sampai merusak busi ketika mengencangkannya.

8) Pasang kembali ignition koil pada lubang busi, lalu kencangkan

bautnya. Alat yang digunakan adalah rachet handle, sambungan

pendek, dan kunci sock. Hati – hati jangan sampai salah dalam

memasang koil, pasang kembali masing – masing koil pada busi

sesuai dengan urutannya pada saat melepas koil dari busi. Bila

pemasangan koil tidak sesuai dengan urutannya, pengapian tidak

akan sesuai dengan Firing Order nya.

9) Pasang kembali box saringan udara pada mesin, dan kencangkan

baut – bautnya. Alat yang digunakan adalah rachet handle,

sambungan pendek, dan kunci sock.

10) Pasangkan sensor THA, dan MAP pada box saringan udara. Dan

juga pasangkan selang udara pada box saringan udara. Dengan cara

 Pasangkan selang udara pada box saringan udara.

 Kencangkan baut pengikatnya, menggunakan rachet handle,

beserta sambungan pendek dan kunci sock.

c. Mengganti Oil Filter Mesin

1) Lepaskan oil filter dari dudukannya, menggunakan oil filter wrench. Putar

berlawanan arah jarum jam oil filternya untuk melepaskan oil filtyer dari

dudukannya.

2) Bersihkan dudukan oil filter dari oli mesin.


27

3) Pasangkan oil filter baru pada dudukannya menggunakan tangan untuk

pengerasan awalnya, dan untuk pengerasan terakhir menggunakan oil filter

wrench. Jangan terlalu kencang ketika mengencangkan oil filter – nya,

sebab bila terlalu kencang dapat merusak seal oli pada oil filter.

d. Mengganti Oli mesin

1) Persiapan pertama, siapkan wadah penampungan oli mesin bekas, sarung

tangan dan lap majun. Jangan lupa menggunakan helm.

2) Naikkan kendaraan dengan lift stall, dengan menekan tombol “Up” hingga

ketinggiannya diatas kepala kita. Tekan tombol “Lock” untuk mengunci

lift stall.

3) Kendorkan drain plug oil pan menggunakan kunci ring.

4) Lepaskan drain plug dengan tangan. Hati – hati dalam menurunkan oli

mesin karena oli mesin kadang – kadang masih panas.

5) Tampung oli mesin pada wadah penampungan oli mesin bekas yang

disediakan.

6) Setelah oli mesin dikeluarkan dari oil pan, tutup kembali drain hole oil pan

dengan drain plugnya. Kencangkan drain plug-nya menggunakan kunci

ring.

7) Buang oli mesin bekas pada drum penampungan oli mesin bekas.

8) Turunkan kendaraan. Tekan tombol “Lock” kembali untuk meng – unlock

lift stall, lalu tekan tombol “Down” untuk menurunkan kendaraan.

9) Buka tutup oli mesin, dengan menggunakan corong oli masukkan Oli

Mesin TGMO semi Syntetic sebanyak 3,5 liter.


28

10) Periksa kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip stick.

Terdapat 2 garis pada oil dip stick, yaitu garis atas dan garis bawah.

Pastikan jumlah oli mesin yang terukur pada oil dip stick berada di garis

atas oil dip stick.

11) Hidupkan mesin selama kurang lebih 3 menit, kemudian matikan mesin.

12) Periksa kembali kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip stick.

Pastikan jumlah oli mesin yang terukur pada oil dip stick tetap berada di

garis atas oil dip stick.

e. Pembersihan Saringan Udara Mesin.

Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor, semprotlah saringan

udara dengan tekanan angin dari kompresor menggunakan air gun untuk

membersihkannya.

f. Pemeriksaan Cairan Pendingin Mesin.

Periksa air radiator pada recervoir tank nya. Pastikan permukaan air

radiator berada tepat pada garis “full”, bila tidak tambahkan air pada recervoir

tank-nya hingga permukaan air radiator tepat pada garis full.

g. Pemeriksaan Baterai.

Pemeriksaan baterai meliputi :

1) Pemeriksa kecukupan cairan elektrolit baterai. Pastikan bahwa cairan

elektrolit baterai berada pada garis upper level. Bila tidak, tambahkan air

suling pada baterai.

2) Periksa kondisi baterai. Alat yang digunakan adalah battery tester. cara

penggunaannya adalah :
29

Gambar 4.2.8 Baterai Tester


a. Hubungkan kabel berwarna merah dengan terminal positif baterai, dan

kabel berwarna hitam dengan terminal negatifnya. Setelah battery tester

terkoneksi dengan baterai, tekan tombol enter.

b. Battery tester akan meminta kita untuk memilih jenis baterai, pilih “

standar “ bila jenis baterai yang digunakan adalah baterai standar.

Kemudian tekan tombol enter.

c. Battery tester akan meminta kita untuk memilih lokasi baterai ( battery

location ), pilih “in vehicle”. Kemudian tekan tombol enter.

d. Battery tester akan meminta kita untuk memilih kode baterai yang

digunakan. Tekan kursor atas atau bawah hingga menemukan kode baterai

yang cocok. Karena baterai yang diperiksa jenisnya standar, maka pilih

“34B19”, lalu tekan tombol enter.

e. Kemudian akan muncul tulisan “ Testing “. Tunggu hingga tulisan tersebut

hilang. Setelah itu battery tester akan memberitahukan voltase atau


30

tegangan baterai pada saat mesin tidak dihidupkan. Kemudian tekan

tombol enter ketika muncul kata “ Press enter to start engine”. Hal ini

menandakan bahwa battery tester akan memeriksa kondisi baterai pada

saat engine di start.

f. Hidupkan mesin. Perhatikan ukuran tegangan baterai pada saat mesin di

start ( cranking result ). Setelah itu tekan tombol enter.

g. Setelah menekan tombol enter, battery tester akan mengukur tegangan

pengisian baterai ( charging voltage ). Tegangan pengisian baterai

maksimal harus 14 volt. Kemudian tekan enter untuk mencetak ( printer )

hasil pemeriksaan baterai.

h. Penutupan

1) Periksa kembali hasil pekerjaan kita.

2) Periksa kekerasan mur roda menggunakan kunci momen. Momen standar

pengencangan mur roda yaitu 12 Kg.m.

3) Periksa dan setel tekanan udara ban depan dan ban belakang dengan tire

pressure tester. Pastikan bahwa tekanan udara ban depan 30 psi dan

tekanan udara ban belakang 32 psi.

4) Lepaskan fender cover, seat cover, gril cover, dan floor mat dari

kendaraan.

5) Tutup kabin mesin.

6) Lapor kepada foreman bahwa pekerjaan kita telah selesai. Foreman akan

melakukan test drive untuk memeriksa kondisi kendaraan.

7) Setelah test drive selesai dan foreman memastikan kondisi kendaraan

setelah tune up baik, kendaraan akan diserahkan kepada pelanggan.


31

8) Bereskan kunci – kunci kedalam cady.

4.3 Perawatan Kendaraan Ringan

Tips Perawatan untuk Kendaraan Toyota Menjaga kendaraan untuk selalu

dalam kondisi prima merupakan hal yang penting agar kendaraan Anda awet dan

tahan lama. Dengan merawat kendaraan Anda secara rutin sesuai dengan yang

tertera pada buku panduan pemilik, maka performa mobil akan maksimal dan

komponen mobil akan lebih panjang usia pakainya. Kerusakan komponen atau

tidak berfungsinya sistem pada kendaraan merupakan salah satu akibat dari

kurangnya perawatan kendaraan. Tidak jarang akibat kelalaian itu dapat

menyebabkan kasus seperti rem blong, bahan bakar boros, ban aus secara tidak

wajar, engine over haul (turun mesin), dll. Berikut kami berikan tips untuk

merawat kendaraan Anda.

4.3.1 Perawatan yang Dapat Dilakukan Sendiri

1. Memberikan eksterior Kendaraan Anda

Ketika membersihkan eksterior mobil, gunakan busa atau kain yang

terbuat dari microfiber agar tidak menggores permukaan kendaraan. Saat mencuci

dengan tangan, sebaiknya mesin dalam kondisi dingin menghindari tangan terkena

panas mesin (untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada buku manual).

2. Membersihklan interior kendaraan Anda

Gunakan vacuum cleaner untuk menghisap debu dan kotoran kecil yang

menempel di karpet dan kursi. Usap sisa debu dengan kain lembut dibasahi

dengan air hangat. Lap dengan kering dan lembut,biarkan mengering ditempat

yang teduh (untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada buku manual).
32

3. Ganti oli

Jika penggantian oli tidak dilakukan secara rutin, maka viscositas

(kekentalan) oli akan berubah sebagai dari penumpukan kotoran dan lumpur pada

mesin, dan oli mesin akan berwarna hitam (Gambar 3.1). Akibatnya adalah suara

mesin kasar, mesin rusak atau sulit untuk melakukan starter mesin mobil.

Dan apabila melakukan penambahan oli mesin tanpa melakukan

penggantian, maka akan menyebabkan penurunan kinerja minyak seperti yang

ditunjukkan pada gambar di bawah ini (Gambar 3,2). Perhatikan standart SEA oli

yang dipergunakan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada buku manual.

4. Penambahan cairan pendingin pada radiator

Pemeriksaan air radiator penting untuk menghindari panas berlebihan pada

mesin (overheating). Pastikan cairan pendingin memadai berada di level antara

FULL dan LOW. Periksa level cairan pendingin dalam kondisi mesin dingin dan

kondisi off. Jangan membuka tutup radiator pada kondisi panas.

5. Eksterior Baterai (AKI)

Pastikan terminal baterai tidak berkarat dan ada sambungan yang longgar,

retak, bocor atau krem yang longgar. Fungsi baterai adalah memasok tenaga

listrik untuk menghidupkan mesin dan untuk perangkat listrik. Jika baterai tidak

diperiksa, maka volume elecrolyte akan menurun dan baterai tidak dapat di-charge

secara cukup, kondisi baterai memburuk, pelepasan dan kapasitas pengisian

menurun.pastikan cairan baterai memadai (air destilasi) antara garis UPPER

LEVER dan LOWER LEVER.

6. Pemeriksaan minyak pelumas


33

Beberapa cairan dan minyak pelumas yang perlu diperiksa secara berkala

dan rutin di antaranya adalah power steering,minyak rem,dan air pendingin mesin.

Fungsi pelumas yaitu merawat mesin maupun komponen lainnya agar tetap prima.

Untuk pemeriksaan oli transmisi dan oli gardan bisa dilakukan pada saat servis

berkala di bengkel. Perhatikan spesifikasi dari coolant dan oli yang dipergunakan

pada kendaraan.
34

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

yaitu betapa pentingnya kegiatan prajastri ini karena dapat menjadi motifasi bagi

kami. Serta menunjukan kepada kami sampai dimana kemampuan kami dalam

melakukan kegiatan yang ada dalam dunia industri sesuai dengan bidang dan

jurusan yang dimiliki.

Dalam melakukan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) banyak sekali

yang bisa diperoleh, apa yang tidak didapatkan disekolah bisa kami dapatkan

ditempat Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau lapangan kerja. Selain bisa

mendidik siswa lebih teladan lagi, kegiatan prajastri ini mengajar bagaimana cara

bekerja atau melakukan sesuatau bidang usaha dan bisnis yang ada pada DU/DI

serta dapat melatih rasa tanggung jawab dan kemandirian.

5.2 Saran

Setelah melaksanakan proses pembuatan Laporan Pendidikan Sistem

Ganda (PSG), maka penyusun mempunyai beberapa saran yang ingin

disampaikan kepada pihak sekolah dan instansi selaku pihak yang terkait langsung

dengan pelaksanan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ,antara lain sebagai

berikut:

1. Kegiatan melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini merupakan

kegiatan yang positif bagi semua pihak, baik untuk mengembangkan


35

kemampuan individu maupun sebagai sarana untuk menilai sejauh mana

keberhasilan sekolah dalam menyiapkan siswanya untuk diterjunkan ke

dunia kerja, sehingga perlu ditingkatkan baik dari segi struktual maupun

operasional.

2. Siswa mampu menjaga nama baik sekolah.

3. Sekolah hendaknya memperbanyak frekuensi bimbingan dan pengawasan

kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

4. Menjalin kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan industri.

5. Siswa harus bisa menjaga sikap dan tingkahlaku selama Pendidikan

Sistem Ganda (PSG) di Industri .


36

DAFTAR PUSTAKA

https://gudangmakalah96.blogspot.com/2017/09/makalah-service-berkala-

kendaraan-mobil.html

https://traknus.web.indotrading.com/about

http://arifotomotifsmkn2garut.blogspot.com/2014/11/laporan-prakerin-

otomotif.html

http://achmadmuharom.blogspot.com/2014/02/cara-perawatan-mesin-kendaraan-

pada.html

Anda mungkin juga menyukai