Oleh
Firman Ardiansyah
150513604174
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) berkembang pesat. Perkembangan IPTEK tersebut harus diikuti oleh
setiap manusia bila manusia tidak ingin ketinggalan oleh jamannya. Sebagai
mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, sangatlah diperlukan yang namanya
ketrampilan (skill), baik itu kognitif skill, yang didapat melalui bangku kuliah,
afektif skill yang didapat melalui pergaulan dengan masyarakat dan psikomotorik
skill yang didapat melalui kegiatan terjun langsung di dunia yang ditekuninya,
yaitu dunia keteknikan. Praktik industri merupakan salah satu sarana mahasiswa
untuk menerapkan teori-teori yang didapat dari bangku kuliah untuk dibuktikan di
lapangan yang sesungguhnya yang merupakan sarana untuk mengembangkan
afektif dan psikomotorik skill.
Praktik Industri adalah serangkaian kegiatan dimana mahasiswa terjun
langsung di lapangan sehingga dapat mengetahui sendiri fenomena yang tejadi di
lapangan, khususnya fenomena keteknikan, dan lebih spesifik lagi mesin otomotif
dan bagian-bagiannya serta cara-cara perawatan dan perbaikannya. Hal yang tidak
kalah penting dalam Praktik industri adalah pembentukan sikap dan mental kerja
yang tangguh, karena mahasiswa dituntut untuk bekerja sesuai dengan kondisi
industri, baik itu jam kerja maupun pola pikir di lapangan. Selain itu mahasiswa
dituntut untuk memahami dan dapat menyesuaikan diri dengan keragaman
manusia, karena penerimaan masyarakat terhadap orang lain adalah diukur dari
sejauh mana manusia itu menerima keberadaan orang lain. Disamping itu kami
sebagai mahasiswa yang telah menekuni bidang studi pendidikan teknik otomotif,
akan dituntut untuk terampil tidak hanya dalam bentuk teori tetapi harus mampu
mempraktekkannya. Hal ini berguna sekali terutama setelah selesai menuntut ilmu
dan terjun di lapangan pekerjaan, sehingga nantinya tidak banyak mengalami
kesulitan, baik itu lingkungan kerja maupun di masyarakat. Program Praktik
Industri ini diharapakan dapat dimanfaatkan dengan maksimal sekaligus sebagai
bahan pembanding antara teori dan praktik yang telah diperoleh. Sehingga
1
2
2. Tujuan Khusus
Setelah menempuh dan melaksanakan Praktik Industri ini, mahasiswa
diharapkan:
a. Memperoleh pengalaman dalam bidang manajemen dan struktur
organisasi dari Industri atau usaha.
b. Mampu menganalisa tugas atau pekerjaan yang diperoleh oleh dunia
Industri untuk tingkat keterampilan menengah.
c. Mampu melaksanakan tugas dan pekerjaan di dunia Industri sesuai dengan
standar mutu yang berlaku.
d. Mampu menganalisa kerusakan ringan kendaraan dan melakukan servis
berkala sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP)
e. Mampu bekerja sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya.
3. Bagi Industri
a. Membantu menyelesaikan tugas dan pekerjaan sehari- hari
diperusahaan tempat praktik industri.
b. Sarana untuk menjalin hubungan kerja sama antara tempat praktik
industri dengan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, dimasa
yang akan datang, khususnya rekrutmen tenaga kerja.
5
BAB II
PROFIL INDUSTRI
Budaya Perusahaan
“ 3G ”
GENBA
GENBUTSU
GENJITSU
GENBA ( Go To The Spot ) artinya periksa langsung ke tempat kejadian
GENBUTSU ( Look At The Actual Thing ) artinya lihat pada benda yang
sebenarnya
GENJITSU ( Grasp The Fact And Take Realistic Action ) artinya pahami keadaan
yang sebenarnya dan ambil tindakan yang realistis
“ 3K ”
KIMERARETA KOTOWO
KIMERARETA TORI
KICHIN TO MAMORU
KIMERARETA KOTOWO ( What Has Been Decided )artinya apa yang telah
diputuskan
KIMERARETA TORI ( Must Be Followed ) artinya harus dipatuhi
KICHIN TO MAMORU ( As Per Standart ) artinya sebagai suatu standar kerja
Jl. Hassanudin
Ruang Bengkel
b. Area Bengkel
Area bengkel merupakan tempat dimana kegiatan kerja dilakukan.
c. Ruang Oli
Digunakan untuk menyimpan oli mesin, oli transmisi, oli gardan, dan
pompa oli.
d. Ruang Alat
Disini terdapat lemari penyimpanan alat-alat, Cady, dan papan
penggantung untuk menyimpan alat kerja.
e. Ruang Overhaul
Ruang ini digunakan untuk melakukan perbaikan berat.
f. Ruang Kompresor
Digunakan untuk tempat menyimpan kompresor.
g. Ruang Sparepart
Ruangan ini dikhususkan untuk menyimpan dan mendata sparepart
sebagai persediaan bengkel.
h. Ruang Mekanik
Ruangan ini digunakan mekanik sebagai tempat ganti, istirahat dan
meletakkan barang-barang pribadinya.
i. Gudang
Tempat menyimpan barang bekas, contoh: majun, sparepart bekas.
k. Servis Lounge
Tempat untuk melakukan pelayanan kepada customer yang datang untuk
melakukan perbaikan kendaraan di bengkel.
l. Ruang Tunggu
Tempat tunggu customer apabila menunggu kendaraannya yang sedang
dalam proses berbaikan.
m. Show room
Suatu bagian atau tempat di ruangan untuk mendemonstrasikan/
mendisplay suatu produk.
n. Kasir
Sebagai tempat pembayaran customer ketika proses pengerjaan telah
selesai / pembayaran untuk pembelian sparepart.
4. Fatkhul Rohman
6. Teknisi AC : Khoirul Hidayat
7. Spooring Balancing : Pramono
8. SRO : Yeti Kristianingtyas
9. Part Administrator/ Part Staff : Albert Setiawan Bain
10. Kasir : Ifi
11. Sales Counter : Endang, Ruby, Yunita
12. CRO : Fitri Novita Sari
13. OB : Rizki, Andri
3. SS ( Sales Supervisor )
1. Mengkoordinir tim penjualan.
2. Membantu tim sales dan memberikan pelatihan dalam mencari,
malayani konsumen.
17
4. Salesman ( Marketing )
1. Menjual unit mobil kepada customer.
2. Meminta identitas customer yang membeli unit mobil.
3. Menindaklanjuti customer yang membeli mobil jangkawaktu satu
minggu pertama.
4. Menindak lanjuti customer yang membeli unit mobil dalam jangka
waktu satu minggu kedua.
5. Menindaklanjuti customer yang membeli mobil jangka waktu satu
bulan.
6. Mengingatkan kepada customer km dari unit mobil yang sudah
ditempuh.
5. Sales Counter
1. Menerima telepon dari customer.
2. Menghandle customer.dan menjual unit mobil kepada customer.
7. SA ( Service Advisor )
1. Service advisor harus melayani pelanggan sesuai dengan nomor urut
pendaftaran, untuk memasukan pelanggan yang datang lebih awal dapat
dilayani terlebih dahulu.
2. Service advisor harus melakukan pengecekan fisik atas unit yang akan
service, dan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada customer.
3. Apabila kerusakan unit tidak bisa diklaim oleh Agen Tunggal Pemegang
Merk (ATPM), maka Service Advisor (SA) harus terlebih dahulu
menginformasikan kepada customer.
4. Membuat estimasi biaya service ( Jasa, Bahan,dan Part ).
5. Menyerahkan atau menginformasikan estimasi biaya perbaikan kepada
customer.
6. Mendaftarkan nama customer dan unit kendaraan.
7. Membuat Surat Perintah Kerja (SPK) dan menyerahkan SPK kepada
customer dan karu (kepala regu).
8. Mengisi form A dengan menyebutkan jenis kerusakan dan part atau
bahannya harus diganti.
9. Mengirimkan form A ke ATPM ( Agen Tunggal Pemegang Merk) melalui
faksimile.
10. Menginformasikan ke pihak ATPM adanya klaim.
11. Membuat PKB dan menyerahkan PKB kepada customer.
12. Menerima unit service rework
13. Melakukan pengecekan fisik dan menganalisa unit rework.
14. Mengambil data SPK sebelumnya dan memerikasa apakah kerusakan
sama dengan PKB sebelumnya pada unit rework.
15. Apabila sama, SA membuat SPK ulang dan menyerahkan ke CCR
(Control Car Room).
16. Melakukan cek fisik atas hasil pekerjaan service.
17. Menutup perintah kerja bengkel.
18. Melakukan pembebanan jasa service dengan pekerjaan service yang
dilakukan.
19
8. Kasir
1. Menerima kwitansi bengkel , nota kontan, dan part bahan dari billing atau
adm Gudanng.
2. Menerima pembayaran dan SPK lembar merah dari pelanggan.
3. Meregister pembayaran customer.
4. Memparaf kwitansi, nota kontan part, nota kontan bahan dan distempel
lunas.
5. Menyerahkan dokumen (kwitansi nota kontan part, nota kontan bahan,
berikut part atau bahan).
6. Rekapitulasi transaksi dan mencetaknya.
7. Membuat Bukti Penerimaan Kas (BPK), Bukti Kas Keluar (BKK), Slip
Shet Bank (SSB).
8. BPK : Bukti Penerimaan Kas
9. BKK : Bukti Kas Keluar
10. LIPK : Laporan Ikhtisar Penerimaan Kas
11. KPKH : Konfirmasi Penerimaan Kas Harian
12. LRP : Laporan Rekap Penerimaan
13. Membereskan adanya selisih
20
14. Menyerahkan uang kepada user dan meminta tanda tangan user pada
BKK.
15. Memberi stempel “LUNAS” pada BKK.
16. Mengumpulkan BKK
17. Memeriksa kelengkapan dokumen BKK
18. Membayar kekurangan kepada user
9. Gudang ( Sparepart )
1. Membuat Surat Penerimaan Gudang (SPG) dan minta tanda tangan kabeng
(kepala bengkel).
2. Menempatkan part dan bahan ke lokasi sesuai dengan kode kode parts atau
bahan.
3. Menerima dokumen tagihan dari supplier.
4. Membuatkan tanda terima dokumen dan menyerahkan yang asli kepada
supplier pada prosedur penerimaan tagihan dari supplier.
5. Melengkapi tagihan dengan Surat Pesanan (SP) dan Surat Penerimaan
Gudang ( SPG).
6. Memeriksa apakah barang yang diminta customer ready stock.
7. Mengeluarkan part atau bahan sesuai dengan permintaan dan mencetak
nota bahan.
8. Menyerahkan part atau bahan berikut nota kepada kasir.
9. Membuat dokumen ( nota kontan part atau nota kontan bahan ).
10. Menginformasikan kepada customer bahwa barang harus diminta dahulu,
jika customer setuju maka menginformasikan untuk membayar uang
muka.
11. Menerima perimntaan part atau bahan dari bagian atau cabang lain.
12. Menyiapkan dan mengeluarkan part atau bahan yang diminta.
13. menyiapkan nota pengeluaran barang.
14. Menyerahkan part atau bahan berikut bahan user.
15. Memfile dokumen (nota bahan ,nota kontan parts/nota kontan bahan dan
nota).
16. Menerima pengembalian parts atau bahan berikut dokumen ke karu.
17. Menanyakan pernyebab dikembalikannya parts atau bahan ke karu.
21
11. Mekanik
1. Menerima unit service, memasang perlengkapan dan mulai pekerjaan
service.
2. Memberikan informasi kepada karu tentang pergantian parts atau bahan.
3. Menyelesaikan pekerjaan service.
4. Menyerahkan SPK kepada Karu yang diteruskan ke bagian final inpection.
5. Menginput pekerjaan unit service.
22
d. Mechanic (Teknisi)
Lulusan SMK Teknik Otomotif mengikuti training selama 1 tahun. Setelah
mengikuti training, siswa tersebut diwajibkan mengikuti tes tulis yang
meliputi psikotes, tes kemampuan bidang. Siswa yang lolos tes tulis
diwajibkan mengikuti tes interview yang dilakukan oleh Kepala Bengkel.
Siswa yang lolos tes interview diwajibkan mengikuti Medical Check Up
(tes kesehatan).
Ketentuan Umum:
a. Tumbuhnya moral kerja ditentukan oleh kesadaran seluruh Karyawan akan
tegaknya disiplin.oleh karena itu setiap karyawan wajib memahami dan
melaksanakan Tata Tertib Kerja dan Aturan kedisiplinan yang telah ditetapkan.
b. Bagi karyawan bagian tertentu (yang diatur dalam Ketentuan Tersendiri),
dalam menjalankan tugas harus mengenakan seragam kerja yang disediakan
oleh Perusahaan dengan tanda-tanda pengenal dan perlengkapan lain yang
diperlukan ditentukan baginya.
c. Karyawan wajib untuk:
1. Melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan penuh rasa tanggung jawab
24
Kehadiran
a. Karyawan wajib mentaati waktu kerja yang telah ditetapkan perusahaan.
b. Untuk lokasi-lokasi yang memakai tanda waktu sirine karyawan wajib
mengenali tanda-tanda dimaksud (tanda mulai bekerja, mulai istirahat, selesai
istirahat, berkemas-kemas, selesai bekerja, dan tanda lain yang ditetapkan).
26
c. Karyawan wajib mencatat waktu hadirnya sendiri pada alat pencatat kehadiran
setiap masuk dan pulang dari tempat kerja dan waktu lain yang ditentukan
Perusahaan.
d. Karyawan dilarang mengapsenkan, mengisikan, menandatangani kartu daftar
hadir orang lain, meminta atau membiarkan orang lain mengisikan,
mengabsenkan atau menandatangani daftar hadirnya. Bila ternyata terdapat
coretan dan atau penghapusan daftar hadir tanpa adanya pengesahan dari
petugas berwenang maka kehadiran karyawan dianggap tidak sah (mangkir).
e. Keterlambatan masuk kerja dan atau meninggalkan tempat kerja sebelum
waktu kerja berakhir atau ketidak hadiran sehari penuh diaanggap sebagai
pelanggaran tatatertip kecuali alasan yang dapat diterima dan telah mendapat
ijin pimpinan kerjanya.
Pemberitahuan Ketidakhadiran
a. Pada hari mulai tidak masuk kerja wajib memberitahu Perusahaan atau atasan
langsung tentang alasan tidak masuk melalui surat telepon kurir dsb.
b. Pada hari mulai masuk kerja karyawan wajib mempertanggung jawabkan
alasan ketidak hadiran .
c. Bila sakit, menyerahkan surat keterangan istirahat kerja dari dokter.
d. Bila memenuhi panggilan pihak berwajib harus menyerahkan salinan surat
dimaksud.
27
Gambar 21. Prosedur Pelayanan bengkel PT. United Motors Centre, Tulungagung
8. Setelah kendaraan selesai diperiksa dan diperbaiki dilakukan test drive oleh
karu untuk mengetahui hasil pekerjaan mekanik.
9. Kendaraan yang lulus test drive kemudian di washing (cuci), setelah itu
kendaraan diserahkan pada final checker untuk pengecekan terakhir.
Kemudian diserahkan SA/karu untuk diserahkan pada customer sesuai dengan
form pemeriksaan.
10. SA/karu mengingatkan customer untuk melakukan perawatan berkala
berikutnya.
Elevator hidrolik
Air impact
d. Ragum
Rahang penjepit
Tuas pemutar
Udara masuk
Udara keluar
f. Air Compressor
Air Compressor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi
untuk meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara.
Udara yang dipampatkan atau dipadatkan dan disimpan dibawah tekanan
yang lebih besar dari tekanan atmosfer, biasanya udara tersebut disimpan
di dalam tanki atau biasa disebut dengan air tank atau air receiver
tank.Fungsi untuk menyimpan udara bertekanan di dalam tabung
kompresor.
31
Motor listrik
Tabung kompressor
Manometer
h. Water Jet
Water Jet adalah sebuah alat yang digunakan dalam proses
menyemprotan air yang bertekanan dan kecepatan tinggi ke permukaan
benda kerja. Fungsi untuk mencuci mobil yang telah di service oleh
mekanik supaya terlihat bersih kembali.
b. Dongkrak buaya
Dongkrak lantai atau sering disebut dengan dongkrak buaya,
digunakan untuk mengangkat sebagian dari bodi kendaraan. Dongkrak
dioperasikan dengan cara memompa silinder dengan tangan melalui handle
(tuas pemompa). Pada dongkrak juga dilengkapi katup pembebas, yang
digunakan untuk mengembalikan posisi piston pada kondisi semula. Ketika
sedang menggunakan dongkrak, penyangga harus pada posisi yang tepat
pada kendaraan, sebab bila tidak, maka dongkrak bisa terguling dan dapat
menyebabkan bodi kendaraan terguling dan memungkinkan kerusakan.
Dongkrak dibedakan berdasarkan besar kekuatan yang dimilikinya.
Terdapat salah satu jenis dongkrak yang memiliki kekuatan yang besar
disebut dengan dongkrak buaya. Untuk tindakan keamanan, gunakan
penyangga tambahan (jack stand) dibawah kendaraan pada chasis atau
komponen yang kuat menahan beban mobil, agar kita aman bekerja dibawah
kendaraan. Dongkrak Buaya dapat dilihat pada gambar berikut.
Jack handle
Jack arm
Foot Pedal
c. Jangka Sorong
Jangka sorong/mistar geser atau vernier caliper merupakan alat ukur
yang mampu menentukan ukuran diameter luar silinder, diameter dalam
sebuah lubang atau kedalaman suatu lubang. Pada jangka sorong terdapat
rahang bawah untuk mengukur diamater luar, rahang atas untuk diameter
dalam serta batang pengukur kedalaman. Ketiganya dapat bergeser
bersamaan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jangka Sorong dapat
dilihat pada gambar.
Rahang luar
Skala geser
Skala utama
Rahang dalam
d. Pompa Oli
Fungsi dari pompa oli yaitu digunakan untuk memasukkan oli
transmisi dan oli gardan dengan cara dipompa kemudian dialirkan
menggunakan selang
35
Pompa oli
transmisi
Pompa oli
gardan
e. Multitester (Avometer)
Suatu alat yang digunakan untuk mengukur tegangan AC dan DC
(voltase), tahanan (ohm) dan besarannya arus (i) dari suatu jaringan
kelistrikan sampai nilai tertentu. Seiring dengan berkembangnya teknologi,
selain dalam bentuk analog, alat ini juga tersedia dalam bentuk digital dalam
penunjukannya sehingga dapat mempermudah lagi dalam pembacaan hasil
pengukuran. Multitester (Avometer) dapat dilihat pada gambar.
Test pins
Rotary switch
Terminal (+)
Terminal (-)
f. Mikrometer
Suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur diameter luar
atau diameter dalam dari suatu benda bersilinder secara akurat. Mikrometer
dapat dilihat pada gambar.
g. Dial Gauge
Merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tendangan
roda gigi (backlash) kelurusan dari suatu poros (endplay), tinggi tonjolan
pada suatu permukaan, dsb. Dial Gauge terdiri dari sensor yang bersentuhan
langsung dengan benda yang diukur, jarum indikator, skala jam, serta stand
penopang yang yang dapat disetel/digeser sesuai kebutuhan dilengkapi
dudukan blok magnet sehingga lebih mudah dalam penempatan selama
proses pengukuran. Skala jam pada dial indikator dapat diputar untuk
menentukan awal pengukuran atau angka nol (0). Dial Gauge dapat dilihat
pada gambar.
Dial gauge tersedia dalam dua macam ukuran adalah:
- 0,5 mm
- 0,01 mm
37
h. Kunci momen
Pada kendaraan, baut dan mur harus dikencangkan sesuai dengan
kebutuhan, karena apabila ikatannya tidak kuat maka ikatan akan lepas
dan menimbulkan kecelakaan. Demikian juga bila ikatan terlalu kuat
melebihi batas yang diijinkan, baut atau mur akan melebihi batas
elastisitasnya dan memungkinkan patah, sehingga juga bisa menimbulkan
kecelakaan. Dan disinilah fungsi dari kunci momen, yaitu suatu alat yang
digunakan untuk mengencangkan baut atau mur dengan ukuran momen
atau pengerasan tertentu. Biasanya kunci momen baru digunakan setelah
baut atau mur dipasang tetapi belum dikencangkan. Dan di bengkel-
bengkel mobil, kunci Momen ini paling sering digunakan untuk
pengencangan baut roda dengan rata-rata momen pengencangan sebesar
12 Kgm. Kunci momen dapat dilihat pada gambar berikut.
38
i. Hidrometer
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis
elektrolit. Dalam hal ini adalah elektrolit yang digunakan pada baterai (aki).
Hidrometer dapat dilihat pada gambar.
Pipet
Pelampung
Tabung kaca
k. Sleeper
1. Wearpack
2. Kacamata Safety
4. Sepatu Safety
Sepatu Safety (Safety Shoes) adalah salah satu Alat Pelindung Diri
(APD) yang harus dipakai oleh seseorang ketika bekerja guna menghindari resiko
kecelakaan. Bukan sekedar membuat perlindungan bagian tubuh pekerja pada
adanya resiko kecelakaan saja, tetapi dengan memakai sepatu Safety pekerja akan
lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan efektivitas dan hasil produksi
yang diharapkan.Sepatu ini terbuat dari kulit dipadukan dengan metal, di bagian
bawahnya terbuat dari karet yang tebal. Dengan bahan itu, pekerja akan aman dari
berbagai kecelakaan pada kakinya.
5. Masker
Masker berfungsi untuk membantu menjaga saluran pernafasan akibat
debu atau udara yang tercemar didalam bengkel yang dapat mengganggu sistem
pernafasan.
7. Kotak P3K
BAB III
HASIL KEGIATAN
B. Kegiatan Mahasiswa
Untuk mahasiswa atau pemagang di PT. UMC SuzukiTulungagung
diberikan kewenangan atau dipercaya memegang pekerjaan tune up karena
pekerjaan tersebut tidak terlalu beresiko besar jika mengalami kesalahan. Namun
dengan begitu mahasiswa atau pemagang harus tetap berhati-hati dan harus selalu
taat terhadap setiap peraturan yang dibuat oleh perusahaan. Dalam laporan ini
penulis akan membahas mengenai penggantian filter dan oli mesin.
C. Pekerjaan Tune Up
Pekerjaan Tune Up harus dilakukan secara berkala, agar kinerja mesin
tetap dalam keadaan normal dan tidak ada gangguan atau trouble. Tujuan dari
tune up adalah mengembalikan kondisi kerja mesin seperti kondisi standart.
Untuk melakukan tune up biasanya diukur dengan jumlah jarak atau kilometer
yang sudah ditempuh oleh kendaraan. Seorang mekanik harus memiliki
keterampilan yang cukup dalam melakukan tune up, agar tidak terjadi kendala
pada proses pengerjaannya. Adapun pekerjaan yang dilakukan dalam kegiatan
tune-up pada mobil secara berkala adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan baterai
2. Pemeriksaan saringan udara
3. Pemeriksaan oli
4. Pemeriksaan busi
5. Pemeriksaan koil
6. Pemeriksaan air pendingin
7. Pemeriksaan saringan bahan bakar
8. Pemeriksaan tali kipas
9. Pemeriksaan tekanan kompresi.
D. Perawatan Oli dan Filter Oli Pada Mobil Suzuki All New Ertiga
1.4.1 Pengertian Umum.
Penggunaan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat,
tidak lepas dari jam operasional, pada kendaraan yang beroperasi berdasarkan
48
waktu atau jarak tempuh pasti ada bagian komponen yang mengalami ke-
ausan atau ada bagian komponen yang kotor, untuk menghindari hal tersebut
maka kendaraan harus selalu di rawat. perawatan berkala pada kendaraan
bermotor sangat penting untuk dilakukan secara rutin atau teratur untuk
menghindari terjadinya kerusakan-kerusakan pada komponen-komponen
kendaraan, jika hal ini selalu di perhatikan oleh pemilik kendaraan maka
kendaraan akan selalu dalam kondisi baik dan siap untuk di pergunakan tanpa
perlu khawatir akan terjdi masalah pada kendaraan.
Salah satu bagian terpenting pada kendaraan bermotor yakni sistem
pelumasan. Komponen paling terpenting dalam sistem pelumasan adalah oli.
Oli berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian komponen yang bergerak untuk
mengurangi gesekan sehingga mesin tidak akan kehilangan tenaga dan untuk
meminimalisir terjadinya keausan pada mesin. Selain sebagai pelumas oli juga
berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian mesin serta mencegah karat
pada bagian-bagian mesin.
Oli terbuat dari „petroleum hydrocarbon“ yang berasal dari minyak
mentah, dengan tambahan berbagai aditif untuk meningkatkan sifat tertentu.
Sebagian besar oli mesin umumnya terdiri dari hidrokarbon antara 18 dan 34
atom karbon per molekul. Salah satu sifat yang paling penting adalah oli harus
membentuk ”oil film“ dan film oli ini harus dapat bertahan selama mungkin
diantara kedua permukaan bagian-bagian mesin yang bergesekan. Kekentalan
oli (viskositas) dapat dianggap sebagai "ketebalan" atau ukuran resistansi oli
ketika mengalir.
Pada tahap ini filter oli harus di ganti terlebih dahulu, karena pada filter oli
yang lama terdapat kotoran yang mengendap. Berikut langkah-langkah
penggantian oli mesin.
51
1. Persiapkan berbagai alat untuk membuka filter oli seperti kunci khusus
untuk filter oli baik bermodel rantai atau lainnya.
2. Lakukan proses melepas filter oli dengan benar, setelah filter dilepas,
bersihkan area sekitar filter oli sampai bersih sebelum filter oli yang baru
dipasang.
3. Filter oli memiliki seal karet pada bagian dalam yang berfungsi sebagai
sealer untuk mencegah kebocoran, lumasi dengan sedikit pelumas karet
sebelum Anda memasang filter oli yang baru. Saat pemasangan, pastikan
filter oli memasuki ulir dengan mudah, penempatan filter oli yang salah
atau miring tentu dapat berdampak pada terjadinya kebocoran.
4. Keraskan atau kencangkan filter oli menggunakan kunci khusus,
perhatikan untuk tidak terlalu kuat karena dapat merusak karet atau seal
yang bisa menimbulkan kebocoran.
52
1.2.7 Alat
1. Carlift
2. Tool set
4. Kunci Recet
1.2.8 Bahan
1. Oli SAE 5W-30
D. Performance test
Test drive dilakukan oleh forman untuk mengecek kinerja mekanik apakah
sesuai dengan keluhan konsumen serta apakah sudah baik atau tidak, jika sudah
baik dikembalikan ke bagian SA kemudian dikembalikan ke costumer namun jika
belum sesuai dengan keluhan maka dikembalikan lagi kebagian mekanik.
E. Evaluasi
Secara keseluruhan pemeriksaan serta perbaikan yang dilakukan di
bengkel Daihatsu Jember sudah sesuai dengan SOP muali dari Checking, tune up
seperti pemeriksaan baterai, pemeriksaan saringan udara, pemeriksaan oli,
pemeriksaan busi, pemeriksaan koil, pemeriksaan air pendingin, pemeriksaan
saringan bahan bakar, pemeriksaan tali kipas, pemeriksaan tekanan kompresi.
Pada prosedur yang dilakukan dalam pemeriksaan Perawatan Tangki
Bahan Bakar dan Saluran Bahan Bakar Pada Mobil Daihatsu Xenia di PT.Asco
Prima Mobilindo Jember juga telah sesuai dengan SOP yang ada namun dalam
Sebelum dilakukan pengecekan harus melepas fuse ECU (electronic control unit)
untuk mencegah terjadinya kesalahan program.
56
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keseluruhan rangkaian pelaksanaan Praktik Industri yang dimulai pada
tanggal 1 Juni - 31 Juli 2018 yang bertempat di PT. United Motor Centre Suzuki
Tulungagung. Penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa banyak sekali
pengetahuan dan pengalaman yang didapat ataupun yang diperoleh dari praktik
Industri. Pengetahuan yang berasal dari bangku kuliah juga sebagai bekal yang
dapat diterapkan dan dikembangkan di dunia industri tersebut. Pelaksanaan
praktik industri ini sangatlah penting bagi penulis untuk menambah wawasan dan
keahlian di dunia otomotif. Penulis dihadapkan dengan dunia kerja nyata yang
langsung akan menempa keahlian, dimana penulis mendapatkan berbagai
pengetahuan. Mulai dari service and maintenance, manajemen bengkel, tata tertib
lingkungan industri, dan struktur organisasi di industri tersebut. Ilmu pengetahuan
dan pengalaman ini merupakan kegiatan yang akan membuat praktikan
mengetahui secara langsung mengenai kondisi nyata di dunia kerja khususnya
bidang otomotif. Pada pemeriksaan koil pengapian dan busi sudah dilaksanakan
sesuai dengan SOP yang ada.
Dari penulisan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Masyarakat Indonesia pengguna kendaraan roda 4 khususnya masih belum
mengerti seberapa pentingnya melakukan perawatan berkala pada
kendaraanya.
2. Oli mesin jika tidak diganti secara rutin akan menyebabkan kendaraan tidak
lagi bekerja dengan baik, lalu kinerja mesin semakin menurun.
3. Filter oli diganti secara rutin bersamaan dengan penggantian oli.
4. Oli mesin berfungsi sebagai pelumas, sebagaimana kinerjanya oli memiliki
tugas untuk melumasi komponen-komponen mesin agar pada saat terjadi
gesekan antar komponen mesin tidak terjadi keausan.
B. Saran
1. Ada kerjasama dalam bidang pembelajarannya antara Universitas dengan
pihak perusahaan tempat praktik industri para mahasiswa sehingga tujuan
dari praktik industri bisa tercapai.
57
Saukah, Ali, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas
Negeri Malang
United Motors Centre Suzuki. (2010). Manual Standar Sistem Operasional.
Surabaya: PT. United Motors Centre
United Motors Centre Suzuki. 2012. Manual Standar Pelayanan Berkualitas.
Surabaya: PT. United Motors Centre
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian Edisi Kelima.
Malang: UM Press.
http://agungwahanaputra67.blogspot.com/2012/07/belajar-membuat-laporan-
praktek-industri.html (diakses pada 23 Agustus 2018)
https://www.bisaotomotif.com/2017/06/pengertian-fungsi-dan-tujuan-tune-up-
mobil.html (diakses pada 23 Agustus 2018)
http://autoimem.blogspot.com/2012/09/deskripsi-jabatan-di-bengkel_5819.html
(diakses pada 23 Agustus 2018)
58
LAMPIRAN
59
60
61
62
63