Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

PENGGANTIAN OLI DAN FILTER OLI PADA MOBIL SUZUKI


DI PT UNITED MOTORS CENTRE (UMC) TULUNGAGUNG
JL. Hassanudin no. 2, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur

Oleh
Firman Ardiansyah
150513604174

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
AGUSTUS 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) berkembang pesat. Perkembangan IPTEK tersebut harus diikuti oleh
setiap manusia bila manusia tidak ingin ketinggalan oleh jamannya. Sebagai
mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, sangatlah diperlukan yang namanya
ketrampilan (skill), baik itu kognitif skill, yang didapat melalui bangku kuliah,
afektif skill yang didapat melalui pergaulan dengan masyarakat dan psikomotorik
skill yang didapat melalui kegiatan terjun langsung di dunia yang ditekuninya,
yaitu dunia keteknikan. Praktik industri merupakan salah satu sarana mahasiswa
untuk menerapkan teori-teori yang didapat dari bangku kuliah untuk dibuktikan di
lapangan yang sesungguhnya yang merupakan sarana untuk mengembangkan
afektif dan psikomotorik skill.
Praktik Industri adalah serangkaian kegiatan dimana mahasiswa terjun
langsung di lapangan sehingga dapat mengetahui sendiri fenomena yang tejadi di
lapangan, khususnya fenomena keteknikan, dan lebih spesifik lagi mesin otomotif
dan bagian-bagiannya serta cara-cara perawatan dan perbaikannya. Hal yang tidak
kalah penting dalam Praktik industri adalah pembentukan sikap dan mental kerja
yang tangguh, karena mahasiswa dituntut untuk bekerja sesuai dengan kondisi
industri, baik itu jam kerja maupun pola pikir di lapangan. Selain itu mahasiswa
dituntut untuk memahami dan dapat menyesuaikan diri dengan keragaman
manusia, karena penerimaan masyarakat terhadap orang lain adalah diukur dari
sejauh mana manusia itu menerima keberadaan orang lain. Disamping itu kami
sebagai mahasiswa yang telah menekuni bidang studi pendidikan teknik otomotif,
akan dituntut untuk terampil tidak hanya dalam bentuk teori tetapi harus mampu
mempraktekkannya. Hal ini berguna sekali terutama setelah selesai menuntut ilmu
dan terjun di lapangan pekerjaan, sehingga nantinya tidak banyak mengalami
kesulitan, baik itu lingkungan kerja maupun di masyarakat. Program Praktik
Industri ini diharapakan dapat dimanfaatkan dengan maksimal sekaligus sebagai
bahan pembanding antara teori dan praktik yang telah diperoleh. Sehingga

1
2

praktikan mendapat tambahan ilmu yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam


dunia kerja.
Menimbang hal tersebut diatas, maka penulis memilih UNITED
MOTORS CENTER sebagai tempat pelaksanaan praktik industri.

1. Alasan Pemilihan Tempat Praktek Industri


PT. United Motors Centre Tulungagung merupakan salah satu cabang
dealer kendaraan bermotor roda empat yang bergerak dalam bidang pelayanan
berupa jasa pemasaran produk, penjualan spare part serta jasa pelayanan
pelanggan berupa perawatan kendaraan, diantaranya service berkala, spooring-
balancing, dan servis AC dengan merk atau brand Suzuki. Memiliki satuan unit
kerja dibidang otomotif yang salah satunya memiliki tugas untuk melaksanakan
program pendidikan dan pelatihan dibidang teknik otomotif. Oleh karena itu, saya
memilih Praktek industri di PT. UNITED MOTORS CENTRE.

2. Alasan Pemilihan Bidang yang Dipelajari


Selama pelaksanaan Praktik Industri di PT. UNITED MOTORS CENTRE
penulis ditempatkan di bidang perawatan dan perbaikan (Servis). Hal tersebut
sesuai dengan bidang ilmu yang penulis pelajari saat ini yaitu Pendidikan Teknik
Otomotif, selain itu prosedur pelaksanaan perbaikan juga menjadi bekal yang
sangat berguna bagi karier penulis dihari nanti.

B. Tujuan Praktik Industri


1. Tujuan Umum
Secara umum Praktik industri ini mempunyai tujuan untuk memberikan
pengalaman dan ketrampilan kerja pada mahasiswa secara langsung di lapangan
industri. Dengan Praktik industri ini diharapkan mahasiswa dapat menjadi tenaga
yang berpengalaman dan terampil untuk diterapkan dan dikembangkan di dunia
kependidikan ataupun non kependidikan yang cerdas, profesional, terampil dan
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan selama pelaksanaan Praktik
Industri.
3

2. Tujuan Khusus
Setelah menempuh dan melaksanakan Praktik Industri ini, mahasiswa
diharapkan:
a. Memperoleh pengalaman dalam bidang manajemen dan struktur
organisasi dari Industri atau usaha.
b. Mampu menganalisa tugas atau pekerjaan yang diperoleh oleh dunia
Industri untuk tingkat keterampilan menengah.
c. Mampu melaksanakan tugas dan pekerjaan di dunia Industri sesuai dengan
standar mutu yang berlaku.
d. Mampu menganalisa kerusakan ringan kendaraan dan melakukan servis
berkala sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP)
e. Mampu bekerja sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya.

C. Manfaat Praktik Industri


1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat memperdalam serta memperluas pengetahuan di bidang otomotif.
b. Dapat melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi masalah
dilingkungan kerja.
c. Dapat melatih diri agar mampu bekerja tuntas sesuai dengan tanggung
jawab dan wewenangmya.
d. Dapat meningkatkan kompetensi dan mengembangkan kreatifitas
pribadi serta membantu mahasiswa dalam merencanakan tugas akhir.

2. Bagi Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang


a. Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kesesuaian
antara kurikulum yang ada dengan kebutuhan dunia industri.
b. Mencetak tenaga kerja yang terampil dan jujur dalam menjalankan
tugas
c. Sarana untuk menjalin hubungan kerja sama antara Jurusan Teknik
Mesin Universitas Negeri Malang dengan PT. UNITED MOTORS
CENTRE Malang.
4

d. Sebagai masukan dalam penyempurnaan kurikulum di masa yang akan


datang.

3. Bagi Industri
a. Membantu menyelesaikan tugas dan pekerjaan sehari- hari
diperusahaan tempat praktik industri.
b. Sarana untuk menjalin hubungan kerja sama antara tempat praktik
industri dengan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, dimasa
yang akan datang, khususnya rekrutmen tenaga kerja.
5

BAB II
PROFIL INDUSTRI

Gambar 1. PT. UMC Tulungagung jl. Hassanudin no. 2, Kedungwaru

A. Sejarah Singkat dan Visi Misi

PT United Motors Company didirikan di Surabaya pada tahun 1952.


Perusahaan otomotif multinasional ini berlokasi di Jalan Jendral Basuki Rakhmat
no.14 Surabaya. Seiring dengan Peraturan Pemerintah mengenai pemakainan
nama perseroan terbatas, maka sejak tahun 2001 PT United Motors Company
berubah nama menjadi PT United Motors Centre. Pada mulanya UMC telah
menjadi agen produk-produk dari General Motors, Datsun, Chrysler, Simca, dan
Jeep AMC. Sejalan dengan perkembangan zaman dan tentunya melewati beberapa
tahapan, maka pada tahun 1981 melalui PT Indohero UMC mendapat
kepercayaan untuk menjadi Main Dealer Suzuki untuk wilayah Jawa Timur dan
Kalimantan Selatan. Di bawah kepemimpinan Jos Mardanus, PT UMC memiliki
jaringan sales, service dan suku cadang, baik yang dikelola oleh cabang UMC
maupun melalui pengangkatan sub dealer. Pada tahun 1984 UMC ditunjuk oleh
6

PT Indomobil Niaga International untuk menangani wilayah Jatim dan Bali,


Lombok, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Selanjutnya, mulai
tahun 1992 PT United Indo Bali yang berdomisili di Denpasar diangkat menjadi
main dealer untuk wilayah Bali, Lombok, Nusa Tenggara Timur dan Nusa
Tenggara Barat. Berawal dari memasarkan produk Suzuki dengan type ST20 PU,
Mini Bus dan Jeep Jimny LJ80V; UMC telah memasarkan Carry, Katana, Side
Kick, Escudo dan Baleno. Dengan pertumbuhan populasi yang pesat secara
otomatis tuntutan akan pelayanan penjualan dan purna jual meningkat pula,
sehingga dengan pertimbangan ini lokasi perusahaan pada tahun 1989
dipindahkan ke Jalan Ahmad Yani 40-44 Surabaya. Perpindahan lokasi tidak akan
berarti banyak apabila tidak diiringi dengan kemampuan SDM yang secara
responsif menangkap keinginan dan tuntutan pelanggan. Berkat kemampuan
profesionalisme yang tinggi UMC banyak menerima penghargaan, salah satunya
adalah penghargaan dari PT Indomobil Niaga Internasional sebagai Market
Leader Suzuki di Jatim selama 10 tahun berturut-turut, dari tahun 1986 – 1995.
Keberhasilan ini didukung oleh kemampuan SDM yang berkualitas dan kerja
keras dari seluruh pimpinan, staf dan karyawan UMC. Dengan adanya tujuan
perusahaan yang solid dan terarah, serta ditambah dengan SDM yang berkualitas
dan mengikuti perkembangan IT UMC siap berkompetisi di era globalisasi.
1. Visi Industri
Membangun jaringan pemasaran dan pola manajemen di bidang otomotif,
sehingga menjadi perusahaan yang mempunyai reputasi terpercaya dan
terbaik di bidangnya.
2. Misi Industri
a. Melakukan pengembangan usaha dibidang otomotif.
b. Mensukseskan program pemasaran dibidang otomotif dan transportasi.
c. Memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan penerapan meningkatkan
kesejahteraan karyawan.
7

Budaya Perusahaan
“ 3G ”
GENBA
GENBUTSU
GENJITSU
GENBA ( Go To The Spot ) artinya periksa langsung ke tempat kejadian
GENBUTSU ( Look At The Actual Thing ) artinya lihat pada benda yang
sebenarnya
GENJITSU ( Grasp The Fact And Take Realistic Action ) artinya pahami keadaan
yang sebenarnya dan ambil tindakan yang realistis
“ 3K ”
KIMERARETA KOTOWO
KIMERARETA TORI
KICHIN TO MAMORU
KIMERARETA KOTOWO ( What Has Been Decided )artinya apa yang telah
diputuskan
KIMERARETA TORI ( Must Be Followed ) artinya harus dipatuhi
KICHIN TO MAMORU ( As Per Standart ) artinya sebagai suatu standar kerja

3. Lokasi dan Lay Out Industri


- Lokasi
Praktek Kerja Lapangan ini berlokasi di PT. UNITED MOTORS
CENTRE Cab Tulungagung, Jl. Hassanudin no. 2, Kedungwaru, Tulungagung,
Jawa Timur. Berikut peta lokasi PT. UNITED MOTORS CENTRE dapat dilihat
pada gambar berikut.
8

Gambar 2. Peta lokasi PT. United Motors Centre Cab. Tulungagung


(Google Map)

- Lay Out Bengkel

Jl. Hassanudin

Ruang Bengkel

Gambar 3. Lay Out Bengkel


9

Gambar 4. Keterangan Lay Out

Bagian-bagian ruangan pada umumnya adalah sebagai berikut :


a. Ruang Kepala Bengkel
Dari tempat ini kepala bagian bengkel, mengatur, memimpin, mengawasi
jalannya aktifitas pekerjaan.

Gambar 5. Ruang Kepala Bengkel


10

b. Area Bengkel
Area bengkel merupakan tempat dimana kegiatan kerja dilakukan.

Gambar 6. Area Bengkel

c. Ruang Oli
Digunakan untuk menyimpan oli mesin, oli transmisi, oli gardan, dan
pompa oli.

Gambar 7. Ruang Oli

d. Ruang Alat
Disini terdapat lemari penyimpanan alat-alat, Cady, dan papan
penggantung untuk menyimpan alat kerja.

Gambar 8. Ruang Alat


11

e. Ruang Overhaul
Ruang ini digunakan untuk melakukan perbaikan berat.

Gambar 9. Ruang Overhaul

f. Ruang Kompresor
Digunakan untuk tempat menyimpan kompresor.

Gambar 10. Ruang Kompresor

g. Ruang Sparepart
Ruangan ini dikhususkan untuk menyimpan dan mendata sparepart
sebagai persediaan bengkel.

Gambar 11. Ruang Sparepart


12

h. Ruang Mekanik
Ruangan ini digunakan mekanik sebagai tempat ganti, istirahat dan
meletakkan barang-barang pribadinya.

Gambar 12. Ruang Mekanik

i. Gudang
Tempat menyimpan barang bekas, contoh: majun, sparepart bekas.

Gambar 13. Gudang

j. Tempat Pembuangan Sementara


Sebagai tempat sementara penampungan limbah B3 (Bahan Beracun dan
Berbahaya).
13

Gambar 14. Tempat Pembuangan Limbah B3

k. Servis Lounge
Tempat untuk melakukan pelayanan kepada customer yang datang untuk
melakukan perbaikan kendaraan di bengkel.

Gambar 15. Servis Louge

l. Ruang Tunggu
Tempat tunggu customer apabila menunggu kendaraannya yang sedang
dalam proses berbaikan.

Gambar 16. Ruang Tunggu


14

m. Show room
Suatu bagian atau tempat di ruangan untuk mendemonstrasikan/
mendisplay suatu produk.

Gambar 17. Show Room

n. Kasir
Sebagai tempat pembayaran customer ketika proses pengerjaan telah
selesai / pembayaran untuk pembelian sparepart.

Gambar 18. Kasir


15

B. Struktur Organisasi Karyawan

Gambar 19. Bagan struktur organisasi PT. United Motors Centre

Dari gambar bagan diatas, Struktur Perusahaan terbagi menjadi 2 (dua)


bagian kerja yaitu Showroom dan bengkel yang keduanya saling berkaitan. PT.
PT. United Motors Centre dipimpin oleh Kepala Cabang yang membawahi CRO
(Customer Relation Officer), SS (Sales Supervisor) dan Kepala Bengkel
(Kabeng). Kepala Bengkel (Kabeng) mebawahi Service Advisor (SA), Kepala
Regu (Karu), Mekanik, Gudang (Sparepart) dan Kasir yang bertanggung jawab
langsung kepada Kabeng ( Kepala Bengkel).

C. Job Discription Karyawan


1. Branch Manager : Dody Nur Cahyo
2. Workshop Head : Hadi Bramastya
3. Service Advisor : 1. Dimas Putra Sembada
2. Agung Dwi Prasetyo
4. Foreman : Khodirman
5. Teknisi : 1. Galih Jauhari
2. Muhammad Ilham Majid
3. Baru Kurniawan
16

4. Fatkhul Rohman
6. Teknisi AC : Khoirul Hidayat
7. Spooring Balancing : Pramono
8. SRO : Yeti Kristianingtyas
9. Part Administrator/ Part Staff : Albert Setiawan Bain
10. Kasir : Ifi
11. Sales Counter : Endang, Ruby, Yunita
12. CRO : Fitri Novita Sari
13. OB : Rizki, Andri

Tugas dan Peranan


1. Kepala Cabang (Kacab)
1. Membuat buku bank atau mutasi bank ke accounting pasar.
2. Menerima pembayaran dari customer tentang penagihan kontrak
service.
3. Membuat slip setoran ke bank dan minta messanger untuk melakukan.
penyetoran ke bank.
4. Menerima bukti setoran dari messanger.
5. Memeriksa rekening perusahaan.
6. Meregister pembayaran kontak service,apabila sudah efektif.

2. CRO ( Customer Relation Officer )


1. Melakukan hubungan yang baik dengan customer dan calon customer.
2. Melakukan survey kelayakan konsumen.
3. Menyampaikan informasi.
4. Menerima komplain.
5. Melakukan follow up ke pelanggan.
6. Menjaga standarisasi layanan serta mendata pelanggan.

3. SS ( Sales Supervisor )
1. Mengkoordinir tim penjualan.
2. Membantu tim sales dan memberikan pelatihan dalam mencari,
malayani konsumen.
17

3. Membantu permasalahan tim sales dan ikut melakukan atau


mendampingi presentasi tim sales.
4. Membuat strategi-strategi penjualan mensosialisasikan kepada tim
sales.
5. Memberikan laporan penjualan sales.
6. Mensosialisasikan dan memberitahu informasi mengenai penjualan
yang baru kepada tim sales.

4. Salesman ( Marketing )
1. Menjual unit mobil kepada customer.
2. Meminta identitas customer yang membeli unit mobil.
3. Menindaklanjuti customer yang membeli mobil jangkawaktu satu
minggu pertama.
4. Menindak lanjuti customer yang membeli unit mobil dalam jangka
waktu satu minggu kedua.
5. Menindaklanjuti customer yang membeli mobil jangka waktu satu
bulan.
6. Mengingatkan kepada customer km dari unit mobil yang sudah
ditempuh.

5. Sales Counter
1. Menerima telepon dari customer.
2. Menghandle customer.dan menjual unit mobil kepada customer.

6. Kepala Bengkel ( Kabeng )


1. Memeriksa dan menandatangani SPK (Surat Perintah Kerja).
2. Memeriksa dan menandatangani BK.
3. Memeriksa dan menandatangani Surat Pesanan (SP).
4. Membatalkan nota parts atau bahan pada prosedur pembatalan nota part
atau bahan.
5. Memeriksa laporan teknik dan laporan berikut dokumen pendukungnya.
6. Memeriksa dan menandatangani kwitansi penagihan kontrak service
berikut lampirannya.
18

7. Menghitung jam produktivitas kerja mekanik

7. SA ( Service Advisor )
1. Service advisor harus melayani pelanggan sesuai dengan nomor urut
pendaftaran, untuk memasukan pelanggan yang datang lebih awal dapat
dilayani terlebih dahulu.
2. Service advisor harus melakukan pengecekan fisik atas unit yang akan
service, dan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada customer.
3. Apabila kerusakan unit tidak bisa diklaim oleh Agen Tunggal Pemegang
Merk (ATPM), maka Service Advisor (SA) harus terlebih dahulu
menginformasikan kepada customer.
4. Membuat estimasi biaya service ( Jasa, Bahan,dan Part ).
5. Menyerahkan atau menginformasikan estimasi biaya perbaikan kepada
customer.
6. Mendaftarkan nama customer dan unit kendaraan.
7. Membuat Surat Perintah Kerja (SPK) dan menyerahkan SPK kepada
customer dan karu (kepala regu).
8. Mengisi form A dengan menyebutkan jenis kerusakan dan part atau
bahannya harus diganti.
9. Mengirimkan form A ke ATPM ( Agen Tunggal Pemegang Merk) melalui
faksimile.
10. Menginformasikan ke pihak ATPM adanya klaim.
11. Membuat PKB dan menyerahkan PKB kepada customer.
12. Menerima unit service rework
13. Melakukan pengecekan fisik dan menganalisa unit rework.
14. Mengambil data SPK sebelumnya dan memerikasa apakah kerusakan
sama dengan PKB sebelumnya pada unit rework.
15. Apabila sama, SA membuat SPK ulang dan menyerahkan ke CCR
(Control Car Room).
16. Melakukan cek fisik atas hasil pekerjaan service.
17. Menutup perintah kerja bengkel.
18. Melakukan pembebanan jasa service dengan pekerjaan service yang
dilakukan.
19

19. Menyerahkan SPK, berikut nota-nota ke billing.


20. Meminta aproval SPKL ( Surat Perintah Kerja Luar).
21. Jika SPKL sudah aproval, SA melakukan pembebanan SPKL ke SPK yang
bersangkutan.
22. Mencatumkan jenis jasa yang dibebankan pada SPK.
23. Menerima permintaan pembelian parts atau bahan dari customers.
24. Menginformasi ke bagian gudang adanya pembelian parts atau bahan dari
customers.
25. SA mengambil nomer antrian dan mencatumkan tanda batal pada unit
tidak jadi service.
26. Menyerahkan form unit entry kepada customer.
27. Sebagai final inpection yang melakukan test drive atas unit yang selesai
service kemudian menyerahkan unit kepada customer.

8. Kasir
1. Menerima kwitansi bengkel , nota kontan, dan part bahan dari billing atau
adm Gudanng.
2. Menerima pembayaran dan SPK lembar merah dari pelanggan.
3. Meregister pembayaran customer.
4. Memparaf kwitansi, nota kontan part, nota kontan bahan dan distempel
lunas.
5. Menyerahkan dokumen (kwitansi nota kontan part, nota kontan bahan,
berikut part atau bahan).
6. Rekapitulasi transaksi dan mencetaknya.
7. Membuat Bukti Penerimaan Kas (BPK), Bukti Kas Keluar (BKK), Slip
Shet Bank (SSB).
8. BPK : Bukti Penerimaan Kas
9. BKK : Bukti Kas Keluar
10. LIPK : Laporan Ikhtisar Penerimaan Kas
11. KPKH : Konfirmasi Penerimaan Kas Harian
12. LRP : Laporan Rekap Penerimaan
13. Membereskan adanya selisih
20

14. Menyerahkan uang kepada user dan meminta tanda tangan user pada
BKK.
15. Memberi stempel “LUNAS” pada BKK.
16. Mengumpulkan BKK
17. Memeriksa kelengkapan dokumen BKK
18. Membayar kekurangan kepada user

9. Gudang ( Sparepart )
1. Membuat Surat Penerimaan Gudang (SPG) dan minta tanda tangan kabeng
(kepala bengkel).
2. Menempatkan part dan bahan ke lokasi sesuai dengan kode kode parts atau
bahan.
3. Menerima dokumen tagihan dari supplier.
4. Membuatkan tanda terima dokumen dan menyerahkan yang asli kepada
supplier pada prosedur penerimaan tagihan dari supplier.
5. Melengkapi tagihan dengan Surat Pesanan (SP) dan Surat Penerimaan
Gudang ( SPG).
6. Memeriksa apakah barang yang diminta customer ready stock.
7. Mengeluarkan part atau bahan sesuai dengan permintaan dan mencetak
nota bahan.
8. Menyerahkan part atau bahan berikut nota kepada kasir.
9. Membuat dokumen ( nota kontan part atau nota kontan bahan ).
10. Menginformasikan kepada customer bahwa barang harus diminta dahulu,
jika customer setuju maka menginformasikan untuk membayar uang
muka.
11. Menerima perimntaan part atau bahan dari bagian atau cabang lain.
12. Menyiapkan dan mengeluarkan part atau bahan yang diminta.
13. menyiapkan nota pengeluaran barang.
14. Menyerahkan part atau bahan berikut bahan user.
15. Memfile dokumen (nota bahan ,nota kontan parts/nota kontan bahan dan
nota).
16. Menerima pengembalian parts atau bahan berikut dokumen ke karu.
17. Menanyakan pernyebab dikembalikannya parts atau bahan ke karu.
21

18. Memfile dokumen pembatalan.

10. Kepala Regu ( Karu )


1. Menugaskan mekanik yang bertanggung jawab atas Surat Perintah Kerja
(SPK) yang ditugaskan dan menyerahkan dokumen SPK ke CCR (Car
Control Room) untuk didokumentasikan jenis pekerjaan dan waktu
pengerjaan.
2. Menyerahkan SPK kepada mekanik untuk mulai mengerjakan service unit.
3. Memeriksa apakah pergantian parts atau bahan sesuai dengan SPK.
4. Meminta bagian gudang untuk menyediakan saprepart dan atau bahannya
yang diperlukan.
5. Menyerahkan parts atau bahan kepada mekanik.
6. Menginformasikan ke CCR untuk mencatat waktu selesai service dan
menyerahkannya ke SA.

11. Mekanik
1. Menerima unit service, memasang perlengkapan dan mulai pekerjaan
service.
2. Memberikan informasi kepada karu tentang pergantian parts atau bahan.
3. Menyelesaikan pekerjaan service.
4. Menyerahkan SPK kepada Karu yang diteruskan ke bagian final inpection.
5. Menginput pekerjaan unit service.
22

Gambar 20. Surat Perintah Kerja Bengkel (SPK)

D. Ketenagakerjaan dan Tata Tertib Karyawan


1. Prosedur Penerimaan Karyawan
a. Workshop Head (Kepala Bengkel)
Lulusan S1 Teknik Mesin / Elektro / Industri mendaftar via online.
Pendaftar menjalani seleksi administrasi dengan mengunggah berkas-
berkas via online. Pendaftar yang lolos seleksi administrasi diwajibkan
mengikuti tes tulis dengan materi pengetahuan dan keterampilan: Product
Knowledge Service, Basic Automotive, Sistem Pembakaran, Sistem
Kelistrikan, Transmisi, dan Workshop Management. Setelah lolos ter tulis
pendaftar diwajibkan mengikuti tes interview yang dilakukan oleh
23

pimpinan. Setelah lolos tes interview calon Workshop Head (Kepala


Bengkel) diwajibkan menjalani training selama 1 tahun.
b. Sekretaris
Lulusan S1 Administrasi Perkantoran sederajat yang memiliki pengalaman
minimal 1 tahun dibidang administrasi dan keuangan dan diusulkan untuk
menjalani training.
c. Service Advisor (SA)
Lulusan S1 Teknik Otomotif yang memiliki pengalaman 4 tahun sebagai
teknisi dan diusulkan untuk menjalani training. Bila hasil training dan
kinerja teknisi tersebut baik, kepala bengkel berwenang mebgusulkan
promosi teknisi tersebut menjadi Service Advisor.

d. Mechanic (Teknisi)
Lulusan SMK Teknik Otomotif mengikuti training selama 1 tahun. Setelah
mengikuti training, siswa tersebut diwajibkan mengikuti tes tulis yang
meliputi psikotes, tes kemampuan bidang. Siswa yang lolos tes tulis
diwajibkan mengikuti tes interview yang dilakukan oleh Kepala Bengkel.
Siswa yang lolos tes interview diwajibkan mengikuti Medical Check Up
(tes kesehatan).

2. Tata Tertib Personalia

Ketentuan Umum:
a. Tumbuhnya moral kerja ditentukan oleh kesadaran seluruh Karyawan akan
tegaknya disiplin.oleh karena itu setiap karyawan wajib memahami dan
melaksanakan Tata Tertib Kerja dan Aturan kedisiplinan yang telah ditetapkan.
b. Bagi karyawan bagian tertentu (yang diatur dalam Ketentuan Tersendiri),
dalam menjalankan tugas harus mengenakan seragam kerja yang disediakan
oleh Perusahaan dengan tanda-tanda pengenal dan perlengkapan lain yang
diperlukan ditentukan baginya.
c. Karyawan wajib untuk:
1. Melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan penuh rasa tanggung jawab
24

2. Mematuhi perintah, petunjuk dan bimbingan atasannya yang berhubungan


dengan tugas pekerjaannya secara bersungguh-sunggu dan sebaik-baiknya.
3. Bersikan serta berlaku sopan dan wajar terhadap sesama karyawan.
4. Mengetahui kewajibanya di Perusahaan dan melaksakannya dengan
sebaik-baiknya serta berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kerja, berperilaku sopan, hemat, dan cermat demi peningkatan
produktifitas dan pelayanan.
5. Melayani pelanggan sesuai denga prosedur yang ditetapkan Perusahaan
serta berlaku profesional, sopan, dan wajar.
6. Menjaga nama baik, tidak melakuakn perbuatan asusila atau perbuatan lain
yang merugikan Perusahaan.
7. Memberitahukan kepada Perusahaan selambat – lambatnya 1 (satu)
minggu setiap ada perubahan yang berkenaan dengan:
a. Domisili / tempat tinggal.
b. Status keluarga (perkawinan, kelahiran, kematian)
8. Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan kerja.
d. Karyawan yang menjadi pimpinan kerja wajib:
1. Bersikap dan memperlakukan bawahannya sesuai dengan tugas yang telah
ditentukan oleh Perusahaan secara wajar, jujur, adil, dan sopan.
2. Memberikan petunjuk dan bimbingan yang jelas kepada bawahannya
nebgenai pekerjaan yang harus dilakukan.
3. Menegur bawahanya yang menyalahi peraturan.
4. Melakuakn penilaian terhadap bawahannya secara jujur dan obyektif.
5. Menjawab setiap pertanyaan bawahannya sesuai dengan batas
kewenangan yang dimilikinya.
e. Karyawan dalam waktu kerja dilarang meninggalkan lingkungan kerja maupun
melakukan pekerjaan lain tanpa seizin pimpinan kerja.
25

Tata Tertib Pemeliharaan Peralatan dan Lingkungan Kerja:


a. Karyawan dilarang menyalah gunakan dan memindahkan perlengkapan atau
peralatan kerja dan harta milik perusahaan dari tempat atau lokasi yang telah
ditentukan kecuali dalam pemakaian yang dipergunakan berkenaan dengan
tugas dan kewajibanya di dalam lingkungan Perusahaan.
b. Karyawan wajib memelihara peralatan kerja yang disediakan oleh perusahaan
dan harta lain milik perusahaan dengan sebaik-baiknya.
c. Karyawan wajib menjaga kebersihan dan kerapian tempat kerja serta
lingkungan Perusaaan.
d. Karyawan wajib segera melaporkan kepada pimpinan kerjanya atas
kehilangan atau kerusakan perlengkapan atau peralatann kerja dan harta milik
Perusahaan.

Tata Tertib Keselamatan dan Kesehatan Kerja:


a. Karyawan wajib menaati peraruran yang berklaku di Perusahaan tentang:
1. Keselamatan dan kesehatan kerja
2. Keamana atau pengamanan
3. Administrasi
b. Karyawan dilarang mengoprasikan mesin atau peralatan lainya dalam tempat
kerja tanpa wewenang untuk itu.
c. Karyawan wajib menaati segala peraturan dan usaha perusahaan dalam
mencegah timbulnya bahaya kebakaran. Pada timbulnya kebakaran setiap
karyawan wajib mematuhi ketentuan yang diatur sesuai standar prosedur yang
dikeluarkan oleh Perusahaan.
d. Tanpa seizin pejabat berwenang karyawan dilarang memindahkan alat-alat
pemadam kebakaran dari tempat semula yang sudah ditentukan perusahaan.

Kehadiran
a. Karyawan wajib mentaati waktu kerja yang telah ditetapkan perusahaan.
b. Untuk lokasi-lokasi yang memakai tanda waktu sirine karyawan wajib
mengenali tanda-tanda dimaksud (tanda mulai bekerja, mulai istirahat, selesai
istirahat, berkemas-kemas, selesai bekerja, dan tanda lain yang ditetapkan).
26

c. Karyawan wajib mencatat waktu hadirnya sendiri pada alat pencatat kehadiran
setiap masuk dan pulang dari tempat kerja dan waktu lain yang ditentukan
Perusahaan.
d. Karyawan dilarang mengapsenkan, mengisikan, menandatangani kartu daftar
hadir orang lain, meminta atau membiarkan orang lain mengisikan,
mengabsenkan atau menandatangani daftar hadirnya. Bila ternyata terdapat
coretan dan atau penghapusan daftar hadir tanpa adanya pengesahan dari
petugas berwenang maka kehadiran karyawan dianggap tidak sah (mangkir).
e. Keterlambatan masuk kerja dan atau meninggalkan tempat kerja sebelum
waktu kerja berakhir atau ketidak hadiran sehari penuh diaanggap sebagai
pelanggaran tatatertip kecuali alasan yang dapat diterima dan telah mendapat
ijin pimpinan kerjanya.

Pemberitahuan Ketidakhadiran
a. Pada hari mulai tidak masuk kerja wajib memberitahu Perusahaan atau atasan
langsung tentang alasan tidak masuk melalui surat telepon kurir dsb.
b. Pada hari mulai masuk kerja karyawan wajib mempertanggung jawabkan
alasan ketidak hadiran .
c. Bila sakit, menyerahkan surat keterangan istirahat kerja dari dokter.
d. Bila memenuhi panggilan pihak berwajib harus menyerahkan salinan surat
dimaksud.
27

E. Alur (Proses Produksi, Pelayanan Jasa)

Berikut alur prosedur pelayanan bengkel PT. United Motor Center


Tulungagung dapat di lihat pada gambar

Gambar 21. Prosedur Pelayanan bengkel PT. United Motors Centre, Tulungagung

Adapun prosedur pelayanan bengkel PT. United Motors Centre adalah


sebagai berikut:
1. Ketika customer datang, SA (Service Advisor) mendengarkan keluhan
pelanggan dengan baik. Kemudian menanyakan pertanyaan untuk menentukan
keinginan pelanggan.
2. SA menganalisa dan memeriksa keluhan pelanggan, kemudian menentukan
penyebab keluhan pelanggan dengan pemeriksaan secara visual atau quick
test. Jika masalah tidak segera ditemukan, maka SA meminta karu atau
diagnosis technician untuk melakukan diagnosis bersama dengan pelanggan.
3. Mencatat data-data customer dan kendaraannya.
4. SA mencatat data hasil pemeriksaan dan membuat WO (Work Order) setelah
itu SA mengestimasi waktu perbaikan dan biaya perbaikan tersebut.
5. WO diberikan kepada karu untuk menganalisa dan diserahkan kepada
mekanik untuk dilaksanakan sesuai dengan WO tersebut.
6. Mekanik melakukan pemeriksaan dan perbaikan, apabila diperlukan
penggantian suku cadang atau lainnya dapat konsultasi langsung pada SA.
7. SA memeriksa dan memastikan bahwa yang diminta telah dilakukan.
28

8. Setelah kendaraan selesai diperiksa dan diperbaiki dilakukan test drive oleh
karu untuk mengetahui hasil pekerjaan mekanik.
9. Kendaraan yang lulus test drive kemudian di washing (cuci), setelah itu
kendaraan diserahkan pada final checker untuk pengecekan terakhir.
Kemudian diserahkan SA/karu untuk diserahkan pada customer sesuai dengan
form pemeriksaan.
10. SA/karu mengingatkan customer untuk melakukan perawatan berkala
berikutnya.

F. Alat dan Teknologi


1. Peralatan Tetap
a. Car Lift
Car Lift digunakan untuk mengangkat kendaraan agar
mempermudah dalam perbaikan kendaraan. Jenis lift yang digunakan
adalah two post lift.

Elevator hidrolik

Kaki-kaki car lift

Gambar 22. Car Lift

b. Air Impact Wrench


Air Impact Wrench digunakan untuk mempermudah dalam
melepas baut roda agar pekerjaan perbaikan kendaraan lebih cepat. Selain
untuk melepas impack juga dapat digunakan untuk memasang baut roda.
29

Air impact

Selang udara masuk

Gambar 23. Air Impact Wrench

c. Spooring (Wheel Alignment Instrument)


Spooring atau dengan istilah lain Wheel alignment instrument
adalah seperangkat alat yang mampu mendeteksi sudut-sudut geometri
kemudi yaitu camber, caster, toe-in toe-out dan kingpin inclination (KPI).
Dengan alat ini ketidaksesuaian sudut geometri kemudi dapat diketahui
dan bisa disetel kembali sesuai dengan spesifikasinya. Alat ini dilengkapi
dengan sepasang turn table sebagai alas roda depan sehingga roda dapat
bergeser untuk mempermudah saat melakukan penyetelan sudut-sudut
geometri kemudi.

d. Ragum

Rahang penjepit

Tuas pemutar

Gambar 24. Ragum

Pengertian ragum ialah alat yang digunakan untuk menjepit benda


kerja. Untuk membuka rahang ragum caranya yaitu putar tangkai/tuas
pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) maka batang berulir
akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut, begitu pula
sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai
pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam).
30

e. Air Blow Gun


Air Blow Gun merupakan sebuah alat tembak yang didesain untuk
menyemprot sela-sela pada motor atau mobil agar lebih bersih, karena ada
bagian-bagian tertentu pada mobil yang tiak dapat dijangkau oleh tangan.
Sehingga dibutuhkan alat bantu khusus yang mampu menjangkau dan
membersihkannya. Air blow gun disini biasanya digunakan untuk
membersihkan filter udara serta untuk membersihkan ruang mesin dari
debu.

Udara masuk

Udara keluar

Gambar 26. Air Blow Gun

f. Air Compressor
Air Compressor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi
untuk meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara.
Udara yang dipampatkan atau dipadatkan dan disimpan dibawah tekanan
yang lebih besar dari tekanan atmosfer, biasanya udara tersebut disimpan
di dalam tanki atau biasa disebut dengan air tank atau air receiver
tank.Fungsi untuk menyimpan udara bertekanan di dalam tabung
kompresor.
31

Motor listrik

Tabung kompressor

Gambar 27. Air Compressor

g. Tire pressure gauge


Merupakan alat untuk mengukur tekanan angin, supaya tekanan
angin ban sesuai dengan batas yang diijinkan. Tire pressure gauge ada
yang terpisah sendiri dan ada yang dirangkaian dengan katup dan selang
angin dari kompresor sehingga saat pengisian angin dapat langsung
terukur. Saat ini sudah banyak juga tyre gauge yang menggunakan display
digital untuk lebih mempermudah pembacaan. Tire pressure gauge dapat
dilihat pada gambar.
Tekanan ban standart Suzuki Ertiga adalah 30 – 32 psi.
Tekanan ban standart Suzuki Baleno adalah 28 – 30 psi.

Selang udara keluar

Manometer

Selang udara masuk

Gambar 28. Tire Pressure Gauge


32

h. Water Jet
Water Jet adalah sebuah alat yang digunakan dalam proses
menyemprotan air yang bertekanan dan kecepatan tinggi ke permukaan
benda kerja. Fungsi untuk mencuci mobil yang telah di service oleh
mekanik supaya terlihat bersih kembali.

2. Peralatan Tidak Tetap


a. Caddy (Tool Box)
Tool Box merupakan alat yang berfungsi untuk menyimpan kunci
maupun peralatan service lain sehingga tidak berserakan dan tertata rapi
sehingga mudah untuk digunakan. Alat – alat yang dapat disimpan kedalam
tool box antara lain kunci ring, kunci pas, kunci T, kunci L, tang, palu,
gunting, obeng +/-, kunci soket, ratchet, SST, dll.
33

Gambar 29. Tool Box Beserta Isinya

b. Dongkrak buaya
Dongkrak lantai atau sering disebut dengan dongkrak buaya,
digunakan untuk mengangkat sebagian dari bodi kendaraan. Dongkrak
dioperasikan dengan cara memompa silinder dengan tangan melalui handle
(tuas pemompa). Pada dongkrak juga dilengkapi katup pembebas, yang
digunakan untuk mengembalikan posisi piston pada kondisi semula. Ketika
sedang menggunakan dongkrak, penyangga harus pada posisi yang tepat
pada kendaraan, sebab bila tidak, maka dongkrak bisa terguling dan dapat
menyebabkan bodi kendaraan terguling dan memungkinkan kerusakan.
Dongkrak dibedakan berdasarkan besar kekuatan yang dimilikinya.
Terdapat salah satu jenis dongkrak yang memiliki kekuatan yang besar
disebut dengan dongkrak buaya. Untuk tindakan keamanan, gunakan
penyangga tambahan (jack stand) dibawah kendaraan pada chasis atau
komponen yang kuat menahan beban mobil, agar kita aman bekerja dibawah
kendaraan. Dongkrak Buaya dapat dilihat pada gambar berikut.

Jack handle

Jack arm
Foot Pedal

Gambar 30. Dongkrak Buaya


34

c. Jangka Sorong
Jangka sorong/mistar geser atau vernier caliper merupakan alat ukur
yang mampu menentukan ukuran diameter luar silinder, diameter dalam
sebuah lubang atau kedalaman suatu lubang. Pada jangka sorong terdapat
rahang bawah untuk mengukur diamater luar, rahang atas untuk diameter
dalam serta batang pengukur kedalaman. Ketiganya dapat bergeser
bersamaan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jangka Sorong dapat
dilihat pada gambar.

Rahang luar

Skala geser

Skala utama

Rahang dalam

Gambar 31. Jangka Sorong

d. Pompa Oli
Fungsi dari pompa oli yaitu digunakan untuk memasukkan oli
transmisi dan oli gardan dengan cara dipompa kemudian dialirkan
menggunakan selang
35

Pompa oli
transmisi

Pompa oli
gardan

Gambar 32. Pompa Oli

e. Multitester (Avometer)
Suatu alat yang digunakan untuk mengukur tegangan AC dan DC
(voltase), tahanan (ohm) dan besarannya arus (i) dari suatu jaringan
kelistrikan sampai nilai tertentu. Seiring dengan berkembangnya teknologi,
selain dalam bentuk analog, alat ini juga tersedia dalam bentuk digital dalam
penunjukannya sehingga dapat mempermudah lagi dalam pembacaan hasil
pengukuran. Multitester (Avometer) dapat dilihat pada gambar.

Test pins

Rotary switch

Terminal (+)

Terminal (-)

Gambar 33. Multitester (Avometer)


36

f. Mikrometer
Suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur diameter luar
atau diameter dalam dari suatu benda bersilinder secara akurat. Mikrometer
dapat dilihat pada gambar.

Gambar 34. Mikrometer

g. Dial Gauge
Merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tendangan
roda gigi (backlash) kelurusan dari suatu poros (endplay), tinggi tonjolan
pada suatu permukaan, dsb. Dial Gauge terdiri dari sensor yang bersentuhan
langsung dengan benda yang diukur, jarum indikator, skala jam, serta stand
penopang yang yang dapat disetel/digeser sesuai kebutuhan dilengkapi
dudukan blok magnet sehingga lebih mudah dalam penempatan selama
proses pengukuran. Skala jam pada dial indikator dapat diputar untuk
menentukan awal pengukuran atau angka nol (0). Dial Gauge dapat dilihat
pada gambar.
Dial gauge tersedia dalam dua macam ukuran adalah:
- 0,5 mm
- 0,01 mm
37

Gambar 35. Dial Gauge

h. Kunci momen
Pada kendaraan, baut dan mur harus dikencangkan sesuai dengan
kebutuhan, karena apabila ikatannya tidak kuat maka ikatan akan lepas
dan menimbulkan kecelakaan. Demikian juga bila ikatan terlalu kuat
melebihi batas yang diijinkan, baut atau mur akan melebihi batas
elastisitasnya dan memungkinkan patah, sehingga juga bisa menimbulkan
kecelakaan. Dan disinilah fungsi dari kunci momen, yaitu suatu alat yang
digunakan untuk mengencangkan baut atau mur dengan ukuran momen
atau pengerasan tertentu. Biasanya kunci momen baru digunakan setelah
baut atau mur dipasang tetapi belum dikencangkan. Dan di bengkel-
bengkel mobil, kunci Momen ini paling sering digunakan untuk
pengencangan baut roda dengan rata-rata momen pengencangan sebesar
12 Kgm. Kunci momen dapat dilihat pada gambar berikut.
38

Gambar 36. Kunci Momen

i. Hidrometer
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis
elektrolit. Dalam hal ini adalah elektrolit yang digunakan pada baterai (aki).
Hidrometer dapat dilihat pada gambar.

Pipet

Pelampung

Tabung kaca

Gambar 37. Hidrometer Pickup tube

j. Valve Spring Compressor


Valve Spring Compressor berfungsi untuk membuka dan memasang
Cotter Valve (kuku klep) yang terletak pada cylinder head sebuah engine.
39

Gambar 38. Valve Spring Compressor

k. Sleeper

Gambar 39. Sleeper

Adalah alas ketika mekanik melakukan pekerjaan di bawah


kendaraan tujuannya agar punggung mekanik terlindungi dari benturan
lantai.

G. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Yang dimaksud dengan keselamatan kerja adalah suatu tindakan dan
tidakan pada saat proses kerja di bengkel berlangsung atau saat proses kerja
dibengkel atau saat mekanik bekerja, dengan memperhatikan hal-hal yang dapat
membahayakan diri dan orang sekitar. Dengan kata lain bekerja dengan prosedur
yang bekerja selalu memperhitungkan tindakan yang akan diambil pada saat
bekerja. Disamping itu juga melatih diri sendiri untuk berlaku disiplin dalam
kegiatan sehari-hari.
40

1. Wearpack

Gambar 40. Wearpack UMC Tulungagung

Wearpack merupakan alat pelindung diri yang digunakan sebagai


pelindung saat berada di bawah mobil, atau didaerah lainnya yang kotor. Sehingga
baju yang dipakai dapat terlindungi dari oli yang berceceran. Selain dipakai untuk
perlindungan diri, wearpack juga dipakai untuk menunjukkkan identitas
perusahaan tempat seorang bekerja.

2. Kacamata Safety

Gamber 41. Kacamata Safety.


41

Kacamata Safety merupakan kacamata pelindung yang menutupi area


disekitar mata. Kacamata ini akan melindungi mata dari debu dan percikan bahan
kimia cair. Kacamata ini juga dapat dipakai bersamaan dengan kacamata resep
karena desainnya yang lebih besar. Bahan dari kacamata ini mempunyai
ketahanan yang tinggi guna melindungi mata dengan lensa yang tahan oleh
benturan dan frame dari palstik atau logam.

3. Sarung Tangan Safety

Gambar 42. Sarung Tangan Safety.

Sarung tangan merupakan salah satu kebutuhan didalam bidang pekerjaan.


Alat ini berguna untuk melindungi tangan dari benda – benda tajam dan mencegah
cidera saat sedang bekerja. Ketika memilih glove ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan antara lain bahaya jika terpapar bahan – bahan kimia yang
bersifat korosif, panas, dingin, tajam atau kasar karena alat pelindung tangan
berbeda – beda dapat terbuat dari karet, kulit maupun kain katun.
42

4. Sepatu Safety

Gambar 43. Sepatu Safety.

Sepatu Safety (Safety Shoes) adalah salah satu Alat Pelindung Diri
(APD) yang harus dipakai oleh seseorang ketika bekerja guna menghindari resiko
kecelakaan. Bukan sekedar membuat perlindungan bagian tubuh pekerja pada
adanya resiko kecelakaan saja, tetapi dengan memakai sepatu Safety pekerja akan
lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan efektivitas dan hasil produksi
yang diharapkan.Sepatu ini terbuat dari kulit dipadukan dengan metal, di bagian
bawahnya terbuat dari karet yang tebal. Dengan bahan itu, pekerja akan aman dari
berbagai kecelakaan pada kakinya.

5. Masker
Masker berfungsi untuk membantu menjaga saluran pernafasan akibat
debu atau udara yang tercemar didalam bengkel yang dapat mengganggu sistem
pernafasan.

Gambar 44. Masker


43

6. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Gambar 45. APAR (Alat Pemadam Api Ringan).

Pengertian APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah Alat pemadaman


yang bisa dibawa / dijinjing dan dioperasikan oleh satu orang. Apar merupakan
alat pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara manual dan langsung
diarahkan pada posisi dimana api berada. Apar dikenal sebagai alat pemadam api
portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat didalam penggunaan untuk awal
kebakaran, selain itu karena bentuknya portable dan ringan sehingga mudah
mendekati daerah kebakaran. Dikarenakan fungsinya untuk penanganan dini,
peletakan APAR harus ditempatkan di tempat-tempet tertentu sehingga
memudahkan didalam penggunaannya.
44

7. Kotak P3K

Gambar 46. Kotak P3K.

Kotak P3K adalah tempat obat-obat yang dipersiapkan khusus pertolongan


pertama pada kecelakaan. Bahan kotak P3K harus kuat dan Kotak P3K mudah
dipindahkan dan diberi label. Kotak P3K diletakkan di tempat yang mudah dilihat
dan terjangkau. Isi kotak P3K, jumlah dan jenis kotak P3K diatur berdasarkan
Permenakertrans No : Per.15/Men/VIII/2008 tentang P3K di Tempat Kerja.
45

BAB III
HASIL KEGIATAN

Gambar 47. Kegiatan dalam bengkel

A. Perawatan Berkala (Checking)


Perawatan berkala (Checking) adalah suatu kegiatan perawatan kendaraan
yang dilakukan secara berkala sesuai dengan waktu pemakaian dan kilometer
suatu kendaraan. Perawatn berkala (Checking) dibagi sesuai dengan kilometer
seperti berkala (Checking) 5.000 km, berkala (Checking) 10.000 km, berkala
(Checking) 15.000 km dan seterusnya. Peerawatan berkala (Checking) akan
dilakukan meskipun kendaraan masih dalam keadaan prima. Tujuan dari
perawatan berkala (Checking) adalah menjaga performa mesin sesuai standart
pabrikan dan menghindari apabila ada kerusakan-kerusakan kecil yang dialami
oleh mesin agar nantinya tidak mengganggu kinerja dari mesin itu sendiri.
Pada bengkel PT. UMC Suzuki Tulungagung servis berkala diukur dengan
jumlah jarak tempuh atau kilometer yang sudah dilaluinya. Adapun keterampilan
yang harus dimiliki mekanik dalam melakukan periode servis berkala adalah
sebagai berikut:
46

1. Servis Berkala Paket A


Setiap km 5.000/ 15.000/ 25.000/ 35.000/ 45.000 dst. Kegiatan yang
dilakukan : Ganti oli mesin, ganti drain plug gasket, periksa kondisi drive belt
/ V-belt dan stel bila perlu, periksa selang dan sambungan sistem pendingin,
periksa dan setel rem tangan, periksa minyak rem, pipa, dan saluran minyak
rem, periksa ban dan tekanan angin ban, periksa lampu bagian luar dan dalam,
periksa sistem suspensi, periksa wiper kaca dan nizzle washer, periksa dan
tambahkan air accu, periksa dan tambahkan air washer, periksa dan
tambahkan engine coolant, periksa kinerja klakson, periksa kinerja semua
power window dan central lock.

2. Servis Berkala Paket B


Setiap km 30.000/ 50.000/ 70.000/ 90.000 dst. Kegiatan yang dilakukan
: Semua pekerjaan di servis berkala paket A, ditambah dengan : Ganti filter
oli, periksa dan bersihkan filter udara, periksa dan bersihkan brake linings &
drums, periksa dan bersihkan brake pads & disc, periksa dan tambahkan oli
transmisi, periksa power steering dan sambunganya, periksa kondisi bearing
roda, periksa kondisi baterai.

3. Servis Berkala Paket C


Setiap km 20.000/ 60.000/ 100.000 dst. Kegiatan yang dilakukan :
Semua pekerjaan di servis berkala paket B, ditambah dengan : Ganti busi,
ganti element filter udara, periksa engine mounting, periksa tutup tangki,
sambungan dan saluran bahan bakar, periksa boot drive shaft, periksa tie rod
ball joint dan dust cover, periksa suspension depan dan belakang, periksa filter
element AC.

4. Servis Berkala Paket D


Setiap 40.000/ 80.000 dst. Kegiatan yang dilakukan : Semua pekerjaan
di servis berkala paket C, ditambah dengan : Ganti minyak rem, ganti oli
transmisi (untuk transmisi manual setiap 40.000 km dan untuk transmisi
otomatis setiap 80.000 km), ganti oli gardan, ganti engine coolant.
47

B. Kegiatan Mahasiswa
Untuk mahasiswa atau pemagang di PT. UMC SuzukiTulungagung
diberikan kewenangan atau dipercaya memegang pekerjaan tune up karena
pekerjaan tersebut tidak terlalu beresiko besar jika mengalami kesalahan. Namun
dengan begitu mahasiswa atau pemagang harus tetap berhati-hati dan harus selalu
taat terhadap setiap peraturan yang dibuat oleh perusahaan. Dalam laporan ini
penulis akan membahas mengenai penggantian filter dan oli mesin.

C. Pekerjaan Tune Up
Pekerjaan Tune Up harus dilakukan secara berkala, agar kinerja mesin
tetap dalam keadaan normal dan tidak ada gangguan atau trouble. Tujuan dari
tune up adalah mengembalikan kondisi kerja mesin seperti kondisi standart.
Untuk melakukan tune up biasanya diukur dengan jumlah jarak atau kilometer
yang sudah ditempuh oleh kendaraan. Seorang mekanik harus memiliki
keterampilan yang cukup dalam melakukan tune up, agar tidak terjadi kendala
pada proses pengerjaannya. Adapun pekerjaan yang dilakukan dalam kegiatan
tune-up pada mobil secara berkala adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan baterai
2. Pemeriksaan saringan udara
3. Pemeriksaan oli
4. Pemeriksaan busi
5. Pemeriksaan koil
6. Pemeriksaan air pendingin
7. Pemeriksaan saringan bahan bakar
8. Pemeriksaan tali kipas
9. Pemeriksaan tekanan kompresi.

D. Perawatan Oli dan Filter Oli Pada Mobil Suzuki All New Ertiga
1.4.1 Pengertian Umum.
Penggunaan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat,
tidak lepas dari jam operasional, pada kendaraan yang beroperasi berdasarkan
48

waktu atau jarak tempuh pasti ada bagian komponen yang mengalami ke-
ausan atau ada bagian komponen yang kotor, untuk menghindari hal tersebut
maka kendaraan harus selalu di rawat. perawatan berkala pada kendaraan
bermotor sangat penting untuk dilakukan secara rutin atau teratur untuk
menghindari terjadinya kerusakan-kerusakan pada komponen-komponen
kendaraan, jika hal ini selalu di perhatikan oleh pemilik kendaraan maka
kendaraan akan selalu dalam kondisi baik dan siap untuk di pergunakan tanpa
perlu khawatir akan terjdi masalah pada kendaraan.
Salah satu bagian terpenting pada kendaraan bermotor yakni sistem
pelumasan. Komponen paling terpenting dalam sistem pelumasan adalah oli.
Oli berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian komponen yang bergerak untuk
mengurangi gesekan sehingga mesin tidak akan kehilangan tenaga dan untuk
meminimalisir terjadinya keausan pada mesin. Selain sebagai pelumas oli juga
berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian mesin serta mencegah karat
pada bagian-bagian mesin.
Oli terbuat dari „petroleum hydrocarbon“ yang berasal dari minyak
mentah, dengan tambahan berbagai aditif untuk meningkatkan sifat tertentu.
Sebagian besar oli mesin umumnya terdiri dari hidrokarbon antara 18 dan 34
atom karbon per molekul. Salah satu sifat yang paling penting adalah oli harus
membentuk ”oil film“ dan film oli ini harus dapat bertahan selama mungkin
diantara kedua permukaan bagian-bagian mesin yang bergesekan. Kekentalan
oli (viskositas) dapat dianggap sebagai "ketebalan" atau ukuran resistansi oli
ketika mengalir.

1.4.2 Tujuan Perawatan Sistem Pelumasan


1. Menghindari pengendapan kotoran dalam mesin.
2. Membersihkan bagian dalam mesin.
3. Menghindari terjadinya kekeringan oli mesin.
4. Memperlancar putaran mesin.
5. Memungkinkan kendaraan tidak mengalami problem pada saat beroperasi
yang di akibat dari kotoran pada mesin.
49

1.4.3 Parameter Penggantian Oli Mesin


Parameter penggantian oli pada kendaraan yaitu:
1. Melepas Filter oli.
2. Melepas baut tap oli.
3. Mengganti oli mesin.

1.4.4 Pelepasan dan Pemasangan Filter Oli

Gambar 48. Pelepasan Filter Oli

Dalam tahap ini hal yang harus dilakukan adalah:


1. Menyiapkan kunci filter oli dan bak oli.
2. Pasang kunci filter ke filter oli mobil.
3. Lepas filter oli.
4. Tunggu hingga oli berhenti menetes.
5. Pasang filter oli yang baru.
50

1.4.5 Penggantian Oli Mesin

Gambar 49. Penggantian oli

Pada tahap ini filter oli harus di ganti terlebih dahulu, karena pada filter oli
yang lama terdapat kotoran yang mengendap. Berikut langkah-langkah
penggantian oli mesin.
51

E. Melepas Filter Oli.

Gambar 50. Filter Oli

1. Persiapkan berbagai alat untuk membuka filter oli seperti kunci khusus
untuk filter oli baik bermodel rantai atau lainnya.
2. Lakukan proses melepas filter oli dengan benar, setelah filter dilepas,
bersihkan area sekitar filter oli sampai bersih sebelum filter oli yang baru
dipasang.
3. Filter oli memiliki seal karet pada bagian dalam yang berfungsi sebagai
sealer untuk mencegah kebocoran, lumasi dengan sedikit pelumas karet
sebelum Anda memasang filter oli yang baru. Saat pemasangan, pastikan
filter oli memasuki ulir dengan mudah, penempatan filter oli yang salah
atau miring tentu dapat berdampak pada terjadinya kebocoran.
4. Keraskan atau kencangkan filter oli menggunakan kunci khusus,
perhatikan untuk tidak terlalu kuat karena dapat merusak karet atau seal
yang bisa menimbulkan kebocoran.
52

F. Penggantian Oli Mesin

Gambar 52. Penggantian oli

1. Angkat mobil menggunakan car lift sehingga mekanik memiliki ruang


yang cukup untuk membuka baut pembuangan oli yang berada di
bagian mesin.
2. Siapkan bak penampungan oli bekas dan letakkan tepat di bawah
lubang pembuangan oli mesin.
3. Kemudian kendurkan atau buka baut pembuangan oli.
4. Saat baut oli terlepas, oli mesin akan mengalir keluar dan tunggu
hingga habis atau tidak ada oli yang menetes keluar dari lubang
pembuangan.
5. Setelah oli mesin habis terbuang tutup kembali baut pembuangan.
6. Turunkan mobil lalu buka tutup oli dan tuangkan oli mesin yang baru
dan sesuai spesifikasi mesin dan kapasitas oli di mesin.
7. Kemudian cek volume oli dengan dipstick, kondisi ideal oli berada di
antara batas minimum dan maksimum pada dipstick.
8. Jika volume oli sudah tepat, tutup kembali lubang pengisian oli dengan
oli cap.
53

G. Alat dan Bahan Penggantian Oli


Berikut daftar gambar alat dan bahan penggantian oli mesin bisa di lihat
pada gambar.

1.2.7 Alat
1. Carlift

Gambar 53. Carlift.

2. Tool set

Gambar 54. Tool Set.


54

3. Kunci Filter Oli

Gambar 55. Kunci Filter oli.

4. Kunci Recet

Gambar 56. Kunci Recet.


55

1.2.8 Bahan
1. Oli SAE 5W-30

Gambar 57. Oli SAE 5W-30

D. Performance test

Test drive dilakukan oleh forman untuk mengecek kinerja mekanik apakah
sesuai dengan keluhan konsumen serta apakah sudah baik atau tidak, jika sudah
baik dikembalikan ke bagian SA kemudian dikembalikan ke costumer namun jika
belum sesuai dengan keluhan maka dikembalikan lagi kebagian mekanik.

E. Evaluasi
Secara keseluruhan pemeriksaan serta perbaikan yang dilakukan di
bengkel Daihatsu Jember sudah sesuai dengan SOP muali dari Checking, tune up
seperti pemeriksaan baterai, pemeriksaan saringan udara, pemeriksaan oli,
pemeriksaan busi, pemeriksaan koil, pemeriksaan air pendingin, pemeriksaan
saringan bahan bakar, pemeriksaan tali kipas, pemeriksaan tekanan kompresi.
Pada prosedur yang dilakukan dalam pemeriksaan Perawatan Tangki
Bahan Bakar dan Saluran Bahan Bakar Pada Mobil Daihatsu Xenia di PT.Asco
Prima Mobilindo Jember juga telah sesuai dengan SOP yang ada namun dalam
Sebelum dilakukan pengecekan harus melepas fuse ECU (electronic control unit)
untuk mencegah terjadinya kesalahan program.
56

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keseluruhan rangkaian pelaksanaan Praktik Industri yang dimulai pada
tanggal 1 Juni - 31 Juli 2018 yang bertempat di PT. United Motor Centre Suzuki
Tulungagung. Penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa banyak sekali
pengetahuan dan pengalaman yang didapat ataupun yang diperoleh dari praktik
Industri. Pengetahuan yang berasal dari bangku kuliah juga sebagai bekal yang
dapat diterapkan dan dikembangkan di dunia industri tersebut. Pelaksanaan
praktik industri ini sangatlah penting bagi penulis untuk menambah wawasan dan
keahlian di dunia otomotif. Penulis dihadapkan dengan dunia kerja nyata yang
langsung akan menempa keahlian, dimana penulis mendapatkan berbagai
pengetahuan. Mulai dari service and maintenance, manajemen bengkel, tata tertib
lingkungan industri, dan struktur organisasi di industri tersebut. Ilmu pengetahuan
dan pengalaman ini merupakan kegiatan yang akan membuat praktikan
mengetahui secara langsung mengenai kondisi nyata di dunia kerja khususnya
bidang otomotif. Pada pemeriksaan koil pengapian dan busi sudah dilaksanakan
sesuai dengan SOP yang ada.

Dari penulisan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Masyarakat Indonesia pengguna kendaraan roda 4 khususnya masih belum
mengerti seberapa pentingnya melakukan perawatan berkala pada
kendaraanya.
2. Oli mesin jika tidak diganti secara rutin akan menyebabkan kendaraan tidak
lagi bekerja dengan baik, lalu kinerja mesin semakin menurun.
3. Filter oli diganti secara rutin bersamaan dengan penggantian oli.
4. Oli mesin berfungsi sebagai pelumas, sebagaimana kinerjanya oli memiliki
tugas untuk melumasi komponen-komponen mesin agar pada saat terjadi
gesekan antar komponen mesin tidak terjadi keausan.

B. Saran
1. Ada kerjasama dalam bidang pembelajarannya antara Universitas dengan
pihak perusahaan tempat praktik industri para mahasiswa sehingga tujuan
dari praktik industri bisa tercapai.
57

2. Bagi peserta mahasiswa yang melaksanakan praktek industri alangkah


baiknya membekali diri tentang apa yang akan dilakukan nanti di perusahaan
sebelum melaksanakan praktik industri agar nantinya benar-benar siap ketika
berada di Perusahaan.
3. Perlu adanya kerjasama yang berkesinambungan antara pihak Universitas
dengan Perusahaan sehingga ada peluang besar bagi mahasiswa yang
melaksanakan praktik industri untuk bekerja di perusahaan dimana ia
melaksanakan praktik industri.
4. Bagi perusahaan, Untuk memberikan lebih tentang wawasan yang luas
terhadap perawatan, dikarenakan sangat penting untuk untuk menjaga kondisi
kendaraan bekerja secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Saukah, Ali, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas
Negeri Malang
United Motors Centre Suzuki. (2010). Manual Standar Sistem Operasional.
Surabaya: PT. United Motors Centre
United Motors Centre Suzuki. 2012. Manual Standar Pelayanan Berkualitas.
Surabaya: PT. United Motors Centre
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian Edisi Kelima.
Malang: UM Press.
http://agungwahanaputra67.blogspot.com/2012/07/belajar-membuat-laporan-
praktek-industri.html (diakses pada 23 Agustus 2018)
https://www.bisaotomotif.com/2017/06/pengertian-fungsi-dan-tujuan-tune-up-
mobil.html (diakses pada 23 Agustus 2018)
http://autoimem.blogspot.com/2012/09/deskripsi-jabatan-di-bengkel_5819.html
(diakses pada 23 Agustus 2018)

58
LAMPIRAN

59
60
61
62
63

Anda mungkin juga menyukai