Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN PADA UKM GAPURA

Laporan Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan
( PKL )

Disusun oleh :

MERCIANA TUPAT

Nim : 2016110144

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2019
ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN PADA UKM GAPURA

Laporan Pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan

(PKL)

Disusun oleh :

MERCIANA TUPAT

Nim : 2016110144

Merupakan salah satu syarat untuk memenuhi Tugas

Praktek Kerja Lapangan pada Fakultas Ekonomi

Universitas Tribuhwana Tunggadewi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2019
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN PADA UKM GAPURA

Laporan Pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan

Disusun oleh :

MERCIANA TUPAT

Nim : 2016110144

Mengetahui : Menyetujui :

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing,

Luh Dina Ekasari, SE Ak,. MM Drs. Hari Purnomo, M. Si. Ak


Tanggal : Tanggal :
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN PADA UKM GAPURA

Laporan Pelaksanaan

Praktek Kerja Lapangan

Disusun oleh :

MERCIANA TUPAT

Nim : 2016110144

Tim penguji :

(Drs. Hari Purnomo, M. Si. Ak)

Menyetujui

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Nur Ida Iriani, MM.


RINGKASAN

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN PADA UKM GAPURA


(PRODUKSI KERIPIK BUAH DI KOTA BATU)

Kegiatan praktek kerja lapangan ini dilaksanakan dengan melakukan


penelitian tentang analisis harga pokok penjualan pada UKM Gapura (produksi
keripik buah di kota Batu). Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis harga
pokok penjualan yang ada pada UKM Gapura untuk melihat laba yang ada dan
bagaimana perkembangan penjualan dan kepuasan konsumen untuk kemajuan
UKM tersebut dimasa yang akan datang. jenis penelitian ini adalah kualitatif.
obyek penelitian ini adalah pelaku usaha produksi keripik buah di kota Batu. Data
dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.
Hasilnya terdapat beberapa hal yang diambil terkait UKM Gapura yaitu,
menganalisis harga pokok penjualan.

Kata kunci : Harga Pokok penjualan.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
bimbingan dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Pelaksaan
Praktek Kerja Lapangan dengan judul ’’ANALISIS HARGA POKOK
PENJUALAN UKM GAPURA’’ akhirnya dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Terlaksananya Praktek Kerja Lapangan ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis patut mengucapkan
banyak terimakasih kepada :

1. Ibu Dr. Nur Ida Iriani, MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Tribhuwana Tunggadewi.
2. Bapak Ahmad Mukoffi, SE. MSA selaku wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
3. Ibu Luh Dina Ekasari, SE. Ak., MM. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
4. Drs.Hari Purnomo, M. Si. AK. selaku dosen pembimbing dalam
mengerjakan Praktek Kerja Lapangan.
5. Bapak selaku pemilik usaha UKM GAPURA dimana tempat penulis
melakukan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ).
6. Ibu dan Bapak selaku orang tua kandung beserta keluarga dirumah yang
selalu membantu lewat do`a dan yang selalu mendukung saya, sehingga
tugas Praktek Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan dengan lancar.
7. Kepada teman-teman seangkatan dan seluruh teman-teman yang telah
mensuport saya dalam pengerjaan tugas Praktek Kerja Lapangan ini.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini berisi tentang ANALISIS HARGA
POKOK PENJUALAN PADA UKM GAPURA
Tujuan pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ini adalah
untuk menyelesaikan salah satu tugas akhir pada kurikulum Universitas
Tribuhwana Tunggadewi Malang. Kemudian juga untuk menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan para mahasiswa/ mahasiswi.
Sebagai akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih jauh
dari kata sempurna, maka dari itu segala kritik dan saran dari semua pihak demi
penyempurnaan Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) sangat
diharapkan agar penulisan laporan ini bisa bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan dan bisa lebih baik lagi untuk tugas yang selanjutnya.

Malang( )

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi

Untuk menentukan harga jual yang tepat perusahaan harus terlebih dahulu
mengetahui harga pokok produksi dari produk yang akan dijual. Sebelum
melakukan kegiatan produksi perusahaan terlebih dahulu menyiapkan faktor-
faktor produksinya diantaranya adalah bahan baku yang akan diolah menjadi
produk jadi. Di dalam pengadaan bahan baku perusahaan dapat membuat sendiri
atau membeli bahan baku tersebut dari pemasok. Pembelian bahan baku ini
merupakan salah satu fungsi dari manajemen persediaan karena berkaitan dengan
pengadaan barang, baik berupa bahan baku, bahan setengah jadi maupun bahan
jadi.

Hasil produksi perusahaan dipengaruhi oleh pengadaan bahan baku, tenaga


kerja serta biaya overhead pabrik. Pengadaan bahan baku adalah variabel yang
memegang peran penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, dengan adanya
bahan baku yang tersedia memudahkan perusahaan untuk menjalankan
operasinya. Variabel lain adalah tenaga kerja yaitu terdiri dari karyawan-
karyawan yang melakukan proses produksi. Di samping itu biaya overhead juga
merupakan faktor penting karena pada saat produksi berlangsung terdapat biaya
tambahan selain biaya diatas. Data ini bermanfaat dalam memberikan informasi
untuk masa yang akan datang guna memperbaiki apa yang telah dilakukan di
masa lalu.

Dalam sebuah perusahaan menginginkan usahanya berjalan dengan


lancar,baik dalam upaya barang dan jasa yang diproduksinya serta memenuhi
kewajiban perusahaan tersebut sehingga dapat mengoptimalkan laba. Untuk
menentukan harga pokok penjualan yang tepat perusahaan harus terlebih dahulu
mengetahui harga pokok produksi dari produk yang akan dijual. sebelum
melakukan kegiatan menjual hasil produksi, perusahaan terlebih dahulu harus
menyiapakan faktor - faktor produksinya diantaranya adalah stock yang akan
keluarkan. Di dalam pengadaan stock ini merupakan salah satu fungsi dari
manajemen perusahaan karena berkaitan dengan penjualan barang. baik berupa
stock lama atau stock baru.

Manajemen memerlukan data biaya untuk mengukur kegiatan yang sedang


berjalan.Melalui data ini manajemen dimungkinkan untuk mengetahui berapa
biaya yang seharusnya sebelum produksi dimulai, sehingga harga jual dapat
ditentukan dengan efektif. Dengan mengingat bahwa laba sangat penting
keberadaannya guna menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan, maka
penulis tertarik untuk mengetahui perhitungan harga pokok penjualan pada toko
meubel hingga diperoleh harga jual yang tepat.

UKM Gapura salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang


manufaktur yang mengolah bahan baku buah apel menjadi keripik yang berada di
kota Batu, yang melakukan kegiatan produksi mengubah bahan baku buah apel
menjadi barang jadi seperti keripik apel. Perusahaan ini melakukan perhitungan
harga pokok penjualan barang jadi.Penulis ingin mengetahui perhitungan harga
pokok penjualan pada ukm gapura sehingga bisa menentukan harga jual pada tiap
barang produksinya.

Harga pokok penjualan (HPP) merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan


dalam rangka menghasilkan suatu produk hingga produk tersebut siap dijual.
harga pokok penjualan merupakan biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses
produksi barang dan jasa yang dapat dihubungkan secara langsung dengan
aktivitas proses yang membuat produk barang dan jasa siap jual.

Struktur harga pokok penjualan umumnya ada tiga elemen besar :

1.Persediaan Atau Inventory

2.Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)

3.Biaya Overhead (Overhead Cost)


1. Persediaan Atau Inventory
Dalam perusahaan dagang,elemen persediaan hanya terdiri atas persediaan
barang jadi sajah, dikenal dengan istilah inventory.Untuk mengetahui jumlah
persediaan yang telah dijual, ada beberapa hal yang harus diketahui terlebih
dahulu, yaitu :

 Persediaan awal
 Pembelian
 Persediaan akhir
 Persediaan yang tersedia untuk dijual

2.Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)

Tenaga kerja langsung adalah upah yang diberikan atau dibayarkan kepada
karyawan yang terlebih secara langsung dalam kegiatan pembelian atau penjualan
produk.

3.Biaya Overhead (Overhead Cost)

Biaya yang dikeluarkan selain dari elemen – elemen yang disebutkan di


atas atau disebut juga dengan biaya tidak langsung. Jenis biaya tidak langsung
sangat bervariasi tergantung usaha atau jasa yang dikelolah macam – macam
biaya adalah sebagai berikut :

 Biaya bahan penolong


 Biaya ongkos kirim
 Upa tidak langsung, dan lain-lain

UKM GAPURA beralamat di Jl. Raya Junggo Tulungrejo Kec. Bumiaji Dusun
Junggo RT 05/RW 08 kota batu bergerak di bidang produksi yaitu memproduksi
berbagai jenis keripik buah. UKM GAPURA dalam menentukan harga jual barang
dagangannya tergantung harga bahan baku yang dibeli di pasar.
1.2. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah Untuk


mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok penjualan pada ukm gapura.

1.3. Manfaat

a.Bagi Penulis
a) Untuk menambah wawasan tentang analisis harga pokok penjualan
b) Mendapat pengalaman yang berguna agar dapat mempersiapkan diri
untuk memasuki dunia kerja
c) Sebagai studi perbandingan antara teori yang didapat dalam
perkuliahan dengan praktek kerja sesungguhnya.
b.Bagi Universitas Tribhuwana Tunggadewi
a) Untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang
telah diterima dari perkuliahan
b) Untuk meningkatkan, memeperluas pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa dalam menerapkan ilmu khusunya di bidang akuntansi.
c.bagi pelaku usaha ukm gapura
a) Sebagai sarana promosi untuk menambah pelanggan
b) sebagai bahan masukan untuk ukm gapura dalam menentukan harga
pokok penjualan.

1.4. Khalayak Sasaran Atau Lokasi


Khalayak sasaran penulis dalam pelaksanaan PKL ini adalah pada UKM
Gapura Jl.Raya Junggo Tulungrejo Kec.Bumiaji Kota Batu mempunyai
mitra kerja yang selalu membantu pemasokan bahan baku, yaitu dari para
petani apel yang letaknya tidak jauh dari lokasi produksi keripik apel.
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

2.1.1. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) ini dilaksanakan di UKM


Gapura di Jln. Raya Junggo,Tulungrejo, Kec. Bumuaji, Kota Batu. Dimulai pada
tanggal 01 Februari sampai dengan 14 Maret 2019. Praktek kerja lapangan ini
dilaksanakan secara langsung ke lapangan selama kurang lebih 1 setengah bulan.
Selama praktek kerja lapangan ( PKL) penulis dibimbing dan diberikan
pengarahan bagaimana cara mengelolah sebuah usaha. Selain kegiatan – kegiatan
tersebut, penulis juga diberikan motivasi dalam membuka suatu usaha, serta kunci
bagaimana menjalin hubungan baik dengan mitra adalah kejujuran.

2.1.2 Jadwal Kegiatan Harian Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) dimulai dari peninjauan


lokasi, dimana penulis mengambil lokasi atau tempat di UKM Gapura Batu.
Dimana cara pengambilan data dimulai dengan pengajuan surat ke tempat
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu UKM Gapura Batu.

Tabel 2.1.2.1
Tabel Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
No tanggal Uraian kegiatan yang dilaksanakan
1 28/01/2019 Permintaan izin pada tempat PKL dan Konsultasi
tempat PKL pada Dosen pembimbing dan Kps
2 30/01/2019 Pengajuan Surat ijin PKL, surat jalan PKL, dan surat
permohonan Dosen pembimbing pada BAA
3 31/01/2019 Pengajuan surat Ijin PKL, surat jalan PKL dan surat
permohonan Dosen pembimbing ke bagian administrasi
fakultas ekonomi untuk di cap dan ditandatangi oleh
Dekan dan Dosen pembimbing

4 01/02/2019 Hari pertama masuk dan perkenalan diri kepada


karyawan ukm gapura
5 02/02/2019 Membantu karyawan memilih keripik apel sesuai
dengan kwalitas(ceking)
7 04/02/2019 Membantu karyawan menimbang keripik sesuai dengan
pesanan
805/02/2019 Membantu karyawan mensealer bungkusan keripik yang
8 sudah di timbang
906/02/2019 Membantu karyawan mengemas keripik yang sudah di
9 timbang
107/02/2019 Membantu karyawan menempel stiker pada bungkusan
10 keripik
108/02/2019 Mendokumentasi saat kegiatan menggoreng keripik
11
109/02/2019 Mewawancari pemilik ukm gapura tentang sejarah
12 singkat berdirinya ukm gapura dan berapa banyak
karyawan.
111/02/2019 Mewawancarai tentang harga keripik per kg,Dan juga
13 tentang bagaiamna memulai suatu usaha dan bagaimana
mengembangkan suatu usaha dan pemilk juga
memberikan dorongan untuk kami yang melakukan
PKL saat ini.
112/02/2019 Mewawancarai pemilik bagaimana cara membuat
14 keripik dan struktur organisai perusahaannya
113/02/2019 Mendokumentasi saat penempelan stiker
16
114/02/2019 Mendokumentasi saat menimbang keripik
17
115/02/2019 Mewawancarai karyawan tentang masalah apa sajah
18 yang terjadi selama bekerja di ukm tersebut.
116/02/2019 Mendokumentasi saat mengemas keripik
19
221/02/2019 Membantu karyawan mengupas apel dan mengiris apel
20
222/02/2019 Membantu karyawan mengangkat keripik yang sudah di
21 goreng
409/03/2019 Membantu karyawan memasukan apel yang baru diiris
22 untuk di bekukan di dalm kulkas
411/03/2019 Membantu karyawan melayani pembeli
23
412/03/2019 Membantu karyawan mencatat keuangan saat
24 pembelian bahan baku
25 14/03/2019 Memohon pamit sekalian penyerahan cendera mata
kepada UKM GAPURA
Selama pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) di UKM Gapura
adapun sistem kerja yang telah ditentukan yakni:
1. Pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) masuk mulai Senin sampai Sabtu.
2. Kegiatan PKL yang dilakukan sesuai dengan kemampuan, dapat membantu
para karyawan dalam melakukan kegiatan operasional.
3. Jam masuk PKL dimulai dari pukul 08.00-12:00 untuk setiap harinya.
Jika ada kegiatan mendadak di kampus mahasiswa yang melakukan PKL dapat
meminta ijin pada pemilik UKM Gapura tersebut.

2.1.3 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Selama pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) di UKM Gapura,


penulis telah melaksanakan tugas-tugas praktek kerja lapangan (PKL). Tugas
tersebut merupakan pengaplikasian ketrampilan dan pengetahuan yang diperoleh
dari tempat praktek kerja dan didukung dengan adanya ketrampilan yang sudah
diperoleh dari bangku kuliah jurusan akuntansi. Sebelum pelaksanaan praktek
kerja lapangan (PKL) penulis harus memahami dan mematuhi segala peraturan
dan tata tertib yang berlaku di UKM Gapura. Selama pelaksanaan praktek kerja
lapangan (PKL) penulis harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja yang ada. Dengan beradaptasi dan bantuan dari pemilik UKM
Gapura, penulis diberikan kepercayaan untuk melaksanakan tugas dan aktivitas
yang diberikan oleh pihak UKM Gapura dengan sebaik-baiknya.

2.2. Metode Dan Variable Yang Diamati

2.2.1. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan


dilaksanakan. Metode penelitian ini sering dikacaukan dengan prosedur
penelitian atau teknik penelitian. Hal ini disebabkan karena ketiga hal tersebut
saling berhubungan dan sulit dibedakan. Hal-hal yang dilakukan oleh penulis
untuk menyusun laporan prektek kerja lapangan (PKL).
a) Jenis penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan metode
penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran
b) Lokasi penelitian
Adapun pelaksanaan kegiatan tugas ini dilaksanakan di UKM Gapura Jln,
Raya Junggo Tulungrejo Kota Batu.
c) Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data adalah metode berupa suatu pernyataan
(statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Gulo, 2002 : 110).

Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan data dengan metode sebagai


berikut:

1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti terhadap narasumber
pada suatu topik tertentu. Teknik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif ini adalah wawancara semi berstruktur (semi structured
interviews) (Sugiyono, 2013:231). Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam
kategori wawancara mendalam (in-depth interview), yang dimana dalam
pelaksanaan wawancara ini lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara
terstruktur. Tujuan wawancara jenis ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka dan pihak yang diajak wawancara diminta
pendapat dan ide-idenya. Dimana objek narasumber dalam melakukan
wawancara ini adalah Bpk Puguh Hariono (pemilik) dan Mb Putri dan Mb
Aris (karyawan) UKM Gapura, dalam melakukan wawancara penliti
mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang sesuai dengan data yang
diinginkan.

2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang
(tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa,
waktu, perasan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk
menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab
pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk
evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan
umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Dalam penelitian ini, jenis
Observasi yang digunakan adalah observasi terus terang atau tersamar,
dimana peneliti melakukan pengumpulan data dengan menyatakan terus
terang kepada sumber data, bahwa semua aktivitas yang dilakukan oleh
peneliti diketahui oleh nara sumber, bahwa ia akan melakukan penelitian
pada objek yang akan diteliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak
terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari
kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih di rahasia yang
tidak dapat dilakukan dengan observasi secara terus terang atau tersamar
(Sugiyono, 2013:228).
3. Studi Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa atau kejadian yang sudah berlalu,
dokumen bisa berbentuk surat-surat, catatan harian, laporan, foto, dan
sebagainya. Sedangkan dokumentasi adalah salah satu metode
pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-
dokumen yang terkait dengan penelitian. Dokumen bisa berupa catatan
resmi, arsip, foto-foto, surat keputusan dan lain sebagainya (Sugiyono,
2013:240).

4. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan
mempelajari literatur yang ada baik berasal dari peraturan perundang-
undangan perpajakan maupun dari sumber lain yang berhubungan dengan
tema penulisan.

d) Sumber Data

Menurut Iofland dalam Moleong (2012: 157) sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen, biografi tempat penelitian dan lain-lain.

Dalam proses memperoleh data ada 2 (dua) jenis yaitu:

1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung pada nara sumber, dan
tanpa adanya perantara. Untuk mengumpulkan data primer ialah dengan
mewawancarai narasumber yaitu kepada Bpk Puguh Hariono (Pemilik)
UKM Gapura.
2) Data Sekundar
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-
dokumen, foto-foto, dan catatan-catatan pihak lain diambil secara tidak
langsung melalui media perantara.
e) Metode Analisis Data
Analisis adalah bagian yang amat penting dalam penelitian karena dengan
analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah dalam penelitian (Sugiyono 2013 : 244).
Sedangkan analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil lapangan, wawancara, dan bahan-
bahan lain sehingga dapat dengan mudah dipahami, dan dapat diinfornasikan
kepada orang lain (Sugiyono 2013 : 244).

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah analisa
data dengan metode analisis deskriptif dengan mengambil data harga pokok
penjualan dari data perusahaan, lalu mengambil landasan–landasan teori yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti, kemudian membandingkan kedua
data tersebut. Setelah itu menganalisis langkah–langkah yang diambil
perusahaan dalam perhitungan tersebut.

2.2.2. Variabel Yang Diamati

Variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai
yang berbeda. Dengan demikian, variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.
Variabel penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian, karena variabel
bertujuan sebagai landasan dasar mempersiapkan alat dan metode pengumpulan
data, dan sebagai alat menjugi hipotesis. Sebuah variabel harus dapat diamati dan
diukur.
Metode dan variabel yang diamati dengan cara peninjauan langsung ke lokasi
praktek kerja lapangan (PKL), sehingga memudahkan penulis dalam penyusunan
laporan yang akan dilaksanakan dalam praktek kerja lapangan (PKL) ketika
pelaksanaan berlangsung.

Adapun variabel yang diamati oleh peneliti dalam pelaksanaan praktek kerja
lapangan (PKL) adalah untuk mengetahui analisis harga pokok penjualan pada
UKM Gapura.
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI

3.1. Gamabran Umum Lokasi

Lokasi usaha merupakan masalah yang sangat penting dalam mendirikan


usaha karena berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup dan eksitensinya di
tengah persaingan dengan usaha lainnya. Oleh karena itu sebelum mendirikan
sebuah usaha terlebih dahulu harus memperhatikan dan mempertimbangkan
dengan cermat lokasi usaha. Tujuan menentukan lokasi usaha supaya dapat
beroperasi dengan lancar, efektif, dan efesien dalam menghadapi kemungkinan
diperluas dimasa yang akan datang. Lokasi usaha terletak di Jl Raya
Junggo,Tulungrejo, Kec.Bumiaji Kota Batu. Pemilihan lokasi ini cukup strategis
karena dekat dengan area pariwisata dan memang sudah diperhatikan dan
dipertimbangkan.

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi


yaitu:

1) Peluang usaha yang akan dijalankan apakah memiliki banyak peminat atau
tidak
2) Kemudahan akses pelanggan
3) Harus berada di dekat keramain sehingga banyak konsumen
4) Tempat yang memadai
5) Daya beli konsumen yang tinggi
6) Target sasaran yang dituju harus sesuai dengan produk yang dipasarkan
Gambar 3.1 Dena Lokasi Ukm Gapura

Sumber : Google maps

3.1.1. Sejarah Singkat Tentang UKM Gapura

Praktek kerja lapangan (PKL) ini dilaksanakan penulis di UKM Gapura


yang beralamat di Ji.Raya Junggo Tulungrejo Kec.Bumiaji Kota Batu. Pemilik
ukm tersebut bernama Bpk.Puguh Hariono, awal mulanya usaha ini dibangun
pada tahun 2013. Usaha ini bergerak dalam bidang manufaktur yaitu
memproduksi keripik apel dan mengantarnya ke kios – kios terdekat dengan
harapan supaya bisa mengenal produk bapak ini dan untuk menambah pendapatn
keluarga Bpk.Puguh Hariono dan munculah ide tersebut untuk membuka UKM
Gapura yang hingga saat ini masih dijalankan hinggah saat ini.
3.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi suatu usaha menggambarkan suatu hubungan


tanggung jawab dan wewenang yang ada pada suatu usaha. Selain itu,
struktur organisasi juga menggambarkan pembagian kerja dan suatu aktivitas
tertentu guna kelancaran suatu usaha yang sedang dijalankan.

Gamabr 3.2 Struktur Organisasi Ukm Gapura

PEMILIK UKM GAPURA

KARYWAN UKM GAPURA

Sumber : Hasil Wawancara Tanggal 12 Februari 2019

Adapun tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

a. Pimpinan
Di sini pimpinan merangkap dalam semua tugas yang ada kegaitannya
dengan UKM Gapura mulai dari pembelian bahan baku sampai dengan
penjualan dan bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan yang
terkait dengan seluruh aktivitas UKM Gapura. Selain sebagai pengelolah
utama,Bapak Puguh Hariono juga bertangung jawab terhadap orderan dari
pelanggan sehingga hal-hal yang berkaitan dengan pelanggan UKM
Gapura menjadi tanggung jawab Bapak Puguh Hariono. Keberhasilan Bpk
Puguh Hariono dalam mengembangkan UKM Gapura juga tidak terlepas
dari dukungan istri serta anak anaknya. Dalam pengelolaan UKM Gapura
ini Bapak Puguh Hariono juga bertugas sebagai pihak yang bertanggung
jawab terhadap segala hal yang berkaitan dengan masalah keuangan UKM
Gapura, misalnya pembayaran upah karyawan, pembelian bahan baku,
bahan penolong, serta keluar masuknya arus kas keuangan UKM Gapura.
b. Karyawan
Karyawan UKM Gapura hanya ada 2 karyawan yaitu bagin produksi dan
bagian operator. Untuk bagian produksi dalam proses memproduksi
keripik dan yang berhubungan dengan orderan mulai dari mengupas,
mengiris, mengemas keripik sampai menjualnya. Untuk bagian operator
kusus untuk menggoreng keripik saja.
Besarnya upah atau gaji disesuaikan dengan bagian masing-masing
karyawan sedangkan sistem pembayaranya dilakukan sebagai berikut:
Bagian produksi per bulan 1.800.000, sedangkan bagian operator
6.000.000 per bulan.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Permasalahan yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UKM (Gapura produksi


keripik buah) adalah dalam menentukan harga pokok penjualan yang tidak sesuai
perhitungan akuntansi yang berlaku di Indonesia. Sehingga sulit untuk
menentukan harga pokok penjualan yang sesuai biaya yang dikeluarkan dalam
penyelesaian satu peroduk tertentu.

Penentuan harga pokok penjualan pada UKM (Gapura) adalah dengan


mengenakan tarif 65% dari harga jual

Rumus munghitung HPP:

HPP = harga penjualan produk x 65%

Daftar Penjualan Bulan Februari

TANGAL KETERANGAN JUMLAH


4/2/2019 Penjualan keripik apel Rp 1,500,000.00

6/2/2019 Penjualan keripik nanas Rp 1,000,000.00

7/2/2019 Penjualan keripik nangka Rp 2,500,000.00

8/2/2019 Penjualan keripik salak Rp 1,250,000.00

Penjualan keripik kentang Rp 700,000.00


15/02/2019
23/02/2019 Penjualan keripik apel Rp 1,750,000.00

28/02/2019 Penjualan keripik pisang Rp 950,000.00

Penjualan kripik apel Rp 2,500,000.00


28/02/2019
Total Rp 12,150,000.00

Dari data penjualan di atas maka dapat dihitung harga pokok penjualan
sebagai berikut :

Harga pokok penjualan = Rp 12,150,000.00 x 65%


Harga pokok penjualan = Rp 7,897,500.00

Hal ini kurang efektif untuk menentukan harga pokok penjualan pada
setiap barang yang dihasilkan atau diproduksi. Penentuan harga jual merupakan
masalah yang rumit bagi manajemen perusahaan. Pada Usaha kecil menengah
(UKM) pada umumnya perusahaan sering kali menganggap remeh perhitungan
harga pokok penjualan dan hanya memperkirakan sajah untuk menetapkan harga
jual.
Dari perhitungan harga pokok diatas maka dapat di diketahuhi laba kotor
usaha.

pendapatan
penjualan Rp 12,150,000.00
harga pokok penjualan (Rp 7,897,500.00)
laba kotor Rp 4,252,500.00
beban
gas lpg Rp 250,000.00
garam Rp 150,000.00
minyak goreng Rp 500,000.00
pelastik dan stiker Rp 225,000.00
listrik dan air Rp 500,000.00
ongkos borongan Rp 250,000.00
total beban (Rp 1,875,000.00)
laba usaha Rp 2,377,500.00

4.1.1 Tinjauan Harga Pokok

Harga pokok penjualan adalah istilah yang digunakan pada akuntansi


keuangan dan pajak untuk menggambarkan biaya langsung yang timbul dari
barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis. Ini termasuk biaya
bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
Pengertian harga pokok penjualan menurut para ahli :
Menurut Mulyadi (2005:70) harga pokok penjualan merupakan perolehan
dari barang yang dijual oleh perusahaan, yang dihitung dengan carah sebagai
berikut :

Persediaan awal, 1 Januari xx

Ditambah : biaya produksi

( bahan baku langsung , tenaga kerja langsung, overhead) xx

Harga pokok yang tersedia untuk dijual xx

Dikurangi : persediaan akhir, 31 Desember xx

Harga pokok penjualan xx

Sedangkan menurut Jusup (2003:342) : harga pokok penjualan adalah


persediaan awal ditambah dengan harga pokok barang yang dibeli sama dengan
harga pokok barang yang tersedia dijual, dan harga pokok barang yang tersedia
dijual dikurangi persediaan akhir sama dengan harga pokok penjualan.

4.1.2. Metode-Metode Harga Pokok Penjualan

Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2007:48) mengenai penentuan


harga pokok adalah bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau
pesanan atau jasa yang dapat dilakukan dengan cara memasukan seluruh biaya
atau variabel saja.

Menurut Mulyadi (2005:17-22) dalam menentukan unsur – unsur biaya ke


cost produksi terdapat dua pendekatan:

1. Full Costing

Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang


memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi,
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pobrik, baik yang berpilaku variable maupun tetap. Dengan demikian
harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya
produksi berikut ini :

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja langsung xx

Biaya overhead pabrik variable xx

Biaya overhead pabrik tetap xx

Harga pokok produksi xx

2. Variable Costing

Variable costing merupakan penentuan harga pokok produksi yang hanya


memperhitungkan biaya produksi yang berlaku variable kedalam harga pokok
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik variable. Dengan demikian harga pokok produksi menurut
metode variable costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja langsung xx

Biaya overhead pabrik variable xx

Harga pokok produksi xx

4.2. Solusi yang ditawarkan

Setiap perusahaan diwajibkan untuk bisa membuat laporan keuangan,untuk


kepentingan perusahan dan dalam hal pajak. Salah satu cara agar bisa
membuat laporan keuangan dengan benar, kususnya laporan laba rugi yang
sesuai SAK di Indonesia adalah dengan memasukan harga pokok penjualan
pada laporan laba rugi tersebut. Dengan demikian diharapkan setiap usaha
kecil menengah (UKM) dapat menghitung harga pokok penjualan sesuai SAK
yang berlaku. Untuk membuat pembukuan ini perlu adanya kesadaran dari
pelaku usaha betapa pentingnya melakukan pembukuan sehingga pelaku usaha
mendapatkan manfaat yang sesuai dengan adanya pembukuan pelaku usaha
banyak mendapat manfaat yaitu :

1. Mengetahu informasi harga pokok penjualan untuk menentukan harga jual


suatu produk.
2. Mengetahui informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan,
perubahan modal pemilik di masa lalu.
3. Menjadi salah satu bahan dalam pengambilan keputusan. Data dalam
laporan keuangan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di masa
yang akan datang

4.3. Strategi Pengembangan Usaha

1. Produk yang berkualitas


Dari segi produk,UKM harus menentukan produk yang tepat untuk
dipasarkan. Produk yang dibuat juga harus inovatif, kreatif dan menarik.
Ataupun bisa melakukan perbaikan terhadap produk agar dapat bersaing
dengan produk-produk lain.
2. Menentukan harga jual produk
Untuk menentukan harga jual produk, pelaku usaha harus teliti
menghitung biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Biaya yang
paling utama dalam UKM adalah biaya modal dan biaya operasional.
Biaya permodalan meliputi lembaga atau pihak keuangan yang memberi
fasilitas kredit bagi usaha. Sedangkan biaya operasional mencakup gaji
karyawan, biaya bahan baku, dan biaya produksi. Harga jual akan semakin
tinggi apabila kedua biaya tersebut mencapai nominal yang tinggi.
3. Mementukan lokasi yang tepat
Lokasi UKM tentu sangat menentukan minat pasar. Dengan memilih
lokasi yang strategis dan ideal, UKM akan cepat dikenal oleh masyarakat.

4.Promosi

Beberapa UKM sudah menerapkan promosi melalui media sosial dan ini
adalah langkah awal yang bagus. Pasalnya, media sosial saat ini menjadi salah
satu bahan promosi yang murah, mudah dan cepat. Promosi bisa dilakukan
dengan meletakkan foto produk beserta detail produk dan harganya. Bila ada dana
lebih, buat web dengan tampilan menarik dan informatif sehingga konsumen bisa
mengetahui segala jenis produk yang ditawarkan.
5. Sumber daya manusia
Untuk meningkatkan usaha yang paling penting adalah menggunakan
tenaga kerja yang sudah ahli di dalam bidangnya. Dalam hal ini pemilik usaha
harus teliti dalam merekrut karyawan, sehingga karyawan yang terpilih memang
karyawan yang sudah ahli dalam bidang masing-masing. Untuk mencari karyawan
yang sudah ahli memang memerlukan tahap yang sangat sulit, seperti tahap
rekrutmen dan tahap seleksi. Dengan tahap tersebut akan mendapatkan karyawan
yang memang sudah teruji.
Dengan strategi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa setiap usaha
memiliki strategi masing-masing dalam pengembangan usahanya. Tetapi sebelum
melakukan strategi yang sudah diterapkan, maka terlebih dulu melakukan
pepencanaan strategi, apakah usaha yang dijalankan oleh pelaku usaha sesuai
dengan strategi yang sudah mereka terapkan pada usahanya.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan evaluasi dari pembahasan yang telah di uraikan dalam bab-


bab sebelumnya, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan dari laporan yang
berjudul : Analisis Harga Pokok Penjualan Pada UKM Gapura. Adapun
kesimpulan tersebut sebagai berikut:
1. Penentuan harga pokok penjualan pada UKM Gapura kurang tepat karena
tidak mengelompokkan biaya secara benar. Sehingga penentuan harga
jual pada setiap produk tidak efektif dan berpengaru pada perhitungan
laba/rugi usaha.
2. Manajemen perhitungan harga pokok sangat penting untuk
pengembangan produksi pada usaha kecil menengah (UKM).
3. Penentuan harga jual produk sangat penting untuk perkembangan UKM
pada UKM Gapura.

5.2. Saran
Dari pembahasan dan kesimpulan yang telah dibuat maka dapat
disararankan kepada UKM GAPURA yang mungkin dapat menjadi bahan
pertimbangan demi kelancaran dan kemajuan UKM Gapura, adalah sebagai
berikut :
1. UKM GAPURA harus dapat menghitung harga pokok penjualan
dengan benar, sesuai metode yang sampaikan pada pembahasan di
atas.
2. UKM GAPURA harusnya dapat membuat pembukuan atau laporan
keuangan agar jumlah pendapatan yang diakui dapat dimaksimalkan
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https//www.google.com/search?q=pengertian+harga+pokok+penjualan&aqs

https://repository.widyatama.ac.id

http://www.marketing.co.id/strategi-5p-untuk-pengembangan-umkm-indonesia/

https://dwihandoko20.wordpress.com/2013/21/manfaat-penyusunan-laporan-
keuangan-bagi-ukm

Reymon, 2009, Analisa Penerapan Harga Jual Dengan Metode Variable Costing
pada PT. Massindo Sinar Pratama Manado, Skripsi (tidak dipublikasikan) pada
Fakultas & Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Samratulangi Manado. Hal 50-
52.
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Pendidikan, Edisi ke-15, PenerbitCV.
Alfabeta, Bandung.
Widyawati. (2013) “ Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Penerapan
Metode Mark Up Dalam Penentuan harga Jual Produk Pada Usaha Amplang Di
Samarinda“.

Jurnal Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas


Mulawarman Samarinda. Vol. 1 No. 2 2013.
LAMPIRAN

Daftar Pengeluaran Bulan Februari ukm gapura

TANGGAL KETERANGAN JUMLAH

Pembelian bahan baku Rp 2,500,000.00


01/02/2019

Pembelian tabung gas Rp 250,000.00


02/02/2019
Rp 250,000.00
04/02/2019 Ongkos borongan
Rp 225,000.00
12/2/2019 Pembelian plastic dan stiker
Rp 500,000.00
20/02/2019 Pembelian minyak goreng
Rp 150,000.00
23/02/2019 Pembelian garam
Rp 2,000,000.00
25/02/2019 Gaji karyawan
Rp 3,200,000.00
28/02/2019 Angsuran koperasi
Rp 500,000.00
28/022019 Listrik dan air

Total Rp 9,575,000.00
Daftar Penjualan Bulan Februari

TANGAL KETERANGAN JUMLAH


4/2/2019 Penjualan keripik apel Rp 1,500,000.00

6/2/2019 Penjualan keripik nanas Rp 1,000,000.00

7/2/2019 Penjualan keripik nangka Rp 2,500,000.00

8/2/2019 Penjualan keripik salak Rp 1,250,000.00

Penjualan keripik kentang Rp 700,000.00


15/02/2019
23/02/2019 Penjualan keripik apel Rp 1,750,000.00

28/02/2019 Penjualan keripik pisang Rp 950,000.00

Penjualan kripik apel Rp 2,500,000.00


28/02/2019
Total Rp 12,150,000.00
Foto Kegiatan PKL

Foto bersama pemilik

Foto bersama teman PKL

Foto proses pembuatan


Foto peroduk jadi

Anda mungkin juga menyukai