Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN

KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)


Proses Produksi Tahu Susu Lembang Dan Proses Produksi Sentra
Rajut Jati Bandung

LAPORAN KEGIATAN INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT


MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR MATA KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
PADA INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS (ITB) SEMARANG

Oleh :
Nama : Wulan Idha Hariana
NIM : 20mnj3215
Program Studi : S1 Manajemen

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS (ITB) SEMARANG


2020

I
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini telah
Memenuhi syarat dan kepada penyusun disetujui
dan lulus pada mata kuliah kerja lapangan.

Oleh :
Nama : Wulan Idha Hariana
NIM : 20mnj3215
Program Studi : S1 Manajemen

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS (ITB) SEMARANG


Semarang, 27 Agustus 2022
Dosen Pembimbing,

(KUSNANTO., S.E., M.M)


NIDN 0618037201

II
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini


dinyatakan syah telah lulus mata kuliah kerja usaha,
dengan identitas mahasiswa sebagai berikut:

Nama : Wulan Idha Hariana


NIM : 20mnj3215
Program Studi : S1 Manajemen

Semarang, 27 Agustus 2022

Menyetujui :
Dosen Pembimbing,

(KUSNANTO., S.E., M.M)


NIDN/NIDK 0618037201

Mengetahui :
Ketua Program Studi, Rektor ITB Semarang
S1 Manajemen

(Ahmad Dwi Nurdiyanto, S.Si., (Prof. Dr. Y. Sutomo., M.M)


M.M)
NIDN/NIDK 0628048501 NIDK 896.144.0022

III
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmad dan karuniaNya, sehingga dapat
terselesaikannya Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah syarat kelulusan Mata Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan bobot 2 (dua) sks
pada Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang.
Kegiatan KKL ini dilaksanakan pada Pabrik Tahu Susu Lembang dan Sentra Rajut Jati
Bandung Selama proses kegiatan pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan ini tidak luput
adanya bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penyusun
ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Y. Sutomo Selaku Rektor ITB Semarang yang telah memberikan
kesempatan penulisan laporan ini.
2. Bapak Ahmad Dwi Nurdiyanto, S.Si., M.M Selaku Ketua Progranm Studi S1
Manajemen ITB Semarang yang telah memberikan pengarahan selama berjalannya
kegiatan ini.
3. Bapak Kusnanto., S.E., M.M Selaku Dosen pembimbing, yang telah meluangkan
banyak waktu, tenaga, gagasan, selama proses bimbingan.
4. Seluruh dosen ITB Semarang yang telah mentransfer berbagai bidang ilmu selama
menempuh pendidikan,serta seluruh data yang dibutuhkan dalam kegiatan ini.
5. Seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, terimakasih atas
dukungannya.

Semarang, 27 Agustus 2022


Penyusun

Wulan Idha Hariana

IV
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………. I
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………………………..II
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………………...III
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...............IV
DAFTAR ISI………………………………………………………………..............................V
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….....................VI
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………................VI
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………............VI

BAB I PENDAHULUAN Hal


1.1. Latar Belakang 1
1.2. Maksud dan Tujuan 3
1.3. Ruang Lingkup 3
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3

BAB II KONDISI OBJEK KULIAH KERJA LAPANGAN Hal


2.1. Company Profile Objek KKL 4
2.2. Visi, Misi dan Tujuan Objek KKL 7
2.3. Struktur Organisasi 8

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Hal


3.1. Hasil 12
Observasi
3.2 Pembahasan 14

BAB IV PENNUTUP Hal


4.1. Kesimpulan 16
4.2. Saran 16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………
17
LAMPIRAN………………………………………………………………………….18

V
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Jumlah Karyawan 5
Table 3.1. Jumlah Mesin 13

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Organisasi 8
Gambar 3.1. Lay Out Proses Produksi 6

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Dokumentasi Proses Produksi 18

VI
BAB I
1.1 Latar Belakang
Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input diubah
menjadi barang-barang dan jasa-jasa yang disebut output. Proses perubahan bentuk
faktor-faktor produksi tersebut disebut dengan proses produksi. Produksi pada dasarnya
merupakan proses penciptaan atau penambahan faedah bentuk, waktu dan tempat atas
faktor-faktor produksi sehingga dapat lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan
manusia. Proses perubahan bentuk faktor-faktor produksi tersebut disebut proses
produksi. Selain itu produksi dapat ditinjau dari dua pengertian, yaitu pengertian secara
teknis dan pengertian secara ekonomis. Ditinjau dari pengertian secara teknis, produksi
merupakan proses pendayagunaan sumber-sumber yang telah tersedia guna memperoleh
hasil yang lebih dari segala pengorbanan yang telah diberikan. Sedangkan bila ditinjau
dari pengertian secara ekonomis, produksi merupakan suatu proses pendayagunaan segala
sumber yang tersedia untuk memperoleh hasil yang terjamin kualitas maupun
kuantitasnya, terkelola dengan baik sehingga merupakan komoditi yang dapat
diperdagangkan. Adanya hubungan antara faktor-faktor produksi yang digunakan dengan
output yang dihasilkan dinyatakan dalam suatu fungsi produksi.
Pengertian produksi lainnya yaitu hasil akhir dari proses atau aktivitas
ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian
ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi diartikan sebagai aktivitas dalam
menghasilkan output dengan menggunakan teknik produksi tertentu untuk
mengolah atau memproses input sedemikian rupa.3Keseluruhan unsur-unsur dalam
elemen input tadi selanjutnya dengan menggunakan teknik-teknik atau cara-cara
tertentu, diolah atau diproses sedemikian rupa untuk menghasilkan sejumlah
output tertentu
Tahu Susu Lembang
Pabrik produksi Industri pangan adalah industri makanan yang bergerak dalam
memproduksi makanan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Salah satu jenis bahan
makanan yang diproduksi adalah tahu yaitu jenis makanan yang terbuat dari kacang
kedelai. Rumah Produksi Tahu Susu Lembang yang terletak di Jalan Raya Lembang no.
177, Lembang ini sudah berdiri semenjak akhir tahun 2008. Salah satu keistimewaan
yang dimiliki oleh tahu susu Lembang ini adalah fasilitas drive thru yang berbentuk
seperti SPBU. Tentu hal ini menjadi kelebihan dari Tahu Susu Lembang untuk melayani
konsumennya yang sedang terburu-buru oleh jadwal kegiatan lainnya.

Tahu Susu Lembang ini berbeda dari tahu lainnya karena dalam proses pembuatannya
menggunakan susu sapi murni dan margarin yang membuat tahu ini renyah diluar dan

1
lembut didalam. Tahu susu ini terbuat dari kacang kedelai, susu sapi segar, margarin,
bawang putih, biang tahu, kunyit, garam, serta air.

Proses produksi Tahu Susu Lembang dimulai dari proses perendaman kacang kedelai
selama 4 jam. Setelah direndam, berikutnya kacang kedelai dicuci hingga bersih dan
digiling hingga lembut. Kacang kedelai yang digiling kemudian direbus selama kurang
lebih 1 jam sambil diaduk secara berkala. Berikutnya kacang kedelai disaring untuk
memisahkan antara ampas dan sari kedelai.

Proses berikutnya adalah pencampuran sari kedelai dicampur susu murni, mentega,
garam, dan biang tahu. Sari kedelai yang dicampur kemudian ditunggu mengental
terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam cetakan kayu untuk di pres. Dari cetakan
kayu, tahu susu kemudian dipotong-potong sesuai dengan ukuran. Tahu yang dipotong
kemudian direbus kembali bumbu berupa kunyit atau bawang putih yang tergantung jenis
tahunya. Tahu kemudian didinginkan dan dibungkus, serta sudah menjadi siap
dikonsumsi.

Proses pembuatan tahu susu lembang memang tidak jauh berbeda dengan pembuatan
tahu pada umumnya akan tetapi bahannya yakni susu sapi yang murni dan segar yang
membedakan tahu ini dibandingkan yang lain. Tak hanya itu fasilitas berupa restoran dan
pusat oleh-oleh yang di Tahu Susu Lembang yang membuat tempat ini wajib untuk
dikunjungi ketika datang ke Lembang.

Sentra Rajut Jati Bandung


Binong Jati sebagai pusat industri rajut di Bandung sejak tahun 1990
mengalami perkembangan produksi yang cukup pesat. Hingga sekarang hampir setiap
rumah dikawasan Binong Jati menjadi industi yang bekerja dibidang rajutan, salah
satunya rumah industri rajut Tiara Sweater. Industri rajut Binong Jati merupakan
Industri kecil yang termasuk kedalam usaha mikro yang memiliki peranan cukup besar
dalam perekonomian di Binong Jati. Disamping karena jumlah pengusahanya banyak
dan lokasi usahanya menyebar disebagian daerah di Binong Jati, perkembangannya
diharapkan menunjang tercapainya pemerataan pendapatan. Proses produksi rajutan
yang manual dan masih menggunakan tenaga manusia dan banyak melibatkan
masyarakat setempat untuk bekerja sebagai pengrajin rajut. Hal ini diharapkan mampu
menaikan pendapatan masyarakat setempat.
Untuk tetap mempertahankan produksinya rumah industri rajut Tiara Sweater
memerlukan usaha-usaha untuk memperkenalkan perusahaan agar pesanan dari
konsumen tetap ada dan tetap memproduksi pakaian rajut. Disisi lain rumah industri
rajut Tiara Sweater mengalami beberapa kendala seperti lokasi usaha dan daerah
pemasaran. Lokasi usaha yang berada di kawasan padat penduduk merupakan kendala
bagi Tiara Sweater. Begitu pun daerah pemasaran yang semakin sempit karena
banyaknya kompetitor di pasaran. Kendala ini harus memiliki solusi agar Tiara
Sweater mampu mengembangkan produksinya. Daerah pemasaran harus menjadi
perhatian lebih untuk mengembangkan usaha rajutannya. Persaingan di industri rajut

2
semakin berkembang oleh sebab itu Tiara Sweater harus dapat mengembangkan
produksinya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan utama dari laporan ini adalah untuk melaporkan segala
aktifitas yang berkaitan dengan kegiatan kunjungan kerja lapangan (KKL), dan sebagai
salah satu kewajiban bagi mahasiswa untuk membuat laporan tertulis. Semua informasi
yang didapat dikolaborasikan oleh penulis berdasarkan dari berbagai sumber yang ada.
Tujuan dalam penyusunan laporan proses produksi bisnis adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui apa saja input yang digunakan dalam kegiatan produksi Tahu Susu
Lembang dan Sentra Rajut Jati Bandung.
2. Mengetahui bagaimana proses kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan
Tahu Susu Lembang dan Sentra Rajut Jati Bandung.

1.3 Ruang Lingkup

Tahu susu lembang

Rumah produksi Tahu susu lembang berada di jalan raya lembang no. 177
Lembang, Kota Bandung. Dengan menempati areal usaha lebih dari 2 hektar ditempat ini
juga tersedia arena outbound, arena bermain, balai pertemuan, kebun strawberry, pasar
oleh-oleh, parkir yang luas, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya.

Sentra Rajut Jati Bandung

Sentra rajut terletak di Jalan Binong Jati, kecamatan Batununggal, Bandung.


Sentra Industri Rajutan Binong Jati merupakan salah satu sentra industri yang  potensial di kota
Bandung. Binong Jati telah dinyatakan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian,
Perdagangan Kota Bandung sebagai kawasan industri tekstil. Pada kawasan ini
diproduksi berbagai macam produk rajutan seperti sweater, cardigan, baju hangat, jaket, syal,
sarung tangan, scarft dan lain-lain. Sentra ini terletak di Jl. Binong Jati, Batununggal, Kota
Bandung, Jawa Barat 40275. Fokus sentra ini adalah memproduksi berbagai macam
jenis  pakaian yang berbahan rajut.Macam-macam produk rajutan yang diproduksi
diantaranya seperti Sweater, Jaket, Cardigan, Syal dan Baju hangat. Terdapat kurang
lebih 293 pengrajin rajut. Kapasitas produksi per tahunnya sebanyak 852.200 Lusin dengan
nilai investasi Rp.31,366 Milyar dan menyerap tenaga pekerja sebanyak 2.143 Orang.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKL :

Sabtu, 6 Agutus 2022 : 1. Tahu Susu Lembang, 2. Sentra Rajut Jati Bandung

3
BAB II
2.1 Company Profile Objek KKL
Tahu Susu Lembang

Pada awal tahun 2008, seorang pengusaha factory outlet dan rumah makan di
Bandung bernama Perry Tristianto, tertarik untuk mengembangkan makanan tahu. Hal
yang pertama kali dilakukan oleh Perry adalah mencari berbagai campuran tahu yang
bahannya sangat mudah untuk ditemukan di kota tempat tinggalnya. Setelah mencari,
memilah dan memilih bahan, akhirnya yang beliau pilih adalah susu sapi, yang
merupakan salah satu produk terkenal di Lembang. Setelah beberapa kali mengalami
ujicoba,barulah dibuka sebuah usahaTahu Susu Lembang pada tangga 22 Desember
2008.

Walaupun dicampur dengan susu, bahan utama dari Tahu Susu Lembang ini
tentunya masih tetap kacang kedelai. Keduanya diolah menjadi satu bersama dengan
mentega, sehingga dapat menghasilkan susu yang mempunyai tekstur lebih halus dan
juga lembut, serta memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.

Dengan keunikan akan rasanya, Tahu Susu Lembang bisa dengan mudah untuk
menjadi makanan yang banyak diminati warga Bandung dan sekitarnya. Belum lagi Tahu
Susu Lembang juga memiliki konsep tempat dan cara transaksiyang unik. Sewaktu Anda
memasuki kawasan Tahu Susu Lembang, Anda akan disambut layaknya sedang
memasuki area SPBU, namun tulisannya adalah POM Tahu. Setelah diamati, ternyata itu
drive thru Tahu Susu Lembang memang menyerupai sebuah SPBU, dan maksud dari
nama POM Tahu tersebut sebenarnya adalah kepanjangandari Pusat Orang Makan
Tahu.Lokasi Tahu Susu Lembang sangat luas. Menempati lahan seluas 2 hektar yang
pada awalnya merupakan sebuah kandang kuda, dan ternyata itu tidak hanya diisi dengan
POM Tahu saja, tempat untuk produksi, toko oleh-oleh, dan sarana lokasi outbound saja,
namun juga terdapat sekitar 10 kios yang menjual aneka macam olahan Tahu Susu
Lembang. Seperti kios kupat tahu lembang, tahu brintik, tahu mendoan, tahu kecap, tahu
pletok, batagor tahu, tahu krispi, kembang tahu, dan masih banyak lagi yang lainnya.

4
TABEL 2.1. JUMLAH KARYAWAN
Jumlah Karyawan Pabrik Tahu Susu Lembang
60 Orang Tenaga Kerja Operasional
15 Orang Tenaga Kerja Pabrik
15 Orang Tenaga Kasir
3 Orang Tenaga Maintenance
4 Orang Tenaga Kerja Checker
5 Orang Tenaga Kerja Administrasi Kantor (3), Tenaga Kerja Administrasi
Pabrik (2)
1 Orang Tenaga Kerja Quality Control
2 Orang Tenaga Kerja Public Relation
2 Orang Tenaga Kerja Gudang
2 Orang Tenaga Kerja Driver
2 Orang Tenaga Kerja POM
2 Orang Tenaga Kerja Agen
6 Orang Tenaga Kerja Security

 
Sentra Rajut Jati Bandung

Sentra Industri rajutan Binong jati Bandung merupakan Sentra Rajut


terbesar di Kota bandung yang terletak di Jalan Binong Jati kecamatan Batu
nunggal. Cikal bakal Industri Ini muncul pada Tahun 1965 dan berkembang pesat
sejak Tahun 1975 bersamaan dengan ramainya aktivitas perdagangan di pasar
baru. Namun Sentra Industri kini Mulai Meredup seiring dengan Meredupnya
Industri tekstil dan Produk tekstil di Bandung. Untuk menggairahkannya kembali
Pemkot Bandung Merevitalisasinya, pada awalnya Industri Rajut Binong Jati
adalah usaha yang dilakukan secara turun temurun oleh beberapa orang warga
setempat yang sempet bekerja di Perusahaan pabrik Rajutan milik Pengusaha
Tionghoa di Kota Bandung.
Industri Rajutan Binong jati Bandung merupakan salah satu industry yang
mengalami kemajuan di tengah maraknya Indutstri kecil lainnya yang bermunculan dan
mampu bertahan ketika terjadi krisis ekonomi.

Keberadaan Industri Rajutan ini mampu menyerap banyak tenaga kerja yang
berada di sekitar Sentra industri Rajut Binong Jati Bandung. Kemajuan Industri Rajutan
ini dapat dilihat dari jumlah pesanan yang semakin meningkat dari Tahun 1975 sampai
2004 dan akibatnya pemasaran produksinya semakin meluas secara nasional di dukung

5
oleh semangat kewirausahaan para pengrajinnya serta dapat bertindak kreativ dan inovatif
demi mempertahankan kelangsungan Hidupnya.

Sebagaimana Industri Kecil dan Industri Rumah lainnya, kepemilikan Industri


Rajut Binong Jati Bandung ini pada umunya merupakan usaha yang bersifat turun
temurun, Modal yang digunakan oleh para Pengrajin Rajutan Relatif kecil dan berasal
dari Tabungan Sendiri dan tidak sedikit Pemilik Usaha Rajut Binong Jati Yang memulai
Usahanya dari Bawah dengan Menjadi seorang buruhRajut.

2.2. Visi, Misi, dan Tujuan Objek KKL


Visi
Tahu Susu Lembang
Menjadi wisata kuliner edukatif yang memproduksi dan menyediakan
makanan berkualitas, inovatif dan mempunyai ciri khas, sehingga dapat bersaing
secara kompetitif dengan pabrik lain. Dan mempertahankan kualitas tahu susu
lembang yang dibuat dengan menggunakan bahan alami tanpa bahan pengawet
dan menciptakan variasi rasa yang berbeda dari tahu lain.
Lay Out Proses Produksi Tahu Susu Lembang

Sentra Rajut Jati Bandung


Terwujudnya kesejahteraan masyarakat binong jati melalui pengembangan
usaha kecil menengah yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.

6
Lay Out Proses Produksi Sentra Rajut Jati Bandung

Misi
Tahu Susu Lembang
 Menyediakan fasilitas seperti pabrik tahu susu, pasar kuliner, restoran,
arena bermain, tokooleh-oleh, factory outlet, mushola dan toilet.
 Pabrik tahu susu didesain dengan konsep terbuka agar pelanggan dapat
melihat langsung proses produksi.
 Mengembangkan promosi agar dapat dikenal oleh wisatawan domestikdan
wisatawan asing dengan cara menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah,
group, event organizer dantravelagent.
 Memberikan layanan prima kepada konsumen.
 Meningkatkan nilai konsumsi.
 Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat jajanan keluarga.

Sentra Rajut Jati Bandung

Misi Sentra Rajutan Binong Jati adalah untuk menjadi pusat


kawasan industri dan penjualan rajutan sekaligus sebagai kawasan wisata dan
ikut berperan serta dalam membantu masyarakat sekitar sentra rajutan Binong

7
jati. Untuk menjadi salah satu tujuan wisata sentra industri kreatif rajutan
Binong jati diperlukan standar keunggulan, kualitas pelayanan, dan dengan
menyediakan fasilitas danlayanan yang berbeda dari sentra lainnya.

Tujuan Objek KKL


 Mengangkat budaya dan keunggulan dari Produksi Tahu Susu Lembang
dan Sentra Rajut Jati Bandung
 Memberdayakan UMKM sekitar

2.3. Struktur Organisasi dan Job Description


Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan.
Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan
antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa
yang akan di kerjakan.
Adapun struktur organisasi Tahu Susu Lembang adalah sebagai berikut :

Adapun struktur organisasi Sentra Rajut Jati Bandung adalah sebagai


berikut :

8
Job Description

Tahu Susu Lembang


Pada umumnya direktur memiliki tugas antara lain :
• Eksternal
1. Mewakili untuk melakukan sinergi kerjasama dengan lembaga
perusahaan baik dalam skala Nasional maupun skala Internasional.
2. Mewakili dalam perkara pengadilan atau hukum di lingkungan
lembaga perusahaan baik dalam skala Nasional maupun skala
Internasional.

• Internal
1. Mengurus dan mengelola untuk kepentingan lembaga perusahaan
yang sesuai dengan maksud dan tujuan sesuai dengan kebijakan.
2. Menjalankan kepengurusan sesuai dengan kebijakan yang tepat
(keahlian, peluang,dan kelaziman usaha) yang ditentukan dalam
UU Perseroan Terbatas dan anggaran dasar di lingkungan lembaga
perusahaan
3. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan
perusahaan atau institusi
4. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala
bagian (manajer)
5. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
6. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di
bidang administrasi keuangan,kepegawaian dan kesekretarian.
7. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan
peralatan perlengkapan.
8. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan
serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
9. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening
penggunaan air dari langganan.

9
10. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi
11. Memimpin rapat umum, dalam hal; untuk memastikan pelaksanaan
tata tertib: keadilan dan kesempatan bagi semua untuk
berkontribusi secara tepat; mengarahkan diskusi kea rah
consensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan
kebijakan.

Manajer operasional memiliki tugas antara lain:


1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan aktivitas produksi dan distribusi
unit operasional
2. Berperan aktif dalam perencanaan dan koordinasi penyusunan anggaran
revenue tiap unit operasional secara terukur dan mengendalikan realisasi
anggaran secara efisien dan efektif
3. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan sistem dan prosedur
berkaitan dengan produksi dan distribusi,
4. Melakukan analisis proses bisnis secara detail di bidang produksi dan
distribusi unit operasional
5. Berpartisipasi dalam mengembangkan SOP produksi dan distribusi unit
opersional
6. Melakukan evaluasi kompensasi dan memberikan pelatihan proses
produksi dan disribusi
7. Mewakili manajemen dalam komunikasi yang konstruktif dengan
pelanggan berkaitan dengan aktivitas produksi dan distribusi unit
operasional
8. Monitoring penerimaan atau pembayaran piutang hasil penjualan
9. Mengevaluasi laporan operasional dan SOP
10. Mengatur kerjanya para staff bawahannya (SPV & Pelaksana)
11. Membuat Job Deskriptions untuk bawahan.
12. Bertanggung Jawab atas hasil kerja staff bawahan
13. Memberikan Motivasi kerja kepada level SPV.
14. Memberikan breffing Bersama
15. Membuat planning pekerjaan harian, mingguan dan bulanan.
16. Membuat pelaporan hasil kerja ke atasan langsung setiap harinya

Tanggung Jawab & wewenang kepala operasional :

Kepala Produksi memiliki tugas antara lain:


1. Mengawasi pelaksanaan proses produksi, mulai dari bahan baku awal
sampai menjadi barang jadi.
2. Mengawasi pemakaian bahan baku, pemakaian packing material dan
bahan pembantu lainnya dengan meminimalkan pemborosan dan
kegagalan proses.
3. Menjaga dan mengawasi agar mutu bahan baku dalam proses dan mutu
barang jadi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

10
4. Menjaga dan mengawasi kalancaran dan keseimbangan proses yang
meliputi:
 Mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia dengan menekan
absensi, peningkatan disiplin dan tata tertib.
 Konsistensi dalam menerapkan metode kerja dan keselamatan kerja.
 Mengefektifkan pengoperasian peralatan dan mesin -mesin yang ada.
 Menjaga kebersihan peralatan, mesin dan lingkungan kerja.
5. Mengawasi pembuatan laporan produksi, yang meliputi laporan absensi,
pemakaian bahan baku, hasil produksi, dan jam berhenti (stoppage) tiap -
tiap mesin.
6. Berwenang melimpahkan sebagian tugasnya kepada bawahannya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
7. Berwenang menandatangani dokumen, surat -surat yang berhubungan
dengan pelaksanaan produksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8. Berwenang menilai, menyampaikan usul promosi, degradasi dan alih tugas
bawahannya.
9. Berwenang menilai dan menetapkan promosi, degradasi dan alih tugas
operator.
10. Berwenang mengajukan usul kepada Manager dibidang pelaksanaan
produksi.
11. Bertanggung jawab atas tegaknya disiplin dan tata tertib perusahaan
diseluruh unit yang dipimpinnya.
12. Bertanggung jawab atas hasil kerja bawahannya dengan berkewajiban
untuk mentransfer ilmu dan keahliannya.
13. Bertanggung jawab atas terkendalinya pemakaian bahan baku, packing
material dan bahan pembantu lainnya.
14. Bertanggung jawab atas pengoperasian peralatan dan mesin untuk
mencapai target kualitas dan kuantitas produksi.
15. Bertanggung jawab atas rahasia perusahaan khususnya dibidang teknologi
produksi.Sedangkan karyawan dibawahnya memiliki job description
sesuai kapasitas kerjanya masing-masing

11
BAB III
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Observasi
Tahu Susu Lembang
Dalam kegiatan produksi, tentunya suatu perusahaan akan membutuhkan input
(bahan dasar) untuk pembuatan produknya. Begitu juga dengan perusahaan tahu susu
lembang. Perusahaan ini merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak
dalam bidang pertahuan sehingga memerlukan input yang digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan tahu. Adapun input (bahan dasar) tersebut adalah :
1. Kacang kedelai
Kacang kedelai ini diperoleh dari depot kacang di daerah Cibuntu. Kacang
kedelai ini merupakan kacang import yang kualitasnya sangat bagus diatas
kualitas Canada. Perusahaan tahu susu lembang hanya membeli kacang
kedelai dari depot kacang Cibuntu saja. Jika kualitas kacangnya jelek, maka
perusahaan akan langsung mengembalikan seluruh kacang yang dikirim.
Dalam satu minggu perusahaan tahu susu lembang mengimpor kacang kedelai
2 sampai 3 ton. Kacang kedelai yang dibeli tidak langsung diproduksi akan
tetapi disimpan dulu di dalam gudang, sehingga walaupun sepi pengunjung
stok kacang kedelai tetap sama.
2. Susu sapi
Susu murni yang digunakan untuk campuran tahu susu lembang ini diperoleh
dari KPBS yang terletak di lembang, kualitas susu murni ini sangat terjamin
dan susu murni ini diperoleh dari para peternak sapi yang ada di daerah
lembang.
3. Mentega
4. Garam
5. Bawang putih
6. Kunyit
7. Air
Air yang digunakan dalam pembuatan tahu bukan air biasa ataupun air sumur,
akan tetapi air mineral hasil kerjasama antara perusahaan tahu susu lembang
dengan salah satu perusahaan air mineral terkenal.
8. Biang tahu
Biang tahu adalah komponen yang penting dalam pembuatan tahu. Jika tidak
ada biang tahu maka bisa diganti dengan air cuka.
Semua bahan dasar dalam pembuatan tahu susu lembang ini diperoleh dari dalam
negeri kecuali kacang kedelai yang di beli secara import.

12
Proses Kegiatan Operasi Tahu Susu Lembang Untuk pembuatan tahu susu yang
enak dan bergizi dibutuhkan bahan dasar yang berkualiatas baik seperti yang telah
dijelaskan diatas. Disamping membutuhkan bahan dasar pembuatan tahu susu lembang
juga membutuhkan peralatan-peralatan, diantaranya :

TABEL 3.1. JUMLAH MESIN


Alat dan Mesin Pengolahan Peralatan pembuatan Tahu susu disajikan dibawah berikut :
Jumlah Mesin Pabrik Tahu Susu Lembang
Tong Pencucian Saringan Besar dan Kecil
Mesin giling Serok Cetak
Tungku Perebusan Cetakan
Tong Kayu Kayu Pengaduk
Tong Plastik Tangkok
Kain Saring Tampir
Kain Cetakan

Adapun tahapan proses produksi tahu susu lembang yaitu :


1. Kacang kedelai direndam selama 4 jam dan dicuci sampai bersih,
2. Kacang kedelai digiling menggunakan mesin penggilingan,
3. Kacang kedelai direbus kurang lebih selama 1 jam sambil di aduk-aduk,
4. Setelah direbus kacang kedelai disaring untuk dipisahkan antara ampas dan sari
kedelai (susu kedelai),
5. Lalu sari kedelai ditambah susu murni, mentega dan garam serta biang tahu
diaduk sampai tercampur rata biarkan mengendap,
6. Setelah mengendap dan menjadi baing tahu lalu dicetak menggunakan papan
cetakan dan dipress selama 1 jam,
7. Selanjutnya adonan diangkat dari papan cetakan dan dipotong-potong sesuai
ukuran,
8. Tahu direbus ke dalam air mendidih yang telah diberi garam dan bawang putih
selama 15 menit,
9. Tahu didinginkan menggunakan kipas angin, setelah dingin lalau tahu siap
dikemas dan dijual.
Dalam 1 hari produksi tahu susu lembang tidak menentu. Disesuaikan dengan
pemesanan. Jika dalam 1 hari tahu susu sudah habis, maka akan langsung dilakukan
tambahan produksi kembali. Ketika weekend produksi tahu susu lembang bisa mencapai
1 ton. Ketahanan tahu yang telah diolah mencapai 2 hari diluar atau 3 hari jika dimasukan
ke dalam freezer. Biasanya setelah produksi, tahu langsung dijual dan tidak dibiarkan
disimpan dulu.

13
Sentra Rajut Jati Bandung
Ada 3 sistem yang di buat di Saung Rajut Binong Jati ini, pertama tergantung trend yang
sedang dicari orang, seperti sekarang trend Korea. Ada pula permintaan dari konsumen
dan satu lagi dari perajin rajut itu sendiri,” ujar Asep Surahwan, Pemilik Saung Rajut
Binong Jati. Motif atau desain rajutan yang dibuat tidak hanya dari para perajin rajut di
tempatnya tersebut melainkan juga bisa dibuat berdasarkan pesanan dari konsumen dan
trend yang  berkembang saat ini. Di setiap sistem motif atau desain itu tentu saja ada
kendala, khususnya  bila pesanan rajutan datang dari permintaan konsumen. Alur
produksi rajutan melewati 5 tahap. Tahap pertama, memilih bahan baku rajutan. Ada 2
bahan baku rajutan yang diproduksi oleh Saung Rajut Binong Jati yaitu akrilik dan katun.
Sekitar 80 persen bahan baku utamanya menggunakan akrilik. Proses kedua, bahan  baku
tersebut dirajut menggunakan mesin rajut. Ada 2 cara, yakni dengan satu mesin oleh satu
orang di mana membuat gambar bergaris dan langsung jadi. Lalu cara lain yaitu dengan
bantuan  beberapa mesin oleh beberapa orang minimal 3 orang, di antaranya ada yang
membuat strip garis, bagian tangan, dan gambar/ motif depan baju (gambar berpola).
Ketiga,  bagian-bagian tadi digabung jadi satu menggunakan mesin lingking Keempat,
setelah jadi satu hasil rajutan itu disteam menggunakan setrika uap. Terakhir,
finishing atau disortir kembali supaya menjadi sebuah hasil rajutan yang siap dipakai.

Alat dan Mesin Pengolahan Peralatan pembuatan Tahu susu disajikan dibawah berikut :
Jumlah Mesin Sentra Rajut Jati Bandung
Mesin Rajut Akrilik dan Katun
Mesin Lingking Setrika Uap

3.2. Pembahasan

Tahu Susu Lembang


Tahu susu lembang merupakan kawasan wisata kuliner keluarga yang berada
dalam Corporate THE BIG PRICE CUT GROUP. Dimana dalam menjalankan kegiatan
operasional sehari – hari Tahu Lembang berjalan secara mandiri, meskipun begitu Tahu
Lembang tetap mendapatkan pengawasan dari pihak corporate. Tahu lembang memiliki
produk unggulan yaitu Tahu Susu, tahu susu ini kita buat dalam 5 varian bentuk yaitu
bentuk tahu goreng, tahu buntel, takus panjang, takus kotak, dan takus kasur yang dijual
dalam keadaan mentah. Kawasan kuliner tahu Lembang tidak hanya memberikan suasana
atau pemandangan alam yang sejuk dam asri tetapi tahu susu lembang juga menwarkan
berbagai fasilitas outdoor activities yang mengasikan di lahan seluas 2 hektar. Adapun
manajemen operasi yang di lakukan di tahu susu lembang meliputi, mengubah input
menjadi output, melakukan kegiatan produksi, pengelolaan SDM, dan pengawasan.

14
Sentra Rajut Jati Bandung
Sentra Rajutan Binong Jati adalah salah satu Industri kreatif berbasis Fashion
yang terletak di jalan Binong jati kecamatan Batu Nunggal, Bandung. Fokus sentra ini adalah
memproduksi berbagai macam jenis pakaian yang berbahan rajut. Macammacam produk
rajutan yang diproduksi diantaranya Sweater, Jaket, Cardigan, Syal, Baju hangat dll. Saat
ini terdapat kurang lebih 293 pengrajin rajut dan menyerap tenaga pekerja sebanyak
2.134 Orang.

15
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Tahu susu lembang melakukan kegiatan produksi di mulai dengan pemilihan
berbagai bahan dasar yang berkualitas baik, seperti mengunakan kacang kedelai import
standar di atas Canada. Jika kacang kedelai itu kualitasnya jelek maka perusahaan akan
mengembalikannya lagi dan tidak akan menggunakan kacang kedelai yang kualitasnya
buruk. Pada setiap tahap produksi selalu di adakan pengawasan yang meliputi kualitas
bahan baku, alat produksi serta pengawasan terhadap kinerja pegawainya.

Kunjungan ke UKM “Tahu Susu Lembang” memberikan mahasiswa wawasan


dan pengetahuan tentang bagaimana awal usaha tersebut didirikan. Mahasiswa dapat
mengetahui tentang alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan Tahu Susu
Bandung sekaligus melihat secara langsung proses pembuatannya. Selain itu, dengan
serangkaian kegiatan wisata serta hiburan selama KKL berlangsung, mahasiswa saling
menjalin hubungan yang lebih akrab satu sama lainnya baik antar kelas, antar prodi
hingga antar jurusan sehingga tercipta rasa kebersamaan yang mungkin sulit dirasakan
jika saja KKL tidak terlaksana.
4.2. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai laporan KKL proses produksi di
Tahu Susu Lembang yang menjadi pokok bahasan. Dalam laporan ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul laporan penelitian tersebut.
Oleh karena itu, kami banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya laporan penelitian ini dan penulisan
laporan penelitian di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga laporan penelitian ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

16
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto., Elvinara., & Soemirat. (2008). Dasar Dasar Public Relations. Bandung: Rosda Karya
Hermantoro. (2011). Creative Based Tourism, dari wisata rekreatif menuju wisata kreatif. Depok
: Galangpers
Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia
Andi, Sudarno, dan Nyoto. 2019. Effect Of Organizational Culture, Work
Motivation, And Organizational Commitment On Work Motivation And
Performance Of PT. ARTA BOGA CEMERLANG PEKANBARU, Jurnal
Akuntansi, Kewirausahaan dan Bisnis, Vol.4, No.1, Hal 59-70.
Arief Budi Santoso. 2017. Pengaruh disiplin kerja, motivasi, dan komitmen
organisasi terhadap kinerja (PT. Bank negara Indonesia (persero) cabang
Pamulang). Jurnal Mandiri., Vol. 1, No. 2, Hal 248-271.

17
LAMPIRAN

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai