Anda di halaman 1dari 18

PRODUKSI, PROSES PRODUKSI, PERENCANAAN LOKASI PABRIK,

PENGENDALIAN PRODUKSI

Oleh :

Kelompok 1

I Gede Eka Wita Dharma 2102622010008 / (08)

I Gusti Ayu Dinda Istri Ishakananda 2102622010009 / (09)

I Gusti Ayu Kade Diah Risma Dewi 2102622010011 / (11)

Ni Kadek Ayu Pradnya Dewi 2102622010018 / (18)

Ni Luh Bela Angga Rani 2102622010022 / (22)

Ni Putu Agielia Divani Darma Putri 2102622010027 / (27)

i
Lidia Tamo Ina 2102622010035 / (35)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2022

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan
Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa
menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan Bisnis yang berjudul “Produksi,
Proses Produksi, Perencanaan Lokasi Pabrik, Pengendalian Produksi” ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Makalah/paper ini disusun dengan mengacu pada beberapa
sumber bacaan dan akses internet. Tulisan ini sebagian besar hanyalah kutipan-
kutipan dari beberapa sumber sebagaimana yang tercantum dalam Daftar Pustaka,
dengan beberapa ulasan pribadi. Ulasan pribadi sifatnya hanyalah analisis dan sintesis
dari beberapa kutipan yang berasal dari bahan bacaan.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan yang
telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan. Makalah/paper
ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Pengembangan Bisnis di
Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini masih
terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran
serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah yang lebih baik lagi.

ii
Kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat demi terciptanya
pendidikan yang bermutu, untuk itu kami mengucapkan terima kasih

Om Santih, Santih, Santih, Om

Denpasar, 5 April 2022

Kelompok Penyusun

DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN................................................................................ 3
2.1 Produksi......................................................................................... 3
2.2 Proses Produksi............................................................................. 3
A. Tahapan Proes Produksi.............................................................. 3
B. Jenis Proses Produksi.................................................................. 4
2.3 Perencanaan Lokasi Pabrik......................................................... 5
A. Pengertian Perencanaan Lokasi.................................................. 5
B. Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik............................................. 6
C. Tahapan Perencanaan Lokasi Pabrik.......................................... 7
2.4 Pengendalian Produksi................................................................. 7
A. Pengertian Pengendalian Produksi.............................................. 7
B. Tahapan Dalam Pengendalian Produksi..................................... 8

iii
C. Fungsi Aktivitas Pengendalian Produksi.................................... 9
D. Contoh Aktivitas Pengendalian Produksi................................... 10
BAB III. PENUTUP........................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 11
3.2 Saran............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan yang konkrit bagi pengadaan
barang dan jasa pada suatu badan usaha dan perusahaan. Proses produksi
merupakan bagian terpenting dalam perusahaan, karena apabila berhenti maka
perusahaan akan mengalami kerugian. Dalam kegiatan produksi, karyawanlah
yang melaksanakan proses produksi. Karyawan pada hakikatnya merupakan salah
satu unsur yang menjadi sumber daya dalam perusahaan. Kegiatan produksi bagi
sebuah perusahaan bukan sesuatu yang mudah untuk dikerjakan. Banyak sekali
yang harus diperhatikan agar proses produksi dapat berjalan dengan baik.
Terlebih jika perusahaan tersebut dituntut untuk dapat memenuhi semua
permintaan konsumen dengan tenggang waktu yang diberikan secara efektif.
Perusahaan akan semakin sulit jika dihadapkan dengan segala keterbatasan seperti
waktu, tenaga kerja, dan lain-lain. Jika perusahaan memiliki keterbatasan itu perlu
disusun perencanaan produksi untuk dapat memenuhi permintaan konsumen.
Proses produksi yang berjalan dengan baik akan menghasilkan output yang baik
dan sesuai dengan target produksi yang diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan produksi ?
2. Bagaimana proses, tahapan, dan jenis dari produksi ?
3. Bagaimana tujuan dan tahapan dari perencanaan lokasi Pabrik ?
4. Bagaimana tahapan, fungsi, contoh dari pengendalian produksi ?

1
1.3 Tujuan Program
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diperoleh tujuan penulisan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari produksi ?
2. Untuk mengetahui proses, tahapan, dan jenis dari produksi ?
3. Untuk mengetahui tujuan dan tahapan dari perencanaan lokasi Pabrik ?
4. Untuk mengetahui tahapan, fungsi, contoh dari pengendalian produksi ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa
mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah
daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi
barang. Poduksi menciptakan barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan
manusia. Kegiatan produksi membutuhkan faktor-faktor produksi seperti sumber
daya alam, tenaga kerja, modal dan teknologi.

2.2 Proses Produksi


A. Tahapan Proses Produksi
Secara umum, production process dapat dibagi menjadi empat tahapan produksi,
yaitu sebagai berikut :
1. Planning atau Perencanaan
Segala hal yang akan kita lakukan tentunya memerlukan perencanaan. Mulai dari
kegiatan yang sangat sederhana sampai keputusan untuk melakukan hal yang
sangat besar dan berpengaruh untuk hidup. Begitu juga dalam tahapan produksi,
akan memerlukan suatu rencana agar produksi tersebut tidak kehilangan arah atau
tujuan.
Tahap planning ini merupakan tahapan dalam menentukan beberapa hal dalam
proses ini. Seperti produk apa yang akan dibuat, berapa jumlah bahan baku, berapa
biaya yang dibutuhkan, dan berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam
melakukan produksi.
Dalam tahapan ini, perusahaan juga akan melakukan perancangan terhadap bentuk
barang. Karena, perusahaan membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai

3
jenis barang yang akan terproduksi. Beserta dengan kebutuhan dan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan suatu perencanaan yang benar.
2. Routing atau Penentuan Alur
Routing atau penentuan alur merupakan suatu kegiatan untuk menentukan dan
menetapkan urutan kegiatan dari proses ini. Mulai dari pengolahan awal bahan
baku, pembentukan, pemolesan, penyelesaian, penjagaan dan pengawasan mutu,
hingga pendistribusian barang hasil produksi menjadi fokus pada tahap ini. Dalam
tahap ini, kita harus menentukan alur secara tepat dan efisien agar produksi dapat
berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan yang seharusnya.
3. Scheduling atau Penjadwalan
Scheduling atau penjadwalan merupakan suatu kegiatan untuk menentukan dan
menetapkan kapan produksi harus dilakukan setelah menetapkan alur. Dalam
pelaksanaannya, penjadwalan mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lama dari
setiap alur produksi. Dalam praktiknya, dalam tahapan ini terdapat jadwal utama
yang kemudian akan terbagi atau terpecah menjadi beberapa jadwal yang lebih
terperinci.
4. Dispatching atau Perintah untuk Memulai Produksi
Dispatching atau perintah untuk memulai produksi merupakan suatu kegiatan
untuk menentukan dan menetapkan suatu proses pemberian perintah untuk
memulai produksi setelah jadwal produksi yang telah ditetapkan. Dalam
dispatching, akan tercantum hasil tahapan-tahapan sebelumnya. Mulai dari bahan
baku, alur produksi, hingga waktu produksi. Jika tahapan ini dapat berjalan dengan
baik, maka proses memproduksi juga pasti akan berhasil.
B. Jenis Proses Produksi
Berdasarkan jangka waktunya, tahapan produksi dapat dibedakan menjadi empat
jenis, yaitu :
1. Proses produksi jangka waktu pendek
Kegiatan produksi berlangsung dengan cepat dan langsung menghasilkan produk
baik barang atau jasa bagi konsumen. Misalnya produksi makanan seperti roti

4
bakar, gorengan, dan lain-lain. Dalam proses ini, konsumen cenderung cepat
mendapatkan barang dengan waktu singkat dan hitungan menit setiap produksinya.
2. Produksi dengan jangka waktu panjang
Merupakan kegiatan produksi yang membutuhkan waktu yang cukup lama.
Contoh dari proses ini adalah saat kamu menanam padi ataupun membuat rumah.
Pembuatannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
3. Produksi secara terus-menerus
Merupakan kegiatan produksi yang melakukan pengolahan bahan-bahan secara
berurutan dengan beberapa tahapan dalam pengerjaan hingga menjadi sebuah
barang jadi. Contohnya pabrik yang memproduksi kertas, gula, dan lainnya.
4. Proses produksi selingan
Merupakan kegiatan produksi yang mengolah bahan-bahan baku dengan cara
menggabungkannya menjadi suatu barang jadi. Contohnya proses atau tahapan
dalam memproduksi mobil, saat bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai
dari setir, kerangka, mesin, ban dan yang lainnya. Setelah seluruh bagian dari
mobil lengkap, maka selanjutnya yaitu menggabungkan bagian-bagian mobil
tersebut menjadi suatu mobil.
2.3 Perencanaan Lokasi Pabrik
A. Pengertian Perencanaan Lokasi

Perencanaan lokasi merupakan suatu kegiatan strategis yang bertujuan untuk


memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan sehingga perusahaan atau
pabrik dapat beroperasi dengan lancar, dengan biaya yang rendah, dan
memungkinkan perluasandi masa datang. Dalam menentuhn lokasi perusahaan,
manajer perlu mempertirnbangkanberbagai faktor seperti kedekatan terhadap
pasar, kemudian mendapatkan bahan baku,rendahnya biaya tenaga kerja,
rendahnya biaya transportasl, dan lain-lain.

Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam:

5
-Melayani konsumen dengan memuaskan

-Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinyu dangan harga yang
layak dan memuaskan

-Mendapatkan tenaga keria yarrg cukup

-Memungkinkan perluasan perusahaan di kemudian hari

Lokasi menupakan salah satu taktor penting bagl perusahaan karena dapat
mempengaruhiperkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Terdapat dua
hal penting yangmendasari pemilihan lokasi, yaitu merupakan komitmen jangka
panjang dan berpengaruhterhadap biaya operasi dan pendapatan. Perusahaan pada
umumnya berada di suatu lokasipada masa yang cukup lama. Apabila lokasi sudah
ditentukan, bangunan sudah didirikandsan mesln-mesin sudah dipasang,
perusahaan tidak akan begitu mudah untuk memindahkan lokasi kegiatannya, jika
kemudian disadari bahwa lokasi yang dipilih tidak tepat. Kesalahan seperti ini
akan sulit untuk diperbaiki tanpa adanya resiko kerugianinvestasi yang besar.
Kesalahan dalam pemilihan lokasli juga dapat mengakibatkantingginya biaya
transportasi, kekurangan tenaga kerja, kehliangan kesempatan dalambersaing,
tidak cukupnya bahan baku yang tersedia, atau hal-hal serupa yangmengganggu
kelancaran operasi perusahaan, yang pada akhirya dapat
mengakiabatkanrendahnya pendapatan operasi.

B. Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik

Tujuan perencanaan lokasi produksi yaitu untuk menentukan di mana lokasi


sebuah perusahaan atau tempat usaha yang sebaik mungkin supaya bisa beroperasi
atau menjalankan proses produksi secara lancar, dengan biaya operasional yang
rendah, kemampuan bersaing perusahaan yang baik, dapat memungkinkan
perluasan di masa mendatang dan dapat memberikan keuntungan yang besar bagi

6
perusahaan.erusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan, yaitu
tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.

C. Tahapan Perencanaan Lokasi Produksi Pabrik

Tahapan perencanaan lokasi produksi secara umum adalah sebagai berikut:

-Melihat kemungkinan daerah-daerah mana saja yang bisa ditentukan sebagai


daerah alternatif yang akan dijadikan sebagai lokasi produksi

-Melihat pengalaman orang lain ataupun pengalaman kita sendiri dalam


menentukan lokasi produksi

-Mempertimbangkan serta menilai masyarakat-masyarakat yang ada di daerah-


daerah yang pada tahap ke dua telah dipilih sebagai lokasi produksi sebab
dianggap lokasi yang paling menguntungkan

2.4 Pengendalian Produksi


A. Pengertian Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi adalah sebuah rangkaian prosedur kegiatan dan metode


yang digunakan oleh majemen perusahaan untuk mengelola, mengatur,
mengkoordinir, dan mengarahkan proses produksi kedalam suatu arus aliran yang
memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimal mungkin dan waktu yang
secepat mungkin. Aktivitas pengendalian produksi biasanya berupa membuat
jadwal dan rencana produksi, memeriksa ketersediaan sumber daya,
menyelesaikan pesanan produksi atau pembelian dan memperoleh umpan balik
untuk penyesuaian produksi. Pengendalian produksi dapat dilakaukan:

1. Order Control
Perusahaaanyang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen sehingga
kegiatan operasionalnya juga tergantunmg pada pesanan tersebut.
2. Follow Control

7
Perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar sehingga
sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah besar.
Pengendalian keduanya bertujuan sama bagaimana jangka waktu arus material
apakah suda sesuai dengan yang direncanakan demikian juga bagaimana
transportasi dari pabrik proses produksi) ke gudang dan dari gudang ke tempat
penyimpanan.
B. Tahapan Dalam Pengendalian Produksi

1. Production forecasting
Production porecasting adalah peramalan produksi untuk mengetahui jumlah dan
manfaat produksi yang akan dibuat di masa yang akan datang,sehingga kalau
terjadi penyimpangan akan cepat diadakan penyesuaian produksi dimas ayang
akan datang. Dengan melaksanakan peramalan produksi, perusahaan dapat
menyusun anggaran operasionalnya untuk pedoman kerja, penggunaan kapasitas
produksi seoptimal mungkin, menstabilkan kesempatan kerja karena erdapanya
kestabilan dan kepastian jumlah produksi dimasa yang akan datang.
2. Routing
Routing adalah kegiatan untuk menetukan urutan-urutan proses dan penggunaan
alat produksinya dari bahan mentah smapi menjadi produk akhir, sehingga
sebelum produksi dimulai maslah sudah tercantum pada rout sheet.
3. Schedulling.
Schedulling adalah kegiatan untuk membuat jadwal proses produksi sebagai satu
kesatuan dari awal proses samapai selesai proses produksi . Scehedulling ini
dilaksanakan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan setiap tahap
pemrosesan sesuai dengan urutan- urutan routenya. Oleh kaena itu untuk
membantu keberhasilan tahap ini lebih baik melakukan “time and mention study”
sehingga dapat ditentukan stanndar hasil kerjanya.
4. Dipatching

8
Dipatching adalah suatu proses untuk pemberian perin tah untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan routing dan schedulling yang dibuat.
5. Follow up
Follow up adalah kegiatan untuk menghilangkan terjadinya
penundaan/keterlambatan kerja dan mendorong terkoordinasinya pelaksaan kerja.
C. Fungsi Aktivitas Pengendalian Produksi

9
1. Memaksimumkan tingkat pelayanan pelanggan
Pengertian pelayanan pelanggan dalam konteks ini adalah pelanggan eksternal
yang membeli produk dan pelanggan internal seperti departemen manufakturing,
pusat-pusat kerja, departemen pembelian, departemen pemasaran, dan departemen
lain. Di mana dengan adanya aktivitas pengendalian produksi maka ketepatan dan
kecepatan pelayanan pelanggan bisa ditingkatkan.
2. Meminimumkan investasi persediaan
Pengendalian aktivitas produksi yang baik akan mencapai aliran produksi yang
mulus (smooth production flow) dengan inventori minimum dalam pabrik dan
waktu tunggu yang pendek. Pengendalian aktivitas produksi yang jelek akan
membutuhkan tambahan investasi dalam inventori bahan baku dan produk akhir
untuk mengatasi kelemahan dalam perencanaan dan pelaksanaan produksi, dengan
mempertimbangkan dampak dari shortages, erratic quality, missed due dates
pemeliharaan mesin dan peralatan yang jelek.
3. Efisiensi operasi
Biaya-biaya proses produksi harus diminimumkan untuk memperoleh harga yang
kompetitif, pengendalian biaya produksi membutuhkan operasi yang efisien dari
keseluruhan organisasi. Elemen-elemen yang perlu diperhatikan dalam efisiensi
operasi adalah supervisi pabrik dan tenaga kerja tidak langsung, dukungan dn
keterliabatan pekerja, mesin dan peralatan yang anda, fasilitas pendukung yang
efektif. Situasi aktivitas pengendalian produksi baik atau jelek akan mempengaruhi
secara langsung terhadap pelayanan pelanggan, investasi inventori, dan efisiensi
operasi manufacturing.

D. Contoh Aktivitas Pengendalian Produksi

10
Sebuah Perusahaan Minuman memproduksi minuman dalam kemasan yang
berguna bagi masyarakat dimana dalam pembuatannya perusahaan melalui
beberapa tahapan yakni pemilihan barang produksi, kegiatan proses produksi dan
penyimpanan barang produksi , perusahaan juga menggunakan mesin dan
peralatan pendukung dalam kegaiatan produksi. perusahaan kemudian membuat
aktivitas pengendalian produksi dengan membuat jadwal perencanaan produksi,
memeriksa ketersediaan sumber daya dan memastikan sumber daya tidak
berlebihan, memastikan efsiensi mesin kerja perusahaan berjalan lancar.

BAB III
PENUTUP

11
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan. Ada beberapa tahapan dalam proses produksi yaitu,
planning, routing, sceduling, dispatching.
2. Perencanaan lokasi merupakan suatu kegiatan strategis yang bertujuan untuk
memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan sehingga perusahaan atau
pabrik dapat beroperasi dengan lancar, dengan biaya yang rendah, dan
memungkinkan perluasan di masa datang.

3. Pengendalian produksi adalah sebuah rangkaian prosedur kegiatan dan metode


yang digunakan oleh majemen perusahaan untuk mengelola, mengatur,
mengkoordinir, dan mengarahkan proses produksi kedalam suatu arus aliran yang
memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimal mungkin dan waktu yang
secepat mungkin.

a. Order Control
Perusahaaanyang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen sehingga
kegiatan operasionalnya juga tergantunmg pada pesanan tersebut.
b. Follow Control
Perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar sehingga
sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah besar.
3.2 Saran
Setelah mempelajari pembahasan dan menarik kesimpulan penelitian, maka saran
yang dapat diberikan oleh penulis untuk lebih dapat meningkatkan peranan
pengendalian produksi dalam meningkatkan efektivitas proses produksi adalah:

12
a. Sebaiknya perusahaan meneliti penyimpangan yang terjadi dengan dalam
kegiatan proses produksi dengan cara melakukan follow up terhadap semua
aspek yang mempengaruhi kelancaran proses produksi. Mencakup bahan baku
yang dibutuhkan, meneliti mesin-mesin dan peralatan yang digunakan, jumlah
tenaga kerja yang cukup. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar proses produksi
tidak terganggu.

b. Karena perusahaan membuat kain yang berasal dari pesanan sebaiknya


perusahaan melakukan pengendalian pesanan. Sehingga pengkoordinasian arus
pekerjaan dilakukan berdasarkan pesanan yang diterima. Jadi semua informasi,
instruksi, dan laporan disediakan untuk setiap pesanan, demikian juga kebutuhan
bahan, mesin, peralatan. Semua langkah-langkah pengendalian dilakukan oleh
kelompok pengendalian produksi, operasi pengerjaan berdasarkan pada bahan-
bahan, tenaga kerja, serta mesin yang digunakan didasarkan pada nomor-nomor
pesanan.

c. Sebaiknya perusahaan membuat langkah-langkah pengendalian produksi pada


proses produksi yang terputus-putus yaitu menerima pesanan dan membuat
rencana produksi secara terperinci, menetapkan jadwal produksi, menjamin
tersedianya bahan-bahan, membuat perintah produksi dan melakukan pengiriman
perintah, mengendalikan pergerakan bahan dalam proses produksi, mengikuti
perkembangan produksi, mengumpulkan dan mengkoordinasikan informasi biaya
serta memperkirakan besarnya pembuatan suatu produk.

DAFTAR PUSTAKA

JULYANTHRY, Julyanthry, et al. Manajemen Produksi dan Operasi. Yayasan Kita


Menulis, 2020.

13
Eunike, A., Setyanto, N. W., Yuniarti, R., Hamdala, I., Lukodono, R. P., & Fanani,
A. A. (2018). Perencanaan produksi dan pengendalian persediaan.
Nur'afia, Farah Mien, SRI EKA ASTUTININGSIH, and MM SE. "PERENCANAAN
TATA LETAK DAN LOKASI BAGI PERUSAHAAN." (2020).
NOVIYASARI, Citra. Simulasi Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Produksi
Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Manajemen Informatika (JAMIKA),
2011, 1.2.

14

Anda mungkin juga menyukai