Anda di halaman 1dari 37

PENERAPAN BIAYA OPERASIONAL UNTUK MENINGKATKAN

EFISIENSI UMKM SITI TAS

Laporan Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapang
(PKL)

Disusun oleh :

FRANSISKA FEMILIANA KELEN

NIM : 2019110010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2022
PENERAPAN BIAYA OPERASIONAL UNTUK MENINGKATKAN
EFISIENSI UMKM SITI TAS

Laporan Pelaksanaan

Praktik Kerja Lapang

( PKL)

Disusun oleh :

FRANSISKA FEMILIANA KELEN

NIM : 2019110010

Merupakan salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Praktek Kerja Lapang pada
Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2022
RINGKASAN

PENERAPAN BIAYA OPERASIONAL UNTUK MENINGKATKAN


EFISIENSI UMKM SITI TAS

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan dengan melakukan Penelitian


tentang penerapan biaya operasional untuk meningkatkan efisiensi UMKM Siti
Tas.Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan biaya operasional untuk
meningkatkan efisiensi dari usaha atau UMKM Siti Tas.Jenis Penelitian ini adalah
bersifat kualitatif.Yang menjadi objek dari Penelitian ini adalah pelaku usaha dari
UMKM Siti Tas.Data dari Penelitian dikumpulkan dalam bentuk
observasi,wawancara,dan dokumentasi.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan deskriptif kualitatif.Sehingga hasil


dari Penelitian ini pelaku usaha atau UMKM Siti Tas dapat memahami bagaimana
penerapan biaya operasional yang baik,dan juga pelaku usaha dapat mengetahui teori
tentang biaya operasional dan biaya –biaya yang termasuk dalam biaya operasional dari
usaha yang dijalankan oleh pemilik usaha.

Kata Kunci : Penerapan,Biaya,Operasional,Efisiensi

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulisan laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang
dengan judul“ Penerapan Biaya Operasional Untuk Meningkatkan Efisiensi
UMKM Siti Tas” akhirnya dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Terlaksananya Praktek Kerja Lapang ini,Penulis banyak mendapat bantuan dari
semua Pihak. Untuk itu Penulis patut mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Willy Tri Hardianto,S.Sos,MM,MAP.selaku Dekan Fakultas Ekonomi


Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
2. Bapak Ahamad Mukoffi, S.E.M.SA. Selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
3. Bapak Dr. Hendrik Suhendri, S.E.,M.SA, CSRA selaku ketua program studi
jurusan Akuntansi Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
4. Ibu Risnaningsih,S.E.,MSA (HUMBIS) Selaku dosen pembimbing.
5. Ibu Siti Muslifah selaku pemilik UMKM tempat pelaksanaan Praktek Kerja
Lapang yang telah berkenan memberi kesempatan untuk dijadikan obyek
penelitian.
6. Keluarga dan orang terdekat yang selalu menjadi motivasi untuk terus semangat.

Akhir kata Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak yang belum sempurna,
segala saran dan kritik dari semua pihak demi penyempurnaan Laporan Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapang sangat diharapkan agar penulisan ini bisa bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.

Malang, 6 maret 2022

Fransiska Femiliana Kelen

ii
DAFTAR ISI

RINGKASAN ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Analisis Situasi .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 3
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 3
1.4 Khalayak Sasaran .......................................................................................... 4
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................................. 5
2.1 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan .................................................................... 5
2.2 Metode Dan Variabel Yang Diamati ............................................................. 6
BAB III ANALISIS DAN EVALUASI................................................................ 9
3.1 Gambaran Umum dan Lokasi ........................................................................ 9
3.2 Jenis Produk Yang Dihasilkan .................................................................... 11
BAB 1V PEMBAHASAN ................................................................................... 15
4.1 Usaha Kecil Menengah................................................................................ 15
4.2 Biaya operasional ........................................................................................ 17
4.3. Permasalahan Yang Dihadapi .................................................................... 22
4.4 Solusi Yang Ditawarkan .............................................................................. 22
4.5 Strategi Pengembangan Usaha .................................................................... 23
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 24
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 24
5.2 Saran ............................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25
LAMPIRAN ......................................................................................................... 26

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan..........................................6


Table 2. Daftar Jenis dan Harga tas di UMKM Siti Tas ........................................11
Table 3. Laporan penjualan produk pada bulan februari 2022 ..............................11
Tabel .4. Biaya Bahan Baku Tas perbulan .............................................................12
Tabel 5. Biaya Bahan Penolong perbulan ..............................................................13
Tabel 6. Biaya Tenaga Kerja perbulan ...................................................................13
Tabel 6. Biaya Tenaga Kerja perbulan ...................................................................13
Table 7. Biaya Lain-lain ........................................................................................13
Table 8. Laporan Laba Rugi Bulan Februari 2022 ................................................14

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lokasi UMKM Siti Tas ..........................................................................9


Gambar 2 : struktur organisasi UMKM Siti Tas ....................................................10

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Negara Indonesia kini sudah memasuki era perdagangan bebas atau biasa
dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) / ASEAN Economic
Community yang dimana membuat Negara yang tergabung dalam ASEAN dapat
melakukan transaksi jual beli barang maupun jasa dengan mudah. Masyarakat
menjadi pelaku utama pembangunan, dan pemerintah berkewajiban mengarahkan,
membimbing, melindungi serta menumbuhkan suasana dan iklim yang
menunjang.

Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)| memiliki potensi


yang besar dan dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini
ditunjukan oleh keberadaan UMKM yang telah mencerminkan wujud nyata
kehidupan sosial dan ekonomi, bagian terbesar dari masyarakat Indonesia. Peran
UMKM yang besar ditunjukan oleh konstribusinya yang besar terhadap produksi
nasional, jumlah unit usaha dan pelaku usaha, penyerapan tenaga kerja dan
konstribusinya terhadap perekonomian nasional.

Penerapan Biaya operasional diperlukan oleh setiap perusahaan untuk


memperlancar kegiatan operasinya.Dalam menjalankan aktifitasnya, suatu
perusahaan akan mengeluarkan berbagai jenis biaya diantaranya adalah biaya
bahan, upah langsung dan biaya overhead dimana ketiga biaya ini disebut biaya
produksi.Biaya lainnya untuk kelancaran penjualan atau pemasaran dan
administrasi biaya operasional.Menurut Nafarin (2000:76) “Biaya operasional
adalah biaya usaha pokok perusahaan selain harga pokok penjualan. Biaya usaha
terdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi dan umum.”

Biaya operasional sangat penting karena membantu mengukur biaya


perusahaan dan efisiensi manajemen stok .Ini agar biaya dan kebutuhan yang
perlu dilakukan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan,yang merupakan
tujuan utama perusahaan.

1
2

Pada dasarnya antara perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi


dengan masyarakat mempunyai hubungan timbal balik dan keduanya berada
saling bergantung .Masyarakat membutuhkan perusahaan yang memproduksi
barang atau jasa yang dibutuhkan dan perusahaan membutuhkan
masyarakat,karena dalam masyarakat tersebut perusahaan memperoleh sumber
daya.

Biaya Operasional dibutuhkan oleh semua UMKM untuk membelanja


operasionalnya sehari-hari, misalnya: untuk memberikan presekot pembelian
bahan mentah, membiayai gaji pegawai, dan lain-lain, dimana dana yang
dikeluarkan tersebut diharapkan dapat kembali lagi masuk ke dalam UMKM pada
waktu yang singkat melalui hasil penjualan produksinya. Oleh karena itu, UMKM
dituntut agar selalu meningkatkan efisiensi kerjannya sehingga dapat mencapai
tujuan yang diharapkan oleh UMKM yaitu mencapai laba yang optimal.

Masalah yang sering dihadapi oleh para pelaku UKM antara lain mengenai
pendanaan, pemasaran produk,teknologi, pengelolaan keuangan, kualitas sumber
daya manusia. Salah satu masalah yang seringkali terabaikan oleh para pelaku
bisnis UKM yaitu mengenai pengelolaan keuangan. Dampak dari diabaikannya
pengelolaan keuangan mungkin tidak terlihat secara jelas, namun tanpa metode
akuntansi yang efektif, usaha yang memiliki prospek untuk berhasil dapat menjadi
bangkrut. Akuntansi merupakan kunci dari indikator kinerja usaha. Informasi
yang disediakan oleh catatan-catatan akuntansi berguna bagi pengambilan
keputusan sehingga dapat meningkatkan pengelolaan perusahaan. Informasi-
informasi tersebut memungkinkan para pelaku UKM dapat mengidentifikasi dan
memprediksi area-area permasalahan yang mungkin timbul, kemudian mengambil
tindakan koreksi tepat waktu. Tanpa informasi akuntansi, masalah-masalah yang
sedianya dapat dihindari atau dipecahkan justru menjadi penyebab kebangkrutan
usaha tersebut.Untuk itu, penting sekali bagi pengusaha untuk dapat membaca dan
menafsirkan informasi akuntansi. Paling tidak, setiap pengusaha dapat
menghitung untung ruginya, akan tetapi yang paling penting untuk dapat
memahami makna untung atau rugi bagi usahanya
3

Pentingnya akuntansi bagi UMKM, Dengan menggunakan akuntansi dalam


usahanya, UMKM akan memiliki keuntungan jika dibandingkan dengan tidak
menggunakan akuntansi didalam usahanya. Dengan adanya akuntansi, mereka
dapat melakukan koreksi jika terdapat permasalahan yang mungkin timbul dalam
usahanya dan hal itu dapat menghindarkan mereka dari kebangkrutan.Dengan ini
diharapkan dapat memberi masukan kepada pengusaha UMKM sehingga para
pelaku UMKM dapat menggunakan akuntansi dalam usahanya, dengan
menggunakan akuntansi dalam usahanya, mereka akan mendapatkan keuntungan
jika dibanding UMKM yang tidak menggunakan akuntansi dan juga para pelaku
umkm bisa tau mengenai jenis- jenis serta golongan-golongan dari biaya
operasional.

1.2 Tujuan PKL

Sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh pelaku ekonomi diatas, maka
dapat ditarik tujuan dari masalahnya sebagai berikut agar pelaku UMKM Siti Tas
dapat mengetahui secara teori tentang biaya operasional dan berbagai jenis serta
golongan dari biaya operasional

1.3 Manfaat PKL

Penulis mengharapkan kiranya penelitian ini bermanfaat untuk :

1.Bagi penulis

Dengan adanya PKL ini penulis dapat menambah pengalaman dan wawasan,
penulis juga dapat mengetahui banyak hal mengenai UMKM,penerapan biaya
operasional dan teori yang didapat di bangku kuliah dengan prakteknya di dunia
kerja.
4

2.Bagi universitas

a. Hasil laporan PKL ini dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan
mata kuliah atau penelitian bagi generasi selanjutnya
b. Sebagai bentuk pengalaman salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi,
yaitu pengabdian masyarakat melalui pembinaan kerjasama yanng baik
dan saling menguntungkan dengan berbagai instansi.

3.Bagi UMKM Siti Tas

Diharapkan bermanfaat sebagai pemikiran bagi pelaku usaha UMKM Siti Tas
dalam penentuan kebijaksanaan dalam masalah manajemen keuangan khususnya
dalam penerapan biaya operasional yang seefisien mungkin.

1.4 Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran dalam pelaksanaan PKL ini adalah UMKM Siti Tas yang
bertempat di Jl. Trunojoyo,RT.03/RW.10,Rejoso,Junrejo,Kota Batu ,Jawa
Timur.UMKM ini bergerak dibidang manufaktur dengan memproduksi berbagai
jenis tas anyaman yang berkualitas baik yang dapat disesuaikan dengan keinginan
para konsumen.
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Dalam proses pelaksanaan kegiatan lapang ini penulis telah melakukan


beberapa tahap guna untuk pelaksanaan dapat berjalan dengan baik,yakni :

2.1.1 Koordinasi

Sebelum PKL dilaksanakan , penulis terlebih dahulu melakukan


koordinasi dengan pemilik UMKM Siti Tas sebagai tempat untuk
melaksanakan Praktek Kerja Lapang, koordinasi ini dilakukan 3 hari
sebelum tanggal pelaksanaan. Yakni pelaksanaan PKL dilaksanakan pada
tanggal 01 Februari 2022, hal ini dilakukan agar proses pelaksanaan PKL
dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana.

2.1.2 Persiapan

Sebagai salah satu syarat PKL akan dilaksanakan penulis harus


mempersiapkan persyaratan administrasi yang harus ditempuh sebelum
PKL dilaksanakan. Yang mana persyaratan PKL dilaksanakan sesuai
dengan pelaksanaan yang telah ditentukan oleh UNIVERSITAS
TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG. Persyaratan yang dimaksud
adalah dengan membuat surat ijin dan surat jalan PKL sehingga
pelaksanaan PKL dianggap sah.

2.1.3 Pelaksanaan PKL

Pelaksanaan PKL dimulai dari tanggal 01 Februari 2022 sampai


tanggal 24 Februari 2022, pelaksanaan PKL ini dilaksanakan selama satu
bulan.

5
6

Tabel 1.Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

NO Hari/Tanggal Kegiatan
1 Selasa,01 Februari 2022 Perkenalan dengan pemilik UMKM Siti Tas
2 Rabu,02 Februari 2022 Mengukur tali semi
3 Kamis,02 Februari 2022 Menempel kertas motif pada tas/membordir
4 Senin,07 Februari 2022 Belajar menganyam tas
5 Selasa,08 Ferbuari 2022 Menggulung tali semi yang sudah diukur
6 Rabu,09 Februari 2022 Mengukur tali semi
7 Kamis,10 Februari 2022 Menggulung tali semi
8 Senin,14 Februari 2022 Libur
9 Selasa,15 Februari 2022 Libur
10 Rabu,16 Februari 2022 Belajar menganyam tas
11 Kamis,17 Februari 2022 Menempel kertas motif/membordir
12 Senin,21 Februari 2022 Mengukur tali semi
13 Selasa,22 Februari 2022 Menganyam tas
14 Rabu,23 Februari 2022 Mengayam tas
15 Kamis,24 Februari 2022 Pertemuan terakhir sekaligus Perpisahan
bersama pemilik UMKM .
Sumber Data : UMKM Siti Tas 2020

2.2 Metode Dan Variabel Yang Diamati

Dalam proses Penelitian metode Penelitian merupakan cara utama yang


digunakan Peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah
yang diajukan. Metode Penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat,
serta desain Penelitian yang digunakan. Desain Penelitian harus cocok dengan
Penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam
Penelitian harus cocok pula dengan metode Penelitian yang ditetapkan. Metode
Penelitian dianggap sebagai ciri sebuah Penelitian, sehingga metode Penelitian
dianggap sebagai paduan guna mengontrol jalannya Penelitian. Sedangkan
7

variabel merupakan objek Penelitian, atau apa yang menjadi fokus dalam suatu
Penelitian atau objek yang ingin diteliti.

2.2.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam kegiatan PKL penulis menggunakan beberapa metode dalam


pengambilan data diantaranya sebagai berikut :

a. Data Primer
Merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli,
tidak melalui perantara, karena data primer dikumpulkan oleh peneliti.
Data primer adalah data yang diambil dari lapangan yang diperoleh dari
lapangan yang diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan wawancara.

b. Data sekunder
Merupakan sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara.

2.2.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam laporan Praktek Kerja
Lapangan ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi
Observasi Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu
proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan
yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-
informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

2. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan
berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara
adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang
terpercaya. Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah
pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber.
8

3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah aktivitas atau proses sistematis dalam melakukan
pengumpulan, pencarian, penyelidikan, pemakaian, dan penyediaan
dokumen untuk mendapatkan keterangan, penerangan pengetahuan dan
bukti serta menyebarkannya kepada pengguna. Dokumentasi menurut
McDonough dan Garret 1992 :2 yaitu dokumentasi adalah sejumlah bahan
bukti yang terekam atau tercatat yang memperlihatkan karakteristik-
karakteristik dari sebagian atau semua dari situasi system manajemen
termasuk didalamnya: seluruh berkas bahan bukti tetang pilihan-pilihan
ataupun keputusan-keputusan yang pernah dibuat.
2.2.3 Variabel Yang Diamati

Berdasarkan judul yang diangkat oleh penulis yaitu “PENERAPAN BIAYA


OPERASIONAL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI UMKM SITI
TAS” maka penulis hanya memfokuskan Penerapan Biaya Operasional. Selama
kegiatan berlangsung penulis mencari informasi mulai dari sumber modal sampai
kegiatan produksi barang yang dilakukan oleh karyawan.
BAB III

ANALISIS DAN EVALUASI

3.1 Gambaran Umum dan Lokasi

3.1.1 Sejarah Singkat UMKM Siti Tas

UMKM Siti Tas merupakan usaha industri yang didirikan oleh Ibu Siti
Muslifah dan suami pada tanggal 15 januari 2001 yang bertempat di Jl.
Trunojoyo,RT.03/RW.10,Rejoso,Junrejo,Kota Batu.Siti adalah nama pemilik dari
UMKM Siti Tas tersebut.Sebelum membuka usaha tas anyaman,ibu Siti Muslifah
pernah membuka usaha lain yaitu usaha kramik.Karena keuntungan yang didapat
kurang memuaskan,maka ibu Siti Muslifah membuka usaha tas anyaman
plastik,dengan modal awal tiga juta rupiah dari modal sendiri.Hambatan juga
sempat dirasakan oleh ibu Siti Muslifah baik dari segi modal maupun tenaga
kerja.Seiring berjalannya waktu usaha Siti Tas semakin berkembang dan masih
ada sampai saat ini.

3.1.2 Lokasi Perusahaan

Pemilihan lokasi yang strategis dan dekat dengan konsumen ataupun pasar
akan mempengaruhi sukses atau tidaknya suatu usaha.
UMKM siti tas beralamat di Jl. Trunojoyo, RT.03/RW.10, Rejoso, Junrejo, Kota
Batu

Gambar 1. Lokasi UMKM Siti Tas

Sumber : Google maps

9
10

3.1.3 STRUKTUR ORGANISASI


Gambar 2 : struktur organisasi UMKM Siti Tas

PEMILIK USAHA
SITI MUSLIFAH

BAGIAN PEMOTONG TALI BAGIAN BORDIR BAGIAN ANYAMAN TAS


IBU MUT IBU NINIK KARYAWAN

Sumber : UMKM Siti Tas

3.1.4 Tahapan Pembuatan Tas Anyaman Plastik


Berikut ini adalah tahapan pembuatan produk. Pada tahap ini,penulis hanya
mengambil salah satu jenis anyaman dan tahap pembuatannya yaitu tas kotak
sedang.
Langkah – langkah pembuatannya :
1. Tahapan Awal
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti : Tali semi besar,tali
semi kecil,gunting,meja kecil/cetakan tas untuk penahan saat menganyam.
2. Tahapan pengolahan bahan
Mengukur dan menggunting tali semi sesuai ukuran,kemudian mengayam
sesuai ukuran cetakannya.
3. Tahap Finish
Setelah selesai menganyam semua tas di serahkan di gudang produksi
untuk dipasarkan.
4. Tahap Pemasaran
Pada tahapan ini barang yang sudah di produksi siap dipasarkan.
11

3.2 Jenis Produk Yang Dihasilkan

Pada tabel dibawah ini akan dijelaskan mengenai jenis produk dan harga-
harga yang ditetapkan pada UMKM Siti Tas.

Tabel 2. Daftar Jenis dan Harga tas di UMKM Siti Tas


No Jenis Tas Harga (Rp)
1. Tas Anyaman kotak besar 15.000
2. Tas Anyaman Kotak Sedang 12.000
3. Tas Anyaman kotak kecil 10.000
4. Tas Anyaman Sovenir 15.000
5. Tas Anyaman Kepang Besar 20.000
6. Tas Anyaman kepang Sedang 15.000
7. Tas Anyaman Kepang kecil 13.000
8. Tas Anyaman gelembung bermotif besar 30.000
9. Tas Anyaman gelembung bermotif sedang 25.000
10. Tas Anyaman gelembung bermotif kecil 20.000
11. Tas anyaman tutup besar 35.000
12. Tas anyaman tutup kecil 30.000
13. Tas anyaman parcel 15.000
14. Tas anyaman selang besar 25.000
15. Tas anyaman selang sedang 20.000
16. Tas anyaman selang kecil 17.000
17. Tas anyaman pita besar 45.000
18. Tas anyaman pita sedang 35.000
19. Tas anyaman pita kecil 30.000
Sumber Data : UMKM Siti Tas 2022
12

Tabel 3. Laporan penjualan produk pada bulan februari 2022

No Jumlah Harga
Jenis Tas Barang (Rp) Total (Rp)
1. Tas Anyaman kotak besar 400 15.000 6.000.000
2. Tas Anyaman Kotak Sedang 350 12.000 4.200.000
3. Tas Anyaman kotak kecil 300 10.000 3.000.000
4. Tas Anyaman Sovenir 200 15.000 3.000.000
5. Tas Anyaman Kepang Besar 300 20.000 6.000.000
6. Tas Anyaman kepang Sedang 400 15.000 6.000.000
7. Tas Anyaman Kepang kecil 300 13.000 3.900.000
8. Tas Anyaman gelembung
bermotif besar 350 30.000 10.500.000
9. Tas Anyaman gelembung
bermotif sedang 200 25.000 5.000.000
10. Tas Anyaman gelembung
bermotif kecil 200 20.000 4.000.000
11. Tas anyaman tutup besar 100 35.000 3.500.000
12. Tas anyaman tutup kecil 130 30.000 3.900.000
13. Tas anyaman parcel 200 15.000 3.000.000
14. Tas anyaman selang besar 150 25.000 3.750.000
15. Tas anyaman selang sedang 100 20.000 2.000.000
16. Tas anyaman selang kecil 150 17.000 2.550.000
17. Tas anyaman pita besar 200 45.000 9.000.000
18. Tas anyaman pita sedang 250 35.000 8.750.000
19. Tas anyaman pita kecil 150 30.000 4.500.000
TOTAL 127.650.000
Sumber Data : UMKM Siti Tas 2022

Tabel .4. Biaya Bahan Baku Tas pada bulan Februari 2022

No Bahan Baku Jumlah Harga Total


Pembelian Satuan ( Rp)
(Rp)
1. Tali Semi Besar 15 Roll 220.000 3.300.000
2. Tali Semi Kecil 10 Roll 265.000 2.650.000
3. Tali Kaca 7 Roll 300.000 2.100.000
Total 8.050.000
Sumber Data : UMKM Siti Tas 2022
13

Tabel 5. Biaya Bahan Penolong pada bulan Februari 2022

No Bahan Penolong Jumlah Harga Satuan Total


Pembelian ( Rp) ( Rp)
1. Kertas Motif 5 pak 8000 40.000
2. Meteran 1 buah 2000 2.000
3. Tali Rafiah 1 roll besar 15.000 15.000
4. Roll Besi 1 paket 4.500.000 4.500.000
5. Gunting 2 buah 75.000 150.000
6. Lem Raja wali 4 botol 20.000 80.000
Total 4.787.000
Sumber Data : UMKM Siti Tas 2022

Tabel 6. Biaya Tenaga Kerja pada bulan Februari 2022

Departemen Gaji /Upah


Karyawan Pemotong Rp.1.800.000
Karyawan menganyam Rp. 700.000 x 10
Karyawan Bordir Rp. 1.500.000
Total Rp. 10.300.000
Sumber Data : UMKM Siti Tas 2022

Tabel 7. Biaya Lain-lain

No Keterangan Jumlah ( Rp)


1. Biaya Listrik Rp.1.000.000
2. Biaya Transportasi RP. 1.000.000
TOTAL Rp.2.000.000
Sumber Data : UMKM Siti Tas 2022
14

Tabel 8. Laporan Laba Rugi Bulan Februari 2022

Pendapatan :
Penjualan Rp 127.650.000
Biaya :
Biaya produksi:
Biaya Bahan Baku Rp 8.050.000
Biaya Bahan Penolong Rp. 4.787.000
Total Biaya Produksi Rp 12.837.000
Rp 114.813.000
Biaya Lain-lain
Gaji Karyawan Rp 10.300.000
Biaya Listrik Rp 1.000.000
Biaya Transportasi Rp 1.000.000
Total Biaya Lain-lain Rp 12.300.000
Laba Bersih Rp 102.513.000

Sumber Data : UMKM Siti Tas 2022

Laporan Keuangan UMKM Siti Tas sangat sederhana hanya berdasarkan


jumlah produk yang terjual dan biaya-biaya yang dikeluarkan. Sehingga dari
laporan keuangan tersebut dapat diketahui Laba/Rugi UMKM Siti Tas perbulan
BAB 1V

PEMBAHASAN

4.1 Usaha Kecil Menengah

4.11 Pengertian Usaha Kecil Menengah

a. Menurut keputusan peresiden RI No 99 tahun 1998


Pengertian UMKM adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskalah
kecil dengan bidang usaha secara mayoritas merupakan kegiatan usaha
kecil yang perlu di lindungi untuk mencegh dari pesaingan usaha yg
tidak sehat.
b. Menurut badan pusat statistik (BPS)
Pengertian usaha kecil menengah berdasarkan kuantitas tenaga
kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki usaha jumlah
tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menegah
merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan
99 orang.
c. Berdasarkan keputusan mentri keuangan no .316/KMK.016/1994
Tanggal 27 Juni 1994 usaha kecil menengah (UKM)di definisikan
sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan
usaha yang mempunyai penjualan atau omset pertahun setinggi –
tingginya Rp 600.000.000,00 atau aset atau aktiva setinggi – tingginya
Rp 600.000,00 (diluar tanah dan bangunan yang ditempati), terdiri dari
1. Bidang usaha
2. Perorangan
d. Pengertian undang - undang No 20 tahun 2008
Pengertian usaha kecil menenggah pasal 1 UU No 20 tahun 2008
membagi kedakam dua pengertian yakni:
1. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang buakn
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang yang dimiliki, di
kuasai atau menjadi bagian baik baik langsung maupun tidak

15
16

langsung dari usaha meneggah atau usaha besar yang memenuhi


kriteria sebagaiman yang di maksut dalam undang- undang ini.
2. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
buakn merupaka anak perushaan atau cabang perusahaa yang di
miliki, di kuasai atau menjadi bagian langsung atau tidak langsung
dengan usaha usaha kecil atau usaha besar dngan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaiman diatur dalam undang
– undang ini.

4.1.2 Ciri – ciri Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia

Ada beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas yang ada di Indonesia
antara lain :
1. Mempunyai usaha yang kecil baik modal , penggunaan tenaga kerja
maupun orentasi pasar.
2. Status usaha milik peribadi .
3. Sumber tenaga kerja berasal dari lingkungan sosial budaya yang di rekrut
melalui pola pemagangan atau pihak ketiga .
4. Banyak berlokasi di pedesaan , kota kecil atau daerah pinggiran kota
besar,
5. Pola kerja sering kali part time atau sebagai usaha sampingan dari
kegiatan lainya.
6. Izin usaha sma sekali tidak di miliki dan persyaratan usaha tidak di penuhi
7. Strategi perusahaan sangat di penggaruhi oleh kondisi lingkungan yang
strategis dan berubah secara cepat
8. Memiliki kemampuan terbatas dalam mengadopsi teknologi, pengelolaan
usaha dan administrasi sderhana.
9. Struktur permodalan yang sangat terbatas dan kekuranga modal kerja serta
sangat tergantung terhadap sumber modal sendiri dn lingkungan pribadi.
17

4.2 Biaya operasional

4.2.2 Biaya
a. Pengertian Biaya
Pengertian Biaya menurut kamus besar bahasa Indonesia (KKBI)
adalah : uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan,
melakukan, dan sebagainya)sesuatu.Arti lainnya biaya adalah ongkos.
Menurut Kuswandi (2006:60) bahwa : Biaya adalah semua
pengeluaran untuk mendapatkan barang atau jasa dari pihak ketiga. Dalam
hal ini, biaya adalah uang tunai atau kas atau ekuivalen kas (harta non-
kas yang dapat diukur untuk barang atau jasa yang diinginkan) yang
dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan dapat memberikan
laba baik masa kini maupun masa mendatang.
Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian
yang berbeda, yaitu biaya dalam artian cost dan biaya dalam
artian expense.Perbedaan biaya (cost)dan beban (expense)menurut Nafarin
(2007:55-57) menerangkan bahwa:Biaya atau cost adalah kas atau nilai
setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan
memberikan manfaat pada saat ini atau dimasa mendatang.Sedangkan
beban atau expense adalah nilai sesuatu yang secara langsung
dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh hasilan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya
merupakan pengorbanan sumber daya ekonomi untuk memperoleh aktiva,
dapat diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang secara
potensial akan terjadi,dimana pengorbanan tersebut untuk mencapai tujuan
tertentu dan memperoleh manfaat untuk masa yang akan datang .
Biaya dalam hal ini sebagai sumber daya atau sumber ekonomis yang
harus dikorbankan sebagai nilai pengganti untuk memperoleh keuntungan.
Sumber daya atau sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu.
18

b. Klasifikasi Biaya
Menurut Nafarin(2007:15-16) mengklasifikasikan biaya dalam
perusahaan menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Biaya Pabrik/Produksi
Biaya Pabrik/Produksi dikelompokan menjadi tiga, yaitu:
a. Biaya Bahan Baku.
Biaya bahan baku (material cost) adalah bahan baku dipakai
dalam satuan uang. Bahan baku langsung (direct material)
adalah bahan utama produk atau bahan langsung produk.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) adalah upah
tenaga kerja langsung yang harus dibayar. Tenaga kerja langsung
(direct labor) adalah tenaga kerja manusia yang langsung
membuat produk.
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik (manufacturing overhead cost) adalah
biaya pabrik selain biaya bahan baku yang mencakup seluruh
biaya produksi tidak langsung.
2. Biaya Penjualan
Biaya penjualan (selling expenses) adalah biaya yang terjadi untuk
kepentingan penjualan produk utama.
3. Biaya Administrasi dan Umum
Biaya administrasi dan umum (general administrative expenses)
mencakup seluruh biaya pengoperasian perusahaan setelah biaya
usaha dikurangi biaya penjualan.
c. Penggolongan Biaya
Dalam sebuah anggaran perusahaan biaya akan bereaksi atau
merespon perubahan aktivitas bisnis. Jika tingkat kegiatan naik atau
turun, sebuah biaya dapat mengalami kenaikan atau penurunan, baik
secara proporsional atau tidak, bisa pula biaya tersebut tidak berubah.
19

Berdasarkan perilaku biaya maka biaya dikelompokan menjadi, menurut


Nafarin (2007:497-500):
1. Biaya Variabel
Biaya variable (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, tetapi biaya
variabel perunit tetap walaupun volume kegiatan berubah. Contoh
biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya overhead pabrik.
2. Biaya Tetap
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlahnya tetap dalam
kisaran volume kegiatan tertentu, tetapi biaya tetap per unit berubah
bila volume kegiatan berubah.Contoh biaya tetap adalah biaya
penyusutan dan biaya depresiasi.

3. Biaya Semi variable


Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan.Biaya semi variabel
mempunyai unsur biaya variabel dan unsur biaya tetap, sehingga
biaya semi variabel disebut juga dengan biaya campuran (mixed cost).
4.2.3 Biaya Operasional
a. Pengertian Operasional
Istilah operasional sering digunakan dalam suatu organisasi yang
menghasilkan keluaran atau outptut, baik yang berupa barang dan
jasa.Secara umum operasional diartikan sebagai suatu usaha, kegiatan
atau proses mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran
(output).
Dalam pengertian yang bersifat umum ini penggunaan cukup
luas, sehingga mencakup keluaran (output) yang berupa barang dan
jasa.Jadi dalam pengertian produksi dan operasional tercakup setiap
proses yang mengubah masukan–masukan (input) dan menggunakan
sumber-sumber daya untuk menghasilkan keluaran-keluaran (output)
yang berupa barang atau jasa.
20

Menurut Abrams & Laplante (2010:218) bahwa : Operasional


adalah bagian yang meliputi insfrastuktur, perlengkapan,proses dan
prosedur yang digunakan sehingga bisa memproduksi dan
menyampaikan produk atau jasa dengan satu cara yang
memungkinkan,untuk menjalankan usaha yang
menguntungkan.Operasional merupakan aspek yang penting, karena
tanpanya tidakada yang bisa dikerjakan.
b. Pengertian Biaya operasional
Biaya operasional secara harafiah terdiri dari 2 kata yaitu
“biaya” dan “operasional” menurut kamus besar bahasa Indonesia,
biaya berarti uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan,
melakukan,dan sebagainya) sesuatu; ongkos; belanja; pengeluaran,
sedangkan operasional berarti secara (bersifat) operasi; berhubungan
dengan operasi.
Biaya operasional adalah keseluruhan biaya-biaya komersil
yang dikeluarkan untuk menunjang atau mendukung kegiatan atau
aktivitas perusahaan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan,
dan dalam arti lain biaya operasional adalah biaya yang terjadi
dalam hubungannya dengan proses kegiatan operasional perusahaan
dalam usahanya mencapai tujuan perusaaan yang lebih maksimal.
Pengertian dari biaya operasional menurut Jusuf(2007:33): Biaya
Operasional atau biaya usaha (operating expenses) adalah biaya-biaya
yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi
berkaitan dengan aktivitas operasinal perusahaan sehari-hari.Biaya usaha
sering disebut juga dengan istilah SGA (Selling,General,and
Administrative Expenses).Jadi biaya operasional adalah pengeluaran yang
berhubungan dengan operasi, yaitu semua pengeluaran yang langsung
digunakan untuk produksi atau pembelian barang yang diperdagangkan
termasuk biaya umum, penjualan, administrasi,dan bunga pinjaman. Biaya
operasional meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya
variabel tergantung pada volume penjualan atau proses produksi, jadi
21

mengikuti peningkatan atau penurunannya. Sedangkan biaya tetap selalu


konstan meskipun volume penjualan produksi meningkat atau
turun.Singkatnya biaya operasional merupakan biaya yang harus
dikeluarkan agar kegiatan atau operasi perusahaan tetap berjalan.
c. Manfaat Biaya Operasional
Biaya Operasional menjadi salah satu bagian yang penting dalam
memulai, menjalankan dan mengembangkan usaha.
Biaya operasional sangat penting karena membantu mengukur biaya
perusahaan dan efisiensi manajemen stok. Ini menyoroti biaya dan
kebutuhan yang perlu dilakukan perusahaan untuk menghasilkan
pendapatan, yang merupakan tujuan utama perusahaan.
Biaya Operasional dipakai untuk berbagai kepentingan dalam
kegiatan bisnis.
Berikut ini gambaran tentang biaya operasional :
1. Belanja Bahan Baku
Alokasi Biaya Operasional yang paling banyak dipakai untuk usaha
produksi ada pada belanja bahan baku. Misalnya Biaya operasional
untuk UMKM Siti Tas banyak dikeluarkan untuk belanja tali semi
besar,kecil,dan tali kaca sebagai bahan utamanya dan bahan penolong
seperti Kertas Motif,Meteran,Tali Rafiah,Roll Besi,Gunting,Lem Raja
wali.
2. Menggaji Pegawai
selain untuk belanja bahan baku, juga dipakai untuk menggaji
karyawan. Karena karyawan adalah beban usaha dan bentuk dari
tanggung jawab pemilik usaha yakni menggaji sesuai dengan jumlah
yang disepakati perbulannya.
3. Membayar Tagihan Bulanan
Alokasi Biaya Operasional juga digunakan untuk membayar tagihan
bulanan yang berkaitan dengan produksi misalnya tagihan listrik dan
air,asuransi dll.
22

4. Biaya Peralatan
Alokasi Biaya Operasional untuk pembelian peralatan pada UMKM
Siti Tas seperti Roll Besi Besar.
5. Sebagai Cadangan Modal
Selain itu Biaya Operasional disisihkan untuk dana cadangan, dan
dipakai pada suatu waktu-tertentu ketika anda harus meningkatkan
produksi usahanya karena permintaan pasar.

4.3. Permasalahan Yang Dihadapi

Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, setelah penulis


mengumpulkan data dari berbagai sumber dan terjun langsung melihat kondisi
lapangan tempat dimana penulis melakukan praktik,maka permasalahan yang
dihadapi yaitu: Pelaku Usaha belum mengetahui secara teori tentang Biaya
Operasional. Pelaku Usaha menjalankan operasi setiap hari tetapi mereka belum
mengenal atau belum tau tentang teori dan berbagai biaya yang di keluarkan
tersebut apakah termasuk biaya operasional atau tidak.

4.4 Solusi Yang Ditawarkan

Solusi yang dianjurkan kepada pemilik UMKM Siti Tas adalah :


1. Penulis dalam hal ini memberikan masukan mengenai teori tentang
biaya operasional dan yang termasuk biaya operasional adalah Biaya
Bahan Baku,Biaya Bahan Penolong,Gaji karyawan,Biaya Listrik,Biaya
Transportasi.
2. Untuk perhitungan Biaya Operasional di bulan Februari 2022 dapat
dilihat sebagai berikut :
23

Tabel 9.Daftar Biaya Operasional UMKM Siti Tas bulan Februari


2022
No Keterangan Jumlah
1. Biaya Bahan Baku Rp 8.050.000
2. Biaya Bahan Penolong Rp. 4.787.000
3. Gaji Karyawan Rp 10.300.000
4. Biaya Listrik Rp 1.000.000
5. Biaya Transportasi Rp 1.000.000
TOTAL Rp 25.087.000
Sumber Data : UMKM Siti Tas 2022

4.5 Strategi Pengembangan Usaha

Dalam menghadapi pesaing dunia usaha yang semakin ketat sekarang ini
kita dituntut untuk dapat mengembangkan usaha, agar usaha yang dijalani dapat
berkembang menjadi usaha yang sukses. Pengembangan usaha itu sendiri terdiri
dari sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan usaha.
Berdasarkan hasil wawancara dan pelaksanaan program Praktik Kerja
Lapangan selama satu bulan, UMKM Siti Tas menerapkan strategi usaha dalam
menghadapi pesaing yaitu:
1. Pengembangan Produk
Melakukan pengembangan produk yaitu dengan menciptakan jenis produk
lain seperti tas anyaman souvenir,tas anyaman parcel,tas anyaman
selang,tas anyaman gelembung bermotif dll. pengembangan produk
bertujuan untuk menghadapi pesaing usaha sjenis, dengan demikian
produk yang dihasilkan bisa dikenal oleh masyarakat.
2. Mempertahankan kualitas produk
Mempertahankan kualitas produk merupakan strategi yang dipegang teguh
oleh UMKM Siti Tas dalam menjalankan usahanya. Tujuan
mempertahankan produk ini dilakukan agar memberikan rasa percaya
kepada konsumen atas produk yang dihasilkan.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang sudah dilaksanakan di UMKM


Siti Tas selama satu bulan ini dapat disimpulkan bahwa Biaya Operasional
selama bulan Februari 2022 adalah sebesar Rp 25.087.000 Ini diperoleh dari
Biaya Bahan Baku,Biaya Bahan Penolong,Gajih Karyawan,Biaya Listrik dan
Biaya Transportasi.
Disamping itu,usaha ini sangat membantu para ibu rumah tangga yang
berada di dekat tempat tinggal pemilik usaha bisa mengisi waktu luang untuk
memperoleh biaya tambahan dari hasil mengayam tas plastic tersebut.Dari praktik
kerja lapangan ini juga telah memberikan mahasiswa banyak pengalaman dalam
hal usaha sederhana namun bisa berguna untuk pelaku usaha dan masyarakat
sekitar.

5.2 Saran

Untuk pemilik usaha disarankan agar bisa mempelajari dan mengetahui


mengenai teori tentang biaya operasional dan biaya apa saja yang termasuk biaya
operasional.

24
25

DAFTAR PUSTAKA

Devi, Eva Cynthia Arlina. Analisis Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan
Pengendalian Biaya Operasional pada PT. Taman Wisata Jogja. Diss.
Universitas Mercu Buana Yogyakarta, 2018.

Furqon, Danang Faizal. "Pengaruh modal usaha, lama usaha, dan sikap
kewirausahaan terhadap pendapatan pengusaha lanting di lemah duwur,
kecamatan kuwarasan, Kabupaten Kebumen." Jurnal Pendidikan dan
ekonomi 7.1 (2018): 51-59.

Muhammad, Zulham. ANALISIS BIAYA OPERASIONAL ATAS KONSUMSI


BAHAN BAKAR ALAT BERAT BERDASARKAN VOLUME MUATAN
(Survei dilakukan di PT. Kereta Api Logistik). Diss. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia Jakarta, 2020.

Sugiyono, Dr. "Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif


dan R&D." (2013).

Tyas, Nur Prihaty Ning.”Pengaruh Harga Jual dan Biaya Oerpasional Terhadap
Laba Nasi Krawu di Kota Gresik”. Diss. Universitas Muhammadiyah
Gresik, 2016.

Winarso, Widi. "Pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas (ROA) PT


Industri Telekomunikasi Indonesia (PERSERO)." Jurnal Ecodemica
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis 2.2 (2014): 258-271.
26

LAMPIRAN

Lampiran1

Dokumentasi kegiatan saat Praktek Kerja Lapangan

Mengukur tali semi Menggulung tali semi

Menganyam tas
27

Membordir gambar pada tas

Hasil menganyam
28

Foto perpisahan dengan pemilik UMKM

Anda mungkin juga menyukai