Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Praktik Kerja Industri


Pendidikan merupakan modal terpenting pada era globalisasi sekarang ini. Dalam
situasi dan kondisi sekarang ini tanpa adanya pendidikan yang memadai sulit untuk
memacu diri kita untuk menggapai masa depan yang lebih cerah dan global, semua ini
diperlukan keinginan dan kemauan yang lebih dalam dari diri kita masing-masing.
Dengan pendidikan dan belajar yang tekun membawa kita semua dalam mewujudkan
cita-cita dan impian yang telah kita harapkan di zaman modern dan global ini. Dalam era
globalisasi kita semua diharapkan terus berusaha meningkatkan sumber daya yang handal
dan berkualitas yang mampu bersaing secara efektif.
Untuk dapat mencapai hal tersebut, maka di sekolah penyusun mengadakan
kegiatan Prakerin, sehingga siswa dapat merasakan situasi dan kondisi yang akan
dihadapi di masa yang akan datang dan berusaha untuk menambah wawasan yang mampu
mendorong siswa untuk selalu berprestasi. Melalui program ini diharapkan dapat memacu
siswa SMK Negeri 9 Garut untuk selalu menggali potensi yang dimiliki dan dapat
mengoptimalisasikan pengembangan pendidikan yang ada di SMK Negeri 9 Garut.
Praktek Kerja Industri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan bagi para siswa, yang memadukan antara pendidikan di Sekolah dengan
pendidikan di Dunia Industri yang diperoleh dengan melakukan praktek kerja secara
langsung dan terarah untuk menambah keahlian tertentu. Tujuan utama pendidikan
kejuruan adalah mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja secara mandiri. Sistem
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan men syaratkan adanya kemitraan
antar sekolah dan dunia industri. Disebut Pendidikan Sistem Ganda (PSG), tiga alasan
mengimplementasikan PSG, antara lain :
1. Bentuk pelatihan paling efektif adalah pelatihan yang dilakukan di tempat
sesungguhnya, dimana siswa dapat belajar langsung dari karyawan yang
berpengalaman.
2. Pengusaha atau manajer perusahaan adalah orang yang memahami kualitas tenaga
kerjanya, sehingga harus berpartisipasi dalam proses pendidikan dan pelatihan.
3. Dalam beberapa hal, lembaga pendidikan dan pelatihan (pemerintah atau swasta)
tidak mungkin membiayai pengadaan fasilitas yang terus mengikuti perkembangan
teknologi.

1
PSG sesuai keputusan Mendikbur RI No. 323/4/1997 adalah bentuk
penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan (SMK) yang dipadukan dengan
mitra/pasangan, secara sistematis dan sinkron untuk mencapai tingkat keahlian
professional tertentu. PP No. 39/1992 menyatakan peran serta masyarakat berupa
memberikan kesempatan magang dan latihan kerja. Regulasi pemerintah itu membuka
peluang kerjasama antara SMK dengan kebututhan dunia industri dengan azas saling
menguntungkan. PSG sebagai tanggapan Depdiknas terhadap kebutuhan SDM yang
terampil, luwes dan update teknologi dalam membangun ekonomi saat ini dan masa
depan, khususnya pendidikan dan pelatihan kejuruan
menengah. Keterkaitan dan kesepakatan (link and match) tidak diartikan bahwa
program pendidikan dan pelatihan di sekolah harus sepadan (match) dengan kebutuhan
dunia industri.
Namun, lebih diartikan sebagai penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan antara
sekolah dan dunia industri secara bersamaan. Keterkaitan dan kesepadanan dlam
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan membutuhkan kemitraan aktif antara
sekolah dan dunia industri. Sekolah bertanggung jawab menyiapakan keterampilan
kognitif, sikap dan pelatihan dasar kejuruan. Dunia industri bertanggung jawab
menyiapkan pelatihan kompetensi terkait dengan bidang pekerjaan tertentu.
Sejak diberlakukan PSG, SMK harus berorientasi ganda yaitu sekolah dan dunia
industri. Konsekuensinya, semua program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan
harus didasarkan kepentingan kedua belah pihak. Di satu sisi, dimaksudkan untuk
membentuk pribadi mandiri, bertanggung jawab dan mampu berkembang kontinu melalui
pengembangan kemampuan kognitif dan adaptif. Di sisi lain, mengembangkan
kemampuan produktif berupa kompetensi dan keterampilan kerja terkait yang diperlukan
dunia industri.
Oleh karenanya, kurikulum SMK yang dikembangkan dalam kerangka system
PSG, implementasinya menurut proses pendidikan dan pelatihan dilaksanakan di dua
tempat secara harmonis, yaitu di sekolah dan di dunia industri. Proses pendidikan SMK
untuk membekali siswa dalam mengembangkan kepribadian, potensi akademik dan dasar
keahlian yang kuat melalui pembelajaran normatif, adaptif dan produktif. Kemudian,
proses pendidikan di dunia industri sesungguhnya untuk membiasakan siswa dengan
budaya kerja di dunia industri.

1.2. Landasan Hukum Praktik Kerja Industri

2
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri akan menjadi salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada keputusan
Mendikbud No, 080/U/1993 tentang Program Pendidikan dan Lapangan Kerja,
Keputusan Mendikbud No. 323/U/1997 tentang penyelenggaraan Pendidikan Sistem
Ganda, Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, Permen
No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan, Permendiknas No. 22 tahun
2006 tentang Standar Isi, Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan, Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilain Pendidikan,
Undang-undang Nomor 2 / 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional, dan peraturan
Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, dan peraturan
Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 tentang Peranan masyarakat Dalam Pendidikan
Nasional, dan Kepmendikbut Nomor 080 / U / 1993 tentang Kurikulum SMK, sebagai
berikut :
1. ”Penyelenggraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 ( dua ) jalur yaitu jalur
pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah”. [ UUSPN, Bab IV, pasal 10, ayat (
1)]
2. “Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat
terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam
rangka menunjang penyelenggaraaan dan pengembangan pendidikan”. [ PP 29, Bab
XI, pasal 29, ayat ( 1 ) ]
3. “Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh
Pemerintah, masyarakat, dan atau keluarga peserta didik. [ UUSPN, Bab VIII, pasal
33 ]
4. “Masyarakat sebagai mitra Pemerintah berkesepakatan yang seluas-luasnya untuk
berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan Nasional”. [ UUSPN, Bab XIII,
pasal 47, ayat ( 1 ) ]
5. “Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk magang dan
atau latihan kerja” . [PP39, Bab III, pasal 4, butir ( 8 ) ].
6. “Pemerintah dan masyarakat menciptakan peluang yang lebih besar untuk
meningkatkan peranserta masyarakat dalam Sistem Pendidikan Nasional “ . [ PP 29,
Bab VI, pasal 8, ayat ( 2 ) ]
7. “Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang di perlukan
dalam rangka pengembangan pendidikan menengah” . [ PP 23 Bab XIII, pasal 32,
ayat ( 2 ) ]

3
8. Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan pengajaran
sebagai berikut :
a. Menggunakan unit produksi sekolah yang beroperasi secara profesional sebagai
wahana pelatihan kejuruan.
b. Melakasanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di
sekolah, dan sebagian lainnya di dunia usaha atau industri.
c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di
masyarakat, dunia usaha dan indstri. [kepmendikbund, No : 080 / U / 1993, Bab
IV, C.I kurikulum 1994, SMK ].

1.3.Tujuan Praktik Kerja Industri

1. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang


berkualitas profesional.
2. Memberi pengakuan dan peghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
3. Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang
didapatkan di Sekolah dan diterapkan pada Dunia Usaha.

4. Menambah pengalaman dan pengetahuan siswa dalam melaksanakan Praktek Kerja


Industri.
5. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta dunia
industri, agar tercipta keterkaitan dan kesepadanan ( link and match).
6. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.

1.4.Manfaat Praktik Kerja Industri


1. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan pasangan akan mengenal kualitas lulusan SMK secara luas
dan mendalam, sehingga mempermudah dalam mencari calon karyawan dan
pemakai lulusan SMK dapat membina calon karyawannya sedini mungkin.
2. Bagi Sekolah
Sekolah akan mendapat masukan dari pemakai lulusannya, sehingga bahan ajaran
di sekolah dapat diperluas dan diperdalam agar sesuai dengan tuntunan dunia

4
industri.
3. Bagi Siswa
Keahlian profesi yang diperoleh melelui Prakerin dapat mengangkat harkat dan
rasa percaya diri tamatan, yang selanjutnya dapat mendorong mereka untuk
meningkatkan keahlian profesinya pada tingkatan lebih tinggi.
1.5.Metode dan Peserta Praktik Kerja Industri

Metode penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Sistem ganda (PSG)


meliputi :
1. Hours Release : Siswa belajar pada jam-jam tertentu di dunia industri.
2. Day Release: Siswa belajar pada hari-hari tertentu selama tiga hari di sekolah dan
tiga hari di dunia industri setiap minggunya
3. Block Release: Siswa belajar selama tiga bulan di sekolah dan belajar tiga bulan di
dunia industri.
Peserta praktik Kerja Industri di PT.BAHIJ TECHNICAL ENERGY CIBATU
GARUT dilaksanakan oleh 4 siswa program Teknik Ketenagalistrikan SMKN 9 Garut
antara lain Yusup Harvadiansah (XII TITL 1), Ali Sehabudin (XII TITL 2), Ade Triana
(XII TITL 1) dan Lukman Nurhakim (XII TITL 2).

1.6.Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

1. Lokasi Pelaksanaan lokasi pelaksanaan kegiatan praktik kerja industri (Prakerin) di


dunia industri/ instansi pasangan yang disesuaikan dengan kompetensi keahlian di
SMKN 9 Garut.
2. Waktu Pelaksanaan kegiatan praktik kerja Industri (Prakerin) SMKN 9 Garut
diselenggarakan terhitung mulai tanggal 03 Januari 2022 s.d 19 Maret 2022.

1.7.Sistematika Penulisan Laporan Laporan Praktik Kerja


Industri

Adapun sistematika pembahasan ini terdiri dari :


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Praktik Kerja Industri
1.2 Landasan Hukum Praktik Kerja Industri
1.3 Tujuan Praktik Kerja Industri
1.4 Manfaat Praktik Kerja Industri

5
1.5 Metode Dan Peserta Praktik Kerja Industri
1.6 Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
1.7 Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja.
BAB II KAJIAN PERUSAHAAN
2.1 Tinjauan Umum Perusahaan
2.2 PROFIL PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY
2.3 Struktur Organisasi Umum Perusahaan
2.4 Visi Dan Misi Perusahaan
2.5 Produk/ Jasa Perusahaan

BAB III TINJAUAN TEORITIS DAN ANALISIS KASUS MASALAH


3.1 Pelaksanaan Kegiatan Prakerin
3.2 Latar Belakang Masalah
3.3 Analisis Kasus
3.4 Pemecahan Masalah
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

6
BAB II

KAJIAN PERUSAHAAN
2.1. Tinjauan Umum Perusahaan

Logo 2.01 Kantor PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY

2.1.1. PROFIL PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY


Listrik sudah menjadi kebutuhan yang harus ada sekarang ini.

Sejak listrik ditemukan oleh Thales, seorang cendikiawan Yunani, lalu

dikembangkan oleh Ben Franklin di tahun 1752, lalu terciptanya baterai

oleh Alesandro Volta dari Italia pada tahun 1880, dan akhirnya

terciptanya medan magnet listrik oleh seorang ilmuan Inggris Michael

Faraday, sampai tercipyanya cahaya lampu oleh Thomas Alfa Edison tahun

7
1879, listik sudah melekat dikehidupan sehari hari warga di dunia ini.Didorong dengan
pesatnya perkembangan jasa kontruksi selama 6 tahun dan kebutuhan akan peningkatan
organisasi, PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY dulu yang bernama CV. Bahij Dwi
Electrik

melakukan peningkatan menjadi perseroan terbatas. Maka PT. Bahij

Technical Energi didirikan pada tanggal 01 Maret 2016 di Garut,

dengan Akta Notaris Nomor 04.- oleh Notaris Ahmad Bangsali, S.H. Latar

belakang didirikannya PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY yaitu melihat

kegunaan listrik sekarang sudah bersifat universal, apalagi di dunia

modern saat ini, listrik sudah sangat dibutuhkan, bahkan mungkin bisa

dikatakan sekarang mungkin manusia sudah tidak dapat dipisahkan dari

Listrik. Disamping itu melihat potensi pasar dibidang kelistrikan dan

mekanikal masih cukup besar karena pada dasarnya kebutuhan listrik

bagi masyarakat Indonesia akan terus bertambah dari tahun

ketahun. Oleh karena itu kami PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY, sebagai

kontraktor listrik dan perdagangan umum, akan berusaha membantu anda

dalam hal pekerjaan yang berhubungan dengan kelistrikan dan mekanikal.

PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY, sebagai perusahaan yang bergerak di

bidang kontraktor listrik dan perdagangan umum, memiliki tenaga ahli

yang terampil dan sudah berpengalaman dalam hal kelistrikan dan

mekanikal, yang sudah diakui oleh customer yang sudah menggunakan jasa

kami sebagai kontraktor listrik dan perdagangan umum. PT. BAHIJ

TECHNICAL ENERGY, kontraktor listrik dan perdagangan umum, selalu

memegang prinsip bahwa kami adalah pekerja yang profesional dan

8
bertanggung jawab, dan akan memberikan pelanggan kepuasan yang tidak

dalam jangka waktu sebentar, tetapi dalam jangka waktu yang lama.

Pada perkembangan selanjutnya PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY

didirikan secara resmi dihadapan notaris sehingga terbit Akta

Pendirian Perusahaan, serta dilengkapi dengan ijin-ijin operasional

sebagaimana yang telah diatur olah Undang-undang Dasar 1945

2.1.2. Struktur Organisasi

KOMISARIS UTAMA Nama : Idin Jabaludin, A.Md Alamat : Kp. Pinggirsari RT. 01
RW. 02 Kel. Sukakarya AAKec. Tarogong Kidul Kab. Garut
KOMISARIS I Nama : Anisa Uraudoh Salamah Alamat : Jl. Nusa Indah No. 6 RT. 02
RW. 13 Kel. Jayaraga ssKec. Tarogong AAKidul Garut
KOMISARIS II Nama : Rina Susanti Alamat : Kp. Baru RT. 02 RW. 13 Kel. Jayaraga
Kec.Tarogong AAKidul Kab. Garut
DIREKTUR UTAMA Nama : Rangga Muhamad Fajar, SP Alamat : Komp. Margamulya
Blok B No. 607 Kel. Pataruman aaKec. Tarogong Kidul Kab. Garut
DIREKTUR I Nama : Algy Achmad Rozaq Alamat : Komp. Margamulya Blok B No.
607 Kel. Pataruman aaAAA Kec. Tarogong Kidul Kab. Garut

2.2 Visi, Misi PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY

VISI:

Menjadi Perusahaan Yang Terdepan, Unggul, Tangguh dan Spesialis di Industri


Jasa Kontruksi, dan menjadi Supplier yang Menyediakan Barang Berkualitas dan Ramah
Lingkungan dengan Memanfaatkan Sumber Daya yang relevan.

MISI :

1. Pelatihan dan rekruitmen sumber daya manusia yang tepat,

untuk menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan

berkompeten.

2. Penerapan prinsip-prinsip K3 dalam pengambilan

keputusan dan tata kelola perusahaan yang baik (good

9
corporate govemance).

3. Penerapan prinsip kejujuran dan kehati-hatian dalam

bekerja.

4. Menciptakan kepuasan terhadap pelanggan.

2.3. Produk / Jasa Perusahaan

PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY adalah perusahaan yang bergerak dibidang


Jasa Pelayanan ketenagalistrikan yang menyangkut penyediaaan dan pemanfaatan tenaga
listrik termasuk usaha penunjangnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat secara adil, makmur dan merata. Karena PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY
bergerak dibidang jasa pelayanan ketenagalistrikan yang bertujuan untuk kepentingan
masyarakat luas, maka dalam memenuhi permintaan yang menyangkut tenaga listrik
dikelompokkan menurut sifat dan penggunaannya, yaitu diadakan berbagai macam
golongan tarif berdasarkan
penggunaannya dan melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi departemen
Pertambangan dan Energi yang meliputi pembangkitan, Tranmisi, pendistribusian dan
pengusahaan tenaga listrik sesuai dengan kebijaksanaan yang diterapkan oleh Menteri
serta berdasarkan peraturan perundang-undangan ketenaga listrikan. Tugas pokok PT.
BAHIJ TECHNICAL ENERGY adalah menyelenggarakan usaha-usaha di bidang
produksi transmisi dan distribusi tenaga listrik serta perencanaan dan pembangunan di
bidang kelistrikan dalam rangka turut membangun ekonomi, ketahanan nasional serta
lebih meningkatkan derajat masyarakat Indonesia sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Fungsi dari masing-masing cabang adalah mendistribusikan tenaga listrik kepada
konsumen, membangun jaringan distribusi, pelayanan pelanggan dengan system
pembendaharaan, serta melaporkan kegiatannya dengan membuat laporan realisasi dan
pertanggungjawaban kepada pimpinan PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY. Tenaga
yang disalurkan kepada konsumen adalah tenaga listrik yang dibangkitkan dari beberapa
pusat transmisikan lagi ke gardu-gardu induk dan kemudian ditransmisikan ke gardu-
gardu cabang hingga akhirnya sampai ke konsumen. Jika konsumen tersebut adalah suatu
pabrik yang membutuhkan daya listrik yang besar, maka gardu PLN langsung kepada
panel di pabrik tersebut.

2.3.1 Produk Layanan

10
Sesuai dengan Motto PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY untuk kehidupan yang
lebih baik (Electricity for a Better Life), maka PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY
berusaha memberikan produk yaitu Listrik yang merupakan bagian dari upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan jasa pelayanan yang baik.
Sesuai dengan tugas dan fungsi PLN, maka jenis produk layanan PT. BAHIJ
TECHNICAL ENERGY adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan penyambungan baru.
2. Pelayanan perubahan Daya yang meliputi tambah daya, turun daya, dan penyesuaian
daya.
3. Pelayanan penyambungan sementara.
4. Pelayanan perubahan atau penyesuaian golongan tarif atas permintaan pelanggan dan
bukan atas permintaan pelanggan.
5. Pelayanan ganti nama dan balik nama pelanggan.
6. Pelayanan pembetulan alamat pelanggan.
7. Pelayanan tagihan susulan (Tagsus) dan tagihan ganti rugi instalasi milik PT BAHIJ
TECHNICAL ENERGY yang hilang atau rusak.
8. Pelayanan pembayaran rekening listrik dan tagihan lainnya.
9. Pelayanan informasi perhitungan : harga jual tenaga listrik, biaya penyambungan,
uang jaminan pelanggan, perhitungan rekening listrik dan biaya biaya lainnya.
10. Pelayanan informasi persyaratan : persyaratan penyambungan listrik, peraturan
instalasi pelanggan, hak dan kewajiban PT BAHIJ TECHNICAL ENERGY, PJU,
TDL, dan lain lain.
11. Pelayanan khusus gangguan 24 jam Semua produk layanan tersebut umunya telah
terintegrasi dengan sistem CIS (Customer Information System) PT. BAHIJ
TECHNICAL ENERGY

2.3.2 Proses Bisnis Layanan


Proses bisnis layanan PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY mengacu pada format
TUL 94 (Tata Usaha Langganan) dengan menyederhanakan birokrasi menggunakan
sistem CIS Oracle sehingga proses pelayanan dapat dilakukan lebih baik dan cepat.
Sistem IT juga didukung oleh fasilitas GIS yang telah terintegrasi dengan CIS. Sesuai
dengan Undang-undang pelayanan konsumen (UUPK) No. 8 Tahun 1999, maka PT.
BAHIJ TECHNICAL ENERGY dituntut memenuhi standar mutu layanan PT. BAHIJ
TECHNICAL ENERGY. Standar mutu ini di evaluasi setiap bulan untuk dikeluarkan
dengan standar layanan kondisi terakhir dan selalu disosialisasikan kepada pelanggan

11
melaui informasi baik di loket pelayanan/ payment point dan sosialisasi hingga
kecamatan dan dikeluarkan standar pelayanan.
Dalam mengusahakan tenaga listrik, PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY
mempunyai tiga sasaran yaitu :
1. Meningkatkan jumlah pelanggan,
2. Meningkatkan daya terpasang,
3. Meningkatkan penjualan KWH (Tenaga Listrik) kepada pelanggan.
Di dalam UU No.15 Tahun 1985 pasal 15 ditegaskan bahwa komitmen PT. PLN
(Persero) adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan tenaga listrik secara terus menerus dengan mutu yang baik.
2. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada seluruh masyarakat.
3. Memperhatikan keselamatan kerja dan keselamatan umum.

12
BAB III
TINJAUAN TEORITIS DAN ANALISIS KASUS MASALAH

3.1. Pelaksanaan Kegiatan Prakerin di PT. BAHIJ TECHNICAL


ENERGY
Penyusun melaksanakan prakerin selama dua bulan yaitu pada bulan Januari-
Maret yang dilaksanakan pada tanggal 03 Januari – 27 Maret bertempat di PT. BAHIJ
TECHNICAL ENERGY GARUT.
Selama penyusun PKL di PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY, penyusun banyak
mendapat kegiatan. Pada awalnya penyusun tidak langsung melakukan aktivitas di tempat
prakerin tersebut, penyusun memperkenalkan diri dan mengenal karyawan-karyawan
yang ada di perusahaan tersebut, kemudian penyusun diperkenalkan dengan sejarah
perusahaan dan struktur organisasi kepengurusan perusahaan tersebut. Setelah penyusun
diperkenalkan dengan sejarah dan perangkat kepengurusan perusahaan, selanjutnya
penyusun mendapatkan teori tentang penyambungan baru 1 fasa, mengenal sumber/
jaringan distribusi, pengawatan KWH, dan macam-macam Daya, pendataan pada jaringan
distribusi, pengamatan recloser. Setelah beberapa hari penyusun di perusahaan tersebut,
penyusun mendapat diklat atau pelatihan pemasangan KWH 1-Fasa. Setelah pelatihan,
penyusun mendapatkan tugas ke lapangan. Saat penyusun bekerja di lapangan, penyusun
mengerjakan beberapa tugas, seperti memasang KWH meter, pemeriksaan ID pelanggan
yang di potong sambung dan pendataan pada jaringan distribusi.

3.2. Latar Belakang Masalah

Penyusun mengambil judul “Pemasangan KWH Token 1-Fasa di IBC


Garut” karena merupakan salah satu materi yang penyusun kuasai. Hal tersebut sangat
penting untuk dikaji karena menyangkut kepentingan masyarakat dan kepuasan
konsumen.

3.3. Tinjauan Teoritis

13
Untuk menghitung besarnya daya terpakai di perumahan dan industri, peralatan
yang dapat dipakai adalah KWH Meter. Prinsipnya yaitu daya yang digunakan pada
beban dihitung untuk setiap jamnya yang selanjutnya dikalkulasikan dengan harga listrik
yang harus dibayarkan konsumen. Tipe dari KWH meter ini penggunaannya sudah sangat
luas dan telah dikembangkan oleh Schellumberger pada 1888, meter ini tidak mahal,
ketelitiannya cukup baik dan dapat dioperasikan untuk waktu yang lama dengan sedikit
perawatan.
Sesuai dengan Namanya , KWH meter hanya menghitung daya aktif  pada suatu
perumahan atau industri sehingga apabila ada daya reaktif yang ditimbulkan oleh
kapasitor atau induktor, maka seharusnya KWH meter tidak dapat menghitung daya
tersebut dan  putaran aluminium  pada KWH meter jenis mekanik tidak dapat bergerak.
Apabila KWH meter bergerak namun tidak ada daya aktif, maka kemungkinan besar
terdapat kerusakan pada KWH meter.
KWH Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik. Alat ini
sudah dioperasikan penggunaannya oleh PLN sudah sejak lama. Pemakaian energi listrik
di industri maupun rumah tangga menggunakan satuan Kilo Watt Hour (KWH). Besar
tagihan listrik biasanya berdasarkan pada angka-angka yang tertera pada KWH Meter
setiap bulannya untuk saat ini. KWH Meter Induksi adalah satu-satunya tipe yang
digunakan pada perhitungan daya listrik rumah tangga.
Bagian-bagian utama dari sebuah KWH Meter adalah kumparan tegangan,
kumparan arus, sebuah piringan aluminium, sebuah magnet tetap, dan sebuah gir mekanik
yang mencatat banyaknya putaran piringan. Jika meter dihubungkan ke daya satu fasa,
maka piringan mendapat torsi yang membuatnya berputar seperti motor dengan tingkat
kepresisian yang tinggi. Semakin besar daya yang terpakai, mengakibatkan kecepatan
piringan semakin besar, demikian pula sebaliknya.

3.3.1. Macam – Macam KWH

Terdapat dua jenis KWH meter yang banyak beredar di Indonesia. Tipe-tipe
tersebut adalah tipe Mekanik/Analog dan Digital/Prabayar. KWH meter prabayar ini
dirancang denngan menggunakan KWH meter elektrik yang baru. Sistem pembayaran
atau pengisian rekening listrk adalah dengan menggunakan aplikasi chip card. Aplikasi
ini sangat memudahkan masyarakat dan PLN dalam hal proses pengisian rekening listrik
yang efektif. Chip card adalah suatu jenis kartu alat pembayaran yang semakin populer
seiring dengan kemajuan teknologi mikro elektronika serta semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat terhadap alat pembayaran yang praktis. Kehadiran chip card tidak

14
dapat dihindari dimana penggunaannya semakin luas baik volume maupun lingkup
aplikasinya. Salah satu kemungkinan aplikasi chip card adalah sebagai alat bayar
konsumsi energi listrik.

3.3.2. Nama bagian – bagian KWH

Gambar 3.01. KWH (Token) Prabayar

Berikut ini adalah keterangan tampilan konstruksi KWH meter (Token) :


1. Layar LCD           6. Tombol enter
2. No. seri meter            7. Tombol backspace
3. Indikator alarm 8. Tutup terminal dengan segel
4. Indikator kredit     9. Tutup MCB
5. LED IMP/KWH

3.3.3. Macam - Macam Merk KWH Meter

Berikut ini beberapa macam merk KWH meter yang diproduksi oleh pabrik di
Indonesia dan sudah diaplikasikan ke pelanggan–pelanggan PLN, diantaranya sebagai
berikut :
1. Ilato 7. Smart Meter 
2. Metbelosa  8. Meisys 

15
3. Fuji Dharma Electric 9. Itron
4. Melcoinda 10. Actaris Meter
5. Glomet 11. Enerfen.S 
6. Star Meter 12. Schlumberger 
3.3.4. Prinsip Kerja KWH Meter Prabayar Dengan Chipcard

Chip card dapat digunakan sebagai alat pembayaran rekening listrik dengan
mengembangkan KWH meter Elektronik Digital yang dilengkapi dengan perangkat
pembaca kartu serta perangkat transaksi berbasis smart card.

Gambar 3.02 Chip Card

KWH meter akan beroperasi berdasarkan nilai kredit yang dimasukkan


(download) dari chip card ke dalam register KWH, dan selanjutnya nilai kredit tersebut
dijadikan acuan untuk mengontrol bekerjanya KWH meter. Nilai kredit di dalam register
akan dikurangi secara bertahap sebanding dengan nilai energi listrik yang telah
dikonsumsi (digunakan).
Jika isi register telah habis maka KWH meter harus segera diisi kembali (register
sisa pulsa sama dengan 10%) maka ada alarm (LED ON), dan jika setelah jangka waktu
yang telah ditetapkan belum juga diisi nilai kreditnya maka KWH meter akan memutus
saklar pemutus atau Internal Contactor sehingga supply daya terputus. Pengisian pulsa
listrik kedalam smart card menggunakan Portable Terminal yang dikoneksi dengan
perangkat lunak dan sinkronisasi dengan billing sistem yang telah diinstal di komputer
(Master Station).

3.3.5. Kelebihan KWH Token Prabayar

Kelebihan dan keuntungan yang diperoleh oleh konsumen dengan menggunakan


sistem voucher listrik meliputi pengendalian dalam pemakaian listrik sesuiai dengan
kemampuan konsumen antara lain :

16
1. Tidak ada sanksi pemutusan aliran listrik seperti halnya box meter listrik biasa jika
terdapat tunggakan.
2. Tidak dikenakan biaya beban abodemen dimana jika menggunakan box meter biasa
terdapat biaya beban abodemen kecuali pada tarif-tarif listrik tertentu dan
sebagainya.
3. Kelebihan lainnya apabila konsumen menggunakan sistem voucher listrik ialah
konsumen terbebas dari petugas pencatat meteran yang kadangkala ‘nakal’.
4. Dan yang paling penting pelanggan bisa mengatur dan mengontrol penggunaan
listrik agar lebih efisien dalam sebulan. Sedangkan kekurangannya jika batas
pemakaianya sudah habis maka listrik akan padam seketika tidak perduli waktu
siang atau malam, sedang menggunakan listrik atau tidak, hal ini yang menjadi
pertimbangan para konsumen untuk mengganti cara pemakaian listrik dengan
menggunakan voucher listrik.

3.4. Analisis Kasus

Permasalahan yang sering terjadi yaitu sering Munculnya Tanda “PERIKSA”


pada KWH Token Prabayar. Bila ada sambungan antara kabel grounding dan netral pada
titik setelah MPB, seperti pada pengawatan seperti di bawah ini, maka arus netral
penyelinap tadi bisa mengalir melewati MPB. Walaupun konsumen sama sekali tidak
menggunakan energi listrik dan juga posisi MCB “OFF”. Arus netral penyelinap seperti
ini akan mengakibatkan sensor arus netral MPB mengukur seolah-olah ada pemakaian
dan bisa merugikan konsumen. Karena itu di MPB akan muncul tulisan “PERIKSA” dan
gambar “TANGAN”.

Kabel netral dan ground disambung kembali pada MCB Box, akibatnya ada


sebagian arus netral yang mengalir melewati MPB.

17
Gambar 3.03 Arus Netral Dari Beban Tidak Seimbang Melewati MPB Karena Ground-Netral
Tersambung di MCB Box

3.5. Pemecahan Masalah

3.5.1. Prosedur Keselamatan Kerja

 Pemeliharaan APP (Alat Pengukur dan Pembatas) Pemakaian Listrik Pada


Pelanggan

Dari tahun ke tahun bidang pemeliharaan KWH diperkirakan menempati


kedudukan yang cukup tinggi, baik dilihat dari fungsinya maupun dilihat dari anggaran
biaya yang diperlukan. Keadaan ini dapat terjadi karena sistem distribusi terus semakin
padat dan berkembang.
Pada hakekatnya pemeliharaan merupakan suatu pekerjaan yang dimaksudkan
untuk mendapatkan jaminan bahwa suatu sistem/ peralatan akan berfungsi secara optimal,
umur teknisnya meningkat dan aman baik bagi personil maupun bagi masyarakan umum.

 Tujuan Pemeliharaan APP

Menjaga agar peralatan/ komponen dapat dioperasikan secara optimal


berdasarkan spesifikasinya sehingga sesuai   dengan umur ekonomisnya.
a. Menjamin bahwa KWH meter tetap berfungsi dengan baik untuk menyalurkan
energi listrik dari pusat listrik sampai ke pelanggan.
b. Menjamin bahwa energi listrik yang diterima pelanggan selalu berada dalam tingkat
keandalan dan mutu yang baik.
c. Mendapatkan jaminan bahwa system/peralatan listrik atau KWH meter aman baik
bagi personil maupun bagi masyarakat umum.
d. Untuk mendapatkan efektivitas yang maksimum dengan memperkecil waktu tak
jalan peralatan sehingga ongkos operasi yang menyertai diperkecil.
e. Menjaga kondisi peralatan atau sistem dengan baik, sehingga kuuaalitas produksi
atau kualitas kerja dapat dipertahankan.
f. Mempertahankan nilai atau harga diri peralatan atau system, dengan mencegah
timbulnya kerusakan kerusakan.
g. Untuk mempertahankan seluruh peralatan dengan efisiensi yang maksimum.

 Pemeriksaan visual

Ialah pemeriksaan terhadap meter, perlengkapan dan pengawatanya, apakah


dalam keadaan baik, rusak, cacat, posisi miring, baut kendor dan sebagainya.

18
“Bila ada indikasi seperti diatas, maka telah terjadi sesuatu pada meter tersebut, sehingga
perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut”.

3.5.2. Alat yang Dipergunakan


Alat yang dipergunakan dalam pekerjaan Pemasangan KWH Token 1-Fasa di
IBC Garut, adalah:
1. Obeng +
2. Obeng –
3. Tang potong
4. Tang kombinasi
5. Testpen
6. Segel
7. Isolasi
8. Perlengkapan K3
9. Tangga

3.5.3. Prosedur Pemasangan, Perbaikan dan Contoh Perhitungan

 Cara pemasangan KWH meter

Berikut ini adalah langkah atau cara/ urutan pemasangan KWH meter pada
pelanggan :
1. Tentukan tempat yang nyaman, terhindar dari tetesan air hujan dan cahaya matahari
langsung.
2. Setelah tempat telah ditentukan, pasanglah plat KWH pada dinding dengan
menggunakan paku yang telah di sediakan.
3. Lakukan pemasangan KWH meter pada plat yang telah disediakan dudukannya,
jangan memasang KWH terlalu rendah atau dapat dijangkau oleh anak – anak, dan
jangan pula memasang kWh terlalu tinggi, dikarenakan akan menyulitkan kepada
petugas saat pengecekan dan pemeriksaan nilai pada KWH meter.
4. Setelah KWH terpasang, bautlah KWH pada plat dengan baut yang telah disediakan,
ini bertujuan agar KWH tetap kuat dan tidak goyang.
5. Selanjutnya pilih kawat yang dari PLN antara Fasa dengan Netral, kawat  fasa masuk
ke terminal 1, dan kawat netral masuk ke terminal 4.
6. Setelah itu pisahkan kwat yang dari dalam rumah (kawat instalasi rumah) antara
fasa, netral, dan hrd/ground. Biasanya kawat fasa berwarna coklat, kawat netral
berwarna biru, dan ground berwarna kuning.

19
7. Untuk kawat keluaran dari terminal 2 masuk ke MCB dan keluaran MCB yaitu
kawat fasa atau coklat.
8. Untuk kawat netral atau biru masuk ke terminal 5, dan kawat kuning disambung
dengan kawat pentanahan yang disebut sebagai kawat grounding atau HRD.
9. Setelah selesai perakitan kawat pada KWH, cek kembali agar tidak terjadi kesalahan
atau hal yang tidak diinginkan.
10. Jika pemasangan telah benar, kemudian memasukkan token pastikan meter dan tutup
MCB sudah terpasang dengan benar, Adapun urutan yang harus diperhatikan pada
saat memasukkan token adalah :
a. Keychange token / coding token
b. Clear tamper (pastikan di LCD tidak ada tulisan PERIKSA)
c. Power limiter
d. Clear credit
e. Free issue
11. Setiap selesai pemasangan KWH dan telah tersambung listrik ke dalam rumah,
jangan lupa untuk menyegel bagian luar tutup MCB, ini bertujuan agar tidak
seorangpun bisa mengotak atik KWH meter kecuali petugas PLN.

 Mengatasi Tanda “PERIKSA”

Bila tulisan “PERIKSA” tadi masih berkedip-kedip, maka masih ada ground yang


terhubung ke netral (masih belum murni terpisah). Bisa diperiksa pada MPB atau
MCB Box. Jika pengawatan MPB sudah sesuai dengan petunjuk pada gambar diatas,
tetapi masih muncul tulisan “PERIKSA”, maka kemungkinan
ada terjadi hubungan ground dan netral pada alat listrik atau beban listrik, misal :
komputer, AC atau TV. Salah satu caranya : coba lakukan pemutusan satu persatu alat
listrik atau beban listrik tadi, apakah tulisan “PERIKSA” tadi tidak berkedip-kedip atau
hilang (sudah clear). Jika ada ditemukan hal seperti itu, kemungkinan alat listrik tadi
mengalami masalah dan harus diperiksa.
Jika tidak ada peralatan listrik yang bermasalah, kemungkinan berikutnya adalah
pada sistem instalasi listriknya. Hal yang paling mudah dilakukan adalah memeriksa
sambungan pada stop kontak. Bila merasa kesulitan atau khawatir kesetrum, lebih baik
memanggil instalatir listrik yang kompeten. Jika tulisan “PERIKSA” tadi sudah tidak
berkedip lagi,

20
artinya ground dan netral sudah “bersih”. Kita bisa menghubungi PLN untuk
meminta clear tamper token agar bisa mereset tulisan tadi.

 Perhitungan Tagihan Listrik

Perlu kita ketahui bahwa perhitungan tagihan listrik dihitung dari  banyaknya
energi listrik yang kita pakai dalam 1 bulan. Energi listrik yang kita dihitung dari
banyaknya daya listrik yang kita pakai dalam 1 bulan. Misalnya kita menggunakan
peralatan listrik dengan daya 200 Watt, maka perkiraan energi listrik yang kita pakai
adalah 200 watt x 24 jam x 31 hari dan hasillnya kira-kira 148.800 watt jam.

Contoh Perhitungan Tagihan Listrik

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 07 Tahun
2010, Tarif Dasar Listrik antara lain sebagai berikut:

Gambar 3.04 Tabel Tarif Dasar Listrik

Berikut ini salah satu contoh perhitungan tagihan listrik Pra bayar (Token) jika
daya yang terpasang di rumah anda adalah 450 watt (VA). Ada beberapa variabel yang
dapat mempengaruhi besar kecilnya jumlah KWH, antara lain:
1. TDL - tarif dasar listrik, tiap Golongan Daya berbeda tarif-nya
2. PPJ - Pajak Penerangan Jalan. Ditentukan dalam prosentase, berbeda untuk tiap
daerah (maksimal 10%). Misal wilayah kabupaten adalah 3%
3. Biaya Admin Bank

Rumusnya adalah :
{(NominalBELI – Adm Bank) – (NominalBELI-Adm Bank)x PPJ} : Biaya per kWH
Misal :
* Anda berada di wilayah Kabupaten 3%

21
* Beli Rp. 20.000
* Daya R1 450 VA
* Biaya Admin Bank Rp. 1.600

Cara menghitungnya adalah :


{(20.000-1.600) – (20.000-1.600)x3%} : 415
= 18.400 – ( 18.400 x 3%) : 415
= (18.400 – 552) : 415
= 17.848 : 415
=  43 KWH
Angka 415 adalah tarif dasar listrik Golongan Daya R1 450 VA.

Cara Pengisian Pulsa Listrik/Token

A. Langkah 1
1. Belilah stroom (isi ulang) di tempat terdekat.
2. Pastikan, saat membeli stroom, Nomor Meter harus sesuai dengan identitas
pelanggan, agar stoom KWH dapat digunakan.
3. Pada saat membeli stroom pelanggan akan mendapatkan satu deret angka sebanyak
20 digit yang tertera di struk pembelian. Nomor ini yang digunakan untuk dimasukan
ke dalam meter Pra Bayar Anda.

Gambar 3.05 Cara Memasukan Nomor Digit Pada KWH Token

Penting
1. Stroom hanya dapat dipakai untuk Nomor Meter tertentu.
2. Stroom hanya dapat digunakan satu kali pakai.
B. Langkah 2
1. 20 digit nomor stroom diinputkan melalui keypad di meter Pra Bayar.

22
2. Nomor stroom yang diinputkan akan terlihatdi display meter, pastikan nomor yang
diinputkan sama dengan nomor stroom.
3. Jika salah input, gunakan tombol spasi balik (backspace key) untuk menghapus
nomor yang salah.
4. Bila ingin mengulangi penginputan nomor stroom, tekan tombol tanda pagar (#), ini
akan menghapus semua nomor yang diinput dan Anda dapat mengulang kembali

B. Langkah 3
1. Setelah memasukan 20 digit nomor stroom, meter Pra Bayar akan mencheck. Jika
nomor valid, layar meter akan menunjukan nilai KWH yang dibeli dan Anda dapat
langsung menggunakan listrik Pra Bayar Anda.
2. Nilai KWH akan berkurang bersamaan dengan penggunaan peralatan listrik.
Pantaulah slalu nilai kredit KWH di meter Pra Bayar, agar Anda dapat mengatur
pemakaian listrik secara hemat.
C. Langkah 4
1. Ketika sisa KWH tinggal sedikit (dibawah 20 KWH), indikator keypad akan muncul
di layar meter. Indikasi dapat berupa perubahan lampu LED menjadi merah, atau
muncul suara peringatan (buzzer) dari meter Pra Bayar. Ini pertanda listrik Pra Bayar
Anda harus diisi ulang dengan nomor stroom yang baru.
2. Jika sisa KWH habis , meter akan memadamkan listrik Anda.
3. Untuk menghidupkan kembali Anda cukup menginput 20 digit nomor stroom baru.

23
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil data dan pengamatan ketika melakukan Praktek kerja Industri
yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya yaitu sebagai
berikut:
1. Manfaat dari penggantian KWH token prabayar adalah :
a. Dapat mengurangi terjadinya susut jaringan.
b. Dapat mengurangi protes ketidakpuasan pelanggan.
c. Meningkatkan mutu pelayanan pasokan tenaga listrik.
2. Untuk setiap penggantian KWH meter yang rusak tidak dikenakan biaya jika ada
perintah atau laporan dari perusahaan, dan sebaliknya jika pelanggan meminta untuk
mengganti KWH meter maka akan dikenakan biaya.
3. Jika dibandingkan antara penggunaan KWH meter mekanis dengan  KWH meter
prabayar, ternyata lebih ekonomis dan irit menggunakan KWH prabayar. Karena
pada KWH meter prabayar tidak ada pembayaran dana tunggakan dan denda, bahkan
KWH meter tidak akan berputar angka perhitungannya jika seluruh beban dimatikan.
4. Untuk setiap penggantian harus ada laporan kerusakan pada KWH meter dari
pelanggan ataupun dari petugas langsung. Jika tanpa ada laporan dari pelanggan atau
petugas, maka Perusahaan tidak dibenarkan untuk mengganti KWH tersebut.
5. Dengan menggunakan KWH prabayar pelanggan dapat mengontrol sendiri
penggunaan listrik yang telah ataupun yang akan kita pergunakan.
6. Dengan menggunakan KWH Meter Prabayar ini, pelanggan dapat membayar listrik
tanpa harus pergi ke loket pembayaran. Selain itu, pelanggan dapat memilih jumlah
pulsa dengan nominal yang berbeda sesuai dengan konsumsi daya yang dibutuhkan.

24
4.2 Saran

Bagi PT. BAHIJ TECHNICAL ENERGY CIBATU GARUT antara lain sebagai
berikut:
1. Diadakannya penggantian KWH  (Token ) prabayar,
2. Diadakanya penyuluhan di desa-desa agar penduduk desa juga ikut mengerti akan
pentingan listrik bagi kehidupan,
3. Diadakanya pengecekan terhadap petugas pencatat meter, agar mencatat meter
dengan benar.
4. Untuk petugas pengecekan KWH meter diharapkan memberikan denah rumah
dengan jelas, agar petugas pengganti KWH tidak kebingungan mencari lokasi
tersebut.

25
DAFTAR PUSTAKA

ILR. January 17, 2012. Pengawatan Meter Prabayar. On Line], Tersedia:


http://www.instalasilistrikrumah.com/pengawatan-meter-prabayar-dan-
munculnya-tulisan-%E2%80%9Cperiksa%E2%80%9D/

Pokja Prakerin. 2012. Jurnal Prakerin SMKN 9 GARUT. Garut : Teaching Factory
Multimedia SMKN 9 Garut.

Rafiqusubhan, Agus. Maret 7, 2013. Informasi Cara Hitung KWH Listrik


Prabayar/Token. [On Line],Tersedia:
http://tutordaninfogoblog.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Sumardjati, Prih dkk. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid1. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional.

Suprijanto, Bambang. 1995. Perencanaan Instalasi Listrik Jilid1. Bandung : Angkasa


Bandung.

26

Anda mungkin juga menyukai