SMKN 1 LEGONKULON
PROGRAM KEAHLIAN
AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
Jl.Raya Pondok Bali KM.09 Legonwetan Kec Legonkulon Kab. Subang 41254
Email : smknlegonkulon@gmail.com
KATA PENGANTAR
Salah satu tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah menyiapkan peserta
didik sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang trampil,terdidik dan profesional serta
mampu mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi untuk
mencapai tujuan tersebut penyelenggaraan pendidikan dilakukan dengan sistem ganda,
yaitu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan memadukan antara pembekalan aspek
normatif, adaptif dan dasar produktif di sekolah dengan pembekalan aspek produktif
serta spesialisasi di Dunia Usaha/Industri (DU/DI).
SMKN 1 Legonkulon sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan yang juga
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dengan sistem ganda. Sebagai wujud
pelaksanaan sistem ganda tersebut maka SMKN 1 Legonkulon menyelenggarakan
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) bagi para peserta didik.
PRAKERIN sebagai suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan di Dunia
Usaha/Industri perlu senantiasa diawasi pelaksanaannya agar kegiatan tersebut benar-
benar terarah dan sesuai dengan ide dasarnya.
Atas dasar pola pikir tersebut diatas maka buku ini akan sangat membantu jika
peserta didik dengan bimbingan guru dan pihak Dunia Usaha/Industri memahami dan
secara teratur mengisinya.
Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi praktikan dan pihak-pihak
yang berkepentingan, Aamiin.
A. Landasan Hukum
Sebagaimana diamanatkan didalam amandemen Undang- Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, bahwa tanggung jawab pendidikan harus
melibatkan peran serta masyarakat. Oleh karena itu, keterlibatan Dunia Usaha/Dunia
Industri secara integral untuk memajukan pendidikan dalam proses mencerdaskan anak
Bangsa adalah suatu bagian yang sangat diharapkan, karena pada akhirnya akan dapat
mendorong pertumbuhan pembangunan secara nasional.
Selain itu di dalam PP No. 29 tahun 1990 Pasal 3 ayat (2) tentang:
Pendidikan Menengah Kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki
lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional. Hal ini sejalan dengan
kebijakan link and macth yang dicanangkan bahwa pendidikan merupakan bagian
integral dari kehidupan masyarakat, oleh karena itu pendidikan harus dirancang dan
dilaksanakan dalam kaitan yang harmonis, selaras dengan aspirasi kebutuhan yang
tumbuh dan berkembang di masyarakat.
Atas dasar itu maka tidak seharusnya pendidikan hanya sekedar untuk
memberikan ilmu saja (education is not only giving the knowledge), tetapi pendidikan
harus merupakan bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya menusia,
dan jelas perannya sebagai instrumental pembangunan dalam menghasilkan manusia-
manusia pelaku pembangunan.
Sehubungan dengan hal tersebut, keterlibatan Dunia Usaha/Dunia Industri
sebaiknya mengikat jalinan kerjasama dalam bentuk :
1. Penyusunan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja
2. Sebagai guru tamu bagi lembaga pendidikan
3. Pemberian beasiswa bagi siswa yang tidak mampu
4. Pemberian Fasilitas tempat PRAKERIN
5. Kerjasama unit produksi
6. Rekrutmen tenaga kerja
2. Tujuan
Meningkatkan suatu proses pendidikan dan latihan untuk menghasilkan
tenaga kerja yang terampil dan berkualitas sesuai dengan tuntutan pemakai
tamatan.
G. Pembimbing
Pembimbingan siswa PSG harus dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung di sekolah dan di DU/DI. Ruang lingkup bimbingan diarahkan kepada
penyiapan siswa memasuki dunia kerja, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi hasil
pembelajaran.
Materi bimbingan yang meliputi komponen teori kejuruan, praktik dasar
kejuruan dan praktik keahlian produktifharus dapat terintegrasi dalam setiap proses
pembelajarannya, demikian juga komponen normatif yang meliputi bidang study
umumharus dapat diarahkan kepada pembentukan watak. Oleh karena itu,
pembimbingan harus dapat dilaksanakan secara menerus.
1. Langkah-langkah Pembimbingan
Beberapa langkah bimbingan di bawah ini dapat dijadikan strategi untuk
mencapai efektifitas keterlaksanaan proses bimbingan yaitu :
a. Pelaksanaan bimbingan yang terintegrasi pada setiap bidang study yang
dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung melalui pendekatan
klasikal, individual dan atau kelompok.
b. Pelaksanaan bimbingan yang dilakukan pada saat menjelang siswa mengikuti
praktik dasar kejuruan yang merupakan pembekalan dalam keterampilan
tertentudapat dilakukan dengan pendekatan individual dan atau kelompok.
c. Materi umum tentang wawasan kerja dilakukan oleh guru kejuruan dan instruktur
dari dunia kerja serta guru lainnya yang ditunjuk.
d. Pelaksanaan pembimbingan dilakukan pada saat siswa mengikuti praktik keahlian
produktif di DU/DI. Proses bimbingan dilaksanakan dengan pendekatan individual
dan atau kelompok oleh instruktur di dunia kerja dan atau guru kejuruan yang
ditunjuk/diperbentukkan di DU/DI.
2. Pembimbing di Sekolah
Sebagaimana disyaratkan bahwa titik berat dan merupakan ciri-ciri
pendidikan kejuruan adalah kelompok program keahlian kejuruan yang meliputi teori
kejuruan, program praktik dasar kejuruan dan program praktik keahlian produktif dilini
produksi DU/DI yang mempunyai kaitan erat dan dilakukan pada tempat serta yang
berbeda, melakukan pembimbingan yang khusus.
Adapun ruang lingkup tugas guru pembimbing dan instruktur pada siswa
yang melaksanakan praktik keahlian pada lini produksi DU/DI antara lain meliputi :
a. Turut serta secara aktif mengadakan seleksi bagi calon siswa peserta program
PRAKERIN.
b. Pengkondisian siswa program PRAKERIN, sebelum melaksanakan kegiatan
praktik keahlian pada lini produksi di DU/DI pasangan SMK melaksanakan
program PRAKERIN.
a. Mewadahi dan meningkatkan partisipasi para stakeholders pendidikan pada
tingkat sekolah untuk turut serta dalam merumuskan, menetapkan,
melaksanakan, memonitoring berbagai kebijakan sekolah serta bertanggung
jawab dalam pelayanan kualitas bagi peserta didik.
b. Mewadahi partisipasi para stakeholders dan turut serta dalam menejemen
pengelolaan sekolah sesuai dengan peran dan fungsinya dalam hal
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program sekolah secara profesional.
c. Mewadahi partisipasi baik individu maupun kelompok sukarela (pemerhati atau
pakar pendidikan) yang peduli kepada kualitas pendidikan secara professional
selaras dengan kebutuhan sekolah.
d. Menjembatani peran serta masyarakat dalam membantu kebijakan sekolah
kepada pihak-pihak yang mempunyai keterkaitan dan kewenangan di tingkat
daerah.
BAB II
TUJUAN DAN PETUNJUK PRAKERIN
UNTUK SISWA
A. Tujuan PRAKERIN
Secara umum tujuan dari praktik kerja industri adalah agar siswa dapat
menerapkan, membandingkan antara pengetahuan teori maupun praktik yang didapat
selama di sekolah dengan pekerjaan sebenarnya yang ada di lingkungan DU/DI.Selain
itu, dari kegiatan praktik kerja lapangan diharapkan dapat membekali siswa untuk lebih
meningkatkan pengalaman dan pengetahuan ketrampilannya secara professional sesuai
dengan tuntutan dunia kerja dan perkembangan teknologi yang berkembang di
masyarakat.
Tujuan PRAKERIN yaitu setelah selesai melaksanakan kegiatan praktik kerja
industri, diharapkan siswa dapat:
1. Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan kerja di lini industri.
2. Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja Dunia Usaha/Dunia
Industri.
Penjelasan yang diberikan kepada siswa tentang DU/DI tersebut antara lain :
1) Sifat dan etos kerja sebagai pekerja serta tata tertib dan peraturan kerja yang
berlaku.
2) Spesifikasi kerja yang akan dilakukan.
3) Peralatan, media dan alat keselamatan kerja yang digunakan.
Memperhatikan hal di atas, maka kriteria petugas bimbingan dalam upaya
melaksanakan pembinaan, pelayanan dan pelatihan bagi siswa SMK menduduki
peran strategis dalam mencapai keberhasilan tujuan bimbingannya.Adapun petugas
bimbingan dapat perseorangan (guru yang ditunjuk) dan atau tim khusus yang terdiri
dari guru di sekolah dengan pembimbing industri. Pada dasarnya semua guru
kejuruan pada SMK bertugas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas
bimbingan bagi siswa.
Secara fungsional guru dimaksud harus menjalankan tugas pembinaan dan
bimbingan terhadap siswa. Selain memiliki kemampuan bimbingan secara umum,
guru pembimbing siswa dalam melaksanakan program prtaktik keahlian produktif di
industri dituntut memenuhi persyaratan tertentu, antara lain :
a. Memiliki kepedulian, kesadaran dan kemauan yang cukup tinggi dan baik
terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan pada SMK.
b. Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang disyaratkan oleh suatu jenis
keahlian atau program study tertentu, sebagai guru maupun sebagai pekerja
professional.
c. Memiliki sikap dan etos kerja serta dedikasi yang tinggi terhadap bidang
pekerjaan/profesinya.
d. Memiliki pengalaman dan wawasan dunia kerja.
e. Memiliki kemauan, motivasi untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
dibidang pekerjaan/profesinya.
f. Peka terhadap perkembangan IPTEK.
g. Menghargai profesinya maupun profesi lainnya.
h. Memiliki kemampuan berkomunikasi(interpersonal communication).
i. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang bimbingan, didaktik, metodik dan
pedagogik.
Kegiatan Praktik
Monitoring
Melaksanakan tugas sesuai petunjuk
Oleh Pokja/Pembimbing sekolah
/ arahan pembimbing industri
Laporan / Konsultasi siswa dengan
Menjaga keselamatan kerja
pembimbing prakerin
Mencatat agenda kegiatan harian
pada buku jurnal yang diparaf oleh
pembimbing industri
Merencanakan pembuatan karya
tulis dari salah satu pekerjaan yang
Penjemputan Siswa menarik untuk dibahas
Oleh guru pembimbing Mendapatkan sertifikat DU/DI
Penyampaian ucapan terima kasih
kepada DU/DI oleh guru
pembimbing.
C. Petunjuk Umum
Untuk menjaga hubungan yang baik antara sekolah dengan Dunia
Usaha/Dunia Industri, maupun dengan peserta PRAKERIN maka harus :
1. Bersikap sopan dan santun serta bekerja dengan jujur.
2. Memperhatikan dan melaksanakan aturan-aturan keselamatan kerja yang diperoleh
dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Mentaati dan melaksanakan semua tata tertib yang berlaku di tempat pelaksanaan
praktik industi.
4. Selalu berkomunikasi dengan guru pembimbing dan pembimbing di industri yang
ditunjuk.
5. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan karyawan di tempat praktik industri.
6. Menjaga nama baik almamater sekolah dimanapun anda berada.
7. Memiliki disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi sesuai tuntutan DU/DI.
8. Memiliki kreatifitas dan motivasi kerja dalam mengembangkan keahliannya sesuai
dengan profesi yang digelutinya.
9. Memiliki ketekunan, keuletan dan ketekunan dalam bekerja.
10. Memperhatikan kualitas dan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan tuntutan
profesi.
D. Petunjuk Khusus
1. Petunjuk Pengisian Jurnal
a. Pengisian Format Orientasi
Pengisian format-format orientasi tempat praktik kerja indutri,
sebaiknya siswa berkoordinasi dengan pembimbing PRAKERIN di industri. Hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh data tentang DU/DI secara jelas, antara lain
sebagai berikut :
Siswa mengenal identitas perusahaan tempat praktik kerja industri.
Siswa mengetahui dan memahami tata tertib yang berlaku di tempat praktik
kerja industri.
Siswa mengetahui riwayat singkat perusahaan tempat praktik kerja industri.
Siswa mengetahui struktur organisasi dari perusahaan tempat praktik kerja
industri.
Siswa dapat mengenal staf/karyawan maupun deskripsi tugas dan tanggung
jawabnya pada perusahaan tempat praktik kerja industri.
Siswa dapat mengetehui jenis peralatan – peralatan yang dipakai di tempat
praktik kerja industri.
b. Sistematika Penulisan
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
Terdiri dari penjelasan alasan pemilihan judul, latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan laporan, manfaat laporan. Jumlah halaman
maksimal 4 (empat) lembar.
CONTOH
Disusun Oleh :
Nama : …………………………..
NIS : …………………………..
Kelas : …………………………..
SMKN 1 LEGONKULON
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI
……………………………………………..
………………………………………………………..
(diisi dengan nama dan alamat perusahaan/industri tempat praktik kerja industri)
Tanggal
(diisi dengan tanggal pengesahan oleh pimpinan perusahaan tempat PRAKERIN)
Pimpinan Pembimbing
……………………… *) ……………………… *)
Tanggal
CONTOH
………………………….. …………………………..
Mengetahui,
Kepala SMKN 1
Legonkulon
BAB III
PEMBIMBINGAN SISWA
A. Prinsip-prinsip Pembimbingan
Prinsip prinsip pembimbingan yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Bimbingan harus dapat dilaksanakan terus menerus atau berkelanjutan sejalan
dengan pembelajaran maupun pelatihan kejuruan yang diprogramkan.
2. Siswa harus diperlakukan tidak hanya sebagai objek tetapi juga sebagai subjek.
3. Pembimbingan harus dapat menciptakan iklim yang kondusif untuk mengembangkan
potensi diri siswa.
4. Pelaksanaan bimbingan harus memperhatikan metode dan pendekatan yang efektif.
B. Aspek Bimbingan
1. Bimbingan Umum
Pembimbing secara umum pada dasarnya pembentukan sikap positif dari siswa
dalam menghadapi profesi yang akan dipelajari/ditekuninya, antara lain meliputi :
a. Pengertian program bersama antara SMK dengan DU/DI.
b. Tata tertib, disiplin, keselamatan kerja yang berlaku di perusahaan/tempat siswa
akan melaksanakan program praktik keahlian produktif serta pemahaman tentang
wawasan lingkungan kerja.
c. Tugas dan tanggung jawab siswa selama mengikuti program praktik dasar dan
program praktik keahlian produktif di lini produksi DU/DI.
d. Tugas yang berkaitan dengan kepentingan administrasi pelaksanaan program
pembelajaran dan pelatihan, misalnya: absensi kehadiran, jurnal kegiatan praktik,
keahlian produktif dan laporan karya tulis.
e. Informasi tentang kemungkinan lowongan/pasar kerja sesuai dengan keahlian
yang akan diperoleh/dimiliki siswa.
2. Bimbingan Teknis
Bimbingan teknis merupakan bagian yang sangat penting bagi pembekalan
kemampuan keahlian kejuruan siswa, yang telah diprogramkan meliputi :
a. Penjelasan program praktik dasar dan praktik produktif yang akan dilaksanakan.
b. Pelaksanaan latihan keterampilan dasar kejuruan secara intensif maupun
pemahaman terhadap teori-teori pendukung melalui pelajaran.
c. Pelaksanaan bimbingan selama proses pelaksanaan program keahlian yang
didasarkan pada spesifikasi jenis pekerjaan/produksi di DU/DI yang berorientasi
bisnis.
C. Pembimbing
Pembimbing siswa PSG harus dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung di sekolah dan di DU/DI. Ruang lingkup bimbinngan diarahkan kepada
penyiapan siswa memasuki dunia kerja, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi
hasil pembelajaran.
Materi bimbingan meliputi komponen teori kejuruan, praktek dasar kejuruan
dan praktek keahlian produktif harus dapat terintegrasi dalam setiap proses
pembelajaranya, demikian juga komponen normatif yang meliputi bidang studi umum
harus dapat diarahkan kepada pembentuk watakan watak. Oleh karena itu,
pembimbing harus dapat dilaksanakan secara menerus.
1. Langkah-langkah Pembimbingan
Beberapa langkah bimbingan di bawah ini dapat dijadikan strategi untuk
mencapai efektifitas keterlaksanaan proses bimbingan, yaitu:
a. Pelaksanaan bimbingan yang terintegrasi pada setiap bidang studi yang
dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung melalui pendekatan
kelas individual atau kelompok.
b. Pelaksanaan bimbingan yang dilakukan pada saat menjelang siswa mengikuti
praktik dasar kejuruan yang merupakan pembekalan dalam keterampilan
tertentu dapat dilakukan dengan pendekatan individual atau kelompok.
c. Untuk materi umum tentang wawasan kerja dilakukan oleh guru kejuruan dan
instruktur dunia kerja serta guru lainnya yang ditunjuk.
d. Pelaksanaan pembimbingan dilakukan pada saat siswa bimbingan
dilaksanakan dengan pendekatan individual atu kelompok oleh instruktur di
dunia kerja dan guru kejuruan yang ditunjuk di DU/DI.
2. Pembimbing di Sekolah
Sebagaimana disyaratkan bahwa titik berat dan merupakan cirri-ciri
pendidikan kejuruan adalah kelompok program keahlian kejuruan yang
meliputi teori kejuruan dan program praktik keahlian produktif dilini produksi
DU/DI yang mempunyai kaitan erat dan dilakukan pada tempat serta waktu
yang berbeda memerlukan pembimbing yang khusus.
Adapun ruang lingkup tugas guru pembimbing dan instruktur pada
siswa yang melaksanakan praktik keajlian pada lini ini produksi DU/DI
meliputi:
a. Turut serta secara aktif mengadakan seleksi bagi calon siswa peserta
program prakerin.
b. Pengkondisian siswa program prakerin, sebelum melaksanakan kegiatan
praktek keahlian pada lini produksi di DU/DI pasangan SMK
melaksanakanprogram PRAKERIN.
Penjelasan yang diberikan kepada siswa tentang DU/DI tersebut
antara lain:
1) Sifat dan etos kerja sebagai pekerja serta tata tertib dan peraturan
kerja yang berlaku.
2) Spesifikasi kerja yang akan dilakukan.
3) Peralatan, media, dan alat keselamatan kerja yang digunakan.
c. Melaksanakan bimbingan bagi siswa serta sistem berdasarkan program
dan jadwal yang telah sepakati baik pada pelaksanaan program belajar
mengajar sekolah maupun praktek kerja di industri.
d. Melakukan penilaian secara berkelanjutan terhadap kegiatan baik yang
menyangkut aspek sikap maupun kerja penampilan keterampilan kerja
pada waktu melaksanakan praktek kerja.
e. Memberikan dorongan/motivasi kepada siswa agar selalu aktif dan tekun,
serta antusias dalam mengikuti kegiatan praktek kerja.
f. Memberikan peringatan atau hukuman kepada siswa sesuai dengan sifat
pelanggaran yang berlaku di DU/DI yang dilakukan pada waktu praktek
industri.
Memperhatikan di atas, maka kriteria petugas bimbingan dalam upaya
melaksanakan pembinaan pelayanan, dan pelatihan bagi siswa SMK
menduduki peran strategis dalam mencapai keberhasilan tujuan
pembimbingnya.
Adapun untuk menentukan pembimbing dapat dari perseorangan
(guru yang ditunjuk) atau tim khusu yang terdiri dari guru di sekolah dengan
pembimbing industry. Pada dasarnya semua guru kejuruan pada SMK
bertugas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas bimbingan bagi
siswa.
Secara fungsional guru dimaksud harus menjalankantugas
pembinaan dan pembimbingan terhadap siswa. Selain memiliki kemampuan
bimbingan secara umum guru pembimbing siswa dalam melaksanakan
program praktik keahlian produktif di industry dituntut memenuhi persyaratan
tertentu, antara lain:
a. Memiliki kepedulian, kesadaran, dan kemauan yang cukup tinggi
terhadap upaya peningkatan mutu Pendidikan di SMK.
b. Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang disyaratkan oleh suau jenis
keahlian atau program studi tertentu, sebagai guru maupun sebagai
pekerja profesional.
c. Memiliki sikap dan etos kerja serta dedikasi yang tinggi terhadap bidang
pekerjaan/profesinya.
d. Memiliki pengalaman dan wawasan dunia kerja.
e. Memiliki kemauan, motivasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan di bidang pekerjaan / profesinya.
f. Peka terhadap perkembangan IPTEK.
g. Menghargai profesinya maupun profesi lainnya.
h. Memiliki kemampuan berkomunikasi (interpersonal communication).
3. Pembimbingan Industri
Pembimbing industri/instruktur dimaksud adalah pekerja/karyawan dari DU/DI
bertugas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas bimbingan bagi siswa.
Oleh karena itu, pembimbing/instruktur dituntut memenuhi persyaratan antara lain :
a. Memiliki kepedulian, kesadaran dan kemauan yang cukup tinggi dan baik
terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan SMK.
b. Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang disyaratkan oleh suatu jenis
keahlian atau program keahlian tertentu, sebagai guru maupun pekerja
professional.
c. Memiliki sikap dan etos kerja serta dedikasi yang tinggi terhadap bidang
pekerjaan/profesinya.
d. Memiliki pengalaman dan wawasan dunia kerja.
e. Memiliki kemauan, motivasi untuk meningkatkan pengetahuan dasn keterampilan
dibidang pekerjaan/profesinya.
f. Peka terhadap perkembangan IPTEK.
g. Menghadapi profesinya maupun profesi lainnya.
h. Memiliki kemampuan berkomunikasi (interpersonal communication).
i. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang bimbingan, didaktik, metodik dan
pedagogik.
BAB IV
PENILAIAN
A. Pengertian
Untuk mengukur keberhasilan suatu pekerjaan dalam melaksanakan tugas
PRAKERIN berdasarkan ukuran tertentu, maka diperlukan proses penilaian PRAKERIN
bagi siswa selama melaksanakan tugas kerja praktik di lapangan. Dalam hal ini
pembimbing industri yang tahu lebih banyak tentang kegiatan kehadiran siswa maka
tugas pembimbing pulalah untuk memberikan nilai prestasi kinerja para siswa.
Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan praktik kerja lapangan
adalah sebagai berikut :
1. Aspek sikap/perilaku siswa seperti kedisiplinan, kejujuran, kesopanan dan rasa
tanggung jawab pada pekerjaan yang dihadapi.
2. Aspek pengetahuan/teori.
3. Aspek keterampilan (skill attitude.
B. Diagram Penilaian
Penilaian Kehadiran
Penilaian Kreatifitas
Penilaian Loyalitas
Penilaian Sikap
Sertifikat
DU / DI Penilaian Kejujuran
Nilai Institusi / DU / DI
Penilaian Akhir Penilaian Jurnal
Prakerin di Sekolah oleh :
Guru Pembimbing/Guru Penilaian Karya Tulis
Penguji
Penilaian Lisan
Sertifikat
Sekolah
C. Petunjuk Penilaian oleh Pembimbing Industri
Format Penilaian Kolektif
Format Penilaian Kolektif adalah lembar penilaian secara kolektif dari
kegiatan siswa selama mengikuti praktik industri, sekaligus sebagai bahan untuk
pengisian Surat Keterangan Parektik Kerja Industri.
a. Penilaian diberikan secara periodik, sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan
oleh siswa.
b. Nilai rata-rata komulatif merupakan nilai yang diisikan kedalam surat keterangan
prakerin.
c. Nilai ditulis dengan angka dan huruf, dengan batas nominal sebagai berikut :
86 s.d. 100 = A (Memuaskan)
71 s.d. 85 = B (Baik)
56 s.d. 70 = C (Cukup)
31 s.d. 55 = D (Kurang)
d. Lembar penilaian oleh pembimbing industri ini tidak perlu dikembalikan ke
sekolah.
SURAT KETERANGAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
…………, ……….. (19) ………………..
Mengetahui,
Direktur/Pimpinan Pembimbing
1 Nama Siswa :
3 Kelas :
4 Kompetensi Keahlian :
5 Jenis Kelamin :
6 NISN :
7 NIS :
wali
Foto 3x4
1 Nama Perusahaan
2 Alamat
4 Nama Pembimbing 1.
2.
(.......................................................)
I. SISWA WAJIB
1. Melaksanakan PRAKERIN selama waktu yang telah ditentukan.
2. Mengisi daftar hadir setiap datan dan pulang di tempat PRAKERIN.
3. Mengisi agenda harian sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan setiap
hari dan disahkan oleh isntruktur/pembimbing ditempat PRAKERIN.
4. Mematuhi peraturan yang berlaku diperusahaan / tempat PRAKERIN.
5. Hadir 15 menit ditempat PRAKERIN sebelum praktek dimulai.
6. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diperusahaan / tempat PRAKERIN
7. Berlaku sopan, jujur, bertanggung jawab, berinisiatif dan kreatif terhadap
pimpinan, tugas-tugas lain dari instruktur / pembimbingPRAKERIN.
8. Menggunakan seragam praktek yang sopan, rapih sesuai dengan ketentuan sekolah
atau perusahaan / tempat PRAKERIN.
9. Memberi salam pada waktu datang dan memohon diri pada waktu mau pergi.
10. Memberi tahu kepada pimpinan perusahaan / pembimbing praktek melalui surat
apabila berhalangan hadir karena sakit atau bermaksud meninggalkan tempat
praktek.
11. Melaporkan dengan segera kepada guru pembimbing atau petugas yang ditunjuk
apabila ada kesulitan.
12. Mentaati peraturan dalam menggunakan alat / bahan yang dipakai dalam
PRAKERIN.
13. Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang apabila terjadi
kerusakan atau kesalahan mengambil alat / bahan.
14. Membersihkan dan mengatur kembali alat-alat dengan rapih seperti semula apabila
akan meninggalkan tempat.
II. SISWA DILARANG
1. Merokok ditempat PRAKERIN.
2. Menerima tamu pribadi waktu bekerja/Praktek tanpa izin dari pihak DU/DI.
3. Menggunakan pesawat telepon tanpa izin pimpinan atau tidak berhubungan
dengan pekerjaan.
4. Pindah tempat kegiatan atas perintah yang berwenang dalam mengatur
PRAKERIN.
5. Khusus untuk siswa wanita :
Memakai rok mini.
Memakai baju yang menunjukkan lekuk tubuh.
Memakai sepatu yang tidak sesuai.
Memakai pakaian yang mencolok.
Memakai tata rias muka yang tidak sesuai dengan situasi tempat.
III.SANKSI-SANKSI
Pelanggaran terhadap tata tertib akan dikenakan sanksi sebagai berikut :
1. Peringatan secara lisan.
2. Peringatan secara tulisan.
3. Pengurangan nilai PRAKERIN.
4. Dikeluarkan dari tempat PRAKERIN.
Catatan :
1. Absensi kehdiran harus :
a. Ditanda tangani oleh siswa dan pembimbing pada setiap hari kerja.
b. Dicap dan ditanda tangani oleh kapala / pimpinan DU / DI.
2. Penilaian hasil Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) diisi sesuai dengan aspek-aspek
yang terdapat pada format penilaian dan disesuaikan dengan kesungguhan dan
kemampuan siswa pada saat melaksanakan kegiatan Praktek kerja Industri
Lembar penilaian harus di cap dan ditanda tangani oleh pembimbing praktek kerja
industri dari instansi / perusahaan.
3. Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukakn siswa didik ditempat Praktek Kerja
industri akan merugikan diri sendiri dan siswa-siswi lain yang sedang melakukan
PRAKERIN.
PETUNJUK UNTUK ISTRUKTUR
DI PERUSAHAAN / INSTANSI / BENGKEL
2. Memberikan binaan dan teguran yang sifatnya positif kepada siswa, jika
Waktu Paraf
No Hari/tanggal/bulan/tahun Paraf Siswa
Datang Pulang pembimbing
Waktu Paraf
No Hari/tanggal/bulan/tahun Paraf Siswa
Datang Pulang pembimbing
Waktu Paraf
No Hari/tanggal/bulan/tahun Paraf Siswa
Datang Pulang pembimbing
Waktu Paraf
No Hari/tanggal/bulan/tahun Paraf Siswa
Datang Pulang pembimbing
LAPORAN KEGIATAN SISWA
Tanggal/ Paraf
Kegiatan Uraian
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
hun Kegiatan Uraian Paraf
Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
Tanggal/ Kegiatan Uraian Paraf
Bulan/Tahun Pembimbing
NILAI PRAKERIN DARI PEMBIMBING
DUNIA USAHA/INDUSTRI
(ASPEK NON TEKNIS)
Nama :
Kelas :
Mengetahui ..................................................2022
Kepala pimpinan DU/DI Pembimbing Praktek DU/DI
......................................................... .........................................................
Keterangan :
0 - 69 = Belum kompeten
70 - 85 = Kompeten
86 - 100 = Sangat Berkompeten
NILAI PRAKERIN DARI PEMBIMBING
DUNIA USAHA/INDUSTRI
(ASPEK TEKNIS)
Nama :
Kelas :
Mengetahui ..................................................2022
Kepala pimpinan DU/DI Pembimbing Praktek DU/DI
......................................................... .........................................................
Keterangan :
0 - 69 = Belum kompeten
70 - 85 = Kompeten
86 - 100 = Sangat Berkompeten
CATATAN / KEJADIAN PENTING SISWA DAN PEMBIMBING DU/DI