Anda di halaman 1dari 8

Perlu disadari bahwa sampai sekarang, keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK

belum dapat diakui oleh pihak Dunia Usaha maupun Industri. Hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya lulusan SMK yang belum dapat diserap langsung oleh pihak dunia usaha/industri.
Ketika pihak DU/DI merekrut tenaga kerja yang berstatus lulusan SMK, mereka masih
mengadakan pelatihan dan pendidikan bagi peserta yang lolos seleksi penerimaan karyawan. Oleh
Karena itu, ditetapkanlah pola pendidikan kejuruan SMK yaitu pola Pendidikan Sistem Ganda,
yang mengharuskan siswa SMK melakukan program magang pada Dunia Usaha maupun Industri.
Harapannya, siswa SMK mampu menjadi Sumber Daya Manusia yang berdaya saing global, dan
langsung bisa diserap oleh Dunia Usaha maupun industri.

Pengertian Program Magang


Magang adalah program pendidikan berupa kegiatan pelatihan, yang dilaksanakan di dunia
usaha atau dunia industri, dalam upaya untuk meningkatkan mutu siswa-siswi SMK sesuai
kompetensi di bidangnya. Selain itu, magang bertujuan untuk mengenalkan secara langsung seperti
apa iklim dan etos kerja yang sesungguhnya, guna mempersiapkan siswa SMK menghadapi dunia
kerja di masa mendatang.

Program Magang juga merupakan bentuk implementasi yang sistematis dan sinkron antara
program pendidikan dan pembelajaran disekolah, dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung di dunia usaha atau dunia industri, yang
bertujuan untuk mencapai tingkat keahlian yang diharapkan. Dalam Kurikulum 2013 (revisi 2017),
pelaksanaan magang untuk Sekolah Menengah Kejuruan berlangsung selama 120 hari / 24 minggu
/ 6 Bulan, lebih lama dibandingkan dengan pelaksanaan magang yang diatur dalam kurikulum
KTSP 2006 yaitu 3 bulan.

Tujuan Program Magang


Tujuan utama program magang yaitu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa-
siswi SMK agar memiliki kesiapan menghadapi dunia kerja. Tujuan lainnya antara lain sebagai
berikut :
1. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah, sehingga dapat
diterapkan dengan baik.
2. Menghasilkan calon tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional
3. Membentuk pola pikir yang konstruktif bagi siswa-siswi magang. Sehingga dapat melihat
peluang di masa depan.
4. Membentuk etos kerja yang baik bagi siswa-siswi magang. Sehingga kedepannya siswa SMK
dapat menjadi sosok lulusan yang berkualitas.
5. Menambah dan mengembangkan pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa-siswi magang,
sesuai bidang masing-masing;
6. Mendapatkan kompetensi kejuruan sesuai standar kompetensi yang ditentukan Dunia Usaha /
Dunia Industri.
7. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa, agar dapat dikembangkan dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
8. Meningkatkan serta memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan antara lembaga pendidikan
& pelatihan kejuruan dengan dunia usaha atau dunia industri

Manfaat Program Magang


Manfaat program magang menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk meningkatkan pengalaman dan etos kerja
2. Untuk meningkatkan integrasi fungsional antara pengetahuan dan keterampilan, guna
membentuk kompetensi terapan dalam bidang-bidang kejuruan tertentu
3. Untuk memperoleh kompetensi sosial
4. Untuk meningkatkan profesionalisme, melalui akumulasi praktik kerja nyata
5. Pada akhirnya mencapai standar-standar kompetensi industri yang ditetapkan (Depdikbud,
1997:28)
Secara umum, manfaat program magang adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan lulusan SMK yang memiliki keahlian profesional, melalui keterampilan,
pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan kebutuhan di era
teknologi informasi dan komunikasi.
2. Mengasah keterampilan yang telah diberikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
3. Menambah keterampilan, pengetahuan, dan gagasan-gagasan yang profesional dan handal
seputar dunia usaha / industri,.
4. Membentuk pola pikir siswa agar terkonstruktif dengan baik, serta memberikan pengalaman
dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
5. Mengenalkan siswa pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan usaha, sehingga pada saat
mereka masuk di dunia kerja yang sesungguhnya, mereka dapat beradaptasi dengan cepat.
6. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.
7. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
8. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa-siswi itu sendiri, karena keahlian yang
tidak diajarkan di sekolah dapat diperoleh di dunia usaha/industri

Dasar Hukum Program Magang


1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No. 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan
3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah
4. Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No. 080/V/1993 tentang Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan
5. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah RI No. 66 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.
8. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam
Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
9. Peraturan Menteri Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match
dengan Industri.
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 36 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di
Dalam Negeri.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan.
12. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud No.
4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
13. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud No.130/D/KEP/KR/2017
tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan
Pelaksanaan Program Magang
 Fakta-Fakta dalam Pelaksanaan Program Magang
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa magang adalah bentuk upaya pendidikan
kejuruan untuk membentuk kesiapan kerja siswa melalui pemberian pengetahuan,
keterampilan, dan pembentukan sikap kerja yang sesuai dengan kebutuhan nyata di Dunia
Usaha / Industri, yang dilaksanakan di dunia kerja dalam waktu tertentu. Namun dalam
kenyataannya, apakah pelaksanaan Program Magang telah benar-benar mampu untuk
membentuk kesiapan kerja siswa-siswi SMK ?
Berdasarkan wawancara terhadap salah satu siswi SMK jurusan Akuntansi, yang saat ini
sedang melaksanakan Program Magang, dan pengalaman pribadi penulis sebagai lulusan
SMK jurusan akuntansi, diperoleh fakta-fakta dalam pelaksanaan Program Magang, antara
lain sebagai berikut :
1) Tidak relevan antara program keahlian siswa dengan pekerjaan dan tugas yang harus
dikerjakan siswa di lokasi magang. Berdasarkan keterangan dari narasumber dan
pengalaman penulis pribadi, terdapat banyak siswa yang mendapatkan tugas di tempat
magang tidak sesuai dengan bidang keahliannya. Misalnya, siswa jurusan akuntansi
ditempatkan di sebuah toko pada saat magang, ia diberikan tugas sebagai pramuniaga.
Tugas ini tidak sesuai dengan bidang keahliannya yaitu akuntansi. Hal ini dapat
menghambat keefektifan program magang untuk membentuk kesiapan kerja siswa.
2) Materi yang didapatkan di sekolah kurang sesuai untuk diimplementasikan di Dunia
Usaha / Dunia Industri. Hal ini disebabkan karena kurangnya kerjasama antara sekolah
dengan Dunia Usaha / Dunia Industri, sehingga sekolah tidak mampu mengikuti
perkembangan yang terjadi di Dunia Usaha. Berdasarkan keterangan dari narasumber
yang saat ini sedang melaksanakan program magang, pekerjaan atau tugas yang diberikan
sifatnya hampir sepenuhnya baru, dalam artian belum pernah diajarkan di sekolah.
Bahkan hampir seluruh kegiatan yang dilakukan di Dunia Usaha tidak
mengimplementasikan dari materi yang di ajarkan di sekolah.
3) Kurang intensifnya bimbingan instruktur dari pihak dunia usaha / industri (tempat
magang), maupun bimbingan oleh guru pembimbing dari sekolah. Hal ini dapat
menyebabkan siswa tidak dapat menyampaikan hambatan-hambatan yang dilaluinya,
sehingga tidak dapat mengatasinya dengan segera. Selain itu instruktur dan guru
pembimbing tidak dapat melihat perkembangan siswa tersebut, apakah siswa tersebut
merasa kesulitan selama melaksanakan program magang atau tidak.
 Keterkaitan Antara Program Magang dengan Kesiapan Kerja Siswa SMK
Tidak dapat dipungkiri bahwa kesiapan kerja siswa SMK tidak dapat sepenuhnya
dibentuk hanya melalui pelajaran di kelas saja, kesiapan kerja erat hubungannya dengan
pengalaman. Siswa yang mempunyai pengalaman kerja yang tinggi akan lebih percaya diri
dan besar harapannya terhadap kesiapan kerja yang dimilikinya. Oleh sebab itu dibutuhkan
jalinan kerjasama antara sekolah dengan dunia usaha maupun dunia industri untuk
memberikan pengalaman bagi siswa-siswi SMK, salah satunya dengan program Magang.
Pada masa Magang, siswa SMK melakukan pelatihan kerja di dunia industri yang
sesuai dengan kompetensi keahliannya selama beberapa bulan, guna meningkatkan kesiapan
kerja siswa. Namun dalam kenyataannya, masih banyak hambatan-hambatan dalam
pelaksanaan program magang tersebut, terutama tidak relevannya pekerjaan dan tugas yang
harus dilaksanakan di dunia industri dengan bidang / kompetensi keahliannya. Hal ini tentu
merupakan masalah yang sangat serius, mengingat kegiatan Magang adalah program
penguasaan keahlian yang bertujuan untuk mencapai tingkat keahlian yang diharapkan sesuai
dengan kompetensi di bidangnya. Dengan adanya hambatan ini, tujuan program magang untuk
penguasaan keahlian menjadi tidak efektif, dan kesiapan kerja siswa SMK pun tidak
terbentuk. Kesiapan kerja siswa SMK dapat dilihat dari data berikut ini :

Keadaan Ketenagakerjaan di Indonesia, Berdasarkan Data dari Badan Pusat Statistik


(BPS)
 Jumlah angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak 136,18 juta orang, naik 2,24 juta
orang dibanding Februari 2018. Komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk
yang bekerja dan pengangguran. Pada Februari 2019, sebanyak 129,36 juta orang adalah
penduduk bekerja dan sebanyak 6,82 juta orang menganggur. Dibanding setahun yang
lalu, jumlah penduduk bekerja bertambah 2,29 juta orang, sedangkan pengangguran
berkurang 50 ribu orang.
Jumlah Pekerja di Indonesia berdasarkan Tingkat Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan Februari 2019

Data Statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa penyerapan tenaga
kerja hingga Februari 2019 masih didominasi oleh penduduk bekerja yang berpendidikan SD
ke bawah sebanyak 52,40 juta orang (40,51 persen). Sedangkan penduduk bekerja yang
berpendidikan SMK sebanyak 14,63 juta orang (11,31 persen). Data ini menunjukkan bahwa
dalam setahun terakhir (Februari 2018-Februari 2019), persentase penduduk bekerja yang
berpendidikan SMK menurun sebanyak 0,14 persen poin.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan (Persen), Februari 2017-Februari 2019

 Berdasarkan data dari Statistik BPS, dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2019,
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih
tertinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,63 persen. Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) tertinggi berikutnya terdapat pada tingkat Diploma yaitu 6,89 persen. Hal
ini membuktikan bahwa Program Magang belum sepenuhnya dapat membentuk kesiapan
kerja siswa SMK dan Diploma. Hal ini terkait dengan adanya kendala dalam pelaksanaan
maupun dalam penyusunan sistem Magang yang harus segera di analisis dan diperbaiki.
Untuk memperbaiki kondisi ini, mungkin pihak SMK dapat meningkatkan kesiapan kerja
siswanya melalui program bimbingan karir, selain program magang, seperti workshop,
seminar pekerjaan, dan lain-lain. Karena kesiapan kerja merupakan kunci penting sebelum
seseorang memasuki dunia kerja. Seseorang yang sudah memiliki kesiapan kerja akan lebih
berhasil dalam meniti karirnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://brainly.co.id/ diakses pada 23 Desember 2019 pukul 12:50

https://smknsatubanyuputih.wordpress.com/2017/11/11/praktek-kerja-lapangan-kurikulum-2013-
rev-2017/ Diakses pada tanggal 23 Desember 2019 pukul 11:53

https://www.coursehero.com/file/p40d2ns/12-Dasar-Dasar-Pelaksanaan-Praktik-Kerja-Industri-
Penyelenggaraan-Prakerin-pada/ Diakses pada tanggal 23 Desember 2019 pukul 12:15

https://www.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html#subjekViewTab3 Diakses pada tanggal 23


Desember 2019 pukul 14:34

http://datapokok.ditpsmk.net/siswa?menu=2&id_prov=010000# Diakses pada tanggal 23


Desember 2019 pukul 14:45

http://eprints.uny.ac.id/21874/4/BAB%20IV.pdf Diakses pada 24 Desember 2019 pukul 10:30

https://www.kartubank.com/2019/08/pengangguran-di-indonesia.html Diakses pada tanggal 24


Desember 2019 pukul 11:01

https://www.liputan6.com/news/read/3874065/7-tujuan-prakerin-bagi-siswa-dan-10-manfaat-
yang-bisa-didapatkannya diakses pada 23 Desember 2019 pukul 14:05

http://riniadelikasidabutar.blogspot.com/2013/05/prakerin-praktek-kerja-industri-siswa_22.html
diakses pada 23 Desenber 2019 pukul 13:03

https://www.liputan6.com/news/read/3874065/7-tujuan-prakerin-bagi-siswa-dan-10-manfaat-
yang-bisa-didapatkannya diakses pada 23 Desember 2019 pukul 13:50

Anda mungkin juga menyukai