BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan dan latihan, mulai dari penerimaan Peserta didik baru, perencanaan
program, pelaksanaan program, sampai pada tahap evaluasi dan pemasaran tamatan.
2. Tujuan
Meningkatkan suatu proses pendidikan dan latihan untuk menghasilkan tenaga
kerja yang terampil dan berkualitas sesuai dengan tuntutan pemakai tamatan.
b. Peserta Prakerin
Kegiatan prakerin berdasarkan tuntutan kurikulum SMK diberikan bagi Peserta
didik:
Kelas XI dengan model Block Release yang dianggap cukup telah menguasai
komponen dasar sesuai dengan program keahliannya.
c. Penempatan Prakerin
Penempatan prakerin di DU/DI dapat dilaksanakan sesuai dengan
kesepakatan bersama antara pihak sekolah yang memohon dan pihak DU/DI
yang menerima, yang memiliki fasilitas praktik.
Apabila waktu yang tersedia di DU/DI belum mencapai target program
sekolah, maka dapat dilakukan perpanjangan waktu prakerin, atau
mengusulkan di perusahaan lain.
BAB II
TUJUAN DAN PETUNJUK PRAKERIN
UNTUK PESERTA DIDIK
5. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan karyawan di tempat praktik industri.
6. Menjaga nama baik almamater sekolah dimanapun anda berada.
Mengambil salah satu materi praktik yang menarik untuk dibahas sesuai
dengan kemampuan penguasaan materi baik secara teoritik maupun praktik
yang kaitannya dengan profesi bidang/ program keahlian Peserta didik di
sekolah.
Landasan Teori
Pembahasan landasan teori adalah membahas tentang teori dasar yang
menunjang terhadap materi yang dibahas (sesuai judul) baik dari buku sumber,
proses pembelajaran disekolah maupun di industri.
Pembahasan Judul Materi
Di dalam pembahasan materi karya tulis diharapkan Peserta didik harus dapat :
Menjelaskan tujuan pembahasan materi sesuai dengan judul yang dibahas
Menyajikan gambar rangkaian / benda kerja / peralatan atau mesin untuk
membantu memahami proses kerja
Menjelaskan cara kerja rangkaian, penggunan alat / bahan / mesin yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pembahasan
materi
Menyebutkan alat / bahan / komponen yang digunakan sesuai dengan
pembahasan berikut spesifikasinya
Menyimpulkan hasil pekerjaan sesuai dengan materi pembahasan.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dapat dibuat dari seluruh materi pembahasn masalah yang bersifat
umum kepada masalah yang bersifat khusus. Sedangkan saran dibuat untuk
sekolah (misalnya pokja prakerin, guru pembimbing adik kelas / kakak kelas)
dan DU/DI baik secara kelembagaan maupun sacara keorganisasian.
c) Sistematika Penulisan
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI/INSTANSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
4.2.1 Saran bagi penyelenggara Pendidikan Sistem Ganda
4.2.2 Saran Bagi DU/DI/Instansi
Catatan
Laporan diketik di atas kertas HVS 80 gram/m2 ukuran A4 tidak bolak balik
Jarak baris 1,5 spasi
Menggunakan font (Times New Roman) ukuran 12
Batas tepi kiri, atas, kanan dan bawah adalah 4,4,3,3
Warna Jilid Laporan
NO JURUSAN WARNA
1 Perbankan Syariah Orange
2 Teknik Komputer Jaringan Hijau
Untuk contoh karya tulis dan lembar halaman pengesahan dapat dilihat pada
halaman berikut ini :
JUDUL
………… …………………….. ……………
………………………………………………………………
Laporan
Diajukan untuk melengkapi nilai akhir kegitan
Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Tahun Pelajaran 2022 / 2023
Oleh :
Nama : …………………………..
NIPD : …………………………..
Kelas : …………………………..
Komp. Keahlian : ............................................
……………………………………………..
………………………………………………………..
(diisi dengan nama dan alamat perusahaan/industri tempat praktik kerja industri)
2 Januari 2022
(diisi dengan tanggal pengesahan oleh pimpinan perusahaan tempat prakerin)
Pimpinan Pembimbing
……………………… *) ……………………… *)
3 Januari 2022
……………………………….. …………………………….
Mengetahui,
Kepala SMK Nurul Ilmi
BAB III
PEMBELAJARAN/PRAKERIN DI INSTITUSI PASANGAN
(DUNIA USAHA/DUNIA KERJA)
3.1 Pengertian
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta mengalami
proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya
3.2 Tujuan
Melalui pendekatan pembelajaran ini peserta diharapkan :
a) Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja
b) Memiliki tingkat kompetensi terstandart sesuai dunia kerja
c) Menjadikan tenaga kerja yang berwawasan mutu, kewirausahaan, dan produktif
3.3 Pelaksanaan
Pembelajaran didunia kerja adalah bagian integral dari program diklat secara
menyeluruh,karena itu materi yang dipelajari dan kompetensi yang dilatihkan harus jelas
kaitannyadengan profil kompetensi tamatan yang ditetapkan. Sebelum peserta diterjunkan
di dunia kerja, sekolah bersama institusi pasanganmengadakan pembekalan bagi peserta
yang meliputi :
· Pemahaman tentang program prakerin yang akan diikuti.
· Pemahaman peraturan ketenagakerjaan secara umum dan tata tertib (disiplin) pekerja
ditempat mereka akan bekerja
· Orientasi tempat bekerja.
Sejauh berkaitan dengan misi program peserta dapat diperlakukan sebagaimana
layaknya pekerja pada umumnya.Peserta dapat diberi pekerjaan lain sejauh tidak
mengganggu program yang telah ditentukan.Segala sesuatu yang menyangkut peraturan
dan tata tertib, disiplin pekerja di institusi pasangan dunia kerja dapat dilakukan terhadap
peserta sejauh berkiatan dengan misi program.Kegiatan prakerin di institusi pasangan
diprogramkan sesuai dengan program bersama yang telah disepakati.
BAB IV
SISTEM BIMBINGAN
2. Bimbingan Teknis
Bimbingan teknis merupakan bagian yang sangat penting bagi pembekalan kemampuan
keahlian kejuruan Peserta didik, yang telah diprogramkan meliputi :
a. Penjelasan program praktik dasar dan praktik produktif yang akan dilaksanakan.
b. Pelaksanaan latihan ketrampilan dasar kejuruan secara intensif maupun pemahaman
terhadap teori-teori pendukung melalui pelajaran.
2. Pembimbing di Sekolah
Sebagaimana disyaratkan bahwa titik berat dan merupakan cirri-ciri pendidikan
kejuruan adalah kelompok program keahlian kejuruan yang meliputi teori kejuruan,
program praktik dasar kejuruan dan program praktik keahlian produktif dilini produksi
DU/DI yang mempunyai kaitan erat dan dilakukan pada tempat serta yang berbeda,
melakukan pembimbingan yang khusus.
Adapun ruang lingkup tugas guru pembimbing dan instruktur pada Peserta
didik yang melaksanakan praktik keahlian pada lini produksi DU/DI antara lain
meliputi :
a. Turut serta secara aktif mengadakan seleksi bagi calon Peserta didik poserta
program prakerin.
b. Pengkondisian Peserta didik program prakerin, sebelum melaksanakan kegiatan
praktik keahlian pada lini produksi di DU/DI pasangan SMK melaksanakan
program prakerin. Penjelasan yang diberikan kepada Peserta didik tentang DU/DI
tersebut antara lain :
1) Sifat dan etos kerja sebagai pekerja serta tata tertib dan peraturan kerja yang
berlaku.
2) Spesifikasi kerja yang akan dilakukan.
3) Peralatan, media dan alat keselamatan kerja yang digunakan.
c. Melaksanakan bimbingan bagi Peserta didik serta sistematis berdasarkan program
dan jadwal yang telah disepakati, baik pada pelaksanaan program belajar mengajar
di sekolah maupun praktik kerja di industri.
d. Melakukan penilaian secara continue terhadap kegiatan, baik yang menyangkut
aspek sikap maupun kerja atau penampilan ketrampilan kerja pada waktu
melaksanakan praktik kerja.
e. Memberikan dorongan/motivasi kepada Peserta didik agar selalu aktif dan tekun
serta antusias dalam mengikuti kegiatan praktik kerja.
f. Memberikan peringatan atau hukuman kepada Peserta didik peserta serta sesuai
dengan sifat pelanggaran yang berlaku di DU/DI yang dilakukan pada waktu
prakrik industri.
Memperhatikan hal di atas, maka criteria petugas bimbingan dalam upaya
melaksanakan pembinaan, pelayanan dan pelatihan bagi Peserta didik SMK
menduduki peran strategis dalam mencapai keberhasilan tujuan bimbingannya.Adapun
petugas bimbingan dapat perseorangan (guru yang ditunjuk) dan atau tim khusus yang
terdiri dari guru di sekolah dengan pembimbing industri. Pada dasarnya semua guru
kejuruan pada SMK bertugas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas
bimbingan bagi Peserta didik.
Secara fungsional guru dimaksud harus menjalankan tugas pembinaan dan
bimbingan terhadap Peserta didik. Salain memiliki kemampuan bimbingan secara
umum guru pembimbing Peserta didik dalam melaksanakan program prtaktik keahlian
produktif di industri dituntut memenuhi persyaratan tertentu, antara lain :
a. Memiliki kepedulian, kesadaran dan kemauan yang cukup tinggi dan baik terhadap
upaya peningkatan mutu pendidikan pada SMK.
3. Pembimbingan Industri
Sebagaimana disyaratkan bahwa titik berat dan merupakan ciri-ciri pendidikan
kejuruan adalah kelompok program keahlian kejuruan yang meliputi teori kejuruan dan
program praktik keahlian produktif dilini produksi DU/DI yang mempunyai kaitan erat
dan dilakukan pada tempat serta waktu yang berbeda memerlukan pembimbing yang
khusus.
Pembimbing industri / instruktur dimaksud adalah pekerja / karyawan dari
DU/DI bertugas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas bimbingan bagi
Peserta didik. Oleh karena itu pembimbing / instruktur dituntut memenuhi persyaratan
antara lain :
a. Memiliki kepedulian, kesadaran dan kemauan yang cukup tinggi dan baik terhadap
upaya peningkatan mutu pendidikan SMK.
b. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dipersyaratkan oleh suatu jenis
keahlian atau program keahlian tertentu, sebagai guru maupun pekerja professional.
c. Memiliki sikap dan etos kerja serta dedikasi yang tinggi terhadap bidang
pekerjaan / profesinya.
d. Memiliki pengalaman dan wawasan dunia kerja.
e. Memiliki kemauan, motivasi untuk meningkatkan pengetahuan dasn ketrampilan
dibidang pekerjaan / profesinya.
f. Peka terhadap perkembangan IPTEK.
g. Menghadapi profesinya maupun profesi lainnya.
h. Memiliki kemampuan berkomunikasi (interpersonal communication).
i. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang bimbingan, didaktik, metodik dan
pedagogik.
BAB V
PENILAIAN
5.1 Pengertian
Untuk mengukur keberhasilan suatu pekerjaan dalam melaksanakan tugas prakerin
berdasarkan ukuran tertantu, maka diperlukan proses penilaian prakerin bagi Peserta didik
selama melaksanakan tugas kerja praktik di lapangan. Dalam hal ini pembimbing industri
yang tahu lebih banyak tentang kegiatan kehadiran Peserta didik maka tugas pembimbing
pulalah untuk memberikan nilai prestasi kinerja para Peserta didik.
5.2 Tujuan
Penilaian peserta prakerin memiliki tujuan :
1) Untuk mengetahui sejauhmana telah terjadi kemajuan hasil belajar pada diri peserta
sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan pembinaan selanjutnya.
2) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta sebagai bahan pertimbangan dalam
menetapkan apakah yang bersangkutan berhasil (lulus) atau tidak.
3) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta terhadap kompetensi suatu keahlian
tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan dunia kerja.
5.3 Penilaian
Selama peserta diklat mengikuti atau melaksanakan program prakerin di dunia usaha/
dunia industri, penilaian sepenuhnya menjadi wewenang dunia usaha/dunia industri.
Aspek non teknis dimaksudkan adalah sikap dan perilaku peserta prakerin selama di tempat
kerja yang menyangkut antara lain displin, motivasi, kesiagaan, inisiatif, tanggungjawab,
kepribadian, penampilan, keramahtamahan, kerjasama, dan sebagainya.
a. Kriteria Penilaian
Penilaian peserta prakerin di dunia usaha/dunia industri didasarkan atas kriteria
standar yang berlaku dalam Dunia Usaha.
Penilaian Inisiatif
Penilaian Motivasi
Penilaian Kerjasama
Sertifikat
Penilaian Kejujuran
DU / DI
Penilaian Kebersihan
Penilian Ketelitian
Penilaian Akhir Penilaian Jurnal
Prakerin di Sekolah oleh :
Guru Pembimbing/Guru Penguji Penilaian Karya Tulis
Nilai Institusi/DU/DI
KOP INSTANSI
NILAI KETERANGAN
86 -- 100 A Amat Baik
70 -- 85 B Baik
60 -- 69 C Cukup
50 -- 59 D Kurang
Palembang, Desember 2022
Pimpinan DU/DI/Instansi
Stempel/cap
_______________________
(nama terang, tanda tangan)
Cara pengisian :
Nilai rata-rata = keseluruhan nilai dari No. 1 – No. 12 dibagi dengan12.
KOP INSTANSI
Petunjuk Penilaian :
Nilai Angka: 75 – 100
Predikat : 10 - 74 = Belum Kompeten
75 – 100 = Kompeten
Stempel/cap
_______________________
(nama terang, tanda tangan &
stempel)
Cara pengisian :
Nilai rata-rata = keseluruhan nilai dari No. 01 – No. 06 dibagi dengan 6.
5.6 Petunjuk Penilaian Ujian Lisan/Sidang
1. Judul dan Persyaratan
Pelaksanaan ujian lisan/sidangsitetapkan sesuai dengan kesiapan jadwal dari program
keahlian masing-masing.
Syarat-syarat mengikuti ujian lisan adalah :
a. Telah selesai melaksanakan praktik kerja industri dan mendapatkan nilai minimal
cukup dari institusi tempat praktik.
b. Telah mengisi buku jurnal dengan lengkap dan ditanda tangani oleh pihak industri
serta pihak sekolah.
c. Telah menyelesaikan karya tulis dan sudah disyahkan oleh pihak industri serta
pihak sekolah (guru pembimbing, ketua bidang keahlian dan kepala sekolah).
d. Telah melunasi semua administrasi keuangan prakerin.
e. Pada saat ujian lisan Peserta didik berpakaian rapih, dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Peserta didik laki-laki : memakai kemeja putih lengan panjang berdasi warna
hitam dan bercelana panjang warna hitam, memakai sepatu warna hitam dan
kaos kaki warna putih.
2) Peserta didik perempuan : memakai kemeja putih lengan panjang, rok warna
hitam, sepatu warna hitam dan kaos kaki berwarna putih.
2. Penilaian akhir prakerin (sertifikat sekolah)
a. Nilai dari institusi / perusahaan (sesuai surat keterangan) dikalikan dengan bobot
60 % atau 0,6.
b. Hasil penilaian buku jurnal dikalikan dengan bobot 20 % atau 0,2.
c. Hasil penilaian karya tulis dikalikan dengan bobot 20 % atau 0,2.
Contoh lembar rekapitulasi penilaian ujian lisan (lihat lampiran 2)
BAB VI
TATA TERTIB
6.1 Hak Peserta
1. Peserta Pendidikan Sistem Ganda /PSG adalah peserta didik yang
terdaftar di SMK Nurul Ilmi Banyuasin dan telah memasuki semester
ketiga
2. Peserta telah mendapatkan pernyataan izin dari orang tua dan telah
menandatangani surat pernyataan kesanggupan mentaati persyaratan
dan peraturan yang berlaku baik dari sekolah ataupun perusahaan
tempat dilaksanakannya Pendidikan Sistem Ganda.
3. Peserta PSG berstatus sebagai Trainee bukan sebagai karyawan
sehingga tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh serikat pekerja.
4. Sebagai Trainee, Seluruh peserta harus memenuhi persyaratan dan
peraturan yang berlaku di perusahaan.
5. Pihak perusahaan tidak bertanggung jawab bila peserta melakukan
pelanggaran hukum atau mendapatkan masalah dengan pihak ketiga
diluar jam kerja.
6. Peserta wajib mengikuti dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
oleh pihak perusahaan.
7. Peserta wajib mengikuti jam kerja tambahan diluar jam kerja normal,
jika perusahaan membutuhkan.
8. Peserta wajib mematuhi peraturan dan tata tertib disiplin yang berlaku
di perusahaan tempat PSG.
9. Peserta mentaati Standar Operation Procedure (SOP) yang
diberlakukan diperusahaan.
10.Peserta ditempatkan dibagian yang sesuai dengan bidang/kompetensi
keahlian.
11.Peserta memperoleh kesempatan melaksanakan ibadah sesuai dengan
agamanya.
6.2Kewajiban Peserta
1. Peserta didik mematuhi peraturan yang berlaku atau ditetapkan oleh
instansi pasangan (tempat prakerin).
2. Peserta didik wajib untuk melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda
dengan penuh tanggung jawab.
3. Peserta didik berada di tempat magang 30 menit sebelum
PSG/magang dimulai.
4. Peserta didik wajib menjaga citra yang baik dan menjunjung tinggi
Almamater SMK Nurul Ilmi Banyuasin dalam melaksanakan
Pendidikan Sistem Ganda.
5. Peserta didik berkewajiban menjaga kehormatan dirinya dan
memberikan tauladan yang baik, terutama tingkah laku dan disiplin.
6. Peserta didik bersikap hormat dan sopan terhadap pembimbing baik
disekolah maupun di DU/DI.
7. Peserta bersikap sopan dan santun serta bekerja secara jujur.
8. Peserta bertanggung jawab berinisiatif dan kreatif terhadap tugas-
tugas yang diberikan dalam prakerin kerja.
9. Peserta didik selalu berpakaian rapi, tidak diperkenankan memakai
sandal, kaos oblong, aksesoris yang berlebihan serta berambut
gondrong.
10. Peserta didik melaksanakan tugas sesuai dengan program yang telah
disusun oleh pembimbing sekolah atau industri.
11. Selama melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda, peserta selalu
menggunakan atribut yang ditentukan Sekolah atau DU/DI.
12. Peserta memberikan salam pada waktu datang dan mohon diri waktu
pulang/meninggalkan tempat kerja.
13. Peserta memberitahu pimpinan unit/pembimbing apabila berhalangan
hadir atau bermaksud meninggalkan tempat prakerin, dengan
diketahui pihak sekolah.