Anda di halaman 1dari 21

LATAR BELAKANG

Lembaga pendidikan
menengah kejuruan dalam
hal ini sekolah menengah
kejuruan (SMK) adalah sebuah
lembaga yang memiliki
karakteristik yang berbeda
dengan sekolah menengah
umum (SMA/MA).
Karakteristik sekolah
menengah
kejuruan (SMK) didisain untuk
mempersiapkan peserta
didiknya setelah lulus dari
SMK memiliki pengetahuan
dan keterampilan untuk
memasuki dunia usaha dan
atau
dunia industri (DU/DI),
dengan kata lain siap bekerja
guna mengisi peluang kerja di
dunia usaha atau dunia industri
pada posisi tenaga terampil
tingkat menengah.
SMK adalah sekolah
menengah yang
menyelenggarakan pendidikan
kejuruan
dengan mengutamakan
penyiapan siswa untuk
memasuki lapangan kerja
serta
mengembangakan sikap
profesional (pasal 1 ayat 2
Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI Nomor
323/U/
Lembaga pendidikan
menengah kejuruan dalam
hal ini sekolah menengah
kejuruan (SMK) adalah sebuah
lembaga yang memiliki
karakteristik yang berbeda
dengan sekolah menengah
umum (SMA/MA).
Karakteristik sekolah
menengah
kejuruan (SMK) didisain untuk
mempersiapkan peserta
didiknya setelah lulus dari
SMK memiliki pengetahuan
dan keterampilan untuk
memasuki dunia usaha dan
atau
dunia industri (DU/DI),
dengan kata lain siap bekerja
guna mengisi peluang kerja di
dunia usaha atau dunia industri
pada posisi tenaga terampil
tingkat menengah.
SMK adalah sekolah
menengah yang
menyelenggarakan pendidikan
kejuruan
dengan mengutamakan
penyiapan siswa untuk
memasuki lapangan kerja
serta
mengembangakan sikap
profesional (pasal 1 ayat 2
Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI Nomor
323/U/1997 tentang
penyelenggaraan Pendidikan
Sistem
Ganda pada Sekolah
Menengah Kejuruan)
Lembaga pendidikan
menengah kejuruan dalam
hal ini sekolah menengah
kejuruan (SMK) adalah sebuah
lembaga yang memiliki
karakteristik yang berbeda
dengan sekolah menengah
umum (SMA/MA).
Karakteristik sekolah
menengah
kejuruan (SMK) didisain untuk
mempersiapkan peserta
didiknya setelah lulus dari
SMK memiliki pengetahuan
dan keterampilan untuk
memasuki dunia usaha dan
atau
dunia industri (DU/DI),
dengan kata lain siap bekerja
guna mengisi peluang kerja di
dunia usaha atau dunia industri
pada posisi tenaga terampil
tingkat menengah.
SMK adalah sekolah
menengah yang
menyelenggarakan pendidikan
kejuruan
dengan mengutamakan
penyiapan siswa untuk
memasuki lapangan kerja
serta
mengembangakan sikap
profesional (pasal 1 ayat 2
Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI Nomor
323/U/1997 tentang
penyelenggaraan Pendidikan
Sistem
Ganda pada Sekolah
Menengah Kejuruan)
A. Pendahuluan
Lembaga pendidikan menengah kejuruan dalam hal ini sekolah menengah kejuruan
(SMK) adalah sebuah lembaga yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan sekolah
menengah umum (SMA/MA). Karakteristik sekolah menengah kejuruan (SMK) didesain
untuk mempersiapkan peserta didiknya setelah lulus dari SMK memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk memasuki dunia usaha dan atau dunia industri (DU/DI), dengan kata lain
siap bekerja guna mengisi peluang kerja di dunia usaha atau dunia industri pada posisi tenaga
terampil tingkat menengah.
SMK adalah sekolah menengah yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan
mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangakan
sikap profesional (pasal 1 ayat 2 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
323/U/1997 tentang penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah
Kejuruan).
Salah satu kebijakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam pengembangan
Sumber Daya Manusia SMK yang diperkenalkan pada tahun 1993/1994 adalah
pendidikan Link and Match , yaitu pendidikan SMK harus bersifat link and match dengan
kebutuhan baik itu kebutuhan peserta didik maupun kebutuhan masyarakat dengan harapan
akan tercipta kesesuaian antara program pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Program link and match merupakan salah satu tali
pengikat dunia pendidikan dan dunia usaha. Melalui program ini terjalin kemitraan, dunia
pendidikan sebagai penghasil tenaga kerja, dan tentunya melalui proses pendidikan tentunya
tenaga kerja yang dihasilkan melalui dunia pendidikan sejalan dan sesuai dengan kebutuhan
dunia usaha.
Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai upaya melalui proses pembelajaran akan
dilakukan antara lain :
1. Proses pembelajaran yang diselenggarakan di Sekolah;
2. Proses pembelajaran yang diselenggarakan di Industri/Perusahaan melalui kegiatan
pendidikan Sistem Ganda atau Praktek Kerja Industri
Disamping penyelenggaraan pembelajaran sebagaimana tersebut di atas, upaya untuk
memperkenalkan dunia usaha/dunia industri kepada siswa dapat juga dilakukan melalui
kegiatan kunjungan industri, diharapkan melalui kegiatan kunjungan industri berbagai
kegiatan dalam proses produksi di industri atau perusahaan dapat disaksikan secara langsung
oleh siswa, dengan kata lain pengalaman yang diperoleh siswa melalui kunjungan industri
yang diharapkan dapat memberikan stimulus/rangsangan pada diri setiap siswa yang terlibat
dalam kegiatan tersebut dan selanjutnya diharapkan akan muncul respond positif atau nilai-
nilai positif dari siswa yang diwujudkan melalui semangat belajar yang tinggi untuk
mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Kegiatan seperti ini dianggap penting karena akan
terjadi arus pertukaran informasi antara perusahaan dan dunia pendidikan di sekolah. Bagi
para siswa, arus informasi ini akan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan dan
wawasan mereka tentang dunia industri yang pada nantinya akan mereka hadapi setelah
melalui proses belajar di SMK Darul Ulum Pasuruan.

B. Landasan Aturan Pelaksanaan Kunjungan Industri


Pelaksanaan kegiatan kunjungan industri Berdasarkan Kepmendikbud
No.0490/U/1992 pasal 33, tentang kerjasama SMK dengan dunia usaha / dunia industri
terutama bertujuan untuk meningkatkan kesesuaiaan program SMK dengan kebutuhan dunia
kerja yang diusahakan dengan azas saling menguntungkan. Serta UU No. 2 Tahun 1989
tentang sistem Pendidikan Nasional serta peraturan – peraturan pendukungnya antara lain :
1) GBHN 1993, Tentang Kualitas Pendidikan perlu diselesaikan dengan kemajuan
teknologi serta tuntutan perkembangan pembangunan.
2) GBHN 1993, Tentang peningkatan kualitas tenaga kerja tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat serta badan usaha memakai tenaga kerja .
3) UUSPN, Bab IV, pasal 10 ayat (1) tentang penyelenggaraan pendidikan
dilaksanakan 2 ( dua ) jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar
sekolah.
4) PP 29, Bab XI, pasal 47 ayat ( 1 ) tentang penyelenggaraan sekolah menengah dapat
bekerja sama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan untuk
memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan.
5) UUSPN, Bab VII Bab VIII, Pasal 33 , tentang pengadaan dan pendayagunaan sumber
daya pendidikan dilakukan oleh pemerintah . masyarakat dan atau keluarga peserta didik.
6) UUSPN, Bab XII, Pasal 47 ayat ( 1 ) Tentang masyarakat sebagai mitra pemerintah
berkesempatan dalam penyelenggaraan Pendidikan Nasional .
7) PP. 39 Bab III pasal 27 ayat ( 1 ) tentang peran serta masyarakat dapat berbentuk
pemberian kesempatan untuk magang atau latihan kerja.
8) PP. 39 Bab VI pasal 8 ayat ( 2 ) tentang pemerintah dan masyarakat
menciptakan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan peran serta masyarakat
dalam system pendidikan Nasional.
9) Kepmendikbud No.0490/U/1992 pasal 33, tentang kerjasama SMK dengan dunia
usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan kesesuaiaan program SMK dengan
kebutuhan dunia kerja yang diusahakan dengan azas saling menguntungkan.
10) Kepmendikbud No. 080 / U/ 1993 bab IV butir C.1 ( Kurikulum SMK )
tentang SMK dapat memilih pola penyelenggaraan pengajar.

kunjungan industri berbagai


kegiatan dalam proses
produksi di industri atau
perusahaan dapat disaksikan
secara langsung oleh
siswa, dengan kata lain
pengalaman yang diperoleh
siswa melalui kegiatan
kunjungan industri yang
diharapkan dapat
memberikan
stimulus/rangsangan pada
diri setiap siswa yang
terlibat dalam kegiatan
tersebut dan selanjutnya
diharapkan akan muncul
respon
positif atau nilai-nilai positif
dari siswa yang diwujudkan
melalui semangat belajar
yang tinggi untuk
mencapai tujuan pendidikan
itu sendiri. Kegiatan seperti
ini
dianggap penting karena akan
terjadi arus pertukaran
informasi antara perusahaan
dan
dunia pendidikan Di
sekolah. Bagi para siswa,
arus informasi ini akan
sangat
dibutuhkan untuk
meningkatkan kemampuan
dan wawasan mereka
tentang dunia
industri yang pada nantinya
akan mereka hadapi setelah
melalui proses belajar di
SMK Duta Pratama Indonesia
(DPI).
B. Landasan Aturan
Pelaksanaan Kunjungan
Industri
Landasan atau dasar
dilaksanakannya kunjungan
industri berdasarkan pada:
a. Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005,
tentang Standar Nasional
Pendidikan
“Standar kompetensi lulusan
pada satuan pendidikan
menengah kejuruan
bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya”
b. Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
RI Nomor 323/U/1997
tentang penyelenggaraan
Pendidikan Sistem Ganda
pada Sekolah Menengah
Kejuruan).
“PSG merupakan suatu bentuk
penyelenggaraan pendidikan
keahlian kejuruan
yang memadukan secara
sistematis dan sinkron program
pendidikan di SMK
dengan program penguasaan
keahlian yang diperoleh
langsung pada pekerjaan
sesungguhnya di institusi
pasangan, dan terarah.”
c. Peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan
RI nomor 65 tahun 2013
tentang standar proses
pendidikan dasar dan
menengah.
“Pembelajaran yang
berlangsung di rumah, di
sekolah, dan di masyarakat.”
d. Program kerja tahunan Ka.
Prodi Keahlian tahun ajaran
2016-2017.
e. Hasil keputusan rapat
staf wakasek, ka.prodi
dengan kepala sekolah
pada
bulan Desember 2016
C. Maksud Dan Tujuan
Kunjungan Industri bagi siswa SMK Darul Ulum Kota Pasuruan dimaksudkan :
1. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta industri
pasangan (DU/DI).
2. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan pekerjaan.
3. Agar para siswa SMK Darul Ulum Kota Pasuruan dapat melihat dan merasakan
secara langsung aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.
4. Agar para siswa dapat mengambil pelajaran berharga dari pengalaman kunjungan
tersebut, sehingga dapat memacu dan membangkitkan semangat untuk berprestasi
setinggi-tingginya guna meraih sukses dalam hidupnya;
5. Agar para siswa dapat melihat dan merasakan langsung, bahwa disamping untuk
meningkatkan kemampuan kompetensi sesuai dengan profesinya, juga sangat perlu
untuk berlatih dan membiasakan hidup dengan bekal kemampuan attitude (sikap,
tingkah laku, disiplin yang tinggi) yang wajib dimiliki oleh setiap peserta didik di
SMK Darul Ulum Kota Pasuruan.

D. Bentuk Kegiatan
Mengunjungi industri yang berkaitan dengan program keahlian di SMK Darul Ulum
Kota Pasuruan dengan mengunjungi PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk dengan tujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan siswa serta melihat langsung mengenai Kegiatan di
industri khususnya di PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.

E. Waktu Dan Tempat Kegiatan


Rencana kunjungan industri dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 9 Agustus 2023
Tempat Kegiatan : PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.

F. Peserta
Kunjungan Industri SMK Darul Ulum Ngemplak Pasuruan tahun 2023 ini diikuti oleh
semua siswa kelas X sampai kelas XII sejumlah 46 peserta yang terdiri dari program keahlian
Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) serta guru pendamping berjumlah 12 Orang.

G. Rencana Anggaran
Rencana Kegiatan kunjungan industri akan dilaksanakan bersamaan dengan study tour
menggunakan jasa travel. Besarnya biaya kurang lebih sebesar Rp.150.000/siswa.

H. Kepanitiaan Kunjungan Industri


PENANGGUNG JAWAB : YUNI SUSANTI, S.Pd
KETUA PELAKSANA : NURITHA EKA P, S.Pd
SEKRETARIS : SITI CHUSNUL C, S. Pd
BENDAHARA : FATIMAH, A.Ma.
SIE KONSUMSI : SITI MUJAYANTI, S.Pd
HUMAS : IMAM SIBAWAI
KOORDINATOR LAPANGAN : ISLAM MABAD BUDAYANA

NO NAMA KELOMPOK GURU PENDAMPING


1 KELOMPOK 1 YUNI SUSANTI, S.Pd
2 KELOMPOK 2 SITI CHUSNUL C, S.Pd
3 KELOMPOK 3 NURITHA EKA P,S.Pd
4 KELOMPOK 4 FATIMAH, A.Ma
5 KELOMPOK 5 VENI CHOLIVA, S.Pd
6 KELOMPOK 6 KHUSNUL KHOTIMAH,S.Pd
7 KELOMPOK 7 NUR SOLIKHATUR ROSIDA, S.Pd
8 KELOMPOK 8 IMAM SIBAWAI
9 KELOMPOK 9 ISLAM MABAD BUDAYANA

I. PENUTUP
Demikianlah proposal yang telah kami susun ini, semoga apa yang telah kami rencanakan
dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga kami dapat mengambil pelajaran yang
berharga dari pelaksanaan acara tersebut. Atas segala dukungan dan perhatian dari semua
pihak, kami ucapkan terima kasih.

Pasuruan 23 Juli 2023


Mengetahui,

Ketua Kunjungan Industri, ` Plt.Kepala SMK Darul Ulum

Nuritha Eka P., S.Pd Yuni Susanti, S.Pd

Lembaga pendidikan
menengah kejuruan dalam
hal ini sekolah menengah
kejuruan (SMK) adalah sebuah
lembaga yang memiliki
karakteristik yang berbeda
dengan sekolah menengah
umum (SMA/MA).
Karakteristik sekolah
menengah
kejuruan (SMK) didisain untuk
mempersiapkan peserta
didiknya setelah lulus dari
SMK memiliki pengetahuan
dan keterampilan untuk
memasuki dunia usaha dan
atau
dunia industri (DU/DI),
dengan kata lain siap bekerja
guna mengisi peluang kerja di
dunia usaha atau dunia industri
pada posisi tenaga terampil
tingkat menengah.
SMK adalah sekolah
menengah yang
menyelenggarakan pendidikan
kejuruan
dengan mengutamakan
penyiapan siswa untuk
memasuki lapangan kerja
serta
mengembangakan sikap
profesional (pasal 1 ayat 2
Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI Nomor
323/U/1997 tentang
penyelenggaraan Pendidikan
Sistem
Ganda pada Sekolah
Menengah Kejuruan)

Anda mungkin juga menyukai