Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau mungkin lebih akrab dikenal

dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan

pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron

antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh

melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat

keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk

melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu

pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita

berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses

mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.

Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan

tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda

diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana

para siswa yang melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat

menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri.

Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat

langsung terjun ke dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan

kondisi lingkungan kerja. Selain itu perusahaan tidak dapat mengetahui mana

tenaga kerja yang profesional dan mana tenaga kerja yang tidak profesional.

1
Pendidikan Sistem Ganda memang harus dilaksanakan karena dapat

menguntungkan semua pihak yang melaksanakannya.

1.2 Latar Belakang Dilaksanakan Pendidikan Sistem Ganda

Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

menetapkan kebijaksanaan link and match yang berlaku pada semua jenis dan

jenjang pendidikan di Indonesia

Direktorat Pendidikan Menengah kejuruan mendapat tugas langsung dari

Mentri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembangkan dan melaksanakan

pendekatan pendidikan dengan Sistem ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan.

Pendekatan Pendidikan dengan Sistem Ganda sebagai kajian tak

terpisahkan dari kebijakan link and match dijadikan pola utama penyelenggaraan

kurikulum sekolah menengah kejuruan yang dimulai pada tahun pelajaran

1994/1995.

Pada kurikulum SMK Mutiara Minas ( 3 tahun ) maupun Kurikulum SMK di

Indonesia tercantum bidang Pengalaman Kerja Lapangan pada program

Kejuruan.

Penyelenggaraan Kurikulum SMK Mutiara Minas ( 3 tahun ) sepenuhnya

dilaksanakan oleh sekolah, lalu diberikan kesempatan untuk melaksanakan

Pengalaman Kerja Lapangan di Industri / Perusahaan dalam waktu antara 3

sampai dengan 6 bulan.

Pada penyelenggaraan Kurikulum SMK yang dimulai pada tahun

pelajaran 1994/1995 dengan pola utama Sistem ganda, pendidikan dimungkinkan

2
dapat di laksanakan di sekolah dan di Industri / Perusahaan semenjak tingkat I (

satu ) sampai dengan tingkat III ( Tiga ).

Upaya-upaya ini di lakukan dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu

sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional.

1.3 Landasan Hukum Pendidikan Sistem Ganda

Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda akan menjadi salah satu bentuk

penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada

Undang-Undang Nomor 2 / 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional, dan

peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, dan

Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 tentang Peranan masyarakat Dalam

Pendidikan Nasional, dan Kepmendikbud Nomor 080 / U / 1993 tenang

Kurikulum SMK, sebagi berikut:

“Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 ( dua ) jalur yaitu

jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah”. [ UUSPN, Bab IV,

pasal 10, ayat ( 1 ) ]

” Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerjasama dengan

masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber

daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan”.

[ PP 29, Bab XI, pasal 29, ayat ( 1 ) ]

” Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan di lakukan oleh

Pemerintah, masyarakat, dan / atau keluarga peserta didik. [ UUSPN, Bab VIII,

pasal 33

3
” Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas-

luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan Nasional “. [

UUSPN, Bab XIII, pasal 47, ayat ( 1 ) ]

” Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk

magang dan atau latihan kerja “. [ PP 39, Bab III, pasal 4, butir ( 8 ) ].

” Pemerintah dan Masyarakat menciptakan peluang yang lebih besar

untuk meningkatkan peranserta masyarakat dalam Sistem pendidikan Nasional “.

[ PP 39, Bab VI, pasal 8, ayat ( 2 ) ]

” Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang di

perlukan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah “. [ PP 29, Bab

XIII, pasal 32, ayat ( 2 ) ]

Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan

pengajaran sebagai berikut:

Menggunakan unit produksi sekolah yang beroperasi secara profesional

sebagai wahana pelatihan kejuruan.

Melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di

sekolah, dan sebagian lainnya di dunia usaha atau industri.

Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di

masyarakat, dunia usaha dan industri.[ Kepmendikbud, No : 080 / U / 1993, Bab

IV, butir C.I kurikulum 1994, SMK ]

1.4 Tujuan Pendidikan Sistem Ganda

Penyelenggaraan pendidikan dengan Sistem ganda bertujuan untuk :

4
• Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional ( dengan

tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan

tuntutan lapangan kerja ). memperkokoh ” link and macth ” antara

sekolah dengan dunia kerja.

• Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

yang berkualitas profesional.

• Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan.

Pendidikan di SMK bertujuan :

• Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi dan / atau meluaskan pendidikan dasar.

• Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan

alam sekitarnya.

• Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

• Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan

sikap profesional

5
BAB II

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

2.1 DEFENISI

Kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di

dunia usaha atau dunia industri, yang masih relevan dengan kompetensi siswa

2.2 FUNGSI PRAKERIN

• Mengimplementasikan materi yang selama ini di dapat di sekolah.

• Membentuk pola pikir yang konstruktif bagi siswa.

• Melatih siswa untuk bisa berkomunikasi/ berinteraksi secara profesional

ditempat kerja.

• Membentuk etos kerja yang baik bagi siswa.

• Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dan Dunia Usaha / Dunia

Industri.

2.3 KENDALA-KENDALA PRAKERIN

• Kurangnya jumlah institusi pasangan (DU/DI).

• Kurang relevannya bidang kerja yang ada di DU/DI dengan kompetensi

siswa.

• Lokasi DU/DI yang cukup jauh, sehingga memerlukan biaya tambahan

yang cukup besar.

• Waktu parakerin yang terlalu cepat atau terlalu lambat.

6
2.4 PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI

• Pihak DU/DI kurang proaktif.

• Siswa yang sering tidak masuk.

• Siswa yang terlambat datang (tidak tepat waktu).

• Siswa yang tidak mematuhi instruksi di tempat kerja.

• Kurangnya komunikasi yang baik antara pihak DU/DI dan siswa.

• Siswa tidak menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan di tempat

kerja.

• Siswa merusakkan atau menghilangkan barang / data di tempat kerja.

• Kurangnya kontrol dari pihak sekolah.

2.5 KEWAJIBAN SISWA DI TEMPAT KERJA

➢ Melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah disepakati.

➢ Mematuhi setiap instruksi di tempat kerja.

➢ Melaksanakan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

➢ Menjaga nama baik DU/DI dan Almamater.

➢ Melakukan observasi dan penelitian yang mempunyai tujuan positif.

➢ Bertanya kepada pihak yang kompeten apabila kurang paham/ tidak

mengerti.

7
BAB III

KESELAMATAN KERJA

3.1 Telaah Keselamatan Kerja

Suatu perusahaan yang aman adalah perusahaan yang teratur dan

terpelihara dengan baik dan cepat menjadi terkenal sebagai tempat naungan

buruh yang baik

Program keselamatan kerja yang baik adalah program yang terpadu

dengan pekerjaan sehari-hari (rutin), sehingga sukar untuk dipisahkan satu sama

lainnya Pelajaran ini dimaksudkan untuk memberi bimbingan kearah pencegahan

kecelakaan pada waktu kita bekerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan

lain-lain

1.Jenis keselamatan kerja

1. Keselamatan kerja dalam industri (Industrial Safety)

2. Keselamatan kerja di pertambangan (Mining Safety)

3. Keselamatan kerja dalam bangunan (Building dan Construction Safety)

4. Keselamatan kerja lalu lintas (Traffic Safety

5. Keselamatan kerja penerbangan (Fligh Safety)

6. Keselamatan kerja kereta api (Railway Safety)

7. Keselamatan kerja di rumah (Home Safety)

8. Keselamatan kerja di kantor (Office Safety)

8
2. Arti dan tujuan keselamatan kerja

Menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun

rohani Manusia serta Hasil Karya dan Budayanya, tertuju pada Kesejahteraan

Masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.

3. Yang dimaksud keselamatan kerja

Ialah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan, tempat kerja dan

lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan

4. Tujuan keselamatan kerja

• Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dlm melaksanakan

pekerjaan

• Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja

• Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien

5. Sasaran keselamatan kerja

• Mencegah terjadinya kecelakaan

• Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan

• Mencegah/mengurangi kematian

• Mencegah/mengurangi cacat tetap

• Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan,

alat2 kerja, mesin, pesawat, instalasi dan sebagainya.

6. Meningkatkan produktifitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin

kehidupan produktifnya

9
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat-alat dan sumber-sumber

produksi lainnya sewaktu kerja dan sebagainya

8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman shg dapat

menimbulkan kegembiraan semangat kerja

9. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi, industri serta

pembangunan

Kecelakaan-kecelakaan akibat kerja dapat dicegah

• Peraturan perundangan

• Standarisasi

• Pengawasan

• Penelitian bersifat teknis

• Riset medis

• Penelitian psikologis

• Penelitian secara statistik

• Pendidikan dan latihan2

• Penggairahan

• Asuransi, dan

• Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Tenaga kerja

Adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam

maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat

10
Catatan : Arti tenaga kerja disini sangatlah luas, meliputi semua pejabat

negara seperti Presiden, MPR, DPR, TNI, pengusaha, buruh, pekerja dsb

Tempat kerja

Tempat Kerja Ialah ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,

bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja untuk suatu keperluan suatu usaha dan

dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya, termasuk tempat kerja ;

semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian

atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut

Tempat kerja meliputi darat, laut, dalam tanah dan air serta udara

Pekerja harus !

• Menaati peraturan dan instruksi

• Memperhatikan instruksi untuk bekerja benar dan aman

• Bertindak benar, tepat pada waktu terjadi kecelakaan

• Segera melapor kepada instruktur bila terjadi kecelakaan

• Menerangkan penyebab terjadinya kecelakaan atau kerusakan

Syarat-syarat keselamatan kerja :

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan

2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran

3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu

kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya

11
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan

6. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja

7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca sinar

atau radiasi, suara dan getaran

8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik

maupun psikis, peracunan infeksi dan penularan

9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10. Menyelenggarakan udara yang cukup

11. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

12. Memelihara kebersihan, keselamatan dan kebersihan

13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja

14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, hewan, tanaman

dan barang

15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan

penyimpanan barang

17. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18. Menyesuaikan dan mempergunakan pengamanan pada pekerjaan yang

berbahaya

12
BAB IV
TATA TERTIB PESERTA PRAKTEK KERJA INSUDTRI
DALAM RANGKA PENDIDIKAN SISTIM GANDA
SMK MUTIARA MINAS

4.1 Peserta Praktek Kerja Industri Dalam Pendidikan Sistim Ganda SMK

Mutiara Minas Wajib :

1. Mematuhi segala peraturan / tata tertib yang berlaku ditempat

melaksanakan prakatek industri.

2. Berlaku sopan santun, jujur, bertanggung jawab, berinisiatif dan kreatif,

terhadap tugas – tugas yang diberikan dilapangan.

3. Berpakaian praktek saat bekerja dilapangan maupun Workshop.

4. Harus hadir tepat dengan jam kantor sesuai dengan waktu yang

ditetapkan perusahaan.

5. Bertanya, / berkonsultasi dengan instruktur ditempat praktek dalam hal

melaksanakan kerja ( sesuai dengan program kerja yang dilaksanakan ).

Pada saat akan pulang :

a. Membersihkan dan menyusun / menata kembali perlatan kerja yang

sudah dipakai dengan rapi ditempat semula.

b. Mengisi jurnal kegiatan kerja harian.

c. Meninggalkan tempat kerja dengan tertib.

13
4.2 Larangan – Larangan :

1. Merokok, mengkonsumsi obat terlarang dan berjudi ditempat praktek dan

lingkungan areal perusahaan setempat.

2. Pindah tempat kegiatan praktek, kecuali atas perintah yang berwenang

dalam mengatur penempatan kegiatan praktek.

3. Khusus untuk peserta Diktat perempuan :

a. Memakai rok mini dan memakai perhiasan yang mencolok.

b. Memakai tata rias muka yang kurang sesuai dengan kondisi kantor.

c. Melakukan hal – hal yang tidak dibenarkan menurut aturan yang

berlaku ditempat praktek kerja maupun dilingkungannya.

4.3 Sanksi – Sanksi :

Pelanggaran – pelanggaran tata tertib tersebut diatas oleh peserta PSG

akan dikenakan sanksi :

1. Peringatan secara lisan / tertulis

2. Dikeluarkan dari perusahaan tempat PSG dilaksanakan

3. Diproses untuk dikeluarkan dari sekolah.

Demikianlah Tata Tertib ini dibuat dan dapat dilaksanakan dengan sebaik

- baiknya.

14
4.4 Pedoman Pengisian Jurnal Kegiatan Siswa

• Identitas Peserta Diklat

a. Isilah identitas dengan jelas dan lengkap menggunakan. huruf kapital.

b. Tempatkan Pas Photo ukuran 3 X 4 dan ditandatangani ditempat yang

telah disediakan.

• Identitas Perusahaan Industri

a. Isilah identitas perusahaan/ industri dengan jelas dan lengkap

mefigunakan huruf kapital dan mintalah informasi yang diperlukan

kepada instruktur/ pimpinan perusahaan.

b. Data harus diisi selengkapnya dan. ditandatangani oleh peserta diklat dan

pimpinan perusahaan.

• Laporan Kegiatan Peserta Diklat Secara Berkala

a. Kolom 2 diisi dengan hari dan tanggal kegiatan praktek pada saat

dilaksanakan

b. Kolom 3, diisi dengan uraian kegiatan praktek ketja yang dilakukan.

c. Kolom 4, di isi dengan lokasi atau tempat kegiatan praktek yang

dilaksanakan.

d. Kolom. 5, diisi dengan paraf instruktur setiap kegiatan praktek yang

dilaksanakan.

15
• Lembar Konsultasi Laporan

a. Kolom 2, di isi dengan hari dan tanggal kegiatan konsultasi pembuatan

laporan Praktek Kerja Industri dalam rangka Pendidikan Sistem Ganda

b. Kolom 3, diisi dengan materi atau bahan yang dikonsultasikan.

c. Kolom 4, diisi dengan saran atau pemecahan masalah yang dihadapi

d. Kolorn. 5, diisi dengan paraf intruktur / pembimbing setiap kegiatan

konsultasi pembuatan laporan dilakukan.

• Catatan Instruktur, Peserta Diklat Dan Guru Pembimbing Selama

Praktek Industri

a. Kolom. 1, diisi dengan hari dan tanggal pada saat peserta diklat

melaksanakan praktek industri.

b. Kolom 2, diisi dengan hal yang penting disarankan oleh instruktur, guru

pembimbing dan. oleh peserta diklat.

c. Kolom 3, diisi dengan tanda tangan instruktur, guru pembimbing dan oleh

peserta diklat yang membuat catatan/saran-saran pada kolom. 2.

16
IDENTITAS PESERTA DIKLAT

1. Nama Siswa : SYAMSUL BAHRI

2. Tempat Tgl. Lahir : DAYUN,

3. Kelas/ Program Keahlian : XI SMK/OTOMOTIF

4. Nomor Induk Siswa : 18262

5. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

6. Golongan Darah :-

7. Alamat Siswa / Telepon : JL. YOSSUDARSO MINAS

8. Catatan Kesehatan : BAIK

9. Nama Orang Tua/ Wali :

10. Pekerjaan Orang Tua/ Wali : PETANI

11. Nomor Telepon Orang Tua/ Wali : …………………………………... ..

Tanda Tangan

( SYAMSUL BAHRI )

17
ABSENSI SISWA

Nama Peserta Diklat : SYAMSUL BAHRI

Nis : 18262

Program Keahlian : TEKNIK OTOMOTIF

Nama Perusahaan : BENGKEL MOBIL ROMI

Alamat Perusahaan : JL YOSSUDARSO MERANTI

Bulan Januari 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Bulan Februari 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Bulan Maret 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

18
Bulan April 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Bulan Mei 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Pembimbing, Perusahaan/ Instruktur

( ROMI )

19
IDENTITAS PERUSAHAAN / INDUSTRI

1. Nama Perusahaan / Industri : BENGKEL MOBIL ROMI

2. Alamat dan Tempat : JL YOSSUDARSO MERANTI

3. No Telp / Fax :-

4. Nama Pimpinan Perusahaan : ROMI

5. Nama Instruktur PSG di Industri :

MINAS, ……………….2018

Tanda Tangan Pembimbing


Perusahaan

20
LAPORAN KEGIATAN PESERTA DIKLAT SECARA BERKALA

PERUSAHAAN / INDUSTRI : BENGKEL MOBIL ROMI

ALAMAT : JL YOSSUDARSO MERANTI

NAMA PESERTA DIKLAT : SYAMSUL BAHRI

NOMOR INDUK SISWA : 18262

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF

HARI / URAIAN PARAF


No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

21
HARI / URAIAN PARAF
No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

22
HARI / URAIAN PARAF
No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

23
HARI / URAIAN PARAF
No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

24
HARI / URAIAN PARAF
No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

25
HARI / URAIAN PARAF
No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

26
HARI / URAIAN PARAF
No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

27
HARI / URAIAN PARAF
No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

28
HARI / URAIAN PARAF
No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

29
HARI / URAIAN PARAF
No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

30
HARI / URAIAN PARAF
No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

31
HARI / URAIAN PARAF
No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

32
HARI / URAIAN PARAF
No LOKASI
TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

33
HARI / URAIAN LOKASI PARAF
No TANGGAL KEGIATAN INSRUKTUR

34
35
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. PSG merupakan Program wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap

siswa SMK.

2. PSG merupakan salah satu cara meningkatkan mutu siswa khusus dalam

bidang Praktek kejuruan

3. PSG juga erupakan bentuk kepedulian Dunia Usaha terhadap Pendidikan

Nasional

5.2 Saran

1. Laksanakanlah PSG dengan baik dan benar agar anda mendapatkan Hasil

Maksimal.

2. PSG merupakan ajang melatih diri bagi para siswa agar lebih mngenal

Dunia Industri oleh karena itu mengikuti PSG dengan benar merupakan

cara yang baik

3. Diharap perhatian semua pihak demi suksesnya Program ini.

36
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

anugerah, kesempatan, dan pemikiran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan

Journal ini. Sesuai dengan waktu yang diharapkan

Pendidikan Sistem Ganda atau yang akrab dipanggil PSG adalah suatu

kegiatan ganda yang dilakukan oleh para siswa-siswi SMK Mutiara Minas.

Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan kurikulum yang berlaku agar para siswa-

siswi Sekolah Menengah Kejuruan dapat terjun langsung ke dunia kerja setelah

lulus. Maka dari itu mereka sudah dipersiapkan untuk dapat bersaing di dunia

bisnis dengan materi-materi pelajaran yang menyangkut dunia bisnis..

Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu menyelesaikan tulisan ini. Saya menyadari bahwa dalam pembuatan

journal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik dari

semua pihak akan menjadi masukan yang berharga untuk perbaikan di masa yang

akan datang.

Minas, 5 Januari 2018

Penulis

37
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………... i

DAFTAR ISI ………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pendidikan Sistem Ganda ………………………………… 1

1.2 Latar Belakang Dilaksanakan Pendidikan Sistem Ganda ………… 2

1.3 Landasan Hukum Pendidikan Sistem Ganda ………………… 3

1.4 Tujuan Pendidikan Sistem Ganda ………………………… 4

BAB II PRAKTEK KERJA INDUSTRI

2.1 Defenisi ……………………………………………….. 6

2.2 Fungsi Prakerin ……………………………………………….. 6

2.3 Kendala-Kendala Prakerin ………………………………. 6

2.4 Permasalahan Yang Sering Terjadi ………………………. 7

2.5 Kewajiban Siswa Di Tempat Kerja ………………………. 7

BAB III KESELAMATAN KERJA

3.1 Telaah Keselamatan Kerja ………………………………. 8

38
BAB IV TATA TERTIB PESERTA PRAKTEK KERJA INSUDTRI

DALAM RANGKA PENDIDIKAN SISTIM GANDA SMK

MUTIARA MINAS

4.1 Peserta Praktek Kerja Industri Dalam Pendidikan Sistim

Ganda SMK Mutiara Minas Wajib ………………………… 13

4.2 Larangan – Larangan ………………………………………… 14

4.3 Sanksi – Sanksi ………………………………………... 14

4.4 Pedoman Pengisian.Jurnal Kegiatan Siswa ………………… 15

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ……………………………………………….. 50

5.2 Saran ……………………………………………….. 50

39
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

anugerah, kesempatan, dan pemikiran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan

Journal ini. Sesuai dengan waktu yang diharapkan

Pendidikan Sistem Ganda atau yang akrab dipanggil PSG adalah suatu

kegiatan ganda yang dilakukan oleh para siswa-siswi SMK Mutiara Minas.

Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan kurikulum yang berlaku agar para siswa-

siswi Sekolah Menengah Kejuruan dapat terjun langsung ke dunia kerja setelah

lulus. Maka dari itu mereka sudah dipersiapkan untuk dapat bersaing di dunia

bisnis dengan materi-materi pelajaran yang menyangkut dunia bisnis..

Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu menyelesaikan tulisan ini. Saya menyadari bahwa dalam pembuatan

journal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik dari

semua pihak akan menjadi masukan yang berharga untuk perbaikan di masa yang

akan datang.

Minas, 5 Januari 2018

Penulis

40
41
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………... i

DAFTAR ISI ………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pendidikan Sistem Ganda ………………………………… 1

1.2 Latar Belakang Dilaksanakan Pendidikan Sistem Ganda ………… 2

1.3 Landasan Hukum Pendidikan Sistem Ganda ………………… 3

1.4 Tujuan Pendidikan Sistem Ganda ………………………… 4

BAB II PRAKTEK KERJA INDUSTRI

2.1 Defenisi ……………………………………………….. 6

2.2 Fungsi Prakerin ……………………………………………….. 6

2.3 Kendala-Kendala Prakerin ………………………………. 6

2.4 Permasalahan Yang Sering Terjadi ………………………. 7

2.5 Kewajiban Siswa Di Tempat Kerja ………………………. 7

BAB III KESELAMATAN KERJA

3.1 Telaah Keselamatan Kerja ………………………………. 8

42
BAB IV TATA TERTIB PESERTA PRAKTEK KERJA INSUDTRI

DALAM RANGKA PENDIDIKAN SISTIM GANDA SMK

MUTIARA MINAS

4.2 Peserta Praktek Kerja Industri Dalam Pendidikan Sistim

Ganda SMK Mutiara Minas Wajib ………………………… 13

4.2 Larangan – Larangan ………………………………………… 14

4.3 Sanksi – Sanksi ………………………………………... 14

4.4 Pedoman Pengisian.Jurnal Kegiatan Siswa ………………… 15

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ……………………………………………….. 50

5.2 Saran ……………………………………………….. 50

43

Anda mungkin juga menyukai